Anda di halaman 1dari 19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Menurut Sardiman (2007) pemahaman atau comprehension dapat

diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Oleh sebab itu belajar seharusnya

dapat mengerti secara makna dan filosofinya, maksud dan implikasi serta

aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami suatu

situasi. Kemudian menurut Purwanto (1990) yang dimaksud dengan

pemahaman atau komprehensi adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan

testee mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang

diketahuinya. Dalam hal ini testee tidak hanya hafal secara verbalistis, tetapi

memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.

Konsep menurut Winkel (1996) adalah satuan arti yang mewakili

sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Pemahaman konsep

menurut Jihad (2012) merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam

memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes,

akurat, efisien dan tepat. Sedangkan menurut Heruman (2007) pemahaman

konsep yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan

agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika. Pemahaman konsep

terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran

penanaman konsep dalam satu pertemuan. Kedua, pembelajaran pemahaman

konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan

6
Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015
7

lanjutan dari penanaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman konsep

dianggap sudah disampaikan pada pertemuan atau kelas sebelumnya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep matematis adalah kemampuan siswa dalam memahami, menguasai dan

menyimpulkan suatu konsep matematika berdasarkan pembentukan

pengetahuannya sendiri bukan sekedar menghafal secara verbalistis, tetapi

memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.

Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep menurut Jihad (2012)

antara lain adalah :

1. Menyatakan ulang sebuah konsep, yaitu mampu menyebutkan definisi

berdasarkan konsep yang dimiliki sebuah objek.

Contoh soal:

Apa yang dimaksud SPLDVmenurut anda? Berikan contohnya!

Jawaban Alternatif :

Sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) adalah dua persamaan atau

lebih yang tergabung dalam satu sistem yang masing-masing

persamaannya mempunyai dua variabel dan pangkat tertingginya satu.

Contoh : 3𝑥 + 2𝑦 = 21

𝑥+𝑦=9

2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai

dengan konsepnya), yaitu mampu menganalisis suatu objek dan

mengklasifikasikannya menurut sifat-sifat / ciri-ciri tertentu yang dimiliki

sesuai dengan konsepnya.

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


8

Contoh soal:

Diketahui sistem persamaan berikut : 7𝑥 + 10.000 = 2𝑦

𝑥 + 2𝑦 = 30.000

Mengapa pernyataan tersebut termasuk sistem persamaan linear dua

variabel?

Jawab:

Persamaan 7𝑥 + 10.000 = 2𝑦 termasuk sistem persamaan linear dua

variabel karena persamaan tersebut memiliki 2 variabel yaitu x dan y yang

berpangkat satu. Persamaan 𝑥 + 2𝑦 = 30.000 termasuk sistem persamaan

linear dua variabel karena persamaan tersebut memiliki 2 variabel yaitu x

dan y yang berpangkat satu.

3. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep, yaitu mampu membedakan

mana yang merupakan contoh maupun non contoh dari suatu konsep.

Contoh soal:

Diketahui sistem persamaan berikut :

a) 2𝑥 + 3𝑦 = 5 b) 2𝑥 + 3𝑦 = 5

𝑥 + 2𝑦 − 3 = 7 𝑥 + 2𝑦 − 3𝑧 = 7

Manakah yang merupakan contoh dan non contoh dari SPLDV ?

Jawab :

a) merupakan contoh dari SPLDV dan b) merupakan non contoh dari

SPLDV karena terdapat tiga variabel.

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


9

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi metematis, yaitu

mampu menyatakan suatu objek dengan berbagai bentuk representasi,

misalkan dengan mendaftarkan anggota dari suatu objek.

Contoh soal:

Vita membeli perlengkapan sekolah, ia membeli 2 buah buku dan 1 buah

pulpen dengan harga Rp 21.500,00. Di toko yang sama, Ani membeli 1

buah buku dan 1 buah pulpen dengan harga Rp 11.500,00. Ubahlah ke

dalam bentuk matematika !

Jawab:

Misalkan : harga sebuah buku = x rupiah

harga sebuah pulen = y rupiah

Maka dapat dibentuk persamaan : 2𝑥 + 𝑦 = 21.500

𝑥 + 𝑦 = 11.500

5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep, yaitu

mampu mengkaji mana syarat perlu dan syarat cukup yang sesuai dengan

suatu objek.

Contoh soal :

Jika diketahui sistem persamaan 3𝑥 + 4𝑦 = 11 dan 𝑥 + 𝑦 = 3. Tentukan

nilai dari menggunakan metode eliminasi!

Jawab :

3𝑥 + 4𝑦 = 11 x1 3𝑥 + 4𝑦 = 11

𝑥+𝑦=3 x3 3x + 3y = 9 -

y=2 Jadi, nilai y = 2

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


10

6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi

tertentu, yaitu mampu menentukan operasi tertentu pada suatu

permasalahan.

Contoh soal :

Jika diketahui sistem persamaan 5𝑥 + 3𝑦 = 24 dan 𝑦 = 7 − 2𝑥. Tentukan

nilai dari menggunakan metode substitusi!

Jawab :

Substitusikan nilai y ke persamaan 5𝑥 + 3𝑦 = 24, diperoleh :

5𝑥 + 3𝑦 = 24

5x + 3(7 – 2x) = 24

5x + 21 – 6x = 24

5x – 6x = 24- 21

-x = 3

x = -3

Selanjutnya substitusikan nilai x ke persamaan 𝑦 = 7 − 2𝑥 , diperoleh :

𝑦 = 7 − 2𝑥

𝑦 = 7 − 2(−3)

𝑦 = 13

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (-3 , 13).

7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Yaitu

mampu menyajikan konsep sebagai suatu algoritma pemecahan masalah.

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


11

Contoh soal :

Dewi membeli 2 DVD dan 4 CD seharga Rp 15.000,00 sedangkan Yuli

membeli 1 DVD dan 3 CD seharga Rp 9.000,00. Berapa harga 4 DVD dan

1 CD di toko yang sama?

Jawab:

Misalkan : harga sebuah DVD = x rupiah

harga sebuah CD = y rupiah

Dengan metode eliminasi dan substitusi maka :

Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi, diperoleh

2𝑥 + 4𝑦 = 15.000 x 1 2𝑥 + 4𝑦 = 15.000

𝑥 + 3𝑦 = 9.000 x2 2x + 6y = 18.000 -

-2y = -3.000

y = 1.500

Selanjutnya substitusikan nilai x ke persamaan 𝑥 + 3𝑦 = 9.000, maka :

𝑥 + 3(1.500) = 9.000

x + 4.500 = 9.000

x = 9.000 – 4.500

x = 4.500

Jadi, harga 4 DVD dan 1 CD = 4 (4.500) + 1.500

= 18.000 + 1.500

= Rp 19.500

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


12

B. Model PBL (Problem Based Learning)

1. Pengertian

Problem Based Learning adalah salah satu model pembelajaran yang

berpusat pada siswa dengan cara menghadapkan siswa tersebut dengan

berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Problem

Based Learning merupakan cara penyajian bahan pelajaran dengan

menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan

disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa.

Permasalahan itu dapat diajukan atau diberikan guru kepada siswa, dari

siswa bersama guru, atau dari siswa sendiri yang kemudian dijadikan

pembahasan dan dicari pemecahannya sebagai kegiatan-kegiatan belajar

siswa (Nata : 2009).

2. Langkah-langkah

Langkah-langkah pada model Problem Based Learning menurut

Rusman (2011) adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 : Langkah-langkah Problem Based Learning

Fase Indikator Kegiatan Guru


1 Orientasi siswa pada Menjelaskan tujuan pembelajaran,
masalah menjelaskan logistik yang
diperlukan, dan memotivasi siswa
terlibat pada kegiatan pemecahan
masalah, guru mengajukan masalah
kontekstual dan meminta siswa
mencermati masalah

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


13

2 Mengorganisasi siswa Membantu siswa mendefinisikan


untuk belajar dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut
3 Membimbing pengalaman Mendorong siswa untuk
individual / kelompok mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah
4 Mengembangkan dan Membantu siswa dalam
menyajikan hasil karya merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan,
dan membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan temannya
5 Menganalisis dan Membantu siswa untuk melakukan
mengevaluasi proses refleksi atau evaluasi terhadap
pemecahan masalah penyelidikan mereka dan proses
yang mereka gunakan

C. Pendekatan Scientific

1. Pengertian
Pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian

emas pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para

ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning)

daripada penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif

melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.

Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik

untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


14

induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi yang lebih luas.

Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian

spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum.

Pendekatan scientific dalam pembelajaran meliputi menggali informasi

melaui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau

informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan

menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta

( Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan : 2013).

2. Langkah-langkah

Langkah-langkah pada pendekatan scientific menurut Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (2013) adalah sebagai berikut :

a) Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan

tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik

senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.

b) Menanya

Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau

memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab

pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya

itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


15

c) Menalar

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan

pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk

menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif.

Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus

lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis

dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk

memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

d) Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta

didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi

atau substansi yang sesuai. Aplikasi metode eksperimen atau mencoba

dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar,

yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kegiatan pembelajaran

yang nyata untuk ini adalah: 1) menentukan tema atau topik sesuai

dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum, 2) mempelajari

cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus

disediakan, 3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil

eksperimen sebelumnya, 4) melakukan dan mengamati percobaan, 5)

mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data, 6)

menarik simpulan atas hasil percobaan, dan 7) membuat laporan dan

mengkomunikasikan hasil percobaan.

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


16

e) Membentuk jejaring pembelajaran atau pembelajaran kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal,

lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah.

Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup

manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur

interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk

memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih

bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang

harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai

satu falsafah pribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik

terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain

atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi

dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau

kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa

aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan

dan tuntutan belajar secara bersama-sama.

D. Strategi Everyone is a Teacher Here

1. Pengertian

Strategi Everyone is a Teacher Here merupakan strategi yang sangat

tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara

individual, atau dapat dikatakan bahwa ini merupakan sebuah strategi yang

mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


17

individu. Strategi ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk

berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Dengan strategi ini, siswa

yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara

aktif (Komaruddin : 2002).

2. Langkah-langkah

Langkah-langkah pada strategi Everyone is a Teacher Here menurut

Zaini, Munthe dan Aryani (2008) adalah sebagai berikut :

a) Bagikan secarik kertas/kartu indeks kepada seluruh siswa. Minta

mereka untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi pelajaran

yang sedang dipelajari di kelas atau sebuah topik khusus yang akan

didiskusikan di dalam kelas, dengan ketentuan soal sesuai materi yang

dipelajari. Soal dapat diambil dari buku/sumber yang disediakan atau

dari internet.

b) Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada

setiap siswa. Pastikan bahwa tidak ada siswa yang menerima soal yang

ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan

dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya.

c) Minta siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut

dan menjawabnya.

d) Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa lainnya untuk

menambahkan.

e) Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


18

E. Implementasi Strategi Everyone is a Teacher Here pada Model PBL

Strategi pembelajaran bersifat konseptual dan untuk

mengimplementasikannya digunakan model pembelajaran tertentu. Model

pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar

dari awal sampai akhir. Untuk implementasi strategi Everyone is a Teacher

Here pada model PBL adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 : Implementasi strategi Everyone is a Teacher Here pada model PBL

Fase Indikator Kegiatan Guru


1 Orientasi siswa pada Menjelaskan tujuan pembelajaran,
masalah menjelaskan logistik yang diperlukan,
dan memotivasi siswa terlibat pada
kegiatan pemecahan masalah
2 Mengorganisasi siswa Membantu siswa mendefinisikan dan
untuk belajar mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
Adapun kegiatan ini melalui strategi
Everyone is a Teacher Here yaitu :
a) Bagikan kertas/kartu indeks kepada
setiap kelompok. Minta setiap
anggota untuk menuliskan satu
pertanyaan tentang materi pelajaran
yang sedang dipelajari di kelas atau
sebuah topik khusus yang akan
didiskusikan di dalam kelas, dengan
ketentuan pertanyaan sesuai materi
yang dipelajari. Pertanyaan dapat
diambil dari buku/sumber yang
disediakan atau dari internet

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


19

b) Bagikan kertas indeks kepada


kelompok lain. Pastikan bahwa tidak
ada siswa yang menerima
pertanyaan yang ditulis sendiri.
Minta mereka untuk membaca dalam
hati pertanyaan dalam kertas tersebut
kemudian memikirkan jawabannya
3 Membimbing Mendorong siswa untuk mengumpulkan
pengalaman individual / informasi yang sesuai, melaksanakan
kelompok eksperimen untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah
4 Mengembangkan dan Membantu siswa dalam merencanakan
menyajikan hasil karya dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan, dan membantu mereka
untuk berbagi tugas dengan temannya.
Adapun kegiatan ini melalui strategi
Everyone is a Teacher Here yaitu :
a) Minta siswa secara sukarela dari
setiap kelompok untuk membacakan
pertanyaan tersebut dan
menjawabnya
5 Menganalisis dan Membantu siswa untuk melakukan
mengevaluasi proses refleksi atau evaluasi terhadap
pemecahan masalah penyelidikan mereka dan proses yang
mereka gunakan. Adapun kegiatan ini
melalui strategi Everyone is a Teacher
Here yaitu :
a) Setelah jawaban diberikan, mintalah
siswa lainnya untuk menambahkan

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


20

F. Materi Pelajaran Pokok Bahasan Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan

Linier Dua Variabel, dan Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel

Kompetensi dasar :

1.1 Menghayati pola hidup disiplin, kritis, bertanggung jawab, konsisten dan

jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap

disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi

berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan

masalah.

2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi

masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.

2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan

perilaku peduli lingkungan.

3.3 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan linier dua dan tiga variable

serta pertidaksamaan linier dua variabel dan mampu menerapkan

berbagai strategi yang efektif dalam menentukan himpunan

penyelesaiannya serta memeriksa kebenaran jawabannya dalam

pemecahan masalah matematika.

4.4 Menggunakan SPLDV, SPLTV dan sistem pertidaksamaan linear dua

variabel (SPtLDV) untuk menyajikan masalah kontekstual dan

menjelaskan makna tiap besaran secara lisan maupun tulisan.

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


21

4.5 Membuat model matematika berupa SPLDV, SPLTV, dan SPtLDV dari

situasi nyata dan matematika, serta menentukan jawab dan menganalisis

model sekaligus jawabnya.

Indikator pencapaian kompetensi :

1. Menemukan konsep sistem persamaan linier dua variabel.

2. Menemukan konsep sistem persamaan linier tiga variabel.

3. Menentukan himpunan penyelesaian sistem persaman linier dua variabel

(SPLDV).

4. Menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linier tiga variabel

(SPLTV).

5. Menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel

(SPtLDV).

6. SPLDV, SPLTV dan SPtLDV digunakan untuk menyajikan masalah

kontekstual dan menjelaskan makna tiap besaran secara lisan maupun

tulisan.

7. Menerapkan konsep SPLDV, SPLTV dan SPtLDV dalam strategi

pemecahan masalah yang relevan.

8. Terlibat aktif dalam pembelajaran dalam menyampaikan pendapat,

menjawab pertanyaan dan memberi saran atau kritik.

9. Bekerjasama dalam menemukan konsep nilai mutlak dan persamaan linier.

10. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda.

11. Menggunakan SPtLDV untuk menyajikan masalah kontekstual dan

menjelaskan makna tiap besaran secara lisan maupun tulisan.

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


22

12. Trampil menyajikan masalah nyata menggunakan SPLDV dan SPLTV.

G. Kerangka Berpikir

PBL merupakan model pembelajaran yang mengatur proses

pembelajaran pada pembelajaran inti, sedangkan strategi Everyone is a

Teacher Here mengatur beberapa langkah dalam kegiatan inti. Model PBL

dilaksanakan melalui lima langkah yang telah dijelaskan pada landasan teori.

Pada langkah pertama model PBL, orientasi siswa pada masalah. Guru

menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan

memotivasi siswa terlibat kegiatan pemecahan masalah. Guru mengajukan

masalah kontekstual dan meminta siswa mencermati masalah.

Pada langkah kedua, mengorganisir siswa untuk belajar. Guru

membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen yang terdiri

dari 4 – 5 siswa. Guru membagikan secarik kartu/kertas indeks kepada seluruh

siswa yang sebelumnya diminta guru untuk membaca materi pelajaran yang

dimiliki. Kemudian siswa menuliskan satu pertanyaan tentang materi

pelajaran yang sedang dipelajari atau topik khusus yang akan didiskusikan di

dalam kelas, dengan ketentuan pertanyaan sesuai materi yang dipelajari.

Dalam diskusi diberikan permasalahan yang harus dicari solusinya. Pada

proses ini, siswa akan menggunakan konsep-konsep yang mereka punya. Hal

ini mendorong siswa untuk mengulang sebuah konsep. Selanjutnya siswa

dapat mengetahui perbedaan dan persamaan dari konsep-konsep yang sudah

dipelajari, sehingga siswa dapat memberi contoh dan non-contoh dari konsep.

Lalu kartu / kertas indeks dikumpulkan kemudian dibagikan kepada setiap

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


23

siswa. Pastikan bahwa tidak ada siswa yang menerima pertanyaan yang ditulis

sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas

tersebut kemudian memikirkan jawabannya. Melalui kegiatan tersebut siswa

dapat mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai

dengan konsepnya).

Pada langkah ketiga, membimbing pengalaman individual /

kelompok. Guru mengarahkan kepada siswa untuk mencoba menyelesaikan

soal dan guru mengawasi jalannya diskusi. Pada langkah keempat,

mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru meminta siswa secara

sukarela untuk membacakan pertanyaan dan menjawabnya di depan kelas.

Pada langkah ini akan memacu siswa untuk menyajikan konsep dalam

berbagai bentuk representasi matematis kemudian menggunakan,

memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu, serta

mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Pada langkah kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah. Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk

menambah atau menanggapi jawaban dari sukarelawan. Guru membantu

siswa untuk melakukan refleksi atau evalusi terhadap langkah penyelesaian

yang digunakan siswa. Kemudian guru dan siswa menyimpulkan materi.

Melalui PBL dengan strategi Everyone is a Teacher Here diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015


24

H. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah melaui PBL dengan strategi Everyone is a Teacher Here

dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas

X TKJ SMK YPT 1 Purbalingga.

Peningkatan Kemampuan Pemahaman..., Rofiq Adiansyah, FKIP, UMP, 2015

Anda mungkin juga menyukai