Anda di halaman 1dari 44

Tempat istirahat atau yang biasa disebut Rest area berfungsi sebagai ruang untuk melepas lelah atau

mencari kekuatan baru. Adapun aktivitas yang dilakukan yaitu kegiatan metabolisme, beristirahat,
beribadah, dan berbelanja kebutuhan selama perjalanan.
Rest area memiliki tiga persyaratan sebagai berikut:
1. Safety (keamanan)
Fungsi keamanan berpengaruh ketika pelanggan berada pada posisi atau kondisi yang tidak
membahayakan dalam memanfaatkan fasilitas peristirahatan. Dalam fungsi keamanan tersebut,
pelanggan tidak merasa kecewa sehingga pelanggan dapat kembali berkendara dengan kondisi fisik
maupun psikis yang baik.
2. Comforting (kenyamanan)
Fungsi kenyamanan pada rest area diperoleh pelanggan ketika fungsi keamanan sudah tercapai. Hal
ini terjadi karena ketika pelanggan merasa aman maka pelanggan akan merasakan kenyamanan yang
akan menunjang kegiatan beristirahat. Fungsi kenyamanan dapat diwujudkan melalui penyediaan
fasilitas dalam rest area.

3. Informing (sumber informasi)


Sumber informasi pada rest area ini befungsi sebagai penanda pencapaian lokasi ataupun beberapa
informasi mengenai profil kota yang dilaluinya.
Klasifikasi Tipe Rest Area
1. Tempat Istirahat dan Pelayanan Tipe A
Tempat istirahat dan pelayanan tipe A dilengkapi dengan sarana pelayanan umum sekurang –
kurangnya terdiri atas parkir untuk 100 kendaraan, ruang istirahat, toilet, musholIa, restoran, pompa
pengisian bahan bakar, bengkel, toko kecil, sarana informasi, dan telepon umum.
2. Tempat Istirahat dan Pelayanan Tipe B
Pada tempat istirahat dan pelayanan Tipe B berukuran lebih kecil daripada tipe A dan dilengkapi
dengan sarana pelayanan umum terdiri atas tempat parker sekurang - kurangnya 25 kendaraan,
toilet/kamar mandi, mushola, kedai, sarana informasi, dan telepon umum.
Pelanggan Rest Area
1. Manusia
Pelanggan rest area (manusia) dapat digolongkan menjadi dua diantaranya: a. Pengendara
Pengendara kendaraan pribadi.
Supir bus.
Supir truk.
Dan lain sebaginya.
b. Penumpang
Penumpang kendaraan pribadi.
Penumpang bus.
Penumpang truk.
Dan lain sebaginya.
2. Kendaraan
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 370/KPTS/M/2007 tentang Penetapan Golongan
Jenis Kendaraan Bermotor Pada Jalan Tol Yang Sudah Beroperasi dapat digolongkan menjadi 5,
diantaranya:
Kendaraan Golongan I :
Sedan, Jip, Pick Up/Truk Kecil, dan Bus.
Kendaraan Golongan II :
Truk dengan 2 (dua) gandar.
Kendaraan Golongan III :
Truk dengan 3 (tiga) gandar.
Kendaraan Golongan IV :
Truk dengan 4 (empat) gandar.
Kendaraan Golongan V :
Truk dengan 5 (lima) gandar atau lebih.
Kriteria Penetapan Tempat Istirahat
Menurut Pedoman Teknik Departemen Pekerjaan Umum tentang “Tata Cara Penentuan Lokasi
Tempat Istirahat di Jalan Bebas Hambatan” bahwa, jalan Bebas Hambatan yang memerlukan tempat
istirahat dan pelayanan adalah:
Mempunyai panjang jalan minimal 30 km
Mempunyai minimum 2 jalur lalu lintas @ 2 lajur
Mempunyai lahan yang memadai untuk penempatan fasilitas tempat istirahat dan pelayanan
Mempunyai tingkat rawan kecelakaan sedang dan tinggi
Penetapan Lokasi Fasilitas Tempat Istirahat berdasarkan Geometrik dan Lingkungan Jalan

Kondisi Geometri dan Lingkungan


Lokasi Fasilitas Tempat Istirahat (dipisahkan dari jalur lalu lintas)
Tipe Tingkat
No.
Fasilitas Lelah
Geometri Jarak Lahan (minimum)

 15 m dari sisi bahu


1 I Ringan jalan sebelah luar
yang diperkeras
 Diusahakan pada
jalan lurus
 15 m dari sisi bahu
 4 lajur 2 jalur
2 II Sedang jalan sebelah luar
yang diperkeras

 20 m dari tepi
3 III Berat
perkerasan

Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Penetapan Posisi Fasilitas Tempat
Istirahat
Jarak dari Gerbang Tol ke
No Tingkat Lelah Tipe Fasilitas
Lokasi Tempat Istirahat (km)

Ringan I 5 - 7 km dari gerbang tol


1

Sedang II 3 - 4 km dari gerbang tol


2

Berat III 1 - 2 km dari gerbang tol


3
Tipe I : Lelah Ringan (tidak terburu-buru).
Rest area dengan klasifikasi ringan dengan lama waktu berkunjung hanya sebentar namun tidak
terburu – buru.
Tipe II : Lelah Sedang
Rest area dengan klasifikasi sedang dengan lama waktu berkunjung yang tidak terlalu lama.
Tipe III : Berat
Rest area dengan klasifikasi berat dengan lama waktu berkunjung relative lama.
TEMPAT PARKIR
Menurut Direktur Jendral Perhubungan Darat Nomor :
272/HK.105/DRJD/96, menjelaskan Parkir adalah
keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak
bersifat sementara. Adapun fasilitas parkir adalah lokasi
yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian
kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk
melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu.
Luas Standar Tempat Parkir
Luas Tempat Parkir, Minimum
No. Tipe Fasilitas
(m2)

1 I 150

2 II 300

3 III 500
Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas
Hambatan (1999)
Karakteristik parkir
Karakteristik parkir dimaksudkan sebagai sifat-sifat dasar
yang memberikan penilaian terhadap pelayanan parkir dan
permasalahan parkir yang terjadi pada lokasi studi.
Berdasarkan karakteristik parkir, akan dapat diketahui
kondisi perparkiran yang terjadi pada lokasi studi seperti
mencakup volume parkir, akumulasi parkir, durasi parkir,
tingkat pergantian parkir, kapasitas parkir, penyediaan
ruang parkir dan indeks parkir.
Volume Parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah kendaraan
per periode waktu tertentu, biasanya per hari), (Hobbs, 1979). Rumus yang digunakan untuk
menghitung volume parkir adalah:
Persamaan:
Volume Parkir = Nin + X
Keterangan:
Nin = Jumlah kendaraan yang masuk (kendaraan).
X = Jumlah kendaraan yang sudah ada sebelum waktu survei (kendaraan).
Contoh Data Volume dan Akumulasi Parkir
Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah keseluruhan yang parkir di suatu tempat pada waktu tertentu dan
dibagi sesuai dengan kategori jenis maksud perjalanan, dimana integrasi dari akumulasi parkir selama
periode tertentu menunjukkan beban parker (jumlah kendaraan parkir) dalam satuan jam kendaraan
per periode waktu tertentu (Hobbs, 1979).
Persamaan :

Akumulasi = Qin – Qout + Qs


Dimana :
Qin = ∑ kendaraan yang masuk lokasi parkir
Qout = ∑ kendaraan yang keluar lokasi parkir
Qs = ∑ kendaraan yang telah berada di lokasi parkir sebelum pengamatan dilakukan.
Durasi Parkir
Durasi parkir adalah informasi yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui lama suatu kendaraan
parkir. Informasi ini diketahui dengan cara mengamati waktu kendaraan tersebut masuk dan waktu
kendaraan tersebut keluar.
Persamaan :
Durasi = tout – tin
Dimana :
D = total durasi
tout = waktu saat kendaraan masuk lokasi parkir
tin = waktu saat kendaraan keluar lokasi parkir
Tingkat Pergantian Parkir (Parking Turn Over)
Tingkat pergantian parkir atau parking turn over adalah jumlah pelangganan ruang parkir dan diperoleh dengan membagi volume parkir dengan jumlah ruang parkir untuk satu periode tertentu. Besarnya turn over parking ini diperoleh dari Persamaan:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟
Tingkat Turn over Parking = 𝑃𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
Kapasitas Ruang Parkir
Kapasitas ruang parkir adalah kemampuan ruang parkir dalam menampung kendaraan dalam hal ini
adalah volume kendaraan pemakai fasilitas parkir dalam waktu tertentu yang biasanya menggunakan
satuan per-jam atau per-hari.
Persamaan :
KP = S/D
Dimana :
KP = Kapasitas parkir (kendaraan/jam)
S = Jumlah total petak resmi
D = Rata-rata durasi parkir (jam)
T = Lama waktu pengamatan (jam/kendaraan)
Penyediaan Ruang Parkir
Penyediaan ruang parkir (parking supply) atau kemampuan penyediaan parkir adalah batas ukuran banyaknya kendaraan yang dapat ditampung selama periode tertentu (selama waktu survei).

Persamaan:
𝑆 𝑥 𝑇𝑠 𝑥 𝐹
PS = 𝐷

Dimana:

Ps = Banyaknya kendaraan yang dapat diparkir

S = Jumlah total petak resmi

Ts = Lamanya survei (jam)

D = Rata – rata lamanya parkir (jam/kend)

F = Insufficiency factor (0,85 – 0,9)


Indeks Parkir
Indeks parkir adalah ukuran lain untuk menyatakan pelangganan pelataran parkir yang dinyatakan dalam persentase ruang, yang ditempati oleh kendaraan parkir.

Indeks Parkir dihitung menggunakan persamaan dibawah ini :


𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 (𝐴𝑃)
IP = x 100%
𝑃𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 (𝑅)

Dimana:

IP = Indeks Parkir (%)

AP = Akumulasi Parkir

R = Ruang Parkir yang tersedia


Kamar Mandi/Toilet
Merupakan suatu ruangan dimana seseorang dapat mandi
untuk membersihkan tubuh dan membuang hajat. Fasilitas
umum biasanya menyediakan toilet yang dapat digunakan
umum. Biasanya toilet umum semacam itu terdiri atas kamar-
kamar toilet dengan fasilitas cuci tangan di tempat terpisah.
Toilet umum biasanya dipisahkan (berbeda ruangan) sesuai
jenis kelamin pelanggannya, yaitu toilet pria dan toilet wanita.
Tempat cuci tangan dapat pula tersedia bagi kedua jenis
kelamin. Toilet umum pria biasanya memiliki tempat buang air
kecil terpisah, dapat berupa urinoir berdesain khusus yang
melekat pada dinding untuk digunakan satu orang ataupun
berupa bak atau selokan yang selalu dialiri air untuk digunakan
lebih dari satu.
Standar Luasan Minimum Toilet Rest Area
Jumlah
Tipe Toilet Luas
No. Urinal Toilet Pria
Fasilitas Orang Wanita Standar
(buah) (buah)
(buah)
1 I < 45 Min. 5 Min. 2 Min. 5 Min 120
2 II 46 - 70 Min. 10 Min.3 Min. 10 Min 240

3 III > 71 15 - 20 5-7 15 - 20 290 - 350


Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Tempat Ibadah
Tempat ibadah merupakan sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk beribadah
menurut ajaran agama atau kepercayaan mereka masing-masing. Tempat ibadah yang biasa terdapat
pada rest area seperti musholla atau masjid. Menurut Pedoman Teknik Departemen Pekerjaan Umum
tentang “Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat di Jalan Bebas Hambatan” standar luasan
minimum tempat ibadah pada rest area jalan bebas hambatan didasarkan sebagai berikut:

No Tipe Fasilitas Luas Minimum Mushola (m2) (buah)

1 I 9
2 II 15
3 III 21
Rumah Makan/Restoran
Rumah makan adalah istilah umum untuk menyebut sebuah usaha yang menyajikan hidangan kepada
masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif
tertentu untuk makanan dan pelayanannya.
Pada tempat istirahat dan pelayanan harus disediakan rumah makan dengan luasan tertentu sesuai
dengan kelas dari tempat istirahat dan pelayanan tersebut. Meski pada umumnya rumah makan
menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga beberapa yang menyediakan layanan take-out dining
dan delivery service sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada konsumennya.
standar minimum luasan restoran pada rest area jalan bebas hambatan sebagai
berikut:

Jumlah
Tipe Tempat Duduk Luas Minimum
No.
Fasilitas Pengunjung Minimum (m2)
(orang) (buah)
1 I dan II a < 100 70 400
2 II b 101 - 150 100 500
3 III a 151 – 200 130 650
4 III b 201 - 250 160 800
5 III c > 251 190 950
Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Stasiun Pengisian Bahan Bakar adalah tempat di mana kendaraan bermotor bisa memperoleh bahan
bakar. Di indonesia Stasiun Bahan Bakar dikenal dengan nama SPBU (singkatan dari Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum).
Stasiun Pengisian Bahan Bakar, pada umumnya menyediakan beberapa jenis bahan bakar misalnya:
Bensin dan beragam varian produk bensin.
Solar.
LPG dalam berbagai ukuran tabung.
Minyak tanah.
Luas SPBU ditentukan berdasarkan jumlah kendaraan yang dilayani
Stasiun bahan bakar standar memiliki flowmeter
Standar luasan minimum fasilitas SPBU pada rest area jalan bebas hambatan
didasarkan sebagai berikut:

Jumlah
Ruang Pengisian
Tipe flowmeter
No. Bahan Bakar
Fasilitas minimum
Minimum (m2)
(buah)

1 I dan II 4 300
2 III 4 300
Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Bengkel Umum
Tempat untuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan komponen mobil yang sedang berada dalam
perjalanan. Sedangkan tambal ban adalah tempat untuk perbaikan ban mobil yang mengalami
kebocoran.
Standar Luasan Minimum Bengkel Umum

Ruang untuk cuci


Tipe
No. mobil/bengkel, minimum
Fasilitas
(m2)

1 I dan II -
2 III 80
Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Taman
Taman merupakan sebuah area yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling
mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam
kegunaannya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan. Pertamanan lebih spesifik karena
menyangkut aspek estetika atau keindahan dan penataan ruang sehingga memiliki fungsi dalam
keberadaannya.
Standar Luasan Minimum Tempat Duduk, Telepon Umum dan Taman
Standar Luasan Minimum Tempat Duduk, Telepon Umum dan Taman

Luas
Jumlah
Tipe Minimum
No.
Fasilitas
Tempat Duduk Telepon Taman
(buah) Umum (buah) (m2)
1 I > 20 Min. 1 500
2 II > 30 Min. 2 1000
3 III > 50 Min. 3 5000
Sumber: Lampiran No. 15 Tata Cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat Di Jalan Bebas Hambatan (1999)
Standarisasi Luasan Minimum Rest Area
Menurut Pedoman Teknik Departemen Pekerjaan Umum tentang “Tata Cara Penentuan Lokasi
Tempat Istirahat di Jalan Bebas Hambatan” standar luasan minimum rest area di jalan bebas
hambatan didasarkan sebagai berikut:

A B C
Tipe
(m2) (m2) (m2)

Luas Minimum 5500 2600 1750

Fasilitas Pelayanan 795 230 35

Area Terbuka 2100 1050 500

Parkir 2600 1300 1200


Standarisasi Fasilitas di Dalam Rest Area
Tipe A B C
KM KM KM

Papan informasi wisata Papan informasi wisata Papan informasi wisata


Taman Taman Taman
Tempat Parkir Tempat Parkir Tempat Parkir
Mushola Mushola
Fasilitas minimum
yang disediakan
Warung/rumah makan Warung/rumah makan
Telepon Telepon
Meja Piknik Meja Piknik
P3K
Pompa Bensin
Kios

Bengkel kecil Kios Warung/Kios


Fasilitas Tambahan Gazebo Pompa Bensin Meja Piknik
Kolam dan taman

Anda mungkin juga menyukai