Written by
First Draft
(
1. INT. KAMAR TIDUR ZORA – PAGI
Suara dering alarm dari ponsel terus berbunyi, tetapi Zora (17) masih tertidur pulas di
atas tempat tidur nya. Beberapa menit kemudian ia terbangun, melihat jam dinding
sudah menunjukkan pukul 06.15 pagi dan ini bukan hari libur.
Zora panik, ia buru buru mengganti pakaian tidurnya dengan seragam sekolah.
Mengambil tas dan memakai sepatu nya dengan asal.
Zora
(Sambil memasukkan kaki nya ke dalam sepatu secara paksa dan melihat jam
diponselnya)
Bisa telat ke sekolah nih gue . . .
Zora berbicara dengan dirinya sendiri. Setelah itu, ia pergi.
Zora sudah sampai di depan gerbang, namun tidak langsung masuk ke dalam sekolah.
Langkah nya terhenti, ia hanya berdiam diri sambil membuat suatu rencana di dalam
otak nya.
Zora
(Memainkan ponsel nya dan matanya sesekali memantau ke arah pintu gerbang)
Daripada gue masuk ujung ujung nya juga pasti bakal dapet hukuman
(Tersenyum mencurigakan)
Sinar matahari yang terik dan bel pulang sekolah yang sudah berbunyi pertanda
kegiatan belajar dan mengajar telah usai. Dito (17) berjalan menuruni anak tangga
seorang diri, fokus nya pada ponsel terpecah saat ia melihat Jihan (18) yang juga
sedang berjalan menuruni anak tangga di depannya.
Dito
(Mempercepat langkah dan mensejajarkan langkah nya dengan Jihan)
Jihan!
Jihan
(Menoleh ke samping)
Hanya menoleh. Tidak ada satu kata pun keluar dari mulut Jihan. Dito kembali
membuka suara nya.
Dito
Gue mau tanya keadaan Zora. Dia lagi sakit?
Jihan
Kenapa tanya gue? Lo kan satu kelas sama dia
Dito
Dia gak masuk sekolah hari ini, dia chat gue tadi pagi kata nya sakit.
Tapi pas gue tanya Hp nya malah gak aktif. Lo beneran gak tau?
Jihan
(Menggeleng kepala)
Gua gak tau
Jihan sedang duduk bersantai sambil melakukan hobi nya, yaitu belajar. Pikirannya
sedang tidak hanya memikirkan rumus rumus yang ada di depannya. Ia juga
memikirkan kemana adik nya pergi. Tidak masuk sekolah dan berasalan sakit, ulah
apalagi yang Zora perbuat.
Jika benar dirinya sakit, seharusnya Zora berada di rumah. Jihan memikirkan sambil
meremas jari jari tangannya sendiri.
Selang beberapa menit, pintu rumah terbuka, dan yang di tunggu – tunggu akhirnya
datang. Zora sudah pulang.
Jihan
Ada yang alasan sakit, padahal bolos sekolah
Zora
Gue telat bukan bolos
Jihan
(Bangun dari duduk nya, berdiri di depan Zora)
Pakai baju seragam sekolah, tapi gak ada di sekolah. Mau sampe kapan si lo main – main
kaya gini?
Zora