Anda di halaman 1dari 3

Kumpulan Kisah yang Harmoni dalam Buku Sepotong Senja untuk Pacarku

Judul buku : Sepotong Senja untuk Pacarku


Penulis : Seno Gumira Ajidarma
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Ketujuh, Juli 2019
Jumlah Halaman : 208
Ukuran : 14 x 18 cm
Nomor Edisi Buku : 978-602-03-1903-2

Buku kumpulan cerita Sepotong Senja untuk Pacarku ditulis oleh seseorang
yang sudah tidak asing lagi didengar bagi para pencinta sastra, yaitu Seno Gumira
Ajidarma. Ia adalah seorang penulis, wartawan, fotografer, dan kritikus film
Indonesia. Seno lahir di Boston, Amerika Serikat pada 19 Juni 1958 dan dibesarkan
di Yogyakarta. Ia mulai berkecimpung dalam dunia seni saat berusia 17 tahun, yaitu
menjadi anggota sandiwara Teater Alam yang dipimpin oleh Azwar A.N. Seno
tertarik oleh puisi-puisi karya Remy Sylado dan terinspirasi untuk menghasilkan
karya puisinya sendiri. Puisi buatannya pun ia kirimkan ke majalah Aktuil dan dimuat.
Setelah membuat puisi, Seno kemudian menulis cerpen dan esai. Cerpen
pertamanya yang berjudul Sketsa dalam Satu Hari dimuat dalam surat kabar Berita
Nasional tahun 1976 dan esainya yang pertama dimuat dalam harian Kedaulatan
Rakyat, Yogyakarta. Saat berumur 19 tahun, Seno bekerja sebagai wartawan dan
masuk Institut Kesenian Jakarta jurusan sinematografi. Pada tahun yang sama, ia
menikah dengan Ikke Susilowati dan dikaruniai anak bernama Timur Angin.
Sekarang ia menjadi rektor di Institut Kesenian Jakarta dan dosen di Fakultas Film
dan Televisi.

Seno telah menulis puluhan karya sastra yang banyak mendapatkan


penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional. Meski buku Sepotong
Senja untuk Pacarku belum termasuk salah satunya, banyak orang yang menyukai
buku ini. Namun, jika hanya melihat sampulnya saja mungkin akan berpikir bahwa
isinya tak akan begitu berkesan karena ilustrasi yang ditunjukkan terlihat jadul dan
model tulisan yang dipakai kurang menarik. Untungnya, buku ini dilapisi lagi dengan
bungkus menyerupai amplop seolah-olah buku Sepotong Senja untuk Pacarku
adalah surat yang siap dikirim ke mana saja.
Cerita Sepotong Senja untuk Pacarku banyak ditulis ulang oleh anak-anak
muda dan nama Alina diganti dengan nama kekasihnya masing-masing, lalu dikirim
sebagai surat cinta. Karena itu, dalam buku ini penerbit menyisipkan cetakan surat
cinta Sukab untuk Alina sebagaimana surat dalam dunia asli dan memberi ruang
kosong yang bisa diisi dengan nama siapa pun yang ditujukan. Memang, cerita
Sepotong Senja untuk Pacarku ini sangat indah. Menceritakan tentang seorang pria
yang nekat memotong senja untuk dikirim kepada wanita yang ia cintai, Alina. Ia
potong senja yang sempurna dan dimasukkannya ke dalam amplop. Menurutnya,
sudah terlalu banyak kata-kata di dunia ini dan ia tidak ingin hanya memberikan
sekedar kata-kata. Ia ingin memberikan sepotong senja seutuhnya untuk Alina.
Sepotong senja dengan langit kemerah-merahan yang nyata dan benar-benar dalam
keadaan yang sama seperti saat ia mengambilnya. Dalam cerita ini ia juga
menceritakan kepada Alina bagaimana caranya memotong dan mengirim senja itu
untuknya. Kata-kata yang digunakan disusun sedemikian rupa hingga menghasilkan
kalimat-kalimat yang elok. Cerita Sepotong Senja untuk Pacarku sangat berbeda
dengan cerita-cerita pendek pada umumnya, contohnya jalan ceritanya sulit ditebak
dan banyak kejutan saat membacanya. Hanya satu yang menjadi catatan, yaitu
terlalu banyak kutipan yang diambil dari karya sastra lain. Meski begitu, cerita ini
tetap menarik dan unik.

Ada cerita yang tak kalah berkesan dari cerita Sepotong Senja untuk Pacarku,
yaitu cerita dengan judul Hujan, Senja, dan Cinta yang menceritakan tentang kisah
kasih sepasang manusia. Dalam cerita ini, ia adalah kata ganti orang ketiga laki-laki
dan dia adalah kata ganti orang ketiga perempuan. Ia mencintai dia dan dia sangat
menyukai hujan. Ia menurunkan hujan untuk dia sebagai wujud cinta darinya. Dia
tahu hujan itu datang untuknya, ke mana pun dia pergi, hujan itu ada. Awalnya
mungkin romantis, tapi lama-lama dia jengkel dengan hujan. Hujan itu membuatnya
susah. Akhirnya, dia meminta ia untuk memberhentikan hujan. Tetapi ia bilang,
selama cinta itu masih ada maka hujan tidak akan hilang. Selanjutnya, terjadi
beberapa konflik yang menyentuh hati. Penulis mengarang kisah cinta sederhana
yang disuguhkan dalam bentuk yang istimewa, yaitu hujan dan senja. Tutur kata
yang digunakan pun lagi-lagi indah dan menyejukkan. Namun, penggunaan kata
ganti orang ketiga ia dan dia pada awalnya agak membingungkan.

Buku Sepotong Senja untuk Pacarku menyuguhkan berbagai cerita yang


berbeda, tetapi tetap satu rasa. Bagai pizza yang dipotong-potong menjadi beberapa
bagian, sebagaimana yang dikatakan oleh Seno. Secara keseluruhan, cerita-cerita
dalam buku ini disusun dengan kata-kata yang dirangkai dengan baik dan indah.
Ceritanya juga mudah dipahami dan masing-masing alurnya tidak mudah ditebak,
selalu ada kejutan di setiap cerita. Meski banyak cerita yang mustahil dan tidak
masuk akal, penulis berhasil membuat pembaca menikmati ceritanya. Hanya saja,
masih terdapat banyak pengulangan kalimat yang dirasa tidak perlu, walaupun
digunakan sebagai penegasan. Meskipun begitu, kelebihannya menutupi
kekurangan buku ini.

Jika sedang mencari cerita-cerita yang unik, menghibur, dan romantis, buku
ini adalah jawabannya. Terutama bagi remaja atau dewasa yang bosan dengan
cerita yang begitu-begitu saja. Selain menghibur, terdapat manfaat berupa pesan
moral yang dapat diambil dari tiap cerita.

Anda mungkin juga menyukai