Abstrak
Tuberkulosis (TB) hingga kini masih tergolong dalam salah satu masalah kesehatan masyarakat di setiap
sudut dunia. berdasarkan data WHO, pada 2018 lalu terdapat sekitar 10 juta orang meninggal dunia yang
disebabkan oleh penyakit ini, yang selaras dengan 132 kasus per 100.000 penduduk. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mencari tahu bagaimana proses evaluasi program pengendalian TB di
Puskesmas Medan Johor. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif, yang dimana data yang dihasilkan
berasal dari wawancara yang telah dilakukan pada 5 informan di Puskesmas Medan Johor pada Desember
2022 lalu. Hasil penelitian didapatkan pada komponen input: kebijakan dari puskesmas sudah berjalan
baik namun sebagian masyarakat tidak berkenan. Sudah memeriksakan diri lebih lanjut ke puskesmas
walaupun sudah dinyatakan positif TB, dan banyak juga penderita yang memutuskan untuk minum obat
secara teratur akibatnya pengobatan terhambat, komponen proses: perencanaan pengobatan tahunan rutin
dilakukan dengan baik namun terkait dengan tantangan internal koordinasi lintas program masing-masing
belum mendukung TB banyak berharap bantuan misalnya dari program kesehatan masyarakat dan
promosi kesehatan agar program dapat dilaksanakan dengan baik. Komponen Output : total perhitungan
CNR tahun 2019, 2020, 2021 sudah mencapai target yang baik dan untuk angka keberhasilan pengobatan
TB tahun 2019 hingga 2020 mengalami penurunan dan pada tahun 2021 mengalami peningkatan
keberhasilan dan dinyatakan telah mencapai target keberhasilan pengobatan pada tahun 2021.
Abstract
Tuberculosis (TB) until now remains a public health problem in the world. According to WHO globally
in 2018 an estimated 10 million people died with Tuberculosis (TB). equivalent to 132 cases per 100,000
population. The purpose of this study was to find out how to evaluate the TB control program at the
Medan Johor Health Center. This research method uses qualitative research that is phenomenological in
nature. Data obtained from the results of interviews conducted on 5 informants. The research location was
carried out at the Medan Johor Health Center, Medan City in December 2022. The results of the study
found that in the input component: the policy from the puskesmas had gone well but there were still many
people who did not wish to have themselves checked further at the puskesmas even though they had been
declared positive for TB, and many sufferers also decide to take medication regularly as a result of which
treatment is hampered, the process component: annual treatment planning is routinely carried out properly
but related to internal challenges of cross-program coordination each does not yet support TB much
hoping for assistance for example from the public health and health promotion program so that the
program can be implemented properly. Output component: the total CNR calculations for 2019, 2020,
1
2021 have reached a good target and for the number of TB treatment successes in 2019 to 2020 it has
decreased and for 2021 it has experienced an increase in success and it is stated that it has reached the
target of successful treatment in 2021.
2
2 orang dari Desa Gedung Johor dan 1 orang
dari Desa Kwala Bekala. Hal tersebut
menjadi salah satu hal yang harus Output
diperhatikan oleh pihak yang berkaitan 1. Angka case notification rate
dengan program tersebut guna menghindari (CNR) Jumlah kasus yang di
penyebaran kasus TB serta memaksimalkan Metode Penelitian
obati dan dilaporkan
penyembuhannya. Penderita TB tahun 2018 Penelitian kualitatif yang mempunyai sifat
dan 2019 sebanyak 145 orang dengan angka 2. Angkamenjadi
fenomenologis keberhasilan
pilihan metode yang
kesembuhan 120 orang (82,8%), tahun 2020 tepat digunakan untuk penelitian ini, karena
pengobatan
jumlah penderita TB sebanyak 322 orang mempunyai fokus pada aspek yang subjektif
dengan angka kesembuhan 163 orang pada perilaku masyarakat, melakukan
(50,6%) sedangkan tahun 2021 jumlah pemahaman makna peritiwa serta kaitannya
penderita TB adalah 247 orang dengan dengan situasi dan kondisi tersebut (Galang,
tingkat kesembuhan 139 orang (51,5%). 2016). Fenomenologi tersebut berupaya
Tujuan dirancangnya kerangka kerja adalah untuk mengungkapkan, mengkaji, serta
untuk melakukan pemahaman terhadap memberikan pemahaman terhadap suatu
program pengendalian TB serta fenomena serta konteks yang khas pada
memudahkan dalam proses evaluasinya. individu terkait. Maka, pemahaman serta
Pada penelitian ini, beberapa literatur pembelajaran yang dilakukan juga harus
dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan didasari dengan cara pandang, paradigma,
beberapa konteks yang menjadi bagian jnput serta keyakinan terhadap pihak yang
yang selanjutnya dimodifikasi dengan faktor mempunyai kaitan (Herdianssyah, 2012).
situasional. Berikut adalah kerangka Pada penelitian kualitatif, sampel disebut
penelitian: sebagai informan. Informan dipilih dengan
didasari prinsip kecukupan yang
memberikan gambaran atas fenomena yang
selaras dengan topik penelitian. Pada
penelitian, beberapa informan yang dipilih
adalah:
Input
A. 1 orang Penanggung Jawab Program TB
1. Kebijkan Dinas Kesehatan Kota Medan
2. Tenaga kesehatan B.1 Kepala Puskesmas Johor Medan
C. 1 orang penanggung jawab program TB
3. Pendanaan
di Puskesmas Medan Johor
4. Sarana,prasarana,dan D. 2 Orang dengan TBC
peralatan
Proses Pada proses pengumpulan data memiliki
beberapa jenis serta sumber data yang
1. Perencanaan
diterapkan, diantaranya:
2. Perorganisasian 1. Data Primer
3. Pelaksanaan Yang menjadi alat dalam mengumpulkan
3
data penelitian serta panduan yang 3 Infoman 45 Pasien TB SMA IT-3
E
mendalam dengan beberapa pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti, yang mampu Maka, dengan dilakukannya observasi,
menjawab pertanyaan tersebut sekaligus wawancara mendalam, serta menelaah
memecahkan masalah penelitian. dokumen yang berkaitan, hasil penelitian
yang telah dilakukan yaitu:
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterima Input
dari Dinas Kesehatan Kota Medan, data a. Kebijakan
demografi dan geografis wilayah penelitian, Berdasarkan hasil wawancara yang
data profil Puskesmas Johor Medan, jurnal dilakukan, diperoleh informasi berikut ini
kesehatan dan buku-buku yang berhubungan
dengan penelitian ini. “kami dari pihak puskesmas bertuju
Jenis data yang digunakan meliputi hasil kepada pihak dinas kesehatan karena
observasi, wawancara dan lain-lain. Pada kami sendiri mengikuti kebijakan dari
pengumpulan data, langsung pada obyek pihak dinas kesehatan sendiri” (IU-2)
penelitian untuk mendapatkan data yang
valid. Dalam teknik pengumpulan data, “program khususnya setiap pasien indeks
peneliti melakukan wawancara mendalam di IK(Investigasi kontak ) melalui kader
dengan informan dan dokumentasi atau tenaga kesehatan dari pusekemas
sendiri” (IU-1)
Hasil Penelitian
Karakteristik Informan “Kebijakan khusus nya untuk semua
Karakteristik Informan utama puskesmas dari dinkes yaitu dengan
No Nama Usia Jabatan Pendidikan
informan membagikan SPM (standar pelayanan
1 Informan 58 Penangg S1 minimal) untuk mecapai target kita yang
A ung Keperawata mau kita capai masing-masing puskesmas
jawab n-ners
TB di
harus menjalankan tugas mereka dengan
Puskes sesuai target sesuai jumlah penduduk di
mas tiap puskesmas itulah menjadi acuan
2 Informan 48 Kepala S1
mereka bagaimana trik mereka nanti di
B puskem kedokteran
as lapangan sesuai arahan dari dinkes
sesuai rujukan dari kemenkes “ (IT-1)
Karakteristik Informan Triangulasi
No Nama Usia Jabatan Pendidikan b. Tenaga Kesehatan
informan
Beberapa pernyataan yang disampaikan
1 Informan 45 Penanggung S1
C jawab TB di Kesehatan oleh informan, yaitu:
Dinas masyarakat
Kesehatan “yang terlibat semua disini dari mulai
2 Informan 37 Pasien TB SMA
D
pihak pendaftaran,pihak
4
promkes,perawat,dokter dan lainnya” Informan memberikan beberapa
(IU-2) pernyataan pada wawancara yang telah
dilakukan, diantaranya:
“yang terlibat kepala puskesmas, Petugas
penanggulangan TB , kader-kader khusus “sarana, prasarana, dan peralatan
yang membantu kami dalam program ini” pelaksanaan pada pasien TB sama seperti
(IU-1) pada pasien-pasien yang lainnya dimana
ruangan sudah di sediakan, dan obat-obat
“ibu-ibu puskesmas yang ada di sini yang sudah di lengkapi semua” (IU-1)
sering aku jumpai kalo ada penyuluhan
kerumah-rumah” (IT-2) “sarana, prasarana, peralatan disini
semua lengkap Cuma ada sedikit kendala
“ibu-ibu inila yang sering Nampak kalo nya ada pada jaringan pada saat
ada di lapangan “ (IT-3) mengapload data TB ke pusat karena
sistem aplikasi nya terlalu banyak
c. Pendanaan mengapload jadi mau pending” (IU-2)
Sesuai dengan hasil wawancara yang telah
dilakakukan, berikut beberapa pernyataan “semua puskemas kita fasilitasi dengan
terkait pendanaan, diantaranya: lengkap diberikan mikroscopis untuk
pemeriksaan nya, kalo untuk obat-obat
“sistem biaya kesehatan disini khususnya sendiri diberikan dari kementrian
pasien TB semua gratis mau pasien BPJS langsung sampai ke puskesmas nya di beri
ataupun non BPJS karena itu sudah gratis dan untuk pemeriksaan nya
menjadi program dari pemerintah “ dilaksanakan puskesmas gratis bagi
(IU-2) penderita yang ingin memeriksakan
dirinya “ (IT-1)
“biaya pasien nya gratis karena sumber
dana penanggulangannya ditanggung Proses
oleh pihak P2P yang ada di dinas a. Perencanaan
kesehatan” (IU-1) Beberapa pernyataan informan terkait
perencanaan ini, yaitu:
“pembiayaan untuk setiap puskemas
berasal dari dana BOK sedangkan biaya “perencanaan program di puskesmas
yang dilakukan APBD itu untuk ke dinas medan johor ini yaitu mencari sebanyak-
yang mengelola nya dan disalurkan banyaknya penderita TB yang belum
kepada faskes-faskes yang ada di terungkap atau yang masih di
puskesmas atau klinik dan unutk obat TB sembunyikan oleh pihak pribadi sendiri”
sendiri diberi Gratis dari pemerintah (IU-2)
kepada pasien-pasien nya” (IT-1)
“program yang ingin kami rencanakan
d. Sarana, Prasarana, dan Peralatan yaitu lagi gencar-gencar menggerakan
5
para tenaga kesehatan yang Beberapa pernyataan informan terkait
menanggulangi kausus TB di bantu pihak pelaksanaan program TB, yaitu:
kader-kader yang ada di 3 keluarahan ini
untuk mencari sebanyak-banyaknya “program pelaksanaan TB di puskesmas
penderita TB yang belum mau ini sudah berjalan dengan baik dan kami
memperiksakan diri nya ke puskesmas juga lagi berkolaborasi dengan pihak
atau klinik-klinik” (IU-1) klinik-klinik di sekitaran wilayah kerja
puskesmas medan johor dalam
Program TB telah diterapkan, namun menanggulangi kasus TB ini” (IU-2)
berdasarkan situasi dan kondisi di
lapangan, terlihat bahwa beberapa “program nya berjalan dengan lanar
program tidak berjalan dengan maksimal, Alhamdulillah” (IU-1)
dibuktikan dengan sebagian besar
masyarakat tidak mengetahui adanya “program pelaksanaan nya denngan cara
program TB di Puskesmas Medan Johor, pihak dinas kesehatan kota medan
yang dimana informan berikut memberikan target kepada puskemas yang
menyampaikan: dari kebijakan kemenkes sendiri dan
pihak puskesmas sendiri yang
“tidak mengetahui program nya” (IT-2) menjalankan SPM mereka ke lapangan
dibantu pihak-pihak kader juga (IT-1)
“saya pribadi tidak mengetahui program
nya tapi orang ibu-ibu ini sering “tidak mengetahui program nya” (IT-2)
penyuluhan gitu ke tempat kami” (IT-3)
“saya pribadi tidak mengetahui program
b. perorganisasian nya tapi orang ibu-ibu ini sering
Beberapa pernyataan informan terkait penyuluhan gitu ke tempat kami” (IT-3)
pengorganisasian, yaitu:
Berdasarkan Aturan Menkes Nomor 67
“kami pihak puskemas dibantu oleh tahun 2016 mengenai Tuberkulosis,
organisasi yang seperti kader-kader trus beberapa kegiatan yang telah diterapkan
ada organisasi seperti yayasan KNCV dan oleh Puskesmas Medan Johor, yaitu:
yayasan penabulu ikut andil dalam
program ini” (IU-1) a. Promosi kesehatan
Berdasarkan data hasil wawancara,
“organisasi seperti kader-kader , yayasan diketahui bahwa Puskesmas Medan Johor
KNCV , dan yayasan penabulu juga ikut telah melakukan promosi kesehatan di 3
serta membantu kami dalam program kelurahan yang membahas tentang
penanggulangan TB ini “ (IU-2) tuberkulosis.
12