Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SEJARAH

MASA AKHIR ORDE BARU

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “MASA AKHIR ORDE BARU”.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Laporan

BAB II PEMBAHASAN

A. Krisis Moneter,Poilitik,Hukum, dan Kepercayaan


B. Tuntutan dan Agenda Reformasi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.
Orde baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.
Salah satu yang melatarbelakangi runtuhnya orde lama dan lahirnya orde baru adalah
keadaan kemanan dalam negeri yang tidak kondusif pada masa orde lama. Terlebih lagi
karena adanya peristiwa pemberontakan G30S PKI. Hal ini menyebabkan presiden
Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto untuk melaksanakan kegiatan
pengamanan diIndonesia melalui surat perintah sebelas maret atau Supersemar. Orde
Baru hadir degan semangat “koreksi total” atas penyimpangan yang dilakukan oleh
Soekarno pada masa orde lama. Orde baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.
Dalam jangka waktu tersebut,ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini
terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela diIndonesia. Selain itu,
kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar sehingga masa
orde baru berakhir dikarenakan marak terjadinya korupsi,kolusi dan nepotisme (KKN).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan Masa Orde Baru berakhir?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui penyebab runtuhnya Masa Orde Baru.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Krisis Moneter,Politik,Hukum, dan Kepercayaan


Krisis moneter yang melanda Thailand pada awal Juli 997,merupakan permulaan
peristiwa yang mengguncang nilai tukar mata uang negara-negara di Asia seperti
Malaysia,Filipina,Korea, dan Indonesia. Rupiah yang berada pada posisi nilai tukar
Rp.2.500,00/US$ terus mnegalami kemerosotan. Situasi ini mendorong Presiden
Soeharto memeinta bantuan dari International Monetary Fund (IMF). Persetujuan
bantuan IMF dilakukan pada Oktober 1997 dengan sayarat pemerintah Indonesia harus
melakukan pembaruan kebijakan-kebijakan, terutama kebijakan ekonomi. Diantara
sayarat-syarat tersebut adalah penghentian subsidi dan penutupan bank swasta.
Namun,usaha ini tidak menyelesikan masalah yang dihadapi.
Upaya pemerintah untuk menguatkan nilai tukar rupiah,melalui Bank Indonesia
dengan melakukan intervensi pasar tidak mampu membendung nilai tukar rupiah yang
terus merosot. Nilai tukar rupiah yang berada diposisi Rp.4.000,00/US$ pada Oktober
1997 terus melemah menjadi sekitar Rp.1.700,00/US$ pada bulan Januari 1998. Kondisi
ini berdampak pada jatuhnya bursa saham Jakarta,bangkrutnya perusahaan-perusahaan
besar di Indonesia yang menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK)
secara besar-besaran.
Kondisi ini membuat Presiden Soeharto menerima proporsal reformasi IMF pada
tanggal 15 januari 1998 dengan ditandatanganinya Letter of Intent (Nota Kesepakatan)
antara presiden Soeharto dan Direktur Pelaksana IMF Michele Camdesius. Namun,
kemudian presiden Soeharto menyatakan bahwa paket IMF yang ditandatanganinya
membawa Indoneisa pada sistem ekonomi liberal. Hal ini mnyiratkan bahwa
pemerintah Indonesia tidak akan melaksanakan perjanjian IMF yang berisi 50 butir
kesepakatan tersebut. Situasi tarik menarik antara pemerintah dan IMF itu
menyebabkan krisis ekonomi semakin buruk.
Pada saat krisis semakin dalam,munul ketegangan-ketegangan sosial dalam
masyarakat. Pada bulan-bulan awal 1998 disejumlah kota terdiri kerusuhan anti-Cina.
Kelompok ini menjadi sasaran kemarahan masyarakat karena mereka mendominasi
perekonomian di Indonesia. Krisis ini pun semakin menjalar dalam bentuk gejolak-
gejolak non ekonomi lainnya yang membawa pengaruh terhadap proses perubahan
selanjutnya.
Sementara itu,sesuai dengan hasil Pemilu ke-6 yang diselenggarakan pada tanggal 29
mei 1997,Golkar memperoleh suara 74,5 persen, PPP 22,4 persen, dan PDI 3 persen.
Setelah pelaksanaan pemilu tersebut,perhatian tercurah pada sidang umum MPR yang
dilaksanakan pada Maret 1998. Sidang umum MPR ini akan memilih presidan dan wakil
presiden. Sidang umum tersebut kemudian menetapkan kembali Soeharto sebagai
presiden. Sidang umum tersebut kemudian menetapkan kembali Soeharto sebagai
presiden untuk masa jabatan lima tahun ketujuh kalinya dengan B.J.Habibie sebagai
wakil presiden.
Dalam beberapa minggu setelah terpilihnya kembali Soeharto sebagai Presiden RI,
kekuatan-kekuatan oposisi yang sejak lama dibatasi mulai muncul dipermukaan.
Meningkatnya kecaman terhadap Presiden Soeharto terus meningkat yang ditandai
lahirnya gerakan mahasiswa sejak awal 1998. Gerakan mahasiswa yang mulai
mengkristal di kampus-kampus seperti ITB,UI dan lain-lain semakin meningkat
intensitasnya sejak terpilihnya Soeharto.
Demonstrasi-demonstrasi mahasiswa berskala besar diseluruh Indonesia melibatkan
pula para staf akademis maupun pimpinan universitas. Garis besar tuntutan mahasiswa
dalam aksi-aksinya dikampus dari berbagai kota, yaitu tuntutan penurunan harga
sembako (sembilan bahan pokok),penghapusan monopoli,kolusi,korupsi dan nepotisme
(kkn) serta suksesi kepemimpinan nasional.
Aksi-aksi mahasiswa yang tidak mendapatkan tanggapan dari pemerintah
menyebabkan para mahasiswa diberbagai kota mulai mengadakan aks hingga keluar
kampus. Maraknya aksi-aksi mahasiswa yang sering berlanjut menjadi bentrokan
dengan aparat

Anda mungkin juga menyukai