TINJAUAN PUSTAKA
A. Keterikatan Kerja
pekerjaan. Dedikasi merujuk pada rasa bangga, antusias, dan rasa bermakna.
bagi dirinya. Karyawan dengan keterikatan kerja yang tinggi tidak akan
Menurut pernyataan dari Blau dan Boal (dalam Setyorini, Maghfiroh &
memahami bahwa pekerjaan yang sedang diambil ini memiliki andil dalam
16
17
a) Semangat (vigor)
b) Dedikasi (dedication)
dimana karyawan berada pada kondisi mood yang baik untuk mengerjakan
optimal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan karyawan karena merasa hal
c) Penghayatan (absortion)
merasa bahwa waktu berjalan sangat cepat saat bekerja dan kesulitan untuk
mengerjakan tugasnya.
usaha besar.
Salah satu contoh tuntutan kerja yaitu bekerja secara non stop dalam
jangka waktu yang lama, pekerjaan yang telalu banyak dan waktu yang
diri yang positif mengacu pada ketahanan dan kemampuan individu untuk
yang memiliki sasaran diri sendiri ini akan memicu peningkatan kinerja
Sumber daya pribadi terdiri dari tiga dimensi yaitu kepercayaan diri
dihargai (self esteem) dan optimisme. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu,
pribadi. Sumber daya ini dapat terbagi menjadi dua kategori yaitu internal
(fitur kognitif dan pola aksi) dan eksternal (organisasional dan sosial).
2001).
organisasi yang terdiri dari kepercayaan, norma, sikap timbal balik dan
tersebut akan digunakan untuk melihat pola perilaku dari individu. Norma
sumber daya pribadi, sumber daya pekerjaan dan modal sosial. Pada
penelitian ini faktor yang dirasa memiliki hubungan yang erat dengan
B. Keterlibatan Kerja
menjadi dua setting lingkungan yaitu lingkungan tempat bekerja (on the job)
dan lingkungan komunitas (off the job). Keterlibatan kerja membuat karyawan
mengarah pada perkembangan human capital dan social capital karena dua
merupakan satu set faktor yang berpengaruh baik di lingkungan kerja dan di
24
mengenai tugasnya akan dengan leluasa bertanya kepada rekan kerja yang
karyawan tersebut.
Kesamaan dalam hal nilai, budaya perusahaan, tujuan karir dan KSA
Mitchell dan Lee (2001) memiliki enam aspek yaitu hubungan komunitas,
Keterlibatan kerja menurut Mitchell dan Lee (2001) memiliki total enam
aspek yaitu hubungan, kesesuaian dan pengorbanan baik pada perusahaan maupun
rasa keterikatan kerja pada karyawan. Lebih lanjut kaitan antara aspek-aspek
yang terjalin dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja dalam bentuk
salah satu faktor yang mempengaruhi keterikatan kerja yaitu modal sosial jaringan
dan timbal balik. Hubungan tersebut membuat karyawan tidak segan untuk bertanya
sumber informasi, nasehat dan dukungan emosional bagi karyawan. Dukungan dari
rekan kerja dan manajer tersebut mampu mengurangi tuntutan kerja yang dirasakan
Dukungan yang diberikan oleh atasan dan organisasi juga mampu membuat
tuntutan pekerjaan menjadi lebih ringan dan lebih mudah untuk ditangani. Tetap
terjaganya hubungan ini akan meningkatkan sumber daya pekerjaan bagi karyawan.
munculnya sikap keterlibatan kerja. Hal tersebut nantinya akan berpengaruh secara
signifikan terhadap keterikatan kerja. Dukungan dari atasan dan rekan kerja ini akan
membuat karyawan menjadi tidak segan untuk bertanya bila terjadi masalah atau
lingkungan kerja juga mempengaruhi keterikatan kerja. Salah satunya dapat dilihat
29
satu faktor yang mempengaruhi keterikatan kerja yaitu modal sosial jaringan dan
memiliki prestasi dalam bekerja dan merasa diakui oleh keluarganya. Karyawan
Perasaan tersebut yang membuat karyawan semakin semangat dan berdedikasi pada
menangani kondisi yang tidak menyenangkan di dalam tempat kerja. Hal tersebut
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Prihatsanti (2014) bahwa semakin
tinggi dukungan keluarga maka akan semakin tinggi kekuatan dalam menangani
dengan pekerjaannya. Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
yang dimaksud yaitu kesesuaian antara nilai, budaya perusahaan, tujuan karir,
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dianut oleh perusahaan sejalan dengan
karyawan. Kesesuaian nilai dan budaya perusahaan ini mutlak dibutuhkan oleh
perusahaan dan karyawan agar memiliki satu ritme dalam bekerja. Hal tersebut
merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi rasa nyaman dan memunculkan
perasaan diterima. Implikasi dari hal tersebut akan membuat karyawan bersemangat
dan berdedikasi untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi. Kesesuaian ini
diasumsikan sejalan dengan pemahaman modal sosial norma yang merupakan salah
Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dan
keterikatan kerja sebesar 45,4%. Sejalan dengan hal tersebut Tanuwibowo dan
Susanto (2014) menyatakan budaya dalam suatu perusahaan memiliki andil penting
untuk meningkatkan kinerja karyawan. Para karyawan akan merasa bahwa dirinya
Selain itu, kesesuaian ini memunculkan perasaan berguna pada diri karyawan yang
seperti nilai dan tujuan akan membuat karyawan merasa puas dan juga terikat
Sama halnya dengan kesesuaian perusahaan, karyawan yang merasa sesuai dengan
nilai dan budaya masyarakatnya akan merasa nyaman tinggal di tempat tersebut.
Tersedianya fasilitas bagi karyawan untuk melakukan kegiatan sosial yang disukai
tetap merasa positif dan semangat untuk esok harinya kembali bekerja. Pada saat
keterikatan kerja (Yunli, Ren, Fodchuk & Saffer, 2018). Kesesuaian yang dirasakan
32
sebabkan. Menurut Cohen (1995) karyawan yang dapat beradaptasi dengan tekanan
yang ada di kehidupan lingkungan tempat tinggal akan lebih berkomitmen dengan
lebih terikat denan pekerjaannya. Menimbang tidak ada masalah lain yang
karyawan akan merasa kehilangan secara material maupun secara psikologis bila
secara meterial seperti gaji, pengetahuan dan fasilitas dari perusahaan maupun
mencari kembali dari awal segala yang telah dilepaskan karena meninggalkan
perusahaan tersebut. Hal tersebut diyakini bukanlah perkara yang mudah. Selain
nyaman untuk tinggal serta fasilitas yang telah di dapatkan di komunitas tersebut.
hobinya. Karyawan juga akan kehilangan hubungan sosial yang telah terjalin
Karyawan yang memiliki hubungan sosial dan pekerjaan yang sesuai serta
membuatnya nyaman akan semakin sulit untuk melepaskan modal sosial tersebut.
Hal tersebut didukung oleh teori conservation of resources (COR), karyawan akan
mempertahankan apa yang telah dimilikinya. Hal tersebut akan membuat karyawan
D. Hipotesis Penelitian
kerja dengan keterikatan kerja. Semakin tinggi tingkat keterlibatan kerja maka akan
keterlibatan kerja karyawan maka akan semakin rendah pula keterikatan kerjanya.