Anda di halaman 1dari 2

Nama : Angga Adi Saputra

NPM : 6020210092
Kelas : C
Psikologi Bisnis 1

Technology Distraction at Work Impacts on Self-Regulation and Work Engagement

1. Abstrak
Technology distraction yang terjadi di tempat kerja adalah hal yang sulit untuk
dianalisis. Pada proses kerja, karyawan banyak berhubungan dengan teknologi, menerima
banyak email, menerima pesan teks di smartphone mereka, dan hal-hal lainnya. Komunikasi
paralel ini menimbulkan peluang manajerial baru dan tantangan di tempat kerja. Studi ini
bertujuan untuk melihat hubungan komunikasi paralel dengan self-regulation dan work
engagement pada karyawan.
Berdasarkan kumpulan data asli dari 369 karyawan, kami memeriksa masalah
gangguan teknologi dan gangguan di tempat kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
komunikasi paralel berpengaruh positif terhadap prestasi kerja dan secara negatif
mempengaruhi regulasi diri dan keterlibatan kerja.

2. Pendahuluan
Selama dekade terakhir, transformasi digital telah sangat mempengaruhi orang, bisnis,
dan sistem (Huarng, Yu, & Lai, 2015; Ferraris, Erhardt, & Bresciani, 2019). Revolusi ini
menimbulkan peluang dan tantangan manajerial baru (Bresciani, Ferraris, & Del Giudice,
2018; Scuotto, Del Giudice, Tarba, Petruzzelli, & Chang, 2019). Transformasi tempat kerja,
yang dipercepat selama krisis COVID-19 karena banyak pekerja beralih ke kerja jarak jauh
berkat kemajuan teknologi digital, telah membawa banyak pertanyaan tentang proses
organisasi, termasuk kesejahteraan dan kinerja karyawan (Kniffin et al., 2020). Tujuan dari
artikel ini adalah untuk menganalisis pengaruh technology distraction terhadap kinerja di
tempat kerja.

3. Ringkasan Teori

Technology Distraction Proliferasi perangkat dan/atau informasi


yang berlebihan yang menyebabkan beban
kognitif dan fisik pada manusia karena
penggunaan beberapa gadget dengan banyak
fungsi untuk menyelesaikan banyak tugas
dalam aktivitas sehari-hari” (Grandhi, Jones,
& Hiltz, 2005)

Self-Regulation kemampuan untuk bertindak sesuai dengan


rencana internal tanpa dukungan atau
penghargaan eksternal dan, lebih khusus
lagi, sebagai kemampuan untuk menerapkan
tindakan yang direncanakan dan
mengejarnya untuk mencapai tujuan pribadi
(Brown et al., 1999).

Work Engagement Work engagement memiliki banyak definisi


(Saks, 2006). Work engagement dipandang
sebagai keadaan pikiran yang berhubungan
dengan pekerjaan yang positif dan
memuaskan yang ditandai dengan semangat,
dedikasi, dan penyerapan (Schaufeli &
Bakker, 2004; Schaufeli, Bakker, &
Salanova, 2006).

4. Hasil
a) Komunikasi paralel (sebagai "wakil" dari technology distractions) memiliki hubungan
yang negatif dengan self-regulation
b) Terdapat hubungan positif antara perceived work performance dengan self-regulation
c) Terdapat hubungan yang positif antara komunikasi paralel dengan perceived work
performance
d) Komunikasi paralel memiliki hubungan yang negatif dengan self-regulation dan work
engagement

5. Implikasi
Dalam penelitian ini, kami berkontribusi pada temuan berikut. Pertama, meskipun ada
persepsi diri bahwa karyawan dapat menangani banyak tugas saat bekerja, efek dari mampu
menangani beberapa percakapan online pada kinerja tidak sejelas yang diharapkan oleh
responden. Temuan ini sejalan dengan literatur yang ada yang mendukung argumen bahwa
multitasking media melalui peningkatan penggunaan teknologi komunikasi memiliki efek
merugikan pada hasil kinerja meskipun responden percaya bahwa multitasking media
meningkatkan kinerja berdasarkan hasil. Kedua, kita juga menunjukkan bahwa self-
regulation dan work engagement adalah prediktor kuat dari kinerja yang dirasakan dan
dipengaruhi secara negatif oleh komunikasi paralel.

6. Referensi
Orhan, M. A., Castellano, S., Khelladi, I., Marinelli, L., & Monge, F. (2021). Technology
distraction at work. Impacts on self-regulation and work engagement. Journal of
Business Research, 126, 341-349. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2020.12.048

Anda mungkin juga menyukai