Anda di halaman 1dari 10

APRESIASI NOVEL SABTU BERSAMA BAPAK KARYA ADITYA NUGROHO

Oleh:

Nama : 1. MUHAMMAD GENKA PALIDHARMA/8865

2. MUHAMMAD IRFAN MAULANA/8867

Kelas : XII MIPA 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN

2022
APRESIASI NOVEL SABTU BERSAMA BAPAK KARYA ADITYA NUGROHO

Oleh:

Nama : 1. MUHAMMAD GENKA PALIDHARMA/8865

2. MUHAMMAD IRFAN MAULANA/8867

Kelas : XII MIPA 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................3
SINOPSIS CERITA................................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................6
UNSUR INTRINSIK...............................................................................................................6
1. Tema...................................................................................................................................6
2. Alur.....................................................................................................................................6
3. Latar...................................................................................................................................7
4. Penokohan..........................................................................................................................8
BAB III...................................................................................................................................11
UNSUR EKTRINSIK.................................................................................................................11
1.............................................................................................Sejarah atau Biografi Pengarang
.............................................................................................................................................11
2..................................................................................................................Situasi dan Kondisi
.............................................................................................................................................12
3...........................................................................................................Nilai-Nilai dalam Cerita
.............................................................................................................................................12
BAB IV DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

BAB I
SINOPSIS CERITA
Ada seorang bapak dari keluarga yang beranggotakan istri dan kedua anaknya. Dia

meninggalkan mereka untuk selamanya. Sebelumnya, sewaktu masih hidup dan mengetahui bahwa

umurnya tak panjang lagi karena penyakit kanker yang diderita, Gunawan Garnida mulai melakukan

cara untuk menuliskan pesan-pesannya kepada keluarganya. Hal yang kelak akan sangat berguna bagi

istri dan kedua anaknya. Sewaktu kedua anaknya, Satya serta Cakra masih kecil, Gunawan Garnida

selalu merekam banyak video-video yang berisi pesan-pesan hidup yang bijak dan bermanfaat.

Gunawan Garnida paham betul, kelak, rekaman tersebut akan sangat membantu kedua

anaknya meskipun sosok Bapak telah tiada di antara mereka. Maka semenjak Bapaknya meninggal,

Satya dan Cakra selalu menonton video-video peninggalan Bapak. Hal itu mereka lakukan setiap hari

Sabtu, hingga menjadi rutinitas yang terus mereka lakukan setiap minggunya.

Keberadaan rekaman video tersebut mulai dirasakan pengaruhnya oleh Cakra dan Satya. Satu

ketika Cakra merasakan kerinduan yang sangat pada Bapaknya. Ia memutar video tersebut terus-

menerus. Merasakan kenangan saat-saat bersama Bapak hingga berkali-kali hingga tanpa terasa ia

telah melihat rekaman tersebut sampai pagi menjelang. Melihat rekaman tersebut, ia merasa seakan

Bapak masih ada, ia hadir di hadapannya dan berbicara banyak hal padanya. Cakra menitikkan air

mata, merasakan betapa berharganya rekaman-rekaman tersebut bagi dirinya. Selain soal rekaman

video dari Bapak tersebut dan bagaimana itu menjadi bekal berharga bagi Bu Itje beserta kedua

anaknya dalam menjalani hidup, cerita dalam novel ini juga berlanjut dengan kehidupan Satya dan

Cakra yang semakin tumbuh dewasa. Kemudian Satya yang mulai memiliki istri dan anak.

Bagaimana ia mengarungi kehidupan baru bersama keluarga kecilnya. Bagaimana pesan-pesan dari

Bapak yang kerap ia lihat bisa memengaruhi dan memberikan bekal bagi Satya dalam membangun

keluarga barunya. Hingga suatu saat terjadi konflik keluarga di tengah-tengah keluarga kecil Satya.

Istri Satya menganggap Satya terlalu berlebihan mengikuti aturan dari bapak nya. Dan istri Satya

merasa kalau Satya lebih baik tidak terlalu mengikuti jejak bapak nya karena dia hidup sebagai Satya

bukan sebagai bapak. Namun pada akhirnya Satya sadar bahwa nasihat bapaknya hanyalah sebagai

pengingat saja bukan sebagai keharusan.


Namun Cakra, sang adik (bisa dikatakan telah mapan) yang telah berumur 30 tahun, hidup

membujang tak kunjung bertemu jodohnya. Sang Ibu menyarankan agar Saka cepat menikah. Suatu

hari Saka jatuh cinta pada salah satu staff di kantornya yang sangat cantik nan rupawan. Di sisi lain,

Salman yang juga rekan kerjanya juga jatuh cinta pada Ayu. Salman satu langkah lebih maju dari

pada Saka dalam hal mendekati Ayu. Cakra pun pasrah, ia menyadari bahwa cintanya bertepuk

sebelah tangan.

Ibu Saka, memberikan saran agar bertemu dengan anak temannya yang bernama Retna yang

jauh lebih cantik dari pada Ayu. Cakra membuat perjanjian untuk bertemu dengan Retna di depan

museum Fatahillah. Cakra tidak mengira bahwa Retna adalah Ayu, begitupun juga Ayu tidak mengira

bahwa Saka itu adalah Cakra. Pertemuan ini membuat hati Ayu terkesima oleh sisi lain dari Cakra,

cakra sangat berbeda, ketika berada di kantor Cakra terkesan kaku dan kurang humoris. Beberapa

hari kemudian Ayu menerima cinta Cakra dan akhirnya menikah.

BAB II
UNSUR INTRINSIK
1. Tema

Tema dari novel ini terlihat jelas dari judul novel itu sendiri, Sabtu Bersama Bapak yang

berarti novel ini bercerita tentang keluarga. Bagaimana setiap anggota keluarga harus mempunyai
toleransi yang tinggi terhadap anggota keluarga lainnya. Bagaimana sikap menyayangi setiap anggota

keluarga, juga menanamkan nilai keagaaman yang harus patuh terhadap Allah Yang Maha Esa.

2. Alur

Novel ini mempunyai alur maju, yang mana ini disebutkan pada awal cerita. Di sana terdapat

penanggalan awal dari semua kejadian. Jakarta, Desember 1991. Cerita ini diawali ketika Sang

“Bapak” yang menderita penyakit kanker, sudah tahu umurnya tidak akan lama lagi. Demi memenuhi

waktunya bersama anak-anaknya kelak yaitu Satya dan Cakra, Bapak menyiapkan rekaman video

tentang keluarga, tanggung jawab, sikap toleransi, dan juga sikap saling menyayangi antar anggota

keluarga. Ketika Bapak meninggal pada tahun 1993, ibu Satya dan Cakra memutarkan video “Bapak”

setiap hari Sabtu setelah azan Ashar.

Sabtu sore yang panas di tengah musim kering itu. Derap lari dua pasang kaki di atas jalan

aspal, membuat daun kering, dan sampah plastik terbang meminggir. Satya dan Cakra berlari saling

susul, ingin sampai lebih dulu di rumah. Bagi kedua remaja ini, apapun godaan main yang ada di

luar, Sabtu sore adalah waktu yang wajib mereka habiskan di dalam rumah. Ada alasan yang kuat

menyapa, sang Ibu membolehkan mereka memutar video Bapak yang baru, setiap Sabtu sore,

sesudah azan Ashar. Bagi Satya dan Cakra, ini adalah waktu terbaik mereka setiap minggu.

Sabtu bersama Bapak. (halaman 6)

3. Latar

Latar tempat dalam novel Sabtu Bersama Bapak ini adalah di Bandung, Jakarta, dan di lautan

di mana lautan tersebut adalah tempat bekerja Satya. Satya bekerja di perusahaan kilang minyak.

4. Penokohan

Novel Sabtu Bersama Bapak menghadirkan dua tokoh utama yaitu Satya dan Cakra. Kedua

tokoh ini memiliki karakter yang dapat dianalisis dalam dialog maupun penceritaan langsung

pengarang. Keduanya termasuk tokoh protagonis yang mampu mengambil hikmah dari setiap

pembelajaran dari konflik-konflik yang terjadi.


Gambaran Karakter Tokoh Utama Novel Sabtu Bersama Bapak Karya Adhitya Mulya

1. Tokoh Satya

Berikut ini analisis karakter tokoh Satya berdasarkan metode telaah perwatakan:

a. Pemberani namun terkadang rapuh

Di lain waktu, hening. Di lain waktu, Satya keluar dari ruang keluarga dan masuk ke dalam

kamar mandi. Ibu Itje sekilas menangkap air mata yang tertahan. Satya. Anak cadas. Tidak pernah

menangis. Atau setidaknya, tidak pernah ingin terlihat orang menangis.

(halaman 6)

b. Keras kepala

Satya mengamuk. Meja yang terbuat dari metal itu dia hantam lagi dengan tangan. Jika

meja itu adalah sepotong ayam goreng, maka dia baru saja membuat ayam goreng penyet.

Dia meninju pintu lemari pakaian beberapa kali sampai melekuk ke dalam. Dia juga meninju

pintu kabinet di samping meja kerja sampai pintu itu mengalami nasib yang serupa.

(halaman 23)

c. Cinta keluarga, meminta maaf itu penting

Mendiang Bapak telah mengajarkan pada anak-anaknya dalam sebuah posting, bahwa

meminta maaf ketika salah adalah wujud dari banyak hal. Wujud dari sadar bahwa seseorang cukup

mawas diri bahwa dia bersalah. Wujud dari kemenangan melawan arogansi. Wujud dari

penghargaan dia kepada orang yang dimintakan maaf. Tidak meminta maaf membuat seseorang

terlihat bodoh dan arogan. Satya tidak mau istrinya berpikir dia punya suami seperti itu.

(halaman 80)

Dia tahu anak sulungnya dapat membaca suara ibu. Dia tahu anak sulungnya dapat

membaca nada sedih dari lidah ibu. Karena 25 tahun lalu, Satya-lah yang lebih sering mendengar,

dan memeluknya ketika dia masih terisak kehilangan suami.

(halaman 156)
2. Tokoh Cakra

a. Toleransi dan suka membantu

“Saka....” Sang Ibu memanggil Cakra dengan nama kecilnya. “Sopir mamah Cuma

berterima kasih aja. Gaji dia, kamu yang bayarin. Anak-anaknya, kamu yang sekolahin. Kemarin

istrinya sakit, kamu yang bayarin. Ya jelas, dia ingin bantu.”

(halaman 10)

b. Religius dan tanggung jawab

“Saka membuktikan kepada diri sendiri dulu. Bahwa Saka siap lahir batin untuk jadi suami.

Makanya ngejar karier dulu. Belajar agama dulu. Nabung dulu. Kalau Saka udah pede sama diri

sendiri, Saka akan pede sama perempuan.”

(halaman 17)

c. Cinta keluarga

“Pemimpin keluarga macam apa yang minta istrinya percaya sama suami, tapi dia sendiri

menyembunyikan nafkahnya. Nafkah suami itu hak keluarga, lho. Di keluarga saya, saat seseorang

menjadi kepala keluarga, dia bertanggung jawab lahir batin akan kecukupan dan kebahagiaan

keluarga. Sekarang dan nanti. (halaman 223)


BAB III

UNSUR EKTRINSIK

Selain unsur intrinsik yang dijelaskan di atas, seperti yang sudah dijelaskan di atas novel juga

memiliki unsur ekstrinsik yang membangun suatu karya sastra dari luar. Dibawah ini merupakan

penjelasannya

1. Sejarah atau Biografi Pengarang

Umumnya sejarah atau biografi penulis novel itu sangat berpengaruh pada jalan cerita atau

alur cerita yang terdapat dalam sebuah novel.

2. Situasi dan Kondisi

Situasi dan kondisi dengan secara tidak langsung ataupun langsung akan berpengaruh pada

hasil karya sastra novel.

3. Nilai-Nilai dalam Cerita

Dalam sebuah karya sastra tersebut mengandung nilai-nilai yang dapat atau bisa disisipkan

oleh penulisnya. Nilai-nilai itu antara lainnya adalah sebagai berikut:

1. Nilai etika – yaitu suatu nilai yang berkaitan dengan akhlak atau juga kepribadian seseorang.

Baik ataupun buruk.

2. Nilai sosial – yaitu nilai yang berkaitan dengan norma-norma yang ada di dalam kehidupan

bermasyarakat.

3. Nilai budaya – adalah suatu konsep masalah dasar yang sangat penting serta juga

mempunyai nilai dalam kehidupan manusia.

4. Nilai estetika – yaitu nilai yang berkaitan dengan seni serta juga estetika dalam sebuah karya

sastra
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

(https://www.scribd.com/document/405553133/Resensi-Novel-Sabtu-Bersama-Bapak-docx). Dipetik
Desember 2022

(https://www.scribd.com/document/405553133/Resensi-Novel-Sabtu-Bersama-Bapak-docx). Dipetik
Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai