SARI
PT. Madhani Talatah Nusantara yang terletak di Desa Separi Besar, Kecamatan Tenggarong Seberang,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang pertambangan. Sistem penambangan yang dilakukan adalah sistem tambang terbuka dengan metode
open pit. Adapun target produksi yang direncanakan yaitu 4.743.000 m3 / bulan atau 153.000 m3/hari.
Secara garis besar permasalahan yang akan dibahas yaitu mengevaluasi produksi peledakan karena
berdasarkan hasil evaluasi secara aktual dilapangan produksi tidak tercapai.
Dalam mengatasi masalah tersebut, maka PT. Madhani Talatah Nusantara harus meningkatkan efesiensi
kerja dengan menekan waktu hambatan yng dapat dihindari seperti waktu Traveling dari 30 menit/hari menjadi
14,5 menit/hari, waktu menunggu lokasi dari 65 menit/hari menjadi 12,5 menit/hari, waktu cek alat dari 15
menit/hari menjadi 10 menit/hari, waktu isi bahan bakar dari 30 menit/hari menjadi 0 menit/hari dan waktu
pengamanan alat saat peledakan dari 30 menit/hari menjadi 10 menit/hari.
Berdasarkan hasil peledakan dilapangan diperoleh jumlah material yang terbongkar sebelum ditingkatkan
menghasilkan jumlah lubang bor sebanyak 330 lubang/hari dengan efesiensi kerja 64% sehingga menghasilkan
produksi peledakan 148.007,6 m3/hari atau 4.294.250,4 m3/bulan dan setelah ditingkatkan dengan memperkecil
waktu hambatan maka efesiensi kerja dapat meningkat menjadi 78% dengan kemampuan 396 lubang/hari.
Mencapai sehingga menghasilkan produksi peledakan 171.693,12 m3/hari atau 5.153.100,48 m3/bulan (dapat
melampaui target produksi yang direncanakan).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Madhani Talatah Nusantara (PT MTN) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi dan
kontraktor pertambangan. Untuk saat ini PT MTN telah bekerja sama dengan 8 perusahaan pemegang izin usah
pertambangan (IUP), yang salah satu berlokasi di Desa Separi Besar, Kecamatan Tenggarong Seberang,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur dengan perusahaan pemegang IUP operasi produksi
adalah PT kayan Putra Utama Coal (PT KPUC). Kegiatan penambangan yang dilakukan PT MTN hanya sebatas
pembongkaran lapian tanah penutup, selanjutnya untuk kegiatan pengankutan batubara dilakukan sendiri oleh
PT KPUC. Untuk kegiatan penambangan ini PT MTN memberi nama KPUC Project. Kegiatan penambangan
ini telah dimulai pada bulan Agustus 2009.
Penambangan pada PT MTN menerapkan sistem Tambang Terbuka dengan metode open pit yang dibuat
dalam beberapa jenjang (bench). Proses penambangan meliputi pembongkaran, penggusuran, pemuatan, dan
pengangkutan. Dengan target produksi overburden yang tiap tahun terus ditingkatkan sehingga untuk memenuhi
target produksi overburden tersebut maka dilakukan penambangan dengan cara pemboran dan peledakan, hal ini
disebabkan bentuk fisik batuan yang keras dan struktur batuan yang bervariasi. Target produksi overburden
yang direncanakan sebesar 153.000 m3/hari, untuk hal tersebut maka dilakukan evaluasi hasil produksi
peledakan overburden secara aktual di lapangan apakah produksi dapat tercapai atau tidak mencapai target.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.1 Efesiensi kerja terhadap kemampuan pemboran baik sebelum ditingkatkan maupun setelah
ditingkatkan.
2.1 Produksi peledakan baik sebelum efesiensi kerja ditingkatkan maupun setelah efesiensi ditingkatkan.
Lokasi Pertambangan PT MTN pada arah utara berbatasan dengan Desa Buana Jaya, Arah Selatan
berbatasan dengan Desa Separi Besar, arah Timur berbatasan dengan Desa Mulawarman dan arah Barat
berbatasan dengan Desa Separi Besar. Lokasi tambang berada 45 km dari kota Samarinda dan dapat dicapai
dengan kendaraan roda empat (melalui darat) dari Bandar Udara di Balikpapan ke arah Samarinda selam kurang
lebih 140 menit dan dari kota Samarinda menuju ke lokasi tambang yang berada di Kecamtan Separi, Kabupaten
Kutai Kertanegara sejauh kurang lebih 45 km dengan waktu tempuh selama kurang lebih 50 menit. Total waktu
perjalanan dari Balikpapan dapat ditempuh selam kurang lebih 3 jam 10 menit.
2.2.1 Penduduk
Penduduk yang bermukim pada daerah penyelidikan di Desa Separi Besar, Kecamatan Tenggarong
Seberang, Kabupaten Kutai Kertanegara, Propinsi Kalimantan Timur dan sebagian besar berasla dari suku Jawa,
Bugis, Kutai, Sunda, dan Madura.
Terhitung tahun 2006 penduduk yang mendiami wilayah penyelidikan tersebut berjumlah 5400 Jiwa
(Sumber : Monografi Desa Separi Besar tahun 2006).
Tumbuh tumbuhan yang ada sebagian besar merupakan semak belukar yang terdapat pada daerah
bantaran sungai dan hutan sekunder terdapat pada daerah dataran tinggi.
Jenis jenis pohon yang tumbuh pada daerah semak belukar adalah jenis pioneer seperti mahan
(Macaranga triloba, M.gigantea) dan anggerung (Trema orientalis). Tumbuhan bawah dari semak belukar
berupa rumput rumputan (Paspalum conjugantum), pakis pakisan atau paku pakuan (Acrosticum sp), jahe
jahean (Zingiber sp), alang alang (Imerata cylindrical), predang (Cryperus sp), sirih hutan (piper aduncum),
ptenandra (ptenandra azuare) dan karamunting (Melastome malabarium).
Jenis jenis pohon yang tumbuh pada hutan sekunder tidak komersial seperti laban (Vilex pubescent),
jambu jambuan (Zyzygum sp), dan simpur (Dilenia exelse). Namun pada dataran tinggi masih ditemukan jenis
kayu komersil seperti merani (Shorea sp), kemas (Koompassia exels) dan kapur (Dryobalanops sp).
Berdasarkan letak geografisnya maka daerah penelitian merupakan daerah tropis, karena posisinya
berdekatan dengan garis Khatulistiwa. Daerah ini terdiri dari dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau yang saling bergantian sepanjang tahun.
BAB III
Dalam melakukan penelitian ini, diperlukan data dan informasi debagai bahan yang akan diolah
demi mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu penelitian yang dilakukan mencakup observasi lapangan, studi
literatur, kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis dari keduanya untuk mendapatkan penyelesaian
masalah sesuai yang diharapkan. Prosedur penelitian yang dilakukan terhadap kegiatan pemboran dan
peledakan, yaitu :
Pengambilan data primer yaitu data curah hujan, peta lokasi, data geologi dan jadwal jam kerja.
1. Data data yang telah diperoleh di lapangan yang masih berupa data acak dan data mentah selanjutnya
diolah dengan menggunakan metode statistik untuk mendapatkan nilai rata rata dari data pemboran
dan geometri peledakan yang dapat mewakili jumlah data yang ada.
2. Menghitung produksi peledakan secara aktual dilapangan menggunakan perhitungan secara matematis.
3.2 Hasil Penelitian
Adapun data data hasil pengamatan yang diambil langsung dilapangan adalah sebagai berikut :
Data data primer yang dapat diperoleh dari hasil pengamatan, yaitu :
PEMBAHASAN
Dalam kegiatan perhitungan jumlah produksi peledakan dilakukan evaluasi terhadap waktu kerja
efektif. Efesiensi kerja sebelum dan sesudah ditingkatkan.
4.1.1 Waktu Kerja Efektif Sebelum Ditingkatkan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data dari kegiatan penambangan pada PT Madhani
Talatah Nusantara, dengan target produksi yang direncanakan 153.000 m3/hari atau 4.743.000 m3/bulan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Efesiensi kerja terhadap kemampuan pemboran
a. Efesiensi kerja sebelum ditingkatkan 64% dengan kemampuan pemboran 330 lubang/hari.
b. Efesiensi kerja setelah ditingkatkan 78% dengan kemampuan alat bor 396 lubang/hari.
2. Produksi peledakan
a. Kemampuan produksi sebelum ditingkatkan sebesar 143.204,16 m3/hari atau 4.152.920,64
m3/bulan, sehingga target tidak tercapai.
b. Kemampuan produksi setelah ditingkatkan sebesar 171.844,2 m3/hari atau 4.983.481,80
m3/bulan, sehingga target dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA