Abstrak
Sebelum dilakukan kegiatan peledakan terlebih dahulu dilakukan kegiatan pemboran untuk membuat lubang ledak pada
material overburden agar dapat diisi dengan bahan peledak. PT BUMA meggunakan 2 (dua) ukuran diameter batang bor,
yaitu 6¾ inch dan 7⁷/₈ inch. Dalam kegiatan pemborannya, PT BUMA memiliki target 60 m/jam. Pada prakteknya
dilapangan sering terjadi kegiatan pemboran yang overtime dikarenakan tidak tercapainya target produktivitas alat bor.
Produktivitas yang tidak tercapai mengakibatkan tidak tercapainya target produksi hasil peledakan overburden, sehingga
banyaknya jumlah aktual material terbongkar masih sering tidak sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dimana data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
melalui pengambilan data langsung di lapangan. Data yang dimaksud adalah waktu edar (cycle time) alat bor. Pada batang
bor diameter 6¾ inch didapat nilai produktivitas sebesar 58,94 m/jam dan pada batang bor diameter 7 ⁷/ ₈ inch sebesar
56,26 m/jam. Produksi hasil peledakan didapat 2.875.227,6 m3/bulan dari target produksi 3.528.620 m3/bulan. Setelah itu
dilakukan reduce dari cycle time, dan diapat nilai produktivitas yg baru sebesar 60 m/jam untuk diameter 6¾ inch dan
60,37 m/jam untuk diameter 7⁷/₈ inch. Didapat produksi hasil peledakan sebesar 3.014.745 m 3/bulan belum mencapai
target. Setelah dilakukan penambahan alat bor dengan diameter yang dipilih berdasarkan kebutuhannya didapat produksi
hasil peledakan sebesar 3.782.754,1 m3/bulan.
Abstract
Before the blasting activities are carried out drilling activities are carried out to make an explosive hole in the overburden
material so that it can be filled with explosives. PT BUMA uses 2 (two) sizes of drill stem diameter, namely 6¾ inch and 7 ⁷ /
₈ inch. In its drilling activities, PT BUMA has a target of 60 m / hour. In practice, overtime drilling activities often occur
due to not achieving the drill productivity target. Productivity that is not achieved results in the failure to achieve the
production target of the result of overburden blasting, so that the actual amount of material uncovered is still often not in
accordance with predetermined targets. The method used in this study is a quantitative method, where the data used in this
study is obtained through data collection directly in the field. The data in question is the cycle time of the drill tool. In the
6¾ inch diameter drill stem obtained a productivity value of 58.94 m / hour and the drill stem diameter 7 ⁷ / ₈ inch of 56.26 m
/ hour. Production of blasting results was obtained 2,875,227.6 m3 / month from the production target of 3,528,620 m3 /
month. After that it is reduced from cycle time, and a new productivity value of 60 m / h for 6¾ inch and 60.37 m / h for 7 ⁷ /
untuk inch diameter is obtained. Obtained blasting yields of 3,014,745 m3 / month have not reached the target. After the
addition of a drill tool with a diameter selected based on its needs, the production of blasting results is 3,782,754.1 m3 /
month.
58
ditempuh dari Banjarbaru dengan jarak ±200km.
Untuk mencapai lokasi tambang PT BUMA
jobsite Adaro dilakukan perjalanan dari Jakarta
sampai Banjarbaru dengan jalur udara sekitar ±1,75
jam. Lalu dari Banjarmasin menuju mess PT BUMA
ditempuh dengan perjalanan darat sekitar ±5 jam.
Kemudian perjalanan dari mess PT BUMA menuju
kantor dan lokasi tambang ditempuh dengan
menggunakan bus perusahaan sekitar ±15 menit.
Lokasi penelitian ini terletak pada lokasi
pertambangan PT BUMA jobsite Adaro, yaitu pit
Paringin. Lokasi pemboran dan peledakan mencakup
pada seluruh wilayah pit Paringin (HW utara, HW
selatan, LW utara, LW selatan). Kegiatan pemboran
pada pit Paringin setiap harinya ada sekitar 3 (tiga)
atau 4 (empat) lokasi pemboran.
59
akan aplikasikan terhadap drill plan yang sudah ada
3.2 Prosedur Pengambilan Data Cycle Time untuk dilakukan penjadwalan (scheduling) agar
Pengambilan data primer meliputi pengambilan kegiatan pemboran di pit Paringin PT BUMA jobsite
data waktu edar (cycle time) alat bor langsung di Adaro berjalan dengan efektif dan efisien.
lapangan. Pengamatan alat bor untuk keperluan 5. Kesimpulan dan Saran
pengambilan data waktu edar (cycle time) alat bor Setelah mendapat hasil dari pengolahan dan analisa
secara langsung dilakukan di pit Paringin. Alat bor data, maka dapat dibuat kesimpulan dan saran
yang digunakan adalah Atlas Copco DM 45 dengan mengenai penelitian yang sudah dilakukan.
2 (dua) jenis ukuran diameter, yaitu diameter 6¾ Kemudian dari hasil kesimpulan dan saran ini akan
inch dan 7⁷/₈ inch. Pengamatan dan pengambilan diajukan ke perusahaan sebagai bentuk
data waktu edar (cycle time) alat bor dilakukan rekommendasi.
dengan alat bantu stopwatch pada telepon genggam,
pulpen, dan kertas. Waktu yang diamati selama IV. PEMBAHASAN
beroperasinya alat bor untuk satu lubang adalah mt 4.1 Perhitungan Cycle Time
(waktu untuk memindahkan alat bor), pt (waktu A. Perhitungan cycle time alat bor diameter 6¾
untuk alat bor mengambil posisi dan menurunkan inch
jack), bt (waktu untuk alat bor melakukan Pada alat bor dengan diameter batang bor 6¾
pemboran), ft (waktu untuk alat bor menaikan inch didapat cycle time 7,11 menit dengan
batang bor), dt (waktu untuk mengatasi hambatan), perhitungan berikut:
dari hasil tersebut maka didapat cycle time untuk
satu pembuatan lubang ledak.
60
4.3 Volume Setara
Volume setara merupakan volume batuan yang akan
terbongkar untuk setiap meter lubang ledak dalam
m3/jam.
Volume setara yang didapat pada alat bor dengan Untuk hasil produksi selama satu bulan, didapat:
diameter 6¾ inch adalah sebesar 55,78 m3/meter,
dan untuk alat bor dengan diameter 7⁷/₈ inch.
Adalah sebesar 64,92 m3/meter.
C. Total Produksi
Selama bulan Oktober, produksi yang dapat dicapai
Ketersediaan alat bor pada masing-masing diameter oleh alat bor adalah sebagai berikut:
6¾ inch dan 7⁷/₈ inch dapat ditentukan dari beberapa
parameter, yaitu Physical Availability (PA) atau
Operational Availability dihitung dengan persamaan
yang hasilnya 94,24% dan 90,63%, Mechanical
Availability (MA) dihitung dengan persamaan yang
hasilnya 86,72% dan 77,38%, Use of Availability
(UA) dihitung dengan persamaan yang hasilnya Pada bulan Oktober 2018, volume hasil peledakan
39,90% dan 35,40%, Effective Utilization (EU) atau memiliki target sebesar 3.528.620 m3/bulan. Didapat
efisiensi kerja satu bulan dihitung dengan persamaan produksi aktual sebesar 2.875.227,6 m3/bulan. Jadi,
yang hasilnya 37,60% dan 32,08%. produksi aktual yang didapat hanya bisa memenuhi
Efisiensi kerja alat bor yang didapat pada masing- target sebesar 81,48%.
masing diameter 6¾ inch dan 7⁷/₈ inch sebesar
78,19% dan 82,61%. 4.6 Evaluasi Produktivitas Alat Bor
4.5 Produksi Alat Bor Tabel 4.2 Hasil produktivitas alat bor setelah di-reduce
Produksi alat bor setara dengan produksi hasil
peledakan
A. Produksi alat bor diameter 6¾ inch
61
4.7 Evaluasi Produksi Alat Bor sebesar 3.528.620 m3/bulan. Didapat hasil evaluasi
Setelah dilakukan kajian teknis dengan cara me- produksi aktual sebesar 3.014.745 m3/bulan. Jadi,
reduce moving time, preparation time, dan delay produksi aktual yang didapat hanya bisa memenuhi
time didapat produktivitas alat bor yang sudah target sebesar 85,43%. Untuk memenuhi target perlu
memenuhi target. Berikut merupakan hasil produksi dilakukan penambahan alat bor.
alat bor setelah di evaluasi.
A. Hasil produksi alat bor Atlas Copco DM 45 4.9 Kebutuhan Alat Bor Untuk Memenuhi Target
berdiameter 6¾ inch setelah di-reduce Peledakan
Untuk memenuhi target peledakan yang ada,
perlu dilakukan penambahan alat bor pada setiap
lokasi pemboran. Perlu dilakukan simulasi
penambahan alat bor pada masing-masing diameter
alat bor untuk menentukan penambahan alat bor
yang lebih efisien.
Untuk hasil produksi selama satu bulan, didapat:
A. Simulasi penambahan alat bor diameter 6¾
inch
Terdapat 2 (dua) unit untuk jenis alat bor ini. Untuk
meningkatkan produksi peledakan, maka akan
dilakukan penambahan alat bor menjadi 3 (tiga) unit.
Karena jumlah alat bor Atlas Copco 45 Produksi alat bor Atlas Copco DM 45 diameter
berdiameter 6¾ inch ada 2 unit, maka: 6¾ inch
Hasil produksi alat bor disesuaikan dengan Total produksi alat bor apabila menggunakan 3
target volume hasil peledakan. Pada bulan Oktober (tiga) unit alat bor diameter 7⁷/₈ inch dan 2 (dua)
2018, volume hasil peledakan memiliki target unit alat bor diameter 6¾ inch:
62
DAFTAR PUSTAKA
1. Ash, R.L. 1990. Design of Blasting Round,
Surface Mining. B.A Kennedy, Editor, Society
for Mining, Metalury and Exploration, Inc.
Jadi, produksi hasil peledakan yang didapat setelah 2. Anggayana, K. 2005. Pengeboran Eksplorasi
melakukan penambahan alat pada alat bor diameter dan Penampang Lubang Bor. Bandung. Jurusan
7⁷/₈ inch mencapai 107,2%. Teknik Pertambangan Fakultas Ilmu Kebumian
dan Teknologi Mineral ITB.
C. Menentukan kebutuhan alat bor 3. Balkema, A.A. 1995. Drilling and Blasting of
Parameter atau faktor yang digunakan dalam Rocks. EPM, SA, Co, Brookfield, Rotterdam.
menentukan alat bor mana yang akan ditambahkan 4. S. Koesnaryo. 1988. Teknik Pemboran dan
untuk memenuhi kebutuhan alat bor dalam mencapai Peledakan, Jurusan Teknik Pertambangan
target produksi hasil peledakan adalah: Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
- Hasil produksi yang lebih banyak Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
- Peruntukkan diameter yang digunakan
berdasarkan kekerasan material dan geometri
peledakan
V. KESIMPULAN
1. Dengan target produktivitas yang harus dicapai
adalah sebesar 60 m/jam. Kemudian hasil
aktual produktivitas alat bor Atlas Copco DM
45 adalah sebesar 58,94 m/jam untuk alat bor
diameter 6¾ inch dan 56,26 m/jam untuk alat
bor diameter 7⁷/₈ inch.
63