Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN AVITAMINOSIS DAN HYPERVITAMINOSIS

PADA ANAK-ANAK

Konsumsi dan keseimbanga vitamin dalam tubuh harus diperhatikan. Sebab bila terlalu
banyak vitamin dikonsumsi, akan terjadi gejala-gejala yang merugikan dan kondisi demikian
disebut Hypervitaminosis. Sebaliknya bila dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan akan terjadi
juga gejal-gejala yang merugikan. Bila kadar vitamin didalam darah sudah menurun tetapi belum
memberikan gejala-gejala klinik yang jelas, disebut kondisi Hypovitaminosis, sedangkan bila
sudah tampak gejala-gejala klinik, disebut Avitaminosis

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh,Vitamin berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita
yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki
atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu
tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada
dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.

Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit dan
harus disuplai dari makanan karena tubuh tidak dapat menyintesisnya. Vitamin mrupakan zat
makanan yang berguna untuk memperlancar semua proses yang terjadi di dalam tubuh. Suatu
vitamin menunjukkan satu fungsi metabolik khusus. 

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Macam-Macam Vitamin:vitamin dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin
yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K
bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan
adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke
seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja
di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam
tubuh.

Secara umum hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani anak yang menderita
kekurangan vitamin (avitaminosis) adalah:

a.       Tindakan utama adalah konsultasi ke dokter mengenai asupan vitamin pada anak

b.      Memberikan suplemen vitamin kepada anak secara teratur

c.       Memperhatikan asupan gizi makanan pada anak

d.      Memperbanyak konsumsi buah dan sayur sbagai sumber vitamin untuk anak, tekhususnya
meningkatkan konsumsi sayuran hijau

e.       Menghindarkan anak dari makanan berlemak/ kolestrol tinggi

f.        Dan setidaknya menerapkan PHBS dan 4 Sehat 5 Sempurnah

Jika anak telah menunjukan gejala-gejala kekurangan vitamin (hypervitaminosis) seperti


yang disebutkan di atas, maka sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Karena sebagian besar
gejalanya seperti gejala medisyang lain, maka penting untuk didiagnosa dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Zakaria, F.R. 1996. Peranan Zat-zat Gizi dalam Sistem Kekebalan Tubuh. dalam : Buletin
Teknologi dan Indistri Pangan. 7(3): 75-81

Kalt, W.,C.F.Forney,A. Martin, dan R.L.Prior. 1999. Antioxidant Capacity, Vitamine, Phenolics
and Anthicyaninns After Presh Storage of Small Fruits: Journal Of Agriculture and Food
Chemistry.47: 4634644

Frei. 1994. Reactive Oxygen Species and Antioxidant Vitamins: Mechanisms of Action 
(American Jurnal Medicine). Excerpta Medica Inc

Trilaksani W. 2005.  Antioksidan: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran Terhadap
Kesehatan. Jakarta : EGC

Twigg J, Fulton N, Gomez E, Irvine DT, Aitken RJ. 1998. Analysis of the impact of Intracellular
Reactive Oxygen Species Generation on Structural and Functional Integrity of Human
Spermatozoa. England: Lipid Peroxidation, Human reproduction

http: //www.kafeilmu.com

http: //www.berbagiilmu.com

http: //www.wikipedia.com

http: //www. plasa.com

Diakses pada tanggal 11 mei 2013

Anda mungkin juga menyukai