Anda di halaman 1dari 3

1.

Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda
mempelajari topik ini?
Sebelum mempelajarai topik ini yang saya percayai tentang peserta didik dalam
pembelajaran dikelas belum mengedepankan beberapa asas dalam pendidikan yaitu:
 Asas Kemerdekaan
 Asas Kodrat Alam
 Asas Kebudayaan
 Asas Kebangsaan
 Asas Kemanusiaan

2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?
Pemikiran saya yang sesuai dengan pemikiran KHD yaitu :
a. Prinsip kepmimpinan sebagai seorang guru yaitu
• Ing ngarso sung tuladho (maka orang tua atau guru sebagai suri tauladan anak dan
siswa)
• Ing madya mangun karso (yang ditengah memberikan semangat ataupun ide-ide yang
mendukung)
• Tut wuri handayani (yang dibelakangan memberikan motivasi

b Sistem pendidikan yang dilakukan yaitu menggunakan sistem among artinya guru itu
menjaga, membina dan menididk anak kasih sayang
c. Tri pusat pendidikan yaitu yang mewarnai peserta didik adalah keluarga, sekolah dan
masyarakat.
d. Menerapkan asas asas dalam pendidkan ada 5 yaitu : - Asas Kemerdekaan - Asas Kodrat
Alam - Asas Kebudayaan - Asas Kebangsaan - Asas Kemanusiaan
Jadi, guru harus memperhatikan apa yang dapat dikembangkan dari anak didiknya. Guru
harus jeli menelisik kebutuhan anak didik, mana yang harus didorong, dan apa yang harus
dikuatkan. Guna memenuhi kebutuhan pengembangan bakat, kata dia, anak didik harus
merasa merdeka. Namun, merdeka yang dimaksud bukan bermakna mutlak. Tidak ada
paksaan terhadap peserta didik sehingga tidak menghalangi kreativitasnya dalam belajar.
Guru dan peserta didik bebas untuk menerapkan sistem pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan sehingga nantinya akan meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional.

3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran
KHD?
Setelah mengetahui konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang membantu
mengembangkan kualitas pendidikan Indonesia, Anda juga harus mengetahui proses
pembelajaran yang terinspirasi dari konsep beliau. Adapun berikut ini merupakan 6
inspirasi pembelajaran dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, di antaranya yaitu:
a. Menerapkan Teori TRIKON Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan
suatu proses pembudayaan sebagai usaha dalam memberikan nilai-nilai luhur
kemanusiaan. Upaya pendidikan yang dapat dilakukan dengan sikap dikenal dengan
teori trikon yaitu kontinu, konsentris dan konvergen. Kontinu artinya pendidikan di
Indonesia mesti dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Konsentris artinya
untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia harus sesuai dengan kebudayaan serta
nilai luhur bangsa yang ditanam dalam generasi muda. Konvergen artinya
mengembangkan mutu pendidikan Indonesia agar setara dengan kualitas pendidikan
yang maju di dunia barat.
b. Menumbuhkan Daya Cipta (Kognitif), Daya Rasa (Afektif) dan Daya Karsa
(Psikomotor) Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan Harus bisa meningkatkan daya
cipta (kognitif), daya rasa (afektif) dan daya karsa (psikomotor). Ketiga daya tersebut
harus tumbuh secara bersamaan tanpa ada yang dikesampingkan, karena
menitikberatkan salah satu daya dapat menghambat perkembangan manusia.
c. Metode Sistem Among Ki Hajar Dewantara, mengajarkan metode pendidikan sistem
among, yaitu metode pengajaran sesuai dengan asih, asah dan asuh. hal ini sesuai
dengan pendidikan yang dilaksanakan langsung dalam berbagai tempat yang diberi
nama Tri Sentra Pendidikan, yaitu Alam Keluarga (Pendidikan Informal), Alam
Perguruan (Pendidikan Formal) dan Alam Pergerakan Pemuda (Pendidikan Non
Formal).
d. Membentuk Pribadi yang Mandiri Inspirasi pembelajaran dari konsep Ki Hajar
Dewantara selanjutnya yaitu pendidikan dapat membentuk pribadi yang mandiri
dengan tiga indikator yaitu bisa berdiri sendiri, tidak bergantungan dengan orang lain,
serta dapat mengatur dirinya sendiri. Dengan begitu, seseorang dapat mengatasi
permasalahan hidupnya sendiri tanpa membawa orang lain masuk ke dalam
permasalahan.
e. Pendidikan Harus Relevan dengan Kehidupan
Secara umum, konsep pendidikan harus relevan dengan garis hidup guna
mencerdaskan rakyat serta mengangkat martabat bangsa.
f. Pengembangan Pendidikan Selaras dengan Nilai Budaya
Pengembangan pendidikan harus selaras dengan nilai budaya untuk memperkuat
dinamika pendidikan sebagai penguat bangsa. Jika sistem pendidikan sesuai dengan
nilai budaya lokal, guru dapat berperan kembali sebagai insan yang membimbing serta
memimpin anak didik dengan lembut, untuk mengembangkan bakat, potensi dan
karakteristik peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai