No BERKAS KET
1 Telah lulus mata kuliah Metode Penelitian II
2 Foto kopi KTM (Menunjukan KTM asli)
3 Foto kopi Kwitansi SPP berjalan(menunjukan SPP asli)
4 Menyelesaikan beban studi minimal 110 SKS (LampirkanTranskrip legalisir)
5 Foto kopi KRS mencantumkan mata kuliah Skripsi
6 Surat persetujuan dosen Pembimbing Akademik (1 asli, 2 foto kopi)
7 Mengajukan 2 (dua) judul penelitian, dilengkapi dengan 1 Sinopsis (3 rangkap)
8 Jurnal Nasional/Internasional terkait rancangan penelitian (minimal 2 buah)
9 Asli Bukti aktif mengikuti seminar proposal, min. 5x mengikuti seminar proposal
Disusun Oleh
Jl. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame I Telp. (0721) 703289 Bandar Lampung
Nomor :
Lampiran : 1(satu)
Perihal : Permohonan Persetujuan Dosen PembimbingAkademik
Kepada Yth,
Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
Di -
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung
1. Analisis Pengaruh KURS, Produk Domestik Bruto (PDB), Investasi, dan Inflasi
Terhadap Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN (Studi pada Negara Malaysia,
Singapura, Filiphina, dan Thailand)
2. Strategi Pengembangan Usaha Dalam Meningkatkan Produksi Usaha Mikro Kecil
Menengah (Studi kasus Pada Usaha Kopi Kelompok Tani Desa Dadapan).
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan sinopsis yang berisi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan metode penelitian.
Demikian permohonan ini disampaikan atas terealisasinya permohonan ini saya ucapkan
terimakasih.
Hampir setiap negara pada saat ini tidak bisa mengabaikan interaksi ekonominya
dengan luar negeri. Hal ini disebabkan oleh semakin banyak dan beragamnya kebutuhan
masyarakat yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Kapasitas produksi dari
berbagai komoditi dalam negeri memiliki keterbatasan dalam meningkatkan jumlah dan
jenis barang atau jasa yang diproduksi. Keadaan seperti inilah yang mendorong terjadinya
kegiatan perdagangan luar negeri baik berupa barang maupun jasa antar negara. Hal
tersebut berlaku pula bagi Indonesia. Perkembangan ekonomi internasional yang semakin
pesat, menyebabkan terjadinya hubungan antar negara yang saling terkait dan
meningkatnya arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara.
Kurs dollar Amerika Serikat karena mata uang internasional bernilai melemahnya
nilai rupiah pada saat itu disebabkan oleh spekulan-spekulan yang mencari untung pada
masa pra krisis finansial Asia yang memborong mata uang dollar karena nilai jualnya
lebih tinggi sehingga uang dollar menjadi langka dan terdevaluasi, termasuk mata uang
rupiah.
inflasi juga akan mempengaruhi perkembangan ekspor Inflasi yang terlalu tinggi
9
seringkali dikatakan ekonomi yang sedang memanas (overheating), yaitu dimana
permintaan produk yang melebihi batas kapasitas yang tersedia, memicu kenaikan harga.
Selain itu investasi juga di duga menjadi pengaruh terjadinya fluktuasi pada ekspor.
Investasi adalah modal yang diperoleh dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan
penanaman modal asing (PMA) yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan
peralatan produksi dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih efektif
dan efisien di masa mendatang.
Keadaan ekspor di Indonesia yang berfluktuasi pada tahun 1992-2012 menjadi hal
yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama keadaan menurunnya ekspor Indonesia
tahun 1992-2012. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan “mengapa pada tahun-tahun
tertentu ekspor Indonesia mengalami penurunan?”, sedangkan yang menjadi tujuan dan
harapan di setiap negara termasuk Indonesia adalah ekspor mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Apalagi dalam menghadapi era perdagangan bebas dikawasan Asia Tenggara
atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Indonesia diharapkan dapat meningkatkan
kinerja ekspor, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain. Maka perlu diketahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan nilai ekspor
Indonesia.
2. Rumusan Masalah
a. Apakah KURS dapat mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia ke Negara
ASEAN?
b. Apakah Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mempengaruhi tingkat Ekspor
Indonesia ke Negara ASEAN?
c. Apakah Inflasi dapat mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia ke Negara
ASEAN?
d. Apakah Investasi dapat mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia ke Negara
ASEAN?
e. Apakah KURS, Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi, dan Investasi dapat
mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN?
3. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui apakah Kurs dapat mempengaruhi tingkat Ekspor ke Negara
ASEAN?
b. Untuk mengetahui apakah Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mempengaruhi
tingkat Ekspor Indonesia ke NEGARA.
c. Untuk mengetahui apakah Inflasi dapat mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia
ke Negara ASEAN.
d. Untuk mengetahui apakah Investasi dapat mempengaruhi tingkat Ekspor
Indonesia ke Negara ASEAN.
e. Untuk mengetahui apakah KURS, Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi, dan
Investasi dapat mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN.
4. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis data yang
digunakan adalah regresi ordinary least square (OLS). Adapun prosedur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Instrumen penelitian terdiri dari pengujian asumsi klasik yang setidaknya terdiri dari uji
normalitas, heterodiksitas, autokorelasi dan multikoloniaritas sehingga diharapkan hasil
regresi akan bebas dari bias.
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data telah terdistribusi secara
normal yang berarti bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini mampu
menggambarkan populasi keseluruhan. Uji normalitas dapat dilakukan dengan
menggunakan P-P plot dan Kolmogorov Smirnov. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan P-P Plot. Data terdistribusi secara normal jika titik sebaran data terdistribusi
disekitar garis diagonal.
Uji Multikoloneritas bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara variabel
independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikoloniaritas, setiap variabel harus
memiliki nilai VIF dibawah 10 dan tolerance diatas 0,10.
1
1
Uji heterodiksitas berfungsi untuk mengetahui apakah residual heterogen atau
tidak. Untuk mengetahuinya dapat menggunakan grafik plotting, dimana jika terdapat pola
tertentu maka dalam data yang digunakan terdapat gejala heterodiksitas.
1
5
Data dan sumber data yang di gunakan adalah data primer dan sekunder yang di
peroleh dari responden dengan cara wawancara, observasi dan juga di peroleh dari
penelusuran literature berupa jurnal dan pustaka lainnya.
JURNAL REFERENSI
JUDUL 1.
1. Fuad Anshari, M., El Khilla, A., & Rissa Permata, I. (2017). Analisis Pengaruh Inflasi Dan
Kurs Terhadap Ekspor Di Negara Asean 5 Periode Tahun 2012-2016. 1(2), 121–128.
2. Juliantari, D., & Setiawina, N. (2015). Analisis Pengaruh Kurs Dollar Amerika Serikat,
Inflasi Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Nilai Ekspor Makanan Dan Minuman Di
Indonesia, 4(12), 1507–1529. ISSN : 2303-0178
JUDUL 2.
1. Ariani, A., & Utomo, M. N. (2017). Kajian Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah (Umkm) Di Kota Tarakan. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 13(2),
99–118
2. Abidin, A. Z., & Dharma, M. B. (2017). Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil
Menengah Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan. Prosiding Seminar Ilmiah
Nasional, (9), 461–475.
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
ANALISIS EKSPOR
KOPI INDONESIA KE
NEGARA-NEGARA
ASEAN
Abstract: Responding to the era of the ASEAN Economic Community (MEA), Indonesian
agricultural products, especially coffee, have economic value that can be developed and
traded in the ASEAN market in order to increase market share and diversify the destination
countries for Indonesian product exports. The purpose of this study is to provide an overview
of coffee production and exports in ASEAN countries, analyze the performance of Indonesian
coffee exports to ASEAN countries and analyze the factors that influence Indonesian coffee
exports in the period 1997-2014. Indonesian coffee production over the past 12 years has
shown stagnation in the range of 640 - 700 thousand tons. However, coffee exports show
increasing developments in Malaysia, Thailand and Vietnam as well as stagnant exports and
tend to decline in the Philippines and Singapore. Based on the RCA and EPD indices, the
performance of Indonesia's coffee exports has the highest comparative advantage in the
country of Malaysia which is also evidenced by the position of the country along with
Vietnam in the rising star quadrant. From the results of panel data regression analysis at a
significance level of 5 percent, Indonesian coffee exports in ASEAN countries are influenced
by real export price variables, tea prices, destination country GDP, destination country real
exchange rates, and RCA competitiveness index. Meanwhile, the variable domestic coffee
production has no significant effect on Indonesian coffee exports.
146
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
dalam skema kebijakan Common Pemilihan ini dikarenakan keterbatasan
Effective Preferential Tariff – ASEAN ketersediaan data untuk semua variabel di
Free Trade Area (CEPT-AFTA). semua negara ASEAN sebagai obyek
Penelitiannya bertujuan untuk penelitian.
menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi ekspor kopi Indonesia dan
METODE PENELITIAN
dampak penerapan skema CEPT-AFTA
Data yang digunakan dalam
terhadap ekspor kopi Indonesia ke pasar
penelitian ini adalah data tahunan dan
ASEAN menggunakan model analisis
data sekunder yang diperoleh dari instansi
linier berganda diestimasi dengan
terkait dengan rincian data volume ekspor
metode Ordinary Least Square (OLS).
kopi Indonesia dan harga riil ekspor kopi
Hasil estimasi analisis regresi linier
diperoleh dari Badan Pusat Statistik
berganda pada empat negara (Malaysia,
(BPS), harga komoditi teh diperoleh dari
Singapura, Filipina, dan Thailand)
UNCOMTRADE, PDB riil diperoleh dari
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
World Bank, dan jumlah produksi kopi
memengaruhi ekspor kopi Indonesia ke
domestik diperoleh dari Kementerian
pasar ASEAN adalah pendapatan per
Pertanian, nilai tukar (kurs) riil diperoleh
kapita negara tujuan ekspor, nilai tukar
dari International Financial Statistics
riil Indonesia, konsumsi domestik kopi
yang diterbitkan oleh International
Indonesia, harga riil ekspor, produksi
Monetary Fund (IMF). Periode penelitian
kopi Indonesia, dan ekspor kopi
yaitu tahun 1997-2014.
Indoensia tahun sebelumnya. Sedangkan
Metode analisis yang digunakan
kebijakan CEPT-AFTA tidak
dalam penelitian ini yaitu penelitian
berpengaruh nyata terhadap ekspor kopi
deskriptif dengan menggunakan tabel dan
Indonesia ke pasar ASEAN.
grafik serta menggunakan perhitungan
Berdasarkan latar belakang
indeks RCA dan EPD untuk menganalis
permasalahan di atas, penelitian ini
kinerja ekspor kopi Indonesia. Adapun
bertujuan untuk memberikan gambaran
rumusan indeks RCA sebagai berikut
produksi dan ekspor kopi di negara-
(Tambunan, 2000).
negara ASEAN, menganalisis kinerja Xij
⁄
ekspor kopi Indonesia ke negara-negara Xit
ASEAN serta menganalisis faktor-faktor Indeks RCA = Wj (1)
⁄
yang berpengaruh terhadap ekspor kopi Wt
Indonesia tersebut periode tahun 1997-
2014. Export Product Dynamic (EPD)
Analisis ekspor kopi Indonesia ke dapat diformulasikan sebagai berikut
negara-negara ASEAN dalam penelitian (Kemendag, 2011).
ini menggunakan variabel harga kopi Sumbu x: Rata-rata pertumbuhan
ekspor Indonesia, harga teh sebagai pangsa pasar
X
ekspor negara i =
barang substitusi, PDB mitra dagang, ∑t ( in ) x100% - ∑t (Xin ) x100%
t=1 W t=1 W
in t in t-1
produksi kopi domestik, nilai tukar (2)
T
(kurs) riil negara-negara mitra dagang
Sumbu y: Rata-rata pertumbuhan
terhadap US $, dan indeks Revealed pangsa pasar produk 𝑛 =
W
Comparative Advantage (RCA). ∑t ( in) x100% - ∑t (Win) x100%
t=1 W t=1 W
Penelitian ini menggunakan data berkala i t i t-1
(3)
mulai dari tahun 1997 hingga tahun T
147
menggunakan analisis regresi data panel
dengan model sebagai berikut. 600000
LNVOLXKOPIit= a + β1HXKOPIit
+ β2HMTEHit + β3LNPDBHKit +
β4PRODKOPIit + β5KURSRit + β6LNRCAit it
+ ε 400000
(4) 200000
Hipotesis penelitian ini antara
0
lain harga ekspor riil kopi (HXKOPI)
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
dan nilai tukar mata uang riil negara
mitra dagang (KURSR) berpengaruh Perkebunan Rakyat Perkebunan Negara
negatif terhadap ekspor komoditi kopi Perkebunan Swasta
(LNVOLXKOPI). Harga barang
substitusi (HMTEH), PDB riil negara Sumber : Kementerian Pertanian (diolah)
mitra dagang (PDBHK), jumlah Gambar 1.
produksi kopi domestik (PRODKOPI) Produksi kopi Indonesia tahun 1997-2014
dan indeks daya saing (LNRCA) (ton)
berpengaruh positif terhadap ekspor Selain itu, berdasarkan data
komoditi kopi Indonesia. Kementan tahun 2010-2014, produksi
kopi Indonesia 73-79 persen didominasi
HASIL DAN oleh kopi jenis robusta dan sisanya
PEMBAHASAN merupakan kopi jenis arabika. Kopi
Produksi kopi berkaitan dengan robusta memiliki kelebihan tahan
jumlah komoditi kopi yang akan terhadap penyakit daun dan memerlukan
ditawarkan terhadap pasar domestik perawatan yang cenderung mudah.
maupun pasar luar negeri. Berdasarkan Namun kualitas cita rasa kopi robusta
Gambar 1, terlihat bahwa perkembangan tidak lebih baik dari kopi arabika
produksi kopi Indonesia selama kurang sehingga kurang memiliki daya jual. Kopi
dari 12 tahun terakhir mengalami arabika memiliki nilai jual yang lebih
stagnansi yakni berada pada kisaran 640 mahal karena memiliki cita rasa yang
ribu hingga 700 ribu ton. Hal ini baik.
disebabkan karena masih rendahnya Kinerja ekspor kopi Indonesia
produktivitas kopi Indonesia. Produksi tidak hanya diukur dari laju pertumbuhan
kopi Indonesia sekitar 91 – 96 persen (nilai atau volume), tetapi juga terlihat
selama periode penelitian berasal dari dari tingkat diversifikasinya, baik dalam
perkebunan yang dikelola oleh rakyat arti variasi produk (pendalaman struktur)
sehingga terdapat keterbatasan modal maupun diversifikasi pasar (negara
dan sumber daya serta sisanya dikelola tujuan). Meskipun pasar ASEAN bukan
oleh negara dan swasta. Hal ini merupakan pasar utama ekspor komoditi
menyebabkan pengelolaan kopi masih ekspor Indonesia, namun pasar ASEAN
buruk mulai dari bibit kopi yang merupakan pasar yang potensial dalam
digunakan, pemeliharaan tanaman, rangka memperluas tujuan ekspor
hingga penggunaan teknologi yang komoditi Indonesia. Komoditi kopi
masih tradisional sehingga Indonesia mulai banyak diperdagangkan
produktivitasnya masih jauh di bawah mengingat mulai banyaknya variasi
negara penghasil kopi lainnya seperti pengolahan kopi yang dikembangkan
Brazil dan Vietnam (Izzany, 2015). seiring dengan semakin majunya
teknologi dan pengetahuan. Selain itu,
pemasaran komoditi kopi di Indonesia
pun terus semakin gencar dengan adanya
148
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
peran serta pemerintah melalui kegiatan Gambar 2 menunjukkan volume ekspor
pemberdayaan dan edukasi mengenai komoditi kopi Indonesia ke 5 negara
teknik budi daya, pengolahan pasca ASEAN tahun 1997-2014. Rata-rata
panen dan pemasaran (Ariyanti, 2016). permintaan ekspor komoditi kopi
Indonesia merupakan salah satu Indonesia di negara Malaysia pada
produsen sekaligus pengekspor utama periode waktu tersebut mencapai 16.045
keempat komoditi kopi dunia setelah ton. Permintaan ekspor kopi Indonesia di
negara Brazil, Vietnam, dan Colombia. negara Malaysia cenderung meningkat
Komoditi kopi Indonesia tersebar di dari tahun ke tahun. Peningkatan
seluruh pangsa pasar negara-negara permintaan ekspor tersebut menunjukkan
dunia termasuk di kawasan ASEAN peningkatan yang mencapai di atas rata-
(Gambar 2). Indonesia telah lama rata terjadi sejak tahun 2008. Permintaan
melakukan ekspor komoditi kopi ke ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2013
pasar ASEAN, namun volume ekspor mencapai 42.098 ton atau menyumbang
komoditi kopi Indonesia sendiri devisa negara sebesar 79,7 juta dolar AS.
cederung fluktuatif dan masih cenderung Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun
lebih rendah dibanding negara-negara 2010 dimana volume ekspor kopi
pengimpor utama komoditi kopi Indonesia mencapai 48% dibanding tahun
Indonesia lainnya. Meskipun permintaan 2009. Berbeda dengan negara Filipina,
komoditi kopi Indonesia di pasar ekspor kopi Indonesia ke negara Filipina
ASEAN memiliki kecenderungan terlihat cenderung sangat fluktuatif. Rata-
fluktuatif, ekspor komoditi kopi rata ekspor komoditi kopi Indonesia ke
Indonesia dalam jangka panjang negara Filipina mencapai 6.208 ton.
menunjukkan tren yang positif secara Ekspor komoditi kopi Indonesia
umum. Ekspor komoditi kopi Indonesia cenderung tinggi yakni di atas rata-rata
ke lima negara ASEAN mencapai 5-17 pada tahun 2007-2009 dan mengalami
persen dari total ekspor kopi Indonesia penurunan tajam pada tahun 2011 dan
ke seluruh negara pada periode 1997- 2014.
2014. Rata-rata ekspor kopi Indonesia ke
lima negara ASEAN mencapai 35.977 20
ton (5%) dengan ekspor kopi terendah
15
pada tahun 1997 yakni sebesar 16.151
ton dan tertinggi 91.295 ton (17,1 %). 10
550.000.000 5
450.000.000 0
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
350.000.000
250.000.000
150.000.000 Malaysia Filipina Singapura
50.000.000 Thailand Vietnam
-50.000.000
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
149
fluktuatif dan mengalami penurunan. Rata- 5
rata harga riil komoditi kopi Indonesia di 4
Thailand dan Vietnam mencapai masing-
3
masing 2,94 dan 2,25 US $ per kg selama
periode penelitian. Harga riil komoditi 2
kopi tertinggi terdapat pada tahun 1997 1
mencapai 19,32 US $ untuk Thailand 0
dan 14,74 US $ untuk Vietnam.
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Tingginya harga ekspor komoditi kopi di
tahun tersebut dikarenakan adanya kondisi Malaysia Filipina Singapura
krisis ekonomi yang terjadi dikawasan Thailand Vietnam
Asia Timur. Walaupun cenderung
mengalami penurunan, sebelum tahun Sumber : UN Comtrade (diolah)
2007, harga riil komoditi kopi Indonesia Gambar 4.
di kedua negara tersebut masih lebih Perkembangan indeks RCA ekspor
mahal dibandingkan ketiga negara komoditi kopi Indonesia di negara negara
lainnya yakni Malaysia, Filipina, dan ASEAN tujuan ekspor tahun 1997-2014
Singapura. Harga riil komoditi kopi
terendah terdapat pada tahun 2007 Gambar 4 menunjukkan bahwa
sebesar 0,52 US $ untuk Thailand dan indeks Revelead Comparative Advantage
tahun 2009 sebesar 0,88 US $ untuk (RCA) ekspor komoditi kopi Indonesia ke
Vietnam. Pada tahun 2007-2009, harga lima negara tujuan ekspor di ASEAN
komoditi kopi di Thailand mengalami menunjukkan perkembangan yang
fluktuatif yang cukup tajam. Hal ini fluktuatif. Pada pasar Malaysia, dapat
berkaitan dengan terjadinya krisis dikatakan bahwa komoditi kopi sangat
ekonomi di Amerika yang berdampak ke diminati di negara tersebut. Hal itu
negara-negara Asia. Namun demikian, terlihat dari nilai RCA yang salalu di atas
harga riil komoditi kopi di Thailand angka satu yang mengindikasikan bahwa
cenderung stabil sejak tahun 2009 pada ekspor kopi Indonesia dapat dikategorikan
kisaran 1,07 hingga 1,69 US $ per kg. memiliki keunggulan komparatif. Dari
Berbeda dengan harga riil tahun 1997-2014, perkembangan nilai
komoditi kopi di Vietnam, harga riil RCA kopi Indonesia memiliki tren positif
komoditi tersebut cenderung menurun di negara ini, sehingga negara Malaysia
dengan drastis mulai tahun 2005 hingga dapat dikatakan tergolong negara peminat
mulai stabil pada tahun 2007 pada kopi dari Indonesia. Nilai indeks RCA
kisaran 0,88 hingga 1,20 US $ per kg. tertinggi di Malaysia mencapai 2,85 tahun
2013 yaitu pada saat nilai ekspor komoditi
kopi Indonesia ke Malaysia mencapai
nilai 79,71 juta US $. Namun jika
dibandingkan dengan indeks RCA
Vietnam di negara Malaysia, terlihat
bahwa ekspor kopi Vietnam memiliki
daya saing yang lebih tinggi dibandingkan
ekspor kopi Indonesia.
150
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
550.000.000 Filipina dan Thailand sebagai
450.000.000 negara tujuan ekspor kopi Indonesia
350.000.000 berada pada kuadran lost opportunity. Hal
250.000.000 ini berarti bahwa terjadi penurunan
150.000.000 pangsa pasar kopi Indonesia di pasar
50.000.000 negara tersebut ditengah peningkatan
-50.000.000 pangsa pasar produk kopi di perdagangan
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
dunia. Komoditi kopi di negara tersebut
ASEAN 5 Other masih didominasi oleh komoditi kopi dari
negara lain di dunia selain Indonesia.
Ekspor komoditi kopi Indoensia tidak
mengalami pertumbuhan di pangsa pasar
Filipina dan Thailand selama periode
Sumber : UN Comtrade (diolah) penelitian ini. Sementara itu, negara
Gambar 5. Singapura berada pada kuadran retreat,
Export Product Dynamic (EPD) yang berarti bahwa terjadi penurunan
komoditi kopi Indonesia ke negara- pangsa pasar kopi Indonesia di negara
negara ASEAN tahun 1997-2014 tersebut di tengah penurunan pangsa pasar
produk kopi perdagangan dunia di negara
Berdasarkan hasil EPD pada tersebut.
Gambar 5, ekspor komoditi kopi Model regresi panel digunakan
Indonesia di negara Malaysia dan untuk mengetahui faktor-faktor yang
Vietnam termasuk dinamis selama memengaruhi ekspor kopi Indonesia ke
periode penelitian (1997-2014) dengan negara tujuan ekspor yakni negara
rata-rata pertumbuhan pangsa pasar kopi Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand,
Indonesia di Malaysia sebesar 0,0029 dan Vietnam dengan variabel bebas yang
dan 0,0001 di Vietnam serta rata-rata digunakan adalah harga riil ekspor kopi
pertumbuhan pangsa produk kopi dunia ke negara tujuan, harga impor teh di
di negara tersebut masing-masing 0,1439 negara tujuan, Produk Domestik Bruto
dan 2,7925. (PDB) negara tujuan, total produksi kopi
Negara Malaysia dan Vietnam Indonesia, kurs riil negara tujuan, dan
sebagai tujuan ekspor kopi Indonesia daya saing kopi Indonesia pada periode
berada pada kuadran rising star. Hal ini penelitian tahun 1997-2014.
berarti bahwa ekspor komoditi kopi Terdapat tiga kemungkinan model
Indonesia di negara tersebut merupakan estimasi regresi data panel yang dapat
produk yang dinamis (pertumbuhannya digunakan yaitu Common Effect Model
cepat) selama periode penelitian. (CEM), Fixed Effect Model (FEM), dan
Pertumbuhan ekspor kopi Indonesia di Random Effect Model (REM). Untuk
dua negara tersebut tergolong kontinu memilih model estimasi, dapat dilakukan
dalam jangka waktu yang panjang. uji formal sebagai berikut.
Dengan kata lain, peningkatan pangsa 1. Uji Chow, digunakan untuk
pasar kopi Indonesia di pasar kedua memilih model terbaik antara
negara tersebut ditengah terjadinya model fixed effect dan common
peningkatan pangsa kopi perdagangan effect.
dunia di negara tersebut. Pasar komoditi 2. Uji Lagrange Multiplier,
kopi di kedua negara tersebut dapat digunakan untuk memilih model
dikatakan memiliki posisi pasar yang terbaik antara model random effect
ideal. dan common effect.
151
3. Uji Hausman, digunakan untuk (tolak 𝐻0). Selain itu hasil uji Lagrange
memilih model terbaik antara Multiplier menunjukkan bahwa model
model fixed effect dan random fixed effect lebih baik daripada model
effect. random effect. Berikutnya dilakukan
Selain itu, pemilihan model pengujian pada struktur varian covariance
estimasi dapat dilakukan dengan residual menggunakan uji Lagrange
melakukan uji secara informal dengan Multiplier (LM). Dari hasil uji LM
melihat jumlah individu dan series diperoleh bahwa residual struktur varians
waktunya. Beberapa ahli ekonometri - covariance bersifat heteroskedastis dan
yang tentunya telah membuktikan secara terdapat cross sectional correlation.
matematis, di mana dikatakan bahwa Setelah melakukan pemilihan model
jika data panel yang dimiliki mempunyai terbaik, pengujian struktur varian-
jumlah waktu (T) lebih besar covariance, dan pengujian asumsi klasik,
dibandingan jumlah individu (N) maka maka diperoleh model yang akan
disarankan untuk menggunakan model digunakan untuk mengidentifikasi
fixed effect. Sebaliknya jika data panel pengaruh variabel-variabel bebas terhadap
yang dimiliki mempunyai jumlah waktu ekspor komoditi kopi Indonesia. Model
(T) lebih kecil dibandingkan jumlah yang terpilih adalah model (fixed effect)
individu (N) maka disarankan untuk GLS cross section Seemingly Unrelated
menggunakan model random effect Regression (SUR). Selanjutnya
(Nachrowi dan Usman, 2006). berdasarkan uji asumsi klasik diperoleh
Dalam penelitian ini, model bahwa model tersebut memenuhi asumsi
random effect tidak dapat dilakukan nonmultikoliniearitas dan normalitas
karena jumlah individu kurang dari sehingga model estimasi data panel untuk
jumlah (series) waktu sehingga hanya ekspor komoditi kopi Indonesia yang
akan menggunakan uji statistik Chow diperoleh :
dan Lagrange Multiplier. Berikut
penghitungan model estimasi yang LNVÔLXKOPIit = (- 0,7965+µi)
dihasilkan. -0,1133 HXKOPI*it+0,1289HMTEH*it
Tabel 4. Hasil estimasi regresi data
+ 0,6685 LNPDBHK*it - 0,000001 PRODKOPIit
panel model common effect
dan fixed effect -0,00018 KURSR*it+0,9427 LNRCA*it
Jenis Variabel t (5)
Koefisien Prob
Estimasi Independen statistik
C 20,73216 2,210 0,030
HXKOPI -0,15761 -4,863 0,000 *Signifikan pada alpha 5%,
Common
HMTEH 0,30366 4,518 0,000 𝑅𝑎𝑑j
2 = 0,983 ; 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛g* = 521,876
LNPDBHK -0,15652 -0,446 0,656
Effect Dari persamaan di atas dapat
PRODKOPI 0,00000 -2,298 0,024
KURSR -0,00008 -3,171 0,002 diketahui bahwa model tersebut memiliki
LNRCA 1,09023 17,176 0,000
C -3,14517 -0,378 0,707 nilai prob (F-statistic) bernilai 0,0000
HXKOPI -0,10095 -4,548 0,000 yang berarti seluruh variabel bebas secara
HMTEH 0,18185 3,520 0,001
Fixed
LNPDBHK 0,75834 2,450 0,017
simultan signifikan memengaruhi variabel
Effect
PRODKOPI 0,00000 -1,270 0,208 tak bebas dengan tingkat keyakinan 95
KURSR -0,00018 -5,111 0,000 persen. Nilai adjusted R-squared sebesar
LNRCA 0,97507 20,455 0,000
Sumber : hasil olahan 0,983 menunjukkan bahwa variabel harga
riil ekspor kopi, harga impor teh di negara
Berdasarkan hasil uji Chow mitra dagang, PDB riil, produksi kopi
diperoleh bahwa model fixed effect lebih Indonesia, nilai tukar riil dan RCA
baik daripada model common effect mampu menjelaskan variasi volume
152
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
ekspor komoditi kopi Indonesia ke negara- sesuai dengan hasil penelitian Widayanti
negara ASEAN tujuan ekspor tahun 1997- et al (2009). Namun, pada penelitian
2014 sebesar 98,3 persen dimana 1,7 Izzany (2015), harga riil ekspor kopi
persen sisanya dijelaskan variabel lain Indonesia signifikan berpengaruh secara
yang tidak tercakup dalam model. positif terhadap volume ekspor kopi
Indonesia ke negara Singapura. Izzany
Tabel 5. Hasil estimasi regresi data (2015) meneliti dari sisi penawaran yaitu
panel model fixed effect cross adanya peningkatan harga ekspor kopi
section SUR akan mendorong peningkatan penawaran
Variabel ekspor kopi Indonesia ke negara tersebut.
Koefisien t statistik Prob
Independen Variabel harga teh di negara tujuan
C -0,796567 -0,1300 0,8965
HXKOPI -0,113322 -4,5670 0,0000
ekspor berpengaruh positif terhadap
HMTEH 0,128956 5,3480 0,0000 pertumbuhan volume ekspor kopi ke lima
LNPDBHK 0,668522 2,9740 0,0039 negera tujuan. Nilai koefisien harga teh
PRODKOPI -0,000001 -1,5350 0,1288 sebesar 0,128 menunjukkan bahwa setiap
KURSR -0,000181 -7,9600 0,0000 terjadi kenaikan harga teh sebesar 1 US $
LNRCA 0,942759 39,8670 0,0000 akan berpengaruh pada peningkatan
Sumber : hasil olahan permintaan volume ekspor kopi Indonesia
sebesar 12,8 persen, dengan asumsi
Pengujian secara parsial dapat variabel lain konstan (ceteris paribus).
dilihat dari nilai t-statistic dari tiap Hasil ini sesuai dengan hipotesis
variabel bebas. Hasil pengujian yang penelitian yang diajukan bahwa harga teh
terdapat pada Tabel 8 menunjukkan berpengaruh positif terhadap permintaan
bahwa variabel harga riil ekspor kopi ekspor kopi. Kenaikan harga teh akan
Indonesia, harga teh, pertumbuhan PDB, mendorong pembeli untuk lebih memilih
nilai tukar riil, dan RCA signifikan kopi karena sifat dari kopi dan teh adalah
secara parsial berpengaruh terhadap memiliki fungsi yang sama.
variabel volume ekspor pada tingkat Variabel PDB riil negara-negara
alpha 5 persen. Variabel jumlah ASEAN pada tingkat signifikansi 5 persen
produksi kopi Indonesia tidak signifikan berpengaruh positif terhadap permintaan
berpengaruh secara parsial terhadap ekspor kopi Indonesia. Setiap peningkatan
volume ekspor kopi Indonesia. PDB sebesar 1 persen akan meningkatkan
Variabel harga riil ekspor kopi ke permintaan ekspor kopi Indonesia sebesar
negara tujuan ekspor berpengaruh 0,668 persen dengan asumsi variabel
negatif terhadap pertumbuhan volume lainnya konstan atau dalam kondisi
ekspor kopi ke lima negara tujuan ceteris paribus. Pengaruh PDB terhadap
ekspor di kawasan ASEAN tersebut. permintaan ekspor kopi sesuai dengan
Nilai koefisien harga riil kopi sebesar hipotesis yang diharapkan. Hasil ini juga
0,113 menunjukkan bahwa setiap sesuai dengan penelitian Ademe dan
kenaikan harga riil ekspor 1 US $ akan Yismaw (2013) dan Waheed dan Abbas
mengurangi permintaan ekspor kopi (2015) bahwa pendapatan domestik di
Indonesia di negara tujuan ekspor negara tujuan ekspor berpengaruh positif
sebesar 11,3 persen, dengan asumsi terhadap ekspor.
variabel lain konstan (ceteris paribus). Pertumbuhan PDB negara-negara
Hasil ini sesuai dengan hipotesis tujuan ekspor yang positif tahun 1997-
penelitian bahwa harga riil ekspor 2014 menunjukkan kondisi perekonomian
berpengaruh secara negatif terhadap yang terus membaik dan merupakan pasar
permintaan ekspor kopi Indonesia dan yang potensial selama 18 tahun terakhir.
Tingkat perekonomian yang digambarkan
153
di dalam PDB menunjukkan negara- RCA sebesar 0,9427 menunjukkan bahwa
negara ASEAN tersebut memiliki pasar apabila RCA (daya saing) ekspor kopi
domestik yang mampu menyerap barang Indonesia meningkat 1 persen maka akan
impor dalam jumlah yang semakin besar. meningkatkan permintaan ekspor
Dengan demikian, negara-negara komoditi kopi sebesar 0,9427 persen,
ASEAN merupakan negara yang cocok dengan asumsi variabel lainnya konstan
menjadi tujuan ekspor komoditi kopi (ceteris paribus). Daya saing (RCA)
Indonesia karena memiliki respon positif ekspor kopi Indonesia ini
terhadap barang-barang impor dari mengindikasikan seberapa besar
negara lain. kemampuan komoditi kopi
Selanjutnya, variabel nilai tukar mempertahankan pangsa pasar di negara-
riil negara tujuan ekspor kopi negara ASEAN tujuan ekspor. Semakin
berpengaruh negatif dan signifikan besar nilai RCA kopi Indonesia di pasar
terhadap volume ekspor komoditi kopi negara tujuan ekspor menunjukkan sejauh
Indonesia ke negara tersebut. Pengaruh mana ekspor kopi Indonesia mendominasi
variabel nilai tukar riil dapat dilihat pangsa pasar kopi di ASEAN.
melalui nilai koefisien regresi variabel
tersebut sebesar 0,000181. Angka itu KESIMPULAN DAN SARAN
memiliki arti bahwa setiap terjadi Beberapa kesimpulan yang dapat
peningkatan (depresiasi) nilai tukar riil disampaikan berdasarkan hasil dan
ke lima negara tujuan ekspor tersebut pembahasan yaitu sebagai berikut.
akan menurunkan permintaan ekspor 1. Perkembangan ekspor komoditi kopi
kopi 0,0181 persen di negara tersebut, Indonesia di negara Malaysia,
dengan asumsi variabel lain konstan Thailand, dan Vietnam cenderung
(ceteris paribus). Hasil tersebut sesuai meningkat sedangkan ekspor komoditi
dengan hipotesis yang diduga kopi Indonesia di negara Filipina dan
sebelumnya dan sesuai dengan Singapura cenderung fluktuatif dan
penelitian Hussien (2015) yang juga menurun. Ekspor komoditi kopi
menunjukkan pengaruh yang negatif dari Indonesia terbesar dicapai di negara
nilai tukar riil terhadap ekspor kopi. Malaysia dengan rata-rata 16.045 ton
Peningkatan (depresiasi) nilai tukar riil dan terkecil di negara Vietnam dengan
mata uang negara-negara tujuan ekspor rata-rata 1.259 ton.
terhadap USD menyebabkan semakin 2. Berdasarkan indeks RCA, ekspor kopi
mahalnya barang-barang impor yang Indonesia hanya memiliki keunggulan
masuk ke negara tersebut sehingga komparatif di atas rata-rata dunia di
berdampak pada penurunan jumlah negara tujuan Malaysia. Berdasarkan
barang-barang yang dapat dibeli. Di lima hasil EPD, kinerja ekespor komoditi
negara tujuan ekspor kopi Indonesia kopi Indonesia di negara Malaysia dan
menunjukkan kecenderungan mata uang Vietnam termasuk dinamis selama
riil yang mengalami apresiasi sehingga periode penelitian (1997-2014) karena
berdampak pada peningkatan permintaan berada pada kuadran rising star.
barang impor termasuk komoditi kopi 3. Berdasarkan hasil pemilihan model
dari Indonesia. yang terbaik, variabel harga teh, PDB
Variabel daya saing dengan riil dan indeks daya saing (RCA)
pendekatan revealed comparative signifikan berpengaruh positif terhadap
advantage (RCA) memiliki pengaruh ekspor kopi Indonesia. Variabel harga
yang positif dan signifikan terhadap riil ekspor kopi Indonesia dan nilai
pertumbuhan volume ekspor kopi tukar riil signifikan berpengaruh
Indonesia. Nilai koefisien pada variabel negatif terhadap ekspor komoditi kopi
154
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Indonesia. Sementara variabel olahan dengan kode HS 2101. Selain
produksi kopi domestik Indonesia itu, dapat juga menambahkan variabel
tidak signifikan berpengaruh terhadap lain seperti konsumsi kopi domestik
ekspor komoditi kopi Indonesia. dan negara tujuan ekspor, harga ekspor
Berikut beberapa saran kopi pesaing di pasar ASEAN, volume
berdasarkan kesimpulan penelitian. maka ekspor negara eksportir lainnya, dan
berikut beberapa saran yang disampaikan jumlah penduduk negara tujuan ekspor.
oleh penulis :
1. Dalam rangka meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
permintaan ekspor kopi Indonesia,
pemerintah perlu memperluas pangsa
Ademe, A.S and Yismaw, M. A. 2013.
pasar ekspor dengan melakukan
Ethiopian Coffee Trade Pattern:
diversifikasi negara tujuan ekspor ke
An Augmented Gravity Modeling
negara ASEAN lain seperti
Approach. Journal of Economic
Myanmar, Laos, dan Kamboja. Selain
and Sustainable Development, 4
itu pemerintah dapat menambahkan
(17), 110-120.
pengiriman ekspor kopi ke negara
tujuan ekspor yang memiliki PDB
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. 2016.
dan daya saing ekspor kopi Indonesia
Sejarah Kopi di Indonesia. 11
yang tinggi di ASEAN seperti
maret 2016. http://www.aeki-
Malaysia dan Vietnam melalui
aice.org/page/sejarah/id
kebijakan kuota ekspor negara tujuan
lainnya.
Badan Pusat Statistik. 2013. Buletin
2. Untuk mendorong daya saing
Perdagangan Luar Negeri Ekspor
komoditi kopi Indonesia, pemerintah
Menurut Kelompok Komoditi dan
dan petani kopi perlu meningkatkan
Negara Desember 2013. Jakarta :
kualitas hasil kopi dengan melakukan
BPS.
intensifikasi kopi melalui bibit
arabika, irigasi kopi pada masa
Badan Pusat Statistik. 2014. Buletin
kemarau dan penggunaan pupuk,
Statistik Perdagangan Luar Negeri
serta melakukan pengolahan lebih
Ekspor Menurut Kelompok
lanjut terhadap biji kopi seperti
Komoditi dan Negara Desember
dekafeinasi (proses penghilangan
2014. Jakarta : BPS.
kafein, fermentasi dan penyangraian
untuk menambah pilihan cita rasa
Badan Pusat Statistik. 2015a. Produk
kopi ekspor.
Domestisk Bruto Indonesia
3. Pemerintah perlu menjaga kestabilan
Triwulanan 2011-2015. Jakarta :
nilai tukar negara dan sigap terhadap
BPS.
gejolak nilai tukar negara tujuan
ekspor agar tidak berimbas pada
Badan Pusat Statistik. 2015b. Pendapatan
peningkatan harga ekspor kopi dan
Nasional Indonesia 2010-2014.
penurunan daya beli masyarakat
Jakarta : BPS.
melalui kebijakan moneter. Selain itu,
harga komoditi teh di negara tujuan
Baga, Lukman M., Anna Fariyanti, dan Siti
dapat dijadikan pertimbangan untuk
Jahroh. 2011. Kewirausahaan dan
memetakan permintaan ekspor kopi
Daya Saing Agribisnis.Bogor : IPB
Indonesia di ASEAN.
Press.
4. Bagi penelitian selanjutnya, cakupan
kopi dapat diperluas dengan kopi
155
Baltagi, Badi H. 2011. Econometric Fifth Izzany, Shiraz Fayeza. 2015. Analisis
Edition. New York : Springer. Kinerja Ekspor Kopi Indonesia ke
Pasar ASEAN dan Faktor-faktor
Blanchard, Olivier and Johnson, David R. yang mempengaruhi dalam skema
2012. Macroeconomics Sixth CEPT-AFTA [skripsi]. Bogor :
Edition. New Jersey: Prentice Institut Pertanian Bogor.
Hall.
Kementerian Perdagangan Republik
Ekananda, Mahyus. 2014. Analisis Indonesia. 2011. Kajian Kebijakan
Ekonometrika Data Panel. Pengembangan Diversifikasi
Jakarta : Mitra Wacana Media. Pasar dan Produk Ekspor. Jakarta
: Kemendagri.
Ekananda, Mahyus. 2015. Perdagangan
Internasional. Jakarta : Erlangga. Krugman, Paul R. dan Obstfeld, Maurice.
1991. Ekonomi Internasional Teori
Greene, William H. 2012. Econometric dan Kebijakan. 2nd edition. (Faisal
Analysis Seventh Edition. New H. Basri, trans). Jakarta : Raja
York : Pearson. Grafindo Persada.
156
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
Sihono, Teguh. 2009. Dampak Krisis EISSN : 2442 – 9813
Finansial Amerika Serikat ISSN : 1829 – 9822
Terhadap Perekonomian Asia.
Krisis Finansial Amerika
Serikat dan Perekonomian
Asia, 6(1), 1-
20.
ABSTRAK
Negara yang memasok komoditas tertentu dengan negara lain yang mem butuhkan.
cen derung akan melakukan kegiatan ekspor. Ekspor dapat memberikan banyak manfaat dan
.
merupakan sumber penting bagi negara-neg ara yan g sedang berkembang seperti Indonesia
. . .
maupun parsial terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Serta untuk mengetahui
.
variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda. Hasil analisis data menun jukkan bahwa secara serempak investasi, inflasi, kurs
. .
dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit berpengaruh terhadap ekspor Indonesia tahun
1992-2012. Secara parsial, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit berpengaruh
signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012, sedangkan nvestasi dan inflasi tidak
berpen garuh sig nifikan terhadap ekspor Indones ia tahun 1992-2012. Selanjutnya, variabel
. . .
kurs dollar Amerika Serikat merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap
ekspor Indonesia tahun 1992-2012.
ABSTRACT
Export usually conduct by country who needs certain goods from another country. It
gives lot of benefits and is an important income sources for developing countries such as
Indonesia to support its development. Export can increase Indonesia’s income significantly.
And thus, this research meant to know the simultaneous or partial effect of investment,
inflation, US Dollar exchange rate and lending rate toward Indonesian export in 1992-2012.
Another reason would be finding free variable that dominantly affected Indonesian export
at that time. Therefore, the data analysis chose was multiple linear regression. From the
research, writer found out that investment, inflasion, US Dollar exchange rate and lending
rate had simultaneously influencing Indonesian export in 1992-2012. Meanwhile in partial
way, US Dollar exchange rate and lending rate considerably influenced Indonesian export
saved for the invenstment and inflasion. Henceforth, variable of US Dollar exchange rate
showed dominant role toward Indonesian export in that years.
PENDAHULUAN
dibutuhkan pendanaan yang cukup besar. Adanya potensi sumberdaya alam yang
2006:221). Manfaat perdagangan Internasional yang dilihat dari segi ekspor dapat
Anne Krueger (dalam Nanga 2005:300) memaparkan bahwa kenaikan 0,1 persen
Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi didalam negara, kemudian
akan dijual keluar negeri (Mankiw, 2006:240). Kegiatan ekspor dalam jangka
526
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
didukung oleh penelitan Kusuma dan Kembar (2012) yang menyimpulkan bahwa
Oleh karena itu ekspor menjadi salah satu tolak ukur penting untuk mengetahui
seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Anthony dan Ricard (2012)
dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor (Fahri,
2012). Persaingan yang sangat ketat antar berbagai produk, dengan faktor penentu
daya saing yaitu harga, kualitas atau mutu barang menjadi hal yang perlu
diperhatikan. Secara kumulatif, nilai total ekspor Indonesia dari tahun 1992-2012
persentase perkembangan rata-rata total ekspor sekitar 8,66 persen setiap tahun.
Tahun 2010 pencapaian total ekspor Indonesia mencapai nilai 157.779,1 juta US $
dari tahun sebelumnya dan penurunan perkembangan total ekspor tertinggi terjadi
pada tahun 2009 sebesar -14,97 persen dari tahun sebelumnya dengan nilai
527
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
menyentuh angka 203.496,6 juta US $ dan ekspor yang paling rendah terjadi pada
Apalagi dalam menghadapi era perdagangan bebas dikawasan Asia Tenggara atau
kinerja ekspor, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain. Maka perlu
maupun eksternal. Seperti faktor ekonomi antara lain inflasi, tingkat suku bunga,
adalah selera konsumen, harga, nilai tukar (kurs), pendapatan konsumen dan
528
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
juga di duga menjadi pengaruh terjadinya fluktuasi pada ekspor. Investasi adalah
modal yang diperoleh dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan
modal dan peralatan produksi dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa
yang lebih efektif dan efisien di masa mendatang (Sukirno, 2000:366). Investasi
meningkat sehingga jumlah barang ekspor dan nilai ekspor juga akan meningkat
maka akan meningkatkan ekspor barang dan jasa. Teori diatas menyebutkan
situasi dimana nilai uang terus mengalami depresiasi atau penurunan dari segi
nilai, hal tersebut menandakan adanya kecenderungan kenaikan harga barang dan
jasa yang tersedia. Meningkatnya harga barang baku menyebabkan para produsen
tersebut didukung oleh hasil penelitian Inneke (2014) yang menyimpulkan bahwa
inflasi berpengaruh negatif dan sig nifikan terhadap ekspor kerajinan di provinsi
. . .
529
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
Adanya angka perbandingan dari nilai suatu mata uang dengan mata uang
lainnya disebut kurs valuta asing atau kurs (Salvatore, 2008:67). Valuta asing
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs dollar Amerika Serikat dengan
.
sangat tergantung pada kurs valuta asing dan harga dalam negeri. Secara teori
apabila kurs valuta asing mengalami kenaikan terhadap mata uang dalam negeri,
maka hal ini dapat meningkatkan ekspor dan sebaliknya apabila kurs valuta asing
mengalami depresiasi terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini dapat
oleh hasil penelitian Ketut Budiawan (2009) yang menyatakan kurs dollar
Selanjutnya penelitian Sri Martha (2014) juga menyimpulkan bahwa, kurs dollar
Amerika Serikat berpengaruh positif terhadap volume ekspor kayu manis. Teori
Suku bunga kredit merupakan sejumlah ganti rugi atau balas jasa atas
meminjam kredit lebih besar dari bank yang kemudian digunakan untuk
berinvestasi sehingga produksi akan meningkat dan ekspor pun akan meningkat.
Selanjutnya Edward (2001) mengatakan besar kecilnya modal kerja yang ingin
530
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
didapat oleh eksportir tergantung dari tingkat suku bunga kredit, tingkat suku
.
nilai ekspor. Pernyataan tersebut searah dengan hasil penelitian Kayika Putri
(2011) yang menyimpulkan bahwa, tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif
Wirahasta (2011) Tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan
Bali. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Pramono Hariadi (2008) yang
bunga kredit dan IHPB secara silmultan berpengaruh terhadap ekspor nonmigas
menyatakan secara serempak suku bunga kredit, kurs dollar Amerika Serikat dan
(2012) menunjukkan bahwa jumlah produksi, harga dan investasi secara serempak
531
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
2010.
sebelumnya yang sudah dipaparkan diatas, maka penelitian ini akan mengambil
Amerika Serikat dan suku bunga kredit. Penelitian ini menggunakan Ekspor di
Indonesia tahun 1992-2012 sebagai variabel terikat. Penelitian ini diharapkan bisa
Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui pengaruh investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan
suku bunga kredit secara serempak terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-
2012.
2) Untuk mengetahui pengaruh investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan
suku bunga kredit secara parsial terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
(NKRI).
532
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
Sumber Data
1) Data sekunder merupakan data dalam bentuk laporan tahunan yang telah
disusun dan telah diterbitkan oleh pihak terkait dan dapat digunakan oleh
. .
instansi yang bukan pengolahnya. Data ini diperoleh dari penelitian, jurnal,
Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik Indonesia dan situs resmi lainnya.
2) Data Primer merupakan data yang hanya bisa didapatkan dari sumber pertama.
.
metode observasi non prilaku yang diambil dari dokumentasi, yaitu pengumpulan
data dengan cara membaca, mencatat dokumen dan catatan tertulis (Sugiyono,
2002:139).
dianalisis dengan menggunakan alat bantu SPSS 13.0 untuk dapat mempercepat
dengan menggunakan model regresi semilog, sebagai berikut (Gujarati dan Porter,
2010:210):
533
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
LnY = β0 + β1LnX1 + β2X2 + β3LnX3 + β4X4 + µ ................................................... (1)
534
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
Keterangan:
LnY = Log natural ekspor Indonesia
Β0 = Intercept
β1 β2 β3 β4 = Koefisien regresi
LnX1 = Log natural investasi
X2 = Inflasi
LnX3 = Log natural Kurs dollar Amerika Serikat
X4 = Suku bunga kredit
µ = Faktor gangguan stokastik
2) Uji F
3) Uji t
terikat dapat dilihat melalui nilai absolut standardized coefficients beta yang
paling tinggi.
Uji asumsi klasik ini digunakan agar hasil prediksi tidak bias atau valid dan
(Suyana, 2012:99).
535
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
2) Uji F
Oleh karena nilai Fhitung (14,421) > Ftabel (3,01), maka Ho ditolak. Ini berarti
bahwa investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit secara
Artinya, investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit
ba hwa 78,3 persen variasi variabel ekspor Indonesia dipengaruhi secara bersama-
.
sama oleh variasi variabel investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku
bunga kredit sedangkan sisanya sebesar 21,7 persen dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model.
3) Uji t
Berdasarkan hasil olah data t hitung (1,996) ≤ ttabel (2,120), maka Ho diterima.
Ini berarti investasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap ekspor Indonesia
tahun 1992-2012. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
536
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
juga searah dengan hasil penelitian Ignatia (2009) yang menyatakan bahwa
persen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, maka ekspor Indonesia
diterima. Ini berarti inflasi tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap ekspor
Indonesia tahun 1992-2012. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan
diduga karena tingkat inflasi pada tahun 1992-2012 masih berada dibawah 20
persen atau rata-rata 11,06 persen dengan perkembangan -0,3 persen setiap
tahunnya. Inflasi ini di kategorikan jenis inflasi sedang (moderate inflation), yaitu
inflasi di bawah dua digit seperti di bawah 20 persen per tahun, yang tidak terlalu
537
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
tahun 1992-2012. Has il penelitian ini juga searah dengan penelitian yang
.
dilakukan oleh Abu Bakar (2014) yang menyatakan inflasi secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor. Nilai β2 sebesar -0,002 yang artinya,
jika inflasi mengalami kenaikkan sebesar 1 persen dengan asumsi variabel lain
dianggap konstan, maka ekspor Indonesia tahun 1992-2012 akan turun sebesar
0,002 persen. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi mempunyai hubungan yang
negatif terhadap ekspor Indonesia, dimana pernyataan ini sesuai dengan hipotesis
peneliti.
Tahun 1992-2012.
Berdasarkan hasil olah data t hitung (5,542) > ttabel (2,120), maka Ho ditolak.
Ini berarti kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh positif signifikan terhadap
ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan
.
bahwa apabila kurs valuta asing mengalami kenaikan terhadap mata uang dalam
negeri, maka hal ini dapat meningkatkan ekspor dan sebaliknya apabila kurs
valuta asing mengalami depresiasi terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini
dapat menurunkan ekspor (Soundres dan Liliana, 2002). Hasil penelitian ini juga
bahwa, kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ekspor kerajinan provinsi Bali. Nilai β3 sebesar 0,625 yang artinya, jika kurs
diharapkan meningkat sebesar 0,625 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kurs
538
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
Pengaruh Suku Bunga Kredit (X4) terhadap Ekspor Indonesia Tahun 1992-
2012.
Berdasarkan hasil olah data thitung (-3,102) < -ttabel (-2,120), maka Ho
ditolak. Ini berarti suku bunga kredit secara parsial berpengaruh negatif signifikan
terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Hasil penelitian ini sesuai dengan
teo ri yang mengatakan besar kecilnya modal kerja yang ingin didapat oleh
.
eksportir tergantung dari tingkat suku bu nga kredit, tingkat suku bunga kredit
. . . . .
(Edward, 2001). Hasil penelitian ini juga searah dengan penelitian yang dilakukan
oleh Kayika Putri (2011) yang menyimpulkan ba hwa, tingkat suku bunga kredit
.
berpe ngaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor kopi provinsi Bali. Nilai β4
.
sebesar -0,094 yang artinya, jika suku bunga kredit mengalami kenaikkan sebesar
1 persen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, maka ekspor Indonesia
tahun 1992-2012 akan turun sebesar 0,094 persen. Hal ini menunjukkan ba hwa .
suku bunga kredit mempunyai hubungan yang negatif terhadap ekspor Indonesia,
. .
memiliki nilai standardized coefficients beta terbesar yaitu 0,745. Maka dapat
539
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi yang
dibuat berdistribusi normal atau tidak. Metode yang dipakai adalah dengan
.
menunjukan bahwa titik menyebar mendekati garis lurus, hal ini menyimpulkan
dikatakan berdistribusi normal apabila sig. (2 tailed) > alpha. Hasil pengujian
statistik nonparametrik menunjukan bahwa nilai sig. (2-tailed) yang lebih besar
dari level of signifikan yang dipakai yaitu 0,923 > 0,05. Maka dapat disimpulkan
model berdistribusi normal dan layak digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Uji Multikolinearitas
yang sempurna diantara semua variabel penjelas dalam sebuah model regresi.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel
bebas. Kriteria pengujian multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai dari VIF
dan TOL, apabila VIF tidak lebih dari 10 dan nilai TOL yang semakin dekat
540
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat ba hwa koefisien VIF t idak lebih dari 10 dan
. .
nilai TOL yang mendekati nilai 1. Hal ini berarti tidak terdapat gejala
Tabel 1.
Nilai Koefisien Tolerance Value (TOL) dan
Variance Inflating Factor (VIF)
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
Investasi (LnX1) 0,771 1,297
Inflasi (X 2) 0,608 1,644
Kurs (LnX 3) 0,751 1,331
Suku Bunga (X4) 0,596 1,678
Sumber : Hasil penelitian 2015
Uji Autokorelasi
Akibat dari autokorelasi adalah parameter yang di estimasi menjadi bias dan .
variannya tidak minimum, sehingga tidak efisien. Cara untuk mengetahui ada
.
tidaknya autokorelasi dapat digunakan uji Durbin Watson. Oleh karena nilai d
autokorelasi dengan runs test. Kriteria pengujiannya apabila nilai asymp. sig. (2-
.
tailed) lebih besar dari alpha, maka model uji terbebas dari autokorelasi. .
Berdasarkan hasil olahan data, didapat nilai asymp. sig. (2-tailed) yang lebih besar
dari alpha yaitu 0,375 > α = 0,05, maka dapat disimpulkan model uji yang dipakai
.
terbebas dari autokorelasi, sehingga model yang dibuat layak dipakai untuk
memprediksi.
541
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedast isitas bert ujuan untuk menguji apakah da lam model
. . . .
lain, dengan cara uji korelasi Spearman Rho yang dilakukan dengan
hasil olahan data pada Tabel 2. dapat dilihat semua variabel idependent tidak
0,05. Hal ini berarti pada model yang dibuat tidak ada gejala heterokedastisitas,
Tabel 2.
Uji Spearman Rho
Model Sig.
Investasi (LnX 1) 0,775
Inflasi (X 2) 0,180
Kurs (LnX 3) 0,454
Suku Bunga (X4) 0,876
Sumber : Hasil penelitian 2015
SIMPULAN
berikut:
1) Investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit
.
1992-2012.
542
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
SARAN
menjaga tingkat suku bunga kredit agar selalu rendah dan juga menjaga
Indonesia dalam menekan tingkat suku bunga kredit serta menstabilkan kurs
REFRENSI
Abu Bakar. 2014. Pengaruh Cost of Hedging dan Inflasi Terhadap Nilai Ekspor
pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana
.
543
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
Amelia Sri Pramana, Komang dan Meydianawathi. Luh Gede. 2013. Variabel-
Variabel yang Mempengaruhi Ekspor Nonmigas Indonesia ke Amerika
Serikat. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universita Udayana, 6(2), pp:
98-105.
Atmaja, Surja Adwin. 2002. Analisa Pergerakan Nilai Tukar Rupiah terhadap
Dollar Amerika Setelah Diterapkannya Kebijakan Sistem Nilai Tukar
Mengambang Bebas di Indonesia. Jurnal Ekonomi Akuntansi dan
Keuangan, 4(1), pp: 69-78.
Budiawan, Ketut. 2009. Prospek Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke India.
Skripsi Sarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, Denpasar.
Hidayat, Muhammad, Lapeti Sari & Nobel Aqualdo. 2011. Analisis Faktor-Faktor
. .
Ignatia, Martha Herdrati dan Yunita, Dwi S. 2009. Analisis Faktor Ekonomi Yang
.
544
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
Kayika Putri, I.A.A. 2011. Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang
. .
Kusuma Juniantara, I Putu dan Kembar Sri Budhi, Made. 2012. Pengaruh Ekspor,
Impor dan Kurs terhadap Cadangan Devisa Nasional Periode 1999-2010.
E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 3(1), pp: 32-38.
Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
------. 2005. Makro Ekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi ke 2. Jakarta:
.
Raharja dan Manurung. 2004. Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rindra, I Nyoman. 2006. Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar
Amerika Serikat, Inflasi terhadap Volume Ekspor Kerajinan Anyaman
Provinsi Bali Periode 1992-2005. www ejournal.unud ac id.
545
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
Sri Martha Ayuningsih, Ni Luh. 2014. Pengaruh kurs, Jumlah Produksi dan Luas
Lahan terhadap Volume Ekspor Kayu Manis Indonesia Periode 1992-2011
serta Daya Saing. Skripsi Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar.
Sri Susiani, Ni Ketut. 2010. Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga Kredit dan
Kurs Dollar Terhadap Ekspor Kerajinan Provinsi Bali. Skripsi Sarjana
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana, Denpasar.
Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Perkasa.
Triyono. 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jurnal
Pembangunan Ekonomi, 9(2), pp: 156-157.
.
Wirahasta Utama, Made Gede. 2011. Analisis Daya Saing, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi dan Prospek Ekspor Kerajinan Provinsi Bali. Skripsi
. .
546
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
ABSTRAK
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangat ketat sehingga membuka usaha menjadi alternatif dalam
memilih mata pencaharian. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sektor ekonomi nasional
yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga menjadi tulang punggung
perekonomian Nasional. Namun masalah yang dihadapi oleh usaha ataupun industri kecil kebanyakan adalah
sumber modal, tenaga kerja, bahan baku pengelolaan industri dan pemasaran. Dengan pengabdian masyarakat
terkait pendampingan UMKM pada jenis makanan tradisional Opak diharapkan dapat memberikan solusi
UMKM. Metode penyelesaian masalah yang digunakan berdasar pada pendekatan manajemen dalam
meningkatkan hasil produksi dan hasil penjualan dengan 4 (empat) tahapan pelaksanaan program yaitu
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Program yang dilakukan adalah pendekatan manajemen
terkait jam kerja yang dibuat secara terstruktur dengan waktu 8 jam, memanfaatkan sosial media dan jasa antar
sehingga pemesanan tidak hanya dilakukan secara konvensional saja dan komunikasi sangat baik antara
pendamping dan mitra dalam mencapai tujuan pendampingan.
1. PENDAHULUAN
Saat ini persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangat ketat. Tingkat pendidikan dan
kemampuan sangat dibutuhkan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor
ekonomi nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga
menjadi tulang punggung perekonomian Nasional. UMKM juga merupakan kelompok
pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian di Indonesia dan telah terbukti menjadi kunci
pengaman perekonomian Nasional dalam masa krisis ekonomi serta menjadi desiminator
pertumbuhan ekonomi pasca krisis. Namun sebuah UMKM harus mampu mengikuti
perkembangan zaman dalam rangka terus eksis. Menurut (Arifudin, 2020a) bahwa
perkembangan dalam dunia usaha di Indonesia saat ini yang semakin cepat dan pesat
berakibat juga pada perubahan budaya. Sehingga organisasi dituntut untuk mempunyai
budaya yang membedakan dengan organisasi lain yang sejenis.
Didasarkan atas kondisi tersebut, pemerintah pada tahun 2009 mencanangkan tahun
industri kreatif yang diyakini merupakan industri penggerak sektor rill ditengah ancaman
melambatnya perekonomian akibat krisis global. Melalui Inpres No. 6 tahun 2009 mengenai
pengembangan industri kreatif kepada 28 instansi pemerintah pusat dan daerah untuk
mendukung kebijakan pengembangan industri kreatif tahun 2009-2015 yakni
pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreatifitas, keterampilan, bakat individu
yang bernilai ekonomi dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Peningkatan kesejahteraan hanya mungkin bila tanah dan modal mampu meningkatkan 547
produksi lebih cepat dibanding angkatan tenaga kerja.
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peran yang sangat
penting terutama dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat melimpah mengikuti jumlah penduduk
yang besar sehingga Usaha Besar (UB) tidak sanggup menyerap semua pencari kerja dan
ketidaksanggupan usaha besar dalam menciptakan kesempatan kerja yang besar disebabkan
karena memang pada umumnya kelompok usaha tersebut relatif padat modal, sedangkan
UMKM relatif padat karya. Sehingga tujuan pengabdian masyarkat terkait pendampingan
UMKM Opak di Desa Cibuluh sangat vital bagi upaya memberikan kemajuan pada UMKM
Opak yang dikelola di Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. Opak
adalah makanan yang terbuat dari tepung beras, garam dapur, gula, dan macam-macam
bumbu penyedap. Opak juga semacam kerupuk tapi opak ini sangat berbeda dari kerupuk
pada umumnya rasa opak ini rasanya sangat gurih sering digunakan oleh masyarakat suku
sunda sebagai cemilan.
Pada saat ini industri kecil sangat berkembang pesat dimasyarakat, seiring kemajuan
teknologi dan permintaan pasar yang besar pada jenis-jenis barang tertentu. Perkembangan
manusia yang pesat, memunculkan kebutuhan pangan yang meningkat. Terutama jenis
panganan sehari-hari. Pengaruh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ditengah-tengah
masyarakat sangatlah besar, terutama dalam memberdayakan masyarakat yang tidak
memiliki pekerjaan. Minimal individu dari masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
pribadinya dan jauh dari kemiskinan. Tidak berhenti disitu saja, peran UMKM mampu
menghidupkan sektor lain seperti jasa distribusi dan angkutan transportasi, jasa sewa lahan
produksi, industri manufaktur pembuat mesin produksi, industri kemasan, jasa periklanan
(advertising), pemasaran, dan jasa design branding produk (jika diperlukan).
Industri kecil di pedesaan dikenal sebagai tambahan sumber pendapatan keluarga dan
juga sebagai penunjang kegiatan pertanian yang merupakan mata pencaharian pokok
sebagian besar masyarakat pedesaan. Industri pedesaan mempunyai arti penting dalam usaha
mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaan atau dengan kata lain orang yang bekerja atau
karyawan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraannya. Menurut (Arifudin, 2019)
bahwa karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (Fisik dan
Pikiran) kepada suatu perusahan dan memperoleh balas jasa sesuai dengan peraturan dan
perjanjian.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan tercermin pada sasaran
pembangunan ekonomi skala besar kini telah menjadi perioritas pengembangan kedepan. Hal
ini sesuai dengan intruksi presiden No. 6 Tahun 2009 tentang dukungan pengembangan
ekonomi kreatif. Dukungan ini diharapkan untuk mengembangkan ekonomiyang ada
dipedesaan sehingga dapat berpengaruh secara nyata bagi perekonomian ekonomi. Opak
merupakan karya teknologi pangan Indonesia, khususnya yang sangat disukai oleh mayoritas
penduduk Indonesia. Opak adalah makanan kegemaran yang tidak hanya dikonsumsi oleh
masyarakat kelas bawah dan menengah saja, melainkan makanan yang dikonsumsi kelas atas
baik perdesaan maupun perkotaan. Industri kecil Opak di desa Cibuluh adalah salah satu
industri kecil yang ada di Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.
548
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
pengelolaan produksi dengan pendekatan manajemen dan konsep pemasaran terkait hasil
penjualan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. Selain
itu kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dapat melestarikan makanan
tradisional khas Jawa Barat, ditengah bermunculannya makanan-makanan dari luar negeri.
2. METODE PELAKSANAAN
Metode dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat interdisipliner yang dilakukan
oleh Dosen pada 2 (dua) perguruan tinggi dilingkungan kementerian agama yakni STEI Al-
Amar Subang dan STIT Rakeyan Santang Karawang. Dalam mendampingi UMKM Opak
Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat dilakukan dengan
beberapa tahapan pelaksanaan program, yaitu sebagai berikut :
Tahapan awal
1. Tahapan ini dilakukan oleh Dosen dengan menyiapkan data-data yang dibutuhkan
terkait UMKM Opak di Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang
Jawa Barat. Hal ini dibutuhkan untuk memastikan pendampingan seperti apa yang
tepat dengan juga melihat kultur di Desa yang bersangkutan sebagai pertimbangan.
2. Menyiapkan program-program pengabdian masyarakat untuk di sosialisasikan
kepada UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang
Jawa Barat dengan design utama adalah peningkatan produksi dan hasil penjualan
Opak.
3. Menyiapkan peralatan, sarana-prasarana pendukung untuk pelaksanaan program
dan formula strategi pelaksanaan program secara tahap demi tahap berdasarkan
prioritas program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat.
550
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
Tahapan pelaksanaan
1. Mengemukakan strategi proses pelaksanaan program pendampingan UMKM Opak
untuk menerapkan pola manajemen terhadap mitra sehingga diharapkan
memberikan dampak dan perubahan terhadap mitra sasaran program sesuai dengan
tujuan pengabdian masyarakat pendampingan UMKM Opak.
2. Tahapan pelaksanaan ini merupakan adanya komunikasi sinergi dengan mitra
terkait keaktifan, peran dan kontribusi mitra sasaran pelaksanaan program
pengabdian masyarakat pendampingan UMKM Opak.
3. Dalam proses pengabdian masyarakat pendampingan UMKM Opak akan
dilakukan terus koordinasi terkait progress dari pengabdian masyarakat
pendampingan UMKM Opak ini baik berupa data kuantitatif yang diukur selama
pelaksanaan program.
4. Data kuantitatif ini merupakan referensi yang terus dipantau oleh Dosen STEI Al-
Amar Subang yang dihasilkan pada mitra sasaran sebagai data hasil kegiatan, baik
data secara kuantitatif (misalnya jumlah produksi, jumlah omzet, jumlah kader
masyarakat, luasan lahan, jumlah tanaman dll) maupun data kualitatif (misalnya
kualitas produk, jenis produk, diversifikasi produk, perubahan perilaku masyarakat,
keberadaan manajemen usaha/manajemen sosial dan sebagainya).
Tahapan Awal
Pada tahap ini dilaksanakan observasi ke lokasi mitra dan wawancara dengan pemilik usaha
UMKM Opak. Dari hasil observasi dan wawancara dengan mitra ditemukan permasalahan
yang dialami oleh mitra sebagai berikut:
1. Usaha mitra belum memiliki P-IRT
2. Mitra mengalami kendala dalam melakukan proses pengurusan P-IRT karena
kondisi tempat produksi usaha yang tidak memenuhi syarat. 551
3. Mitra tidak memiliki kemasan yang memadai untuk dijual lebih luas.
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
Tahapan Pelaksanaan
Dalam produksi mitra mengalami masalah karena proses produksi dilakukan tanpa
pendekatan manajemen serta belum memahami dalam mengurus Sertifikat Industri Rumah
Tangga Pangan (P-IRT) dan izin usaha. Hal ini terlihat dari jam kerja yang tidak jelas,
perencanaan produksi yang belum ada dan capaian produksi yang tidak jelas setiap
waktunya. Hal ini terjadi karena semua pekerjanya juga merupak ibu rumah tangga yang
mengurus keluarganya.
Tim pengabdian masyarakat mendampingi mitra dalam mengelola UMKM dengan
pendekatan manajemen, membantu untuk mengurus Sertifikat Industri Rumah Tangga
Pangan (P-IRT), dan memperluas pemasaran menggunakan platform online serta ke toko-
toko yang lebih besar.
Dampak dari program pengabdian masyarakat Dosen STEI Al-Amar Subang dan
STIT Rakeyan Santang Karawang dengan program pendampingan UMKM Opak Desa
Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat terhadap mitra sangat
552
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
besar terkait peningkatan hasil produksi maupun penjualan dari produksi berdasar data
setiap bulan dengan rentang waktu pendampingan selama 3 (tiga) bulan dari bulan februari,
maret dan april tahun 2019. Perlu diketahui bahwa dalam penyelenggaraan produksi ini
hanya melibatkan 2 (dua) orang pekerja pada UMKM opak Desa Cibuluh Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat. Program yang dilakukan adalah pendekatan
manajemen terkait jam kerja yang dibuat secara terstruktur dengan waktu 8 jam. Hal ini
merupakan perubahan dari jam kerja yang tidak tentu dalam penyelenggaraan produksi
UMKM tersebut.
Diagram Garis
14
12
12
10
10
8
6 5
4
2
0
Februari Maret April
Peningkatan jumlah pesanan Opak
Dengan pendekatan manajemen yang dilakukan oleh Dosen STEI Al-Amar Subang
dan STIT Rakeyan Santang Karawang pada pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh
Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat, ini sangat efektif terhadap 553
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
Diagram Garis
14
12
12
10
8 10
6 5
4
2
0
Februari Maret April
Peningkatan jumlah pesanan Opak
554
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
Produktifita…
Data-data empiris yang di dapat selama proses pendampingan UMKM Opak Desa
Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat sejalan dengan teori Jhon
Stuart Mill dalam (Bernadetha, 2020) yang mengemukakan bawha pembangunan ekonomi
sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja, dan modal. Sementara tanah dan tenaga kerja adalah
dua faktor produksi yang asli, dan modal adalah persediaan yang dikumpulkan dari produk-
produk tenaga kerja sebelumnya. Peningkatan kesejahteraan hanya mungkin bila tanah dan
modal mampu meningkatkan produksi lebih cepat dibanding angkatan tenaga kerja. Tujuan
pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang
Jawa Barat adalah pada penigkatan hasil produksi agar meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa pada UMKM Opak hanya dapat dicapai apabila produksi dapat
ditingkatkan.
4. KESIMPULAN DAN
SARAN Kesimpulan
Berdasar pada kesimpulan dari program pengabdian masyarakat Dosen STEI Al-Amar
Subang dengan program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat terhadap mitra dalam meningkatkan jumlah
produksi dan hasil penjualan, hal ini sesuai dengan design awal program pendampingan
terhadap mitra berdasarkan data-data yang ada diperoleh 3 (tiga) bulan sebelum
pendampingan. Program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat, terkait perubahan yang dialami oleh mitra
program selama dan setelah pelaksanaan program dilakukan dapat dilihat dari 3 indikator
perubahan yang dapat disimpulkan berdasar pada data-data yang diperoleh dalam setiap
monitoring dan evaluasi program terhadap mitra. Indikator ini terdiri dari pengelolaan,
produktifitas dan Hasil Penjualan.
555
Jurnal Karya Abdi P-ISSN:2580-1120
Volume 4 Nomor 1 Juni 2020 E-ISSN:2580-2178
Saran
Adapun saran yang bisa diberikan atas pelaksanaan Program pengabdian kepada masyarakat
kepada UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa
Barat, adalah sebagai berikut :
1. Untuk terus konsisten dalam menjalankan UMKM Opak makanan tradisional
dibutuhkan pendekatan manajemen yg konsekuen sehingga perbaikan bukan saat
pendampingan saja tetapi juga menjadi budaya baru UMKM.
2. Dibutuhkan semangat terus belajar guna terus berinovasi dalam pengembanag usaha
ke depan agar bisa bersaing dengan usaha yang lain.
3. Adanya kesamaan tujuan antara pemilik dan karyawan agar UMKM Opak makanan
tradisional ini bisa mensejahteraan kehidupan semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifudin, O. (2019). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Global
(PT.GM). Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 184–190. Volume
3, No 2, Mei 2019
Arifudin, O. (2020). Analisis Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Karyawan Bank
Swasta Nasional Di Kota Bandung. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, Dan
Akuntansi), Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi), 73–87. Volume 4, No 2, Mei 2020
Arifudin, O. (2020). PKM Pembuatan Kemasan, Peningkatan Produksi Dan Perluasan
Pemasaran Keripik Singkongdi Subang Jawa Barat. INTEGRITAS : Jurnal
Pengabdian, Vol 4(No 1), 21–36.
Bernadetha. (2020). Manajemen Humas Pada Lembaga Pendidikan. Bandung: Widina
Bhakti Persada.
Damayanti, F. (2020). Prilaku konsumen dan perkembangannya di era digital. Bandung:
Widina Bhakti Persada.
Kotler, Philip, dan G. A. (2012). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jakarta : Erlangga.
Sari, S. W. dan R. M. (2015). Pendampingan Pengembangan Geblek Pedas Pada Wirausaha
Pembuatan Geblek Di Dusun Dusun Balong V, Desa Banjarsari, Kecamatan
Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 4(3), 206–
210.
Tambajong, G. (2013). Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Penjualan Sepeda Motor
Yamaha Di Pt. Sarana Niaga Megah Kerta Manado. Jurnal EMBA, 1(1), 1291–1301
Abstract
The development of online business has increased very rapidly in 2019. Many
people who prefer to buy goods online rather than directly. This is a result of the
development of increasingly sophisticated technology with the many features of buying
and selling online applications. The presence of online stores that make lifestyle changes
in society. Ease and efficiency are the main factors in the people's preference for online
transactions. Based on that, the purpose of this study is to analyze the obstacles and
constraints of MSMEs to join the online store. After getting the results of the analysis then
formulate a development strategy. The research method used is descriptive qualitative
research object that is the village of Padurenan. The village was chosen because the
MSMEs that have been established are very large for the size of one village of 92 units.
The results showed that the padurenan village had made a digital village in 2017. The
village was able to support from various parties, but when the members were decreasing
and there were only 2 MSME members left. The strategy will be developed also by using
the principles of Islamic business ethics. Online sales are based on transparency, honesty
and fairness. This encourages the realization of sharia maqasid in doing business in the
MSME sector.
Keywords: Digital village, online business and MSME
Abstrak
Perkembangan bisnis online mengalami peningkatan yang sangat pesat pada tahun
2019. Banyak masyarakat yang lebih memilih membeli barang secara online daripada
secara langsung. Hal ini diakibatkan oleh perkembangan teknologi yang semakin
canggih dengan banyaknya fitur aplikasi jual beli online. Kehadiran toko online itu
membuat perubahan gaya hidup dalam masyarakat. Kemudahan dan efisiensi adalah
faktor utama preferensi masyarakat dalam bertransaksi secara online. Berdasarkan
fenomena tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis hambatan dan
kendala UMKM untuk bergabung dalam toko online. Setelah mendapatkan hasil
analisisnya kemudian merumuskan strategi
pengembangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Obyek penelitiannya yaitu desa padurenan. Desa itu dipilih karena UMKM
yang telah berdiri sangat banyak untuk ukuran satu desa yaitu sejumlah 92 unit. Hasil
penelitian diperoleh bahwa desa padurenan sudah pernah membuat kampung digital di
tahun 2017. Kampung itu dapat dukungan dari berbagai pihak, namun saat ini anggotanya
semakin menurun dan hanya tersisa 2 anggota UMKM. Strategi yangakan
dikembangakan juga dengan menggunakan prinsip etika bisnis islam. Penjualan secara
online dilandasi dengan transparansi, kejujuran dan keadilan. Hal ini mendorong
terwujudnya maqasid syariah dalam berbisnis pada sektor UMKM. Kata kunci:
Kampung digital, bisnis online dan UMKM
Agus Supriyanto dan Kharis Fadlullah Hana
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia e-commerce saat ini semakin meningkat, beberapa
kemudahan yang disuguhkannya membuat banyak orang menjadi tertarik (Anang
Sugara and Rizki Yudhi Dewantara, 2017). E-commerce atau electronic
commerce merupakan sebuah mekanisme dalam pengelolaan bisnis secara
elektronik, fokusnya adalah pada transaksi bisnis jual beli individu melalui media
internet. Teknologi elektronik berbasis internet ini mempertemukan penjual dan
pembeli secara langsung dan melakukan pertukaran barang tanpa harus bertatap
muka seperti yang ada di pasar tradisional. Hadirnya e-commerce ini
mempersingkat waktu untuk saling berhubungan, antara perusahaan dengan
entitas bisnis lainnya. Ini karena dengan e-commerce prosesnya lebih cepat,
intensif dan murah dibandingkan pada manajemen pasar. Penjualan barang
melalui online sudah mulai mengalahkan toko yang ada di pasar. Hal ini
dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu kemudahan(Alwafi & Magnadi, 2016),
kepercayaan dan kepuasan terhadap sistem (Sugara & Dewantara, 2017).
Data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik, industri e-commerce di
Indonesia dalam waktu 10 tahun terakhir jumlahnya meningkat hingga 17 persen.
Jumlah pengguna e-commerce tercatat mencapai 26,7 juta. Pada tahun 2018
peertumbuhan e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat. Kondisi semacam ini diimbangi oleh berkembangnya pengusaha mikro dan
menengah. Banyak sekali pelaku usaha mikro yang beralih untuk melakukan
transaksi jual beli secara digital. Selain itu juga data tersebut menunjukkan
perkembangan e-commerce di Indonesia banyak yang dipengaruhi oleh trend dan
pola belanja secara online yang dilakukan oleh para generasi milenial dan generasi
Z. Generasi ini sangat suka untu mencari referensi dan membandingkan harga di
toko digital. Mereka melihat Fitur dan program promo yang diselenggarakan oleh
toko online sebelum mereka mengambil keputusan untuk membeli barang.
Apalagi para generasi milenial tidak segan untuk merekomendasikan kepada
teman dan orang disekitarnya untuk lebih memilih berbelanja secara
online.(Pernama & Parasari, 2019)
Toko online merupakan bentuk perubahan yang disajikan di generasi
4.0 ini dalam segi inovasi berbelanja (Nusarika & Purnami, 2015). Fasilitas yang
disediakan berbagai toko online disediakan secara gratis oleh pelaku e- commerce,
diantaran keuntungan yang didapat ketika jual beli di toko online adalah penjual
tidak perlu utuk membuat situs atau website jual beli online sendiri. Situs tersebut
memerlukan biaya yang cukup tinggi dan perlu aktivitas yang mendukung agar
situs itu dikunjungi oleh banyak orang. Situs e-commerce yang dapat digunakan
dengan mudah di Indonesia diantaranya adalah tokopedia.com, bukalapak.com,
blibli.com, shopee, zalora, lazada dan sebagainya. Toko online itu dapat diakses
dengan mudah dan sangat jarang terjadi gangguan. Masyarakat yang ingin
menjadi anggota dan mempunyai toko online tersebut juga sangat mudah.
Pendaftar hanya mengisi formulir yang disediakan dengan menyertakan alamat
email kemudian membuat
username dan password selanjutnya verifikasi dan sudah dapat mempunyai toko
online sendiri.
Bisnis online banyak mendatangkan keuntungan, namun muncul beberapa
masalah yang sering dijumpai pada toko online yang ada di Indonesia. Beberapa
permasalahanan tersebut adalah sulitnya membangun kepercayaan pembeli.
Menurut Sonja dan Ewald (2003) berbelanja secara online itu memiliki sebuah
keunikan tersendiri di bandingkan dengan pola belanja di pasar tradisional.
Keunikannya yaitu dari segi ketidakpastian, anonim, minimnya kontrol, dan
potensi pengambilan kesempatan oleh para penjual. Konsumen yang membeli
melalui toko online dihadapkan pada permasalahan yang pembeli sendiri
terkadang tidak dapat mengontrol secara pasti pemenuhan harapannya. Apabila ia
membeli pada toko online mereka tidak dapat melihat secara langsung barang
yang akan dibelinya apalagi bertemu langsung dengan penjualnya. Berdasarkan
hal tersebut, maka harus ada bentuk kepercayaan antara penjual dan pembeli
untuk melakukan sebuah transaksi jual beli lewat toko online.
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian secara
online adalah kemudahan (Budhi, 2016). Penggunaan handphone yang terhubung
dengan internet dalam kehidupan sehari-hari seakan sudah menjadi kebutuhan
primer saat ini. Apalagi internet itu sangat memudahkan di dalam beraktivitas,
terutama dalam bertransaksi jual beli melalui toko online. Kemudahan ini dapat
dirasakan oleh pengguna handphone ketika mereka ingin membeli barang secara
praktis maka hanya dengan menyambungkannya dengan internet. Berbagai barang
yang diinginkan langsung muncul dan konsumen tinggal memilihnya. Barang
yang sudah dipilih kemudian dapat dilakukan pembayaran yang juga bisa
dilakukan secara online kemudian tinggal menunggu jangka waktu pengiriman.
Mereka dapat melakukan transaksi online dimanapun dan kapanpun tanpa
tergantung oleh waktu dan tempat seperti pada pasar tradisional.
Pemanfaatan teknologi oleh para konsumen lewat toko online sangat
mempengaruhi perkembangan usaha, apabila tidak disikapi dengan baik oleh para
pedagang tradisional khususnya adalah UMKM (usaha mikro kecil menengah)
maka semakin lama penjualannya akan semakin menuruh karena kalah saing
dengan toko online (Suharto, Ardhianto, Ismail, & Prameswari, 2017). Dengan
keadaan yang sudah sedemikian itu, maka perlu adanya trobosan baru bagi
UMKM untuk menghadapi semakin ketatnya persaingan usaha lewat toko online
saat ini. Hal itu menjadikan perlunya dilakukan pembenahan terhadap UMKM
dan menjaga hubungan baik pelanggan dan konsumen untuk jangka panjang
(Khairani, Soviyant, & Aznuriandi, 2018). Pembenahan yang perlu dilakukan
adalah dengan memanfaatkan media promosi melalui pembuatan toko online.
Manfaat toko online lainnya bagi UMKM adalah dapat meningkatkan
produktifitas dan pemasaran UMKM melalui jaringan online yang dapat
menghubungkan secara langsung dengan konsumen (Nusarika & Purnami, 2015).
Apalagi pemasaran online pada UMKM yang kecil dan baru dirintis, hal ini
cocok karena hemat biaya dengan
KAJIAN TEORI
1. Pemasaran Online
Pemasaran online melalui toko online membantu perusahaan terutama
usaha kecil menengah untuk mempromosikan dan memasarkan produk
ataupun jasa yang mereka miliki. Pemasaran secara online juga dapat
membuka peluang dan pasar baru yang sebelumnya belum ada karena
keterbatasan waktu, jarak dan dalam melaksanakan komunikasi. Adanya
pemasaran online yang terbuka lebar untuk diakses, maka konsumen
berkesempatan dan memiliki akses untuk mengetahui produk yang akan di
tawarkan dan tertarik untuk melakukan belanja online.
Belanja online merupakan sebuah kegiatan dalam pembelian produk
barang maupun jasa melalui sebuah media yaitu toko online. Kegiatan belanja
online biasanya meliputi business to business maupun business to consumers.
Berdasarkan penelitian sebelumnya menyatakan bahwa belanja online ini
merupakan business to consumers karena pembelian yang telah dilakukan
merupakan kegiatan pembelian yang dilakukan langsung oleh konsumen dan
tidak untuk dijual lagi produknya. Kegiatan belanja online ini adalah
transaksi yang bersifat individu atau ritel dengan pembeli individu, sehingga
belanja online ini merupakan sebuah keputusan pembelian yang dilakukan
oleh individu secara online. Dalam pemasaran online terdapat 7 tahapan
diantaranya adalah Situation Analysis, E-Marketing Strategic Planning,
Objectivities, E- marketing Strategy, Implementation Plan, Budget,
Evaluation Plan (Tan, Sharma, & Theng, 2009). Berikut adalah penjelasan
dari tujuh tahap tersebut:
a. Situation Analysis
Tahapan pertama merupakan awal bisnis yang dilakukan dengan
melakukan analisis SWOT yaitu kekuatan, kelemahan, peluang serta
d. E-marketing Strategy
Strategi pemasaran online yang dimaksud adalah mencakup strategi
tentang 4P dan relationship management guna mencapai sebuah tujuan
terkait dengan product, price, place dan promotions.
e. Implementation Plan
Tahap ini perusahaan harus memutuskan untuk mencapai tujuan dengan
mengimplementasikan strategi yang efektif dan kreatif. Pemasar harus
menentukan bauran pemasaran sesuai kriteria 4P, strategi ini kemudian
diimplementasikan dengan menyusun rencana untuk pelaksanaannya.
UMKM harus memeriksa supaya pemasaran yang telah dilakuukan tepat
pelaksanakannya. Mulai dari penyusunan staf, struktur organisasi,
departemen, pelayanan customer dan faktor lain yang berasal dari luar
perusahaan.
f. Budget
Kunci dari sebuah perencanaan strategis yaitu bagaimana cara
mengidentifikasi hasil yang akan dihasilkan dari sebuah investasi. Selama
proses penyusunan rencana, pemasar akan bekerja untuk terus memantau
pendapatan dan biaya setiap saat supaya bisa memantau hasil yang
dicapai. Laporan dari toko online dinilai dari rating berupa berapa bintang
yang diperoleh oleh toko online tersebut untuk kemudian digunakan untuk
melihat hasil dan catatan untuk mengetahui kepuasan dari pelanggan.
Fungsi lain adalah untuk memantau informasi mengenai anggaran yang
akan dipertanggungjawabkan, perhitungan revenue forecast perlu dibuat
begitu juga dengan intangible benefits atau manfaat tidak berwujud yang
diperoleh. Cost savings dan e-marketing cost juga mendapat manfaat dari
kondisi ini.
g. Evaluation plan
Perencanaan sebuah promosi online biasanya dilaksanakan kemudian
dievaluasi, apakah keberhasilan perencanaan berdasarkan evaluasi yang
dilakukan secara berkesinambungan. Jenis evaluasi tergantung tujuan dan
rencana yang telah disusun. Dalam menentukan output dari pemasaran
UMKM bisa menggunakan sebuah teknik yang biasa disebut balanced
scorecard yang berfungsi untuk mengukur kesuksesan dari sebuah
penjualan produk yang dimiliki UMKM melalui toko online.
maka akan dapat dinyatakan semakin produktif usaha yang telah dijalankan
tersebut.
Usaha mikro kecil menengah menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2008
tentang UMKM yaitu merupakan sebuah usaha produktif yang dimiliki oleh
perorangan atau badan usaha perorangan yang sesuai dengan kriteria usaha
mikro sebagaimana seperti yang diatur dalam undang-undang adalah sebagai
berikut ini:
a. Usaha kecil yang dimaksud disini adalah sebuah usaha ekonomi produktif
yang sudah berdiri sendiri dan dikerjakan oleh orang, oleh perorangan
atau dikerjakan oleh badan usaha yang bukan anak perusahaan dan bukan
cabang dari perusahaan yang telah dimiliki, dikuasai serta sebagai bagian
secara langsung atau tidak langsung dari usaha yang memenuhi kriteria
usaha menengah atau usaha besar.
b. Usaha menengah diartikan sebagai sebuah usaha ekonomi produktif yang
telah berdiri sendiri, dilakukan orang perseorangan ataupun dikerjakan
oleh badan usaha yang bukan bagian dari anak perusahaan yang dimiliki,
dikuasai,atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha kecil ataupun bagian dari usaha besar dengan jumlah total
kekayaan bersih dan jumlah hasil penjualan tahunan seperti yang telah
diatur Undang-Undang.
c. Usaha mikro adalah bagian kegiatan usaha untuk dapat memperluas
lapangan pekerjaan dan untuk melakukan pelayanan ekonomi kepada
masyarakat yang berperan juga untuk proses pemerataan, peningkatan
pendapatan, mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, serta ikut
andil mewujudkan stabilitas Nasional. Usaha mikro juga merupakan pilar
utama ekonomi yang mendapatkan akses dan kesempatan, dukungan,
perlindungan dan pengembangan sebagai wujud keperpihakan terhadap
kelompok usaha ekonomi rakyat, hal tersebut tidak harus mengabaikan peran
dari usaha besar dan BUMN. Berdasarkan Bab II Pasal 4 dan Pasal 5
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, adapun prinsip dan
upaya pemberdayaan UMKM
diantaranya sebagai berikut:
a. Prinsip pemberdayaan UMKM
1) Meningkatkan kemandirian dan kebersamaan supaya jiwa
kewirausahaan yang dimiliki oleh UMKM terus tumbuh untuk
menghasilkan sebuah karya dengan membuat produk sendiri.
2) Menciptakan keberpihakan kebijakan publik diantaranya supaya
transparan, akuntabel serta berkeadilan.
3) Perkembangan usaha yang berbasis potensi akan suatu daerah dan
orientasi pasarnya diharapkan sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.
4) Meningkatkan daya saing.
5) Penyelenggaraan, pelaksanaan, perencanaan serta pengendalian yang
dilakukan secara terpadu.
3. Bisnis Online
Perkembangan UMKM di desa padurenan adalah dengan
menggunakan bisnis online yaitu dengan jual beli online. Jual beli online
diartikan sebagai jual beli barang dan jasa melalui media elektronik pada
khususnya adalah melalui media internet. Beberapa penjualan online sekarang
lebih memilih penyedia jasa toko online di bandingkan dengan membuat
website toko online sendiri. Beberapa media online yang dapat digunakan
diantaranya adalah bukalapak.com, tokopedia.com, blibli.com, shopee, lazada
dan toko online lainnya. Jual beli melalui media online ini
adalah sebuah akad jual beli, dilakukan melalui sarana internet untuk
melakukan transaksi pertukaran produk baik berupa barang ataupun jasa. Jual
beli online ini merupakan sebuah kesepakatan yang dibuat secara bersama-
sama dengan menentukan ciri tertentu, yaitu dengan membayarnya terlebih
dahulu kemudian barangnya akan dikirimkan kemudian. Jual beli online ini
bisa dimaknai juga dengan jual beli dengan menggunakan media internet,
proses transaksinya tidak harus bertemu antara penjual dan pembeli secara
langsung. Akan tetapi pembayaran dilakukan terlebih dahulu baru dikirimkan
produknya melalui jasa pengiriman. Karakteristik transaksi seperti itu dalam
islam adalah diperbolehkan, hal itu karena sama dengan akad jual beli salam
dan istishna. Sedangkan jual beli secara istishna’ merupakan bentuk
transaksi dengan sistem pembayaran di segerakan atau ditangguhkan sesuai
kesepakatan dan penyerahan barangnya yang di tangguhkan (Prastiwi, 2018).
Terdapat dua jenis komoditas yang diperjual belikan yaitu produk atau
jasa baik berupa digital ataupun non digital. Proses jual beli online ini sendiri
untuk berbagai macam komoditi non digital. Sedangkan untuk komoditi non
digital yaitu seperti ebook, software, script data yang dalam bentuk file dan
diserahkan langsung kepada konsumen baik melalui download ataupun email.
Komoditi yang di jual belikan pada UMKM adalah komoditi non digital.
Barang yang diproduksi UMKM adalah barang jadi seperti seragam, pakaian
jadi, gamis dan batik. Adapun bisnis online dalam pandangan ekonomi
syariah adalah terbagi dalam bentuk halal atau haram, legal atau ilegal. Bisnis
online yang diharamkan adalah transaksi judi, jual beli barang haram seperti
minuman keras, makanan haram dan barang ilegal yang tidak jelas merek
dan produksinya. Jadi, dasar hukum bisnis online dalam islampada dasarnya
adalah boleh (ibahah) selama proses bisnis tidak terdapat unsur atau elemen
yang dilarang. Transaksi jual beli online ini hanya berdasarkan pada deskripsi
atau gambaran yang disediakan oleh penjual dan ketika pembeli setuju maka
hukumnya adalah sudah dapat dianggap sah. Tentu saja deskripsi produk
harus sesuai dengan kondisi produknya, ketika tidak sesuai maka maka
pembeli juga mempunyai hak untuk tidak melanjutkan proses pembelian
ataupun membatalkannya pembelian produk tersebut.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
kualitatif deskriptif dengan pendekatan konstruktivisme. Peneliti terjun langsung
ke lokasi dengan melihat dan merasakan fenomena yang terjadi pada kampung
industri kecil menengah selanjutnya melakukan analisis dan mendiskripsikannya.
Lokasi penelitian yang dilakukan bertempat di desa Padurenan gebog kudus yang
merupakan desa wisata industri terbesar di kabupaten kudus. Peneliti melakukan
wawancara
Marketing Transaction
Preparatory Presence Autonomy
Digital Integration
1. Preparatory
Preparatory merupakan lanngkah dari pengembangan strategi yang
dilakukan pertama kali dalam proses mengembangkan kampung digital.
Langkah ini dilakukan dengan cara mempersiapkan para pelaku UMKM
untuk melaksanakan pemasaran secara mandiri. Dilakukan oleh pelaku
UMKM ataupun dibantu oleh kerabatnya yang melek terhadap teknologi.
Karena banyak diantara pelaku UMKM yang masih rendah dalam penguasaan
teknologi, banyak diantaranya yang pesimis terlebih dahulu ketika pelaaku
UMKM ini tidak menguasai teknologi. Padahal ketika dibiasakan, yang
menjadi ketakutan mereka akan mudah untuk ditemukan solusinya.
Teknologi informasi berkembang sangat cepat, perubahan bisnis
mengalami pergeseran yang tanpa kita sadari kita sudaah hidup berdampingan
dan pangsa pasarnya hampir menyebabkan kekhawatiran dan bahkan ada
beberapa perusahaan besar yang harus menutup usahanya. Kehadiran
teknologi informasi ini membuat kacau passar yang sudah ada, bahkan bisa
dikatakan merusak tatanan bisnis yang sudah berjalan. Pada tahapan
persiapan ini, langkah yang dilakukan dimulai dari merubah pola pikir atau
midset pelaku UMKM. Usaha yang bisa bertahan adalah usaha yang biisa
menyesuaikan dengan perubahan, pemenangnya adalah mereka yang ikut
melakukan perubahan itu sendiri. Yang tidak bisa bertahan dengan terpaksa
harus mengalami kebangkrutan atau kehilangan pangsa pasar. Menanamkan
pola pikir untuk selalu belajar menanamkan pola pikir untuk terus mau belajar
perlu ditanamkan sejak awal dalam melakukan pengembangan kampung
digital.
Perubahan tidak berhenti pada perubahan mindset saja tetapi
dilanjutkan dengan tindak lanjut dengan menyesuaikan pola bisnis yang
dilakukan dan pola kerja yang akan dikerjakan. Pelaku UMKM bisa
menjalankan bisnisnya selama 24 jam sehari untuk memasarkan produknya,
karena sebagus apapun dan sebaik apapun kulaitas produk
yang dihhasilkan tidak akan ada gunanya kalau tidak diketahui keberadaanya
oleh market. Produk yang dipasarkan secara tradisional memiliki keterbatasan
yaitu ruang lingkupnya yang sempit, jangkauan wilayah distribusinya hanya
pada radius tertentu dan ketika ingin memasarkan prosuk ke wilayah lain
dengan cara tradisional memerlukan biaya yang tinggi. Ketika itu dilakukan
secara terus menerus akan berdampak pada membengkaknya biaya yang
harus dikeluarkan. Sendangkan dengan pemasaran digital proses itu bisa
diminimalisir bahkan biaya promosi bisa dikatakan nol atau tidak perlu
menganggarkan biaya karena hanya foto produk lalu memposting atau
menawarkannya pada sosial media.
Dukungan moril dan material sangat dibutuhkan supaya pelaku usaha
ini bisa masuk ke persaingan yang sudah ada, baik dari akademisi, instansi
pemerintah ataupun kantor dagang dan industri untuk melakukan
pendampingan terhadap pelaku UMKM. Menginngat sangat besar dampak
yang akan didapat oleh UMKM ketika bisa masuk pada persaingan bisnis dan
peningkatan jumlah transaksi jual beli yang dilakukan secara online.
Hambatan-hambatan yang dialami oleh pelaku UMKM ketika bisa
dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya, maka harapannya para pelaku
UMKM memiliki rasa percaya diri dan mampu memiliki semangat dalam
menjalankan usaha.
Tahapan pada kegiatan ini bisa dalam bentuk diskusi dan
pendampingan tentang bisnis digital yang dilakukan hanya dengan
smartphone dan biaya kuota yang saat ini suudah relatif terjagkau.
Komunikasi dan diskusi dengan UMKM harus dilakukan secara intens
mengingat perkembangan bisnis digital sangat cepat perubahannya. Begitu
media yang digunakan selalu berganti dari periode satu ke periode berikutnya
berdasarkan trend yang terjadi di masyarakat. Berbeda dengan pola bisnis
sebelumnya yang mana pelaku usaha mudah bertahan dengan dan tanpa
merubah poola bisnisnya dalam jagka waktu yang panjang sampai 20 tahun
sampai dengan 40 tahun. Bisnis digital berbeda, karena bisa saja tahun ini
menjadi trend, tahun yang akan datang sudah ditinggalkan. Hal ini sesuai
dengan yang dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh (Nusarika &
Purnami, 2015), toko online bagi UMKM dapat meningkatkan produktifitas
dan pemasaran.
2. Presence
Presence merupakan langkah untuk mengenalkan pelaku UMKM
pada pemasaran digital. Kehadiran pelaku usaha untuk meluangkan waktunya
dalam mensuukseskan kegiatan ditandai degan peran aktifnya pelaku UMKM
dalam menghadiri program pendampingan dan diskusitentang sejauhmana
penguasaan pelaku usaha terkait penggunaan teknologi pemasaran digital.
Mulai dari sosial media sampai penguasaan e-commerce yang wilayah
jangkauan produknya bisa lebih jauh dan lebih dipercaya oleh market yang
ada di Indonesia karena dengan sistemnya
4. Transaction Intergration
Tahapan ini yang adalah tahapan dimana proses transaksi itu akan
dilakukan, jadi penting untuk melakukan pendampingan dalam memberikan
pemahaman kepada pelaku usaha untuk bisa menggunakan dan bertransaksi
dengan menggunakkan transaksi elektronik. Menggunakan mobile banking,
menggunakaan e-money dan transaksi digital yang masih jarang sekali
menggunakannya atau bahkan banyak diantara yang belum pernah
melakukannya sebelumnya. Proses transaksi ini pada dasarnya adalah proses
yang sederhana, namun karena ketakutan dari pelaku usaha ini menjadi
langkah yang biisa dibilang sulit. Perlu memberikan pemahaman dan
meyakinkan bahwa penggunaan transaksi elektronik ini menjadi hal yang
aman asalakan menggunaakaan dengan cara yaang benar dan pemahaman
penggunaan aplikasii yang benar.
Keterbatasan SDM dalam menggunakan transaksi elektronik perlu
menjadi perhatian karena percuma saja produknya banyak yang oorder tetapi
waktu transaksi tidak bisa merespon dengan baik. Customer sudah membayar
produk, tetapi banyak diantara pelaku UMKM belum merespon dengan cepat
sehingga customer kecewa dan memberikan rating rendah pada toko online
yang dimiliki oleh UMKM.
Ketika reputasi di toko online rendah akan berdampak pada tidak adanya trust
oelh calon customer yang mengunjungi toko online. Sehingga pada tahapan
ini perlu mendapatkan perhatian serius untuk dilakukan pendampingan secara
intens sehingga apa hanya diharapkan bisa dilaksanakan sesuai yang telah
direncanakan.
5. Autonomy
Tahapan selanjutnya adalah autonomy, ini adalah tahapan dimana
UMKM melakukan transformasi bisnis menjadi e-UMKM. Harapan dari
tahapan ini adalah para pelaku UMKM mampu untuk bersaing dan mampu
bersaing dalam memasuki persaingan e-commerce. Banyaknya pelaku usaha
sejenis tidak boleh menjadikan pelaku usaha untuk berkecil hati, tingginya
angka persaingan yang bahkan diantara pelaku usaha menurunkan harga dan
kompetisi pada harga rendah tidak menyurutkan niat pelaku UMKM untuk
tetap melakukan transformasi bisnisnya menuju bisnis digital. Peran
pemerintah sebagai regulator dan menjadi fasilitator harus terus dilaksanakan
untuk membina dan membimbing pelaku usaha agar bisa terus mandiri dalam
mengelola usahanya. Tingkat kemandirian pelaku UMKM harus terus
terpelihara sehingga pada akhirnya bisa menghasilkan dan menginspirasi para
pelaku UMKM untuk terus mampu menyesuaikan dengan kondisi bisnis yang
ada.
Peran serta pemerintah dengan KADIN untuk membuat sebuah
komunitas dan menggolongkan usaha sejenis, memperluas jaringan sesama
pelaku usaha yang ada di daerah menjadi langkah yang perlu diambil,
dorongan motivasi harus tetap dilaksanakan secara intens supaya ada
kepercayaan diri para pelaku usaha dalam menghadapi persaingan bisnis yang
semakin ketat. Dibentuknya komunitas dan dan networking diantara pelaku
usaha harapannya akan membawa dampak yang baik bagi pelaku usaha.
Sesama pelaku usaha sejenis bisa saling bekerjasama, atau saling support
dalam menjalankan bisnis.
Mindset persaingan diantara pelaku usaha sejenis harus terus
terwujud, yang pada akhirnya harapan untuk membuat sebuah kerjasama
yang saling menguntungkan akan cepat terealisasi. Dengan terbentuknya
komunitas diantara pelaku UMKM menjadi bahan pertimbangan bagi
pemerintah untuk mengeluarkan sebuah kebijakan terkait kesulitan dan
pemecahan masalah yang dialami oleh pelaku usaha dengan program
pembinaan yang dilakukan secara terus menerus. Dalam proses pembinaan
perlu dibuat struktur organisasi dan koordinator perwilayah pada tiap
kecamatan ataupun daerah. Yang pada akhirnya akan menjadi jembatan yang
menghubungkan antara pengelola UMKM dengan pejabat pemerintah yang
bertugas untuk membina UMKM.
Ide bisnis dan permasalahannya akan mudah ditemukan pemecahan
masalahnya ketika ada komunitas, peran dari pemerintah adalah sebagai
regulator yang baik dalam mewujudkan apa yang
diharapkan oleh pelaku usaha. Tahapan ini ada beberapa hal yang dapat
diidentifikasi, diantaranya kemampuan dari UMKM dalam menjalankan
bisnis digital. Ini merupakan modal untuk mampu berkreasi dan berinovasi
menyesuaikan dengan kondisi dan persaingan bisnis yang terjadi.
Hambatan yang berpotensi terjadi adalah jumlah UMKM yang banyak
anggotanya, sehingga hal tersebut membuat komunitas UMKM kesulitan
untuk menentukan prioritas dari program yang akan dilaksanakan, tarik ulur
kepentingan selalu terjadi. Kesadaran diri dari sesama pelaku usaha untuk
saling merelakan apabila belum adanya dukungan terhadap kelompok
UMKM belum terealisasi menjadi hal yang penting. Adanya komunikasi yang
baik antara anggota komunitas UMKM untuk mewujudkan desa digital
memungkinkan diantara sesama anggota UMKM untuk saling berinteraksi dan
belajar menggali permasalahan dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh
pelaku UMKM (Subba Rao et al., 2003).
SIMPULAN
Pengembangan produktifitas UMKM di desa Padurenan melalui sarana
kampung digital memang untuk saat ini belum terlalu berkembang walaupun
sudah ada website toko online yang telah terbentuk. Hal ini dipengaruhi oleh
minat masyarakat yang kurang karena kebiasaan yang sudah sering dilakukan
yaitu dengan menjualnya ke pelanggan tetap. Namun, seiring dengan
perkembangan jaman, UMKM harus berinovasi untuk menjual produknya ke toko
online. Maka diperlukan strategi yang tepat agar UMKM di desa padurenan itu
dapat mengembangkan produknya untuk di jual pada toko online. Strategi itu
adalah prepatory, presence, portals, transaction intregation dan autonomy.
Langkah itu harus dilakukan oleh penggerak UMKM desa padurenan yang dalam
hal ini adalah dengan membentuk KSU Padurenan Jaya. Langkah itu juga tidak
cukup dengan dukungan KSU Padurenan Jaya, namun kebijakan dari desa dan
dukungan dari generasi milenial. Dukungan dari akademisi sangat diperlukan
untuk memberikan referensi strategi yang nati akan telah dirumuskan dalam
menghadapi perkembangan bisnis yang selalu berubah setiap saat. Harapannya
setelah strategi tersebut dapat diimplementassikan. Maka produktifitas UMKM di
desa Padurenan akan meningkat.
REFERENSI
Alwafi, F., & Magnadi, R. H. (2016). Pengaruh Persepsi Keamanan, Kemudahan
Bertransaksi, Kepercayaan Terhadap Toko dan Pengalaman Berbelanja
Terhadap Minat Beli Secara Online Pada Situs Jual Beli Tokopedia.com.
Diponegoro Journal Of Management, 5, 1–15.
Budhi, G. S. (2016). Analisis Sistem E-Commerce Pada Perusahaan Jual-Beli
Online Lazada Indonesia. Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational
Education (ELINVO), 1.
Hendrawan, A., Sucahyowati, H., Cahyandi, K., & Rayendra, A. (2009). Pengaruh
Marketing Digital Terhadap Kinerja Penjualan Produk UMKM Asti Gauri di
Kecamatan Bantasari Cilacap. Jurnal Administrasi Dan Kesekretarisan, 4(1),
50–61.
Khairani, Z., Soviyant, E., & Aznuriandi. (2018). Efektivitas Promosi Melalui
Instagram Pada UMKM Sektor Makanan dan Minuman di Kota Pekanbaru.
Jurnal Benefita, 3(2), 239–247.
Malik. (2018). Transformasi Bisnis UMKM Menjadi E-UMKM.
Nusarika, L. A. K., & Purnami, N. M. (2015). Pengaruh Persepsi Harga,
Kepercayaan, dan Orientasi Belanja Terhadap Niat Beli Secara Online (Studi
pada Produk Fashion Online di Kota Denpasar). E-Jurnal Manajemen Unud,
4(8), 2380–2406.
Penelitian, H. (2018). Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Melalui Marketing Online di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
Banyuwangi. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan
Pembelajaran, 4(1).
Pernama, G. P. L., & Parasari, A. A. A. I. (2019). Pengaruh Hedonic Motivation,
Social Influence, dan Perceived Enjoyment Terhadap Penggunaan
Marketplace Pada UMKM di Bali: Studi Kasus Pada HIPMI Provinsi Bali.
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis, 4(1), 90–102.
Prastiwi, I. E. (2018). Pengaruh Persepsi Anggota pada Sharia Compliance ,
Komitmen Agama dan Atribut Produk Islam Terhadap Customer ’ s Trust
yang Berdampak pada Keputusan Menggunakan Jasa Lembaga Keuangan
Syariah ( Studi Pada Bmt Amanah Ummah Sukoharjo ). JIEI (Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam), 4(01), 28–40.
Rifai, Z., & Luzi Dwi Oktaviana. (2018). Pelatihan Aplikasi Teknis Online
Marketplace Pada Sentra UMKM Banyumas “ Pratistha Harsa ” Untuk
Pemasaran Produk Secara Online. Jurnal Abdimas BSI, 1(3), 593–599.
Subba Rao, S., Metts, G., & Mora Monge, C. A. (2003). Electronic commerce
development in small and medium sized enterprises: A stage model and its
implications. Business Process Management Journal, 9(1), 11–32.
https://doi.org/10.1108/14637150310461378
Sugara, A., & Dewantara, R. Y. (2017). Analisis Kepercayaan dan Kepuasan
Terhadap Penggunaan Sistem Transaksi Jual Beli Online (Studi Pada
Konsumen “ Z ”). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 52(1), 8–15.
Suharto, M., Ardhianto, D. T., Ismail, A. I., & Prameswari, N. S. (2017).