Anda di halaman 1dari 4

1

KHUTBAH DZULQODAH
‫اخلطبة األوىل‬
‫ِبِه‬ ‫ِذ ِج‬ ‫ِذ‬ ‫ِم ِإ‬ ‫ِع ِد‬ ‫ِل ِه ِث‬
‫َاَحْلْم ُد ل َو اِر اَأْلْر ِض َو َمْن َعَلْيَه ا• َو ُم ْي َمْن َخ َلَق ْنَه ا َلْيَه ا• َاَّل ْي َس َّلَط اْلَم ْو َت َعَلى ُك ِّل ْي ْس ٍم َو ُرْو ح• َو اْس َتْر َجَع‬
‫ُك َّل ُمَع اٍر َو ْمَمُنْو ح• َو َأَّذَّل ِبِه َخ َّد ُك َّل َج َّباٍر ُمَجْو ح• َأَمْحده َعَلى َم ا َنَز َل ِبِه اْلَق َض ا • ْمَحدًا َّيِض ْيُق ِبَنْش ِرِه اْلَف َض اء• َأْش َه ُد َأاَّل ِاَلَه ِإاَّل‬
‫ُء‬
‫ِت ِم‬ ‫ِم‬ ‫ِت‬
‫اُهلل َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َل ه• َش َه اَدًة ُأَفِّر ُج َهِبا ُك ُر َبا الِّس َياق• َو َأْخ ُرُج َهِبا ْن ُظُلَم ا َيْو الَّتاَل ق• َأْش َه ُد َأَّن َحُمَّم دًا َعْب ُد ُه َو َرُس ْو ُلُه‬
‫َأْر َس َلُه اُهلل َبِش رْي ًا َو َنِذ ْيرًا• َو َك اَن َلُه َعَلى َخُماِلِف ي اَحْلِّق َنِص رْي ًا• َفَق َم َع اَأْلْض َد اَد َو َش َر َع الَّر َش اد• َو َأَم اَط اْلَف َس اد• َو َأَح اَط اْلَعَب اد• َح ىَّت‬
‫اْنَف َج َر َعُم وُد اِإْل ْس اَل ِم َفَس َطع• َو اَحْنَسَر َغُمْو ُد الَّطَغاِم َفاْنَق َش َع • َو اْلَتَأَم ْمَشُل اِإْل َمْياِن َفاْج َتَم ع• َو اْنَتَق َض َح ْبُل اْلُبْه َت اِن َف اْنَق َطع• َو َص َّلى‬
• ‫اُهلل َعَلى َحُمَّم ٍد َو َعَلى آِلِه• َص اَل ًة ُيِنْيُر ُهَلْم َهِبا اْلَم ْض َج ع* َو ُيَش ِّف ُعُه ْم َهِبا ِفْيَمْن ِفْيِه َشَف َع‬

‫ ِاَّتُقْو ا اَهلل َح َّق ُتَق اِتِه َو اَل ُمَتْو ُتَّن ِااَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن‬,‫ عباد اهلل ُأْو ِص يُك ْم َو َنْف سْي ِبَتْق َو ى اِهلل‬, ‫َأَّم ا َبْع ُد‬
Ma`asyirol Muslimin Rahimakumulloh
Setan telah putus asa untuk mengembalikan umat Islam pada kemusyrikan, Tetapi setan tidak pernah
berhenti berusaha menjerumuskan kaum Muslimin ke dalam perpecahan. Rasulullah SAW bersabda:
‫ِة ِب ِك‬ ‫ِي‬ ‫ِإ‬
‫َّن الَّش ْيَطاَن َقْد َأ َس َأْن َيْع ُبدُه اْلُم َص ُّلوَن يِف َج ِز يَر اْلَعَر َو َل ْن يِف الَّتْح ِر يِش َبْيَنُه ْم‬
Sesungguhnya setan telah berputus asa untuk disembah oleh orang-orang yang sholat (kaum muslim) di
tanah Arab, namun ia belum berputus asa untuk memecah-belah mereka. (HR Muslim)
Bukan kemusyrikan yang ditakutkan oleh Nabi SAW, bukan pula kemiskinan, justru yang ditakutkan oleh
Nabi SAW adalah umatnya berpecah belah karena sebab berebut harta-benda duniawi. Dengarkan baik-baik
sabda Nabi SAW:

‫ِإيِّن َلْس ُت َأْخ َش ى َعَلْيُك ْم َأْن ُتْش ِر ُك وا َبْع ِدي َو َلِكيِّن َأْخ َش ى َعَلْيُك م الُّد ْنَيا َأْن َتَناَفُس وا ِفيَه ا َو َتْق َتِتُل وا َفَتْه ِلُك وا َك َم ا َه َل َك َمْن َك اَن‬
‫َقْبَلُك ْم‬
Sesungguhnya aku tidak takut kalian kembali menjadi syirik setelah kematianku. Akan tetapi aku takut
kalian terpengaruh oleh dunia, dan saling berebut untuk mendapatkannya sehingga kalian saling
membunuh satu sama lain, kemudian kalian akan binasa sebagaima kaum sebelum kalian. (HR Muslim)
Maka hati-hati kepada mereka yang tidak percaya kata-kata suci baginda Nabi SAW ini. Yaitu orang-orang
yang lisannya mudah menuduh syirik dan kafir, mengajak umat Islam untuk saling membenci, berpecah-
belah dan menumpahkan darah.
Bukankah Nabi saw telah mengatakan bukan syirik yang beliau khawatirkan? Lalu mengapa mereka dengan
lantang menghasut umat Islam untuk berselisih dengan dalih menjaga umat dari kesyirikan?! Bukankan
Nabi SAW telah bersabda bahwa setan telah putus asa untuk mengembalikan umat Islam kepada
kemusyrikan? Lalu kenapa mereka tetap saja menuduh mayoritas umat Islam sebagai orang-orang yang
jatuh dalam lembah kesyirikan?! Ketahuilah bukan agama yang menjadi tujuan utama mereka melainkan
harta dunia. Mereka pada hakikatnya adalah para pembantu setan dalam memecah-belah umat Islam.
Maka hati-hati, janganlah anda dengarkan ajakan untuk berpecah-belah, ajakan untuk saling mencaci, ajakan
untuk saling membenci sesama muslim walau pun dari seorang tokoh agama atau tokoh masyarakat. Ulama
yang mengajak pada perpecahan umat pada hakikatnya bukanlah ulama, melainkan manusia terburuk yang
ada di atas muka bumi ini. Rasulullah SAW pernah mengingatkan para sahabatnya :
‫ِل ِء‬ ‫ِح ِة‬ ‫ِم ِة ِس‬ ‫ِش‬
‫َأاَل ُأْخ ُرِبُك ْم ِب َر اِر ُك ْم اْلَم َّشاُءوَن ِبالَّن يَم اْلُم ْف ُد وَن َبَنْي اَأْل َّب اْلَباُغوَن ْلُبَر آ اْلَعَنَت‬
1
2

Tidakkah kalian ingin aku beritahukan mengenai orang yang paling buruk di antara kalian? Yaitu orang
yang berusaha mengadu-domba, merusak hubungan antara orang-orang yang saling mencintai dan
mencari-cari keburukan pada orang yang tidak bersalah. (HR Ahmad)
Tokoh-tokoh pemecah-belah umat inilah yang sangat berbahaya, bahkan lebih dikhawatirkan Nabi SAW
daripada Dajjal. Sebab dengan ketokohannya, ia dengan mudah mempengaruhi umat untuk saling berpecah-
belah, saling berperang dan terjerumus dalam kesesatan. Rasulullah SAW pernah mengatakan pada Sahabat
Abu Dzar ra :
‫َغ الَّد َّج اِل َأْخ ُف َعَلى ُأَّم يِت ِم الَّد َّج اِل‬
‫ْن‬ ‫َو‬ ‫ْيُر‬
Selain Dajjal ada yang lebih aku takutkan atas umatku.
Sahabat Abu Dzar ra bertanya:
‫ا وَل الَّلِه َأُّي َش ٍء َأْخ ُف َعَلى ُأَّم ِتَك ِم الَّد َّج اِل‬
‫ْن‬ ‫ْي َو‬ ‫َي َرُس‬
Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang lebih engkau takutkan atas umatmu selain dajjal?
Nabi SAW berabda:
‫ِض‬ ‫ِئ‬
‫اَأْل َّم َة اْلُم ِّلَني‬
Tokoh-tokoh yang menyesatkan. (HR Ahmad)
Ma`asyirol Muslimin Rahimakumulloh
Bukanlah termasuk sunah nabi untuk saling menuduh syirik atau munafik kepada golongan yang berbeda.
Yang termasuk sunah Nabi SAW adalah berprasangka baik kepada manusia dan menyerahkan urusan hati
kepada Allah SWT. Betapa banyak orang munafik hidup di zaman Nabi SAW, namun beliau tetap
membiarkan mereka sebab mereka telah mengucapkan syahadat. Betapa sering Rasulullah SAW mewanti-
wanti umatnya untuk tidak mudah menuduh kafir kepada orang yang telah bersyahadat. Dengarkan
ancaman Nabi SAW:
‫ا اًل ِباْلُك ْف ِر َأ َقاَل ُد َّو الَّلِه َل َك َذ ِلَك ِإاَّل ا َل ِه‬
‫َح َر َع ْي‬ ‫َو ْيَس‬ ‫ْو َع‬ ‫َمْن َدَع َرُج‬
Siapa yang menuduh kafir pada seorang lelaki atau menyebutnya sebagai Musuh Allah, jika kenyatannya
tidak demikian maka ucapannya akan dikembalikan kepadanya. (HR Muslim)
Dikisahkan ada seorang sahabat Nabi membunuh orang kafir yang telah bersyahadat dalam peperangan. Ia
mengira syahadatnya hanya sekedar tipu daya untuk menyelamatkan diri belaka. Mendengar ini, Nabi SAW
sangat murka. Beliau SAW berulang-ulang mengatakan pada sahabat tersebut:

‫َأَفاَل َش َقْق َت َعْن َقْلِبِه َح ىَّت َتْع َلَم َأَقاَهَلا َأْم اَل‬
Apakah engkau sudah membelah hatinya sehingga engkau tahu ia mengucapkan (syahadatnya) untuk tipu
daya atau bukan?! (HR Muslim)
Jika Rasulullah SAW begitu murka karena satu orang yang telah bersyahadat dituduh kafir dan dibunuh
dalam peperangan padahal ada tanda-tanda bahwa syahadatnya tidak ikhlas, maka dapatkah anda bayangkan
sebesar apa murka Rasulullah SAW jika yang dituduh kafir adalah kelompok besar umat Islam yang ikhlas
dalam bersyahadat?! Dapatkah anda bayangkan jika yang dibunuh dan diperangi adalah umat Islam yang
tadinya dalam keadaan damai?!
Maka jangan anda mudah menuduh syirik dan kafir. Perhatikan bagaimana pandangan Sayidina Ali ra
kepada kelompok yang jelas telah memerangi beliau. Ketika ditanya apakah mereka musyrik atau munafiq,
Sayidina Ali ra dengan tegas menyanggahnya dan memuji-muji ibadah mereka. Sayidina Ali ra bahkan
menyebut mereka sebagai saudara dan berkata:

‫ِإْخ َو اُنَنا َبَغْو ا َعَليَنا‬

2
3

Mereka adalah saudara kita yang memberontak kepada kita. (HR Baihaqi)
Demikianlah sunah Nabi SAW, maka siapa saja yang mengaku mengikuti sunah Nabi namun lisannya tidak
pernah berhenti menuduh syirik dan kafir pada kelompok besar umat muslim maka sungguh dia telah
berdusta. Bukan sunah yang dia ikuti melainkan bidah, bukan jalan petunjuk yang ia ikuti melainkan jalan
setan yang selalu memecah-belah umat.
Ma`asyirol Muslimin Rahimakumulloh
Janganlah anda menjadi orang yang mendukung perpecahan umat, tapi jadilah orang yang berusaha
mempersatukan umat Islam. Ikutilah sunah Nabi SAW yang kini sering dilupakan, yaitu mendamaikan umat
Islam yang bertikai. Apabila terjadi pertikaian di antara sahabat, Rasulullah SAW adalah orang pertama
yang datang untuk mendamaikan mereka. Beliau SAW tidak ragu untuk pergi ke daerah yang jauh hanya
untuk mendamaikan pertikaian yang terjadi di antara kaum muslim.
Mendamaikan umat yang bertikai adalah suatu kebaikan yang sangat agung nilainya di sisi Allah SWT.
Bahkan keutamannya melebihi keutamaan shalat, puasa dan sedekah. Rasulullah SAW pernah mengatakan
dalam sabdanya:

‫َأاَل ُأْخ ُرِبُك ْم ِبَأْفَض َل ِم ْن َدَرَج ِة الِّص َياِم َو الَّصاَل ِة َو الَّص َد َقِة َقاُلوا َبَلى َيا َرُس وَل الَّلِه َقاَل ِإْص اَل ُح َذاِت اْلَبِنْي َو َفَس اُد َذاِت اْلَبِنْي اَحْلاِلَقُة‬
“Tidakkah kalian ingin aku beritahukan mengenai yang lebih utama dari derajat puasa, shalat dan
sedekah?” Para sahabat berkata, “Iya, Ya Rasulullah.” Maka Rasulullah SAW bersabda: Mendamaikan
yang berselisih. Sebab pertikaian itu akan membinasaan.” (HR Abu Dawud)
Demikianlah seharusnya yang dilakukan umat Islam, dan demikianlah seharusnya yang dilakukan oleh
tokoh-tokoh agama Islam. Jangan menjadi orang yang selalu mengeluarkan statemen-statemen yang dapat
memecah-belah umat, tapi jadilah orang-orang yang selalu berusaha mendamaikan kaum muslimin dan
mengajak kepada persatuan umat Islam. Sebab perpecahan itulah yang akan membuat umat Islam menjadi
lemah dan tidak berdaya.
Bukan masalah ekonomi yang membuat kita menjadi lemah, bukan pula ketertinggalan dalam teknologi.
Perhatikan bagaimana Rasulullah SAW dan para sahabatnya menjadi umat yang kuat meskipun lemah
dalam ekonomi, dan tertinggal secara teknologi dibandingkan kaum muyrik di masanya. Kita menjadi lemah
karena kita tidak menjaga persatuan di antara kita. Renungkan firman Allah SWT:
‫ِب‬ ‫ِإ‬ ‫ِر‬ ‫ِط‬
‫َو َأ يُعوا الَّلَه َو َرُس وَلُه َو اَل َتَناَزُعوا َفَتْف َش ُلوا َو َتْذ َه َب ُحيُك ْم َو اْص ُرِبوا َّن الَّلَه َمَع الَّص ا ِر يَن‬
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan
kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar. (QS al Anfal: 46)
‫ِب ِهلل ِم‬ ‫ٍمِل ِف‬ ‫ِد‬ ‫ِب ِه‬ ‫ِإَّن َأْح َس َن َم ا َأَداَر ْت ُه الَّلَه َو ات• َو َأَّدْت ُه ِإىَل‬
‫اَأْلَمْساِع اَأْلَدَو ات• َو َر ِو َيْت اْلُق ُل ْو ُب الَّص ا َيات• َك اَل ُم َع ا اَخْل َّي ات• َأُع ْو ُذ ا َن‬
‫ِل ِت‬ ‫ٍف ِإ‬ ‫ِب ٍة‬ ‫ِإاَّل‬ ‫ِث ِم‬ ‫ِن ِج‬
‫ْجَنَو اُه ْم َمْن َأَم َر َص َد َق َأْو َم ْع ُر و َأْو ْص اَل ٍح َبَنْي الَّن اِس َو َمْن َيْف َع ْل َذ َك اْب َغ اَء‬ ‫الَّش ْيَطا الَّر ْيم { اَل َخ ْيَر يِف َك ٍري ْن‬
}‫َمْر َض اِة الَّلِه َفَس ْو َف ُنْؤ ِتيِه َأْج ًر ا َعِظ يًم ا‬
‫ِظ‬ ‫ِف‬ ‫ِت ِّذ ِر ِك ِم‬ ‫ِف ِه ِم‬ ‫ِإ‬ ‫ِن ِظ ِم‬ ‫يِف‬
‫ َأُقْو ُل َقْو يِل َه َذ ا َو َأْس َتْغ ُر اَهلل اْلَع ْيم ْيِل‬، ‫ َو َنَف َعْيِن َو َّياُك ْم َمِبا ْي َن ْاآلَيا َو ال ْك اَحْل ْي‬، ‫َباَر َك اُهلل ْيِل َو َلُك ْم اْلُق ْر آ اْلَع ْي‬
‫َو َلُك ْم َو ِلَو اِلَد َّي َو ِلَو اِلِد ْيُك ْم َو َجِلِم ْيِع اْلُمْس ِلِم نْي َفاْس َتْغِف ُر ْو ه ِإَّنُه ُه َو اْلَغُفْو ُر اْلَر ِح ْيم‬

3
‫‪4‬‬

‫اخلطبة الثانية‬
‫َاَحْلْم ُد ِللِه ْمَحدًا َك ِثرْي ًا َك َم ا َأَم َر • َو َأْش َه ُد َأاَّل ِإَلَه ِإاَّل اُهلل َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه ِإْر َغامًا ِلَمْن َجَح َد ِبِه َو َك َف َر • َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَدَنا َو َنِبَّيَن ا‬
‫ُل ِّيُد اَخْلاَل ِئِق اْل َش ِر • َالَّل َّم ِّل ِّل اِر ْك َلى ِّيِد َنا َنِبِّيَن ا اَل َنا َّم ٍد َلى آِلِه َأ اِبِه‬
‫َو ْص َح‬ ‫ُه َص َو َس ْم َو َب َع َس َو َو َمْو َحُم َو َع‬ ‫َو َب‬ ‫َو َمْو اَل َنا َحُمَّم دًا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُه َس‬
‫َمَص اِبْيِح اْلُغَر ِر •‬

‫َأَّم ا َبْع ُد ُأْو ِص يُك ْم َو َنْف سْي ِبَتْق َو ى اِهلل‪ِ ,‬عَب اَد اِهلل ِاَّتُق وا اَهلل َتَع اىَل ِم ْن َمِساعِ الَّلْغ ِو َو ُفُض ْو ِل اَخْلرَب • َو اْنَتُه وا َعَّم ا َنَه اُك ْم َعْن ُه َو َز َج ر•‬
‫َو اْع َلُم ْو ا َأَّن اَهلل َأَم َر ُك ْم ِب َأْم ٍر َب َد َأ ِفْي ِه ِبَنْف ِس ِه• َو َثىَّن َمِباَل ِئَك ِتِه اْلُمَس ِّبَح ِة ِبُقْد ِس ِه• َو َثَّلَث ِبُك ْم َأُّيَه ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِم ْن َبِر َّي ِة ِج ِّن ِه َو ِإْنِس ِه•‬
‫ِل‬ ‫ِه‬ ‫ِذ‬ ‫ِئ‬ ‫رِب ِم ِإ‬
‫َفَق اَل َتَع اىَل ْخُم ًا َو آ ًر ا• َّن اَهلل َو َم اَل َك َت ُه ُيَص ُّلْو َن َعَلى الَّنِّيِب َيا آُّيَه ا اَّل ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َعَلْي َو َس ِّلُمْو ا َتْس ْيمًا• َالّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم‬
‫اِر ْك َلى ِّيِد َنا َنِبِّيَنا اَل َنا َّم ٍد ِإ اِم ا ِنْي اِح ِب اِهْل ِنْي َلى آِل َّم ٍد • ا َأُّي ا الَّر ا َن ِم ْن َش َف ا ًة ُّل ا َل ِه‬
‫َحُم َفَي َه ُجْو ُه َع َص ْو َع ْي‬ ‫ْج َر َت َو َع‬ ‫َو َب َع َس َو َو َمْو َحُم َم َحْلَر َم َو َص‬
‫َو َس ِّلُمْو ا َتْس ِلْيمًا• َالّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك َعَلى َس ِّيِد َنا َو َنِبِّيَن ا َو َمْو اَل َن ا َحُمَّم ٍد • ُنْو ِر اْلَق ْلِب َو ُقَّر ِة اْلَعِنْي َو َعَلى آِل َحُمَّم ٍد • َفَي ا َأُّيَه ا‬
‫ِف‬ ‫ِل‬
‫اْلُم ْش َتاُقْو َن ِإىَل ُر ْؤ َي ا َمَجاِلِه َص ُّلْو ا َعَلْي ِه َو َس ِّلُمْو ا َتْس ْيمًا• َالّلُه َّم َص ِّل َعَلى َنِّيِب الَّر َمْحة• َو َش ْيِع اُأْلَّم ة• َع َد َد َم ا َأَح اَط ِب ِه ِعْلُم َك‬
‫َو َأْحَص اُه ِكَتاُبَك َو َض َّم ه• َو َعَلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َمْن َنَص َر ُه ْيِف ُك ِّل ُمِه َّم ة• ُخُصْو صًا ِم ْنُه ْم ِذي اَأْلْص ِل اْلَعِر ْي ق• َأِم ِرْي اْلُم ْؤ ِمِنَنْي َس ِّيِد َنا‬
‫َأيِب َبْك ٍر الِّص ِّد ْيق• َو َعَلى الَّز اِه ِد اَأْلَّو اِب • َالَّن اِط ِق ِبالَّص َو اب• َأِم ِرْي اْلُم ْؤ ِمِنَنْي َس ِّيِد َنا َأيِب َح ْف ٍص ُعَم َر ْبِن اَخْلَّط اب• َو َعَلى َج اِم ِع‬
‫اْلُق آن• َأِم ِرْي اْل ْؤ ِمِن ِّيِد َنا ْث اَن ِن َّف ان• َلى َأ ِد اِهلل اْلَغ اِلب• َأِم ِرْي اْل ْؤ ِمِن ِّيِد َنا ِل ِن َأيِب َط اِلب• َلى َلَد ِه‬
‫َو َع َو ْي‬ ‫ُم َنْي َس َع ِّي ْب‬ ‫َو َع َس‬ ‫ُم َنْي َس ُع َم ْب َع‬ ‫ْر‬
‫• َلى ُأِّم ِه ا الَّز اِء اْل ِل ِبْنِت الَّر ل• َلى َّم ِه اْل َّظ ِنْي ِعْن َد اِهلل‬ ‫ِد ِهلل‬ ‫ٍد‬
‫ُس ْو َو َع َع ْي ُم َع َم‬ ‫َم ْه َر َبُتْو‬ ‫الَّس ِّيَد ْيِن َأيِب َحُمَّم اَحْلَس ِن َو َأْيِب َعْب ا اُحْلَس نْي َو َع‬
‫ِذ‬ ‫ِق ِة‬ ‫ِأ‬ ‫ِم‬
‫َو الَّناس• اْلُم َطَّه َر ْيِن َن اْل َدَنِس َو اَأْلْر َج اس• َأْيِب َعَم اَر َة اَحْلْم َز ِة َو يْب اْلَفْض ِل اْلَعَّب اس• َو َعَلى َب َّي اْلَعَش َر ِة اْلُمَبَّش َر ِة• اَّل ْيَن َب اَيُعْو ُه‬
‫َد َة الَّز اِه ِد‬ ‫ِك‬ ‫ِك‬ ‫ِد‬ ‫ِع ِد‬ ‫ِد‬
‫ْحَتَت الَّش َج َر ة• َطْلَح َة اْلَف َّي اِض َو اَحْلَو اِر ي الُّز َبرْي • َو َس ْع اُهْلَد ى َو َس ْي اَخْلرْي • َو َعْب الَّر َمْحِن الَّز ِّي الَّش ا ر• َو َأْيِب ُعَبْي‬
‫ِء ِم‬ ‫ِل ِت‬ ‫ِلِم‬ ‫ِم ِت‬ ‫ِف ِل ِمِن‬ ‫ِه ِع ِإ ِم‬ ‫ِهلل‬ ‫ِه‬
‫الَّز ا ر• ِر ْض َو اُن ا َتَع اىَل َعَلْي ْم َأَمْج َنْي ىَل َيْو الِّد ْين• َالَّلُه ّم اْغ ْر ْلُم ْؤ َنْي َو اْلُم ْؤ َن ا َو اْلُمْس َنْي َو اْلُمْس َم ا اَأْلْحَي ا ْنُه ْم‬
‫َو اَأْلْم َو اِت • َر َّبَن ا ِإَّن َك َق ِر ْيٌب ِجُم ْيُب الَّد َعَو ات• َي ا َقاِض َي اَحْلاَج اِت َي ا َك اَيِف اْلُم ِه َّم ات• ِبَر َمْحِت َك َي ا َأْر َح َم الَّر اِمِح نْي • َالَّلُه َّم َأِع َّز‬
‫اِإْل ْس اَل َم َو اْلُمْس ِلِم ني• َو اْخ ُذ ِل اْلَك َف َر َة َو اْلُم ْبَتِد َعَة َو اْلُم ْش ِر ِكنْي • َالّلُه َّم َش ِّتْت ْمَشَلُه ْم • َالَّلُه َّم َم ِّزْق ْمَجَعُه ْم • َالّلُه َّم َدِّم ْر ِد َياَر ُه ْم • َالّلُه َّم‬
‫اْنُص َمْن َنَص ِد ْي َحُمَّم ٍد • اْخ ُذ ْل َمْن َخ َذَل ِد ْي َحُمَّم د• اْجَعِل الّلُه َّم َبْلَد َتَنا َه ِذِه آِم َنّة ُمْط ِئَّن ًة َس اِئ ُبْل َد اِن اْل ِلِم نْي • اْك ُتِب‬
‫َو‬ ‫ُمْس‬ ‫َم َو َر‬ ‫َو‬ ‫َن‬ ‫َو‬ ‫َر َن‬ ‫ْر‬
‫الَّلُه َّم الِّس ْتَر َو الَّس اَل َم َة َو اْلَعاِفَي َة َعَلْيَن ا َو َعَلى َعِبْي ِد َك اُحْلَّج اِج َو اْلُغ َّز اِة َو اْلُمَس اِفِر ْين• يِف ِب ِّر َك َو ْحَبِر َك َو َج ِّو َك ِم ْن ُأَّم ِة َحُمَّم ٍد َأَمْجِعنْي •‬
‫َر َّبَنا آِتَنا يِف الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو يِف اآْل ِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّنار• َو اْغِف ْر ِلْلُم ْؤ ِمِنَنْي َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت اَأْلْحَي اِء ِم ْنُه ْم َو اَأْلْم َو اِت • ِبَر َمْحِت َك َيا‬
‫ِلِم‬ ‫ِن‬ ‫ِم‬ ‫ِء ِم ِد‬ ‫ِئ‬ ‫ِف‬ ‫ِمِح‬
‫َأْر َح ِم الَّر ا نْي • َالَّلُه َّم اْر َفْع َعَّنا اْلَق ْح َط َو اْلَغاَل َء َو اَجْلْو َر َو اْل َنَت َو اْلَو َباَء َو َس ا َر َأْنَو اِع اْلَباَل • ْن َبَل َنا َخ اَّص ًة َو ْن ُبْلَد ا اْلُمْس َنْي‬
‫َعاَّم ًة• َالَّلُه َّم اْد َف ْع َعَّنا َش َّر الَّطاِغَنْي َو اْلَب اِغَنْي َو الَّظاِلِم َنْي َو اْلُم ْع َت ِد ْيَن َمِبا ِش ْئَت َو َك ْي َف ِش ْئَت • َع اِج ًال َغْيَر آِج ٍل ْيِف ُلْط ٍف َو َعاِفَي ة•‬
‫ِق‬ ‫ِق‬ ‫ِق‬
‫َالّلُه َّم اْس َنا اْلَغْيَث َو الَّر َمْحَة َو اَل ْجَتَعْلَن ا ِم َن اْلَق اِنِط نْي • َالّلُه َّم اْس َنا اْلَغْيَث َو الَّر َمْحَة َو اَل ْجَتَعْلَن ا ِم َن اآلِيِس نْي • َالّلُه َّم اْس َنا اْلَغْيَث‬
‫ِمِح‬ ‫ِق ِغ‬ ‫ِن‬
‫َو الَّر َمْحَة َو اَل َتْأُخ ْذ َنا ِبالِّس نْي • الّلُه َّم اْس َنا َو َأ ْثَنا َيا َأْر َح َم ا لَر ا نْي‬
‫ِعَب اَد اهلل• {ِإَّن الَّل َه َي ْأُمُر ِباْلَع ْد ِل َو اِإْل ْح َس اِن َو ِإيَت اِء ِذ ي اْلُق ْر ىَب َو َيْنَه ى َعِن اْلَف ْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغِي َيِعُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َت َذ َّك ُر وَن }‬
‫ِذ ِهلل‬ ‫ِف‬ ‫ِف‬ ‫ِن ِمِه‬ ‫ِظ‬
‫َو اْذُك ُر ْو ا اَهلل اْلَع ْيم َيْذ ُك ْر ُك ْم • َو اْش ُك ُر وا َلُه َعَلى َع َيِز ْد ُك ْم • َو اْس َتْغ ُر ْو ُه َيْغ ْر َلُك ْم َو َل ْك ُر ا َأْك َبْر‬

‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai