Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Menentukan objek penelitian merupakan salah satu hal yang sangat

penting dalam suatu penelitian. Karena dari objek penelitian itu kita dapat

temukan suatu permasalahan yang ingin kita pecahkan.Penelitian ini

dilakukan di obyek wisata Danau Talang, Kabupaten Solok.

3.2 Desain Penelitian


Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif Sesuai dengan tujuan penelitian dan permasalahan yang diteliti

dan dirumuskan, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif untuk

menggambarkan hasil penelitian yang dilakukan. Menurut Sugiyono (2018)

data kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan positivistic

(data konkrit), data penelitian berupa angka-angka yang akan diukur

menggunakan statistik sebagai alat uji penghitungan, berkaitan dengan

masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Filsafat

positivistic digunakan pada populasi atau sampel tertentu.(Alifa, 2020)

3.3. Populasi

Menurut Sugiyono dalam (Fakhri, 2021) Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Ridwan dalam (Fakhri, 2021)

Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran


yang menjadi objek penelitian. Melihat pendapat diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada

suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan masalah

penelitian. Populasi dalam penelitian ini seluruh wisatawan yang

berkunjung ke wisata Danau Talang pada 3 bulan belakang ini yaitu bulan

Agustus, September dan Oktober, berdasarkan observasi dan wawancara

dengan pengelola wisata Danau Talang bahwasannya dalam 3 bulan terakhir

terdapat 1500 pengunjung yang telah mengunjungi wisata Danau

Talang,Kabupaten Solok.

Populasi penelitian pada wisata Danau Talang,Kabupaten Solok

No Bulan Populasi Presentasi


1. Agustus 500 100%
2. September 400 100%
3. Oktober 600 100%
Jumlah Populasi 1500 100%
Sumber: Pengelola Objek Wisata Danau Talang,Kabupaten Solok

3.4. Sampel

Menurut (Winarto & Sayoto, 2018) Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, Sehingga

peneliti mengambil dari populasi sebanyak 1500 menggunakan rumus

Slovin pada penelitian ini, karena jumlah populasi diketahui secara pasti.

berdasarkan (Rizki et al., 2021) maka perhitungan jumlah sampel

didasarkan pada rumus statistik slovin, yaitu:


𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐
Dimana :
n = Jumlah Sampel

N = Jumlah populasi

e = Taraf kesalahan

1500
𝑛=
1 + 1500(0,12 )

1500
𝑛=
15,01

𝑛 = 99,94 dibulatkan 100

Dengan menggunakan rumus di atas populasi sebanyak 1500,

dengan tingkat kesalahan 10% maka jumlah sampel yang akan diteliti

dibulatkan menjadi 100 responden.

3.5. Jenis dan Sumber Data


Ada beberapa jenis dan sumber pengumpulan data yang penulis
gunakan dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) (Dwiyana, 2019).

Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab

pertanyaan penelitian. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari Coffe Shop D’fanara


2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dan diperoleh dari

dokumen - dokumen yang diolah untuk menunjang penelitian melalui pihak

-pihak lain yang ada hubungannya dengan analisis penelitian.(Dwiyana,

2019)

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yang

akan dilakukan ini adalah sebagai berikut :

1. Pengamatan (Obsevasi)

Pada penelitian ini peneliti melakukan pengamatan, baik secara langsung

maupun tidak langsung terhadap objek penelitianya.

2. Kuesioner

Menurut (Rahman, 2019) Kuesioner adalah metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden dengan harapan responden

memberikan respon atas pertanyaan tersebut.kuisioner ini digunakan untuk

mengetahui data tentang Harga, Digital Marketing, terhadap Kepuasan

Konsumen dengan Keputusan Berkunjung sebagai intervening pada Coffe

Shop D’fanara

3. Penelitian Perpustakaan (Library research)

Penelitian ini dilakukan melalui perpustakaan atau buku – buku ilmiah yang

menjadi panduan dan tulisan – tulisan (jurnal) yang berkaitan dengan


permasalahan yang diteliti. Browsing internet juga digunakan untuk

mengumpulkan data sekunder dan informasi – informasi tambahan yang

menjadi objek penelitian.

3.7. Operasional Variabel penelitian

Berdasarkan telaah pustaka dan perumusan masalah hipotesis, maka

variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat)(Wijaya & Syairozi, 2020)

Pada penelitian ini yang menjadi variabel independent dalam penelitian ini

diberi notasi X :

X1 = Kualitas Layanan

X2 = Daya Tarik

b. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel terikat. Variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel independen (variabel bebas) (Wijaya & Syairozi, 2020). yang

menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah :

Y = Loyalitas Wisatawam

c. Variabel Intervening

Variabel intervening secara teoritis adalah variabel yang mempengaruhi

hubungan dependen dan independen menjadi hubungan langsung dan tidak


langsung yang dapat diamati dan diukur (Lantara, 2019). Variabel ini

merupakan penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan

variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung

mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen”. Pada

penelitian ini variabel intervening adalah :

Z = Kepuasan Wisatawan

3.8 Definisi Operasional Variabel

Nama Definisi Operasional Indikator Sumber

Variabel Variabel Variabel

Loyalitas Loyalitas merupakan Indikator loyalitas (L.Lindasari,


Wisatawan(Y) komitmen pelanggan wisatawan: 2021)
“secara mendalam
untuk melakukan 1.Mencari
pembelian ulang atau Informasi
berlangganan terhadap 2.Memberikan
produk/jasa yang dipilih Informasi
secara konsisten dimasa
mendatang, meskipun 3.Menceritakan hal
pengaruh situasi dan yang
usaha-usaha pemasaran menyenangkan
mempunyai potensi
yang besar untuk
mengubah perilaku
konsumen”.

Kualitas Kualitas Pelayanan Indikator kualitas (Andi


Layanan (X1) dapat diartikan sebagai layanan: Riyanto,
berfokus pada 2018)
1.Reliabilitas
memenuhi kebutuhan
dan persyaratan, serta 2.Bukti Fisik
pada ketepatan waktu
untuk memenuhi 3.Daya Tanggap
harapan pelanggan.
4.Jaminan
Kualitas Pelayanan
berlaku untuk semua 5.Empati
jenis layanan yang
disediakan oleh
perusahaan saat klien
berada di perusahaan.
Daya Tarik Daya tarik wisata adalah Indicator Daya (Basuki,
Wisata (X2) suatu bentukan dan atau Tarik Wisata: 2019)
Aktivitas dan Fasilitas
yang berhubungan, 1.Daya Tarik yang
yang dapat menarik dapat disaksikan.
minat wisatawan atau 2.Aktivitas wisata
pengunjung untuk yang dapat
datang pada suatu dilakukan.
daerah atau tempat
tertentu. Daya tarik 3.Sesuatu yang
yang tidak atau belum dapat dibeli.
dikembangkan semata-
4.Alat transportasi.
mata hanya merupakan
sumber daya potensial 5.Penginapan.
dan belum dapat disebut
sebagai daya tarik
wisata, sampai adanya
suatu jenis
pengembangan.
tertentu.

Kepuasan Kepuasan wisatawan Indikator kepuasan (L.Lindasari,


Wisatawan adalah suatu wisatawan: 2021)
(Z) pengalaman yang
berkaitan dengan semua 1.Kesesuaian
kegiatan dan produk harapan wisatawan.
wisata yang didapatkan 2.Minat berkunjung
meliputi, lingkungan kembali.
alam, lingkungan sosial,
akomodasi, cuaca dan 3.Kesediaan
lainnya. merekomendasikan
3.9. Instrumen penelitian dan kisi - kisi Penelitian

3.9.1. Inatrumen Penelitian

Instrumen untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah

kuesioner yang disusun menggunakan skala liker diajukan kepada

pengunjung wisata Danau Talang,Kabupaten Solok dengan tujuan untuk

memberikan tangggapan dan jawaban dengan cara memilih jawaban dari

pertanyaan yang disediakan untuk di check list. skala Likert adalah skala

yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat

seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena

sosial dalam (Pranatawijaya et al. 2019) Terdapat dua bentuk pertanyaan

dalam skala likert, yaitu bentuk pertanyaan positif untuk mengukur skala

positif, dan bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur skala negatif.

Dengan menggunakan lima pilihan yang bisa dipilih oleh responden

diantaranya sebagai berikut :

Skala Likert
Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Pranatawijaya (2019)


3.9.2. Kisi – Kisi Penelitian

Kisi-kisi instrument dalam penelitian


No Variabel Indikator No. Item Jumlah

1. Loyalitas 1. Mencari Informasi 1,2,3 3


Pelanggan 2. Memberikan 4,5,6 3
(Y) Informasi
3. Menceritakan hal 7,8,9 4
yang menyenangkan
2. Kualitas 1. Reabilitas 1,2 2
Layanan (X1) 2. Bukti fisik 2,3 2
3. Daya tanggap 4,5 2
4. Jaminan 6,7 2
5. Empati 8,9 2

3. Daya Tarik 1. Daya tarik yang 1,2 2


(X2) dapat disaksikan
2. Aktivitas wisata 3,4 2
yang dapat dilakukan
3. Sesuatu yang dapat 5,6 2
dibeli
4. Alat transportasi 7,8 2
5. Penginapan 9,10 2

4. Kepuasan 1. Harapan 1,2 2


Wisatawan 2. Kinerja 3,4 2
(Z) 3. Perbandingan 5,6 2
4. Pengalaman 7,8 2
5. Konfirmasi 9,10 2

3.10. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses penyederhanan data kedalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan dengan

menggunakan metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil


pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang diberikan oleh

responden, sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat diolah

dengan menggunakan metode statistik.

3.10.1. Analisis Deskriptif

prosedur pemecahan masalah pada metode penelitian deskriptif

adalah dengan cara menggambarkan objek penelitian pada saat keadaan

sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya, kemudian dianalisis

dan diinterpretasikan (Imron 2019). deskriptif adalah penelitian yang

diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian -

kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau

daerah tertentu (Ika 2020). Jadi, pada penelitian ini peneliti akan

mendeskripsikan fakta-fakta sesuai dengan realitas yang ada dan

menguraikan fakta tersebut secara sistematis dan akurat. Dalam penelitian

ini penulis mencakup populasi dalam penelitian adalah konsumen pada

Kedai Kopi D’fanara, bukit gado – gado Padang. yang berjumlah kurang

lebih 100 konsumen.

3.10.2. Analisis structural Equation Modelling (SEM)

Penelitian ini juga menggunakan metode Structure Equation

Modelings (SEM) dengan alat bantu SmartPLS.

a. Analisis Structure Equation Modeling (SEM) dengan Partial Least Square

Pengolahan dan pengujian data menggunakan teknik analisis Partial Least

Square (PLS). Menurut (Arfian et al. 2021) PLS merupakan metode

alternatif analisis dengan Structural Equation Modelling (SEM) yang


berbasis variance. Menurut Noor dalam (Judul 2022) PLS merupakan

metode analisis yang powerful oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi.

PLS sebagai teknik analisis data dengan software SmartPLS versi 3.0.

Karena metode PLS mempunyai keunggulan tersendiri diantaranya: data

tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala

kategori, ordinal, interval sampai rasio dapat digunakan pada model yang

sama) dan ukuran sampel tidak harus besar. Walaupun PLS digunakan

untuk mengkomfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk

menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel laten. PLS dapat

menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif

dan indikator formatif dan hal ini tidak mungkin dijalankan dalam Structural

Equation Model (SEM) karena akan terjadi Unidentified model. tahapan

analisis data SEM dengan menggunakan software PLS menurut (Putra and

Fitri 2018) adalah sebagai berikut:

1) Konseptualisasi Model berdasarkan Teori

Dalam pengembangan model, kajian teoritis digunakan sebagai landasan

pijak untuk membentuk hubungan-hubungan antar variabel. SEM

digunakan untuk menguji kausalitas yang sudah ada teorinya. Konstruk dan

dimensi-dimensi yang akan diteliti dari model teoritis telah dikembangkan

pada telaah teoritis dan pengembangan hipotesis. Konstruk-konstruk yang

terbentuk pada penelitian ini adalah konstruk endogen yaitu kepuasan

konsumen (Y). Konstruk eksogen dalam penelitian ini adalah harga (X1),
Digital Marketing (X2), dan keputusan berkunjung (Z) mengintervensi

ketiga variabel eksogen di atas terhadap variable endogen.

2) Membentuk Suatu Diagram Alur (path diagram)

Path diagram merupakan representasi grafis mengenai bagaimana beberapa

variabel pada suatu model berhubungan satu sama lain, yang memberikan

suatu pandangan menyeluruh mengenai struktur mode

3) Pengukuran Model (Outer Model)

Suatu konsep dan model penelitian tidak dapat diuji dalam suatu model

prediksi hubungan ralasional atau kausal jika belum melewati tahap

purifikasi dalam model pengukuran. Model pengukuran sendiri digunakan

untuk menguji validitas konstruks dan dan reliabilitas instrument

3.10.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.10.3.1. Uji Validitas

Pengukuran validitas meliputi pengujian seberapa baik nilai suatu

instrument yang dikembangkan dalam mengukur suatu penelitian. Semakin

tinggi nilai instrumen maka semakin baik dalam mewakili pertanyaan

penelitian. Untuk mengukur validitas, maka harus menguji hubungan dari

hubungan antar variabel antara lain : Discriminant Validity dan Average

Variance Extracted (AVE) dengan nilai AVE yang diharapkan > 0.5. Uji

validitas dengan program SmartPLS 3.0 dapat dilihat dari nilai loading

factor untuk tiap indikator konstruk. Syarat yang biasanya digunakan untuk

menilai validitas yaitu nilai loading factor harus lebih dari 0,70. Lebih

lanjut, validitas discriminant berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-


pengukur (manifest variable) konstruk yang berbeda seharusnya tidak

berkorelasi dengan tinggi, cara untuk menguji discriminant validity dengan

indikator refleksif yaitu dengan melihat nilai cross loading untuk setiap

variabel harus > 0,70 dan nilainya lebih tinggi dari variabel lainnya

(Wahyuni and Subaida 2022)

3.10.3.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi,

dan ketepatan instrument dalam mengukur konstruk. Dalam PLS-SEM

dengan menggunakan program SmartPLS 3.0, untuk mengukur reliabilitas

suatu konstruk dengan indikator refleksif dapat dilakukan dengan cara

menghitung nilai composite reliability. Syarat yang biasanya digunakan

untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu composite reliability harus lebih

besar dari 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai 0,6 – 0,7

masih dapat diterima untuk penelitian yang bersifat exploratory. Uji

reliabilitas tidak dapat dilakukan pada model formatif karena masingmasing

indicator dalam suatu variabel laten diasumsikan tidak saling berkorelasi

atau independen (Erliawan 2022)

3.10.4 Teknik Analisis Data

3.10.4.1Analisis Induktif

Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis Structural

Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan program partial least

square (PLS). PLS merupakan pendekatan berbasis komponen untuk

pengujian model persamaan struktural atau biasa disebut SEM. PLS


didasarkan pada gagasan yang memiliki dua prosedur iteratif yang

menggunakan estimasi kuadrat terkecil untuk model tunggal dan multi-

komponen. Dengan menerapkan prosedur, algoritma ini bertujuan untuk

meminimalkan varians dari semua variabel dependen, oleh karena itu

penyebab dan arah antara semua variable perlu didefinisikan secara jelas.

PLS terbagi atas model pengukuran dan model struktural. PLS merupakan

metode yang powerfull oleh karena tidak didasarkan banyak asusmsi. Data

tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala

kategori, ordinal, interval sampai ratio dapat digunakan pada model yang

sama). PLS juga lebih efisien dengan perhitungan alogaritma yang mampu

mengestimasi model yang lebih besar dan komplek dengan ratusan variabel

laten dan ribuan indikator (Ghozali, 2018).

3.10.4.2Uji Model Pengukuran

Di dalam teknik analisis data dengan menggunakan Smart PLS ada

tiga kriteria untuk menilai outer model yaitu Convergent Validity,

Discriminant Validity dan Composite Reliability. Convergent validity dari

model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan korelasi

antara item score ataucomponent score yang diestimasi dengan Soflware

PLS. Indikator dianggap mempunyai reliabilitas yang baik jika memiliki

nilai diatas 0,7. Namun demikian pada riset tahap pengembangan skala,

loading factor 0,5 sarnpai 0,6 rnasih dapat diterirna. Angka ini dapat kita

lihat dengan merujuk pada tabel Outer Loading pada SmartPLS (Ghozali,

2018).Pada pengujian composite reliability ini terdapat dua tabel yang harus
diamati yaitu nilai yang terdapat pada tabel Composite reliability dan

Cronbachs Alpha yang nilai nya harus lebih besar dari 0,6. Untuk pengujian

Disriminant Validity dapat dilihat pada nilai cross loading. Nilai korelasi

indikator terhadap konstruknya harus lebih besar dibandingkan nilai

korelasi antara indikator dengan konstruk lainnya. Terdapat cara lain untuk

menguji Disriminant Validity dengan membandingkan nilai akar dari

Avrage Variance Extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara

konstruk dengan konstruk lainnya.

3.10.4.3Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Pengujian inner model atau model struktural dilakukan

untuk melihat hubungan antara variabel, nilai signifikansi dan R-square dari

model penelitian. Penilaian model dengan PLS dimulai dengan melihat R-

square untuk setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R-square

dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu

terhadap variabel laten dependen apakah menpunyai pengaruh yang

substantive (Ghozali, 2018).

Anda mungkin juga menyukai