Anda di halaman 1dari 14

MODUL PROJEK

SATUAN PENDIDIKAN : SMK Muhammadiyah Karanganyar


NAMA FASILITATOR : Sukaryo Diatmojo,S.Pd dan
Khoirudin,S.Hi
TEMA : Kolaborasi dalam Dunia Kerja
JUDUL PROJEK : Menggali potensi kerja dan budaya kerja
KELAS :X
ALOKASI WAKTU : 8 x 40’

1. Pendahuluan
Kemampuan kolaborasi adalah salah satu soft skill terpenting yang perlu
kamu miliki sebelum terjun ke dunia kerja.
Bagaimana tidak? Pada setiap proses yang akan kamu lalui di dunia profesional,
kemampuan tersebut pasti akan selalu dibutuhkan.
Misalnya, saat hendak menjalankan proyek dengan departemen lain. Di situ,
skill kolaborasi memegang peran penting dalam menunjang pekerjaanmu.
Lantas, apa sih pengertiannya? Mengapa membangun kolaborasi dalam dunia
kerja begitu penting?
Apa Itu Kemampuan Kolaborasi?
Sebelum membahas manfaat dan cara meningkatkannya, pertama-tama kita
perlu mengulas terlebih dahulu definisi dari kolaborasi.
Sejatinya, kolaborasi adalah praktik kerja di mana para karyawan bekerja sama
untuk mencapai tujuan dan kebutuhan bisnis.
Kegiatan ini memungkinkan individu untuk bekerja sama dan saling bahu-
membahu demi mencapai target bisnis yang sudah ditetapkan bersama.
Cara kerjanya sendiri dibagi dalam dua bentuk, yakni secara synchronous dan
asynchronous.
Menurut AIIM, kolaborasi synchronous mengacu pada praktik kerja di mana
setiap orang berinteraksi secara real-time, seperti dalam rapat online.
Di sisi lain, asynchronous merupakan proses kerja sama yang sifatnya lebih
fleksibel, seperti saat mengunggah dokumen atau anotasi ke dalam Google
Sheets.
Nah, seiring berjalannya waktu, kolaborasi kini sudah dianggap sebagai suatu
keterampilan yang penting untuk dimiliki oleh para pekerja.
Mengapa demikian? Sebab, dilansir dari The Balance Careers, keterampilan ini
akan mendorongmu untuk bekerja sama dengan lebih baik bersama rekan kerja
di kantor.
Tak hanya itu, sebagian besar lingkungan kerja juga kini membutuhkan
karyawan yang memiliki kemampuan tersebut.
Beberapa keterampilan yang termasuk dalam skill kolaborasi adalah memahami
berbagai perspektif, mengelola prioritas dari semua orang dalam kelompok, dan
memenuhi harapan sebagai anggota tim yang andal.
Menjaga komunikasi, menjadi pendengar yang aktif, saling menghormati satu
sama lain, saling empati, juga dinilai sebagai bagian dari jenis-jenis kemampuan
ini.
2. Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek
a. Tujuan
 Peserta didik mampu mengeksplorasi peluang dan potensi usaha
membangun kolaborasi dalam dunia kerja
 Peserta didik mampu memberikan ide-ide pengembangan membangun
kolaborasi dalam dunia kerja
 Peserta didik mampu mengenalkan dan membangun kolaborasi dalam dunia
kerja
b. Alur
1. Tahap Pengenalan : Memahami potensi kerja pada diri sendiri

Aktivitas Dimensi yang Alokasi


dikembangkan waktu
1. Assesmen  Berkebinekaan global
diagnostik, menggali  bergotong-royong
pemahaman peserta  bernalar kritis
didik tentang
kolaborasi dalam 40’
dunia kerja
2. Menumbuhkan sikap  Berkebinekaan global
mampu berkolaborasi  bergotong-royong
dalam dunia kerja  bernalar kritis

2. Tahap Kontekstualisasi : mengkontekstualisasi berbagai potensi


kolaborasi dalam dunia kerja
Aktivitas Dimensi yang Alokasi
dikembangkan waktu
3. Peserta didik menggali  Berkebinekaan global
berbagai sumber  bernalar kritis
informasi tentang  gotong royong
contoh-contoh 2x
kolaborasi dalam dunia 40’
kerja di sekitar
4. Peserta didik  Berkebinekaan global
menganalisis berbagai  bernalar kritis
macam contoh kolaborasi  gotong royong
dalam dunia kerja
didaerahnya
5. Mempresentasikan hasil
analisis

3. Tahap pembuatan Video


a. Tahap Perencanaan : Mencari dan mengembangkan ide, cara-
cara mengembangkan dan mengenalkan potensi KEMAMPUAN
kerja dan kolaborasi dalam dunia kerja/ praktek dalam bekerja
sesuai dengan jabatan kerja .

Aktivitas Dimensi yang Alokasi


dikembangkan waktu

5. Peserta didik memilih  Berkebinekaan global


salah satu potensi diri  bernalar kritis
dalam bekerja  gotong royong

2x4
0’.

6. Peserta didik mereview  Berkebinekaan global


potensi lokal pilihan  bernalar kritis
 gotong royong
b. Tahap Aksi : mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
yang didapat melalui aksi nyata yang bermakna.

Aktivitas Dimensi yang Alokasi


dikembangkan waktu
(JP)
7. Peserta didik  Berkebinekaan global
mempersiapkan  bergotong-royong
materi, alat bahan  bernalar kritis
dalam melakukan 2x40’
pengembangan potensi
kerja yang dipilih.

4. Tahap Refleksi : Menggenapi proses dengan berbagi karya , evaluasi


dan refleksi.

Aktivitas Dimensi yang Alokasi


dikembangkan waktu
(JP)
10. peserta didik  Berkebinekaan global
mempresentasikan hasil  bergotong-royong
pengembangan potensi  bernalar kritis
kerja lokal 40’

11. Refleksi  Berkebinekaan global


 bergotong-royong
 bernalar kritis

a. Target Pencapaian Projek


Setelah proses penyelesaian project peserta didik:
1. Memiliki pengetahuan tentang potensi kerja dan kolaborasi
dalam dunia kerja
2. Dapat memberi kesadaran kepada peserta didik tentang
pentingnya potensi kerja dan kolaborasi dalam dunia kerja
b. Deskripsi singkat projek
1. Projek ini dilaksanakan secara berkelompok
2. Peserta didik menampilkan berbagai potensi potensi kerja
dan kolaborasi dalam dunia kerja
3. Peserta didik membuat dan memperkenalkan serta
memaparkan ide pengembangan potensi kerja dan
kolaborasi dalam dunia kerja
4.
a. Materi

1.  Apa Itu Kemampuan Kolaborasi?


2.  Jenis-Jenis Kolaborasi di Dunia Kerja
3.  Pentingnya Kemampuan Kolaborasi dalam Kerja
4.  Cara Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi
5.  Contoh Kolaborasi Sederhana di Tempat Kerja
Kemampuan kolaborasi adalah salah satu soft skill terpenting yang perlu kamu miliki

sebelum terjun ke dunia kerja.

Bagaimana tidak? Pada setiap proses yang akan kamu lalui di dunia profesional,

kemampuan tersebut pasti akan selalu dibutuhkan.

Misalnya, saat hendak menjalankan proyek dengan departemen lain. Di

situ, skill kolaborasi memegang peran penting dalam menunjang pekerjaanmu.

Lantas, apa sih pengertiannya? Mengapa membangun kolaborasi dalam dunia kerja

begitu penting?

Apa Itu Kemampuan Kolaborasi?

Sebelum membahas manfaat dan cara meningkatkannya, pertama-tama kita perlu

mengulas terlebih dahulu definisi dari kolaborasi.

Sejatinya, kolaborasi adalah praktik kerja di mana para karyawan bekerja sama untuk

mencapai tujuan dan kebutuhan bisnis.

Kegiatan ini memungkinkan individu untuk bekerja sama dan saling bahu-membahu

demi mencapai target bisnis yang sudah ditetapkan bersama.

Cara kerjanya sendiri dibagi dalam dua bentuk,

yakni secara synchronous dan asynchronous.

Menurut AIIM, kolaborasi synchronous mengacu pada praktik kerja di mana setiap

orang berinteraksi secara real-time, seperti dalam rapat online.

Di sisi lain, asynchronous merupakan proses kerja sama yang sifatnya lebih fleksibel,

seperti saat mengunggah dokumen atau anotasi ke dalam Google Sheets.

Nah, seiring berjalannya waktu, kolaborasi kini sudah dianggap sebagai suatu

keterampilan yang penting untuk dimiliki oleh para pekerja.

Mengapa demikian? Sebab, dilansir dari The Balance Careers, keterampilan ini akan

mendorongmu untuk bekerja sama dengan lebih baik bersama rekan kerja di kantor. 

Tak hanya itu, sebagian besar lingkungan kerja juga kini membutuhkan karyawan

yang memiliki kemampuan tersebut.

Beberapa keterampilan yang termasuk dalam skill kolaborasi adalah memahami

berbagai perspektif, mengelola prioritas dari semua orang dalam kelompok, dan
memenuhi harapan sebagai anggota tim yang andal.

Menjaga komunikasi, menjadi pendengar yang aktif, saling menghormati satu sama

lain, saling empati, juga dinilai sebagai bagian dari jenis-jenis kemampuan ini.

Jenis-Jenis Kolaborasi di Dunia Kerja

Melansir dari Indeed, berikut adalah beberapa jenis kolaborasi yang biasa dilakukan di

dunia kerja.

 Internal collaboration: Individu atau grup yang tergabung dalam satu perusahaan

bekerja sama dengan satu sama lain.

 External collaboration: Individu atau grup bekerja sama dengan individu atau grup

yang berasal dari perusahaan berbeda.

 Team collaboration: Tergolong ke dalam internal collaboration, di mana setiap

individu yang berada dalam satu tim bekerja sama satu sama lain.

 Cross-departmental: Tergolong ke dalam internal collaboration di mana satu

departemen dalam perusahaan bekerja sama dengan departemen lain.

 Community collaboration: Kolaborasi yang terjadi ketika individu bekerja sama

dengan orang lain yang memiliki ketertarikan pada hal serupa.

 Virtual collaboration: Sebuah kolaborasi yang menggunakan aplikasi untuk individu

dan tim meskipun tidak berada di satu lokasi yang sama.

 Cloud collaboration: Termasuk dalam virtual collaboration, menekankan pada kerja

sama menggunakan software berbasis cloud.

 Strategic alliance: Tergolong ke dalam external collaboration di mana dua perusahaan

berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.

 Network collaboration: Bentuk kolaborasi di mana kamu bekerja sama dengan orang

lain untuk meraih tujuan pribadi.


Pentingnya Kemampuan Kolaborasi dalam Kerja
Seperti yang sudah Glints paparkan, kolaborasi adalah salah satu jenis kemampuan

yang perlu dimiliki oleh setiap pekerja di dunia profesional.

Hal ini berlaku karena menguasai skill tersebut akan memungkinkanmu untuk

membuang ego dan bekerja sama dengan rekan kerja demi mencapai tujuan bisnis.

Tak hanya itu, kemampuan satu ini juga menawarkan berbagai manfaat kepada para

pekerja yang berhasil menguasainya.

Penasaran apa saja? Berikut adalah daftar keuntungan yang dapat kamu raih dengan

memiliki skill kolaborasi.

1. Menyelesaikan masalah dengan cepat


Saat berkolaborasi, kamu akan berhadapan dengan banyak sekali orang yang

profesional di bidangnya masing-masing.

Menurut Indeed, membangun kolaborasi akan menghasilkan beragam pikiran sehingga

dapat menyelesaikan masalah dari berbagai perspektif.

Dengan hal tersebut, kemungkinan besar masalah akan terpecahkan dengan cepat. 

Sebagai contoh, tim marketing dan sales sedang menghadapi masalah

terkait customer.

Nah, dari situ diskusikan bersama mengenai jalan keluarnya. Setiap orang pasti

memiliki solusi masing-masing.

Setelah semuanya terkumpul, cari solusi yang lebih masuk akal dan dapat dijalankan

secara efektif dan efisien.

Cara ini tepat untuk dilakukan dalam mengidentifikasi sebuah masalah agar dapat

mengetahui gambaran besar beserta solusinya.

2. Lebih mengenal diri sendiri


Kolaborasi adalah kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk lebih mengenal

dirinya sendiri, mulai dari kelebihan dan kekurangannya.

Saat sedang berkolaborasi dengan orang lain, secara tidak langsung kamu akan
mengetahui apa keterampilan yang bisa ditonjolkan dan di bagian apa harus butuh

bantuan dari orang lain.

Di sisi lain, hal ini juga akan dirasakan oleh rekan kerjamu. Dengan demikian, kalian

akan saling melengkapi satu sama lain dalam naungan kolaborasi.

3. Saling belajar satu sama lain


Salah satu alasan kenapa kemampuan kolaborasi sangat penting dalam dunia kerja

adalah kamu dapat belajar bersama dengan rekan kerja.

Setiap kali berkolaborasi, kamu akan mendapatkan pelajaran yang berharga dari

masing-masing orang.

Dengan suasana seperti ini, dipastikan produktivitas kerja dari setiap karyawan akan

meningkat secara drastis.

4. Meningkatkan produktivitas kerja


Manfaat berikutnya yang dapat kamu raih dengan memiliki skill kolaborasi adalah

meningkatnya produktivitas kerja.

Hal ini bisa terjadi karena kolaborasi memudahkan proses kerja yang biasanya

memakan waktu lebih lama.

Tak hanya itu, penyelesaian masalah dan isu tak terduga juga bisa menjadi lebih

praktis bila kamu memiliki kemampuan satu ini.

5. Atmosfer tempat kerja yang lebih positif


Keuntungan selanjutnya yang akan kamu dapatkan dengan menguasai kemampuan

kolaborasi adalah atmosfer tempat kerja menjadi lebih positif.

Hal ini terjadi karena moral serta semangatmu dan rekan-rekan di kantor akan

berkembang dengan baik bila aktif berkolaborasi.

Tingkat kepercayaan dan kualitas kerja dalam departemenmu juga akan meningkat

bila kamu dan rekan-rekan memiliki kemampuan kolaborasi.

6. Memudahkan proses komunikasi


Kemampuan kolaborasi sendiri memiliki tujuan supaya memudahkan proses

komunikasi dengan rekan kerja atau atasan di kantor.

Pasalnya, dengan pertemuan serta jadwal kerja yang terjadi secara real-time, alur

komunikasi antara kamu dan mereka akan menjadi lebih terbuka.

Hasilnya, percakapan mengenai tugas, feedback, deadline, dan hal-hal lainnya menjadi

lebih jelas.

Cara Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi


Nah, setelah mengetahui pengertian serta pentingnya kemampuan kolaborasi, kira-kira

bagaimana caranya untuk meningkatkan skill tersebut?

1. Aktif mendengar
Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi adalah dengan aktif

mendengar ide, saran, ataupun feedback yang dilontarkan oleh rekan kerja.

Meskipun kamu memiliki gagasan tersendiri terkait proyek yang akan dijalankan, tidak

ada salahnya untuk mempertimbangkan ide dari orang lain.

Sebab, dari situ bisa jadi akan tercipta hasil yang brilian dari idemu dan ide rekan-

rekan kerjamu.

2. Bersikap terbuka
Dikarenakan kolaborasi akan melibatkan banyak orang, bersikap terbuka merupakan

salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan kemampuan ini.

Dalam hal ini, kamu harus terbuka dengan ide-ide yang keluar dari rekan kerjamu.

Terima dengan baik, lalu sikapi dengan terbuka jika ada ide yang menurutmu kurang

cocok untuk digunakan dalam suatu proyek.

3. Menjaga komunikasi
Menjaga komunikasi adalah hal yang penting dalam berkolaborasi. 

Saat ada sesuatu yang kurang jelas dalam suatu proyek, segera komunikasikan hal

tersebut kepada rekan kerjamu.

Hal tersebut dilakukan guna mengurangi kesalahpahaman antara kamu dengan orang

lain.

Jika hal ini dilakukan secara konsisten, tidak menutup

kemungkinan skill kolaborasimu akan meningkat dari waktu ke waktu.

4. Kerjakan proyek-proyek baru


Cara selanjutnya untuk tingkatkan kemampuan kolaborasi adalah dengan

mengerjakan inisiatif proyek baru yang berada di luar zona nyamanmu.

Mengambil proyek-proyel baru yang berada di luar bidang spesialisasi akan


memaksamu untuk mengandalkan keahlian dan pendapat orang lain.

Misalnya, jika kamu berfokus pada desain web dan memiliki kesempatan untuk

menerapkan sistem  baru, gunakan kesempatan ini untuk menawarkan keahlian

kreatif dan belajar dari rekan kerja di departemen lain.

Dengan cara ini, kamu akan terdorong untuk lebih terbuka akan cara kerja dan pola

pemikiran orang lain yang memiliki keterampilan berbeda darimu.

5. Miliki pemikiran yang terbuka


Terakhir, kamu bisa tingkatkan kemampuan kolaborasi dengan mulai membuka

pemikiran akan hal-hal baru yang kesannya asing untukmu.

Ya, untuk menjadi kolaborator yang sukses, kamu harus tetap terbuka terhadap

berbagai macam ide dan teori baru.

Sebab, seringkali rekan-rekan kerja akan mengambil kesimpulan yang berbeda

darimu, atau mengembangkan pendekatan yang mungkin tampak tak sejalan dengan

visi proyek.

Menurut Robert Half, pada momen tersebut, sangat penting bagimu untuk mengakui

kontribusi orang lain dan mempertimbangkan ide-ide mereka tanpa memberikan

penilaian yang buruk.

Dengan memiliki pemikiran yang terbuka, dijamin kamu bisa bekerja bersama orang

lain dengan lebih baik dan produktif.

Contoh Kolaborasi Sederhana di Tempat Kerja

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kolaborasi memiliki beragam jenis dan

tujuan masing-masing.

Meski begitu, tujuan utama dari kolaborasi tetap sama, yaitu untuk menyelesaikan

pekerjaan dan mencapai goals yang telah ditentukan.

Lalu, seperti apa contoh dari kolaborasi di tempat kerja? Melansir

dari Kissflow dan Humanyze, berikut adalah contoh kolaborasi sederhana di tempat

kerja.
 Document sharing: Dalam document sharing, kamu mengerjakan sebuah dokumen

bersama rekan kerja secara langsung melalui aplikasi seperti Google Docs atau Slides.

 Task management: Contoh kolaborasi sederhana lainnya adalah task management,

dengan tools seperti Asana, kamu bisa melihat progress pekerjaan dari setiap orang di

timmu.

 Diskusi, meeting, dan brainstorming: Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan salah

satu contoh kolaborasi paling sederhana di tempat kerja, di mana kamu dan rekan

kerja saling bertukar pikiran dan ide dengan tujuan untuk memecahkan suatu

masalah.

 Video conference: Dalam video conference, kamu dan rekan kerja berdiskusi atau

melakukan rapat secara virtual menggunakan aplikasi seperti Zoom atau Google Meet.

 Peer training: Contoh sederhana lain dari kolaborasi di tempat kerja adalah peer

training di mana kamu dan rekan kerja saling mengajarkan satu sama lain jika

memiliki kendala dalam pekerjaan.

Demikian penjelasan singkat mengenai kemampuan kolaborasi dalam dunia kerja

beserta serba-serbi di dalamnya.

Ingat, skill ini sangat penting untuk ditingkatkan agar kariermu dapat berjalan lancar

ke depannya.

Maka dari itu, jangan lupa untuk catat tips-tips yang sudah Glints berikan di atas dan

kuasai kemampuan ini sebelum terjun ke dunia kerja, ya.

Selain mendapatkan informasi di atas, kamu masih bisa, lho, dapatkan informasi

lainnya yang serupa pada kanal Skills Profesional Glints Blog.

Di sana, Glints sudah siapkan banyak artikel seputar kemampuan penting lain yang

perlu dimiliki di dunia kerja khusus untuk kamu.

b. Rubrik Asesmen Sumatif Projek

Lembar Observasi

Kelas
Tema Projek : Kolaborasi dalam dunia kerja
Judul Projek : Eksplorasi peluang dan potensi Kolaborasi dalam dunia
kerja

No Aspek 1 2 3 4 Ket
yang
dinilai
1 Tanggungjawab dalam penyelesaian
tugas
2 Kreativitas dalam pembuatan projek
pengembangan potensi lokal
3 Kesesuaian dengan Materi
4 Sistematika penyusunan projek
Peserta didik mereview potensi lokal pilihan Keterangan:
1. Belum berkembang : Tidak melibatkan diri dalam pencarian informasi
• mengenai Kolaborasi dalam dunia kerja
2. Mulai berkembang : Mulai melibatkan diri dalam pencarian informasi
mengenai Kolaborasi dalam dunia kerja
3. Berkembang sesuai harapan : Melibatkan diri dalam pencarian informasi
mengenai Kolaborasi dalam dunia kerja
4. Sudah melebihi harapan : Mampu mewujudkan gagasan dalam
melestarikan Kolaborasi dalam dunia kerja
Refleksi

Lembar refleksi akhir peserta didik :

Nam
Sang
a: Sang Setuj Tidak Tid
at
Kela at u Setuju ak
Tida
s: setuj tah
k
u Setu u
ju
Melalui projek ini, aku ingin
memahami pentingnya Kolaborasi
dalam dunia kerja
Melalui projek ini, aku mengerti
cara mengembangkan Kolaborasi
dalam dunia kerja
Selama projek ini, aku melakukan
tanggung jawabku untuk lebih
mengenal dan Kolaborasi dalam
dunia kerja
Aku lebih paham bagaimana
generasi dahulu dalam Kolaborasi
dalam dunia kerja
Selama projek ini, aku tahu apa
yang aku lakukan dengan Kolaborasi
dalam dunia kerja

Hal yang sebelumnya ingin Hal yang ingin aku pelajari lebih
aku pelajari mengenai lanjut mengenai Kolaborasi
Kolaborasi dalam dunia kerja dalam dunia kerja
Lembar refleksi akhir Kelompok

Nama
Kelompok:
Nama
anggota :
Siapakah teman yang
menunjukkan sikap
A B C D E
positif sepanjang
projek ini?
.................................
....

Siapakah teman
Kontribusi yang menurutmu
Selalu memberikan ide, gagasan kurang
dan masukan dalam kerja berkontribusi
kelompok dalam kerja
kelompok?
.................................
....

Solutif Saran apa yang


Selalu berusaha mencari solusi dapat kamu berikan
dalam permasalahan kerja agar teman tersebut
kelompok dan mencapai tenggang dapat bekerja lebih
waktu yangditentukan bersama baik?
.................................
....
Sikap diri Hal yang paling
Dapat mengatur diri, menyenangkan
menjaga sikap dan dalam projek ini:
memberikan suasana .................................
menyenangkan dalam kerja ....
kelompok, serta terbuka
menerima pendapat atau
Kritik
Fokus Hal yang paling
Selalu fokus dalam bekerja tidak aku sukai
dalam projek ini:
.................................
....
Kepemimpinan Hal tersebut aku
Dapat mengajak teman dalam hadapi dengan
kelompok untuk sama-sama cara:
bekerja dalam pencapaian target .................................
projek ....
Pencapaian terbesar kami dalam projek ini:

Kendala terbesar kami dalam projek ini:


TUGAS : Membuat video presentasi dengan praktek di dalam dunia
kerja, dan melakukan tugas di masing masing lini sesuai dengan
potensi dan pembagiannya. Misal dalam kasus siswa tersebut
kebagian peran sebagai satpam maka berperan sebagai satpam, ada
siswa berperan sebagai kades maka seperti kades sehingga menjadi
satu adegan kasus yang mana bisa mendalami tugas dari masing
pekerjaannya.

GAME 1.
TEMA KOLABORASI DALAM DUNIA KERJA

BAHAN :
1. SEDOTAN YANG BANYAK (BISA DIGANTI DENGAN BAHAN LAIN)
2. Balon (jika menara berdiri bisa ditaruh diatasnya)
3. PEREKAT /SEJENISNYA
4. POLA

CARA BERMAIN :
Kelompok menentukan konsep tugas dari masing masing personil
dan berfikir untuk membuat menara sedotan dengan konsep yang
bagus dan diwujudkan dengan bekerja kelompok sesuai dengan
tupoksi dari masing masing personil tersebut sehingga kolaborasi
dalam dunia kerja tergambar dalam kegiatan tersebut

Anda mungkin juga menyukai