Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Media Laboran, Volume 10, Nomor 2, November 2020

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAAN METODE ZN DENGAN


METODE GENEXPERT PADA PENDERITA TUBERCULOSIS PARU TERHADAP
PASIEN PENGOBATAN SELAMA ENAM BULAN DI RSUD REGIONAL
PROVINSI SULAWESI BARAT

Lutfi1, Muh Nur Ikhsan2


1
Prodi D-III Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: lutfi@uit.ac.id
2
Prodi D-III Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: nurikhsan.icchank@gmail.com

ABSTRACT
In 1995 the pulmonary tuberculosis eradication program was implemented with the
DOTS strategy, one of the components in the DOTS strategy was OAT given for 6-8
months which is the most cost-effective health strategy. This study aims to determine
whether there are still acid-fast bacilli (AFB) in the sputum of patients after intensive
treatment for six months, which will be controlled through microscopic testing using
Ziehl Neelsen staining with the concentration method.The results showed that from
15 samples of patients who had been treated with OAT, 12% were smear positive (2
samples) and 26% were Genexpert (15 samples). And the results of the examination
are suggested to patients with positive test results, the treatment should be
continued

Keywords: Mycobacterium tuberculosis, ZN and GenXpert, staining

PENDAHULUAN

Kesehatan sebagai bagian dari pasien TB baru dan 3 kematian akibat


pembangunan nasional dilaksanakan TB di seluruh dunia terjadi pada
secara bertahap dan negara-negara berkembang .Demikian
berkesinambungan serta ditujukan juga kematian wanita akibat TB lebih
untuk meningkatkan kesejahteraan banyak dari pada kematian akibat
rakyat secara menyeluruh Program kehamilan,persalinan dan nifas. Sekitar
pemberantasan penyakit menular 75 % pasien TB adalah kelompok usia
mempunyai peranan dalam yang paling produktif secara ekonomis
menurunkan angka kematian yang (15-50 tahun).Diperkirakan seorang
salah satunya adalah penyakit pasien TB dewasa akan kehilangan
tuberculosis (Depkes 2008). rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4
Diperkirakan sepertiga penduduk bulan Hal tersebut berakibat pada
dunia telah terinfekpsi oleh kehilangan pendapatan tahunan rumah
Mycobacterium tuberculosis.Pada tangganya sekitar 20-30%.Jika ia
tahun 1995 diperkirakan ada 9 juta meninggal akibat TB kehilangan

41
Jurnal Media Laboran, Volume 10, Nomor 2, November 2020

pendapatan sekitar 15 tahun Proporsi pasien TB paru positif


merugisecara ekonomis juga diantara suspek yang diperiksa adalah
memberikan dampak buruk lainnya 9 % angka ini merupakan presentase
secara sosial stigma bahkan dikucilkan pasien BTA positif yang ditemukan
oleh masyarakat (Depkes RI 2008). diseluruh suspek yang diperiksa
Hampir 10 tahun lamanya dahaknya.
Indonesia menempati urutan ketiga Angka ini menggambarkan mutu
sedunia dalam hal penderita dari proses penemuan sampai
Tuberkulosis (TB) baru tahun ini turun diagnosis pasien,serta kepekaaan
menjadi peringkat ke lima. Berdasarkan penetapan kriteria suspek.Angka
data Badan Kesehatan Dunia (WHO) penemuan pasien Baru TB paru BTA
pada tahun 2007 menyatakan Jumlah Positif adalah 51 %,angka ini
penderita tuberkulosis diIndonesia merupakan presentase jumlah pasien
sekitar 528 ribu atau berada di posisi baru BTA positif yang ditemukan dan
tiga atau berada setelah India dan diobati sebanding jumlah pasien baru
Cina. Laporan WHO pada tahun 2009 BTA positif yang diperkirakan ada di
mencatat peringkat Indonesia menurun wilayah tersebut.Angka penemuan
ke peringkat Lima dengan jumlah penderita TB Provinsi Sulawesi Barat
penderita sekitar 429 ribu orang.Lima tahun 2010 BTA positif sebanyak 1149
Negara dengan kasus insiden pada kasus, BTA Neg/Ro.Positif sebanyak
tahun 2009 adalah India,Cina,Afrika 153 kasus ,ekstra Paru 46 kasus
Selatan,Nigeria dan Indonesia (WHO (Dinkes Prov.Sulbar 2010).
Global Tuberculosis Control 2010). Program pemberantasan penyakit
Pada Global Report WHO Tuberkulosis,telah menerapkan strategi
2010,didapat data TB di Indonesia,total sesuai dengan rekomendasi WHO yaitu
seluruh kasus TB tahun 2009 sebanyak DOTS (Directly Observed Treatment
294731 kasus,dimana 169213 adalah Shortcouse) .Sejak Tahun 1995 seiring
kasus TB paru BTA positif,108616 dengan pembentukan gerakan terpadu
adalah kasus TB BTA Negatif 11215 nasional (GARDUNAS TB) Program
adalah kasus TB ekstra paru,3709 Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis
adalah kasus TB kambuh dan 1978 Paru di Indonesia berkembang menjadi
adalah kasus pengobatan ulang diluar Program Pemberantasan Tuberkulosis
kasus kambuh .Sementara itu (TB).
keberhasilan pengobatan dari tahun Penyebab utama meningkatnya
2003 adalah (87%), tahun 2004 beban masalah TB antara lain adalah
(90%)dan tahun 2005 sampai 2008 kemiskinan pada berbagai kelompok
masyarakat seperti pada Negara-
adalah semuanya (91%).
negara yang berkembang ,kegagalan
Di Sulawesi Barat, angka pada program TB hal ini diakibatkan
penjaringan suspeknya adalah 82% oleh tidak memadainya komitmen
,angka penjaringan suspek ini politik dan pendanaan,tidak
dipergunakan untuk mengetahui upaya memadainya organisasi pelayan
penemuan pasien dalam satu wilayah TB,tidak memadainya tata laksana
tertentu,dengan memperhatikan kasus,salah persepsi terhadap manfaat
dan efektifitas BCG (Depkes 2008).
kecenderungan dari waktu ke waktu.

42
Jurnal Media Laboran, Volume 10, Nomor 2, November 2020

Program penanggulangan TB Terpadu engendalian TB Resistan


strategi DOTS mencakup 5 komponen Obat, dimana resistansi kuman
yaitu:Komitmenpolitis,Diagnosa TB M.tubercullosis terhadap OATyaitu
dengan pemeriksaan mikroskopis keadaan dimana kuman tersebut sudah
dahak,Pengobatan dengan panduan tidak dapat lagi dibunuh dengan OAT
obat TB jangka pendek,Pengawasan (Kemenskes Dit.PPPl, 2014).
langsung oleh pengawas menelan obat Berdasarkan latar belakang di
(PMO) berkesinambungan persediaan atas, maka penulis akan melakukan
Obat Anti Tuberkulosis penelitian Perbandingan hasil
(OAT),Pencatatan dan pelaporan yang
pemeriksaaan metode Zn dengan
baku dan penanganan kasus resistensi
obat terhadap INH dan Rifampisin metode GENEXPERT pada penderita
Pemeriksaan dahak secara tuberculosis paru terhadap pasien
mikroskopis yang bermutu merupakan pengobatan Selama Enam Bulan di
komponen penting dalam penerapan RSUD REGIONAL Provinsi Sulawesi
strategi DOTS,baik yang penegakan Barat
diagnosis maupun follow up.Hasil Adapun rumusan masalah
pemeriksaan dahak yang bermutu
dalam penelitian ini yaitu: apakah
merupakan hal yang penting untuk
menetapkan klasifikasi pada sputum penderita pasca
penderita,keputusan untuk memulai pengobatan intensif selama enam
pengobatan dan menyatakan bulan masih ditemukan Basil Tahan
kesembuhan penderita.Mutu hasil Asam (BTA) pada sediaan Zn
pemeriksaan laboratorium yang Sedangkan tes GENEXPERT untuk
melakukan pemeriksaan TB harus mendeteksi TB yang baik,Zn positif
melakukan kegiatan kendali
atau Zn negatif tapi penderita tersebut
mutu,termasuk pemeriksaan BTA
secara mikroskopis. masih terpapar kuman TB
Untuk menanggulangi masalah
tuberculosis paru digunakan salah satu Adapun tujuan dari penelitian ini
komponen DOTS adalah yaitu: Untuk mengetahui hasil
OAT.Pengobatan tuberculosis paru identifikasi BTA dan Untuk
tanpa didukung oleh kualitas dan Mengidentifikasi apakah masih
persediaan OAT yang baik akan terdapat BTA pada sputum dengan
menyebabkan kegagalan pengobatan pewarnaan Zn,dan tes GENEXPERT.
dan dapat memperparah keadaan
penderita (Depkes 2008).
Pada tahun 2011 badan METODE
kesehatan dunia WHO memperkirakan Penelitian ini merupakan jenis
di dunia terdapat sekitar 500.000 kasus penelitian observasi laboratorium
TB yang resisten terhadap Inh dan
dengan melakukan uji deskriptif untuk
Rifamfisin ( TB MDR ) dengan angka
kematian 150.000,dari jumlah tersebut menentukan ada tidaknya BTA pada
baru sekitar 10% yang ditemukan dan penderita pasca pengobatan Intensif
telah dioabati.WHO memperkenalkan selama enam bulan. Penelitian ini
manajemen terpadu untuk penanganan telah dilaksanakan di RSUD Provinsi
pasien TB Resistan obat yang disebut Sulawesi Barat pada bulan tanggal
Programmatic Management of Drug 23-28 Agustus 2019.
Resistan TB (PMDT), kegiatan ini yang
dialihbahasakan menjadi Manajemen

43
Jurnal Media Laboran, Volume 10, Nomor 2, November 2020

Sampel yang digunakan dalam 14 115 Negatif (-) Not Detected


penelitian ini adalah 15 orang. 15 016 Negatif (-) Not Detected
Prosedur dalam penelitian ini
meliputi Tahap Pra analitik, analitik, Dari hasil penelitian sputum
dan pasca analitik sebagai berikut. pada penderita tuberkulosis yang
1. Tahap Pra Analitik resistan terhadap pengobatan
Tahap ini meliputi persiapan alat dan pengobatan secara intensif (lihat
bahan yang akan digunakan dalam tablel 1) di peroleh hasil dengan slide
penelitian. BTA Positif berjumlah 2 orang (dua
orang) dan 13 orang dengan hasil
2. Tahap Analitik BTA negatife, pada hasil pemeriksaan
Tahap analitik meliputi Geneexpert hasil yang di peroleh
pengambilan sampel, penyiapan tidak terdeteksi 11 orang, terdeteksi
sampel. sangat rendah 1 orang,terdeteksi
rendah 1 orang dan terdeksi sedag 2
3. Tahap Pasca Analitik. orang.
Mengidentifikasi BTA Adapun persentase hasil yang
diperoleh adalah sebagaiberikut :
HASIL DAN DISKUSI
Berdasarkan hasil penelitian Rumus
yang dilakukan sejak tanggal 23-28
AGUSTUS 2018 terhadap 15 penderita Jumlah%positif
yang telah menjalankan pengobatan
selama enam bulan secara intensif,
diperoleh hasil sebagai berikut. (Depkes RI ,2008)
Dari 15 sampel sputum resistan
Tabel 4.1 Data Hasil Pemeriksaan obat yang di periksa dengan
Slide BTA dengan Gene Expert pewarnaan ZN sampel positif yang di
Sampel
Hasil Hasil dapat 2 orang Positif
No. Pemeriksaan Pemeriksaan
ID
Hapusan Gene Expert
1 102 Negatif (-) Not Detected Dari 15 sampel sputum resistan
2 103 Negatif(-) Not Detected obat yang di periksa dengan
Detected
GeneXpert sampel yang terdeteksi
3 104 Scanti 5
Medium didapat 4 orang
4 105 Negatif (-) Not Detected terdeteksi
5 106 Negatif (-) Not Detected Pada hasil persentase yang
6 107 Negatif (-) Not Detected
diperoleh dapat dimasukkan kedalam
tabel persentase hasil penelitian
7 108 Negatif (-) Not Detected
sebagai berikut.
Detected
8 109 Positif (+)
Medium
Hasil ZN (%) Genexpert
9 110 Negatif (-) Not Detected Positif 13% 26%
Negatif 87% 74%
10 111 Negatif (-) Not Detected
Jumlah 100% 100%
Detected
11 112 Negatif (-)
Low
Detected Grafik 4.1 Hasil Pemeriksaan Pasca
12 113 Negatif (-)
Very low Pengobatan
13 114 Negatif (-) Not Detected

44
Jurnal Media Laboran, Volume 10, Nomor 2, November 2020

16 diperoleh hasil 2 orang positif dan 15


14
orang negatif. Dan jumlah hasil positif
berubah menjadi negatif dapat
12
dikatakan bahwa program pengobatan
10 yang dianjurkan oleh WHO dinyatakan
8 berhasil sedangkan penderita yang
6 BTApositif tetap menjalankan
4 pengobatan lanjutan (Dep-Kes RI
2
2008).Adapunpenyebab penderita yang
masih positif antara lain: panduan tidak
0
adekuat,dosis obat tidak cukup,Jangka
Sampel pewarnaan terdeteksi
ZN GeneXpert
waktu pengobatan kurang dari
semestinya,minum obat tidak teratur.
Keterangan : Di Indonesia pengobatan
Pewarnaan Zn di dapatkan 2 positif dengan strategi DOTS diperkenalkan
pada GeneXpert kuman yng terdetek pada tahun 1995. Untuk
4 orang menanggulangi masalah tuberkulosis
Mycobacterium tuberculosis paru digunakan salah satu komponen
sebagai penyebab penyakit dalam strategi DOTS yaitu OAT,
tuberkulosis, berbentuk batang langsing kegunaan dan obat tersebut antara
lurus atau lengkung, dan mempunyai lain yaitu untuk menghalangi atau
sifat istimewa atau khusus yaitu tahan menghambat pertumbuhan kuman.
terhadap asam karena itu disebut basil Mekanisme kerja OAT terhadap
tahan asam (BTA). Sebagian besar penyembuhan yaitu Isoniazid
bakteri tuberkulosis menyerang paru- merupakan derivat asam isonikotiat
paru, tetapi dapat pula menyerang kulit, berkhasiat tuberkulosis dan bersifat
ginjal, usus, tulang, kelenjar dan bakterisid. Mekanisme kerjanya
selaput otak (Amin.M, dkk 1993). menghambat biosintesis asam mikolat
Basil Tahan Asam (BTA) dapat (Mycolic acid) yang merupakan unsur
diperiksa secara miksroskopis atau penting dinding sel
dengan Alat GeneXpert dan mikobakterium.Isoniazid kadar rendah
menggunakan kultur atau biakan. mencegah perpanjangan rantai asam
Pemeriksaan secara mikroskopis dapat lemak yang sangat panjang yang
dilakukan dengan menggunakan merupakan bentuk awal molekul
metode langsung dan asam mikolat. Isoniazid mudah di
metodekonsentrasi (cara tidak absorpsi pada pemberian oral
langsung) dan diwarnai dengan maupun parenteral (Ganiswarna,
pewarnaan Ziehl Neelsen (ZN). 1995).
Pada penelitian ini metode Rifampisin merupakan derivat
konsentrasi yang digunakan semisintetik rifamisin B yaitu salah
hanyeriksaa untuk menentukan ada satu anggota kelompok antibiotik
tidaknya BTA dan juga pada metode makrosiklik yang disebut rifamisin,
konsentrasi hasil yang dilaporkan dan dihasilkan oleh streptomyces
berdasarkan skala IUATLD dan WHO. mediterranei. Mekanisme kerjanya
Pemeriksaan sputum dilakukan untuk menghambat DNA-dependent
pula terhadap penderita tuberculosis RNA Polymerase, sehingga sintesa
paru pasca pengobatan. Setelah RNA terganggu (Ganiswarna, 1995).
dilakukan penelitian pada penderita Etambutol merupakan Derivat
tuberkulosis paru pasca pengobatan etilendiamin, bersifat bakteriostatik
dengan BTA positif sebanyak 17 orang sama kuat dengan INH, tetapi pada

45
Jurnal Media Laboran, Volume 10, Nomor 2, November 2020

dosis kurang efektif dibandingkan yaitu nomor 3 dan nomor 8.Berarti


dengan obat-obat primer. Mekanisme sebesar 13% kuman tubercolosis yang
kerjanya berdasarkan penghambatan masi dapat terlihat dengan mikroskopik
sintesa RNA pada kuman yang sedang berarti kuman tersebut masi utuhdan
membelah, juga menghindari resisten dengan obat.Karena sel-sel
terbentuknya mycolicacid pada dinding tidak mengalami kerusakan.
sel (Muctschler.E, 1999). Kemudian pada pemeriksaan
Pirazinamid merupakan Arialogon genexpert ada 4 sampel dan 15 sampel
pirazin dan nikotinamida ini bekerja yang dites, berarti sebesar 26% yang
secara bakterisid tergantung pada pH masi bias terdeteksi dengan genxpert
5-6 (pH asam).Mekanisme kerjanya maka berarti test ini lebih sensitive,
berdasarkan atas perubahan enzim untuk mendeteksi sel-sel kuman
pirazinamidase menjadi pirazinoat yang tuberculosis yang resisten terhadap
aktif. Mekanisme kerjanya yang secara obat-obat anti tuberculosis namun tidak
pasti belum diketahui (Ganiswarna, dapat diketahui jenis obat mana yang
1995). bekerja efektif dari ke empat obat yang
Streptomisin merupakan suatu digunakan.
aminoghkosida diperoleh dan
streptomyces griseus yang bersifat KESIMPULAN
baktenisid terhadap banyak kuman Berdasarkan hasil dari penelitian yang
gram positif dan gram negatif. telah dilakukan, maka dapat
Mekanisme kerjanya berdasarkan disimpulkan sebagai berikut.
penghambatan pertumbuhan kuman 1. Dengan pemeriksaan mikroskopik
(Mutschler.E, 1999). ZN,dari 15 sampel diperiksa
Adapun penilaian keberhasilan ditemukan 2 sampel yaitu no.3 dan
pengobatan didasarkan pada hasil no.8 hasl positif ini berarti 13%
pemeriksaan bakteriologi, radiologi dan kuman BTA masih tahan dengan
gambaran klinis. Dimana kesembuhan obat BTA karena sel-sel
tuberkulosis paru yang balk akan tuberculosis masih utuh.
memperhatikan sputum BTAnegatif, 2. Dengan metode Genexpert dari 15
perbaikan radiologi (thorax foto) dan sampel yang di analisa terdapat 4
hilangnya gejala klinis. sampel yang terdeteksi yaitu no.3
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan no.8 (detectif medium) no.11
laboratorium terhadap 15 sampel det(detectif low) dan no.12: (detectif
pasien, pada pemeriksaan ZN masi very low) berarti ada 26% kuman
ditemukan dua sampel yang positif 3. cara
monokuler rapid ini. Maka dapat
disimpulkan bahwa metode Genexpert Mutschler Ernst.1999.Dinamika obat,
lebih sensitive 2x lipat dari metode ZN edisi kelima, penerbit ITB
pada penderita pasca pengobatan Bandung.
selama 6 bulan yaitu 12% BTA Positif
pada pewarnaan ZN(15 Sampel ) dan
26 % Terdeteksi BTA Positif Pada
GeneXpert (15 sampel).

46
Jurnal Media Laboran, Volume 10, Nomor 2, November 2020

DAFTAR PUSTAKA
Aditama T. Y 1994. Tuberculosis
Paru, Universitas Indonesia,
Jakarta

Amin M, Alsagaff H. Saleh. T. 1993.


Ilmu Penyakit Paru. Airlangga:
Surabaya.

Dinas Kesehatan Sulbar 2010, Profil


Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat

Dzen. M.S Roekistiningsih, Santoso


S, Winarji S 2003.
Bakteriologi Medik. Tim
Mikrobiologi FK Universitas
Brawijaya.

Departemen Kesehatan RI 2008.


Pedoman Nasional
penanggulangan tuberculosis.

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia 2010, Panduan
Pengelolaan Logistik
Pengendalian Tuberculosis.

Departemen Kesehatan RI 2007.


Pemeriksaan Mikroskopis
Tuberkulosis.

Soeparman, Waspadji S. 1990, Ilmu


Penyakit dalam Balai Penerbit
FK-UI Edisi II Jakarta.

Ganiswarna, G.S. 1995. Farmakologi


dan Terapi, Edisi ke empat,
Bagian Famakologi FK-UI,
Jakarta

42
47

Anda mungkin juga menyukai