Disusun Oleh :
Kelompok 5
2020
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................................
Tujuan Penulisan ..........................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
Pengertian TB MDR................................................................................................
Etiologi ...................................................................................................................
Penanggulangan TB MDR....................................................................................
Pengobatan TB MDR...........................................................................................
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................
Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
berbentuk batang yang dikenal dengan nama Mycobacterium Tuberculosis
(ahmad, 2010). Penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatanya tidak tuntas
dapat menimbulkan kematian. TB diperkirakan ada didunia sejak 5000 tahun
sebelum masehi, namun kemajuan dalam penemuan dan pengendalian penyakit
TB baru dalam 2 abad terakhir. TB MDR (Multi Drug Resitance) adalah salah
satu TB yang resisten dengan OAT dengan resisten terhadap 2 obat anti
tuberculosis yang paling ampuh yaitu rifampicin dan isoniazid. (Pusadatin, 2015)
Pengobatan TB membutuhkan waktu lama, terbatasnya informasi
mengenai TB dan masih adanya stigma tentang TB di masyarakat, efek samping
obat , sehingga ada kemungkinan pasien tidak patuh dalam menelan obat. Untuk
mengatasi masalah tersebut peran keluarga sebagai pengawas menelan obat sangat
penting dalam hal pendampingan di masyarakat untuk menurunkan angka putus
berobat dan meningkatkan kesembuhan serta penemuan kasus TB di wilayahnya
(Depkes RI, 2009). Menurut Murtiwi (2012). Peran Pengawas Menelan Obat
(PMO) yang buruk harus menjadi perhatian utama karena hal ini akan memicu
munculnya penderita TB yang tidak patuh meminum obat namun tidak semua
pasien yang mempunyai PMO diingatkan minum obat atau diingatkan control
kembali ke pusat pelayanan kesehatan. Akibatnya pengobatan TB tidak maksimal
sehingga mempunyai resiko terjadinya TB- MDRSebagian besar pasien yaitu
69,9% menyatakan tidak mempunyai keluarga yang mendampingi sebagai
pengawas minum obat. Pasien yang mempunyai PMO hanya 30,1%. Tidak semua
pasien yang mempunyai PMO diingatkan minum obat atau diingatkan control
kembali ke pusat pelayanan kesehatan. Akibatnya pengobatan TB tidak maksimal
sehingga mempunyai resiko terjadinya TB-MDR.
Tujuan Penulisan
1. Memberikan gambaran mengenai TB MDR
2. Mengetahui cara penanggulangan TB MDR
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Etiologi TB MDR
Pengobtan TB tidak ade kuat
Jenis obat
Dosis OAT
Lama pengobatan
Keteraturan ketaatan pasien dalam pengobatan
Tidak sesuai ISTC
“INTERNATIONAL STANDAR FOR TUBERCULOSIS CARE”
Faktor utama penyebab TB MDR
penatalaksanaan pasien TB tidak sesuai standar (ISTC)
Kesalahan pada <ISTC11>
1. Petugas kesehatan
- Diagnosa tidak tepat serta pengobatan tidak menggunakan panduan yang
tidak tepat
- Dosis,jenis,jumlah obat dan jangka waktu pengobatan tidak adekuat
- Penyuluhan kepada pasien yang tidak adekuat
2. Pasien
- Pasien tidak mematuhi anjuran dokter /dan petugas kesehatan
- Tidak teratur panduan OAT
– Menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktu nya
– Efek samping /gangguan penyerapan obat
3. Program
ketidakteraturan supply OAT bahan / reagen laboratorium yang tidak
tersedia.
5
Pemeriksa laboratorium yang tidak standar
Belum ada regular peredaran OAT di pasar obat
Survilans TB masih lemah
1. Paru
2. Ekstra Paru
Penanggulangan TB MDR
6
• UPK pendukung :
pusat pelayan Kesehatan dasar (puskesmas )
a. Pemeriksaan fisik
7
2) Pemeriksaan darah tepi lengkap, termasuk kadar hemoglobin (Hb),
jumlah lekosit
3) Pemeriksaan kimia darah; Faal ginjal: ureum, kreatinin, Faal
hati: SGOT, SGPT, Serum kalium, Asam Urat, Gula Darah
4) Pemeriksaan hormon bila diperlukan: Tiroid stimulating hormon
(TSH)
5) Tes kehamilan
6) Foto dada/ toraks
7) Tes pendengaran ( pemeriksanaan audiometri)
8) Pemeriksaan EKG
9) Tes HIV (bila status HIV belum diketahui)
10) PMO untuk pasien TB MDR haruslah seorang petugas kesehatan
terlatih
1. Tahap awal
TAK menetapkan pasien perlu rawat inap atau tidak. Bila memang
diperlukan, rawat inap akan dilaksanakan maksimal 2 minggu
dengan tujuan untuk mengamati efek samping obat dan KIE yang
intensif. Pada pasien yang menjalani rawat inap, TAK
menenentuan kelayakan rawat jalan berdasarkan:
- Tidak ditemukan efek samping pengobatan atau efek samping
yang terjadi dapat ditangani dengan baik.
- Keadaan umum pasien cukup baik.
8
Selama tahap awal baik obat suntikan dan obat minum diberikan
oleh petugas kesehatan di hadapan Pengawas Menelan Obat (PMO)
kepada pasien. Pada tahap rawat jalan obat oral ditelan dihadapan
petugas kesehatan/ kader kesehatan yang berfungsi sebagai PMO.
1. Pasien mendapat obat oral setiap hari, 7 hari seminggu (Senin
s/d Minggu) Suntikan diberikan 5 hari dalam seminggu (Senin
sd Jumat). Pasien menelan obat di hadapan petugas
kesehatan/PMO.
2. Seminggu sekali pasien diupayakan bertemu dokter di
fasyankes untuk berkonsultasi dan pemeriksaan fisik.
3. Pasien yang diobati di fasyankes satelit akan berkonsultasi
dengan dokter di fasilitas rujukan minimal sekali dalam sebulan
(jadwal kedatangan disesuaikan dengan jadwal pemeriksaan
dahak atau pemeriksaan laboratorium lain).
4. Dokter fasyankes satelit memastikan:
9
Prinsip dasar pengobtan TB MDR
• Total lama pengobatan sekitar :19 -24 bulan
• Obat suntik di berikan sebagai dosis harian minimal 6 bulan > tahap awal
• Pemberian obat sebagai dosis harian
• Harus dengan penanganan langsung oleh petugas kesehatan pada saat
pasien minum obat
• Memperhatikan pengendalian infeksi
Strategi DOTS
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
TB MDR adalah TB yang di sebabkan oleh M. tuberculosis (TB MDR)
yang sudah resisten minimal terhadap rifarmasin dan INH dengan atau tanpa
OAT lainya.
Penanggulangan TB MDR
• Strategi pengobatan penatalaksanaan TB-MDR
• Pengobatan TB MDR perlu pengobatan lini ke 2 > di setelah medapatkan
persetujuan dari green light
• Pusat penangan
• Pusat pengaman rujukan rumah sakit
• UPK pendukung :
pusat pelayan Kesehatan dasar (puskesmas )
Saran
Beberapa saran yang dapat kelompok sampaikan dalam penulisan makalah ini
adalah :
Bagi Perawat
Lebih berusaha untuk memahami penyakit yang dialami oleh pasien sehingga
terjadi peningkatan pengetahuan dan dapat membantu mencegah kompleksitas
masalah yang mungkin terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap masalah
yang timbul akibat TB MDR
Bagi Institusi Pendidikan
Lebih banyak memberikan masukan yang berguna bagi mahasiswa tentang
konsep teori maupun asuhan keperawatan
11
DAFTAR PUSTAKA
Widoyono,Penyakit Tropis,Epidemiologi,Penularan
pencegahan,dan pemberantasannya,Erlangga,2008
12