Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 12

HUKUM LINGKUNGAN DAN ASPEK NYA

DI SUSUN
OLEH:
Nama : Irma Fadilla ( 2042019025 )
Fitri Rahayu ( 2042019024 )
Risya Amara

Semester/Unit : III/01
Jurusan :Hukum Pidana Islam
Dosen Pengampu : Laila Mufida Lc. MA
Mata Kuliah : Fiqih Bi’ah

FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Saya Ucapkan Kepada ALLAH SWT, Karena Telah


Memberikan Segala Berkah, Hidayah, Serta Rahmatnya Sehingga Penulis Dapat
Menyelesaikan Makalah Ini Dengan Tepat Waktu. Shalawat Dan Salam
Diucapkan Kepada Junjungan Nabimuhammad SAW, Beserta Keluarga Dan
Sahabat-Nya.

Penyusunan Makalah Ini Dibuat Sebagai Bukti Untuk Menyelesaikan


Tugas Yang Di Berikan Pada MK Fiqh Bi’ah Prodi Hukum Pidana Islam Dan
Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Nilai Pada Semester III ( Tiga ) Tahun
Ajaran 2022.

Dalam Makalah Ini Berjudul Hukum Lingkungan Dan Aspeknya , Besar


Harapan Saya Yang Paling Utama Dalam Penulisan Makalah Ini Ialah, Semoga
Apa Yang Saya Susun Ini Mendapat Berbagai Manfaat, Baik Untuk
Pribadi,Temanteman, Serta Orang Lain Yang Senantiasa Mau
Menyempurnakan Makalah Ini.

Langsa 15 Desember 2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penegakan Hukum Lingkungan Sebagai Suatu Tindakan / Atau


Proses Paksaan Untuk Menaati Hukum Yang Didasarkan Kepada
Ketentuan Ketentuan Peraturan Peraturan Perundang Undangan, Hal Ini
Diatur Dalam Undang Undang No. 32 Tahun 2009 Pasal 57 Ayat (1)
Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Masalah
Lingkungan Bagi Manusia Dapat Dilihat Dari Segi Menurun Nya
Kualitas Lingkungan Yang Menyangkut Tentang Nilai Lingkungan
Seperti Kesehatan, Ketentraman, Dan Kesejahteraan Masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Di Maksud Dengan Hukum Lingkungan ?

2.Bagaimanakah Pengertian Aspek Kesehatan Manusia?

3.Apa Yang Dimaksud Dengan Aspek Tata Ruang?

C. Tujuan

1.Supaya Lebih Mengetahui Apa Yang Di Maksud Dengan Hukum


Lingkungan

2. Agar Mengetahui Bagaimana Aspek Kesehatan Manusia.

3. Agar Lebih Memahami Bagaimana Aspek Tata Ruang Tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Hukum lingkungan

Hukum lingkungan adalah merupakan seperangkat peraturan yang


mengatur mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, melalui
tindakan penataan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan
penegakan hukum.

Pengelolaan Hukum lingkungan merupakan usaha dan upaya yang sifatnya


terpadu, komprehensip dan integral. Yang dimaksud dengan komprehensif ialah
luas, menyeluruh, teliti dan meliputi banyak hal. Dalam rangka melestarikan
fungsi lingkungan hidup melalui tindakan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian
lingkungan hidup. Dalam hal ini berbagai peraturan tersebut tidak hanya
mengatur hubungan antara manusia dan manusia, tetapi juga mengatur
hubungan manusia dan lingkungan hidupnya. Misalnya bagaimana cara atu
upaya dalam menjaga agar sumber daya alam yang tersedia tatap digunakan dan
dimanfaatkan secara baik dann bijak agar dapat terjaga kelestariannya seberapa
besar dapat dilakukan eksploitasi suatu bahan tambang sehingga tetap dapat
dikendalikan persediannya.

Penegakan hukum lingkungan bukan hanya menjadi kewajiban dari


pemerintah saja, tetapi diperlukan juga peran serta masyarakat Dalam rangka
pelestarian lingkungan hidup, untuk mengatur dan mengelola lingkungan hidup.
Pemerintah menyediakan sarana sarana hukum yang bertujuan untuk mengatur
dab mengelola lingkungan hidup tersebut yang biasanya disebut hukum
lingkungan.

Pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di Indonesia merupakan


permasalahan yang cukup serius. Maka dari itu perlu adanya upaya penegakan
hukum yang memiliki sebuah peran yang penting. Penegakan hukum dapat
dijadikan sebagai aturan untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup
dengan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup. Bentuk penegakan hukum
terhadap permasalahan lingkungan hidup dan pentingnya penegakan hukum
untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Penyebab tidak optimalnya
hukum lingkungan karena kurangnya bentuk penegakan hukum yang tegas dan
nyata. Untuk itulah pentingnya penegakan hukum harus terus ditegakkan demi
mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Adanya penegakan hukum yang kuat
dapat memberikan efek jera terhadap pelaku pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup sebagai upaya untuk mensejahterakan masyarakat demi
terciptanya pembangunan berkelanjutan untuk kehidupan yang lebih baik.

Dan Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat terlepas dari aksi


seluruh dunia, guna membagikan kepedulian yang mendominasi kepada
lingkungan hidup, memandang lingkungan hidup menjadi urusan yang perlu
dipecahkan bersama demi kelangsungan hidup seluruh dunia. 1

1
Mochtar Kusumaatmadja.1977.Pengaturan Hukum Masalah Lingkungan Hidup Manusia: Beberapa
Pemikiran dan Saram. Bandung: Lembaga Penelitian Hukum dan Kriminologi, UNPAD
B. Aspek Kesehatan Manusia

Aspek kesehatan manusia dalam kehidupan sehari hari sering dipakai


untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda
mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin,jika dapat berfungsi secara
normal,maka seringkali oleh pemiliknya bahwa kendaraannya dalam kondisi
sehat.Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan
nyaman.Bahkan seorang dokter pun akan menyatakan pasiennya sehat
manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh
tubuh pasien berfungsi secara normal. Kesehatan seseorang tidak hanya diukur
dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya
dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.
Bagi yang belum memasuki dunia kerja, anak dan remaja, atau bagi yang sudah
tidak bekerja (pensiun) atau usia lanjut.berlaku arti produktif secara
sosial.Misalnya produktif secara sosial-ekonomi bagi siswa sekolah atau
mahasiswa adalah mencapai prestasi yang baik, sedangkan produktif secra
sosial-ekonomi bagi usia lanjut atau para pensiunan adalah mempunyai kegiatan
sosial dan keagamaan yang bermanfaat, bukan saja bagi dirinya,tetapi bagi
orang lain atau masyarakat. 

Aspek kesehatan manusia dibagi menjadi 4 ;

1.Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit
atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak
sakit.Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
 
2.Kesehatan Mental
Kesehatan mental atau kesehatan jiwa mencakup tiga komponen,yakni
pikiran,emosional,dan spiritual.Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau
jalan pikiran.Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya seperti: takut, gembira, kuatir, sedih, dan
sebagainya. Spritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukur, pujian,kepercayaan dan sebagainya terhadap
sesuatu di luar alam fana ini.yakni Tuhan Yang Maha Kuasa(Allah SWT dalam
agama islam) Misalnya : sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan
seseorang.Dengan perkataan lain.Sehat spiritual adalah keadaan dimana
seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.

3.Kesehatan Sosial
Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang
lain atau kelompok lain secara baik.Tanpa membedakan ras. Suku, agama, atau
kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran
dan menghargai.

4.Kesehatan Ekonomi
Sehat jika ditinjau dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa)
produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang
dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.
Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut
(pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku.
Oleh sebab itu,bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara
sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti,
misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial,
keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.2

C. Aspek Tata Ruang


2
 http://www.artikelbagus.com/2012/06/empat-aspek-kesehatan-manusia.html#ixzz
Tata Ruang Bagi Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah Secara hukum
UURI Nomor 4 Tahun 1982 dan UURI Nomor 24 Tahun 1992 menjadi rujukan
pokok bagi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang.
Masalah yang muncul ialah manakah diantara kedua hal tadi yang perlu
didahulukan sebagai asas. Apakah penataan ruang yang perlu menuruti
persyaratan pengelolaan lingkungan hidup, artinya penataan ruang perlu
dilaksanakan menurut dengan tujuan pengelolaan lingkungan hidup, sekurang-
kurangnya tidak mengganggu pencapaian.
Tata ruang juga memiliki pengertian sebagai wujud struktural
pemanfaatan ruang dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun
tidak. Dalam penjelasannya tata ruang memberikan dua gambaran sekaligus,
yaitu tampakan bentanglahan (landscape festures; wujud struktural pemanfaatan
ruang) dan alokasi kegiatan pemanfaatan ruang (pola pemanfaatan ruang). Tata
ruang yang direncanakan ialah tata ruang buatan, sedang yang tidak
direncanakan ialah terbentuk secara alamiah dengan unsur-unsur alam.
Asas tata ruang ialah pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara
terpadu, berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan
berkelanjutan , dan keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan hukum .
Dalam penjelasannya semua kepentingan ialah kepentingan pemerintah dan
masarakat secara adil dengan memperhatikan golongan masarakat lemah;
terpadu ialah dirumuskan menjadi satu kesatuan mencakup aspek waktu, modal,
optimisasi, daya dukung lingkungan, daya tampung lingkungan dan geopolitik.
Perencanaan tata ruang mencakup perencanaan struktur dan pola
pemanfaatan ruang, meliputi tata guna tanah, air, udara dan sumberdaya alam
lainnya . Dalam penjelasannya dikatakan bahwa tata guna tanah, air, udara dan
sumberdaya alam lainnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari perencanaan
struktur dan pola pemanfaatan ruang agar peningkatan kualitas tata ruang dapat
terus berlangsung.
BAB III

PENUTUP

Permasalahan Pengelolaan Lingkungan Saat Ini Telah Menjadi Point


Penting Dalam Keunggulan Bersaing Perusahaan. Kemampuan Sebuah
Perusahaan Dalam Mengelola Lingkungan Menjadi Pertimbangan Yang Sangat
Penting Dalam Negosiasi Bisnis, Semakin Tingginya Kesadaran Masyarakat
Dunia Dalam Melestarikan Lingkungan. Ketidakselarasan Antara Pembangunan
Dan Kelestarian Lingkungan Merupakan Suatu Masalah Yang Sering Dijumpai
Di Indonesia. Beberapa Contoh Ketidakselarasan Antara Pembangunan Dan
Kelestarian Lingkungan Akibat Aktivitas Manusia Yang Semakin Meningkat Di
Antaranya; Tercemarnya Lingkungan Oleh Pestisida, Limbah Industri, Dan
Transportasi, Rusaknya Habitat Tumbuhan Dan Hewan Langka, Serta
Menurunnya Nilai Estetika Alam. Melihat Fenomena Semakin Pesatnya
Pembangunan Dengan Tidak Adanya Keseimbangan Dengan Kondisi
Lingkungan Maka, Digunakanlah Dibuatlah Sebuah Kebijakan Pemerintah
Yang Dijadikan Rujukan Untuk Mencegah Atau Meminimalisir Dampak
Negative Dari Pelaksanaan Pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA

Chalid Fandeli (2001), Edisi Revisi, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar
dan Pemapanannya Dalam Pembangunan, Liberty Yogyakarta.

EMDI–Bapedal. 1994. Limbah Cair Berbagai Industri di Indonesia. EMDIBAPEDAL.


Jakarta. F. Gunawan Suratmo (2002), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah Mada
University Press.

Munwar, A. 2009. Tesis. Analisis Dampak Lalu Lintas Pengembangan Pusat Perbelanjaan:
Studi kasus plaza ambarukmo.

DIY: Universitas Gajah Mada Masyruroh A, Rahmawati I. 2021 Manajemen Proyek Rumah
Sakit. Widina. Bandung Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.
4 Tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai