Anda di halaman 1dari 4

PENDEKATAN DALAM MENYUSUN ANGGARAN

Untuk Memnuhi Matakuliah : Anggaran Perusahan

Dosen Pengampu : Yudi M. Latuconsina, SE,MSA,CA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK (V)

Lala bally (200105072)

Yani suarno (200105067)

Yuni Sara Renwarin (200105053)

Andrian keliwida (200105061)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
•Tujuan Perencanaan dan pengendalian arus kas.

Perencanaan dan pengendalian arus kas masuk dan keluar kas dan pembiayaan yang terkait
penting bagi semua perusahaan. Tujuan utamanya adalah merencanakan posisi likuiditas
perusahaan sebagai dasar untuk menentukan pinjaman di masa yang akan datang dan
investasi yang akan dilakukan.

Pendekatan Stabilitas Persediaan

Jika manajemen produksi menetapkan kebijakan stabilitas persediaan, maka unit


diproduksi dibiarkan berfluktuasi menurut persediaan yang telah ditetapkan secara stabil.
Teknik membuat persediaan stabil adalah dengan cara: terlebih dahulu harus kita ketahui
atau kita tentukan tingkat persediaan awal tahun dan tingkat persediaan akhir tahun. Bila
diketahui antar keduanya tidak sama, maka tingkat persediaan bulanan disesuaikan secara
bertahap ke arah tingkat persediaan yang diinginkan.

Kebijakan Stabilisasi Tingkat Persediaan berbeda dengan kebijakan stabilisasi produksi.


Jika dalam kebijakan stabilisasi produksi yang diperhitungkan adalah hasil tingkat produksi
barang jadi yang sama tiap periodenya, kebijakan ini lebih cocok diterapkan pada perusahaan
yang tidak menginginkan tingkat persediaan berfluktuasi secara berlebihan setiap periode
yang terdapat dalam anggaran.

Tujuan dari kebijakan Tingkat Persediaan sendiri yakni, untuk merencanakan tingkat
optimal investasi persediaan dan mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui
pengendalian. Tingkat persediaan harus dipertahankan antara dua perbedaan besar, tingkat
yang berlebihan akan menyebabkan biaya penyimpanan, risiko dan investasi yang berlebihan,
dan di sisi lain tingkat yang tidak memadai untuk memenuhi permintaan penjualan dan
produksi dengan cepat (muncul biaya kehabisan persediaan yang tinggi).

Di dalam kebijakan stabilisasi tingkat persediaan, terdapat beberapa faktor-faktor yang


mempengaruhi penentuan besarnya tingkat persediaan barang itu sendiri, yakni :

1. Daya tahan produk yang akan disimpan.Untuk produk yang mudah rusak, tidak tahan
untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama, besarnya persediaan harus
dipertimbangkan dengan cermat.
2. Sifat persaingan yang dihadapi perusahaan.Jika tingkat persaingan yang dihadapi
perusahaan relatif ketat, maka persaingan untuk memberikan pelayanan untuk
memenuhi pesanan menjadi prioritas. Dengan demikian diperlukan persediaan barang
jadi yang relatif besar.
3. Biaya-biaya yang muncul karena kebijakan persediaan seperti :
 Biaya sewa gedung
 Biaya pemeliharaan
 Biaya asuransi
 Biaya pemesanan mendadak (Extra Carrying Cost)
 Biaya kehabisan persediaan (Stockout Cost)

4.Besarnya modal kerja yang tersedia.

5.Pola permintaan akan produk permintaan.

6.Resiko-resiko yang dihadapi perusahaan.

Resiko ini mencakup :

Resiko yang berasal dari manusia yang umumnya timbul karena kecerobohan manusia,
seperti cara pengangkatan, memindahkan, dan meletakkan barang jadi yang tidak mengikuti
prosedur yang ada.

Resiko yang berasal dari alam, terjadi di luar kekuasaan manusia (bencana alam).

Resiko yang disebabkan karena sifat barang yang mudah rusak. Setelah mengetahui faktor-
faktor di atas, kita juga harus tahu bagaimana penentuan besarnya persediaan. Untuk
menentukan persediaan barang atau bahan mentah setiap bulannya, dilakukan perhitungan
dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Disesuaikan dengan kebutuhan bulanan

Apabila kebutuhan akan bahan/barang setiap bulan sama maka digunakan rata-rata bulanan
atau rata-rata sederhana. Formula yang digunakan :Tingkat Persediaan = Kebutuhan barang
setahun ÷ 12 bulan

Contoh : kebutuhan barang dalam setahun 60.000 unit. Maka, besarnya persediaan dihitung
dengan cara :

Kebutuhan per bulan = (60.000 ÷ 12) × 1 unit = 5.000 unit

Apabila kebutuhan akan bahan/barang setiap bulan tidak sama (berfluktuasi) maka digunakan
rata-rata bulanan bergerak.
Contoh : kebutuhan bulanan

KEBUTUHAN BULANAN

Januari 4000 unit

Februari 2000 unit

Maret 3000 unit

Ari 4000 unit

mei 5000 unit

Kebutuhan bulanan dihitung dengan metode rata-rata bergerak :

KEBUTUHAN BULANAN
Februari : (4.000 + 2.000 + 3.000) ÷ 3 = 3.000 unit
Maret : (2.000 + 3.000 + 4.000) ÷ 3 = 3.000 unit
april : (3.000 + 4.000 + 5.000) ÷ 3 = 4.000 unit

Apabila perusahaan menentukan dua bulan kebutuhan, maka besarnya persediaan :

KEBUTUHAN PERSEDIAN
Februari : 3.000 x 2 = 6.000 unit
Maret : 3.000 x 2 = 6.000 unit
april : 4.000 x 2 = 8.000 unit

Anda mungkin juga menyukai