Anda di halaman 1dari 12

Lembar Kerja (LK)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tipe Rooftop

Nama : FANDI JULI WIRAWAN, ST


Sekolah : SMKN 1 PANGKALAN KERINCI

N
Pertanyaan
o
1 Jelaskan urutan pemasangan Modul surya pada PLTS Rooftop
Penyelesaian:
Hal hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pemasangan :
• Periksa kesesuaian gambar desain dan keadaan lapangan
• Periksa kelengkapan material dan peralatan instalasi
• Diskusikan pemilihan urutan kerja dengan tim dan pihak user

Urutan pemasangan modul surya pada PLTS Rooftop antara lain:


 Diskusikan Rencana Prosedur Kerja

 Marking
Marking dilakukan dengan membuat tanda dan batas pada area instalasi yang ukuran
dan jarak nya sesuai gambar kerja.
Peralatan yang dibutuhkan untuk tahap ini diantaranya adalah sebagai berikut :
 spidol
 roll meter
 Benang wol
 Paku dan palu

1
 PEMASANGAN BRAKET
Proses pemasangan braket atau mounting pada atap di awali dengan memastikan
posisi tulangan rangka atap (rafter) sudah berada tepat di bawah titik marking (dalam
toleransi jarak lubang yang di sediakan braket) agar saat pemasangan paku roofing
mengenai rangka atap (Rafter).
Peralatan yang di gunakan dalam proses ini adalah
 Cordless drill/ handril
 Mata bor mur roofing 8 mm
 Sealent
 Kunci L
 Kunci ring pass

 PEMASANGAN BRAKET TILE ROOF

 PEMASANGAN BRAKET TRAPEZOID ( L FEET )


Titik penambahan
sealant

2
 EMASANGAN BRAKET KLIPLOK

 PEMASANGAN RAIL, SOLAR MODULE, MID CLAMP DAN END CLAIM


Pada dasarnya setelah mounting terpasang pada atap dengan berbagai jenis di atap,
kondisi akhir nya akan sama yaitu menyisakan dudukan untuk menempatkan atau
memasang rail support module

 PEMASANGAN RAIL

 PEMASANGAN SOLAR MODULE, MID CLAMP DAN END CLAMP

3
 PEMASANGAN PADA TILE ROOF

 PEMASANGAN PADA FLAT ROOF

 PEMASANGAN PADA TRAPEZOID

4
Gambar Pemasangan Modul Surya Di Lapangan

2 Uraikan cara kerja pemasangan string modul surya, combiner box dan jalur kabel!

3 Jelaskan bahaya-bahaya di unit pembangkit selama waktu kerja Pemasangan Pembangkit


Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tipe Rooftop!
Penyelesaian:
Bahaya-bahaya di unit pembangkit selama waktu kerja pemasangan PLTS tipe Rooftop antara
lain:
 Akses menuju atap: Bahaya saat memasangan dudukan dan modul surya, yaitu jatuh
dari ketinggian
 Bahaya dari silau matahari saat pemasangan dengan menggunakan kacamata
 Tangga yang digunakan pastikan dalam keadaan baik agar tidak terpeleset saat
menaikinya
 Bahaya listrik saat pemasangan komponen kelistrikan
 Bahaya tertimpa benda jatuh

4 Uraikan cara kerja pemasangan kabel penghantar, konektor dan terminal!


Penyelesaian:

5
5 Jelaskan kode warna isolator kabel!
Penyelesaian:

6
6 Jelaskan prosedur persiapan pemasangan peralatan proteksi!
Penyelesaian:
Prosedur persiapan pemasangan peralatan proteksi, antara lain:
1. Pengaman hubung singkat solar panel (Fuse)
2. Pengaman petir (Surge Protection Device) untuk PV
3. Pengaman hubung singkat MPPT dan solar panel (MCB DC)
4. Pengaman beban lebih/hubung singkat (MCB AC)
5. Pengaman arus bocor (ELCB)
6. Pengaman petir (Surge Protection Device) untuk beban/output
7 Jelaskan langkah pemasangan peralatan proteksi !
Penyelesaian:
Prosedur pemasangan peralatan proteksi, antara lain:
1. Hubungkan output PV dengan Pengaman hubung singkat solar panel (Fuse)
2. Hubungkan output PV dengan Pengaman petir (Surge Protection Device) untuk PV dengan
ground
3. Hubungkan output PV dengan Pengaman hubung singkat solar panel (Fuse) dengan Pengaman
hubung singkat MPPT dan solar panel (MCB DC)
4. Hubungkan MCB DC dengan input MPPT
5. Hubungkan Output MPPT dengan Pengaman beban lebih/hubung singkat (MCB AC)
6. Hubungkan Pengaman beban lebih/hubung singkat (MCB AC) dengan Pengaman arus bocor

7
(ELCB)
7. Hubungkan Pengaman arus bocor (ELCB) dengan soket power
8. Hubungkan Pengaman petir Surge Protection Device dengan output MCB AC
9. Hubungkan Pengaman petir Surge Protection Device dengan ground
8 Jelaskan cara pemasangan grounding peralatan PLTS Rooftop
Penyelesaian:
cara pemasangan grounding peralatan PLTS Rooftop, antara lain:
1. Siapkan elektroda batang pentanahan
2. Siapkan alat ukur Earth Tester
3. Masukkan atau tanamkan elektroda batang pentanahan
4. Lakukan pengukuran terhadap elektroda batang pentanahan
5. Jika hasil pemasangan sudah di bawah 5 ohm, maka grounding sudah bisa digunakan

9 Jelaskan prosedur bekerja Pada Ketinggian!


Penyelesaian:
Prosedur bekerja pada ketinggian:
1. Menerapkan prosedur kerja ketinggian

• Job Safety Analysis


• Izin kerja di ketinggian
• Health Check
• Akses menuju atap (Perancah/Scaffolding & Tangga)
• Penggunaan alat safety yang baik

2. Akses menuju atap

• Helm Safety dengan tali dagu


• Body Harness
• Tangga
• Scaffolding / Perancah
• Safety Line
• Safety Google Gelap

3. Helm Safety & safety google gelap

8
• Tali dagu untuk menghindari helm jatuh
• Kacamata untuk melindungi mata dari silau
• Tali fastrack untuk mengencangkan helm

4. Body Harness & safety line

• Bodyharness untuk melindungi pekerja dari potensi terjatuh


• Gunakan body harness sesuai kebutuhan
• Hook pada body harness harus dikaitkan pada safety line
• Safety line harus terikat dengan kuat
• Safety line dapat berupa kawat sling / tali tambang
• Terdapat beberapa tipe body harness seperti:
• Double Hook Absorber
• Double Hook Non Absorber
• Single Hook Non Absorber

5. Tangga
• Tangga sebagai alat bantu bekerja di ketinggian
• Pastikan komponen tangga dalam keadaan baik (tidak kendur, komponen
lengkap dan lainnya)
• Posisikan tangga pada permukaan yang stabil dan tidak licin
• Gunakan barricade line
• Gunakan tangga untuk pekerjaan ringan dan singkat (30 menit)
• Gunakan body harness dengan hook yang terkait pada anchor yang kuat
• Gunakan teori 3 point contact dan rasio 4:1

6. Scaffolding / perancah
• Pastikan pemasangan dilakukan oleh orang yang berkompeten (sertifikat
scaffolder)
• Pastikan komponen yang digunakan dalam keadaan baik (tidak
karat/cacat/rusak)
• Posisikan scaffolding pada permukaan yang stabil dan rata
• Gunakan barricade line
• Pastikan scaffolding tidak terlewati oleh kabel / aliran listrik
• Gunakan tangga apabila scaffolding digunakan sebagai akses
• Pastikan terdapat tagging layak / tidak layak untuk scaffolding

9
10 Jelaskan tanda-tanda dan simbol keselamatan kerja di bawah ini !

Penyelesaian:
1. gunakan sarung tangan
2. gunakan sepatu keselamatan/safety
3. gunakan helm keselamatan/safety
4. gunakan kacamata pelindung
5. gunakan masker

11 Jelaskan Karakteristik dasar modul surya.!

12 Jelaskan apa yang diamksud konfigurasi PLTS off grid AC coupling


` Penyelesaian:
Sistem AC-coupling
Komponen utama yang membedakan sistem AC-coupling dengan DC-coupling adalah
inverter jaringan. Dalam konfigurasi AC-coupling, modul fotovoltaik dan baterai
dihubungkan di bus AC melalui inverter jaringan dan inverter baterai.

Modul fotovoltaik terhubung ke inverter jaringan dimana tegangan diubah dari DC ke AC.
Serupa dengan charge controller, inverter jaringan juga dilengkapi dengan perangkat
MPPT untuk mengoptimalkan penangkapan energi. Daya dari rangkaian modul fotovoltak
dapat langsung digunakan oleh beban di siang hari dan kelebihannya digunakan untuk
10
mengisi baterai melalui inverter baterai pada saat yang sama.
Berbeda dengan sistem DC-coupling, inverter baterai dalam sistem AC-coupling bekerja
secara dua arah (bidirectional). Alat ini berfungsi sebagai pengatur pengisian baterai
(charger) ketika radiasi sinar matahari cukup, beban terpenuhi, dan baterai belum terisi
penuh (SoC rendah). Ketika beban melampaui jumlah daya masukan modul fotovoltaik,
biasanya pada malam hari atau saat hari sedang berawan, maka inverter baterai akan
beralih menjadi inverter mengubah arus DC-AC sehingga energi dari baterai dapat
digunakan untuk memenuhi permintaan beban.

Sistem konversi di sistem AC-coupling bekerja dalam dua cara. Hal ini menyebabkan rugi-
rugi konversi yang lebih besar dibandingkan sistem DC-coupling. Namun demikian,
sistem AC-coupling lebih menguntungkan jika kemungkinan beban pada siang hari lebih
besar karena dalam hal ini kerugian konversi hanya akan terjadi di inverter jaringan. Disisi
lain, konfigurasi AC memberi lebih banyak fleksibilitas untuk dengan mudah diperluas
dengan tambahan rangkaian modul fotovoltaik atau dijalankan secara hibrida bersama
dengan pembangkit listrik lainnya.

13 Jelaskan potensi bahaya terkait penggunaan perkakas tangan pada pekerjaan Pemasangan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tipe Rooftop!

14 Tuliskan jenis perkakas dan peralatan Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Tipe Rooftop!
Penyelesaian:
Jenis perkakas dan peralatan Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tipe
Rooftop

15 Jelaskan teknik untuk memperoleh suatu batas pengukuran listrik/ elektronik!

16 Jelaskan berbagai macam alat ukur Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tipe
Rooftop!

17 Jelaskan prosedur untuk penggunaan alat ukur Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) Tipe Rooftop!

11
18 Jelaskan jenis jenis peralatan pengukur presisi serta jelaskan satuan pengukuran yang
digunakan dalam hubungannya dengan presisi listrik!

19 Jelaskan prosedur pemeliharaan dan penyimpanan peralatan presisi!

20 Tuliskan Simbol-simbol yang digunakan dalam gambar!

12

Anda mungkin juga menyukai