Anda di halaman 1dari 50

TEMPAT ISTIRAHAT

DAN TEMPAT
PELAYANAN
TEMPAT ISTIRAHAT DAN TEMPAT
PELAYANAN
Pertemuan ke-13
Alokasi Waktu: 4 jam
Capaian Pembelajaran :
Mahasiswa dapat merancang tempat istirahat dan tempat pelayanan
dengan benar
Tempat istirahat merupakan suatu tempat dan fasilitas yang
disediakan bagi pemakai jalan sehingga baik pengemudi,
penumpang maupun kendaraannya dapat beristirahat untuk
sementara karena alasan lelah (Pedoman Teknik PU, 2009:6)

Tempat pelayanan adalah bagian dari lokasi Tempat Istirahat yang


digunakan untuk melayani para pemakai jalan yang sedang
beristirahat, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum
(Pedoman Teknik PU, 2009:7).

Sedangkan Tempat Istirahat dan Pelayanan adalah sarana


penunjang Penyelenggaraan Jalan Tol yang terdiri dari tempat
beristirahat sementara yang dilengkapi dengan sarana
pelayanan umum tertentu, yang disediakan bagi pemakai jalan
tol (KEPMEN No. 354, 2001).
Persyaratan umum Tempat Istirahat dan Tempat Pelayanaj
1. Diperuntukkan bagi pengguna jalan tol dilarang ada akses apapun
dari luar.
2. Tempat istirahat dan pelayanan pengguna jalan tol dan bukan
tempat tujuan
3. Dapat melayani semua jenis kendaraan pengguna jalan tol.
Persyaratan geometrik jalan keluar dan jalan masuk
a. Jarak nose ramp jalan masuk (on ramp) simpang susun dengan nose ramp
jalan keluar (off ramp) ke tempat istirahat dan pelayanan atau sebaliknya
pada arah yang sama minimal 5 km
b. Jarak interval antara tempat istirahat dan pelayanan pada arah yang sama
ditentukan sbb:
Geometrik jalan keluar dan jalan masuk (ramp)
dengan 1 lajur lalulintas
d. Jalan dan/atau prasarana pergerakan lalulintas
dalam kawasan tempat istirahat dan pelayanan
harus dilengkapi dengan pengaturan dan rambu-
rambu lalulintas
e. Jalan masuk dan keluar dilengkapi dengan lajur
perlambatan dan percepatan
f. Jarak nose ramp jalan keluar dan jalan masuk
minimal 60 meter
Persyaratan fasilitas pelayanan:
a. Diperhitungkan untuk menampung kebutuhan
pelayanan sampai 10 tahun.
b. Pada tempat istirahat minimal dapat menampung
30 kend. Gol I, dan 10 kend. Gol II
c. Pada tempat istirahat dan pelayanan min untuk 80
kend gol I dan 20 kend gol II
Tempat istirahat atau yang biasa disebut Rest area berfungsi sebagai
ruang untuk melepas lelah atau mencari kekuatan baru. Adapun
aktivitas yang dilakukan yaitu kegiatan metabolisme, beristirahat,
beribadah, dan berbelanja kebutuhan selama perjalanan.
Rest area memiliki tiga persyaratan sebagai berikut:
1. Safety (keamanan)
Fungsi keamanan berpengaruh ketika pelanggan berada pada posisi
atau kondisi yang tidak membahayakan dalam memanfaatkan fasilitas
peristirahatan. Dalam fungsi keamanan tersebut, pelanggan tidak
merasa kecewa sehingga pelanggan dapat kembali berkendara dengan
kondisi fisik maupun psikis yang baik.
2. Comforting (kenyamanan)
Fungsi kenyamanan pada rest area diperoleh pelanggan ketika fungsi
keamanan sudah tercapai. Hal ini terjadi karena ketika pelanggan
merasa aman maka pelanggan akan merasakan kenyamanan yang akan
menunjang kegiatan beristirahat. Fungsi kenyamanan dapat
diwujudkan melalui penyediaan fasilitas dalam rest area.

3. Informing (sumber informasi)


Sumber informasi pada rest area ini befungsi sebagai penanda
pencapaian lokasi ataupun beberapa informasi mengenai profil kota
yang dilaluinya.
Klasifikasi Tipe Rest Area
1. Tempat Istirahat dan Pelayanan Tipe A
Tempat istirahat dan pelayanan tipe A dilengkapi dengan sarana
pelayanan umum sekurang – kurangnya terdiri atas parkir untuk 100
kendaraan, ruang istirahat, toilet, musholIa, restoran, pompa pengisian
bahan bakar, bengkel, toko kecil, sarana informasi, dan telepon umum.
2. Tempat Istirahat dan Pelayanan Tipe B
Pada tempat istirahat dan pelayanan Tipe B berukuran lebih kecil
daripada tipe A dan dilengkapi dengan sarana pelayanan umum terdiri
atas tempat parker sekurang - kurangnya 25 kendaraan, toilet/kamar
mandi, mushola, kedai, sarana informasi, dan telepon umum.
Pelanggan Rest Area
1. Manusia
Pelanggan rest area (manusia) dapat digolongkan menjadi dua diantaranya:
a. Pengendara
• Pengendara kendaraan pribadi.
• Supir bus.
• Supir truk.
• Dan lain sebaginya.
b. Penumpang
• Penumpang kendaraan pribadi.
• Penumpang bus.
• Penumpang truk.
• Dan lain sebaginya.
2. Kendaraan
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 370/KPTS/M/2007
tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor Pada Jalan Tol Yang
Sudah Beroperasi dapat digolongkan menjadi 5, diantaranya:
• Kendaraan Golongan I :
Sedan, Jip, Pick Up/Truk Kecil, dan Bus.
• Kendaraan Golongan II :
Truk dengan 2 (dua) gandar.
• Kendaraan Golongan III :
Truk dengan 3 (tiga) gandar.
• Kendaraan Golongan IV :
Truk dengan 4 (empat) gandar.
• Kendaraan Golongan V :
Truk dengan 5 (lima) gandar atau lebih.
Kriteria Penetapan Tempat Istirahat
Menurut Pedoman Teknik Departemen Pekerjaan Umum tentang “Tata
Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat di Jalan Bebas Hambatan”
bahwa, jalan Bebas Hambatan yang memerlukan tempat istirahat dan
pelayanan adalah:
• Mempunyai panjang jalan minimal 30 km
• Mempunyai minimum 2 jalur lalu lintas @ 2 lajur
• Mempunyai lahan yang memadai untuk penempatan fasilitas tempat
istirahat dan pelayanan
• Mempunyai tingkat rawan kecelakaan sedang dan tinggi
Penetapan Lokasi Fasilitas Tempat Istirahat berdasarkan Geometrik dan
Lingkungan Jalan
Kondisi Geometri dan Lingkungan
Lokasi Fasilitas Tempat Istirahat (dipisahkan dari jalur lalu lintas)
Tipe Tingkat
No.
Fasilitas Lelah
Geometri Jarak Lahan (minimum)

• 15 m dari sisi bahu


1 I Ringan jalan sebelah luar
yang diperkeras
• Diusahakan pada
jalan lurus
• 15 m dari sisi bahu
• 4 lajur 2 jalur
2 II Sedang jalan sebelah luar
yang diperkeras

• 20 m dari tepi
3 III Berat
perkerasan

Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Penetapan Posisi Fasilitas Tempat Istirahat

Jarak dari Gerbang Tol ke


No Tingkat Lelah Tipe Fasilitas
Lokasi Tempat Istirahat (km)

Ringan I 5 - 7 km dari gerbang tol


1

Sedang II 3 - 4 km dari gerbang tol


2

Berat III 1 - 2 km dari gerbang tol


3
• Tipe I : Lelah Ringan (tidak terburu-buru).
Rest area dengan klasifikasi ringan dengan lama waktu berkunjung
hanya sebentar namun tidak terburu – buru.
• Tipe II : Lelah Sedang
Rest area dengan klasifikasi sedang dengan lama waktu berkunjung
yang tidak terlalu lama.
• Tipe III : Berat
Rest area dengan klasifikasi berat dengan lama waktu berkunjung
relative lama.
TEMPAT PARKIR
Menurut Direktur Jendral Perhubungan Darat Nomor :
272/HK.105/DRJD/96, menjelaskan Parkir adalah
keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak
bersifat sementara. Adapun fasilitas parkir adalah lokasi
yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian
kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk
melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu.
Luas Standar Tempat Parkir

Luas Tempat Parkir, Minimum


No. Tipe Fasilitas
(m2)

1 I 150

2 II 300

3 III 500
Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas
Hambatan (1999)
Karakteristik parkir
Karakteristik parkir dimaksudkan sebagai sifat-sifat
dasar yang memberikan penilaian terhadap pelayanan
parkir dan permasalahan parkir yang terjadi pada lokasi
studi. Berdasarkan karakteristik parkir, akan dapat
diketahui kondisi perparkiran yang terjadi pada lokasi
studi seperti mencakup volume parkir, akumulasi
parkir, durasi parkir, tingkat pergantian parkir,
kapasitas parkir, penyediaan ruang parkir dan indeks
parkir.
Volume Parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban
parkir (yaitu jumlah kendaraan per periode waktu tertentu, biasanya
per hari), (Hobbs, 1979). Rumus yang digunakan untuk menghitung
volume parkir adalah:
Persamaan:
Volume Parkir = Nin + X
Keterangan:
Nin = Jumlah kendaraan yang masuk (kendaraan).
X = Jumlah kendaraan yang sudah ada sebelum waktu survei
(kendaraan).
Contoh Data Volume dan Akumulasi Parkir
Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah keseluruhan yang parkir di suatu tempat
pada waktu tertentu dan dibagi sesuai dengan kategori jenis maksud
perjalanan, dimana integrasi dari akumulasi parkir selama periode tertentu
menunjukkan beban parkir (jumlah kendaraan parkir) dalam satuan jam
kendaraan per periode waktu tertentu (Hobbs, 1979).
Persamaan :
Akumulasi = Qin – Qout + Qs
Dimana :
Qin = ∑ kendaraan yang masuk lokasi parkir
Qout = ∑ kendaraan yang keluar lokasi parkir
Qs = ∑ kendaraan yang telah berada di lokasi parkir sebelum pengamatan
dilakukan.
Durasi Parkir
Durasi parkir adalah informasi yang sangat dibutuhkan untuk
mengetahui lama suatu kendaraan parkir. Informasi ini diketahui
dengan cara mengamati waktu kendaraan tersebut masuk dan waktu
kendaraan tersebut keluar.
Persamaan :
Durasi = tout – tin
Dimana :
D = total durasi
tout = waktu saat kendaraan masuk lokasi parkir
tin = waktu saat kendaraan keluar lokasi parkir
Tingkat Pergantian Parkir (Parking Turn Over)

Tingkat pergantian parkir atau parking turn over


adalah jumlah pelangganan ruang parkir dan
diperoleh dengan membagi volume parkir dengan
jumlah ruang parkir untuk satu periode tertentu.
Besarnya turn over parking ini diperoleh dari
Persamaan :

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟
Tingkat Turn over Parking =
𝑃𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
Kapasitas Ruang Parkir
Kapasitas ruang parkir adalah kemampuan ruang parkir dalam
menampung kendaraan dalam hal ini adalah volume kendaraan
pemakai fasilitas parkir dalam waktu tertentu yang biasanya
menggunakan satuan per-jam atau per-hari.
Persamaan :
KP = S/D
Dimana :
KP = Kapasitas parkir (kendaraan/jam)
S = Jumlah total petak resmi
D = Rata-rata durasi parkir (jam)
T = Lama waktu pengamatan (jam/kendaraan)
Penyediaan Ruang Parkir
Penyediaan ruang parkir (parking supply) atau kemampuan penyediaan
parkir adalah batas ukuran banyaknya kendaraan yang dapat ditampung
selama periode tertentu (selama waktu survei).
Persamaan:
𝑆 𝑥 𝑇𝑠 𝑥 𝐹
PS =
𝐷
Dimana:
Ps = Banyaknya kendaraan yang dapat diparkir
S = Jumlah total petak resmi
Ts = Lamanya survei (jam)
D = Rata – rata lamanya parkir (jam/kend)
F = Insufficiency factor (0,85 – 0,9)
Indeks Parkir
Indeks parkir adalah ukuran lain untuk menyatakan pelangganan
pelataran parkir yang dinyatakan dalam persentase ruang, yang
ditempati oleh kendaraan parkir.
Indeks Parkir dihitung menggunakan persamaan dibawah ini :
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 (𝐴𝑃)
IP = x 100%
𝑃𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 (𝑅)
Dimana:
IP = Indeks Parkir (%)
AP = Akumulasi Parkir
R = Ruang Parkir yang tersedia
Kamar Mandi/Toilet
Merupakan suatu ruangan dimana seseorang dapat mandi
untuk membersihkan tubuh dan membuang hajat. Fasilitas
umum biasanya menyediakan toilet yang dapat digunakan
umum. Biasanya toilet umum semacam itu terdiri atas kamar-
kamar toilet dengan fasilitas cuci tangan di tempat terpisah.
Toilet umum biasanya dipisahkan (berbeda ruangan) sesuai
jenis kelamin pelanggannya, yaitu toilet pria dan toilet wanita.
Tempat cuci tangan dapat pula tersedia bagi kedua jenis
kelamin. Toilet umum pria biasanya memiliki tempat buang air
kecil terpisah, dapat berupa urinoir berdesain khusus yang
melekat pada dinding untuk digunakan satu orang ataupun
berupa bak atau selokan yang selalu dialiri air untuk
digunakan lebih dari satu.
Standar Luasan Minimum Toilet Rest Area
Jumlah
Tipe Toilet Luas
No. Urinal Toilet Pria
Fasilitas Orang Wanita Standar
(buah) (buah)
(buah)
1 I < 45 Min. 5 Min. 2 Min. 5 Min 120
2 II 46 - 70 Min. 10 Min.3 Min. 10 Min 240

3 III > 71 15 - 20 5-7 15 - 20 290 - 350


Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Tempat Ibadah
Tempat ibadah merupakan sebuah tempat yang digunakan oleh umat
beragama untuk beribadah menurut ajaran agama atau kepercayaan
mereka masing-masing. Tempat ibadah yang biasa terdapat pada rest
area seperti musholla atau masjid. Menurut Pedoman Teknik
Departemen Pekerjaan Umum tentang “Tata Cara Penentuan Lokasi
Tempat Istirahat di Jalan Bebas Hambatan” standar luasan minimum
tempat ibadah pada rest area jalan bebas hambatan didasarkan
sebagai berikut:

No Tipe Fasilitas Luas Minimum Mushola (m2) (buah)

1 I 9
2 II 15
3 III 21
Rumah Makan/Restoran
Rumah makan adalah istilah umum untuk menyebut sebuah usaha
yang menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan
tempat untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif
tertentu untuk makanan dan pelayanannya.
Pada tempat istirahat dan pelayanan harus disediakan rumah makan
dengan luasan tertentu sesuai dengan kelas dari tempat istirahat dan
pelayanan tersebut. Meski pada umumnya rumah makan menyajikan
makanan di tempat, tetapi ada juga beberapa yang menyediakan
layanan take-out dining dan delivery service sebagai salah satu bentuk
pelayanan kepada konsumennya.
standar minimum luasan restoran pada rest area jalan bebas hambatan sebagai
berikut:

Jumlah
Tipe Tempat Duduk Luas Minimum
No.
Fasilitas Pengunjung Minimum (m2)
(orang) (buah)
1 I dan II a < 100 70 400
2 II b 101 - 150 100 500
3 III a 151 – 200 130 650
4 III b 201 - 250 160 800
5 III c > 251 190 950
Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Stasiun Pengisian Bahan Bakar adalah tempat di mana kendaraan
bermotor bisa memperoleh bahan bakar. Di indonesia Stasiun Bahan
Bakar dikenal dengan nama SPBU (singkatan dari Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum).
Stasiun Pengisian Bahan Bakar, pada umumnya menyediakan beberapa
jenis bahan bakar misalnya:
• Bensin dan beragam varian produk bensin.
• Solar.
• LPG dalam berbagai ukuran tabung.
• Minyak tanah.
• Luas SPBU ditentukan berdasarkan jumlah kendaraan yang dilayani
• Stasiun bahan bakar standar memiliki flowmeter
Standar luasan minimum fasilitas SPBU pada rest area jalan bebas hambatan
didasarkan sebagai berikut:

Jumlah
Ruang Pengisian
Tipe flowmeter
No. Bahan Bakar
Fasilitas minimum
Minimum (m2)
(buah)

1 I dan II 4 300
2 III 4 300
Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Bengkel Umum
Tempat untuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan komponen
mobil yang sedang berada dalam perjalanan. Sedangkan tambal ban
adalah tempat untuk perbaikan ban mobil yang mengalami kebocoran.
Standar Luasan Minimum Bengkel Umum

Ruang untuk cuci


Tipe
No. mobil/bengkel, minimum
Fasilitas
(m2)

1 I dan II -
2 III 80

Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Taman
Taman merupakan sebuah area yang berisikan komponen material
keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja
direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaannya sebagai
tempat penyegar dalam dan luar ruangan. Pertamanan lebih spesifik
karena menyangkut aspek estetika atau keindahan dan penataan ruang
sehingga memiliki fungsi dalam keberadaannya.
Standar Luasan Minimum Tempat Duduk, Telepon Umum dan Taman
Standar Luasan Minimum Tempat Duduk, Telepon Umum dan Taman

Luas
Jumlah
Tipe Minimum
No.
Fasilitas
Tempat Duduk Telepon Taman
(buah) Umum (buah) (m2)
1 I > 20 Min. 1 500
2 II > 30 Min. 2 1000
3 III > 50 Min. 3 5000
Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Standarisasi Luasan Minimum Rest Area
Menurut Pedoman Teknik Departemen Pekerjaan Umum tentang “Tata
Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat di Jalan Bebas Hambatan”
standar luasan minimum rest area di jalan bebas hambatan didasarkan
sebagai berikut:

A B C
Tipe
(m2) (m2) (m2)

Luas Minimum 5500 2600 1750

Fasilitas Pelayanan 795 230 35

Area Terbuka 2100 1050 500

Parkir 2600 1300 1200


Standarisasi Fasilitas di Dalam Rest Area
Tipe A B C
KM KM KM

Papan informasi wisata Papan informasi wisata Papan informasi wisata


Taman Taman Taman
Tempat Parkir Tempat Parkir Tempat Parkir
Mushola Mushola
Fasilitas minimum
yang disediakan
Warung/rumah makan Warung/rumah makan
Telepon Telepon
Meja Piknik Meja Piknik
P3K
Pompa Bensin
Kios

Bengkel kecil Kios Warung/Kios


Fasilitas Tambahan Gazebo Pompa Bensin Meja Piknik
Kolam dan taman

Anda mungkin juga menyukai