Anda di halaman 1dari 2

PERTUMBUHAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA MELAMBAT,

ADA APA?

Menurut UU No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan yakni lembaga usaha yang


menghimpun uang dari masyarakat dalam bentuk simpanan, kemudian menyalurkan
kembali kepada masyarakat berbentuk kredit atau lainnya agar taraf hidup masyarakat
meningkat.

Pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini menimbulkan dampak negatif dibidang
ekonomi termasuk pada sektor perbankan, baik bank syariah maupun bank
konvensional.

Pertumbuhan perbankan syariah dari tahun ke tahun masih belum terlalu signifikan.
Berdasarkan data Snapshot Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pada
Desember 2020 Market Share Perbankan Syariah mencapai 6,51% dan naik menjadi
6,52% pada September 2021, hanya tumbuh sebesar 0,01% pertahun.

Berdasarkan hasil survei, in-depth interview (IDI) dan Focus Group Discussion
(FGD) yang dilakukan oleh OJK, hal ini disebabkan oleh isu strategis yang
menghambat pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia yaitu karena belum
diferensiasi model bisnis yang signifikan, pengembangan bisnis yang masih berfokus
pada tujuan bisnis saja, kualitas SDM, dan TI yang kurang optimal, serta indeks
inklusi, dan literasi yang masih rendah, 0,93% untuk indeks literasi dan 9,1% untuk
indeks inkluasi keuangan syariah.

Selain itu, strategi marketing yang dilakukan oleh perbankan syariah dan
konvensional memiliki perbedaan yang cukup dominan. Ketika masyarakat menabung
di bank syariah, maka akan mendapatkan potongan harga belanja atau diskon pada
suatu produk tertentu. Hal ini dirasa kurang efektif karena Tujuan menabung adalah
untuk membiasakan hidup hemat tidak boros, pengeluaran disesuaikan dengan
kebutuhan dan memenuhi kebutuhan dalam jumlah besar dikemudian hari.

Sedangkan strategi marketing yang dilakukan oleh salah satu bank konsvensional
adalah ketika masyarakat menabung dengan jumlah berapa saja maka akan
mendapatkan bunga sebesar 6% sehingga menjadi daya tarik tersendiri pada
masyarakat.
Ditengah kesulitan ekonomi, perbankan konvensional lebih digemari masyarakat
karena dianggap lebih menguntungkan dibandingkan perbankan syariah. Hal ini
mungkin bisa menjadi faktor penghambat pertumbuhan perbankan syariah karena
melihat masyarakat yang masih rasional dan indeks literasi serta inklusi keuangan
syariah yang masih rendah.

https://www.kompasiana.com/bayu01/620481a0b4616e500f38b763/pertumbuhan-
perbankan-syariah-di-indonesia-melambat-ada-apa

Anda mungkin juga menyukai