Anda di halaman 1dari 1

Pada suatu hari diperkampungan daerah desa Mojolaban hiduplah seorang anak bernama

Fahro,Fahro adalah anak ynag rajin karena dia selalu menuruti nasihat yang baik dari orang
tuanya tidak hanya itu Fahro termasuk anak yang mandiri dan juga taat beribadah.Di waktu
kecilnya Fahro bersekolah di SDN 1 Mojolaban yang tempatnya sangat dekat dari rumahnya,
hampir setiap hari Fahro tidak pernah terlambat kesekolah dan selain itu dia juga selalu
mendapatkan rangkin 10 besar,apalagi sewaktu Fahro duduk di kelas 6 dia sudah bisa
mendapatkan prestasi meraih rangking 2 paralel disekolahnya.Sehabis sepulang dari sekolah
Fahro tidak langsung pergi tidur melainkan dia melakukan sholat dhuhur dan diteruskan
dengan mengaji.Masa kecil Fahro memang sangat disiplin sampai dia menginjak masa remaja.
Pada tanggal 2 Januari 2007 Fahro yang bertempat tinggal di Mojolaban pindah ke daerah
Lamongan,hal ini dikarenakan ayah Fahro yang bekerja sebagai buruh pabrik terkena PHK yang
membuat dia terpaksa mencari pekerjaan baru.Saat dilamongan Fahro bersekolah di SMPN
Jaya dia masih rajin dan disiplin,tiap harinya dia selalu mengerjakan tugas disekolah.Hal ini
tetapi sewaktu dia berumur 17 tahun Ibunya meninggal dunia jadi setelah itu Fahro merasa
sangat sedih dan tak pernah lupa kesedihannya itu,dia selalu mencari-cari cara untuk
melupakannya dimulai dari banyak mencari perkenalan teman baru,melakukan aktivitas-
aktivitas,olahraga,dan pergi wakuncaca untuk mendapat belaian dari pacar yang bernama
Sarah.Hal itu kerap dia lakukan hingga Fahro tidak sadar akan apa yang dia lakukan itu.
Sekarang Fahro kerap membolos sekolah,tidak pernah mengerjakan tugas tugasnya.Meskipun
dulunya Fahro anak yang sangat disiplin tetapi karena keadaan yang menyakitkan itu dia
menjadi seperti ini,apalagi sekarang ayah Fahro sangat sibuk.Irul selalu mengingatkan untuk
menghentikan perbuatan-perbuatannya itu dan Fahro tidak pernah menghiraukan.Tetapi sudah
3 hari Fahro pulang sekolah sangat larut malam,saat tertidur pulas dia bermimpi bertemu
ibunya,sewaktu itu dia terbangun dan keesokan harinya Fahro bangun dengan tetesan air
matanya.Dan pada akhirnya si Fahro membenahi sikapnya dan akhirnya dia bisa meraih
prestasi yang ia inginkan dan sskarang ia berhasil menjalankan usaha wiraswastanya dibidang
peternakan sapi.Usahanya yang sukses dari masa kelam itu sangat ia syukuri dan berkata "
Alhamdulillah ya Allah terima kasih karena sudah menyadarkan hambamu ini yang hina,maka
tuntunlah saya dijalan yang benar dan selalu disiplin dijalanmu."

Anda mungkin juga menyukai