Anda di halaman 1dari 2

Esai Novel “Sabtu Bersama Bapak”

Novel “Sabtu Bersama Bapak” ini ditulis oleh Adhitya Mulya, eorang penulis terkenal
kelahiran 3 Desember 1977. Ia pertama kali dikenal sebagai penulis lewat novel “Komedi
Jomblo” terbitan 2003. Novel perdananya itu kemudian diadaptasi menjadi film sukses dengan
judul sama. Novel “ Sabtu Bersama Bapak “ Ini merupakan karya novel kelima yang ia ciptakan,
dari 4 novel yang sebelumnya.
Tema ini dipadukan penulis dengan sangat baik dimana tema yang diangkat oleh
Adhitya Mulya ialah kekeluargaan dengan dibumbui romansa yang tak terduga di dalamnya.
Selain itu, novel didominasi pula dengan komedi khas Adhitya Mulya yang membuat novel ini
berbeda dari lainnya.
Untuk tampilan fisik, sampul novel ini sangat unik dengan gambar sebuah keluarga kecil
berisi sang ayah, ibu dan kedua anak laki-lakinya di sebuah cover kaset, yang sangat cocok
dengan isi buku ini. Ukuran buku dan jenis kertas yang terasa ringan pun membuat pembaca
nyaman.
Novel ini dikisahkan tentang perjalanan hidup tentang sebuah keluarga tanpa ada sosok
bapak di sisi mereka yang meninggal karena penyakit kanker. Namun, sosok Bapak tetap hadir
di tengah – tengah mereka untuk bercerita, bermain, atau menjawab semua pertanyaan
tentang kehidupan melalui sebuah video. Gunawan Garnida, sang ayah telah menyiapkan
ratusan kaset untuk kedua anaknya. Si sulung Satya Garnida dan adiknya Cakra Garnida.
Di kala anak-anak lain gemar bermain, Satya dan Saka menghabiskan Sabtu mereka
bersama Bapak. Satu rekaman setiap minggu, Bapak telah merencanakan segalanya sebelum
kepergiannya. Satya dan Saka belajar banyak dari nasihat Bapak. Bagaimana menghargai
kehidupan, wanita, istri, dan makna sebuah keluarga.
Putra sulung keluarga Garnida sangat berpedoman dengan ajaran dari bapaknya
Sehingga Satya menjadi seseorang yang sangat disiplin dan tegas, tak jarang menjadi keras
kepala. Ia menikah dengan Rissa dan memiliki tiga orang anak, Ryan, Miku, dan Dani. Satya
amat menuntut ketiga putranya menjadi sama seperti dirinya dulu. Sampai istri dan anak-
anaknya merasa tertekan setiap Satya pulang dari kerjanya. Hingga Rissa mengirim E-mail yang
membuat Satya memahami bahwa ia bukanlah sosok Bapak yang diinginkan keluarganya. Sejak
saat itu ia mulai merubah pola pikirnya dan mencoba menjadi bapak yang pantas bagi kedua
anaknya.
Pembaca dibuat tertawa dengan munculnya sosok Cakra yang merupakan lelaki mapan
namun kaku terhadap perempuan dan menjadikannya susah mendapatkan calon istri diusianya
yang sudah pantas berkeluarga. Dan akhirnya sang ibu menjodohkan Cakra dengan perempuan
yang bernama Retna. Perempuan itu tak lain ialah Ayu, gadis yang menarik perhatian Cakra
beberapa bulan terakhir.
Tanpa keduanya sadari, sang ibu selama ini menyembunyikan penyakit kanker payudara
yang ia derita beberapa waktu ini. Itje, sang ibu berpikir agar tidak menyusahkan kedua
anaknya. Seperti pada kutipan yang tertera di halaman 85 yaitu “Dan di keluarga kita, kita gak
nyusahin orang lain.”
“Waktu kecil kalian gak nyusahin Mamah. Sekarang Mamah gak nyusahin kalian.”
Hingga seterusnya Itje harus melakukan operasi tanpa diketahui kedua anaknya namun
‘Sepandai-pandai nya tupai melompat, pasti  akan jatuh juga’. Sang ibu akhirnya memberitahu
Cakra dan ia memebritahu Satya. Namun, pada akhirnya ketiga nya dapat melewati rintangan
ini dengan mulus.
Dan di akhir cerita, Cakra akan segera menikah dengan Ayu. Ibu nya merasakan
kelegaan yang luar bisa saat akhirnya anak bungsu nya akhirnya menikah, begitu juga kakaknya
yang merasa senang adiknya akan segera menikah.
Alur yang disajikan pada novel cukup sederhana, sedikit maju mundur dimana Ibu Itje
mengenang suami, atauu Satya dan Cakra menceritakan kembali nasehat bapaknya dalam
video. Penggambaran alur pada novel tertera dengan jelas dengan keterangan waktu yaitu
tanggal setiap alur berganti. Pembaca juga dengan mudah mengerti jalan cerita karena bahasa
yang mudah dipahami.
Banyak pula pesan-pesan yang tersirat di buku ini dimana sosok bapak yang tetap
memebrikan nasehat meskipun ia telah tiada dan rasa sayang seorang anak kepada orangtua
yang sangat besar diliat bagaimana keduanya sangat perhatian dengan kondisi ibunya saat
dirawat di rumah sakit. Semua dikemas dengan sangat baik oleh Adhitya Mulya.

Anda mungkin juga menyukai