DISUSUN OLEH:
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; c. menjamin kelangsungan
kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem; d. menjaga kelestarian
fungsi lingkungan hidup; e. mencapai keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan lingkungan hidup; f. menjamin terpenuhinya keadilan generasi
masa kini dan generasi masa depan; g. menjamin pemenuhan dan
perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi
manusia; h. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
i. mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan j. mengantisipasi isu
lingkungan global (Pasal 3 UUPPLH), yang ruang lingkupnya meliputi: a.
perencanaan; b. pemanfaatan; c. pengendalian; d. pemeliharaan; e.
pengawasan; dan f. penegakan hukum.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui adalah bagaimana penegakan hukum dalam
administrasi lingkungan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Administrasi lingkungan hidup adalah proses kegiatan yang
dilakukan pemerintah dan masyarakat dengan tujuan berwawasan
lingkungan dan tidak mengesampingkan kualitas manusia (penguasaan
IPTEK) serta kualitas lingkungan (serasi, selaras dan seimbang).
Penegakan hukum lingkungan administratif adalah penegakan
hukum lingkungan oleh lembaga pemerintahan (pejabat atau instansi) yang
merupakan aparatur negara yang berwenang mengeluarkan izin yang
mempunyai fungsi sebagai mekanisme pengawas dan penerapan sanksi
administratif, serta gugatan tata usaha negara.
4
3. Asas Kepentingan umum, yaitu asas yang mendahulukan
kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif,
akomodatif dan kolektif.
4. Asas Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri
terhadap hak masyarakat untuk memperolah informasi
yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan
rahasia negara.
5. Asas Proporsoionalitas, yaitu asas yang mengutamakan
keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara
Negara.
6. Asas Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan
keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Asas Akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan negera harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
5
Penerapan hukum perdata 4dalam permasalahan yang berkaitan
dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pada esensialnya
tampak dalam 3 (tiga) fungsi, yaitu:
1. Melalui kaedah-kaedah hukum perdata dapat dipaksakan
ketaatan pada norma-norma hukum lingkungan, baik
yang bersifat kewajiban menurut hukum privat maupun
hukum publik, Misalnya wewenang hakim perdata untuk
menjatuhkan putusan yang bersifat berisi perintah atau
larangan terhadap sesorang yang telah bertindak secara
bertentangan dengan syarat-syarat yang ditentukan
dalam surat izin, yang berkaitan dengan masalah
lingkungan, seperti: IMB, Izin Usaha, Izin Lokasi dan
sebagainya.
2. Hukum perdata dapat memberikan norma-norma secara
umum dalam masalah lingkungan hidup, misalnya:
melalui putusan-putusan hukum perdata dapat
dirumuskan norma-norma atau ukuran-ukuran tentang
tindakan yang bersifat cermat, yang seharusnya
diharapkan dari seseorang dalam masyarakat dan agar
melindungi lingkungan yang baik dan sehat.
3. Hukum perdata memberikan kemungkinan untuk
mengajukan gugatan ganti rugi atas kerusakan dan/atau
pencemaran lingkungan, dan gugatan tersebut ditujukan
kepada pihak yang menyebabkan timbulnya kerusakan
dan/atau pencemaran lingkungan, yang ditempuh melalui
upaya hukum berupa gugatan perbuatan melawan hukum
atau bilamana timbul dalam kaitannya dengan suatu
perjanjian atau perikatan, maka atas dasar wansprestasi
6
2.5. Tindak Pidana dalam Hukum Lingkungan
Titik singgung antara hukum perdata dan hukum lingkungan di
dalam penegakan hukumnya, sepanjang menyangkut masalah
pertanggungjawaban (aansprakelijkheid) dalam suatu sengketa yang
berkaitan dengan masalah lingkungan hidup, yaitu pertanggungjawaban
akibat suatu perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) berdasar
Pasal 1365 KUHPerdata, maupun pertanggungjawaban atas dasar
hubungan kontraktual (contractuele aansprakelijkheid) berdasar Pasal
1243 KUHPerdata.
Tindak pidana lingkungan 5dalam UU No. 32 Tahun 2009 antara
lain:
1. Keutuhan unsur-unsur pengelolaan lingkungan hidup;
2. kejelasan kewenangan antara pusat dan daerah;
3. Penguatan pada upaya pengendalian lingkungan hidup;
4. Penguatan instrumen pencegahan pencemaran dan/ atau
kerusakan lingkungan hidup, Pendayagunaan perizinan sebagai
instrumen pengendalian;
5. Pendayagunaan pendekatan ekosistem;
6. Kepastian dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan
lingkungan global;
7. Penguatan demokrasi lingkungan melalui akses informasi,
akses partisipasi, dan akses keadilan serta penguatan hak-hak
masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup;
8. Penegakan hukum perdata, administrasi, dan pidana secara
lebih jelas;
9. Penguatan kelembagaan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang lebih efektif dan responsif;
10. Penguatan kewenangan pejabat pengawas lingkungan hidup
dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil lingkungan hidup.
7
2.6. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Melalui Undang-Undang ini juga, Pemerintah memberi
kewenangan yang sangat luas kepada pemerintah daerah dalam melakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah masing-masing,
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Yang dimaksud Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
dalam undang-undang tersebut meliputi :
1. Aspek Perencanaan yang dilakukan melalui inventarisasi
lingkungan hidup, penetapan wilayah ekoregion dan
penyusunan RPPLH (Rencana Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup) 2
2. . Aspek Pemanfaatan Sumber daya Alam yang dilakukan
berdasarkan RPPLH. Tetapi dalam Undang-undang ini
telah diatur bahwa jika suatu daerah belum menyusun
RPPLH maka pemanfaatan sumber daya alam
dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup
3. Aspek pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan
4. Dimasukkan pengaturan beberapa instrumen
pengendalian baru, antara lain: KLHS (Kajian
Lingkungan Hidup Strategis), tata ruang, kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup, AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup), UKL-UPL
(Upaya Kelola Lingkungan – Upaya Pemantauan
Lingkungan), perizinan, instrumen ekonomi lingkungan
hidup, peraturan perundang-undangan berbasis
lingkungan hidup, anggaran berbasis lingkungan hidup,
analisis resiko lingkungan hidup, audit lingkungan hidup,
dan instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/ atau
8
perkembangan ilmu pengetahuan.
5. Pemeliharaan lingkungan hidup yang dilakukan melalui
upaya konservasi sumber daya alam, pencadangan
sumber daya alam, dan/ atau pelestarian fungsi atmosfer.
6. Aspek pengawasan dan penegakan hukum, meliputi:
a. Pengaturan sanksi yang tegas (pidana dan perdata) bagi
pelanggaran terhadap baku mutu, pelanggar AMDAL
(termasuk pejabat yang menebitkan izin tanpa AMDAL
atau UKL-UPL), pelanggaran dan penyebaran produk
rekayasa genetikan tanpa hak, pengelola limbah B3
(Bahan Berbahaya Beracun) tanpa izin, melakukan
dumping tanpa izin, memasukkan limbah ke NKRI
tanpa izin, melakukan pembakaran hutan,
b. Pengaturan tentang pajabat pengawas lingkungan hidup
(PPLH) dan penyidik pengawai negeri sipil (PPNS),
dan menjadikannya sebagai jabatan fungsional.
9
2.7. Manfaat Penegakan Hukum Administrasi Lingkungan
Penegakan hukum administrasi adalah upaya preventif yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran atau agar memenuhi
persyaratan yang ditentukan sehingga tidak terjadi pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan.
Keberaadan hukum lingkungan memiliki peran penting dalam
rangka menanggulangi berbagai kerusakan lingkungan yang terjadi selama
ini. Tidak cukup dengan aturan hukum, penegak hukum lingkungan juga
bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam rangka memberikan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penegakkan hukum terhadap pelanggaran lingkungan yang terjadi
harus dilakukan secara tegas untuk berlangsungnya kehidupan generasi ke
generasi, tidak dapat dipungkiri pengelolaan sumber daya lingkungan dan
pembangunan yang terjadi harus di awasi pemerintah, baik pemerintah
pusat maupun daerah bekerja sama agar terwujudnya pemeliharaan
lingkungan yang baik. Penegakkan hukum juga tidak hanya dari peraturan
perundang-undangan ataupun peraturan tertulis yang lain, tapi kesadaran
sebagai manusia perlu ditanamkan sejak dini untuk pelestarian lingkungan
yang lebih baik lagi.
3.2 Saran
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan
susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca
11
DAFTAR PUSTAKA
Retno Bullet, 2014, Prinsip Hukum Administrasi Lingkungan
Dalam Pengelolaan
Heri, 2015 Instrumen-instrumen Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup
https://www.kompasiana.com/heri_murdianto/54fdd70
ea333119f5850f89c/instru men-instrumen-penegakan-
hukum-lingkungan-hidup(diakses pada tanggal 26
desember 2022)
Pustaka Hukum, 2014, MAKALAH KETERKAITAN
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DENGAN
HUKUM LINGKUNGAN
http://ilpustakawanhukum.blogspot.com/2014/02/makal
ah-keterkaitan-hukumadministrasi.html(diakses pada
tanggal 26 desember 2022)
Damang Averroesal al-khawarizmi, 2014 Asas-asas Umum
Pemerintahan yang Baik
http://www.negarahukum.com/hukum/asas-asas-
umum-pemerintahan-yangbaik.html(diakses pada
tanggal 26 desember 2022)
Damang Averroesal 2011 Tindak Pidana Lingkungan Hidup
http://www.negarahukum.com/hukum/tindak-pidana-
lingkunganhidup.html(diakses pada tanggal 26
desember 2022)
Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village
Development Agency In Decision Making, Kader
Bangsa Law Review,
http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr,
https://scholar.google.co.id/citations?
user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
12
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifi
n
Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data
On Atm Machines In Indonesia, International Journal
of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJ
MET_10_08_018/IJMET_ 10_08_018.pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?
user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifi
n
Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten
Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi
-peraturan-pemerintah-pp- -nomor-8-tahun-2016-
tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-
anggaranpendapatan--dan-belanja-negara--studi-kasus-
desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?
user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
13