Anda di halaman 1dari 2

Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan hanyalah merupakan prosedur yang logis untuk


mengidentifikasi, menganalisis dan menghasilkan pemecahan masalah. Dalam keadaan
apapun, pengambilan keputusan yang profesional merupakan proses sistematis yang
melibatkan beberapa langkah yang khusus. Proses pengambilan keputusan melibatkan tiga
unsur penting, yaitu sebagai berikut:
1. Pengambilan keputusan haruslah didasarkan pada fakta yang ada. Makin sedikit fakta
yang relevan dan tersedia, makin sulit proses pengambilan keputusan.
2. pengambilan keputusan melibatkan analisa informasi faktual. Analisa dapat
menggunakan uji statistik, komputer, atau hanya merupakan proses pemikiran yang
logis dan sederhana.
3. Proses pengambilan keputusan membutuhkan unsur pertimbangan dan penilaian yang
subjektif dari manajemen terhadap situasi, berdasarkan pengalaman dan pandangan
umum. Walau Secara teoritis ada kemungkinan untuk menjalankan proses
pengambilan keputusan secara mekanis, tetapi jarang sekali tersedia cukup banyak
data, sumber daya atau waktu untuk menganalisanya secara lengkap.

Proses pengambilan keputusan terdiri atas empat tahapan sebagai berikut:


1. Mengidentifikasi masalah. Masalah pokok yang dihadapi oleh manajer adalah berada
dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Manajer yang baik harus mempunyai
kemampuan untuk mengidentifikasi masalah. Tahap ini merupakan yang paling sulit.
Sering dijumpai antara gejala dan masalah yang sesungguhnya sering terjadi
kerancuan. Contoh kita Melihatnya sebagai masalah laba yang rendah, padahal laba
yang rendah tersebut hanya merupakan akibat dari sistem distribusi yang tidak efisien
dan biaya tinggi. Apabila masalah telah dapat dirumuskan secara jelas, maka kita
dapat menanganinya secara mudah.
2. Merumuskan berbagai alternatif. Manajer harus menentukan berbagai alternatif
penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi. Beberapa alternatif terkadang dapat
diperbaiki dengan mempertimbangkan pengalaman di waktu yang lalu.
3. Menganalisa alternatif. Tahap ini mungkin memerlukan pengujian yang sulit, yakni
mempertimbangkan mengenai rugi laba untuk setiap alternatif. Hal ini menyangkut
tujuan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan. Meskipun analisis harus
dilakukan secara objektif, tetapi proses pemilihan akhir harus mengandung unsur
penilaian yang subjektif.
4. Mengusulkan suatu penyelesaian dan menyarankan suatu rencana tindakan. Setelah
melewati tahapan-tahapan diatas, manajer dapat menyarankan suatu penyelesaian
logis, meskipun kenyataan, kesempatan, dan resiko yang dihadapi sama, tetapi
kesimpulan yang diambil dapat berbeda-beda di antara para manajer.

Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan tersebut dapat digambarkan


seperti terlihat pada gambar 12.1. Berikut ini
Perumusan Masalah

Analisis Alternatif

Rencana Tindakan

Gambar 12.1. Langkah Proses Pengambilan Keputusan


Pada waktu pengambilan keputusan, suatu rencana tindakan untuk melaksanakan
keputusan tersebut harus ditentukan. Rencana tindakan ini mungkin dapat menemukan
beberapa faktor penting yang belum dimasukkan dalam analisis.
Efektivitas dari pengambilan keputusan ditentukan oleh pemilihan alternatif yang
rasional. Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan beberapa syarat, antara lain
sebagai berikut :
1. Keterangan yang ingin diperoleh harus didasarkan fakta.
2. Harus bebas dari prasangka, bersih, dan jauh dari pertimbangan subjektif.
3. Harus berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan.
4. Harus dapat mengetahui dengan jelas tujuan mana yang dapat dicapai beserta
berbagai kelemahannya.
5. Harus berdasarkan prinsip-prinsip analisis dalam menilai berbagai alternatif sesuai
dengan tuntutan untuk mencapai tujuan.
6. Harus menggunakan ukuran objektif.
7. Sejauh mungkin didasarkan pada teknik kuantitatif.
8. Harus bersikap optimis dan kemauan yang kuat untuk memilih alternatif yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai