Anda di halaman 1dari 6

____Dua Hal yang Dikhawatirkan Nabi 

DUA HAL YANG DIKHAWATIRKAN NABI 

Kultum Malam 04 Ramadhan 1443 H – 05 April 2022 M


Oleh : Heri Suprapto, S.Pd., CTQN., CI. (SG30)

َ‫ان ل ْل َع َالم ْ ن‬
ً‫ي َب ِش ْْيا‬ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َّ ُ ْ َ َْ ُ ْ َ ْ
ََّ ُ َ ْ َ ْ َ ِ ُ َ ِ َ ْ ‫هلل َّال ِذ ُي َأن ْز َل ُ َالف ََرق‬
ِ َ ‫ ا َلح َمد‬،‫ال َحمد َهلل‬
َ ْ ُ َ ْ ً ََ
‫ َ وأشهد أن‬،‫شيك له‬ ِ ‫ أشهد أن َل ِإله ِإال للا وحده ََل‬،‫ونذ ِيرا‬
َ ِّ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َّ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ
َ
‫محمدا عبده ورسوله المبعوث ال ِذي أنزل علينا ِبأنو ِاع النع ِم‬
ْ
‫َ ِمد َر ًارا‬
ُ ْ َ َّ
‫أما بعد‬

Jamaah Shalat Isya dan Tarawih yang dirahmati oleh Allah 

Puji syukur selalulah kita panjatkan kehadirat Allah , karena telah memberikan
anugerah dan karunia yang sangat besar kepada kita, sehingga bisa hadir dalam
masjid yang mulia ini untuk melaksanakan shalat fardhu Isya dan Tarawih secara
berjamaah.

Shalawat dan salam semoga tercurah dan terlimpah untuk baginda yang mulia
panutan umat, penunjuk jalan kebenaran dan sebagai teladan umat sampai akhir
zaman yaitu Rasulullah Muhammad , kepada ahli keluarga beliau, sahabat-
sahabat beliau, dan kepada seluruh umat beliau yang setia mengamalkan sunnah-
sunnah beliau hingga akhir dunia ini.

Judul Kultum kali ini adalah : Dua Esensi dari Puasa Ramadhan

Jamaah Shalat Isya dan Tarawih yang dirahmati oleh Allah 

Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang “Dua Hal yang
Dikhawatirkan Nabi ”. Ada salah satu penyakit hati dan pengaruhnya sangat
berbahaya melebihi virus Corona dari Wuhan yaitu penyakit Wahn. Apa itu wahn?
Wahn adalah cinta dunia dan takut mati. Inilah dua hal yang dikhawatirkan Nabi 
yaitu cinta dunia dan takut mati. Sebagaimana yang pernah ditanyakan sahabat
1

Kumpulan Kultum Ramadhan HE_BAT


____Dua Hal yang Dikhawatirkan Nabi 

kepada Nabi  apa itu wahn? Nabi  berkata cinta dunia dan takut mati. Hal ini
senada dengan hadits Nabi  dengan sanad yang shahih dari sahabat Tsauban 
berkata bahwa Rasulullah  bersabda :

َ َ ْ َ َ ُ ََ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َْ َ َ َ َ ْ َ ُ َُ ُ ُ
.» ‫وشك األمم أن تداع عليكم كما تداع األ كلة ِإل قصع ِتها‬ ِ ‫ي‬
َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َّ ْ َ َ َ ََ
‫فقال قا ِئل و ِمن ِقلة نحن يوم ِئذ قال « بل أنتم يوم ِئذ ك ِث ْي‬
ُ‫اَلل م ْن ُص ُدور َع ُد ِّو ُكم‬ ُ َّ ‫الس ْيل َو َل َي نْ ني َع َّن‬ َّ ‫َو َلك َّن ُك ْم ُغ َثاء َك ُغ َثاء‬
َ ِ َ ِ ْ ُ ُ ُِ ِ َ ِ َ ُ َ ِ ْ
‫ال ق ِائل َيا‬ َ ‫ فق‬.» ‫ال َم َه َابة م ْنك ْم َول َي ْقذف َّن اَلل ف قلوبك ُم ال َوه َن‬
َ َ ‫ن‬ ُ َّ
ْ ُ َ ْ ِ ِ َ ِ ْ ِ
َ َّ
.[‫ال ] ُحب الدن َيا َوك َر ِاه َية ال َم ْو ِت‬ َ ‫ول اَلل َو َما ال َوه ُن ق‬
ِ
َ ‫َر ُس‬
“Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai
penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”.
Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah , apakah kami
pada saat itu sedikit?” Rasulullah  berkata,”Bahkan kalian pada saat itu
banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah 
akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan
dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?”
Rasulullah  berkata,”Cinta dunia dan takut mati.”[1]

Orang yang mencintai sesuatu biasanya dia akan berkorban apapun untuk yang
dicintainya. Dan orang yang cinta kepada dunia maka dia akan mengorbankan
apapun untuk kepentingan dunianya. Segal acara dia tempuh tidak perlu itu halal
atau haram. Tidak perlu itu melanggaar sayariat atau tidak. Tidak perlu
perbuatannya mendzalimi orang lain atau tidak. Sikut kanan sikut kiri yang penting
hajatnya tertunai dan tercapai. Sudah buta mata hatinya tidak peduli itu mengambil
harta orang lain atau tidak, tetap dilakukan asalkan yang menjadi tuntutan hawa
nafsunya terpenuhi dan tercapai. Padahal dunia yang dia rebut dan cari siang dan
malam akan ditinggalkannya setelah meninggal nantinya. Harta yang banyak dan
menumpuk akan lenyap dalam sekejap ketika dia telah menjadi mayat, jasadnya
terbujur kaku tanpa bisa bergerak sedikitpun dipembaringannya. Dan cinta dunia
inilah yang menjerumuskan manusia sehingga lupa daratan menghalalkan segala
cara asal nafsunya terlampiaskan.

[1]
HR. Abu Dawud nomor 4297 dan Ahmad (V/278)

Kumpulan Kultum Ramadhan HE_BAT


____Dua Hal yang Dikhawatirkan Nabi 

Kemudian apa sebenarnya tanda-tanda orang yang cinta kepada dunia agar kita
dapat menghindarkan diri dari tabiat ini. Orang yang cinta dunia maka akan
memilih meninggalkan keimanan dengan mengorbankan agamanya dan berpindah
kepada kekufuran. Sebagaimana hadits Nabi  dengan sanad yang shahih dari
sabahat Abu Hurairah  berkata bahwa Rasulullah  bersabda :

ً ْ ُ ُ ُ َّ ُ ْ ُ ْ ُ ْ ْ َّ َ َ ًَ َ ْ َ ُ ‫َباد‬
‫ال ِفتنا ك ِقط ِع اللي ِل المظ ِل ِم يص ِبح الرجل مؤ ِمنا‬ ِ َ ‫م‬ ‫ع‬ ‫األ‬ ‫ب‬
ِ ‫وا‬ ‫ر‬ ِ
َ ‫يع ِد َين ُه ب َع‬ َ ْ َ
ُ ‫َو ُي ْمِس كاف ًرا أ ْو ُي ْمِس ُمؤم ًنا َو ُي ْصب ُح كاف ًرا َيب‬
‫ض ِم َن‬ ٍ ‫ر‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِْ
‫الدن َيا‬
“Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti
potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan
beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam
keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya
karena sedikit dari keuntungan dunia.”[2]

Cinta dunia berikutnya adalah malas dalam beramal shalih dan mengingat akhirat,
kalaupun beramal bukan karena Allah  akan tapi mengharapkan pujian dan
sanjungan dari manusia belaka, beramal hanya untuk pencitraan dan ditunjuk-
tunjukkan. Mengenai malas beramal ini senada dengan hadits Nabi  dengan
sanad yang hasan dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari  berkata bahwa Rasulullah
 bersabda :

ُ َ ُ َ ْ ُ َّ َ‫َ َ ُ َ ن‬ َّ َ َ ْ َ َ َ َّ َ ‫ن‬ َ ُ َ ْ ُ َّ َ َ ْ َ
‫آخرته أض ِبدنياه ف ِآثروا‬ ِ ‫آخ ِرت ِه ومن أحب‬
ِ ‫من أحب َدنياه أ ْض ِب‬
َ
‫َما َي ْبق َعَل َما َيف نَن‬
“Siapa yang begitu gila dengan dunianya, maka itu akan memudaratkan
akhiratnya. Siapa yang begitu cinta akhiratnya, maka itu akan mengurangi
kecintaannya pada dunia. Dahulukanlah negeri yang akan kekal abadi (akhirat)
dari negeri yang akan fana (dunia).”[3]

Kalau berikhtiyar mencari dunia memang diperintahkan Allah  dan bahkan Allah
 memerintahkan kepada hambaNya untuk mencari bekal akhirat tapi dingatkan

[2]
HR. Muslim nomor 118
[3]
HR. Ahmad (5/412)
3

Kumpulan Kultum Ramadhan HE_BAT


____Dua Hal yang Dikhawatirkan Nabi 

agar jangan lupa bekal untuk dunia juga. Sebagaimana Allah  berfirman dalam
Al Quran :

َ‫نس َنص َيب َك من‬ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َّ ُ َّ َ ٰ َ َ ٓ َ َْ َ


‫ت‬ ‫َل‬‫و‬ ۖ ‫ة‬‫ر‬ ‫اخ‬ ‫ء‬ ‫ٱل‬ ‫ار‬ ‫ٱلد‬ ‫ٱَلل‬
َْ ْ ِ ‫َ َ ٓ َ ْ َ َ َّ ُ َ ِ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ ِ َ َ ن‬‫ك‬ ‫ى‬ ‫ات‬ ‫ء‬ ‫ا‬ ‫يم‬
َْ َ ِ َِ ْ ‫وٱب‬
‫ف‬ ‫غ‬ ‫ت‬
ۖ‫ض‬
ِ ‫ٱلدني َّا َۖ َوأ ُح ِسن ك ْما أْحسن َ ٱَلل ِإليك ۖ وَل تب ِغ ٱلفساد ِف ٱألر‬ َّ
‫ِإن ٱَلل َل ي ِحب ٱل ُمف ِس ِدين‬
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah  kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
 telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah  tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.”[4]

Kemudian kekhawatiran Nabi  adalah takut mati. Padahal kematian sudah


ditentukan oleh Allah  tidak dapat dimajukan walau dimundurkan walau sesaat.
Hal ini senada dengan firman Allah  dalam Al Quran :
ََ ً َ َ َ ُ َْ ْ َ ََ ْ ُُ َ َ َ َ َ َ َ َّ ُ ِّ ُ
‫ِلكل أمة أجل ۚ ِإذا جاء أجلهم فَل يستأ ِخرون ساعة ۖ وَل‬
َ ُ َْ ْ َ
‫يستق ِدمون‬
“Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka
tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula)
mendahulukan(nya).”[5]

Dan kematian memang suatu kepastian maka tidak perlu kita takut. Karena setiap
yang bernyawa pasti akan menemui kematian. Hal ini senada dengan firman Allah
 dalam Al Quran :

ْ َ ْ ُ َ َ َْ ُ
‫س ذ ِائقة المو ِت‬
ٍ ‫كل نف‬
“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.”[6]

[4]
QS. Al Qashshash ayat 77
[5]
QS. Yunus ayat 49
[6]
QS. Ali ‘Imran ayat 185
4

Kumpulan Kultum Ramadhan HE_BAT


____Dua Hal yang Dikhawatirkan Nabi 

Namun mengingat mati sebenarnya suatu yang dituntut pada setiap orang. Karena
dengan banyak mengingat kematian akan mengingatkan kita kepada akhirat. Dan
kematian merupakan pemutus kelezatan (dunia). Hal ini senada dengan hadits Nabi
 dengan sanad yang hasan shahih dari sahabat Abu Hurairah  berkata bahwa
Rasulullah  bersabda :
َّ َّ َ َْ ُ ِ َْ
‫أ ك ِيوا ِذكر ه ِاذ ِم اللذا ِت‬
“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”[7]

Kesimpulannya adalah silakan mencari dunia untuk keperluan kita di dunia, karena
kita memang butuh dengan dunia. Tapi jangan untuk kepentingan dunia kita
menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Kemudian kematian tak perlu
kita takuti karena memang setiap yang hidup past ikan menemui kematian. Semoga
Allah  memberikan kekuatan kepada kita untuk mendapatkan menghindari
penyakit wahn tersebut, setelah kita menjalani puasa Ramadhan selama sebulan,
dan implementasinya kelihatan setelah Ramadhan berlalu dengan semangat
beramal shalih. Aamiin

Demikain yang dapat kami sampaikan lebih dan kurang mohon dimaafkan.
Semoga bermanfaat untuk diri saya dan jamaah sekalian. Kebenaran datang dari
Allah  janganlah kamu ragu-ragu dari padanya.
َ ُ َ َ َ َ ِّ َّ
َ‫ون َّن م َن ٱل ُم ۡم َيين‬ َ ‫ٱل‬
ِ ِ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫َل‬‫ف‬ ‫ك‬ ‫ب‬
‫ر‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ق‬‫ح‬
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau
(Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu”. [8]

[7]
HR. Nasa’i nomor 1824, Tirmidzi nomor 2307, Ibnu Majah nomor 4285 dan Ahmad (2/292)
[8]
QS Al Baqarah ayat 147
5

Kumpulan Kultum Ramadhan HE_BAT


____Dua Hal yang Dikhawatirkan Nabi 

Sumber/referensi :

1. Abdul Ghoffar Muhammad 2011/1432 H. Terjemahan Tafsir Al Quranul


Karim – Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta : Pustaka Imam Asy Syafi’i
2. Al Imam Muhammad bin Ismail Al Bukhari 2010/1432 H. Shahih Imam
Bukhari. Mesir : Dar Ibnul Jauzi Al Qahirah
3. Muslim Imam 2016/1437 H. Shahih Imam Muslim. Mesir : Dar Ibnul Jauzi
Al Qahirah
4. Majah Ibnu Imam 2011/1432 H. Sunan Imam Ibnu Majah. Mesir. Dar Ibnul
Jauzi Al Qahirah
5. Abu Dawud Imam 2011/1432 H. Sunan Imam Abu Dawud. Mesir : Dar
Ibnul Jauzi Al Qahirah.
6. Tirmidzi Imam 2013/1434 H. Sunan Imam Tirmidzi. Mesir : Daar Alamiyah
7. Nasa’i 2011/1432 H. Sunan Imam Nasa’i. Mesir : Dar Ibnul Jauzi Al
Qahirah
8. Imam Ahmad 2011/1432 H. Musnad Imam Ahmad. Mesir : Dar Ibnul Jauzi
Al Qahirah

Kumpulan Kultum Ramadhan HE_BAT

Anda mungkin juga menyukai