Proposal + Survey Pasar
Proposal + Survey Pasar
Disusun oleh:
Cinta Rahmalia Ulfa (0402521044)
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan metode dan proses optimal berdasarkan faktor-
faktor berpengaruh sehingga dapat mendukung keberhasilan penelitian. Pengamatan dalam
penelitian ini dilakukan dengan melihat parameter yang meliputi warna, rasa, dan tekstur secara
kualitatif terhadap cookies yang dihasilkan
Pada proses pembuatan cookies, tepung yang digunakan sebagai bahan utama adalah tepung
jali 50% dan tepung terigu 50%. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan adanya
keberhasilan. Cookies yang terbuat dari tepung jali fermentasi mendapatkan tekstur yang renyah
namun tidak mudah hancur, warna kuning keemasan dan aroma yang cukup terselimur tepung
jali. Meskipun aroma masih terdeteksi sedikit tepung jali dan rasa yang sedikit getir.
Berdasarkan hasil yang didapat sudah layak konsumsi namun untuk lebih bisa lagi diterima
konsumen harus menghilangkan rasa getir pada cookies ini. Pada penelitian ini, sudah dilakukan
tester atau uji coba terhadap beberapa orang yang acak dan mereka berkata bahwa cookies sudah
enak, renyah namun tidak mudah hancur , rasa keju sudah baik dan aromanya juga sudah seperti
cookies dari tepung terigu. Uji coba konsumen juga dilakukan terhadap beberapa pelanggan atau
konsumen (sudah 5 tahun) usaha kue kering yang dilakukan peneliti. Namun masih ada
kekurangan yaitu terdapat rasa getir yang jika dirasakan dengan teliti. Rasa getir tersebut
disebabkan oleh jenis tepung jali yang menciptakan rasa getir. Untuk hal ini maka perlu sebuah
solusi untuk menghilangkan rasa getir mungkin bisa sedikit ditambah butter dan keju yang
cukup banyak sehingga akan tercipta rasa yang lebih gurih dan rasa getir terselimurkan. Rasa
renyah pada cookies dan sudah tidak tampak tepung jali juga karena keberhasilan strategi
fermentasi ragi tape pada tepung jali.
Pada tahap pembuatan tepung jali fermentasi dilakukan metode peragian untuk mendapatkan
produk yang terbaik. Metode peragian yang dilakukan antara lain penaburan ragi tape pada
tepung jali. Proses fermentasi dilakukan selama 3 hari (72 jam) agar mendapatkan hasil yang
maksimal. Untuk pergaian selanjutnya dilakukan saat adonan sudah tercampur maka dilakukan
fermentasi yang ditambahkan ragi tape pada adonan. Penambahan ragi tape dilakukan dengan
jumlah perbandingan sebanyak 5 % dari jumlah adonan.
Namun hasil kadar protein pada kastengel tepung jali fermentasu yaitu 7,56%, maka kadar
protein kastengel tepung jali tanpa fermentasi sebesar 8,71%. Hal ini dapat menunjukkan bahwa
proses fermentasi atau semakin lama proses fermentasi akan menyebabkan turunnya kadar
protein. Penurunan kadar protein pada tepung jali fermentasi disebabkan oleh adanya hidrolisis
protein menjadi senyawa sederhana oleh mikroba yang ada dalam starter ragi tape khususnya
Rhizopus sp yang menghasilkan enzim prtease dan pelunakan struktur sel yang mengakibatkan
putusnya ikatan protein sehingga protein terlarut dalam air.
Selain itu, kadar protein kastengel juga dapat mempengaruhi daya patahnya. Hal ini
disebabkan karena penggumpalan protein saat pemanasan atau saat dipanggang sehingga
menyebabkan biskuit lebih sulit dipatahkan. Perubahan tekstur dapat disebabkan oleh hilangnya
kandungan air atau lemak, pecahnya emulsi, hidrolisis karbohidrat dan koagulasi atau hidrolisis
protein. Pemanasan pada produk pangan dapat mengakibatkan protein terdenaturasi, kehilangan
kemampuannya dalam mengikat air, lemak meleleh dan terdispersi ke seluruh makanan.
Permukaan kering dan tekstur menjadi semakin keras bersamaan dengan terbentuknya lapisan
kerak yang berpori oleh koagulasi, degradasi, dan pirolisis pasial dari protein. Protein yang
terdenaturasi akan mempengaruhi gugus reaktifnya, sehingga gugus reaktifnya akan membuka
dan kemudian terjadi pengikatan kembali antara gugus reaktif yang berdekatan. Bila unit ikatan
yang terbentuk cukup banyak sehingga protein tidak lagi terdispersi sebagai suatu koloid, maka
protein tersebut mengalami koagulasi . Akibat koagulasi atau penggumpalan protein tersebut
diduga dapat menyebabkan tekstur atau daya patah cookies menjadi lebih tinggi.
SIMPULAN
Terbukti bahwa dengan penambahan bahan baku premium dan proses fermentasi dengan ragi
tape selama 3 hari (72 jam) menghasilkan cookies kastengel dengan karakteristik seperti (aroma,
tekstur, rasa, warna ) yang sudah baik.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, D.E. 2016. Pengaruh Substitusi Tepung Jali Dan Penambahan Puree Labu Kuning
Terhadap Sifat Organoleptik Kue Semprong. 5(1):11-16. E-Journal Boga
Fadilah, Lailatul. et.al. 2021. Substitusi Sereal Flakes Berbasis Tepung Jali Modifikasi HMT dan
Tepung Kecambah Kedelai sebagai Produk Sarapan Anak Usia Sekolah Obesitas.
1(2):14-20. Jurnal Nutriture
Juhaeti, Titi.et.al.2021. Pemanfaatan dan Prospek Serealia Minor Jali dalam Pembuatan
Kuliner untuk Pengembangan Usaha Industri Rumah Tangga. 3(2):6-17. Jurnaal
Pengabdian Multidisplin.
Kartini, Z.A dan Putri, R.D.W. 2018. Pengaruh Konsentrasi Telur dan Carboxymethyl Cellulose
Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Mi Kering Tepung Jali
Terfermentasi. 6(2):52-62. Jurnal Pangan dan Agroindustri
Masyitah, F.N,et.al. 2021. Pengaruh Substitusi Pangan Lokal Hanjeli Terhadap Daya Terima
Fettuccine Sukun. 2(2):118-123. Jurnal Pendidikan Tata Boga dan Teknologi
Mayasati, I.K.N, et.al. 2021. Nutritional and Physical Properties of Three varieties of Hanjeli
flour for food diversification and application uses. 733:1-7. International Conference on
Green Agro-Industry and Bioeconomy.
Nuraeni, Elsa. 2019. Optimalisasi Formula Cookies Berbasis Tepung Hanjeli (Coix Lacryma–
Jobi L.) Dengan Menggunakan Design Expert Metoda D-Optimal. Skripsi
Syahputri, D.A dan Wardani, K.A. 2015. Pengaruh Fermentasi Jali Pada Proses Pembuatan
Tepung Terhadap Karakteristik Fisik dan Kimia Cookies dan Roti Tawar. 3(3):984-
995.Jurnal Pangan dan Argoindustri.