Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam perkembangan
masyarakat dan individu. Sebelum mempelajari topik ini, perlu dipahami bahwa dalam pendidikan, terdapat beberapa asas yang harus dijunjung tinggi. Asas-asas ini meliputi Asas Kemerdekaan, Asas Kodrat Alam, Asas Kebudayaan, Asas Kebangsaan, dan Asas Kemanusiaan. Ini adalah prinsip-prinsip yang seharusnya menjadi landasan dalam proses pendidikan di kelas. Pemikiran yang sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah tentang prinsip kepemimpinan dalam peran seorang guru. Guru seharusnya menjadi suri tauladan bagi anak dan siswa (Ing ngarso sung tuladho), memberikan semangat dan ide-ide yang mendukung (Ing madya mangun karso), serta memberikan motivasi (Tut wuri handayani). Sistem pendidikan yang ideal adalah menggunakan sistem "among" atau "Among Methode," yang berarti guru harus menjaga, membina, dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang. Tri pusat pendidikan melibatkan peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membentuk peserta didik. Pentingnya menerapkan asas-asas dalam pendidikan seperti Asas Kemerdekaan, Asas Kodrat Alam, Asas Kebudayaan, Asas Kebangsaan, dan Asas Kemanusiaan juga disoroti. Guru harus memahami kebutuhan dan potensi anak didik, memberikan kebebasan yang tidak menghambat kreativitas dalam pembelajaran, dan mendorong pengembangan bakat. Hal ini akan meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional. Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Selain itu, ada inspirasi pembelajaran yang bisa diambil dari konsep beliau. Salah satunya adalah menerapkan Teori TRIKON, yang merupakan pendekatan pendidikan kontinu, konsentris, dan konvergen. Ini berarti pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan, sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan luhur bangsa, serta setara dengan standar pendidikan dunia. Pendekatan ini mencerminkan bagaimana Ki Hajar Dewantara berhasil menggabungkan ilmu pendidikan dengan budaya Indonesia untuk menciptakan konsep pendidikan nasional yang kokoh.