Makalah Ide Usaha Yang Dapat Diterima Oleh Pasar
Makalah Ide Usaha Yang Dapat Diterima Oleh Pasar
PENDAHULUAN
Berpikir kreatif dan inovatif dapat menciptakan ide kreatif dan inovatif. Dan
ide tersebut dapat membuat sebuah peluang usaha yang besar. Tetapi kita harus
berpikir kreatif dan inovatif yang sungguh-sungguh dan mendalam agar dapat
menciptakan suatu ide yang dapat menghasilkan peluang.Dengan kreatifitas dan
inovatif kita bisa menciptakan suatu nilai lebih terhadap suatu barang dan jasa
yang memiliki nilai guna bagi konsumen yang membutuhkan. Contohnya
mendaur ulang limbah plastik. Dengan mendaur ulang limbah plastik tersebut,
kita menyumbang nilai guna bagi limbah plastik tersebut dan menyelamatkan
lingkungan.
Dengan ide kreatif dan Inovatif membuat peluang usaha kita menjadi lebih
kuat dari pada pesaing usaha kita. Dikarenakan hasil produk-produk usaha kita
mempunyai nilai lebih yang pastinya akan menarik minat konsumen.. Memulai
untuk berwirausaha tidaklah semudah yang kita bayangkan. Mengingat di era
globaliasi ini persaingan berwirausaha sangat ketat. Jika kita ingin melakukan
usaha, maka kita harus mempunyai gagasan ide yang cemerlang untuk menembus
dan memajukan wirausaha kita dan kita juga harus bisa mencari peluang sekecil
mungkin untuk mengenalkan usaha kita pada dunia.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah kewirausahaan baru dikenal dalam kosakata bahasa inggris pada tahun
1980-an, walaupun istilah kewirausahaan atau entrepreneurship telah digunakan
pada abad ke-18. Kata kewirausahaan atau yang lebih dikenal dengan
entrepreneurship berasal dari bahasa perancis, entre yang berarti “antara” dan
prende yang berarti “mengambil”. Kata ini pada dasarnya digunakan untuk
menggambarkan orang-orang yang berani mengambil risiko dan memulai hal-hal
baru.
3
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan
jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Bagaimana ide bisa
menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini, diantaranya :
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses
penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu
wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar.
4
2). Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
1). Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative
singkat,
2). Kerugian teknik harus rendah,
3). Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
4). Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
5). Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya,
5
6). Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk
yang di hasilkan memadai atau tidak.
Metode dalam mencari gagasan usaha kita perlu mengetahui metode mengenali
gagasan usaha
1. Inovasi Teknologi
Metode ini adalah suatu cara untuk mengenali ide dengan cara melakukan
pencarian terobosan atau temuan, perbaikan dari teknologi yang ada sehingga
semakin hari semakin banyak ragamnya. Inovasi bertujuan untuk memperluas
pasar, melindungi dari kemungkinan masuknya saingan baru dan memperluaskan
pasar.
6
2.3 Pencarian Langsung
Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung melalui
suatu riset yang telah dirancang secara teliti, dengan tujuan untuk menemukan
produk atau usaha baru. Cara seperti ini umumnya dapat dikelompokan kedalam
katagori yaitu :
a. Riset Aplikasi, artinya pelaku secara aktif mencari produk. Produk baru yang
telah di komersialkan dipasar kemudian diambil dan diteliti untuk dicari cara-
cara melakukan adopsi dengan mengadakan berbagai modifikasi sehingga
terlihat sebuah produk yang lain atau berbeda dari produk yang sudah ada
sebelumnya.
b. Riset Dasar, adalah riset yang bertujuan untuk menemukan produk baru dan
belum pernah ada di dunia saat ini.
4. Metode Kreatif
Metode ini dilakukan dengan mengenali segala sesuatu dari pelaku, kreatifitas
yang sangat menentukan gagasan usaha yang akan muncul. Keterampilan
seseorang, atau hobi yang dikembangkan menjadi suatu usaha yang kreatif.
Misalnya, karena ada bakat melukis, maka muncul gagasan yang kreatif untuk
membuka usaha sablon kaos dengan membuat lukisan-lukisan yang menarik dan
bersifat populer untuk para remaja.
7
terlalu lama untuk memajukan suatu usaha, dan ada pemikiran tidak perlu terlalu
lama untuk menunjukan suatu usaha. Jika dengan melakukan aliansi, akuisisi,
ataupun melalui lisensi masaalah gagasan usaha ini tidak perlu harus mulai dari
tahap awal, tetapi mungkin saja sudah berada tahap pertumbuhan.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki dunia usaha
yaitu :
1. Merintis usaha baru : yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru yaitu
membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal,
ide,organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri.
8
2. Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan
yang telah didirikan atau dirintis atau diorganisir oleh orang lain dengan nama
(goodwill) dan organisasi usaha yang sudah ada.
3. Kerjasama Manajemen (Frachising) : kerjasama antara franchisee dengan
franchisor /parent company. Kerjasama ini biasanya: pemilihan tempat,
rencana bangunan, peralatan, pengendalian kualitas, riset.
1) Kerajinan
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, barang kerajinan juga unggul dalam hal
ekspor. Calon wiraswastawan di daerah-daerah sebaiknya memikirkan atau
menggali kembali potensi daerahnya yang mungkin saja memiliki jenis-jenis
kerajinan yang bisa diketengahkan ke lingkup nasional maupun internasional.
Ini juga sangat berpotensi ekspor, sehingga patut diperhitungkan sebagai jalur
bisnis kebal krisis. Udang adalah salah satu komoditas primadonanya.
Bidang ini sangat bervariasi dan bisa diwujudkan dalam berbagai tingkatan
sesuai dengan tingkat lapisan masyarakat yang akan dituju. Mereka tetap ingin
9
menjalankan peran domestiknya dengan menyediakan masakan di rumah, tetapi
tidak punya waktu untuk meracik, menyiangi, mengupas, dan memotong.
5) Mainan Anak-Anak
10
2) Jasa Konsultasi
3) Kursus/Pelatihan
Alternatif lain bagi kaum konsultatif adalah membuka usaha dalam bidang
pendidikan dan pelatihan. Kursus-kursus keterampilan dan ketenagakerjaan amat
diperlukan di Indonesia karena sebagai negara berkembang, tenaga-tenaga ahli
atau terampil sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan.
1) Biro Jasa
2) Jasa Pengetikan, Rental Komputer, Warnet, dll Jasa pengetikan amat populer
dewasa ini karena jumlah kantor dan perguruan tinggi sudah banyak.
Mahasiswa yang sedang dalam tugas membuat skripsi dan kantor-kantor yang
11
harus mengerjakan laporan-laporan merupakan pelanggan utama dari jasa
pengetikan semacam itu. Oleh karena itu, perhatikan lokasi usaha yang
strategis terhadappusat-pusat keberadaan pelanggan, seperti kampus dan
gedung-gedung perkantoran.
Bidang usaha ini masih satu rumpun dengan jasa pengetikan. Namun, jasa ini
memerlukan investasi yang lebih besar daripada jasa pengetikan sehingga perlu
dipikirkan bagaimana mencari solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan
modal. Alternatif yang dapat diambil misalnya mencari mitra mesin fotokopi
bisa disewa untuk keperluan tersebut.
4) Perbengkelan
5) Rumah Kost/Kontrakan
12
2.6 Bidang Usaha Kelompok Analitis
Kelompok ini kurang suka bertemu dengan orang lain, tetapi ingat, kelompok
ini adalah “problem solver”/ pemecah masalah. Berikut contoh usaha yang dapat
digeluti kelompok ini:
1) Jasa Terjemahan
Bisnis ini cukup memberi tantangan kepada analis, dengan intensitas yang
memadai. Banyak di perlukan perusahaan internasional.
Dua Bidang yang memberikan tantangan analitik yang besar adalah dunia
elektronik serta teknologi informasi. Bidang ini juga bisa dijadikan alternatif
pemilihan bidang usaha. Tentu saja dengan catatan bahwa teknologi yang
diperlukan harus dikuasai.
3) Karya Intelektual
Bidang ini adalah bidang yang sama dengan yang kita dapatkan pada kaum
kreatif karena kedua kelompok ini mempunyai komponen pembawaan yang
sama, yaitu “introvent”
4) Laundry
5) Jasa Penjahitan
13
yang baik. Yang perlu dijaga adalah masalah ketepatan waktu serta mutu
pekerjaan yang baik.
Usaha imitasi adalah suatu usaha yang dijalankan oleh seorang wirausahawan
dengan memulainya dari meniru ide-ide orang lain, meniru barang-barang yang
telah dihasilkan orang lain, ataupun meminjam nama hak paten yang telah
dimiliki oleh orang lain dalam menjalankan usaha yang serupa. Usaha imitasi
banyak ditemui di Indonesia, contohnya barang imitasi yang kita kenal dengan
istilah KW. Mahalnya harga barang branded asli/original membuat para usahawan
mengembangkan ide untuk menciptakan barang yang serupa dengan
menggunakan merk yang sama tetapi kualitas di bawah barang aslinya dan
hasilnya barang ini sangat digemari oleh sebagian masyarakat Indonesia, karna
dengan harga yang jauh lebih murah mereka mendapatkan barang yang hampir
serupa dengan barang brand aslinya.
Usaha imitasi juga merupakan tiruan dari ide-ide usaha yang sudah ada, baik
Meniru teknik, desain, proses, pelayanan, pola pemasaran dll yang sudah ada.
Misal: usaha warnet yang mulanya merupakan usaha yang hanya beberapa orang
yang menjalankan dengan seiring kebutuhan komunikasi dan internet masyrakat
dan pangsa pasar yang masih luas, maka kini banyak yang membuka usaha
warnet.
Warabala atau franchising juga merupakan salah satu ide usaha imitasi, dimana
pemilik warabala memberika izin untuk menggunakan hak intelektualnya, dalam
nama, merek dagang, produk, atau jasa dan sistem operasi usaha kepada pembeli
warabala. Atas pemberian hak itu, pihak franchisor menerima franchise atau
royalty fee atau lainnya dari pihak franchisee.
14
Salah satu warabala yang banyak dijumpai
Beberapa usaha imitasi kini masih menjanjikan jika seseorang ingin memulai
usahanya. Dengan meniru ide-ide seseorang tidak menutup kemungkinan kita
dapat mengembangkan ide-ide tersebut sehingga kita pun dapat menciptakan ide
baru dan membuat produk baru. Karna salah satu kunci suksesnya suatu usaha
adalah ciri khas yang dihasilkan dari produk yang dihasilkan ataupun pelayanan
dan lain-lain.
15
Tahap 5 : tahap komersialisasi produk, pada tahap ini mencakup tahap peluncuran
perdana (lounching) atau pengenalan produk dipasar, pertumbuhan
(groѡth), kematangan (maturity), dan penurunan (declining). Jika
produk tidak mampu lagi bertahan setelah mencapai tahap
penurunanan, maka kemungkinan produk akan terdepak atau keluar dri
pasar.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
http://nisfia.wordpress.com/kewirausahaan/
ammadghazali.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-ide-dan-peluang-
dalam-kewirausahaan.pdf
Irham fahmi, kewirausahaan teori, kasus dan solusi, bandung:cv alfabeta, 2013
hlm 3-4 Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju
sukses. jakarta: salemba empat.2003 hlm 58-61
http://lookforscience.wordpress.com/2010/04/04/ide-dan-peluang-dalam-
kewirausahaan/http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/05/ide-dan-peluang-
kewirausahaan.html
18
MAKALAH
Dengan judul
Disusun oleh:
19
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah kepada penulis sehingga dapat
disusun dan diselesaikannya makalah ini yang berjudul “Ide Usaha Yang Dapat
Diterima Oleh Pasar”.
Kisar
an,15 Desember 2022
Penyusun
i
20
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB 1...................................................................................................... 1
BAB 1I PEMBAHASAN....................................................................... 3
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 17
3.2 Saran.................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 18
ii
21