ABSTAK :
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman tuberkulosis menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai
organ tubuh lainnya. Tuberculosis merupakan salah satu penyebab kemmatian utama
dikarenakan infeksi. Dalam review artikel ini tujuannya untuk mencari tahu tentang evaluasi
penggunaan OAT. Dengan menggunakan metode studi pustaka ilmiah. Dan hasilnya didapati
bahwa dalam terapi OAT masih terdapat ketidaksesuaian terapi yang dapat menyebabkan
potensi interaksi obat. Dan jenis OAT yang sering diresepkan ialah jenis KDT (Kombinasi
dosis tetap).
ABSTRACT :
Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis infection. Most
of the tuberculosis germs attack the lungs, but can also affect other organs. Tuberculosis is
one of the main causes of death that causes infection. In this review the article supports
finding out about evaluating the use of OAT. By using scientific library study methods. And
the results were found that in OAT therapy there are still therapeutic discrepancies that can
cause potential drug interactions. And the type of OAT that is often prescribed is the type of
KDT (fixed dose combination).
tertawa. Kuman TB cepat mati denga sinar oleh ketidakpatuhan terhadap program
hidup beberapa jam di tempat yang gelap maupun penggunaan Obat Anti
dan lembab. Dalam jaringan tubuh, kuman Tuberkulosis (OAT) yang tidak adekuat.
ini dapat tertidur lama (domaint) selama (Fristiohady et al., 2015)
beberapa tahun. (Afiat et al., 2018)
Kegagalan pengobatan TB, umumnya
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu disebabkan karena pengobatan yang terlalu
penyebab kematian utama yang singkat, tidak teratur dan obat kombinasi
diakibatkan oleh infeksi. Diperkirakan yang tidak tepat. Pengobatan TB yang
sekitar sepertiga penduduk dunia telah memerlukan waktu panjang, dapat
terinfeksi oleh Mycobacterium menyebabkan kurangnya tingkat
tuberculosis. Pada tahun 1995, kepatuhan pasien dalam minum obat,
diperkirakan ada 9 juta pasien TB paru dan sehingga akan mempengaruhi keberhasilan
3 juta kematian akibat TB di seluruh terapi. Rendahnya tingkat kepatuhan
dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan pasien, dan ketidaktepatan pemberian obat
98% kematian akibat TB di dunia terjadi anti-tuberkulosis (OAT) akan
pada negara-negara berkembang. menyebabkan timbulnya Multi Drug
2