. Informasi Umum
Fase : Pondasi
Tujuan Kegiatan
Kata Kunci
Tempat tinggal, kebiasaan, laut, ikan.
Anak mengenal tokoh bernama Dama dan untuk pengembangan sosial emosi anak
berimajinasi tinggal di laut dan menjadi anak suku Bajau
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan membaca buku cerita, menyelidiki keindahan
laut, meneliti ikan, mencari tahu tentang alat penangkap ikan, mencari tahu tentang
kendaraan di perairan laut, mencari tahu perbedaan Rumah Dama dan rumah anak-anak.
Alat dan Bahan
- Miniatur hiasan ikan yang dimasukan kedalam air warna biru atau ragam ikan asli.
Gambar-gambar tentang laut, ikan, dll
Ranting, daun, dahan, bunga, botol plastik, manik-manik, air, dan batu kecil)
Sarana Prasarana
Ruangan kelas
1. Tujuan Kegiatan :
• menjaga kebersihan lingkungan alam
• beraktivitas fisik di alam
• mengenal emosi senang dan jijik
• mengenal keaksaraan awal
• mengamati lingkungan alam di sekitar sekolah
• mengeksplorasi bahan alam yang ada di sekitar sekolah
• melakukan uji coba terhadap bahan alam yang ada di sekitar sekolah
2. Topik : Batu
3. Kegiatan
a. Senam “Aku anak sehat” (07.30 - 07.45)
Alat dan Bahan : Audio
b. Kegiatan Pembuka (07.45 - 08.00)
• Salam dan doa
• Menyanyikan lagu
“Indah Pemandangan” Cipt AT Mahmud.
Alat dan Bahan : Audio
• Membuat kesepakatan sebelum beraktivitas
Kegiatan Pembelajaran
- Bermain
- Makan Bersama
- Mengulang kembali materi tentang panca indera (menyanyi lagu panca indera, fungsi panca
indera)
- Menanamkan rasa syukur atas penciptaan panca indera
- Persiapan pulang dan berdoa
Penilaian Pembelajaran
Hari/Tanggal: ...
Kelompok: ...
Semester/Minggu: 1(ganjil)/2
Tema/Sub tema: Diriku/Anggota Tubuh
Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
- Menghafal lagu edukatif tentang anggota tubuh (Dua Mata Saya, Lima Jari Kananku Lima Jari
Kiriku)
Makan Bersama
Penilaian Pembelajaran
Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik pada isu lingkungan, eksplorasi dalam mencari
solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh peserta didik, serta memupuk kepedulian terhadap alam
sebagai perwujudan rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan YME.
Contoh kontekstualisasi tema:
• Eksplorasi penyebab banjir di sekitar, membuat dan menghias tempat sampah dari barang bekas
• Membuat karya seni dari bahan alam
ujuan:
Tema ini bertujuan agar peserta didik mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman
budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga mereka memahami identitas dirinya
sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia.
Contoh kontekstualisasi tema:
• Eksplorasi budaya nusantara dengan kunjungan ke museum budaya setempat
Tema ini bertujuan mengajak peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan teman sebaya,
menghargai perbedaan, mau berbagi, dan mampu bekerja sama.
ontoh kontekstualisasi tema:
• Membuat “minggu bertukar bekal” di mana peserta didik membawa bekal, menceritakan, dan
menghargai makanan yang biasa dimakan di rumah masing-masing.
Tema ini bertujuan mengajak peserta didik belajar mengenali dunianya melalui imajinasi,
eksplorasi, dan eksperimen. Pada tema Imajinasi dan Kreativitasku, peserta didik distimulasi dengan
serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya pengalamannya dan
menguatkan kreativitasnya.
Contoh kontekstualisasi tema:
• Eksplorasi cara membuat kendaraan bersayap lalu bermain peran tentang terbang dengan
kendaraan tersebut
TIdak akan jauh berbeda dari kurikulum 2013, kurikulum Merdeka Belajar merupakan kurikulum
hasil evaluasi dari kurikulum 2013 yang dirasa kurang optimal pencapaiannya karena terhambat
masa pandemi Covid-19.
2. Lebih merdeka
Lebih merdeka
Bagi peserta didik khususnya jenjang SMA tidak ada program peminatan di SMA sehingga peserta
didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru juga diharapkan mengajar
sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
Sekolah pun memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum pembelajaran
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
Pembelajaran melalui kegiatan proyek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik
untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Dengan demikian kurikulum Merdeka Belajar ini memberikan keleluasaan baik untuk siswa maupun
guru dalam proses belajar mengajar. Lebih fleksibel tanpa terbebani dengan capaian-capaian yang
baku.