Oleh:
2022
APRESIASI NOVEL SABTU BERSAMA BAPAK KARYA ADITYA NUGROHO
Oleh:
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................3
SINOPSIS CERITA................................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................6
UNSUR INTRINSIK...............................................................................................................6
1. Tema...................................................................................................................................6
2. Alur.....................................................................................................................................6
3. Latar...................................................................................................................................7
4. Penokohan..........................................................................................................................8
BAB III...................................................................................................................................11
UNSUR EKTRINSIK.................................................................................................................11
1.............................................................................................Sejarah atau Biografi Pengarang
.............................................................................................................................................11
2..................................................................................................................Situasi dan Kondisi
.............................................................................................................................................12
3...........................................................................................................Nilai-Nilai dalam Cerita
.............................................................................................................................................12
BAB IV DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB I
SINOPSIS CERITA
Ada seorang bapak dari keluarga yang beranggotakan istri dan kedua anaknya. Dia
meninggalkan mereka untuk selamanya. Sebelumnya, sewaktu masih hidup dan mengetahui bahwa
umurnya tak panjang lagi karena penyakit kanker yang diderita, Gunawan Garnida mulai melakukan
cara untuk menuliskan pesan-pesannya kepada keluarganya. Hal yang kelak akan sangat berguna bagi
istri dan kedua anaknya. Sewaktu kedua anaknya, Satya serta Cakra masih kecil, Gunawan Garnida
selalu merekam banyak video-video yang berisi pesan-pesan hidup yang bijak dan bermanfaat.
Gunawan Garnida paham betul, kelak, rekaman tersebut akan sangat membantu kedua
anaknya meskipun sosok Bapak telah tiada di antara mereka. Maka semenjak Bapaknya meninggal,
Satya dan Cakra selalu menonton video-video peninggalan Bapak. Hal itu mereka lakukan setiap hari
Sabtu, hingga menjadi rutinitas yang terus mereka lakukan setiap minggunya.
Keberadaan rekaman video tersebut mulai dirasakan pengaruhnya oleh Cakra dan Satya. Satu
ketika Cakra merasakan kerinduan yang sangat pada Bapaknya. Ia memutar video tersebut terus-
menerus. Merasakan kenangan saat-saat bersama Bapak hingga berkali-kali hingga tanpa terasa ia
telah melihat rekaman tersebut sampai pagi menjelang. Melihat rekaman tersebut, ia merasa seakan
Bapak masih ada, ia hadir di hadapannya dan berbicara banyak hal padanya. Cakra menitikkan air
mata, merasakan betapa berharganya rekaman-rekaman tersebut bagi dirinya. Selain soal rekaman
video dari Bapak tersebut dan bagaimana itu menjadi bekal berharga bagi Bu Itje beserta kedua
anaknya dalam menjalani hidup, cerita dalam novel ini juga berlanjut dengan kehidupan Satya dan
Cakra yang semakin tumbuh dewasa. Kemudian Satya yang mulai memiliki istri dan anak.
Bagaimana ia mengarungi kehidupan baru bersama keluarga kecilnya. Bagaimana pesan-pesan dari
Bapak yang kerap ia lihat bisa memengaruhi dan memberikan bekal bagi Satya dalam membangun
keluarga barunya. Hingga suatu saat terjadi konflik keluarga di tengah-tengah keluarga kecil Satya.
Istri Satya menganggap Satya terlalu berlebihan mengikuti aturan dari bapak nya. Dan istri Satya
merasa kalau Satya lebih baik tidak terlalu mengikuti jejak bapak nya karena dia hidup sebagai Satya
bukan sebagai bapak. Namun pada akhirnya Satya sadar bahwa nasihat bapaknya hanyalah sebagai
membujang tak kunjung bertemu jodohnya. Sang Ibu menyarankan agar Saka cepat menikah. Suatu
hari Saka jatuh cinta pada salah satu staff di kantornya yang sangat cantik nan rupawan. Di sisi lain,
Salman yang juga rekan kerjanya juga jatuh cinta pada Ayu. Salman satu langkah lebih maju dari
pada Saka dalam hal mendekati Ayu. Cakra pun pasrah, ia menyadari bahwa cintanya bertepuk
sebelah tangan.
Ibu Saka, memberikan saran agar bertemu dengan anak temannya yang bernama Retna yang
jauh lebih cantik dari pada Ayu. Cakra membuat perjanjian untuk bertemu dengan Retna di depan
museum Fatahillah. Cakra tidak mengira bahwa Retna adalah Ayu, begitupun juga Ayu tidak mengira
bahwa Saka itu adalah Cakra. Pertemuan ini membuat hati Ayu terkesima oleh sisi lain dari Cakra,
cakra sangat berbeda, ketika berada di kantor Cakra terkesan kaku dan kurang humoris. Beberapa
BAB II
UNSUR INTRINSIK
1. Tema
Tema dari novel ini terlihat jelas dari judul novel itu sendiri, Sabtu Bersama Bapak yang
berarti novel ini bercerita tentang keluarga. Bagaimana setiap anggota keluarga harus mempunyai
toleransi yang tinggi terhadap anggota keluarga lainnya. Bagaimana sikap menyayangi setiap anggota
keluarga, juga menanamkan nilai keagaaman yang harus patuh terhadap Allah Yang Maha Esa.
2. Alur
Novel ini mempunyai alur maju, yang mana ini disebutkan pada awal cerita. Di sana terdapat
penanggalan awal dari semua kejadian. Jakarta, Desember 1991. Cerita ini diawali ketika Sang
“Bapak” yang menderita penyakit kanker, sudah tahu umurnya tidak akan lama lagi. Demi memenuhi
waktunya bersama anak-anaknya kelak yaitu Satya dan Cakra, Bapak menyiapkan rekaman video
tentang keluarga, tanggung jawab, sikap toleransi, dan juga sikap saling menyayangi antar anggota
keluarga. Ketika Bapak meninggal pada tahun 1993, ibu Satya dan Cakra memutarkan video “Bapak”
Sabtu sore yang panas di tengah musim kering itu. Derap lari dua pasang kaki di atas jalan
aspal, membuat daun kering, dan sampah plastik terbang meminggir. Satya dan Cakra berlari saling
susul, ingin sampai lebih dulu di rumah. Bagi kedua remaja ini, apapun godaan main yang ada di
luar, Sabtu sore adalah waktu yang wajib mereka habiskan di dalam rumah. Ada alasan yang kuat
menyapa, sang Ibu membolehkan mereka memutar video Bapak yang baru, setiap Sabtu sore,
sesudah azan Ashar. Bagi Satya dan Cakra, ini adalah waktu terbaik mereka setiap minggu.
3. Latar
Latar tempat dalam novel Sabtu Bersama Bapak ini adalah di Bandung, Jakarta, dan di lautan
di mana lautan tersebut adalah tempat bekerja Satya. Satya bekerja di perusahaan kilang minyak.
4. Penokohan
Novel Sabtu Bersama Bapak menghadirkan dua tokoh utama yaitu Satya dan Cakra. Kedua
tokoh ini memiliki karakter yang dapat dianalisis dalam dialog maupun penceritaan langsung
pengarang. Keduanya termasuk tokoh protagonis yang mampu mengambil hikmah dari setiap
1. Tokoh Satya
Berikut ini analisis karakter tokoh Satya berdasarkan metode telaah perwatakan:
Di lain waktu, hening. Di lain waktu, Satya keluar dari ruang keluarga dan masuk ke dalam
kamar mandi. Ibu Itje sekilas menangkap air mata yang tertahan. Satya. Anak cadas. Tidak pernah
(halaman 6)
b. Keras kepala
Satya mengamuk. Meja yang terbuat dari metal itu dia hantam lagi dengan tangan. Jika
meja itu adalah sepotong ayam goreng, maka dia baru saja membuat ayam goreng penyet.
Dia meninju pintu lemari pakaian beberapa kali sampai melekuk ke dalam. Dia juga meninju
pintu kabinet di samping meja kerja sampai pintu itu mengalami nasib yang serupa.
(halaman 23)
Mendiang Bapak telah mengajarkan pada anak-anaknya dalam sebuah posting, bahwa
meminta maaf ketika salah adalah wujud dari banyak hal. Wujud dari sadar bahwa seseorang cukup
mawas diri bahwa dia bersalah. Wujud dari kemenangan melawan arogansi. Wujud dari
penghargaan dia kepada orang yang dimintakan maaf. Tidak meminta maaf membuat seseorang
terlihat bodoh dan arogan. Satya tidak mau istrinya berpikir dia punya suami seperti itu.
(halaman 80)
Dia tahu anak sulungnya dapat membaca suara ibu. Dia tahu anak sulungnya dapat
membaca nada sedih dari lidah ibu. Karena 25 tahun lalu, Satya-lah yang lebih sering mendengar,
(halaman 156)
2. Tokoh Cakra
“Saka....” Sang Ibu memanggil Cakra dengan nama kecilnya. “Sopir mamah Cuma
berterima kasih aja. Gaji dia, kamu yang bayarin. Anak-anaknya, kamu yang sekolahin. Kemarin
(halaman 10)
“Saka membuktikan kepada diri sendiri dulu. Bahwa Saka siap lahir batin untuk jadi suami.
Makanya ngejar karier dulu. Belajar agama dulu. Nabung dulu. Kalau Saka udah pede sama diri
(halaman 17)
c. Cinta keluarga
“Pemimpin keluarga macam apa yang minta istrinya percaya sama suami, tapi dia sendiri
menyembunyikan nafkahnya. Nafkah suami itu hak keluarga, lho. Di keluarga saya, saat seseorang
menjadi kepala keluarga, dia bertanggung jawab lahir batin akan kecukupan dan kebahagiaan
UNSUR EKTRINSIK
Selain unsur intrinsik yang dijelaskan di atas, seperti yang sudah dijelaskan di atas novel juga
memiliki unsur ekstrinsik yang membangun suatu karya sastra dari luar. Dibawah ini merupakan
penjelasannya
Umumnya sejarah atau biografi penulis novel itu sangat berpengaruh pada jalan cerita atau
Situasi dan kondisi dengan secara tidak langsung ataupun langsung akan berpengaruh pada
Dalam sebuah karya sastra tersebut mengandung nilai-nilai yang dapat atau bisa disisipkan
1. Nilai etika – yaitu suatu nilai yang berkaitan dengan akhlak atau juga kepribadian seseorang.
2. Nilai sosial – yaitu nilai yang berkaitan dengan norma-norma yang ada di dalam kehidupan
bermasyarakat.
3. Nilai budaya – adalah suatu konsep masalah dasar yang sangat penting serta juga
4. Nilai estetika – yaitu nilai yang berkaitan dengan seni serta juga estetika dalam sebuah karya
sastra
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
(https://www.scribd.com/document/405553133/Resensi-Novel-Sabtu-Bersama-Bapak-docx). Dipetik
Desember 2022
(https://www.scribd.com/document/405553133/Resensi-Novel-Sabtu-Bersama-Bapak-docx). Dipetik
Desember 2022