Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH’ PERSEPSI DAN UNSUR UNSUR KOMUNIKASI’

DI SUSUN OLEH :

NAMA: Sukri Rullah Kailul (202128409)

Al’Arza Soulisa (202128429)

Naila Syahadati Abdullah (202128089)

Siti Hajra Palisoa (202128281)

Silensia Syaranamual (202128223)

Salni (201828093)

Gilang Ramadhan Selay (202128241)

Moh husein Laitupa (202128207)

UNIVERSITAS PATTIMURA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN

DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------- Error! Bookmark not defined.


Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
BAB I----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
PENDAHULUAN A. Latar Belakang---------------------------------------------------------------------------------------- 4
BAB II---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
PEMBAHASAN----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
Pengertian Persepsi---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
SYARAT TERJADINYA PERSEPSI.------------------------------------------------------------------------------------------- 6
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi---------------------------------------------------------------------------6
Unsur-unsur terkait Persepsi----------------------------------------------------------------------------------------------- 8
Kesalahan Persepsi----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
Unsur-unsur Komunikasi Organisasi------------------------------------------------------------------------------------ 10
Komunikasi Dalam Organisasi-------------------------------------------------------------------------------------------- 10
Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi----------------------------------------------------------------------------------- 12
BAB III-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 14
Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 14
Kata Pengantar

Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia dari Allah SWT., penulisan Makalah ini yang  berjudul

PERSEPSI DAN UNSUR UNSUR KOMUNIKASI dapat terselesaikan. Penulis hanyalah manusia biasa
sehingga menyadari bahwa materi yang ada dalam makalah ini belum sempurna. Masih banyak terdapat
kesalahan di dalam makalah ini. Namun, penulis akan selalu berusaha menyempurnakan makalah ini.
Maka dari itu, penulis bersedia menerima saran dan kritikan dari pembaca. Dengan diselesaikannya
makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca

Ambon ,05 November 2022


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi tidak pernah lepas dari perkembangan kehidupan
manusia. Untuk bertahan hidup bahkan melewati evolusi kehidupannya
manusia sangat memerlukan komunikasi. Komunikasilah yang membantu
manusia membangun peradabannya. Dengan melakukan komunikasi pula
manusia mempelajari suatu hal dan membuat penghidupan yang lebih baik
pada dirinya. Hal tersebut juga dikemukakan oleh Mulyana (2009:6) bahwa
tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu
bagaimana makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan
manusia lain secara beradab, karena cara-cara berperilaku tersebut harus
dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang
intiPola komunikasi yang terjadi
pada waktu itu dapat dikatakan manusia menyampaikan pesan atau
berkomunikasi dengan manusia lain dengan melakukan komunikasi non
verbal.
Dalam prakteknya jika menilik awal mula komunikasi manusia itu
sendiri kita bisa melihat bahwa manusia tidak menggunakan alat bantu pada
komunikasi yang ia lakukan.
Seiring dengan era informasi yang terus berkembang seperti saat ini,
pola komunikasi yang terjadi antara individu semakin berkembang punya adalah komunikasi.
Persepsi terdiri dari tiga proses yang saling berkaitan, yakni seleksi,
organisasi dan interpretasi (Wood, 1997: 48). Ketiga proses ini bercampur jadi
satu. Manusia menata persepsi bahkan seperti mereka memilah apa yang
dirasakan sekaligus menafsirkan dengan cara tertentu. Tiap proses
mempengaruhi dua proses lainnya. Apa yang dicantumkan mengenai orang,
dunia dan segala isinya mempengaruhi bagaimana seseorang menafsirkan
semua itu. Interpretasi terhadap suatu situasi mengarahkan seseorang untuk
secara selektif mencantumkan aspek-aspek setting tertentu, bukan yang lain.

Komunikasi berasal dari bahasa latin Communicatio, dan asal kata ini
bersumber pada kata Communis yang artinya sama makna, yaitu sama makna
mengenai satu hal (Effendy, 2005: 3). Banyak makna tentang arti kata
komunikasi namun dari sekian banyak definisi yang diungkapkan oleh para
ahli dapat disimpulkan secara lengkap dengan maknanya yang hakiki, yaitu
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang
lain untuk memberi tahu, atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik langsung (secara lisan), maupun tidak langsung melalui media.
(Effendy, 2005: 5).
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu tindakan
yang memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau
pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Persepsi
Persepsi adalah proses penginderaan yang dilakukan oleh manusia dengan melakukan
tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan
gambaran dan pemahaman tentang lingkungan sekitarnya
Pendapat lain mengatakan arti persepsi adalah suatu proses interpretasi yang dimulai
melalui penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima individu melalui alat reseptor (indera)
yang kemudian diorganisir sedemikian rupa sehingga individu menyadari dan memahami
tentang hal-hal yang diindera
Setiap individu mengakui bahwa yang di tafsirkan terhadap apa yang di
lihat,didengar,dan dirasakan bisa saja berbeda dengan kenyataan. Persepsi merupakan
penerimaan/tanggapan secara langsung obyek atau proses memahami sesuatu lewat
penginderaan oleh seseorang
Ada dua hal penting yang terdapat dalam suatu persepsi, yaitu:
1. Interpretasi, yaitu pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap suatu hal.
2. Pengorganisasian, yaitu suatu proses, tindakan, atau cara untuk mengatur sesuatu.
Dari definisinya dapat disimpulkan bahwa persepsi seseorang dapat terbentuk dari berbagai hal
di sekitarnya, baik disadari maupun tidak disadari
agar lebih memahami apa itu persepsi, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli
berikut ini:
1. Robbins, S.P
Menurut Robbins, S.P (2003:88), pengertian persepsi adalah suatu proses dimana setiap
individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka sehingga memberi makna
pada lingkungan mereka.
2. Philip Kotler
Menurut Philip Kotler (2004:193), arti persepsi adalah suatu proses dimana individu melakukan
seleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan yang berarti.
3. Robert Kreitner dan Angelo Kinicki
Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, pengertian persepsi adalah suatu proses kognitif
yang memungkinkan individu dapat menafsirkan dan memahami lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud persepsi
adalah proses menerima, membedakan, dan memberi arti terhadap stimulus yang diterima alat
indra, sehingga dapat memberi kesimpulan dan menafsirkan terhadap objek tertentu yang
diamatinya.
SYARAT TERJADINYA PERSEPSI.

Menurut Walgito (1989:54) ada tiga syarat terjadinya persepsi yaitu :


1. Adanya objek yang dipersepsi.
2. Adanya alat indra atau reseptor.
3. Adanya perhatian

Adanya objek atau peristiwa sosial yang menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai
alat indra (reseptor). Dalam hal ini objek yang diamati adalah perilaku keterampilan guru dalam
penggunaan media pembelajaran, di sini siswa diminta memberikan suatu persepsi
terhadapnya. Alat indra merupakan alat utama dalam individu mengadakan persepsi dan
merupakan alat untuk menerima stimulus, tetapi harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat syaraf yaitu otak sebagai pusat
kesadaran. Adanya perhatian dari individu merupakan langkah pertama dalam mengadakan
persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Individu harus mempunyai perhatian pada
objek yang bersangkutan. Bila telah memperhatikannya, selanjutnya individu mempersepsikan
apa yang diterimanya dengan alat indra.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi


Dalam proses pembentukan persepsi,
Walgito menyatakan bahwa terjadinya persepsi
merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-
tahap berikut:
1. Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman
atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat
indera manusia.
2. Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis,
merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera)
melalui saraf-saraf sensoris.
3. Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik,
merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima
reseptor.
4. Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa
tanggapan dan perilaku.
Cara memaknai atau memahami adanya sesuatu yang berbeda di lihat berdasarkan
pengaruh lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Adapun lingkungan internal yang berpengaruh terhadap persepsi individu sebagai berikut:
o Psikologi ‘Mempengaruhi cara pandang atau persepsi terhadap segala halyang terjadi di
alam semesta.
o Keluarga ‘Pendidikan yang ditanamkan orang tua pada anak memberikan pengaruh yang
besar terhadap cara pandang anak anak dalam memahami kenyataa yang terjadi di alam
semesta.
o Budaya ‘Siuikap dan cara pandang individu juga mempengaruhi budaya dan lingkungan
social yang membentuknya.
o Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini
akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan
sekitarnya.
o Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi
terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
o Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan
atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga
berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
o Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi
atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi.

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi individu yaitu sebagai berikut:
o Intensitas,semakin tinggi intensitas rangsangan semakin besar pengaruhnya terhadap
individu dalam memahami sesuatu
o Ukuran ,jika ukuran suatu obyek semakin besar maka semakin membantu memudah
memahami obyek tersebut.
o Kontras ,kontras atau berlawanan dengan lingkungan sekitarnya menjadikan rasa
penasaran dan menarik perhatian.
o Pengulangan ,segala sesuatu yang terjadi secara berulang memberi pengaruh yang besar di
banding hnaya sekali di rasakan di lihat atau di dengar.
o Gerakan ,sesuatu yang bergerak menarik perhatian lebih disbanding yang diam.

Unsur-unsur terkait Persepsi


Unsur- unsur persepsi adalah merupakan respon yang
segera dan langsung dari alat pancaindera terhadap stimulus yang
sederhana. Seperti alat indra atau reseptor merupakan alat untuk
menerima stimulus, sama dengan tanggapan daya memahami,
penglihatan, sensasi, dan interpretasi.
Menurut Kaz dan Games (2002:395), terbentuknya persepsi
individu banyak dipengaruhi oleh factor ekternal seperti
ketegangan situasi, tekanan kelompok, dan system imbalan.
Sementara pengalaman berpengaruh langsung terhadap individu
dalam memberikan penafsiran mengenai rangsangan. Beberapa
proses dasar (mekanisme) pembentukan persepsi ini dapat
diidentifikasi melalui selektivitas, penutupan (closure) dan penafsiran

Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa untuk menjelaskan,Konsep mengenai persepsi
selektif
adalah penting karena banyaknya informasi yang diterima dan
diolah. Setiap orang akan memilih informasi yang menyokong dan
memuaskannya.Mereka mengabaikan informasi yang mungkin
mengganggu. (disturbed). Misalnya, sesudah membeli mobil baru,
para pembeli biasanya akan lebih memperhatikan iklan untuk
merk yang dibelinya ketimbang merk yang lain
Ransangan yang sama dapat ditafsirkan lain oleh beberapa
individu. Penafsiran bergantung pada pengalaman masa lampau
dan system nilai dari masing-masing orang. Seperangkap atau
kecenderungan untuk berpikir atau bertindak dengan cara tertentu,
memberikan kerangka untuk penafsiran berbagai ransangan.
Persepsi individu itu bukan saja selektif, tetapi ia menafsirkan
situasi dengan cara menyokongnya.
Proses penutupan (closure) dalam pembentukan persepsi
adalah berkenaan dengan kecenderungan individu untuk
mendapatkan gambaran lengkap mengenai situasi-situasi tertentu.
Jadi seseorang mungkin merasakan lebih daripada yang
ditunjukkan oleh informasi.

Asad menyatakan bahwa unsur- unsur persepsi meliputi:


1. Pengamatan adalah suatu fungsi pengenalan dimana
seseorang menghayati objek yang nyata dengan jalan
kontak langsung terhadap sistem.

2. Pandangan adalah suatu proses dimana menghimpun


dari semua pendapat dan pemikiran mengenai objek
melalui informasi dan komunikasi.

3. Pendapat adalah suatu proses dimana seseorang


melakukan kontak secara teratur dan sistematis dengan
memberikan penilaian terhadap

Kesalahan Persepsi

Ada sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam


mempersepsikan orang lain. Kesalahan persepsi tersebut antara
stereotyping, halo effect dan projection

Stereotyping, adalah mengkategorikan atau menilai seseorang


hanya atas dasar satu atau beberapa sifat dari kelompoknya.
Stereotyping seringkali didasarkan atas jenis kelamin, keturunan,
umur, agama, kebangsaan dan kedudukan atau jabatan. Misalnya
seorang manajer mempunyai persepsi bahwa ibu-ibu terutama
yang mempunyai bayi di rumah tidak menyukai bekerja lembur
dan meganggap bahwa bekerja lembur merupakan satu beban..
Halo Efeect, adalah kecenderungan menilai seseorang hanya
atas dasar salah satu sifatnya saja. Misalnya seseorang yang mudah
senyum dan penampilannya
Projection merupakan kecenderungan seseorang untuk
menilai orang lain atas dasar perasaan dan sifatnya. Oleh
karenanya projection berfungsi sebagai suatu mekanisme
pertahanan dari konsep diri seseorang sehinga lebih mampu
menghadapi yang di lihatnya tidak wajar.

Unsur-unsur Komunikasi Organisasi


Seecara garis besar terdapat dua bentuk komunikasi yang paling mendasar ialah
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi secara verbal bisa dilakukan dalam
bentuk lisan maupun tulisan, sementara komunikasi non-verbal pada umumnya menggunakan
bahasa tubuh seperti gerakan tangan, raut wajah, geleng kepala, tanda, tindakan dan lain
sebagainya.

Komunikasi Dalam Organisasi


Pengertian Komunikasi sebagaimana dikemukakan oleh
Thoha (2003:167) adalah suatu penyampaian dan penerimaan berita
atau informasi dari seseorang ke orang lain. Sigit ( 2003:152), ialah
bahwa komunikasi adalah suatu bentuk pemrosesan informasi
sosial, yang pihak penerima atau yang dihubungi harus
menafsirkan untuk dapat mengerti artinya. Gitosudarmo
(2000:197), komunikasi di defenisikan sebagai penyampaian atau
pertukaran informasi dari pengirim kepada penerima baik lisan,
tertulis maupun menggunakan alat komunikasi. Kartono,
(2003:118), komunikasi ialah arus dan emosi-emosi yang terdapat
dalam masyarakat yang berlangsung secara vertikal maupun
secara horisontal, dapat berarti pula perhubungan atau
persambungan wahana/sarana
pola transformasi informasi dalam organisasi dapat berbentuk komunikasi sebagai
berikut:
Komunikasi Atasan ke Bawahan (Downward communication), komunikasi yang berlangsung
ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada
bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
1. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
2. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job rationale)
3. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
4. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972):
Metode Penulisan, Metode Lisan, Metode Tulisan diikuti Lisan, dan Metode Lisan diikuti Tulisan.

Komunikasi Bawahan ke Atasan (Upward Communication), komunikasi yang terjadi ketika


bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah
ke atas ini adalah sebagai penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah
dilaksanakan, penyampaian informasi mengenai persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas
yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan, penyampaian saran-saran perbaikan dari
bawahan, penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil
manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah.
Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit:
1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka
2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai
3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan
pegawai
Komunikasi Horisontal (Horizontal Communication),komunikasi yang berlangsung di antara
para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi
horisontal ini adalah untuk memperbaiki koordinasi tugas, upaya pemecahan masalah, saling
berbagi informasi, upaya pemecahan konflik, dan upaya membina hubungan melalui kegiatan
bersama.
Komunikasi Lintas Saluran (Interline Communication),tindak komunikasi untuk berbagi
informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi
lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan
fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan
orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan
kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.
Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran:
1. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu
dari atasannya langsung
2. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil
komunikasinya kepada atasannya.

Unsur unsur Komunikasi


1. Pengirim (The Sender).

Sebuah proses komunikasi tidak akan pernah bisa dimulai, jika proses komunikasi
tersebut tidak memiliki kehadiran sang pengirim atau the sender. Ibaratnya, “tidak akan ada
asap, bila tidak ada api”, maka pengirim pesan atau informasi adalah api dalam kiasan ini.
Pengirim atau the sender juga disebut sebagai komunikator atau narasumber. Dalam hal ini,
seorang pengirim pasti memiliki beberapa jenis informasi yang ingin disampaikan kepada
orang lain..

2. Penerima (The Receiver).


Dalam hal ini, agar sang penerima dapat memahami informasi dari pengirim, maka
sebelumnya penerima harus memastikan bahwa dirinya dapat menerima informasi atau pesan
dari sang pengirim. Setelah itu, penerima pesan baru dapat menerjemahkan, menafsirkan,
memahami atau menginterpretasi pesan yang dikirim oleh sang pengirim.
3. Pesan atau Informasi.
“Ada gula, ada semut” sama halnya dengan “Ada pesan, maka ada komunikasi”. Proses
komunikasi tidak akan berjalan tanpa unsur komunikasi ini yaitu, pesan atau informasi. Karena
ada pesan dan informasi lah yang membuat sang pengirim ingin menyampaikan pesan ini
kepada penerima. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan pesan? Pesan atau informasi adalah
konten yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan atau informasi yang
disampaikan dapat diiringi dengan bahasa tubuh (body language) dan nada suara yang tepat.
Ketika tiga unsur komunikasi tersebut digabungkan, maka akan menjadi: pengirim, penerima,
dan pesan (informasi).
4. Media atau Sarana Komunikasi.
Sayangnya, proses komunikasi bukan hanya memerlukan pengirim, penerima dan pesan
saja. Namun, proses komunikasi juga memerlukan unsur komunikasi lainnya yaitu, media atau
sarana komunikasi. Fungsi media atau sarana komunikasi adalah sebagai saluran atau sarana
yang bisa kita gunakan dalam mengirimkan pesan atau informasi kepada penerima. Bagaimana
contohnya? Ketika saya ingin melakukan presentasi bisnis kepada para klien, saya
menyampaikannya dengan menggunakan laptop, projector dan slide. Selain itu, saat saya ingin
mengirim chat kepada rekan kerja, maka saya bisa menggunakan handphone untuk mengirim
sms kepada dirinya.
5. Umpan Balik (Feedback).
Proses komunikasi dapat mencapai titik akhirnya ketika pesan telah berhasil dikirim,
diterima, dan dipahami oleh sang penerima pesan. Eits, tidak sampai disitu saja. Sang penerima
pun telah merespon pesan atau informasi tersebut dengan kalimat yang menunjukkan bahwa
dirinya memahami pesan atau informasi yang disampaikan. Balasan dari penerima pesan
nantinya disebut sebagai umpan balik atau feedback.

Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi


Effendi – Menurutnya, ada empat fungsi utama komunikasi yaitu:
1. to inform (menginformasikan). Yakni memberikan informasi
kepada orang lain tentang suau peristiwa, masalah, pendapat,
pikiran, segala tingkah laku orang lain dan apa yang disampaikan
orang lain.
2. to aducate (mendidik). Yakni sebagai sarana pendidikan. Karena
melalui komunikasi, manusia dalam suatu lingkungan masayarakat
dapat menyampaikan segala bentuk pengetahuan, ide, gagasan
kepada orang lain sehingga orang lain dapat menerima segala
bentuk informasi yang kita berikan.
3. to entertain (menghibur). Komunikasi juga berfungsi untuk
menghibur orang lain dan menyenangkan hati orang lain.
4. To influence (mempengaruhi). Selain sebagai sarana untuk
menyampaikan pendidikan, informasi dan sebagai sarana dalam
menghibur orang lain, komunikasi juga berfungsi untuk
memberikan pengaruh kepada orang lain. Saling mempengaruhi
segala bentuk sikap dan perilaku orang lain agar mengikuti apa
yang diharapkan.
Fungsi lainnya dari komunikasi ialah sebagai berikut:
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan
2. Untuk mengungkapkan keadaan dan beban yang dirasakan agar
kita mendapatkan keseimbangan hidup dan kelapangan hati.
Sebagai modal dalam berinteraksi dengan lingkungan disekitar
3. Untuk meminta pertolongan dan bantuan kepada orang lain
4. Untuk membujuk orang lain agar mengikuti apa yang diharapkan
dan memberikan pengarahan atau mengarahkan orang lain kepada
perilaku dan sikap yang harus diikuti
Dalam manfaat dan dampak yang ditimbulkan komunikasi
memiliki fungsi-fungsi yang sangat berperan dalam kehidupan
masyarakat. Secara umum, fungsi komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti
bahwa komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain
atau anggota dalam beberapa cara yang harus dipatuhi.
2. Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan dalam
memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam
kehidupan kita.
3. Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki peranan
dalam mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu
senang, gembira, kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya.
4. Sebagai Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang
diperlukan dari setiap individu dan kelompok dalam mengambil
keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai
pemilihan alternative
BAB III

Kesimpulan

Persepsi adalah proses penginderaan yang diterima individu melalui alat reseptor
(indera) yang kemudian diorganisir sedemikian rupa sehingga tentang hal-hal yang diindera.
Persepsi merupakan penerimaan/tanggapan secara langsung obyek atau proses memahami
sesuatu lewat pengnderaan oleh seseorang. Maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa
ahli berikut ini. Menurut Walgito (1989:54) ada tiga syarat terjadinya persepsi yaitu. Dalam hal
ini objek yang diamati adalah perilaku keterampilan guru dalam penggunaan media
pembelajaran. Bila telah memperhatikannya, selanjutnya individu mempersepsikan apa yang
diterimanya dengan alat indra.
Bila telah memperhatikannya, selanjutnya individu mempersepsikan apa yang
diterimanya dengan alat indra. Merupakan alat untuk menerima stimulus, tetapi harus ada pula
syaraf sensoris sebagai alat

Anda mungkin juga menyukai