Perencanaan dan pengendalian arus kas masuk dan keluar kas dan pembiayaan yang terkait
penting bagi semua perusahaan. Tujuan utamanya adalah merencanakan posisi likuiditas
perusahaan sebagai dasar untuk menentukan pinjaman di masa yang akan datang dan
investasi yang akan dilakukan.
Tujuan dari kebijakan Tingkat Persediaan sendiri yakni, untuk merencanakan tingkat
optimal investasi persediaan dan mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui
pengendalian. Tingkat persediaan harus dipertahankan antara dua perbedaan besar, tingkat
yang berlebihan akan menyebabkan biaya penyimpanan, risiko dan investasi yang berlebihan,
dan di sisi lain tingkat yang tidak memadai untuk memenuhi permintaan penjualan dan
produksi dengan cepat (muncul biaya kehabisan persediaan yang tinggi).
1. Daya tahan produk yang akan disimpan.Untuk produk yang mudah rusak, tidak tahan
untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama, besarnya persediaan harus
dipertimbangkan dengan cermat.
2. Sifat persaingan yang dihadapi perusahaan.Jika tingkat persaingan yang dihadapi
perusahaan relatif ketat, maka persaingan untuk memberikan pelayanan untuk
memenuhi pesanan menjadi prioritas. Dengan demikian diperlukan persediaan barang
jadi yang relatif besar.
3. Biaya-biaya yang muncul karena kebijakan persediaan seperti :
Biaya sewa gedung
Biaya pemeliharaan
Biaya asuransi
Biaya pemesanan mendadak (Extra Carrying Cost)
Biaya kehabisan persediaan (Stockout Cost)
Resiko yang berasal dari manusia yang umumnya timbul karena kecerobohan manusia,
seperti cara pengangkatan, memindahkan, dan meletakkan barang jadi yang tidak mengikuti
prosedur yang ada.
Resiko yang berasal dari alam, terjadi di luar kekuasaan manusia (bencana alam).
Resiko yang disebabkan karena sifat barang yang mudah rusak. Setelah mengetahui faktor-
faktor di atas, kita juga harus tahu bagaimana penentuan besarnya persediaan. Untuk
menentukan persediaan barang atau bahan mentah setiap bulannya, dilakukan perhitungan
dengan cara-cara sebagai berikut :
Apabila kebutuhan akan bahan/barang setiap bulan sama maka digunakan rata-rata bulanan
atau rata-rata sederhana. Formula yang digunakan :Tingkat Persediaan = Kebutuhan barang
setahun ÷ 12 bulan
Contoh : kebutuhan barang dalam setahun 60.000 unit. Maka, besarnya persediaan dihitung
dengan cara :
Apabila kebutuhan akan bahan/barang setiap bulan tidak sama (berfluktuasi) maka digunakan
rata-rata bulanan bergerak.
Contoh : kebutuhan bulanan
KEBUTUHAN BULANAN
KEBUTUHAN BULANAN
Februari : (4.000 + 2.000 + 3.000) ÷ 3 = 3.000 unit
Maret : (2.000 + 3.000 + 4.000) ÷ 3 = 3.000 unit
april : (3.000 + 4.000 + 5.000) ÷ 3 = 4.000 unit
KEBUTUHAN PERSEDIAN
Februari : 3.000 x 2 = 6.000 unit
Maret : 3.000 x 2 = 6.000 unit
april : 4.000 x 2 = 8.000 unit