Anda di halaman 1dari 84

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM RADEN INTAN


LAMPUNGFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ISLAM
PRODI EKONOMI SYARIAH
Alamat : Jl. Let. Kol. H. Endro Suratmin Sukarame I Bandar
Lampung

FORM PENDAFTARAN PERSYARATAN SIDANG JUDUL

NAMA : RAY DWIKI SYAHPUTRA


NPM : 1851010112

No BERKAS KET
1 Telah lulus mata kuliah Metode Penelitian II
2 Foto kopi KTM (Menunjukan KTM asli)
3 Foto kopi Kwitansi SPP berjalan(menunjukan SPP asli)
4 Menyelesaikan beban studi minimal 110 SKS (LampirkanTranskrip legalisir)
5 Foto kopi KRS mencantumkan mata kuliah Skripsi
6 Surat persetujuan dosen Pembimbing Akademik (1 asli, 2 foto kopi)
7 Mengajukan 2 (dua) judul penelitian, dilengkapi dengan 1 Sinopsis (3 rangkap)
8 Jurnal Nasional/Internasional terkait rancangan penelitian (minimal 2 buah)
9 Asli Bukti aktif mengikuti seminar proposal, min. 5x mengikuti seminar proposal

Bandar Lampung, Desember


2021Penerima

Dania Hellin Amrina, M.Sc


PERSYARATAN PENGAJUAN JUDUL

Disusun Oleh

Ray Dwiki Syahputra 1851010112

Kelas / Semester : B / Ekonomi Syariah / VII

Pembimbing Akademik : Dr. Madnasir, S.E., M.S.I.

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN


LAMPUNGFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI
SYARIAH1442 H / 2021M
KEMENTERIAN AGAMA
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Kartu Rencana Studi


Nomor Pokok Mahasiswa : 1851010112
Nama Mahasiswa : RAY DWIKI SYAHPUTRA
Prodi : Ekonomi Syariah
Kelas : B
Tahun Ajaran : 2021 / 2022 / Ganjil
Semester : 7
IP Semester Lalu : 3.71
Max SKS yang bisa diambil : 24 SKS
No. Kode MK Nama Mata Kuliah SKS Smtr Kls Ket.
1 UIN.1714 Skripsi 6 7 B
2 FEB.2716 PKL 2 7 B

Total Pengambilan : 8 SKS

Bandar Lampung, ... Bandar Lampung, ... Bandar Lampung, 06-09-2021


Ketua Jurusan Pembimbing Akademik Mahasiswa ybs

Madnasir, S.E., M.S.I. MADNASIR, S.E., M.S.I. RAY DWIKI SYAHPUTRA


NIP. 197504242002121001 NIP. 123456789098765432 NPM. 1851010112

Catatan Perubahan KRS :


No. Nama Mata Kuliah SKS Smtr Status Paraf
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame I Telp. (0721) 703289 Bandar Lampung

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK


Bandar Lampung, 14 Desmber 2021

Nomor :
Lampiran : 1(satu)
Perihal : Permohonan Persetujuan Dosen PembimbingAkademik

Kepada Yth,
Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
Di -
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung

Assalamu’alaikum Warrahmatullohi Wabarokatuh


Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ray Dwiki Syahputra


NPM : 1851010112
Prodi : EkonomiSyariah
Semester/Kelas :VII/B

Mengajukan permohonan persetujuan dosen pembimbing akademik untuk dapat


disidangkan dalam sidang judul Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan judul :

1. Analisis Pengaruh KURS, Produk Domestik Bruto (PDB), Investasi, dan Inflasi
Terhadap Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN (Studi pada Negara Malaysia,
Singapura, Filiphina, dan Thailand)
2. Strategi Pengembangan Usaha Dalam Meningkatkan Produksi Usaha Mikro Kecil
Menengah (Studi kasus Pada Usaha Kopi Kelompok Tani Desa Dadapan).

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan sinopsis yang berisi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan metode penelitian.
Demikian permohonan ini disampaikan atas terealisasinya permohonan ini saya ucapkan
terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh.

Menyetujui, Bandar Lampung, 14


Pembimbing Akademik Desember 2021 Pemohon

Dr.MADNASIR, S.E., M.S.I. RAY DWIKI SYAHPUTRA


NIP. 197504242002121001 NPM. 1851010112
A. Judul 1
Analisis Pengaruh KURS, Produk Domestik Bruto (PDB), Investasi, dan Inflasi
Terhadap Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN ( Studi pada Negara Malaysia, Singapura,
Filiphina, dan Thailand.
1. Latar Belakang

Hampir setiap negara pada saat ini tidak bisa mengabaikan interaksi ekonominya
dengan luar negeri. Hal ini disebabkan oleh semakin banyak dan beragamnya kebutuhan
masyarakat yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Kapasitas produksi dari
berbagai komoditi dalam negeri memiliki keterbatasan dalam meningkatkan jumlah dan
jenis barang atau jasa yang diproduksi. Keadaan seperti inilah yang mendorong terjadinya
kegiatan perdagangan luar negeri baik berupa barang maupun jasa antar negara. Hal
tersebut berlaku pula bagi Indonesia. Perkembangan ekonomi internasional yang semakin
pesat, menyebabkan terjadinya hubungan antar negara yang saling terkait dan
meningkatnya arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara.

Perekonomian Indonesia diestimasikan akan mengalami tantangan baru dimasa


yang akan datang. Di tengah liberalisasi ekonomi seperti sekarang suatu negara akan
sangat tergantung dengan negara lainnya dalam upaya memenuhi kebutuhan
masyarakatnya yang tidak dapat diproduksi sendiri. Keadaan ini menunjukan arti penting
perdagangan antar negara dalam upaya mempercepat pembangunan negara yang
bersangkutan. Perdagangan internasional dapat meningkatkan masyarakat suatu negara
menjadi sejahtera karena tidak semua negara memiliki faktor produksi seperti sumber
daya alam, sumber daya manusia dan peralatan produksi (teknologi) yang mencukupi baik
dari segi kualitas ataupun kuantitasnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Kurs dollar Amerika Serikat karena mata uang internasional bernilai melemahnya
nilai rupiah pada saat itu disebabkan oleh spekulan-spekulan yang mencari untung pada
masa pra krisis finansial Asia yang memborong mata uang dollar karena nilai jualnya
lebih tinggi sehingga uang dollar menjadi langka dan terdevaluasi, termasuk mata uang
rupiah.

inflasi juga akan mempengaruhi perkembangan ekspor Inflasi yang terlalu tinggi
9
seringkali dikatakan ekonomi yang sedang memanas (overheating), yaitu dimana
permintaan produk yang melebihi batas kapasitas yang tersedia, memicu kenaikan harga.
Selain itu investasi juga di duga menjadi pengaruh terjadinya fluktuasi pada ekspor.
Investasi adalah modal yang diperoleh dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan
penanaman modal asing (PMA) yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan
peralatan produksi dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih efektif
dan efisien di masa mendatang.

Keadaan ekspor di Indonesia yang berfluktuasi pada tahun 1992-2012 menjadi hal
yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama keadaan menurunnya ekspor Indonesia
tahun 1992-2012. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan “mengapa pada tahun-tahun
tertentu ekspor Indonesia mengalami penurunan?”, sedangkan yang menjadi tujuan dan
harapan di setiap negara termasuk Indonesia adalah ekspor mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Apalagi dalam menghadapi era perdagangan bebas dikawasan Asia Tenggara
atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Indonesia diharapkan dapat meningkatkan
kinerja ekspor, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain. Maka perlu diketahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan nilai ekspor
Indonesia.

2. Rumusan Masalah
a. Apakah KURS dapat mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia ke Negara
ASEAN?
b. Apakah Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mempengaruhi tingkat Ekspor
Indonesia ke Negara ASEAN?
c. Apakah Inflasi dapat mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia ke Negara
ASEAN?
d. Apakah Investasi dapat mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia ke Negara
ASEAN?
e. Apakah KURS, Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi, dan Investasi dapat
mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN?
3. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui apakah Kurs dapat mempengaruhi tingkat Ekspor ke Negara
ASEAN?
b. Untuk mengetahui apakah Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mempengaruhi
tingkat Ekspor Indonesia ke NEGARA.
c. Untuk mengetahui apakah Inflasi dapat mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia
ke Negara ASEAN.
d. Untuk mengetahui apakah Investasi dapat mempengaruhi tingkat Ekspor
Indonesia ke Negara ASEAN.
e. Untuk mengetahui apakah KURS, Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi, dan
Investasi dapat mempengaruhi tingkat Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN.

4. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis data yang
digunakan adalah regresi ordinary least square (OLS). Adapun prosedur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Langkah 1 : Mengumpulkan data dan men-transform ke dalam basis bulanan

2. Langkah 2 : Melakukan Uji regresi OLS pada satu negara

3. Langkah 3 : Mengulangi Uji regresi OLS pada data di negara lainnya

Instrumen penelitian terdiri dari pengujian asumsi klasik yang setidaknya terdiri dari uji
normalitas, heterodiksitas, autokorelasi dan multikoloniaritas sehingga diharapkan hasil
regresi akan bebas dari bias.

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data telah terdistribusi secara
normal yang berarti bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini mampu
menggambarkan populasi keseluruhan. Uji normalitas dapat dilakukan dengan
menggunakan P-P plot dan Kolmogorov Smirnov. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan P-P Plot. Data terdistribusi secara normal jika titik sebaran data terdistribusi
disekitar garis diagonal.
Uji Multikoloneritas bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara variabel
independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikoloniaritas, setiap variabel harus
memiliki nilai VIF dibawah 10 dan tolerance diatas 0,10.
1
1
Uji heterodiksitas berfungsi untuk mengetahui apakah residual heterogen atau
tidak. Untuk mengetahuinya dapat menggunakan grafik plotting, dimana jika terdapat pola
tertentu maka dalam data yang digunakan terdapat gejala heterodiksitas.

Uji Autokorelasi berfungsi untuk mengetahui apakah sebuah data dipengaruhi


oleh data itu sediri dalam periode sebelumnya dan hal ini biasanya terdapat dalam data
time series. Untuk melakukan uji autokorelasi penulis menggunakan uji Durbin Watson
Test dan menggunakan metode Cochrane Orcutt untuk mengatasi isu autokorelasi jika
ditemukan.
B. Judul 2
Strategi pengembangan usaha dalam meningkatkan produksi usaha mikro kecil
menengah ( Studi kasus ada usaha kopi Ginastel kelompok tani desa Dadapan)
1. Latar Belakang
Usaha Mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah salah satu bidang yang
memberikan kontribusi yang segnifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hal ini dikarenakan daya serap UMKM terhadap tenaga kerja yang sangat besar dan dekat
dengan rakyat kecil. UMKM mempunyai ciri khas yaitu modal yang kecil, resiko yang
sedikit tinggi tetapi penerimaan juga tinggi, dan membawa kewirausahaan bagi
pemiliknya.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki potensi yang sangat besar
dalam meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Hal ini ditunjukkan dari peranan UMKM
dalam menyerap banyak tenaga kerja, pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan, dan
penanggulangan kemiskinan. UMKM juga memegang peranan penting dalam ekspor
nonmigas, yang pada tahun 1990 mencapai US$ 1.031 juta atau menempati rangking
kedua setelah ekspor dari kelompok aneka industri, dan adanya urgensi untuk struktur
ekonomi yang berbentuk piramida, yang menunjukkan adanya ketimpangan yang lebar
antara pemain kecil dan besar dalam ekonomika Indonesia.
Data statistik menunjukkan bahwa jumlah unit usaha kecil mikro dan menengah
(UMKM) mendekati angka 99,98% dari total unit usaha di Indonesia dengan kontribusi
sebesar 56% dari total PDB di Indonesia. Hal ini mencerminkan tingginya signifikansi
peran UMKM bagi pemerataan ekonomi Indonesia, (Layyinaturrobaniyah & Wa Ode
Zusnita Muizu, 2017 : 91). Dibalik capaian-capaian yang telah diraih dan ditunjukkan oleh
UMKM, teridentifikasi masih ditemukannya beragam persoalan yang paling mendasar
dalam hal ini adalah terkait dengan masih rendahnya produktivitas UMKM. Rendahnya
produktivitas ini disinyalir karena rendahnya kualitas sumber daya manusia UMKM
khususnya dalam bidang manajemen, penguasaan teknologi, dan pemasaran. Selain
rendahnya produktivitas, UMKM juga diperhadapkan pada terbatasnya akses kepada
sumberdaya produktif, terutama terhadap permodalan, teknologi, informasi dan pasar.
Dalam hal perbedaan masalah yang dihadapi tergantung dari jenis dan karaketristik
industri kecil. Ada yang menyatakan masalah pokok yang dihadapi adalah kemampuan
bersaing di pasar, pemasaran produk, dan ketersediaan tenaga kerja terampil. Dalam hal
1
3
dinamika usaha, persamaan di antara mereka terutama dalam diversifikasi produk.
Pengusaha industri kecil melakukan diversifikasi dari sisi bahan baku dan hasil produksi.
Perbedaan dinamika usaha terjadi dalam hal diversifikasi usaha. Pengusaha industri kecil
melakukan diversifikasi usaha yang berbeda sama sekali dengan usaha sebelumnya,
namun juga ada yang melakukan diversifikasi usaha yang terkait dengan usaha
sebelumnya.
Oleh karena itu, dalam rangka menjaga keberlangsungan kegiatan usaha, maka
diperlukan pengetahuan, ketarampilan dan sikap perilaku untuk mengelola seluruh aspek
usaha dengan baik. Khusus di bidang keuangan diperlukan perhatian lebih khusus dan
serius, karena keuangan merupakan jiwa dan darah seluruh kegiatan usaha. Sebagaimana
pada umumnya, pengelolaan keuangan usaha juga meliputi seluruh aktivitas sejak
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Salah satu upaya untuk bisa mengendalikan
keuangan, diperlukan suatu keberanian untuk melakukan kontrol agar usaha tetap berjalan
sementara kebutuhan keluarga juga terpenuhi. Untuk memudahkan pengawasan,
pengusaha harus disiplin dan bijak dalam mendayagunakan uangnya, dan perlu dilakukan
pencatatan untuk setiap penerimaan maupun pengeluaran. Karena dengan adanya catatan
keuangan ini dapat diketahui semua rincian dan rangkuman penerimaan dan penggunaan
uang.
Persoalan yang paling mendasar dalam hal ini adalah terkait dengan masih
rendahnya produktivitas UMKM. Rendahnya produktivitas ini diakibatkan karena
rendahnya kualitas sumber daya manusia UMKM khususnya dalam bidang manajemen,
penguasaan teknologi, dan pemasaran. Selain itu, UMKM juga diperhadapkan pada
terbatasnya akses kepada sumber daya produktif, terutama terhadap permodalan,
teknologi, informasi dan pasar. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,
Penulis tertarik untuk mengangkat topik tugas akhir dengan judul "Strategi Pengembangan
Usaha Dalam Meningkatkan Produksi Usaha Mikro Kecil Menengah (Studi kasus pada
usaha kopi Ginastel kelompok tani Desa Dadapan)
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana strategi produksi UMKM dalam mengembangkan usaha Kopi Ginastel?
b. Bagaimana strategi promosi untuk dapat mengembangkan usaha kopi Ginastel?
c. Apakah terdapat alternative strategi yang digunakan oleh UMKM dalam
mengembangkan usaha Kopi Ginastel?
3. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui Bagaimana strategi produksi UMKM dalam mengembangkan
usaha Kopi Ginastel.

b. Untuk mengetahui Bagaimana strategi promosi untuk dapat mengembangkan


usaha kopi Ginastel.

c. Untuk mengetahui alternative strategi yang digunakan oleh UMKM dalam


mengembangkan usaha Kopi Ginastel.
4. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang merupakan jenis penelitian
yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk
hitungan lainnya dan berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa
interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif penelii
sendiri.
Dalam mengenalisis data yang diperoleh, penelitian ini menggunakan metode
deskriptif. Analisis deskriptif adalah menafsirkan serta menyajikan data dengan
sistematik agar lebih mudah dipahami dan disimpulkan.

1
5
Data dan sumber data yang di gunakan adalah data primer dan sekunder yang di
peroleh dari responden dengan cara wawancara, observasi dan juga di peroleh dari
penelusuran literature berupa jurnal dan pustaka lainnya.

JURNAL REFERENSI
JUDUL 1.

1. Fuad Anshari, M., El Khilla, A., & Rissa Permata, I. (2017). Analisis Pengaruh Inflasi Dan
Kurs Terhadap Ekspor Di Negara Asean 5 Periode Tahun 2012-2016. 1(2), 121–128.
2. Juliantari, D., & Setiawina, N. (2015). Analisis Pengaruh Kurs Dollar Amerika Serikat,
Inflasi Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Nilai Ekspor Makanan Dan Minuman Di
Indonesia, 4(12), 1507–1529. ISSN : 2303-0178

JUDUL 2.

1. Ariani, A., & Utomo, M. N. (2017). Kajian Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah (Umkm) Di Kota Tarakan. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 13(2),
99–118
2. Abidin, A. Z., & Dharma, M. B. (2017). Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil
Menengah Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan. Prosiding Seminar Ilmiah
Nasional, (9), 461–475.
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822

ANALISIS EKSPOR
KOPI INDONESIA KE
NEGARA-NEGARA
ASEAN

Christian Putra Ginting1, Fitri Kartiasih2


1
BPS Kabupaten Lembata; 2 Politeknik Statistika STIS
Jl. Trans Lembata – Lewoleba; Jl. Otista No. 64 C Jakarta
e-mail: 1christian.ginting@gmail.com , 2fkartiasih@stis.ac.id
diterima: 5/7/2019; direvisi: 17/9/2019; diterbitkan: 24/9/2019

Abstract: Responding to the era of the ASEAN Economic Community (MEA), Indonesian
agricultural products, especially coffee, have economic value that can be developed and
traded in the ASEAN market in order to increase market share and diversify the destination
countries for Indonesian product exports. The purpose of this study is to provide an overview
of coffee production and exports in ASEAN countries, analyze the performance of Indonesian
coffee exports to ASEAN countries and analyze the factors that influence Indonesian coffee
exports in the period 1997-2014. Indonesian coffee production over the past 12 years has
shown stagnation in the range of 640 - 700 thousand tons. However, coffee exports show
increasing developments in Malaysia, Thailand and Vietnam as well as stagnant exports and
tend to decline in the Philippines and Singapore. Based on the RCA and EPD indices, the
performance of Indonesia's coffee exports has the highest comparative advantage in the
country of Malaysia which is also evidenced by the position of the country along with
Vietnam in the rising star quadrant. From the results of panel data regression analysis at a
significance level of 5 percent, Indonesian coffee exports in ASEAN countries are influenced
by real export price variables, tea prices, destination country GDP, destination country real
exchange rates, and RCA competitiveness index. Meanwhile, the variable domestic coffee
production has no significant effect on Indonesian coffee exports.

Keywords: ASEAN, coffee, competitiveness, exports, panel data regression

menjadi pelaku maupun tujuan perdagangan


PENDAHULUAN
di ASEAN melihat jumlah populasi, luas
Era Masyarakat Ekonomi ASEAN geografi, dan nilai PDB yang merupakan
(MEA) merupakan integrasi pasar terbesar di kawasan tersebut (Winantyo et.
internasional yang memungkinkan al, 2008). Walaupun pertumbuhan PDB
negara-negara anggotanya untuk rentang tahun 2000-2014 memiliki rata-rata
memasuki pasar domestik dengan 5,05 persen (BPS, 2014) namun Indonesia
bebas dengan pengurangan tarif menunjukkan ketergantungan dengan
perbatasan hingga ke nol persen pasar luar negeri dimana pertumbuhan
(Tambunan, 2011). Integrasi ekspor Indonesia pada tahun 2007-2013
ekonomi ini menyebabkan adanya mencapai 8,85 persen sedangkan
dampak aliran bebas barang, jasa, pertumbuhan impornya mencapai 16
investasi, tenaga kerja terampil, persen (ASEAN, 2014).
dan modal bagi negara-negara Menanggapi hal itu,
ASEAN. Kawasan ASEAN pengembangan dan pemanfaatan sumber
merupakan tujuan dagang Indonesia daya yang berlimpah terutama pertanian
yang potensial dalam rangka perlu ditingkatkan untuk meningkatkan
meningkatkan pangsa pasar dan kinerja ekspor Indonesia. Ekspor
diversifikasi negara tujuan ekspor. pertanian terutama kopi menunjukkan
Indonesia memiliki potensi untuk share tertinggi dibandingkan komoditi-
143
komoditi ekspor pertanian lainnya produksi kopidi dalam negeri. Berdasarkan
yakni menyumbang 382.750 ton data FAO, produksi kopi Indonesia tahun
atau sekitar 12,1 persen dari total 2010 dan 2013 menduduki peringkat
ekspor pertanian (BPS, 2014). ketiga setelah Brazil dan Vietnam.
Tanaman kopi merupakan komoditas Indonesia menyumbang produksi sekitar
ekspor yang mempunyai nilai ekonomis 11,0 persen dari total produksi kopi dunia
yang relatif tinggi di pasaran dunia. Di pada tahun 2013. Di sisi lain, Brazil mampu
dalam perdagangan internasional, memproduksi 46,8 persen kopi dan diikuti
Indonesia menjadi salah satu negara Vietnam 23,1 persen dari total produksi
pengekspor utama komoditi kopi dunia. dunia pada tahun 2013.
Tahun 2014, Indonesia menjadi negara Produktivitas kopi Indonesia masih
pengekspor kopi urutan keempat setelah jauh dari produktivitas kopi negara
Brazil, Vietnam dan Colombia. pesaingnya di regional ASEAN. Meskipun
Berdasarkan United Nation Commodity Indonesia memiliki lahan panen kopi
Trade (2016), pada tahun 2014 Brazil mencapai 1,2 juta hektar, namun produksi
mempunyai andil hingga 14,7 persen kopi hanya mencapai 563 kg per hektar
ekspor kopi dunia serta diikuti dengan pada tahun 2013. Berbeda halnya dengan
Indonesia pada urutan keempat yang Vietnam yang memiliki luas lahan panen
menyumbang hanya 2,8 persen dari total hanya mencapai 584 ribu hektar, negara ini
ekspor dunia. Pada tahun yang sama, mampu memproduksi kopi hingga
Vietnam sebagai negara eksportir kopi mencapai 2.499 kg per hektar pada tahun
utama menyumbang 12,1 persen ekspor yang sama. Dengan kata lain, dengan luas
kopi dunia. Hal tersebut berbeda jauh lahan setengah kali luas lahan panen kopi
dengan proporsi kopi yang diekspor dari Indonesia, Vietnam mampu memproduksi
Indonesia. Dengan kata lain, terciptanya hingga dua kali jumlah produksi kopi
pasar bebas ASEAN ini akan membuat Indonesia.
pasar internasional regional ASEAN
tersebut dibanjiri oleh ekspor kopi dari Tabel 2. Produksi, luas panen dan
Vietnam. produktivitas kopi negara
pengekspor utama tahun 2013
Tabel 1. Ekpor komoditi kopi negara- Produksi Luas Produktivitas
Negara Panen
negara pengekspor utama (ton) (Ton)
(Ha)
(Kg/Ha)
Tahun
Negara Brazil 2.964.538 2.085.522 1.421
2012 2013 2014
Brazil 1.503.707 1.699.145 1.986.500 Vietnam 1.461.000 584.600 2.499
Vietnam 1.697.352 1.253.982 1.631.756 Colombia 653.160 771.728 846
Colombia 395.517 542.820 617.959 Indonesia 698.900 1.240.900 563
Indonesia 447.011 532.140 382.750 Total 4
5.777.598 4.682.750
Total 4 negara
4.043.587 4.028.087 4.618.964
negara Total
dunia 6.337.338 7.126.726
Total
12.099.614 11.828.789 13.537.617
dunia Sumber : FAO, HS 090111
Sumber : UNCOMTRADE
Keterangan: HS 090111 Produktivitas kopi Indonesia yang kurang
optimal dapat menyebabkan kurangnya stok
Meskipun Indonesia tergolong komoditi kopi yang dapat ditawarkan kepada
sebagai salah satu negara negara-negara pengimpor kopi. Tingginya
pengekspor utama komoditi kopi, produktivitas kopi Vietnam memungkinkan
namun Indonesia masih gagal produk negara tersebut dapat membanjiri pasar
memanfaatkan area lahan yang kopi ASEAN sehingga berdampak terhadap
potensial untuk dapat ekspor kopi Indonesia seperti di Singapura dan
memproduksi kopi. Hal ini terlihat Filipina. Di samping itu, kopi Indonesia juga
dari rendahnya produktivitas
144
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
memiliki potensi dengan varietas yang dibanding dengan produk olahan kopi.
hanya terdapat di Indonesia seperti Kopi Hal ini menyebabkan harga jual kopi di
Sidikalang, Kopi Lintong dan Kopi pasar internasional tidak maksimal.
Mandheling dari Sumatera, Kopi Toraja Negara-negara ASEAN bukanlah
dari Sulawesi, Kopi Gayo dari Aceh, Kopi negara tujuan utama ekspor komoditi kopi
Bali Kintamani dari Bali, Kopi Papua Indonesia, namun nilai ekspor kopi yang
Wamena, Kopi Flores Bajawa dari fluktuatif dan adanya integrasi ekonomi
Kabupaten Ngada dan Kopi Luwak yang regional tersebut menunjukkan bahwa
merupakan jenis kopi dengan harga ASEAN berpotensi menjadi target pasar
paling mahal (Nurjanah, 2015). ekspor kopi Indonesia ke depan. Dengan
Banyaknya jenis kopi Indonesia adanya perjanjian perdagangan bebas ke
menyebabkan negara-negara produsen depan, komoditi kopi akan semakin
kopi seperti Vietnam masih tetap mudah untuk dipasarkan di negara-negara
mengimpor kopi dari Indonesia sehingga ASEAN lainnya. Bukan hanya bagi
masih memungkinkan untuk bersaing di Indonesia, dalam perjanjian dagang
pasar ASEAN. regional ini, negara mitra dagang juga
Selain itu kualitas kopi Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk
yang terdapat di pasar Internasional dapat memasarkan barang negaranya di
yang lebih rendah dari kopi negara- dalam pasar Indonesia. Hal ini akan
negara eksportir kopi lainnya menjadi menimbulkan persaingan yang kompetitif
faktor penghambat bagi nilai ekspor bagi setiap negara anggota ASEAN.
kopi Indonesia. International Coffee Indonesia yang dituntut untuk dapat
Organization (ICO) mencatat Indonesia menjadi pemain dalam perdagangan bebas
adalah salah satu negara yang ASEAN perlu mengkaji bagaimana dan
mengekspor kopi terutama jenis robusta apa yang memengaruhi ekspor komoditi
yang mencapai 150 kecacatan dalam 300 kopi Indonesia guna meningkatkan
gram biji kopinya. Dilihat dari sisi ekspornya.
harga, pada tahun 2013 harga jual kopi
Indonesia jenis robusta pada bulan Juni Tabel 3. Ekspor komoditi kopi Indonesia
hanya 79,7 cent dolar AS dimana harga ke negara-negara ASEAN (ton)
pasar internasional untuk jenis ini 90,79 Tahun
Negara
cent dolar AS. Hal itu juga tidak jauh 2012 2013 2014
berbeda pada bulan Juli dan Agustus Malaysia 34.291 42.098 30.787
dimana harga jual kopi Indonesia jenis Filippina 11.727 10.375 2.731
robusta berturut-turut 84,06 dan 83,03 Singapur
cent dolar AS dimana harganya di pasar 9.157 8.679 7.727
a
internasional berturut-turut 95,21 dan Thailand 735 24.289 8.918
94,01 cent dolar AS. Vietnam 3.646 5.852 5.813
Di samping itu, kurangnya Sumber : UNCOMTRADE
pengolahan terhadap produksi kopi
Indonesia membuat nilai ekspornya
TINJAUAN PUSTAKA
lebih rendah dan tidak kompetitif
Penelitian sebelumnya mengenai daya saing
dengan ekspor kopi dari negara lainnya.
ekspor kopi menggunakan metode dan
Berdasarkan BPS (2013), ekspor kopi
mendapatkan hasil yang berbeda-beda. Waheed
Indonesia terdiri dari 86,5% biji kopi
dan Abbas (2015) menyelidiki faktor
mentah, 11,4% kopi instan, 1,7% kopi
makroekonomi yang memengaruhi aliran
ekstrak, dan 0,2% roasted coffee. Ekspor
bilateral ekspor dan memperkirakan potensi
kopi Indonesia ini didominasi oleh kopi
ekspor Bahrain dengan negara mitra dagang
biji yang merupakan bahan baku
utama menggunakan Augmented version of
sehingga kurang memiliki nilai ekonomi
Gravity Model pada data dari 31 negara untuk
145
periode tahun 1994-2013. Hasil terhadap perdagangan kopi Ethiopia.
penelitiannya menunjukkan bahwa Adapun variabel yang digunakan yaitu
tingkat penyusutan nilai tukar riil dan nilai PDB Ethiopia, nilai PDB negara
cadangan mata uang asing negara-mitra mitra dagang, jumlah penduduk Ethiopia,
dagang signifikan berpengaruh secara jumlah penduduk negara mitra dagang,
positif terhadap aliran ekspor Bahrain. nilai tukar mata uang dan penanaman
Selain itu, dummy Free Trade modal asing. Hasil penelitian
Agreement (FTA) dan keanggotaan Gulf menyimpulkan bahwa variabel dari negara
Cooperation Council (GCC) juga mitra dagang signifikan berpengaruh
signifikan berpengaruh secara positif terhadap nilai ekspor kopi Ethiopia yaitu
terhadap aliran ekspor yang PDB negara mitra dagang. Sedangkan
menunjukkan pentingnya kesepakatan variabel domestik tidak signifikan
perdagangan bebas dan integrasi berpengaruh terhadap nilai ekspor kopi
ekonomi Gulf bagi ekspor Bahrain. Ethiopia.
Hussien (2015) melakukan Penelitian mengenai integrasi
estimasi faktor penentu dari pasokan pasar dan dampak kebijakan non tarif
ekspor kopi Ethiopia menggunakan terhadap permintaan ekspor dan daya
Error Correction Model untuk data saing kopi Indonesia di pasar
tahun 1965-2005. Variabel yang internasional juga dilakukan oleh
digunakan antara lain curah hujan, harga Muzendi (2014). Data yang digunakan
domestik, tenaga kerja pertanian, nilai adalah data time series dari tahun 1970
tukar mata uang riil, tingkat suku bunga sampai 2012. Metode penelitian yang
domestik, tingkat arus modal asing, digunakan adalah uji kointegrasi
tingkat kapasitas penggunaan, pendekatan Error Correction Model
pendapatan riil, dan term of trade. Hasil (ECM) untuk menganalisis integrasi pasar
penelitiannya menyatakan bahwa ekspor sedangkan Revealed Comparative
kopi Ethiopia dalam jangka pendek Advantage (RCA) dan Revealed Symetric
ditentukan oleh nilai tukar riil, aliran Comparative Advantage (RSCA)
masuk modal asing, pendapatan riil, dan digunakan untuk menganalisis integrasi
term of trade. Sedangkan dalam jangka pasar dan dampak kebijakan non tarif
panjang ekspor kopi Ethiopia ditentukan terhadap permintaan ekspor dan daya
oleh harga domestik, nilai tukar riil, saing kopi. Analisis ECM menunjukkan
pendapatan riil, dan term of trade. adanya integrasi jangka pendek dengan
Dalam jangka panjang, elastisitas harga pasar importir maupun pasar eksportir
sangat tinggi namun berbeda pada utama, dimana kecepatan penyesuaian ke
jangka pendek, elastisitas harga justru keseimbangan 87,33% pada pasar
rendah. importir dan 65,33% pada pasar eksportir.
Ademe dan Yismaw (2013) Variabel yang signifikan memengaruhi
melakukan studi yang bertujuan untuk harga ekspor kopi Indonesia pada jangka
menganalisis pola perdagangan kopi pendek adalah harga impor kopi Amerika
Ethiopia selama 16 tahun dari tahun 1997- Serikat, Malaysia dan Singapura serta
2011 ke 36 negara pengimpor. harga ekspor kopi Brazil dan Vietnam.
Penelitiannya menggunakan metode Kopi Indonesia memiliki keunggulan
Gravity Data Panel untuk komparatif dilihat berdasarkan nilai RCA
mengidentifikasi bagaimana pengaruh dan RSCA, namun masih lebih rendah
negara-negara importir dan eksportir dibandingkan Brazil, Kolombia, dan
Vietnam.
Izzany (2015) menganalisis kinerja
ekspor kopi Indonesia di pasar ASEAN

146
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
dalam skema kebijakan Common Pemilihan ini dikarenakan keterbatasan
Effective Preferential Tariff – ASEAN ketersediaan data untuk semua variabel di
Free Trade Area (CEPT-AFTA). semua negara ASEAN sebagai obyek
Penelitiannya bertujuan untuk penelitian.
menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi ekspor kopi Indonesia dan
METODE PENELITIAN
dampak penerapan skema CEPT-AFTA
Data yang digunakan dalam
terhadap ekspor kopi Indonesia ke pasar
penelitian ini adalah data tahunan dan
ASEAN menggunakan model analisis
data sekunder yang diperoleh dari instansi
linier berganda diestimasi dengan
terkait dengan rincian data volume ekspor
metode Ordinary Least Square (OLS).
kopi Indonesia dan harga riil ekspor kopi
Hasil estimasi analisis regresi linier
diperoleh dari Badan Pusat Statistik
berganda pada empat negara (Malaysia,
(BPS), harga komoditi teh diperoleh dari
Singapura, Filipina, dan Thailand)
UNCOMTRADE, PDB riil diperoleh dari
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
World Bank, dan jumlah produksi kopi
memengaruhi ekspor kopi Indonesia ke
domestik diperoleh dari Kementerian
pasar ASEAN adalah pendapatan per
Pertanian, nilai tukar (kurs) riil diperoleh
kapita negara tujuan ekspor, nilai tukar
dari International Financial Statistics
riil Indonesia, konsumsi domestik kopi
yang diterbitkan oleh International
Indonesia, harga riil ekspor, produksi
Monetary Fund (IMF). Periode penelitian
kopi Indonesia, dan ekspor kopi
yaitu tahun 1997-2014.
Indoensia tahun sebelumnya. Sedangkan
Metode analisis yang digunakan
kebijakan CEPT-AFTA tidak
dalam penelitian ini yaitu penelitian
berpengaruh nyata terhadap ekspor kopi
deskriptif dengan menggunakan tabel dan
Indonesia ke pasar ASEAN.
grafik serta menggunakan perhitungan
Berdasarkan latar belakang
indeks RCA dan EPD untuk menganalis
permasalahan di atas, penelitian ini
kinerja ekspor kopi Indonesia. Adapun
bertujuan untuk memberikan gambaran
rumusan indeks RCA sebagai berikut
produksi dan ekspor kopi di negara-
(Tambunan, 2000).
negara ASEAN, menganalisis kinerja Xij

ekspor kopi Indonesia ke negara-negara Xit
ASEAN serta menganalisis faktor-faktor Indeks RCA = Wj (1)

yang berpengaruh terhadap ekspor kopi Wt
Indonesia tersebut periode tahun 1997-
2014. Export Product Dynamic (EPD)
Analisis ekspor kopi Indonesia ke dapat diformulasikan sebagai berikut
negara-negara ASEAN dalam penelitian (Kemendag, 2011).
ini menggunakan variabel harga kopi Sumbu x: Rata-rata pertumbuhan
ekspor Indonesia, harga teh sebagai pangsa pasar
X
ekspor negara i =
barang substitusi, PDB mitra dagang, ∑t ( in ) x100% - ∑t (Xin ) x100%
t=1 W t=1 W
in t in t-1
produksi kopi domestik, nilai tukar (2)
T
(kurs) riil negara-negara mitra dagang
Sumbu y: Rata-rata pertumbuhan
terhadap US $, dan indeks Revealed pangsa pasar produk 𝑛 =
W
Comparative Advantage (RCA). ∑t ( in) x100% - ∑t (Win) x100%
t=1 W t=1 W
Penelitian ini menggunakan data berkala i t i t-1
(3)
mulai dari tahun 1997 hingga tahun T

2014 pada wilayah perdagangan bilateral Analisis faktor-faktor yang


ASEAN 5 yaitu Malaysia, Filipina, memengaruhi permintaan ekspor kopi
Singapura, Thailand, dan Vietnam. Indonesia di ASEAN dilakukan

147
menggunakan analisis regresi data panel
dengan model sebagai berikut. 600000
LNVOLXKOPIit= a + β1HXKOPIit
+ β2HMTEHit + β3LNPDBHKit +
β4PRODKOPIit + β5KURSRit + β6LNRCAit it
+ ε 400000
(4) 200000
Hipotesis penelitian ini antara
0
lain harga ekspor riil kopi (HXKOPI)

1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
dan nilai tukar mata uang riil negara
mitra dagang (KURSR) berpengaruh Perkebunan Rakyat Perkebunan Negara
negatif terhadap ekspor komoditi kopi Perkebunan Swasta
(LNVOLXKOPI). Harga barang
substitusi (HMTEH), PDB riil negara Sumber : Kementerian Pertanian (diolah)
mitra dagang (PDBHK), jumlah Gambar 1.
produksi kopi domestik (PRODKOPI) Produksi kopi Indonesia tahun 1997-2014
dan indeks daya saing (LNRCA) (ton)
berpengaruh positif terhadap ekspor Selain itu, berdasarkan data
komoditi kopi Indonesia. Kementan tahun 2010-2014, produksi
kopi Indonesia 73-79 persen didominasi
HASIL DAN oleh kopi jenis robusta dan sisanya
PEMBAHASAN merupakan kopi jenis arabika. Kopi
Produksi kopi berkaitan dengan robusta memiliki kelebihan tahan
jumlah komoditi kopi yang akan terhadap penyakit daun dan memerlukan
ditawarkan terhadap pasar domestik perawatan yang cenderung mudah.
maupun pasar luar negeri. Berdasarkan Namun kualitas cita rasa kopi robusta
Gambar 1, terlihat bahwa perkembangan tidak lebih baik dari kopi arabika
produksi kopi Indonesia selama kurang sehingga kurang memiliki daya jual. Kopi
dari 12 tahun terakhir mengalami arabika memiliki nilai jual yang lebih
stagnansi yakni berada pada kisaran 640 mahal karena memiliki cita rasa yang
ribu hingga 700 ribu ton. Hal ini baik.
disebabkan karena masih rendahnya Kinerja ekspor kopi Indonesia
produktivitas kopi Indonesia. Produksi tidak hanya diukur dari laju pertumbuhan
kopi Indonesia sekitar 91 – 96 persen (nilai atau volume), tetapi juga terlihat
selama periode penelitian berasal dari dari tingkat diversifikasinya, baik dalam
perkebunan yang dikelola oleh rakyat arti variasi produk (pendalaman struktur)
sehingga terdapat keterbatasan modal maupun diversifikasi pasar (negara
dan sumber daya serta sisanya dikelola tujuan). Meskipun pasar ASEAN bukan
oleh negara dan swasta. Hal ini merupakan pasar utama ekspor komoditi
menyebabkan pengelolaan kopi masih ekspor Indonesia, namun pasar ASEAN
buruk mulai dari bibit kopi yang merupakan pasar yang potensial dalam
digunakan, pemeliharaan tanaman, rangka memperluas tujuan ekspor
hingga penggunaan teknologi yang komoditi Indonesia. Komoditi kopi
masih tradisional sehingga Indonesia mulai banyak diperdagangkan
produktivitasnya masih jauh di bawah mengingat mulai banyaknya variasi
negara penghasil kopi lainnya seperti pengolahan kopi yang dikembangkan
Brazil dan Vietnam (Izzany, 2015). seiring dengan semakin majunya
teknologi dan pengetahuan. Selain itu,
pemasaran komoditi kopi di Indonesia
pun terus semakin gencar dengan adanya
148
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
peran serta pemerintah melalui kegiatan Gambar 2 menunjukkan volume ekspor
pemberdayaan dan edukasi mengenai komoditi kopi Indonesia ke 5 negara
teknik budi daya, pengolahan pasca ASEAN tahun 1997-2014. Rata-rata
panen dan pemasaran (Ariyanti, 2016). permintaan ekspor komoditi kopi
Indonesia merupakan salah satu Indonesia di negara Malaysia pada
produsen sekaligus pengekspor utama periode waktu tersebut mencapai 16.045
keempat komoditi kopi dunia setelah ton. Permintaan ekspor kopi Indonesia di
negara Brazil, Vietnam, dan Colombia. negara Malaysia cenderung meningkat
Komoditi kopi Indonesia tersebar di dari tahun ke tahun. Peningkatan
seluruh pangsa pasar negara-negara permintaan ekspor tersebut menunjukkan
dunia termasuk di kawasan ASEAN peningkatan yang mencapai di atas rata-
(Gambar 2). Indonesia telah lama rata terjadi sejak tahun 2008. Permintaan
melakukan ekspor komoditi kopi ke ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2013
pasar ASEAN, namun volume ekspor mencapai 42.098 ton atau menyumbang
komoditi kopi Indonesia sendiri devisa negara sebesar 79,7 juta dolar AS.
cederung fluktuatif dan masih cenderung Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun
lebih rendah dibanding negara-negara 2010 dimana volume ekspor kopi
pengimpor utama komoditi kopi Indonesia mencapai 48% dibanding tahun
Indonesia lainnya. Meskipun permintaan 2009. Berbeda dengan negara Filipina,
komoditi kopi Indonesia di pasar ekspor kopi Indonesia ke negara Filipina
ASEAN memiliki kecenderungan terlihat cenderung sangat fluktuatif. Rata-
fluktuatif, ekspor komoditi kopi rata ekspor komoditi kopi Indonesia ke
Indonesia dalam jangka panjang negara Filipina mencapai 6.208 ton.
menunjukkan tren yang positif secara Ekspor komoditi kopi Indonesia
umum. Ekspor komoditi kopi Indonesia cenderung tinggi yakni di atas rata-rata
ke lima negara ASEAN mencapai 5-17 pada tahun 2007-2009 dan mengalami
persen dari total ekspor kopi Indonesia penurunan tajam pada tahun 2011 dan
ke seluruh negara pada periode 1997- 2014.
2014. Rata-rata ekspor kopi Indonesia ke
lima negara ASEAN mencapai 35.977 20
ton (5%) dengan ekspor kopi terendah
15
pada tahun 1997 yakni sebesar 16.151
ton dan tertinggi 91.295 ton (17,1 %). 10

550.000.000 5
450.000.000 0
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

350.000.000
250.000.000
150.000.000 Malaysia Filipina Singapura
50.000.000 Thailand Vietnam
-50.000.000
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

Sumber : Badan Pusat Statistik (diolah)


ASEAN 5 Other
Gambar 3.
Harga ekspor riil komoditi kopi Indonesia
Sumber : UN Comtrade (diolah) di negara-negara ASEAN tahun 1997-
Gambar 2. 2014 (US $/kg)
Perkembangan volume ekspor kopi Berdasarkan Gambar 3 dapat
Indonesia ke seluruh negara di dunia dilihat bahwa harga riil ekspor komoditi
(kg) kopi Indonesia ke negara Thailand dan
Vietnam dari tahun ke tahun terlihat

149
fluktuatif dan mengalami penurunan. Rata- 5
rata harga riil komoditi kopi Indonesia di 4
Thailand dan Vietnam mencapai masing-
3
masing 2,94 dan 2,25 US $ per kg selama
periode penelitian. Harga riil komoditi 2
kopi tertinggi terdapat pada tahun 1997 1
mencapai 19,32 US $ untuk Thailand 0
dan 14,74 US $ untuk Vietnam.

1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Tingginya harga ekspor komoditi kopi di
tahun tersebut dikarenakan adanya kondisi Malaysia Filipina Singapura
krisis ekonomi yang terjadi dikawasan Thailand Vietnam
Asia Timur. Walaupun cenderung
mengalami penurunan, sebelum tahun Sumber : UN Comtrade (diolah)
2007, harga riil komoditi kopi Indonesia Gambar 4.
di kedua negara tersebut masih lebih Perkembangan indeks RCA ekspor
mahal dibandingkan ketiga negara komoditi kopi Indonesia di negara negara
lainnya yakni Malaysia, Filipina, dan ASEAN tujuan ekspor tahun 1997-2014
Singapura. Harga riil komoditi kopi
terendah terdapat pada tahun 2007 Gambar 4 menunjukkan bahwa
sebesar 0,52 US $ untuk Thailand dan indeks Revelead Comparative Advantage
tahun 2009 sebesar 0,88 US $ untuk (RCA) ekspor komoditi kopi Indonesia ke
Vietnam. Pada tahun 2007-2009, harga lima negara tujuan ekspor di ASEAN
komoditi kopi di Thailand mengalami menunjukkan perkembangan yang
fluktuatif yang cukup tajam. Hal ini fluktuatif. Pada pasar Malaysia, dapat
berkaitan dengan terjadinya krisis dikatakan bahwa komoditi kopi sangat
ekonomi di Amerika yang berdampak ke diminati di negara tersebut. Hal itu
negara-negara Asia. Namun demikian, terlihat dari nilai RCA yang salalu di atas
harga riil komoditi kopi di Thailand angka satu yang mengindikasikan bahwa
cenderung stabil sejak tahun 2009 pada ekspor kopi Indonesia dapat dikategorikan
kisaran 1,07 hingga 1,69 US $ per kg. memiliki keunggulan komparatif. Dari
Berbeda dengan harga riil tahun 1997-2014, perkembangan nilai
komoditi kopi di Vietnam, harga riil RCA kopi Indonesia memiliki tren positif
komoditi tersebut cenderung menurun di negara ini, sehingga negara Malaysia
dengan drastis mulai tahun 2005 hingga dapat dikatakan tergolong negara peminat
mulai stabil pada tahun 2007 pada kopi dari Indonesia. Nilai indeks RCA
kisaran 0,88 hingga 1,20 US $ per kg. tertinggi di Malaysia mencapai 2,85 tahun
2013 yaitu pada saat nilai ekspor komoditi
kopi Indonesia ke Malaysia mencapai
nilai 79,71 juta US $. Namun jika
dibandingkan dengan indeks RCA
Vietnam di negara Malaysia, terlihat
bahwa ekspor kopi Vietnam memiliki
daya saing yang lebih tinggi dibandingkan
ekspor kopi Indonesia.

150
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
550.000.000 Filipina dan Thailand sebagai
450.000.000 negara tujuan ekspor kopi Indonesia
350.000.000 berada pada kuadran lost opportunity. Hal
250.000.000 ini berarti bahwa terjadi penurunan
150.000.000 pangsa pasar kopi Indonesia di pasar
50.000.000 negara tersebut ditengah peningkatan
-50.000.000 pangsa pasar produk kopi di perdagangan
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
dunia. Komoditi kopi di negara tersebut
ASEAN 5 Other masih didominasi oleh komoditi kopi dari
negara lain di dunia selain Indonesia.
Ekspor komoditi kopi Indoensia tidak
mengalami pertumbuhan di pangsa pasar
Filipina dan Thailand selama periode
Sumber : UN Comtrade (diolah) penelitian ini. Sementara itu, negara
Gambar 5. Singapura berada pada kuadran retreat,
Export Product Dynamic (EPD) yang berarti bahwa terjadi penurunan
komoditi kopi Indonesia ke negara- pangsa pasar kopi Indonesia di negara
negara ASEAN tahun 1997-2014 tersebut di tengah penurunan pangsa pasar
produk kopi perdagangan dunia di negara
Berdasarkan hasil EPD pada tersebut.
Gambar 5, ekspor komoditi kopi Model regresi panel digunakan
Indonesia di negara Malaysia dan untuk mengetahui faktor-faktor yang
Vietnam termasuk dinamis selama memengaruhi ekspor kopi Indonesia ke
periode penelitian (1997-2014) dengan negara tujuan ekspor yakni negara
rata-rata pertumbuhan pangsa pasar kopi Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand,
Indonesia di Malaysia sebesar 0,0029 dan Vietnam dengan variabel bebas yang
dan 0,0001 di Vietnam serta rata-rata digunakan adalah harga riil ekspor kopi
pertumbuhan pangsa produk kopi dunia ke negara tujuan, harga impor teh di
di negara tersebut masing-masing 0,1439 negara tujuan, Produk Domestik Bruto
dan 2,7925. (PDB) negara tujuan, total produksi kopi
Negara Malaysia dan Vietnam Indonesia, kurs riil negara tujuan, dan
sebagai tujuan ekspor kopi Indonesia daya saing kopi Indonesia pada periode
berada pada kuadran rising star. Hal ini penelitian tahun 1997-2014.
berarti bahwa ekspor komoditi kopi Terdapat tiga kemungkinan model
Indonesia di negara tersebut merupakan estimasi regresi data panel yang dapat
produk yang dinamis (pertumbuhannya digunakan yaitu Common Effect Model
cepat) selama periode penelitian. (CEM), Fixed Effect Model (FEM), dan
Pertumbuhan ekspor kopi Indonesia di Random Effect Model (REM). Untuk
dua negara tersebut tergolong kontinu memilih model estimasi, dapat dilakukan
dalam jangka waktu yang panjang. uji formal sebagai berikut.
Dengan kata lain, peningkatan pangsa 1. Uji Chow, digunakan untuk
pasar kopi Indonesia di pasar kedua memilih model terbaik antara
negara tersebut ditengah terjadinya model fixed effect dan common
peningkatan pangsa kopi perdagangan effect.
dunia di negara tersebut. Pasar komoditi 2. Uji Lagrange Multiplier,
kopi di kedua negara tersebut dapat digunakan untuk memilih model
dikatakan memiliki posisi pasar yang terbaik antara model random effect
ideal. dan common effect.

151
3. Uji Hausman, digunakan untuk (tolak 𝐻0). Selain itu hasil uji Lagrange
memilih model terbaik antara Multiplier menunjukkan bahwa model
model fixed effect dan random fixed effect lebih baik daripada model
effect. random effect. Berikutnya dilakukan
Selain itu, pemilihan model pengujian pada struktur varian covariance
estimasi dapat dilakukan dengan residual menggunakan uji Lagrange
melakukan uji secara informal dengan Multiplier (LM). Dari hasil uji LM
melihat jumlah individu dan series diperoleh bahwa residual struktur varians
waktunya. Beberapa ahli ekonometri - covariance bersifat heteroskedastis dan
yang tentunya telah membuktikan secara terdapat cross sectional correlation.
matematis, di mana dikatakan bahwa Setelah melakukan pemilihan model
jika data panel yang dimiliki mempunyai terbaik, pengujian struktur varian-
jumlah waktu (T) lebih besar covariance, dan pengujian asumsi klasik,
dibandingan jumlah individu (N) maka maka diperoleh model yang akan
disarankan untuk menggunakan model digunakan untuk mengidentifikasi
fixed effect. Sebaliknya jika data panel pengaruh variabel-variabel bebas terhadap
yang dimiliki mempunyai jumlah waktu ekspor komoditi kopi Indonesia. Model
(T) lebih kecil dibandingkan jumlah yang terpilih adalah model (fixed effect)
individu (N) maka disarankan untuk GLS cross section Seemingly Unrelated
menggunakan model random effect Regression (SUR). Selanjutnya
(Nachrowi dan Usman, 2006). berdasarkan uji asumsi klasik diperoleh
Dalam penelitian ini, model bahwa model tersebut memenuhi asumsi
random effect tidak dapat dilakukan nonmultikoliniearitas dan normalitas
karena jumlah individu kurang dari sehingga model estimasi data panel untuk
jumlah (series) waktu sehingga hanya ekspor komoditi kopi Indonesia yang
akan menggunakan uji statistik Chow diperoleh :
dan Lagrange Multiplier. Berikut
penghitungan model estimasi yang LNVÔLXKOPIit = (- 0,7965+µi)
dihasilkan. -0,1133 HXKOPI*it+0,1289HMTEH*it
Tabel 4. Hasil estimasi regresi data
+ 0,6685 LNPDBHK*it - 0,000001 PRODKOPIit
panel model common effect
dan fixed effect -0,00018 KURSR*it+0,9427 LNRCA*it
Jenis Variabel t (5)
Koefisien Prob
Estimasi Independen statistik
C 20,73216 2,210 0,030
HXKOPI -0,15761 -4,863 0,000 *Signifikan pada alpha 5%,
Common
HMTEH 0,30366 4,518 0,000 𝑅𝑎𝑑j
2 = 0,983 ; 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛g* = 521,876
LNPDBHK -0,15652 -0,446 0,656
Effect Dari persamaan di atas dapat
PRODKOPI 0,00000 -2,298 0,024
KURSR -0,00008 -3,171 0,002 diketahui bahwa model tersebut memiliki
LNRCA 1,09023 17,176 0,000
C -3,14517 -0,378 0,707 nilai prob (F-statistic) bernilai 0,0000
HXKOPI -0,10095 -4,548 0,000 yang berarti seluruh variabel bebas secara
HMTEH 0,18185 3,520 0,001
Fixed
LNPDBHK 0,75834 2,450 0,017
simultan signifikan memengaruhi variabel
Effect
PRODKOPI 0,00000 -1,270 0,208 tak bebas dengan tingkat keyakinan 95
KURSR -0,00018 -5,111 0,000 persen. Nilai adjusted R-squared sebesar
LNRCA 0,97507 20,455 0,000
Sumber : hasil olahan 0,983 menunjukkan bahwa variabel harga
riil ekspor kopi, harga impor teh di negara
Berdasarkan hasil uji Chow mitra dagang, PDB riil, produksi kopi
diperoleh bahwa model fixed effect lebih Indonesia, nilai tukar riil dan RCA
baik daripada model common effect mampu menjelaskan variasi volume

152
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
ekspor komoditi kopi Indonesia ke negara- sesuai dengan hasil penelitian Widayanti
negara ASEAN tujuan ekspor tahun 1997- et al (2009). Namun, pada penelitian
2014 sebesar 98,3 persen dimana 1,7 Izzany (2015), harga riil ekspor kopi
persen sisanya dijelaskan variabel lain Indonesia signifikan berpengaruh secara
yang tidak tercakup dalam model. positif terhadap volume ekspor kopi
Indonesia ke negara Singapura. Izzany
Tabel 5. Hasil estimasi regresi data (2015) meneliti dari sisi penawaran yaitu
panel model fixed effect cross adanya peningkatan harga ekspor kopi
section SUR akan mendorong peningkatan penawaran
Variabel ekspor kopi Indonesia ke negara tersebut.
Koefisien t statistik Prob
Independen Variabel harga teh di negara tujuan
C -0,796567 -0,1300 0,8965
HXKOPI -0,113322 -4,5670 0,0000
ekspor berpengaruh positif terhadap
HMTEH 0,128956 5,3480 0,0000 pertumbuhan volume ekspor kopi ke lima
LNPDBHK 0,668522 2,9740 0,0039 negera tujuan. Nilai koefisien harga teh
PRODKOPI -0,000001 -1,5350 0,1288 sebesar 0,128 menunjukkan bahwa setiap
KURSR -0,000181 -7,9600 0,0000 terjadi kenaikan harga teh sebesar 1 US $
LNRCA 0,942759 39,8670 0,0000 akan berpengaruh pada peningkatan
Sumber : hasil olahan permintaan volume ekspor kopi Indonesia
sebesar 12,8 persen, dengan asumsi
Pengujian secara parsial dapat variabel lain konstan (ceteris paribus).
dilihat dari nilai t-statistic dari tiap Hasil ini sesuai dengan hipotesis
variabel bebas. Hasil pengujian yang penelitian yang diajukan bahwa harga teh
terdapat pada Tabel 8 menunjukkan berpengaruh positif terhadap permintaan
bahwa variabel harga riil ekspor kopi ekspor kopi. Kenaikan harga teh akan
Indonesia, harga teh, pertumbuhan PDB, mendorong pembeli untuk lebih memilih
nilai tukar riil, dan RCA signifikan kopi karena sifat dari kopi dan teh adalah
secara parsial berpengaruh terhadap memiliki fungsi yang sama.
variabel volume ekspor pada tingkat Variabel PDB riil negara-negara
alpha 5 persen. Variabel jumlah ASEAN pada tingkat signifikansi 5 persen
produksi kopi Indonesia tidak signifikan berpengaruh positif terhadap permintaan
berpengaruh secara parsial terhadap ekspor kopi Indonesia. Setiap peningkatan
volume ekspor kopi Indonesia. PDB sebesar 1 persen akan meningkatkan
Variabel harga riil ekspor kopi ke permintaan ekspor kopi Indonesia sebesar
negara tujuan ekspor berpengaruh 0,668 persen dengan asumsi variabel
negatif terhadap pertumbuhan volume lainnya konstan atau dalam kondisi
ekspor kopi ke lima negara tujuan ceteris paribus. Pengaruh PDB terhadap
ekspor di kawasan ASEAN tersebut. permintaan ekspor kopi sesuai dengan
Nilai koefisien harga riil kopi sebesar hipotesis yang diharapkan. Hasil ini juga
0,113 menunjukkan bahwa setiap sesuai dengan penelitian Ademe dan
kenaikan harga riil ekspor 1 US $ akan Yismaw (2013) dan Waheed dan Abbas
mengurangi permintaan ekspor kopi (2015) bahwa pendapatan domestik di
Indonesia di negara tujuan ekspor negara tujuan ekspor berpengaruh positif
sebesar 11,3 persen, dengan asumsi terhadap ekspor.
variabel lain konstan (ceteris paribus). Pertumbuhan PDB negara-negara
Hasil ini sesuai dengan hipotesis tujuan ekspor yang positif tahun 1997-
penelitian bahwa harga riil ekspor 2014 menunjukkan kondisi perekonomian
berpengaruh secara negatif terhadap yang terus membaik dan merupakan pasar
permintaan ekspor kopi Indonesia dan yang potensial selama 18 tahun terakhir.
Tingkat perekonomian yang digambarkan

153
di dalam PDB menunjukkan negara- RCA sebesar 0,9427 menunjukkan bahwa
negara ASEAN tersebut memiliki pasar apabila RCA (daya saing) ekspor kopi
domestik yang mampu menyerap barang Indonesia meningkat 1 persen maka akan
impor dalam jumlah yang semakin besar. meningkatkan permintaan ekspor
Dengan demikian, negara-negara komoditi kopi sebesar 0,9427 persen,
ASEAN merupakan negara yang cocok dengan asumsi variabel lainnya konstan
menjadi tujuan ekspor komoditi kopi (ceteris paribus). Daya saing (RCA)
Indonesia karena memiliki respon positif ekspor kopi Indonesia ini
terhadap barang-barang impor dari mengindikasikan seberapa besar
negara lain. kemampuan komoditi kopi
Selanjutnya, variabel nilai tukar mempertahankan pangsa pasar di negara-
riil negara tujuan ekspor kopi negara ASEAN tujuan ekspor. Semakin
berpengaruh negatif dan signifikan besar nilai RCA kopi Indonesia di pasar
terhadap volume ekspor komoditi kopi negara tujuan ekspor menunjukkan sejauh
Indonesia ke negara tersebut. Pengaruh mana ekspor kopi Indonesia mendominasi
variabel nilai tukar riil dapat dilihat pangsa pasar kopi di ASEAN.
melalui nilai koefisien regresi variabel
tersebut sebesar 0,000181. Angka itu KESIMPULAN DAN SARAN
memiliki arti bahwa setiap terjadi Beberapa kesimpulan yang dapat
peningkatan (depresiasi) nilai tukar riil disampaikan berdasarkan hasil dan
ke lima negara tujuan ekspor tersebut pembahasan yaitu sebagai berikut.
akan menurunkan permintaan ekspor 1. Perkembangan ekspor komoditi kopi
kopi 0,0181 persen di negara tersebut, Indonesia di negara Malaysia,
dengan asumsi variabel lain konstan Thailand, dan Vietnam cenderung
(ceteris paribus). Hasil tersebut sesuai meningkat sedangkan ekspor komoditi
dengan hipotesis yang diduga kopi Indonesia di negara Filipina dan
sebelumnya dan sesuai dengan Singapura cenderung fluktuatif dan
penelitian Hussien (2015) yang juga menurun. Ekspor komoditi kopi
menunjukkan pengaruh yang negatif dari Indonesia terbesar dicapai di negara
nilai tukar riil terhadap ekspor kopi. Malaysia dengan rata-rata 16.045 ton
Peningkatan (depresiasi) nilai tukar riil dan terkecil di negara Vietnam dengan
mata uang negara-negara tujuan ekspor rata-rata 1.259 ton.
terhadap USD menyebabkan semakin 2. Berdasarkan indeks RCA, ekspor kopi
mahalnya barang-barang impor yang Indonesia hanya memiliki keunggulan
masuk ke negara tersebut sehingga komparatif di atas rata-rata dunia di
berdampak pada penurunan jumlah negara tujuan Malaysia. Berdasarkan
barang-barang yang dapat dibeli. Di lima hasil EPD, kinerja ekespor komoditi
negara tujuan ekspor kopi Indonesia kopi Indonesia di negara Malaysia dan
menunjukkan kecenderungan mata uang Vietnam termasuk dinamis selama
riil yang mengalami apresiasi sehingga periode penelitian (1997-2014) karena
berdampak pada peningkatan permintaan berada pada kuadran rising star.
barang impor termasuk komoditi kopi 3. Berdasarkan hasil pemilihan model
dari Indonesia. yang terbaik, variabel harga teh, PDB
Variabel daya saing dengan riil dan indeks daya saing (RCA)
pendekatan revealed comparative signifikan berpengaruh positif terhadap
advantage (RCA) memiliki pengaruh ekspor kopi Indonesia. Variabel harga
yang positif dan signifikan terhadap riil ekspor kopi Indonesia dan nilai
pertumbuhan volume ekspor kopi tukar riil signifikan berpengaruh
Indonesia. Nilai koefisien pada variabel negatif terhadap ekspor komoditi kopi

154
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Indonesia. Sementara variabel olahan dengan kode HS 2101. Selain
produksi kopi domestik Indonesia itu, dapat juga menambahkan variabel
tidak signifikan berpengaruh terhadap lain seperti konsumsi kopi domestik
ekspor komoditi kopi Indonesia. dan negara tujuan ekspor, harga ekspor
Berikut beberapa saran kopi pesaing di pasar ASEAN, volume
berdasarkan kesimpulan penelitian. maka ekspor negara eksportir lainnya, dan
berikut beberapa saran yang disampaikan jumlah penduduk negara tujuan ekspor.
oleh penulis :
1. Dalam rangka meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
permintaan ekspor kopi Indonesia,
pemerintah perlu memperluas pangsa
Ademe, A.S and Yismaw, M. A. 2013.
pasar ekspor dengan melakukan
Ethiopian Coffee Trade Pattern:
diversifikasi negara tujuan ekspor ke
An Augmented Gravity Modeling
negara ASEAN lain seperti
Approach. Journal of Economic
Myanmar, Laos, dan Kamboja. Selain
and Sustainable Development, 4
itu pemerintah dapat menambahkan
(17), 110-120.
pengiriman ekspor kopi ke negara
tujuan ekspor yang memiliki PDB
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. 2016.
dan daya saing ekspor kopi Indonesia
Sejarah Kopi di Indonesia. 11
yang tinggi di ASEAN seperti
maret 2016. http://www.aeki-
Malaysia dan Vietnam melalui
aice.org/page/sejarah/id
kebijakan kuota ekspor negara tujuan
lainnya.
Badan Pusat Statistik. 2013. Buletin
2. Untuk mendorong daya saing
Perdagangan Luar Negeri Ekspor
komoditi kopi Indonesia, pemerintah
Menurut Kelompok Komoditi dan
dan petani kopi perlu meningkatkan
Negara Desember 2013. Jakarta :
kualitas hasil kopi dengan melakukan
BPS.
intensifikasi kopi melalui bibit
arabika, irigasi kopi pada masa
Badan Pusat Statistik. 2014. Buletin
kemarau dan penggunaan pupuk,
Statistik Perdagangan Luar Negeri
serta melakukan pengolahan lebih
Ekspor Menurut Kelompok
lanjut terhadap biji kopi seperti
Komoditi dan Negara Desember
dekafeinasi (proses penghilangan
2014. Jakarta : BPS.
kafein, fermentasi dan penyangraian
untuk menambah pilihan cita rasa
Badan Pusat Statistik. 2015a. Produk
kopi ekspor.
Domestisk Bruto Indonesia
3. Pemerintah perlu menjaga kestabilan
Triwulanan 2011-2015. Jakarta :
nilai tukar negara dan sigap terhadap
BPS.
gejolak nilai tukar negara tujuan
ekspor agar tidak berimbas pada
Badan Pusat Statistik. 2015b. Pendapatan
peningkatan harga ekspor kopi dan
Nasional Indonesia 2010-2014.
penurunan daya beli masyarakat
Jakarta : BPS.
melalui kebijakan moneter. Selain itu,
harga komoditi teh di negara tujuan
Baga, Lukman M., Anna Fariyanti, dan Siti
dapat dijadikan pertimbangan untuk
Jahroh. 2011. Kewirausahaan dan
memetakan permintaan ekspor kopi
Daya Saing Agribisnis.Bogor : IPB
Indonesia di ASEAN.
Press.
4. Bagi penelitian selanjutnya, cakupan
kopi dapat diperluas dengan kopi

155
Baltagi, Badi H. 2011. Econometric Fifth Izzany, Shiraz Fayeza. 2015. Analisis
Edition. New York : Springer. Kinerja Ekspor Kopi Indonesia ke
Pasar ASEAN dan Faktor-faktor
Blanchard, Olivier and Johnson, David R. yang mempengaruhi dalam skema
2012. Macroeconomics Sixth CEPT-AFTA [skripsi]. Bogor :
Edition. New Jersey: Prentice Institut Pertanian Bogor.
Hall.
Kementerian Perdagangan Republik
Ekananda, Mahyus. 2014. Analisis Indonesia. 2011. Kajian Kebijakan
Ekonometrika Data Panel. Pengembangan Diversifikasi
Jakarta : Mitra Wacana Media. Pasar dan Produk Ekspor. Jakarta
: Kemendagri.
Ekananda, Mahyus. 2015. Perdagangan
Internasional. Jakarta : Erlangga. Krugman, Paul R. dan Obstfeld, Maurice.
1991. Ekonomi Internasional Teori
Greene, William H. 2012. Econometric dan Kebijakan. 2nd edition. (Faisal
Analysis Seventh Edition. New H. Basri, trans). Jakarta : Raja
York : Pearson. Grafindo Persada.

Halwani, Hendra. 2005. Ekonomi Muzendi, Agustina S. Mori. 2014. Integrasi


Internasional dan Globalisasi Pasar dan Dampak Kebijakan Non
Ekonomi (2nd ed). Jakarta : Tarif terhadap Permintaan Ekspor
Ghalia Indonesia. dan Daya Saing Kopi Indonesia di
Pasar Internasional [Tesis]. Bogor
Hussien, Hassen Beshir. (2015). : Instititut Pertanian Bogor.
Determinants of Coffee Export
Supply in Ethiopia: Error Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Correction Modeling Approach. Indonesia Nomor : 10/M-
Journal of Economics and DAG/PER/5/2011 tentang
Sustainable Development, 6 (5), Perubahan atas Peraturan Menteri
31-37. Perdagangan Nomor : 41/M-
DAG/PER/9/2009 tentang
Hill, R. Carter, William E. Griffiths, dan Ketentuan Ekspor Kopi.
Guay C. Lim. 2011. Principles of
Econometrics Fourth Edition. Pindyck, Robert S. dan Rubinfeld, Daniel
USA : John Wiley & Sons. L. 1998. Microeconomics Eight
Edition. New Jersey : Prentice
International Coffee Organization. 2015. Hall.
Historical Data on the Global
Coffee Trade. 17 desember 2015. Rahardjo, Pudji. 2012. Kopi : Panduan
http://www.ico.org/new_historica Budi Daya dan Pengolahan Kopi
l.asp Arabika dan Robusta. Jember :
Penebar Swadaya
International Coffee Organization. (27
Februari 2014). Coffee Salvatore, Dominick. 1995. International
Consumption in East and Economic Fifth Edition. New
Southeast Asia : 1990 – 2012. Jersey : Prentice Hall
International Coffee Council
112th Session.

156
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 16. No.2, September 2019: 143-157
Sihono, Teguh. 2009. Dampak Krisis EISSN : 2442 – 9813
Finansial Amerika Serikat ISSN : 1829 – 9822
Terhadap Perekonomian Asia.
Krisis Finansial Amerika
Serikat dan Perekonomian
Asia, 6(1), 1-
20.

Tambunan, Tulus. 2011. Perekonomian


Indonesia : Kajian Teoretis dan
Analisis Empiris. Bogor :
Ghalia Indonesia.

United Nation Commodity Trade. 2016.


International Trade Statistics
Database. 10 maret 2016.
http://www.comtrade.un.org/dat
a/

Waheed, Abdul and Abbas, Shujaat.


(2015). Potential Export
Markets for Bahrain: A Panel
Data Analysis. International
Journal of Trade, Economics
and Finance, 6 (3), 165-169.

Widayanti, Sri, S. M. Kiptiyah, dan M.


Iksan Semaoen. (2009). Analisis
Ekspor Kopi Indonesia.
Wacana, 12 (1), 192-203.

Winantyo, R., R.D. Saputra, S.Fitriani,


R. Morena, A. Kosotali, G.
Saichu,
U.R. Sholihah, A.Rachmanto,
D. Gandara. 2008. Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) 2015
Memperkuat Sinergi ASEAN Di
Tengah Kompetisi Global.
Jakarta : Bank Indonesia.
.
E-Jurnal EP Unud, 4 [5] :525-545 ISSN: 2303-0178

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, KURS


DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN SUKU BUNGA
KREDIT TERHADAP EKSPOR INDONESIA TAHUN
1992-2012

I Gede Yoga Mahendra


I Wayan Wita Kesumajaya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
e-mail: ymahendr4@ymail.com / telp: +62 85
7920 64981 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana

ABSTRAK
Negara yang memasok komoditas tertentu dengan negara lain yang mem butuhkan.

cen derung akan melakukan kegiatan ekspor. Ekspor dapat memberikan banyak manfaat dan
.

merupakan sumber penting bagi negara-neg ara yan g sedang berkembang seperti Indonesia
. . .

untuk melakukan pembangunan. Ekspor merupakan sumber pemasukan bagi Indonesia


untuk menambah devisa negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit secara serempak
.

maupun parsial terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Serta untuk mengetahui
.

variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda. Hasil analisis data menun jukkan bahwa secara serempak investasi, inflasi, kurs
. .

dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit berpengaruh terhadap ekspor Indonesia tahun
1992-2012. Secara parsial, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit berpengaruh
signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012, sedangkan nvestasi dan inflasi tidak
berpen garuh sig nifikan terhadap ekspor Indones ia tahun 1992-2012. Selanjutnya, variabel
. . .

kurs dollar Amerika Serikat merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap
ekspor Indonesia tahun 1992-2012.

Kata kunci: ekspor, investasi, inflasi, kurs, suku bunga

ABSTRACT
Export usually conduct by country who needs certain goods from another country. It
gives lot of benefits and is an important income sources for developing countries such as
Indonesia to support its development. Export can increase Indonesia’s income significantly.
And thus, this research meant to know the simultaneous or partial effect of investment,
inflation, US Dollar exchange rate and lending rate toward Indonesian export in 1992-2012.
Another reason would be finding free variable that dominantly affected Indonesian export
at that time. Therefore, the data analysis chose was multiple linear regression. From the
research, writer found out that investment, inflasion, US Dollar exchange rate and lending
rate had simultaneously influencing Indonesian export in 1992-2012. Meanwhile in partial
way, US Dollar exchange rate and lending rate considerably influenced Indonesian export
saved for the invenstment and inflasion. Henceforth, variable of US Dollar exchange rate
showed dominant role toward Indonesian export in that years.

Key words: export, investment, inflation, exchange rate, interest rate


Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana negara

Indonesia banyak melakukan pembangunan disegala bidang untuk mewujudkan


.

masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai pembangunan tersebut

dibutuhkan pendanaan yang cukup besar. Adanya potensi sumberdaya alam yang

dimiliki Indonesia dapat menghasilkan keuntungan yang berlimpah serta dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan perdagangan internasional.

Perdagangan internasional merupakan perdagangan antara atau lintas negara

yang mencakup kegiatan ekspor dan impor (Tambunan, 2001:1). Perdagangan

internasional dibagi menjadi dua kategori, yaitu perdagangan barang dan

perdagangan jasa. Kegiatan perdagangan internasional dilakukan bertujuan untuk

meningkatkan standar hidup negara tersebut (Schumacher, 2013). Terbukanya

perdagangan internasional akan menguntungkan negara yang bersangkutan secara

keseluruhan karena keuntungan yang didapat melebihi kerugiannya (Mankiw,

2006:221). Manfaat perdagangan Internasional yang dilihat dari segi ekspor dapat

berupa kenaikan pendapatan, kenaikan devisa dan memperluas kesempatan kerja.

Anne Krueger (dalam Nanga 2005:300) memaparkan bahwa kenaikan 0,1 persen

didalam laju pertumbuhan pendapatan ekspor mampu meningkatkan laju

pertumbuhan Gross National Product (GNP) kira-kira sebesar 0,11 persen.

Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi didalam negara, kemudian

akan dijual keluar negeri (Mankiw, 2006:240). Kegiatan ekspor dalam jangka

panjang dapat memberikan pemasukan devisa bagi negara bersangkutan yang

nantinya dipergunakan untuk meningkatkan peertumbuhan ekonomi negara,

526
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

membiayai kebutuhan impor maupun pembangunan dalam negeri. Teori ini

didukung oleh penelitan Kusuma dan Kembar (2012) yang menyimpulkan bahwa

ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa nasional.

Oleh karena itu ekspor menjadi salah satu tolak ukur penting untuk mengetahui

seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Anthony dan Ricard (2012)

menyatakan bahwa pertumbuhan ekspor suatu negara dapat menyediakan stimulus

untuk pembangunan berkelanjutan dan merupakan sumber penting bagi negara-

negara yang seda ng berke mbang seperti Indones ia.


. . . .

Situasi ekspor Indonesia tidak terlepas dari situasi perekonomian

internasional. Tahun 1983 Indonesia sudah melakukan penggalakan terhadap

ekspor. Sejak itu, ekspor menjadi perhatian pemerintah dalam memacu

pertumbuhan ekonomi negara seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi,

dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor (Fahri,

2012). Persaingan yang sangat ketat antar berbagai produk, dengan faktor penentu

daya saing yaitu harga, kualitas atau mutu barang menjadi hal yang perlu

diperhatikan. Secara kumulatif, nilai total ekspor Indonesia dari tahun 1992-2012

mencapai angka 1.770.574,3 juta US $ dan cenderung meningkat dengan

persentase perkembangan rata-rata total ekspor sekitar 8,66 persen setiap tahun.

Tahun 2010 pencapaian total ekspor Indonesia mencapai nilai 157.779,1 juta US $

dengan peningkatan perkembangan ekspor tertinggi yaitu sebesar 35,42 persen

dari tahun sebelumnya dan penurunan perkembangan total ekspor tertinggi terjadi

pada tahun 2009 sebesar -14,97 persen dari tahun sebelumnya dengan nilai

116.510,0 juta US $. Tahun 2011 pencapaian total ekspor Indonesia mencapai

527
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

nilai tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya selama periode 1992-2012 yang

menyentuh angka 203.496,6 juta US $ dan ekspor yang paling rendah terjadi pada

tahun 1992 yaitu sebesar 33.967,0 juta US $.

Keadaan ekspor di Indonesia yang berfluktuasi pada tahun 1992-2012

menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama keadaan

menurunnya ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Hal tersebut menimbulkan

pertanyaan “mengapa pada tahun-tahun tertentu ekspor Indonesia mengalami

penurunan?”, sedangkan yang menjadi tujuan dan harapan di setiap negara

termasuk Indonesia adalah ekspor mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Apalagi dalam menghadapi era perdagangan bebas dikawasan Asia Tenggara atau

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Indonesia diharapkan dapat meningkatkan

kinerja ekspor, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain. Maka perlu

diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan


. .

nilai ekspor Indonesia. Oleh karenanya sangat penting melakukan penelitian

tentang ekspor Indonesia dari tahun 1992-2012.

Fluktuasinya ekspor diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor internal

maupun eksternal. Seperti faktor ekonomi antara lain inflasi, tingkat suku bunga,

jumlah uang beredar, pendapatan nasional dan posisi neraca pembayaran

internasional sedangkan faktor non ekonomi antara lain ketahanan nasional,

politik, sosial budaya dan keamanan (Atmadja, 2002). Selanjutnya Menurut

Mankiw (2006:231) faktor-faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap ekspor

adalah selera konsumen, harga, nilai tukar (kurs), pendapatan konsumen dan

kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional. Selain itu investasi

528
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

juga di duga menjadi pengaruh terjadinya fluktuasi pada ekspor. Investasi adalah

modal yang diperoleh dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan

penanaman modal asing (PMA) yang digunakan untuk membeli barang-barang

modal dan peralatan produksi dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa

yang lebih efektif dan efisien di masa mendatang (Sukirno, 2000:366). Investasi

akan mempengaruhi penawaran modal karena secara tidak langsung akan

meningkatkan industrialisasi. Akibatnya jumlah barang yang diproduksi akan

meningkat sehingga jumlah barang ekspor dan nilai ekspor juga akan meningkat

(Hidayat, dkk. 2011). Melalui teori tersebut, dapat diketahui dengan

meningkatnya investasi dan bertambahnya kemampuan produksi suatu negara

maka akan meningkatkan ekspor barang dan jasa. Teori diatas menyebutkan

inflasi juga dapat mempengaruhi ekspor.

Inflasi merupakan peristiwa moneter yang sering dijumpai dalam

perekonomian disuatu negara. Muritala (2011) menyatakan Inflasi adalah sebuah

situasi dimana nilai uang terus mengalami depresiasi atau penurunan dari segi

nilai, hal tersebut menandakan adanya kecenderungan kenaikan harga barang dan

jasa yang tersedia. Meningkatnya harga barang baku menyebabkan para produsen

akan mengalami penurunan kuantitas produksi dan pada akhirnya akan

mempengaruhi nilai ekspor (Raharja dan Manurung, 2004:319). Pernyataan

tersebut didukung oleh hasil penelitian Inneke (2014) yang menyimpulkan bahwa

inflasi berpengaruh negatif dan sig nifikan terhadap ekspor kerajinan di provinsi
. . .

Bali. Teori diatas juga menyebutkan kurs dapat mempengaruhi ekspor.

529
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

Adanya angka perbandingan dari nilai suatu mata uang dengan mata uang

lainnya disebut kurs valuta asing atau kurs (Salvatore, 2008:67). Valuta asing

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs dollar Amerika Serikat dengan
.

perbandingkan kurs tengah dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah. Ekspor

sangat tergantung pada kurs valuta asing dan harga dalam negeri. Secara teori

apabila kurs valuta asing mengalami kenaikan terhadap mata uang dalam negeri,

maka hal ini dapat meningkatkan ekspor dan sebaliknya apabila kurs valuta asing

mengalami depresiasi terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini dapat

menurunkan ekspor (Soundres dan Liliana, 2002). Pernyataan tersebut didukung

oleh hasil penelitian Ketut Budiawan (2009) yang menyatakan kurs dollar

Amerika Serikat berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor

minyak kelapa sawit Indonesia ke India. Penelitian Wirahasta (2011) juga

menghasilkan kesimpulan yang sama bahwa, kurs dollar Amerika Serikat

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor kerajinan provinsi Bali.

Selanjutnya penelitian Sri Martha (2014) juga menyimpulkan bahwa, kurs dollar

Amerika Serikat berpengaruh positif terhadap volume ekspor kayu manis. Teori

diatas juga menyebutkan tingkat suku bunga dapat mempengaruhi ekspor.

Suku bunga kredit merupakan sejumlah ganti rugi atau balas jasa atas

penggunaan uang oleh nasabah (Susiani, 2010). Mankiw (2000:316) menyatakan,

terjadinya penurunan tingkat suku bunga kredit mengakibatkan masyarakat akan

meminjam kredit lebih besar dari bank yang kemudian digunakan untuk

berinvestasi sehingga produksi akan meningkat dan ekspor pun akan meningkat.

Selanjutnya Edward (2001) mengatakan besar kecilnya modal kerja yang ingin

530
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

didapat oleh eksportir tergantung dari tingkat suku bunga kredit, tingkat suku
.

bunga kredit yang tinggi menyebabkan pengusaha akan mengurangi jumlah

pinjaman, sehingga ju mlah produksi akan turun selanjutnya akan mempengaruhi


.

nilai ekspor. Pernyataan tersebut searah dengan hasil penelitian Kayika Putri

(2011) yang menyimpulkan bahwa, tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap ekspor kopi provinsi Bali. Selanjutnya penelitian

Wirahasta (2011) Tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ekspor kerajinan provinsi Bali.

Semua teori-teori diatas didukung oleh hasil penelitian dari beberapa

peneliti seperti penelitian yang dilakukan Inneke Sonia (2014) yang

menyimpulkan bahwa, kunjungan wisatawan, investasi, inflasi dan kurs dollar

Amerika Serikat berpengaruh signifikan terhadap ekspor kerajinan di Provinsi

Bali. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Pramono Hariadi (2008) yang

menyatakan bahwa kurs, Produk Domestik Bruto dan investasi mempunyai

pengaruh signifikan terhadap ekspor Indonesia periode 1990-2004. Amelia dan

Meydianawati (2013) menyimpulkan kurs dollar Amerika Serikat, PMA, suku

bunga kredit dan IHPB secara silmultan berpengaruh terhadap ekspor nonmigas

Indonesia ke Amerika Serikat periode 1991-2011. Penelitian Rindra (2006)

menyatakan secara serempak suku bunga kredit, kurs dollar Amerika Serikat dan

inflasi berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kerajinan anyaman

provinsi Bali periode 1992-2005. Selanjutnya penelitian Sugiarsana dan Indrajaya

(2012) menunjukkan bahwa jumlah produksi, harga dan investasi secara serempak

531
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor tembaga Indonesia tahun 1995-

2010.

Berdasarkan latar belakang, masalah, teori dan beberapa penelitian

sebelumnya yang sudah dipaparkan diatas, maka penelitian ini akan mengambil

salah satu variabel bebas dari penelitian-penelitian sebelumnya yang di duga

berpengaruh terhadap ekspor Indonesia yaitu investasi, inflasi, kurs dollar

Amerika Serikat dan suku bunga kredit. Penelitian ini menggunakan Ekspor di

Indonesia tahun 1992-2012 sebagai variabel terikat. Penelitian ini diharapkan bisa

memberikan manfaat bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk

meningkatkan ekspor di Indonesia.

Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui pengaruh investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan

suku bunga kredit secara serempak terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-

2012.

2) Untuk mengetahui pengaruh investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan

suku bunga kredit secara parsial terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012.

3) Untuk mengetahui variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap ekspor

Indonesia tahun 1992-2012.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

532
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

Sumber Data

1) Data sekunder merupakan data dalam bentuk laporan tahunan yang telah

disusun dan telah diterbitkan oleh pihak terkait dan dapat digunakan oleh
. .

instansi yang bukan pengolahnya. Data ini diperoleh dari penelitian, jurnal,

Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik Indonesia dan situs resmi lainnya.

2) Data Primer merupakan data yang hanya bisa didapatkan dari sumber pertama.
.

Data ini diperoleh dengan wawancara secara mendalam.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode observasi non prilaku yang diambil dari dokumentasi, yaitu pengumpulan

data dengan cara membaca, mencatat dokumen dan catatan tertulis (Sugiyono,

2002:139).

Teknik Analisis Data

Menggunakan teknik analisis kuantitatif, yaitu analisis data dengan

mengadakan perhitungan – perhitungan yang relevan terhadap masalah yang

dianalisis dengan menggunakan alat bantu SPSS 13.0 untuk dapat mempercepat

proses analisis. Berikut ini adalah teknik analisis datanya:

1) Analisis Regresi Linier Berganda

Merupakan suatu analisis untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Model regresi linear berganda ya ng digunakan yaitu


.

dengan menggunakan model regresi semilog, sebagai berikut (Gujarati dan Porter,

2010:210):

533
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]
LnY = β0 + β1LnX1 + β2X2 + β3LnX3 + β4X4 + µ ................................................... (1)

534
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

Keterangan:
LnY = Log natural ekspor Indonesia
Β0 = Intercept
β1 β2 β3 β4 = Koefisien regresi
LnX1 = Log natural investasi
X2 = Inflasi
LnX3 = Log natural Kurs dollar Amerika Serikat
X4 = Suku bunga kredit
µ = Faktor gangguan stokastik

2) Uji F

Uji F ini digunakan untuk mengetahui signifikansi variabel – variabel bebas


. .

terhadap variabel terikat secara bersama sama atau serempak.


.

3) Uji t

Uji t ini digunakan untuk melakukan pengujian secara parsial antara .

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

4) Variabel yang Berpengaruh Dominan

Variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel

terikat dapat dilihat melalui nilai absolut standardized coefficients beta yang

paling tinggi.

5) Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini digunakan agar hasil prediksi tidak bias atau valid dan

memenuhi persyaratan BLUE (Best, Linear, Unbiased Estimator), yang meliputi

uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas


.

(Suyana, 2012:99).

535
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1) Analisis Regresi Linier Berganda

Setelah dilakukan analisis data maka diperoleh hasil sebagai berikut:

LnY = 4,182 + 0,312 LnX1 – 0,002 X2 + 0,625 LnX3 – 0,094 X4


Se = (2,353) (0,156) (0,005) (0,113) (0,030)
t = (1,777) (1,996) (-0,437) (5,542) (-3,102)
Sig = (0,095) (0,063) (0,668) (0,000) (0,007)
R2 = 0,783 F = 14,421 Sig = 0,000

2) Uji F

Oleh karena nilai Fhitung (14,421) > Ftabel (3,01), maka Ho ditolak. Ini berarti

bahwa investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit secara

serempak berpengaruh signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012.

Artinya, investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit

berpengaruh terhadap ekspor Indonesia. Nilai R2 sebesar 0,783 menunjukkan


.

ba hwa 78,3 persen variasi variabel ekspor Indonesia dipengaruhi secara bersama-
.

sama oleh variasi variabel investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku

bunga kredit sedangkan sisanya sebesar 21,7 persen dipengaruhi oleh variabel lain

diluar model.

3) Uji t

 Pengaruh Investasi (LnX1) terhadap Ekspor Indonesia Tahun 1992-2012.


.

Berdasarkan hasil olah data t hitung (1,996) ≤ ttabel (2,120), maka Ho diterima.

Ini berarti investasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap ekspor Indonesia

tahun 1992-2012. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

kenaikan pada investasi dapat juga menyebabkan ekspor naik (Sukirno,


.

2000:105). Investasi tidak berpengaruh terhadap ekspor di Indonesia pada tingkat

536
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

signifikansi 5 persen diduga karena adanya ketidakstabilan ekonomi dan non

ekonomi negara, serta kurangnya keamanan yang menjamin investasi yang

dilakukan di Indonesia sehingga menyebabkan para investor ragu dan lebih

berhati-hati untuk memberikan dananya untuk diinvestasikan. Hasil penelitian ini

juga searah dengan hasil penelitian Ignatia (2009) yang menyatakan bahwa

investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor di Indonesia. Nilai

β1 sebesar 0,312 yang artinya, jika invetasi mengalami kenaikkan sebesar 1

persen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, maka ekspor Indonesia

tahun 1992-2012 diharapkan meningkat sebesar 0,312 persen. Hal ini

menunjukkan bahwa investasi mempunyai hubungan yang positif terhadap ekspor

Indonesia, dimana pernyataan ini sesuai dengan hipotesis peneliti.

 Pengaruh Inflasi (X2) terhadap Ekspor Indonesia Tahun 1992-2012.

Berdasarkan hasil olah data thitung (-0,437) ≥ -ttabel (-2,120), maka Ho

diterima. Ini berarti inflasi tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap ekspor

Indonesia tahun 1992-2012. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwa inflasi dapat menyebabkan menurunnya ekspor (Triyono, 2008). Inflasi

tidak berpengaruh terhadap ekspor di Indonesia pada tingkat signifikansi 5 persen

diduga karena tingkat inflasi pada tahun 1992-2012 masih berada dibawah 20

persen atau rata-rata 11,06 persen dengan perkembangan -0,3 persen setiap

tahunnya. Inflasi ini di kategorikan jenis inflasi sedang (moderate inflation), yaitu

inflasi di bawah dua digit seperti di bawah 20 persen per tahun, yang tidak terlalu

menimbulkan distorsi pada harga relative (Nanga, 2005:247). Hal ini

menyebabkan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor Indonesia

537
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

tahun 1992-2012. Has il penelitian ini juga searah dengan penelitian yang
.

dilakukan oleh Abu Bakar (2014) yang menyatakan inflasi secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor. Nilai β2 sebesar -0,002 yang artinya,

jika inflasi mengalami kenaikkan sebesar 1 persen dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan, maka ekspor Indonesia tahun 1992-2012 akan turun sebesar

0,002 persen. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi mempunyai hubungan yang

negatif terhadap ekspor Indonesia, dimana pernyataan ini sesuai dengan hipotesis

peneliti.

 Pengaruh Kurs Dollar Amerika Serikat (LnX3) terhadap Ekspor Indonesia

Tahun 1992-2012.

Berdasarkan hasil olah data t hitung (5,542) > ttabel (2,120), maka Ho ditolak.

Ini berarti kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh positif signifikan terhadap

ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan
.

bahwa apabila kurs valuta asing mengalami kenaikan terhadap mata uang dalam

negeri, maka hal ini dapat meningkatkan ekspor dan sebaliknya apabila kurs

valuta asing mengalami depresiasi terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini

dapat menurunkan ekspor (Soundres dan Liliana, 2002). Hasil penelitian ini juga

searah dengan penelitian yang dilakukan Wirahasta (2011) yang menyimpulkan

bahwa, kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ekspor kerajinan provinsi Bali. Nilai β3 sebesar 0,625 yang artinya, jika kurs

dollar Amerika Serikat mengalami kenaikkan sebesar 1 persen dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan, maka ekspor Indonesia tahun 1992-2012

diharapkan meningkat sebesar 0,625 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kurs

538
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

dollar Amerika Serikat mempunyai hubungan yang positif terhadap ekspor

Indonesia, dimana pernyataan ini sesuai dengan hipotesis peneliti.

 Pengaruh Suku Bunga Kredit (X4) terhadap Ekspor Indonesia Tahun 1992-

2012.

Berdasarkan hasil olah data thitung (-3,102) < -ttabel (-2,120), maka Ho

ditolak. Ini berarti suku bunga kredit secara parsial berpengaruh negatif signifikan

terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Hasil penelitian ini sesuai dengan

teo ri yang mengatakan besar kecilnya modal kerja yang ingin didapat oleh
.

eksportir tergantung dari tingkat suku bu nga kredit, tingkat suku bunga kredit
. . . . .

yang tinggi menyebabkan pengusaha akan mengurangi jumlah pinjaman, sehingga

ju mlah produksi akan turun selanjutnya akan mempengaruhi nilai ekspor


.

(Edward, 2001). Hasil penelitian ini juga searah dengan penelitian yang dilakukan

oleh Kayika Putri (2011) yang menyimpulkan ba hwa, tingkat suku bunga kredit
.

berpe ngaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor kopi provinsi Bali. Nilai β4
.

sebesar -0,094 yang artinya, jika suku bunga kredit mengalami kenaikkan sebesar

1 persen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, maka ekspor Indonesia

tahun 1992-2012 akan turun sebesar 0,094 persen. Hal ini menunjukkan ba hwa .

suku bunga kredit mempunyai hubungan yang negatif terhadap ekspor Indonesia,
. .

dimana pernyataan ini sesuai dengan hipotesis peneliti.

4) Variabel yang Berpengaruh Dominan

Berdasarkan hasil olahan data, variabel kurs dollar Amerika Serikat

memiliki nilai standardized coefficients beta terbesar yaitu 0,745. Maka dapat

539
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

disimpulkan variabel kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh dominan terhadap

ekspor Indonesia tahun 1992-2012.

5) Uji Asumsi Klasik

 Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi yang

dibuat berdistribusi normal atau tidak. Metode yang dipakai adalah dengan
.

probability plot dan Komogorov-Smirnov. Data dianggap berdistribusi normal

apabila titik menyebar mendekati garis diagonal. Hasil probability plot

menunjukan bahwa titik menyebar mendekati garis lurus, hal ini menyimpulkan

bahwa data yang digunakan berdistribusi normal.

Kriteria yang digunakan dalam Kolgomorov-Smirnov adalah dengan

membandingkan nilai probability sig. (2 tailed) terhadap alpha, dimana data

dikatakan berdistribusi normal apabila sig. (2 tailed) > alpha. Hasil pengujian

statistik nonparametrik menunjukan bahwa nilai sig. (2-tailed) yang lebih besar

dari level of signifikan yang dipakai yaitu 0,923 > 0,05. Maka dapat disimpulkan

model berdistribusi normal dan layak digunakan untuk analisis lebih lanjut.

 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adakah hubungan linear

yang sempurna diantara semua variabel penjelas dalam sebuah model regresi.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel

bebas. Kriteria pengujian multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai dari VIF

dan TOL, apabila VIF tidak lebih dari 10 dan nilai TOL yang semakin dekat

dengan nilai 1, maka dapat disimpulkan t idak terjadi mult ikolinearitas.


. . .

540
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat ba hwa koefisien VIF t idak lebih dari 10 dan
. .

nilai TOL yang mendekati nilai 1. Hal ini berarti tidak terdapat gejala

multikolinearitas, sehingga model tersebut layak digunakan untuk memprediksi.


. .

Tabel 1.
Nilai Koefisien Tolerance Value (TOL) dan
Variance Inflating Factor (VIF)

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
Investasi (LnX1) 0,771 1,297
Inflasi (X 2) 0,608 1,644
Kurs (LnX 3) 0,751 1,331
Suku Bunga (X4) 0,596 1,678
Sumber : Hasil penelitian 2015

 Uji Autokorelasi

Akibat dari autokorelasi adalah parameter yang di estimasi menjadi bias dan .

variannya tidak minimum, sehingga tidak efisien. Cara untuk mengetahui ada
.

tidaknya autokorelasi dapat digunakan uji Durbin Watson. Oleh karena nilai d

hitung atau Durbin Watson = 0,975 dan tingkat signifikansi 𝖺 = 5% dengan n =

21 ; k = 4 sehingga didapat dL = 0,927 ; dU = 1,812, maka nilai d hitung jatuh pada

daerah keragu-raguan atau dL ≤ d ≤ dU (0,927 ≤ 0,975 ≤ 1,812). Disimpulkan

bahwa pengujian masih belum menyakinkan, sehingga perlu dilakukan pengujian

autokorelasi dengan runs test. Kriteria pengujiannya apabila nilai asymp. sig. (2-
.

tailed) lebih besar dari alpha, maka model uji terbebas dari autokorelasi. .

Berdasarkan hasil olahan data, didapat nilai asymp. sig. (2-tailed) yang lebih besar

dari alpha yaitu 0,375 > α = 0,05, maka dapat disimpulkan model uji yang dipakai
.

terbebas dari autokorelasi, sehingga model yang dibuat layak dipakai untuk

memprediksi.

541
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedast isitas bert ujuan untuk menguji apakah da lam model
. . . .

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang


.

lain, dengan cara uji korelasi Spearman Rho yang dilakukan dengan

mengkorelasikan nilai absolut residual (|û|) dengan masing-masing variabel

independent. Apabila masing-masing variabel idependent nilai sig. (2-tailed) > α=

0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan

hasil olahan data pada Tabel 2. dapat dilihat semua variabel idependent tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai absolut residual pada α =


.

0,05. Hal ini berarti pada model yang dibuat tidak ada gejala heterokedastisitas,

sehingga layak digunakan untuk memprediksi.


.

Tabel 2.
Uji Spearman Rho

Model Sig.
Investasi (LnX 1) 0,775
Inflasi (X 2) 0,180
Kurs (LnX 3) 0,454
Suku Bunga (X4) 0,876
Sumber : Hasil penelitian 2015

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pembahasan, maka diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1) Investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit
.

secara serempak berpengaruh signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun


. .

1992-2012.

542
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

2) Kurs dollar Amerika Serikat berpe ngaruh positif signifikan terhadap


. .

ekspor Indonesia tahun 1992-2012, sedangkan investasi tidak berpengaruh

positif signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012.

3) Suku bunga kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap ekspor

Indonesia tahun 1992-2012. Inflasi tidak berpengaruh negatif signifikan

terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012.

4) Variabel kurs dollar Amerika Serikat merupakan variabel yang

berpengaruh dominan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

Pemerintah beserta Bank Indonesia sebagai otoritas moneter supaya tetap

menjaga tingkat suku bunga kredit agar selalu rendah dan juga menjaga

kestabilan kurs dollar Amerika Serikat, karena kudua variabel tersebut

sangat berpengaruh terhadap ekspor Indonesia. Selain itu kurs dollar

Amerika Serikat mempunyai pengaruh yang dominan terhadap ekspor

Indonesia tahun 1992-2012 dan sangat mudah mengalami fluktuasi akibat

goncangan ekonomi. Adanya kebijakan dari permerintah dan Bank

Indonesia dalam menekan tingkat suku bunga kredit serta menstabilkan kurs

dollar Amerika Serikat diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia

dari tahun ke tahun, sehingga pendapatan nasional bertambah melalui devisa

yang diperoleh dari kegiatan ekspor tersebut.

REFRENSI

Abu Bakar. 2014. Pengaruh Cost of Hedging dan Inflasi Terhadap Nilai Ekspor
pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana
.

543
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Hasanuddin, Makassar.

Amelia Sri Pramana, Komang dan Meydianawathi. Luh Gede. 2013. Variabel-
Variabel yang Mempengaruhi Ekspor Nonmigas Indonesia ke Amerika
Serikat. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universita Udayana, 6(2), pp:
98-105.

Anthony, Peter and Ricard. 2012. The Impact of Macroeconomic Variable On


Non-Oil Export Performance in Nigeria 1986-2010. Journal of Economics
and Sustainable Development, 3(5), pp: 27-41.
.

Atmaja, Surja Adwin. 2002. Analisa Pergerakan Nilai Tukar Rupiah terhadap
Dollar Amerika Setelah Diterapkannya Kebijakan Sistem Nilai Tukar
Mengambang Bebas di Indonesia. Jurnal Ekonomi Akuntansi dan
Keuangan, 4(1), pp: 69-78.

Budiawan, Ketut. 2009. Prospek Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke India.
Skripsi Sarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, Denpasar.

Edward. 2001. The Determinants of Bank Interest Rate. Journal of Internasional


Money and Finance, Volume 5.

Fahri, Muhammad. 2012. Perkembangan Ekspor Impor di Indonesia.


http://pratamafahri.blogspot.com/2012/04/perkembangan-ekspor-impor-
di-indonesia.html. Diunduh 07,02,2015.

Gujarati, Damodar N. dan Porter, Down C (Penerjemah Eugenia Mardanugraha,


Siti Wardhani dan Carlos Mangunsong). 2010. Dasar-Dasar
Ekonometrika. Buku ke 1 Edisi ke 5. Jakarta: Salemba Empat.

Hidayat, Muhammad, Lapeti Sari & Nobel Aqualdo. 2011. Analisis Faktor-Faktor
. .

yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekanbaru. Jurnal


Sosial Ekonomi Pembangunan, 4(2), pp: 48-63.

Ignatia, Martha Herdrati dan Yunita, Dwi S. 2009. Analisis Faktor Ekonomi Yang
.

Mempengaruhi Volume Ekspor Pada Saat Krisis di Indonesia. Jurnal Riset


Ekonomi dan Bisnis, 9(2), pp: 80-90.

Inneke Sonia, Ni Putu. 2014. Analisis Bebrapa Faktor yang Mempengaruhi


Ekspor Kerajinan di Provinsi Bali Tahun 1990-2013 dan Peramalan Dua
Tahun Kedepan. Skripsi Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar.

544
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

Kayika Putri, I.A.A. 2011. Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang
. .

Mempengaruhi Serta Prospek Ekspor Kopi Provinsi Bali. Skripsi Sarjana


Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana, Denpasar.

Kusuma Juniantara, I Putu dan Kembar Sri Budhi, Made. 2012. Pengaruh Ekspor,
Impor dan Kurs terhadap Cadangan Devisa Nasional Periode 1999-2010.
E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 3(1), pp: 32-38.

Mankiw, N. Gregory. 2000. Teori Makro Ekonomi. Edisi ke 4. Jakarta: Erlangga.

------. 2006. Principles Of Economics. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta:


Selemba Empat.

Muritala, Taiwo. 2011. Investment, Inflation and Economics Growth: Empirical


Evidence from Nigeria. Research Journal of Finance and Accounting,
2(5), pp: 68-77.

Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

------. 2005. Makro Ekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi ke 2. Jakarta:
.

PT. Raja Grafindo Persada.

Nopirin. 2009. Ekonomi Internasional. Edisi ke 3. Yogyakarta: BPFE-UGM


. . .

Pramono Hariadi. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Ekspor


Nonmigas Indonesia. Jurnal Ventura, 11(3).

Raharja dan Manurung. 2004. Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rindra, I Nyoman. 2006. Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar
Amerika Serikat, Inflasi terhadap Volume Ekspor Kerajinan Anyaman
Provinsi Bali Periode 1992-2005. www ejournal.unud ac id.

Salvatore, Dominick. 2008. Ekonomi Internasional. Edisi Kelima. Jakarta:


Penerbit Erlangga.

Schumacher, Reinhard. 2013. Deconstructing The Theory of Comparative


Advantage. World Economics Review, 2, pp: 83-105.

Sounders, Anthony and Liliana Schumacher. 2002. Analysis of the Dollar


Exchange Rate. Journal of Development Economic. Volume 5.

545
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

Sri Martha Ayuningsih, Ni Luh. 2014. Pengaruh kurs, Jumlah Produksi dan Luas
Lahan terhadap Volume Ekspor Kayu Manis Indonesia Periode 1992-2011
serta Daya Saing. Skripsi Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar.

Sri Susiani, Ni Ketut. 2010. Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga Kredit dan
Kurs Dollar Terhadap Ekspor Kerajinan Provinsi Bali. Skripsi Sarjana
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana, Denpasar.

Sugiarsana, Made dan Indrajaya, I.G.B. 2012. Analisis Pengaruh Jumlah


Produksi, Harga dan Investasi terhadap Volume Ekspor Tembaga
Indonesia Tahun 1995-2010. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas
Udayana, 3(1), pp: 10-19.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Perkasa.

Suyana Utama, Made. 2012. Aplikasi Analisis Kuantitatif. Edisi Ke 6. Fakultas


Ekonomi Univers itas Udayana. Denpasar.
.

Tambunan, Tulus. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran.


Edisi 1. Jakarta: LP-FEUL.

Triyono. 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jurnal
Pembangunan Ekonomi, 9(2), pp: 156-157.
.

Wirahasta Utama, Made Gede. 2011. Analisis Daya Saing, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi dan Prospek Ekspor Kerajinan Provinsi Bali. Skripsi
. .

Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis


.
Univers itas Udayana, Denpasar.
.

546
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

Pendampingan UMKM Dalam


Meningkatkan Hasil Produksi Dan
Hasil Penjualan Opak Makanan
Khas Jawa Barat

Opan Arifudin1, Udin Wahrudin2, Fenny Damayanti Rusmana3,


Rahman Tanjung4
1
Program Studi Ekonomi Syariah, STEI Al-Amar Subang, Indonesia
2,3
Program Studi Perbankan Syariah, STEI Al-Amar Subang, Indonesia
4
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, STIT Rakeyan Santang Karawang,
Indonesia

ABSTRAK
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangat ketat sehingga membuka usaha menjadi alternatif dalam
memilih mata pencaharian. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sektor ekonomi nasional
yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga menjadi tulang punggung
perekonomian Nasional. Namun masalah yang dihadapi oleh usaha ataupun industri kecil kebanyakan adalah
sumber modal, tenaga kerja, bahan baku pengelolaan industri dan pemasaran. Dengan pengabdian masyarakat
terkait pendampingan UMKM pada jenis makanan tradisional Opak diharapkan dapat memberikan solusi
UMKM. Metode penyelesaian masalah yang digunakan berdasar pada pendekatan manajemen dalam
meningkatkan hasil produksi dan hasil penjualan dengan 4 (empat) tahapan pelaksanaan program yaitu
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Program yang dilakukan adalah pendekatan manajemen
terkait jam kerja yang dibuat secara terstruktur dengan waktu 8 jam, memanfaatkan sosial media dan jasa antar
sehingga pemesanan tidak hanya dilakukan secara konvensional saja dan komunikasi sangat baik antara
pendamping dan mitra dalam mencapai tujuan pendampingan.

Kata Kunci: UMKM, Produksi, Penjualan

1. PENDAHULUAN
Saat ini persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangat ketat. Tingkat pendidikan dan
kemampuan sangat dibutuhkan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor
ekonomi nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga
menjadi tulang punggung perekonomian Nasional. UMKM juga merupakan kelompok
pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian di Indonesia dan telah terbukti menjadi kunci
pengaman perekonomian Nasional dalam masa krisis ekonomi serta menjadi desiminator
pertumbuhan ekonomi pasca krisis. Namun sebuah UMKM harus mampu mengikuti
perkembangan zaman dalam rangka terus eksis. Menurut (Arifudin, 2020a) bahwa
perkembangan dalam dunia usaha di Indonesia saat ini yang semakin cepat dan pesat
berakibat juga pada perubahan budaya. Sehingga organisasi dituntut untuk mempunyai
budaya yang membedakan dengan organisasi lain yang sejenis.
Didasarkan atas kondisi tersebut, pemerintah pada tahun 2009 mencanangkan tahun
industri kreatif yang diyakini merupakan industri penggerak sektor rill ditengah ancaman
melambatnya perekonomian akibat krisis global. Melalui Inpres No. 6 tahun 2009 mengenai
pengembangan industri kreatif kepada 28 instansi pemerintah pusat dan daerah untuk
mendukung kebijakan pengembangan industri kreatif tahun 2009-2015 yakni
pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreatifitas, keterampilan, bakat individu
yang bernilai ekonomi dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Peningkatan kesejahteraan hanya mungkin bila tanah dan modal mampu meningkatkan 547
produksi lebih cepat dibanding angkatan tenaga kerja.
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peran yang sangat
penting terutama dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat melimpah mengikuti jumlah penduduk
yang besar sehingga Usaha Besar (UB) tidak sanggup menyerap semua pencari kerja dan
ketidaksanggupan usaha besar dalam menciptakan kesempatan kerja yang besar disebabkan
karena memang pada umumnya kelompok usaha tersebut relatif padat modal, sedangkan
UMKM relatif padat karya. Sehingga tujuan pengabdian masyarkat terkait pendampingan
UMKM Opak di Desa Cibuluh sangat vital bagi upaya memberikan kemajuan pada UMKM
Opak yang dikelola di Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. Opak
adalah makanan yang terbuat dari tepung beras, garam dapur, gula, dan macam-macam
bumbu penyedap. Opak juga semacam kerupuk tapi opak ini sangat berbeda dari kerupuk
pada umumnya rasa opak ini rasanya sangat gurih sering digunakan oleh masyarakat suku
sunda sebagai cemilan.
Pada saat ini industri kecil sangat berkembang pesat dimasyarakat, seiring kemajuan
teknologi dan permintaan pasar yang besar pada jenis-jenis barang tertentu. Perkembangan
manusia yang pesat, memunculkan kebutuhan pangan yang meningkat. Terutama jenis
panganan sehari-hari. Pengaruh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ditengah-tengah
masyarakat sangatlah besar, terutama dalam memberdayakan masyarakat yang tidak
memiliki pekerjaan. Minimal individu dari masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
pribadinya dan jauh dari kemiskinan. Tidak berhenti disitu saja, peran UMKM mampu
menghidupkan sektor lain seperti jasa distribusi dan angkutan transportasi, jasa sewa lahan
produksi, industri manufaktur pembuat mesin produksi, industri kemasan, jasa periklanan
(advertising), pemasaran, dan jasa design branding produk (jika diperlukan).
Industri kecil di pedesaan dikenal sebagai tambahan sumber pendapatan keluarga dan
juga sebagai penunjang kegiatan pertanian yang merupakan mata pencaharian pokok
sebagian besar masyarakat pedesaan. Industri pedesaan mempunyai arti penting dalam usaha
mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaan atau dengan kata lain orang yang bekerja atau
karyawan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraannya. Menurut (Arifudin, 2019)
bahwa karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (Fisik dan
Pikiran) kepada suatu perusahan dan memperoleh balas jasa sesuai dengan peraturan dan
perjanjian.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan tercermin pada sasaran
pembangunan ekonomi skala besar kini telah menjadi perioritas pengembangan kedepan. Hal
ini sesuai dengan intruksi presiden No. 6 Tahun 2009 tentang dukungan pengembangan
ekonomi kreatif. Dukungan ini diharapkan untuk mengembangkan ekonomiyang ada
dipedesaan sehingga dapat berpengaruh secara nyata bagi perekonomian ekonomi. Opak
merupakan karya teknologi pangan Indonesia, khususnya yang sangat disukai oleh mayoritas
penduduk Indonesia. Opak adalah makanan kegemaran yang tidak hanya dikonsumsi oleh
masyarakat kelas bawah dan menengah saja, melainkan makanan yang dikonsumsi kelas atas
baik perdesaan maupun perkotaan. Industri kecil Opak di desa Cibuluh adalah salah satu
industri kecil yang ada di Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

548
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

Gambar 1. Proses pemanggangan Opak secara alami dengan sinar matahari


Masalah yang sering dihadapi oleh usaha ataupun industri kecil kebanyakan adalah
sumber modal, tenaga kerja, bahan baku dan pemasaran. Modal sebagai dana yang
digunakan untuk menjalankan kegiatan produksi sangatlah penting dalam strategi untuk
mengembangkan sebuah usaha. Kekuatan yang dimiliki usaha dapat berasal dari modal yang
dimiliki. Marketing atau pemasaran merupakan kegiatan penting dari perusahaan yang
menghasilkan produk untuk dijual, dengan tujuan memperoleh keuntungan. Dengan
keuntungan tersebut diharapkan perusahaan bersangkutan bukan saja dapat
mempertahankan kelanjutan usahanya, tetapi juga dapat dikembangkan lebih besar.
Dalam rangka meningkatkan hasil penjualan ini, dibutuhkan metode pemasaran yang
tepat. Inti dari pemasaran (Marketing) menurut (Kotler, Philip, 2012) adalah
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Sehingga lebh lanjut bahwa
pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang mengguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya. Pendapat lain menurut (Tambajong, 2013) bahwa pemasaran adalah suatu
sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan produk yang dapat memuaskan keinginan dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Dalam upaya memperluas pemasaran ini, dibutuhkan inovasi dalam produksi.
Menurut Shepherd dalam (Damayanti, 2020) bahwa inovasi tidak hanya terbatas pada benda
atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup, perilaku, atau gerakan-
gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat.
Inovasi ini akan berdampak pada kemajuan UMKM Opak. Menurut (Arifudin, 2020) bahwa
dalam sebuah usaha Inovasi, peningkatan produksi dan pemasaran merupakan hal yang
sangat penting dalam kemajuan sebuah perusahaan. Hal ini sejalan dengan pendapat (Sari,
2015) bahwa inovasi selalu menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan suatu usaha.
Sehingga dalam rangka meningkatkan produksi dan hasil penjualan dibutuhkan inovasi yang
dilakukan UMKM.

Manfaat Pengabdian Pada Masyarakat


Dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan masyarakat khususnya yang
terlibat dalam UMKM Opak memperoleh kesejahteraan dengan mengoptimalkan 549
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

pengelolaan produksi dengan pendekatan manajemen dan konsep pemasaran terkait hasil
penjualan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. Selain
itu kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dapat melestarikan makanan
tradisional khas Jawa Barat, ditengah bermunculannya makanan-makanan dari luar negeri.

Solusi Dan Target Kegiatan


Kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa ”Pendampingan UMKM Dalam
Meningkatkan Hasil Produksi Dan Hasil Penjualan Opak Makanan Khas Jawa Barat”,
sebagai upaya membantu kesejahteraan masyarakat Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang
Kabupaten Subang. Oleh karena itu target dan sasaran pendampingan ini adalah kepada :
UMKM dan masyarakat yang bergerak dalam UMKM Opak ini. Dengan adanya
Pendampingan UMKM Dalam Meningkatkan Hasil Produksi Dan Hasil Penjualan Opak
Makanan Khas Jawa Barat, dapat memberikan kemanfaatan dan solusi yakni sebagai berikut
:
1. Membantu pengurusan ijin usaha dan P-IRT sehingga Opak dapat dijual lebih luas
lagi.
2. Memperbaiki kemasan produk opak dengan membuat kemasan didesain sesuai
dengan standar yang telah di tetapkan Dinas Kesehatan dan agar lebih menarik.
3. Menerapkan manajemen pada proses produksi UMKM opak.
Target luaran Pendampingan UMKM Dalam Meningkatkan Hasil Produksi Dan Hasil
Penjualan Opak Makanan Khas Jawa Barat adalah sebagai berikut :
1. Menumbuhkan inovasi dalam menjalankan usaha.
2. Meningkatkan etos kerja dengan pendekatan manajemen agar hasil produksi
meningkat.
3. Meningkatkan pengetahuan mengenai pemasaran konvensional maupun online
agar hasil penjualan meningkat.
4. Meningkatkan pendapatan UMKM Opak.

2. METODE PELAKSANAAN
Metode dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat interdisipliner yang dilakukan
oleh Dosen pada 2 (dua) perguruan tinggi dilingkungan kementerian agama yakni STEI Al-
Amar Subang dan STIT Rakeyan Santang Karawang. Dalam mendampingi UMKM Opak
Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat dilakukan dengan
beberapa tahapan pelaksanaan program, yaitu sebagai berikut :

Tahapan awal
1. Tahapan ini dilakukan oleh Dosen dengan menyiapkan data-data yang dibutuhkan
terkait UMKM Opak di Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang
Jawa Barat. Hal ini dibutuhkan untuk memastikan pendampingan seperti apa yang
tepat dengan juga melihat kultur di Desa yang bersangkutan sebagai pertimbangan.
2. Menyiapkan program-program pengabdian masyarakat untuk di sosialisasikan
kepada UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang
Jawa Barat dengan design utama adalah peningkatan produksi dan hasil penjualan
Opak.
3. Menyiapkan peralatan, sarana-prasarana pendukung untuk pelaksanaan program
dan formula strategi pelaksanaan program secara tahap demi tahap berdasarkan
prioritas program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat.
550
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

Tahapan pelaksanaan
1. Mengemukakan strategi proses pelaksanaan program pendampingan UMKM Opak
untuk menerapkan pola manajemen terhadap mitra sehingga diharapkan
memberikan dampak dan perubahan terhadap mitra sasaran program sesuai dengan
tujuan pengabdian masyarakat pendampingan UMKM Opak.
2. Tahapan pelaksanaan ini merupakan adanya komunikasi sinergi dengan mitra
terkait keaktifan, peran dan kontribusi mitra sasaran pelaksanaan program
pengabdian masyarakat pendampingan UMKM Opak.
3. Dalam proses pengabdian masyarakat pendampingan UMKM Opak akan
dilakukan terus koordinasi terkait progress dari pengabdian masyarakat
pendampingan UMKM Opak ini baik berupa data kuantitatif yang diukur selama
pelaksanaan program.
4. Data kuantitatif ini merupakan referensi yang terus dipantau oleh Dosen STEI Al-
Amar Subang yang dihasilkan pada mitra sasaran sebagai data hasil kegiatan, baik
data secara kuantitatif (misalnya jumlah produksi, jumlah omzet, jumlah kader
masyarakat, luasan lahan, jumlah tanaman dll) maupun data kualitatif (misalnya
kualitas produk, jenis produk, diversifikasi produk, perubahan perilaku masyarakat,
keberadaan manajemen usaha/manajemen sosial dan sebagainya).

Tahapan monitoring dan evaluasi


1. Proses monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dilakukan setiap
minggu dalam 3 (tiga) bulan masa pengabdian masyarakat pendampingan UMKM
Opak.
2. Metode evaluasinya yang digunakan menggunakan metode deskriptif yaitu
penelitian lapangan (Field Research) dengan penyelidikan mendalam yang
dilakukan dengan suatu prosedur penelitian lapangan. Penelitian ini juga
menggunakan data deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk
mendiskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil dari pengabdian masyarakat Dosen STEI Al-Amar Subang dan STIT
Rakeyan Santang Karawang dengan program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh
Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat dapat dijelaskan hasil dan luaran
program serta dampaknya terhadap perubahan mitra selama proses pendampingan
mengalami peningkatan secara signifikan baik dari hasil produksi maupun penjualan dari
produksi.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai tahapan pengabdian masyarakat yang dilakukan
yakni sebagai berikut :

Tahapan Awal
Pada tahap ini dilaksanakan observasi ke lokasi mitra dan wawancara dengan pemilik usaha
UMKM Opak. Dari hasil observasi dan wawancara dengan mitra ditemukan permasalahan
yang dialami oleh mitra sebagai berikut:
1. Usaha mitra belum memiliki P-IRT
2. Mitra mengalami kendala dalam melakukan proses pengurusan P-IRT karena
kondisi tempat produksi usaha yang tidak memenuhi syarat. 551
3. Mitra tidak memiliki kemasan yang memadai untuk dijual lebih luas.
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

Permasalahan–permasalahan di atas perlu diatasi agar usaha mitra dapat lebih


berkembang lagi. Berdasarkan permasalahan yang ditemui di atas maka solusi yang
ditawarkan pengabdian kepada masyarakat pada UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian ini
terbagi pada aspek produksi dan pemasaran produk, yaitu :
1. Aspek Produksi
Solusi dari aspek produksi yang ditawarkan oleh dosen pendamping dalam
pengabdian ini adalah sebagai berikut :
1) Membantu pengurusan ijin usaha dan P-IRT sehingga Opak dapat dijual lebih
luas lagi.
2) Memperbaiki kemasan produk Opak dengan membuat kemasan didesain sesuai
dengan standar yang telah di tetapkan Dinas Kesehatan dan agar lebih menarik.
3) Menerapkan manajemen pada proses produksi UMKM Opak.
4) Aspek Pemasaran dapat diperluas dengan pemanfaatan sosial media dan
platform online dalam pemasaran produk. Solusi dari permasalahan pemasaran
yang ditawarkan dalam Program Kemitraan Masyarakat ini adalah memperluas
pemasaran ke pasar modern dan pemasaran secara online.

Tahapan Pelaksanaan
Dalam produksi mitra mengalami masalah karena proses produksi dilakukan tanpa
pendekatan manajemen serta belum memahami dalam mengurus Sertifikat Industri Rumah
Tangga Pangan (P-IRT) dan izin usaha. Hal ini terlihat dari jam kerja yang tidak jelas,
perencanaan produksi yang belum ada dan capaian produksi yang tidak jelas setiap
waktunya. Hal ini terjadi karena semua pekerjanya juga merupak ibu rumah tangga yang
mengurus keluarganya.
Tim pengabdian masyarakat mendampingi mitra dalam mengelola UMKM dengan
pendekatan manajemen, membantu untuk mengurus Sertifikat Industri Rumah Tangga
Pangan (P-IRT), dan memperluas pemasaran menggunakan platform online serta ke toko-
toko yang lebih besar.

Gambar 2. Kemasan Opak dengan (P-IRT)

Dampak dari program pengabdian masyarakat Dosen STEI Al-Amar Subang dan
STIT Rakeyan Santang Karawang dengan program pendampingan UMKM Opak Desa
Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat terhadap mitra sangat

552
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

besar terkait peningkatan hasil produksi maupun penjualan dari produksi berdasar data
setiap bulan dengan rentang waktu pendampingan selama 3 (tiga) bulan dari bulan februari,
maret dan april tahun 2019. Perlu diketahui bahwa dalam penyelenggaraan produksi ini
hanya melibatkan 2 (dua) orang pekerja pada UMKM opak Desa Cibuluh Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat. Program yang dilakukan adalah pendekatan
manajemen terkait jam kerja yang dibuat secara terstruktur dengan waktu 8 jam. Hal ini
merupakan perubahan dari jam kerja yang tidak tentu dalam penyelenggaraan produksi
UMKM tersebut.

Diagram 1.Peningkatan Jumlah produksi Opak 2019


Program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang
Kabupaten Subang Jawa Barat adalah meningkatkan jumlah produksi dan hasil penjualan.
Hal ini sesuai dengan design awal program pendampingan terhadap mitra, berdasarkan data-
data yang diperoleh tahun 2018 pada 3 (tiga) bulan yakni februari, maret dan april sebelum
pendampingan pada dilakukan adalah sebagai berikut :

Diagram Garis
14
12
12
10
10
8
6 5
4
2
0
Februari Maret April
Peningkatan jumlah pesanan Opak

Diagram 2. Data Produksi Sebelum Pendampingan 2018

Dengan pendekatan manajemen yang dilakukan oleh Dosen STEI Al-Amar Subang
dan STIT Rakeyan Santang Karawang pada pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh
Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat, ini sangat efektif terhadap 553
Analisis Pengaruh Investasi, Inf… [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya]

pencapaian tujuan program pendampingan dalam meningkatkan hasil produksi dan


penjualan opak. Metode pemanfaatan manajemen memiliki peran vital dalam pencapaian
tujuan program pendampingan terhadap mitra, UMKM tersebut pada awalnya dikelola
secara sederhana tanpa pola.
Adapun terkait penjualan Opak yang biasanya hanya berdasarkan pesanan
masyarakat yang membutuhkan. Pendekatan marketing dilakukan oleh Dosen STEI Al-
Amar Subang dan STIT Rakeyan Santang Karawang dengan memanfaatkan sosial media
dan jasa antar, sehingga pemesanan tidak hanya dilakukan secara konvensional saja.
Berdasarkan data yang diperoleh pada rentang waktu pendampingan selama 3 (tiga) bulan
dari bulan februari, maret dan april tahun 2019 mengalami peningkatan yang signifikan.

Diagram Garis
14
12
12
10
8 10
6 5
4
2
0
Februari Maret April
Peningkatan jumlah pesanan Opak

Diagram 3. Data Pesanan Setelah Pendampingan 2019

Tahapan Monitoring dan Evaluasi


Dalam melaksanakan program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat, ada berbagai kendala yang dihadapi oleh
Dosen STEI Al-Amar Subang dan STIT Rakeyan Santang Karawang dalam memberikan
pendampingan mitra. Kendala dilapangan adalah merubah kultur pengelolaan UMKM,
karena pada awalnya UMKM dikelola tanpa adanya pendekatan manajemen dengan
menggunakan pola sederhana tanpa ada aturan waktu maupun target produksi. Kendala ini
sangat berpengaruh terhadap ketercapain program sehingga pada bulan ke-1 pendampingan
dalam meningkatkan hasil produksi dan penjualan tidak cukup signifikan dengan data hasil
sebelum program pendampingan. Solusi yang diambil oleh Dosen STEI Al-Amar Subang
dan STIT Rakeyan Santang Karawang dalam merubah kultur adalah dengan orientasi hasil
sehingga para pekerja dan pemilik UMKM mendapat stimulus dalam mengimplementasikan
pendekatan manajemen pada UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang
Kabupaten Subang Jawa Barat.
Dalam penyelenggaraan program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh
Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat penggunaan metode
pendampingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program untuk mencapai tujuan
program sangat efektif. Hal ini sebagai dampak dari proses komunikasi sangat baik antara
pendamping dan mitra. Mitra sangat terbantu akan kehadiran pendampingan baik pada
tataran teoritis maupun praktis. Hal ini pun mendapat dukungan dari pemerintah setempat
terkait salah satu program Desa setempat dalam pembangunan Desa wisata terpadu.

554
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015

Penyelenggaraan program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan


Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat, terkait perubahan yang dialami oleh mitra
program selama dan setelah pelaksanaan program dilakukan dapat dilihat dari 3 indikator
perubahan yang dapat disimpulkan berdasar pada data-data yang diperoleh dalam setiap
monitoring dan evaluasi program terhadap mitra. Indikator ini terdiri dari pengelolaan,
produktifitas dan Hasil Penjualan.

PROSENTASE PERUBAHAN MITRA PASCA


PENDAMPINGAN
Penjualan
40%
Pengelolaan…

Produktifita…

Diagram 4. Data evaluasi perubahan mitra 2019

Data-data empiris yang di dapat selama proses pendampingan UMKM Opak Desa
Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat sejalan dengan teori Jhon
Stuart Mill dalam (Bernadetha, 2020) yang mengemukakan bawha pembangunan ekonomi
sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja, dan modal. Sementara tanah dan tenaga kerja adalah
dua faktor produksi yang asli, dan modal adalah persediaan yang dikumpulkan dari produk-
produk tenaga kerja sebelumnya. Peningkatan kesejahteraan hanya mungkin bila tanah dan
modal mampu meningkatkan produksi lebih cepat dibanding angkatan tenaga kerja. Tujuan
pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang
Jawa Barat adalah pada penigkatan hasil produksi agar meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa pada UMKM Opak hanya dapat dicapai apabila produksi dapat
ditingkatkan.

4. KESIMPULAN DAN
SARAN Kesimpulan
Berdasar pada kesimpulan dari program pengabdian masyarakat Dosen STEI Al-Amar
Subang dengan program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat terhadap mitra dalam meningkatkan jumlah
produksi dan hasil penjualan, hal ini sesuai dengan design awal program pendampingan
terhadap mitra berdasarkan data-data yang ada diperoleh 3 (tiga) bulan sebelum
pendampingan. Program pendampingan UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat, terkait perubahan yang dialami oleh mitra
program selama dan setelah pelaksanaan program dilakukan dapat dilihat dari 3 indikator
perubahan yang dapat disimpulkan berdasar pada data-data yang diperoleh dalam setiap
monitoring dan evaluasi program terhadap mitra. Indikator ini terdiri dari pengelolaan,
produktifitas dan Hasil Penjualan.

555
Jurnal Karya Abdi P-ISSN:2580-1120
Volume 4 Nomor 1 Juni 2020 E-ISSN:2580-2178

Saran
Adapun saran yang bisa diberikan atas pelaksanaan Program pengabdian kepada masyarakat
kepada UMKM Opak Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa
Barat, adalah sebagai berikut :
1. Untuk terus konsisten dalam menjalankan UMKM Opak makanan tradisional
dibutuhkan pendekatan manajemen yg konsekuen sehingga perbaikan bukan saat
pendampingan saja tetapi juga menjadi budaya baru UMKM.
2. Dibutuhkan semangat terus belajar guna terus berinovasi dalam pengembanag usaha
ke depan agar bisa bersaing dengan usaha yang lain.
3. Adanya kesamaan tujuan antara pemilik dan karyawan agar UMKM Opak makanan
tradisional ini bisa mensejahteraan kehidupan semuanya.

DAFTAR PUSTAKA
Arifudin, O. (2019). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Global
(PT.GM). Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 184–190. Volume
3, No 2, Mei 2019
Arifudin, O. (2020). Analisis Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Karyawan Bank
Swasta Nasional Di Kota Bandung. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, Dan
Akuntansi), Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi), 73–87. Volume 4, No 2, Mei 2020
Arifudin, O. (2020). PKM Pembuatan Kemasan, Peningkatan Produksi Dan Perluasan
Pemasaran Keripik Singkongdi Subang Jawa Barat. INTEGRITAS : Jurnal
Pengabdian, Vol 4(No 1), 21–36.
Bernadetha. (2020). Manajemen Humas Pada Lembaga Pendidikan. Bandung: Widina
Bhakti Persada.
Damayanti, F. (2020). Prilaku konsumen dan perkembangannya di era digital. Bandung:
Widina Bhakti Persada.
Kotler, Philip, dan G. A. (2012). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jakarta : Erlangga.
Sari, S. W. dan R. M. (2015). Pendampingan Pengembangan Geblek Pedas Pada Wirausaha
Pembuatan Geblek Di Dusun Dusun Balong V, Desa Banjarsari, Kecamatan
Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 4(3), 206–
210.
Tambajong, G. (2013). Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Penjualan Sepeda Motor
Yamaha Di Pt. Sarana Niaga Megah Kerta Manado. Jurnal EMBA, 1(1), 1291–1301

LPPM Universitas Jambi Halaman | 313


BISNIS: Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam
P-ISSN: 2442-3718, E-ISSN: 2477-5533
Volume 8, Nomor 2, Desember 2020
http://journal.iainkudus.ac.id/index.php/bisnis/index DOI :
http://dx.doi.org/10.21043/bisnis.v8i2.8640

Strategi Pengembangan Desa Digital untuk Meningkatkan


Produktivitas UMKM

Agus Supriyanto1, Kharis Fadlullah


Hana2Institut Agama Islam Negeri
Kudus12
agussupriyanto@iainkudus.ac.id1, kharis@iainkudus.ac.id2

Abstract
The development of online business has increased very rapidly in 2019. Many
people who prefer to buy goods online rather than directly. This is a result of the
development of increasingly sophisticated technology with the many features of buying
and selling online applications. The presence of online stores that make lifestyle changes
in society. Ease and efficiency are the main factors in the people's preference for online
transactions. Based on that, the purpose of this study is to analyze the obstacles and
constraints of MSMEs to join the online store. After getting the results of the analysis then
formulate a development strategy. The research method used is descriptive qualitative
research object that is the village of Padurenan. The village was chosen because the
MSMEs that have been established are very large for the size of one village of 92 units.
The results showed that the padurenan village had made a digital village in 2017. The
village was able to support from various parties, but when the members were decreasing
and there were only 2 MSME members left. The strategy will be developed also by using
the principles of Islamic business ethics. Online sales are based on transparency, honesty
and fairness. This encourages the realization of sharia maqasid in doing business in the
MSME sector.
Keywords: Digital village, online business and MSME

Abstrak
Perkembangan bisnis online mengalami peningkatan yang sangat pesat pada tahun
2019. Banyak masyarakat yang lebih memilih membeli barang secara online daripada
secara langsung. Hal ini diakibatkan oleh perkembangan teknologi yang semakin
canggih dengan banyaknya fitur aplikasi jual beli online. Kehadiran toko online itu
membuat perubahan gaya hidup dalam masyarakat. Kemudahan dan efisiensi adalah
faktor utama preferensi masyarakat dalam bertransaksi secara online. Berdasarkan
fenomena tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis hambatan dan
kendala UMKM untuk bergabung dalam toko online. Setelah mendapatkan hasil
analisisnya kemudian merumuskan strategi
pengembangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Obyek penelitiannya yaitu desa padurenan. Desa itu dipilih karena UMKM
yang telah berdiri sangat banyak untuk ukuran satu desa yaitu sejumlah 92 unit. Hasil
penelitian diperoleh bahwa desa padurenan sudah pernah membuat kampung digital di
tahun 2017. Kampung itu dapat dukungan dari berbagai pihak, namun saat ini anggotanya
semakin menurun dan hanya tersisa 2 anggota UMKM. Strategi yangakan
dikembangakan juga dengan menggunakan prinsip etika bisnis islam. Penjualan secara
online dilandasi dengan transparansi, kejujuran dan keadilan. Hal ini mendorong
terwujudnya maqasid syariah dalam berbisnis pada sektor UMKM. Kata kunci:
Kampung digital, bisnis online dan UMKM
Agus Supriyanto dan Kharis Fadlullah Hana

PENDAHULUAN
Perkembangan dunia e-commerce saat ini semakin meningkat, beberapa
kemudahan yang disuguhkannya membuat banyak orang menjadi tertarik (Anang
Sugara and Rizki Yudhi Dewantara, 2017). E-commerce atau electronic
commerce merupakan sebuah mekanisme dalam pengelolaan bisnis secara
elektronik, fokusnya adalah pada transaksi bisnis jual beli individu melalui media
internet. Teknologi elektronik berbasis internet ini mempertemukan penjual dan
pembeli secara langsung dan melakukan pertukaran barang tanpa harus bertatap
muka seperti yang ada di pasar tradisional. Hadirnya e-commerce ini
mempersingkat waktu untuk saling berhubungan, antara perusahaan dengan
entitas bisnis lainnya. Ini karena dengan e-commerce prosesnya lebih cepat,
intensif dan murah dibandingkan pada manajemen pasar. Penjualan barang
melalui online sudah mulai mengalahkan toko yang ada di pasar. Hal ini
dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu kemudahan(Alwafi & Magnadi, 2016),
kepercayaan dan kepuasan terhadap sistem (Sugara & Dewantara, 2017).
Data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik, industri e-commerce di
Indonesia dalam waktu 10 tahun terakhir jumlahnya meningkat hingga 17 persen.
Jumlah pengguna e-commerce tercatat mencapai 26,7 juta. Pada tahun 2018
peertumbuhan e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat. Kondisi semacam ini diimbangi oleh berkembangnya pengusaha mikro dan
menengah. Banyak sekali pelaku usaha mikro yang beralih untuk melakukan
transaksi jual beli secara digital. Selain itu juga data tersebut menunjukkan
perkembangan e-commerce di Indonesia banyak yang dipengaruhi oleh trend dan
pola belanja secara online yang dilakukan oleh para generasi milenial dan generasi
Z. Generasi ini sangat suka untu mencari referensi dan membandingkan harga di
toko digital. Mereka melihat Fitur dan program promo yang diselenggarakan oleh
toko online sebelum mereka mengambil keputusan untuk membeli barang.
Apalagi para generasi milenial tidak segan untuk merekomendasikan kepada
teman dan orang disekitarnya untuk lebih memilih berbelanja secara
online.(Pernama & Parasari, 2019)
Toko online merupakan bentuk perubahan yang disajikan di generasi
4.0 ini dalam segi inovasi berbelanja (Nusarika & Purnami, 2015). Fasilitas yang
disediakan berbagai toko online disediakan secara gratis oleh pelaku e- commerce,
diantaran keuntungan yang didapat ketika jual beli di toko online adalah penjual
tidak perlu utuk membuat situs atau website jual beli online sendiri. Situs tersebut
memerlukan biaya yang cukup tinggi dan perlu aktivitas yang mendukung agar
situs itu dikunjungi oleh banyak orang. Situs e-commerce yang dapat digunakan
dengan mudah di Indonesia diantaranya adalah tokopedia.com, bukalapak.com,
blibli.com, shopee, zalora, lazada dan sebagainya. Toko online itu dapat diakses
dengan mudah dan sangat jarang terjadi gangguan. Masyarakat yang ingin
menjadi anggota dan mempunyai toko online tersebut juga sangat mudah.
Pendaftar hanya mengisi formulir yang disediakan dengan menyertakan alamat
email kemudian membuat

200 BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020


Strategi Pengembangan Desa Digital untuk
Meningkatkan Produktivitas UMKM

username dan password selanjutnya verifikasi dan sudah dapat mempunyai toko
online sendiri.
Bisnis online banyak mendatangkan keuntungan, namun muncul beberapa
masalah yang sering dijumpai pada toko online yang ada di Indonesia. Beberapa
permasalahanan tersebut adalah sulitnya membangun kepercayaan pembeli.
Menurut Sonja dan Ewald (2003) berbelanja secara online itu memiliki sebuah
keunikan tersendiri di bandingkan dengan pola belanja di pasar tradisional.
Keunikannya yaitu dari segi ketidakpastian, anonim, minimnya kontrol, dan
potensi pengambilan kesempatan oleh para penjual. Konsumen yang membeli
melalui toko online dihadapkan pada permasalahan yang pembeli sendiri
terkadang tidak dapat mengontrol secara pasti pemenuhan harapannya. Apabila ia
membeli pada toko online mereka tidak dapat melihat secara langsung barang
yang akan dibelinya apalagi bertemu langsung dengan penjualnya. Berdasarkan
hal tersebut, maka harus ada bentuk kepercayaan antara penjual dan pembeli
untuk melakukan sebuah transaksi jual beli lewat toko online.
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian secara
online adalah kemudahan (Budhi, 2016). Penggunaan handphone yang terhubung
dengan internet dalam kehidupan sehari-hari seakan sudah menjadi kebutuhan
primer saat ini. Apalagi internet itu sangat memudahkan di dalam beraktivitas,
terutama dalam bertransaksi jual beli melalui toko online. Kemudahan ini dapat
dirasakan oleh pengguna handphone ketika mereka ingin membeli barang secara
praktis maka hanya dengan menyambungkannya dengan internet. Berbagai barang
yang diinginkan langsung muncul dan konsumen tinggal memilihnya. Barang
yang sudah dipilih kemudian dapat dilakukan pembayaran yang juga bisa
dilakukan secara online kemudian tinggal menunggu jangka waktu pengiriman.
Mereka dapat melakukan transaksi online dimanapun dan kapanpun tanpa
tergantung oleh waktu dan tempat seperti pada pasar tradisional.
Pemanfaatan teknologi oleh para konsumen lewat toko online sangat
mempengaruhi perkembangan usaha, apabila tidak disikapi dengan baik oleh para
pedagang tradisional khususnya adalah UMKM (usaha mikro kecil menengah)
maka semakin lama penjualannya akan semakin menuruh karena kalah saing
dengan toko online (Suharto, Ardhianto, Ismail, & Prameswari, 2017). Dengan
keadaan yang sudah sedemikian itu, maka perlu adanya trobosan baru bagi
UMKM untuk menghadapi semakin ketatnya persaingan usaha lewat toko online
saat ini. Hal itu menjadikan perlunya dilakukan pembenahan terhadap UMKM
dan menjaga hubungan baik pelanggan dan konsumen untuk jangka panjang
(Khairani, Soviyant, & Aznuriandi, 2018). Pembenahan yang perlu dilakukan
adalah dengan memanfaatkan media promosi melalui pembuatan toko online.
Manfaat toko online lainnya bagi UMKM adalah dapat meningkatkan
produktifitas dan pemasaran UMKM melalui jaringan online yang dapat
menghubungkan secara langsung dengan konsumen (Nusarika & Purnami, 2015).
Apalagi pemasaran online pada UMKM yang kecil dan baru dirintis, hal ini
cocok karena hemat biaya dengan

BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020 201


Agus Supriyanto dan Kharis Fadlullah Hana

tidak perlu menyediakan gerai untuk memajang produknya. Pemasarannya dapat


dikendalikan sendiri tanpa harus merekrut karyawan, waktu kerjanya juga tidak
terbatas serta mempunyai jangkauan pasar yang lebih luas. Potensi pasar yang
bagus tersebut sayangnya belum ditangkap oleh UMKM di desa padurenan Kudus.
Mereka masih mengandalkan pasar tradisional dengan pelanggan tetap yang
biasanya melakukan pembelian. Apabila hal itu terus terjadi maka perkembangan
UMKM tanpa didukung dengan toko online dalam jangka panjang pasti
penjualannya akan berkurang (Rifai & Luzi Dwi Oktaviana, 2018). Berdasarkan
hal itu maka perlu di rancang suatu strategi dalam membangun kampung digital.
Kampung/Desa yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kampung digital di
Kudus adalah Desa Padurenan. Desa itu merupakan sentra UMKM yang ada di
kota Kudus. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan
strategi pengembangan kampung digital di desa padurenan yang dalam kategori
desa industri UMKM terbesar di kabupaten Kudus.

KAJIAN TEORI
1. Pemasaran Online
Pemasaran online melalui toko online membantu perusahaan terutama
usaha kecil menengah untuk mempromosikan dan memasarkan produk
ataupun jasa yang mereka miliki. Pemasaran secara online juga dapat
membuka peluang dan pasar baru yang sebelumnya belum ada karena
keterbatasan waktu, jarak dan dalam melaksanakan komunikasi. Adanya
pemasaran online yang terbuka lebar untuk diakses, maka konsumen
berkesempatan dan memiliki akses untuk mengetahui produk yang akan di
tawarkan dan tertarik untuk melakukan belanja online.
Belanja online merupakan sebuah kegiatan dalam pembelian produk
barang maupun jasa melalui sebuah media yaitu toko online. Kegiatan belanja
online biasanya meliputi business to business maupun business to consumers.
Berdasarkan penelitian sebelumnya menyatakan bahwa belanja online ini
merupakan business to consumers karena pembelian yang telah dilakukan
merupakan kegiatan pembelian yang dilakukan langsung oleh konsumen dan
tidak untuk dijual lagi produknya. Kegiatan belanja online ini adalah
transaksi yang bersifat individu atau ritel dengan pembeli individu, sehingga
belanja online ini merupakan sebuah keputusan pembelian yang dilakukan
oleh individu secara online. Dalam pemasaran online terdapat 7 tahapan
diantaranya adalah Situation Analysis, E-Marketing Strategic Planning,
Objectivities, E- marketing Strategy, Implementation Plan, Budget,
Evaluation Plan (Tan, Sharma, & Theng, 2009). Berikut adalah penjelasan
dari tujuh tahap tersebut:
a. Situation Analysis
Tahapan pertama merupakan awal bisnis yang dilakukan dengan
melakukan analisis SWOT yaitu kekuatan, kelemahan, peluang serta

202 BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020


Strategi Pengembangan Desa Digital untuk
Meningkatkan Produktivitas UMKM

ancaman yang dialami oleh UMKM. Analisis SWOT ini merupakan


bagian untuk melakukan identifikasi terhadap berbagai faktor secara
sistematis guna merumuskan sebuah strategi untuk diaplikasikan oleh
perusahaan. Analisis yang dilakukan berdasarkan logika yang ditemukan
oleh seorang analis untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang yang
bisa dimanfaatkan, selanjutnya baru dilihat dari faktor internal dan
eksternal bisnis. Faktor internal disini adalah kekuatan serta kelemahan,
sedangkan untuk faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman yang datang
dari luar perusahaan. Ini menjadi penting untuk diperhatikan karena
untuk memetakan posisi dari bisnis tersebut terlatak di koordinat mana,
yang pada akhirnya tanti akan bisa diggunakan untuk mengambil sebuah
keputusan.
b. E-marketing Strategic Planning
Tahap e-marketing strategic planing ini memiliki tujuh langkahyang bisa
digunakan untuk membantu proses evaluasi dan analisis untuk
mendapatkan peluang pada suatu pasar. Cara ini dilakukan dengan cara
mengidentifikasi apa kebutuhan para pelanggan yang sampai saat ini
belum terpenuhi, lalu mengidentifikasi pelanggan yang mana yang akan
dituju oleh perusahaan. Langkah selanjutnya adalah menilai keuntungan
berkaitan dengan kompetisi yang terjadi. Menilai sumber daya yang ada
dalam sebuah perusahaan penting untuk dilakukan, itu berguna untuk
memberikan penawaran, menilai tentang kesiapan pasar tentang
penggunaan teknologi, yang pada akhirnya akan menentukan peluang
yang ada secara kongkret dan untuk menilai peluang dan daya tarik untuk
pelanggan. Perumusan strategi perencanaan e-marketing ini meliputi
segmentasi, target pasar, diferensiasi produk dan positioning dari bisnis
tersebut.
c. Objectives
Tujuan dari e-marketing ini mencakup beberapa aspek yaitu mulai dari
tugas, kuantitas serta alokasi waktu. Tugas disini merupakan terkait apa
yang hendak dicapai. Kuantitas merupakan berapa banyak yang
dihasilkan, sedangkan time frame bisa diartikan kapan waktu
pelaksanaannya. Pemasaran online sebagian besar mempunyai sebuah
tujuan untuk memenuhi peningkatan pasar, jumlah ulasan yang bagus,
upaya untuk meningkatkan pendapatan, efisiensi biaya untuk promosi,
mencapai brand image, meningkatkan volume database serta bagaimana
mencapai tujuan dari Customer Relationship Management (CRM) itu
sendiri. Yang dimaksud CRM disini adalah bagaimana untuk
mengingkatkan kepuasan pelanggan, seberapa frekuensi pembelian serta
bagaimana customer itu mereferensikan produk kepada pembeli yang lain.
Tujuan yang lain adalah untuk memperbaiki pengelolaan suply chain
dengan cara meningkatkan koordinasi diantara anggota, menambahkan
jumlah mitra serta upaya untuk mengoptimalkan persediaan.

BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020 203


Agus Supriyanto dan Kharis Fadlullah Hana

d. E-marketing Strategy
Strategi pemasaran online yang dimaksud adalah mencakup strategi
tentang 4P dan relationship management guna mencapai sebuah tujuan
terkait dengan product, price, place dan promotions.
e. Implementation Plan
Tahap ini perusahaan harus memutuskan untuk mencapai tujuan dengan
mengimplementasikan strategi yang efektif dan kreatif. Pemasar harus
menentukan bauran pemasaran sesuai kriteria 4P, strategi ini kemudian
diimplementasikan dengan menyusun rencana untuk pelaksanaannya.
UMKM harus memeriksa supaya pemasaran yang telah dilakuukan tepat
pelaksanakannya. Mulai dari penyusunan staf, struktur organisasi,
departemen, pelayanan customer dan faktor lain yang berasal dari luar
perusahaan.
f. Budget
Kunci dari sebuah perencanaan strategis yaitu bagaimana cara
mengidentifikasi hasil yang akan dihasilkan dari sebuah investasi. Selama
proses penyusunan rencana, pemasar akan bekerja untuk terus memantau
pendapatan dan biaya setiap saat supaya bisa memantau hasil yang
dicapai. Laporan dari toko online dinilai dari rating berupa berapa bintang
yang diperoleh oleh toko online tersebut untuk kemudian digunakan untuk
melihat hasil dan catatan untuk mengetahui kepuasan dari pelanggan.
Fungsi lain adalah untuk memantau informasi mengenai anggaran yang
akan dipertanggungjawabkan, perhitungan revenue forecast perlu dibuat
begitu juga dengan intangible benefits atau manfaat tidak berwujud yang
diperoleh. Cost savings dan e-marketing cost juga mendapat manfaat dari
kondisi ini.
g. Evaluation plan
Perencanaan sebuah promosi online biasanya dilaksanakan kemudian
dievaluasi, apakah keberhasilan perencanaan berdasarkan evaluasi yang
dilakukan secara berkesinambungan. Jenis evaluasi tergantung tujuan dan
rencana yang telah disusun. Dalam menentukan output dari pemasaran
UMKM bisa menggunakan sebuah teknik yang biasa disebut balanced
scorecard yang berfungsi untuk mengukur kesuksesan dari sebuah
penjualan produk yang dimiliki UMKM melalui toko online.

2. Produktifitas Penjualan UMKM


Penjualan merupakan sebuah ilmu dan seni untuk mempengaruhi seseorang
atau pribadi yang dilakukan oleh penjual, tujuannya adalah untuk mengajak
orang lain supaya bersedia untuk membeli produk yang akan ditawarkan.
Produktifitas penjualan disini merupakan tingkatan atau jumlah prooduk dan
jasa yang bisa dijual sehingga terjadi proses pertukaran produk ataupun jasa.
Semakin banyak produk yang terjual

204 BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020


Strategi Pengembangan Desa Digital untuk
Meningkatkan Produktivitas UMKM

maka akan dapat dinyatakan semakin produktif usaha yang telah dijalankan
tersebut.
Usaha mikro kecil menengah menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2008
tentang UMKM yaitu merupakan sebuah usaha produktif yang dimiliki oleh
perorangan atau badan usaha perorangan yang sesuai dengan kriteria usaha
mikro sebagaimana seperti yang diatur dalam undang-undang adalah sebagai
berikut ini:
a. Usaha kecil yang dimaksud disini adalah sebuah usaha ekonomi produktif
yang sudah berdiri sendiri dan dikerjakan oleh orang, oleh perorangan
atau dikerjakan oleh badan usaha yang bukan anak perusahaan dan bukan
cabang dari perusahaan yang telah dimiliki, dikuasai serta sebagai bagian
secara langsung atau tidak langsung dari usaha yang memenuhi kriteria
usaha menengah atau usaha besar.
b. Usaha menengah diartikan sebagai sebuah usaha ekonomi produktif yang
telah berdiri sendiri, dilakukan orang perseorangan ataupun dikerjakan
oleh badan usaha yang bukan bagian dari anak perusahaan yang dimiliki,
dikuasai,atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha kecil ataupun bagian dari usaha besar dengan jumlah total
kekayaan bersih dan jumlah hasil penjualan tahunan seperti yang telah
diatur Undang-Undang.
c. Usaha mikro adalah bagian kegiatan usaha untuk dapat memperluas
lapangan pekerjaan dan untuk melakukan pelayanan ekonomi kepada
masyarakat yang berperan juga untuk proses pemerataan, peningkatan
pendapatan, mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, serta ikut
andil mewujudkan stabilitas Nasional. Usaha mikro juga merupakan pilar
utama ekonomi yang mendapatkan akses dan kesempatan, dukungan,
perlindungan dan pengembangan sebagai wujud keperpihakan terhadap
kelompok usaha ekonomi rakyat, hal tersebut tidak harus mengabaikan peran
dari usaha besar dan BUMN. Berdasarkan Bab II Pasal 4 dan Pasal 5
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, adapun prinsip dan
upaya pemberdayaan UMKM
diantaranya sebagai berikut:
a. Prinsip pemberdayaan UMKM
1) Meningkatkan kemandirian dan kebersamaan supaya jiwa
kewirausahaan yang dimiliki oleh UMKM terus tumbuh untuk
menghasilkan sebuah karya dengan membuat produk sendiri.
2) Menciptakan keberpihakan kebijakan publik diantaranya supaya
transparan, akuntabel serta berkeadilan.
3) Perkembangan usaha yang berbasis potensi akan suatu daerah dan
orientasi pasarnya diharapkan sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.
4) Meningkatkan daya saing.
5) Penyelenggaraan, pelaksanaan, perencanaan serta pengendalian yang
dilakukan secara terpadu.

BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020 205


Agus Supriyanto dan Kharis Fadlullah Hana

b. Tujuan pemberdayaan UMKM


1) Mewujudkan sebuah struktur perekonomian secara Nasional yang
seimbang, berkembang dan berkeadilan.
2) Menumbuh kembangkan kemampuan para pelaku UMKM menjadi
sebuah usaha yang tangguh dan bisa mandiri dalampengelolaanya.
3) Meningkatkan peran dan kontribusi dari UMKM dalam
pembangunan, pemerataan pendapatan, penciptaan lapangan kerja,
pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan pasal 6 menurut UU No.20 tahun 2008 tentang UMKM, berikut
adalah kriteria UMKM:
a. Kriteria usaha mikro
1) Mempunyai kekayaan bersih paling banyak sejumlah Rp. 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) selain tanah dan bangunan yang digunakan
untuk memlakukan usaha.
2) Mempunyai hasil penjualan pertahun maksimal sejumlah Rp.
300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).
b. Kriteria usaha kecil
1) Mempunyai kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha
2) Mempunyai hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah) sampai paling banyak Rp. 2.500.000.000,- (dua
milyar lima ratus juta rupiah)
c. Kriteria usaha menengah
1) Memiliki kekayaan bersih yang jumlahnya lebih dari Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) atau maksimal adalah sejumlah
Rp. 10.000.000,000,- (sepuluh milyar rupiah), ini belum termasuk
tanah dan bangunan yang dipakai untuk menjalankan usaha
2) Hasil penjualan pertahun lebih dari Rp. 2.500.000.000,- (dua milyar
lima ratus juta rupiah) sampai maksimal sejumlah Rp.
50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).

3. Bisnis Online
Perkembangan UMKM di desa padurenan adalah dengan
menggunakan bisnis online yaitu dengan jual beli online. Jual beli online
diartikan sebagai jual beli barang dan jasa melalui media elektronik pada
khususnya adalah melalui media internet. Beberapa penjualan online sekarang
lebih memilih penyedia jasa toko online di bandingkan dengan membuat
website toko online sendiri. Beberapa media online yang dapat digunakan
diantaranya adalah bukalapak.com, tokopedia.com, blibli.com, shopee, lazada
dan toko online lainnya. Jual beli melalui media online ini

206 BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020


Strategi Pengembangan Desa Digital untuk
Meningkatkan Produktivitas UMKM

adalah sebuah akad jual beli, dilakukan melalui sarana internet untuk
melakukan transaksi pertukaran produk baik berupa barang ataupun jasa. Jual
beli online ini merupakan sebuah kesepakatan yang dibuat secara bersama-
sama dengan menentukan ciri tertentu, yaitu dengan membayarnya terlebih
dahulu kemudian barangnya akan dikirimkan kemudian. Jual beli online ini
bisa dimaknai juga dengan jual beli dengan menggunakan media internet,
proses transaksinya tidak harus bertemu antara penjual dan pembeli secara
langsung. Akan tetapi pembayaran dilakukan terlebih dahulu baru dikirimkan
produknya melalui jasa pengiriman. Karakteristik transaksi seperti itu dalam
islam adalah diperbolehkan, hal itu karena sama dengan akad jual beli salam
dan istishna. Sedangkan jual beli secara istishna’ merupakan bentuk
transaksi dengan sistem pembayaran di segerakan atau ditangguhkan sesuai
kesepakatan dan penyerahan barangnya yang di tangguhkan (Prastiwi, 2018).
Terdapat dua jenis komoditas yang diperjual belikan yaitu produk atau
jasa baik berupa digital ataupun non digital. Proses jual beli online ini sendiri
untuk berbagai macam komoditi non digital. Sedangkan untuk komoditi non
digital yaitu seperti ebook, software, script data yang dalam bentuk file dan
diserahkan langsung kepada konsumen baik melalui download ataupun email.
Komoditi yang di jual belikan pada UMKM adalah komoditi non digital.
Barang yang diproduksi UMKM adalah barang jadi seperti seragam, pakaian
jadi, gamis dan batik. Adapun bisnis online dalam pandangan ekonomi
syariah adalah terbagi dalam bentuk halal atau haram, legal atau ilegal. Bisnis
online yang diharamkan adalah transaksi judi, jual beli barang haram seperti
minuman keras, makanan haram dan barang ilegal yang tidak jelas merek
dan produksinya. Jadi, dasar hukum bisnis online dalam islampada dasarnya
adalah boleh (ibahah) selama proses bisnis tidak terdapat unsur atau elemen
yang dilarang. Transaksi jual beli online ini hanya berdasarkan pada deskripsi
atau gambaran yang disediakan oleh penjual dan ketika pembeli setuju maka
hukumnya adalah sudah dapat dianggap sah. Tentu saja deskripsi produk
harus sesuai dengan kondisi produknya, ketika tidak sesuai maka maka
pembeli juga mempunyai hak untuk tidak melanjutkan proses pembelian
ataupun membatalkannya pembelian produk tersebut.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
kualitatif deskriptif dengan pendekatan konstruktivisme. Peneliti terjun langsung
ke lokasi dengan melihat dan merasakan fenomena yang terjadi pada kampung
industri kecil menengah selanjutnya melakukan analisis dan mendiskripsikannya.
Lokasi penelitian yang dilakukan bertempat di desa Padurenan gebog kudus yang
merupakan desa wisata industri terbesar di kabupaten kudus. Peneliti melakukan
wawancara

BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020 207


Agus Supriyanto dan Kharis Fadlullah Hana

terstruktur kepada para responden yang menggunakan promosi lewat online,


responden yang tidak menggunakan pemasaran online dan pihak pengurus
kampung digital pada desa padurenan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan data yang diperoleh yaitu di desa padurenan sudah pernah
dikembangkan kampung digital untuk memfasilitasi usaha mikro kecil menengah
(UMKM) dalam memasarkan produknya sehingga lebih dikenal masyarakat luas.
Pangsa pasar yang luas akan membuat tingkat penjualan yang semakin tinggi. Hal
ini sudah disadari oleh para pelaku UMKM di padurenan. Mereka sudah
membuat website jual beli online yaitu blanja.com yang dikelola oleh KSU
padurenan jaya. Situs itu sudah berdiri sejak tahun 2018 dengan jumlah
anggotanya mencapai 25 anggota. Situs online tersebut terbentuk berkat bantuan
dari telkom yang mempunyai program hibah pembuatan website toko online
untuk meningkatkan produktifitas pada UMKM di desa padurenan. Meskipun
sudah tersedianya toko online dengan label dan kepemilikan sendiri dari desa
padurenan, namun yang terjadi adalah peralihan penjualan dari tradisional ke
online sangatlah sulit. Pemilik UMKM desa padurenan sudah nyaman dengan
penjualan barang secara tradisional. Mereka sudah memiliki pelanggan tetap yang
langsung memesan barang dan dikirimkan ke toko pelanggan. Beberapa pelanggan
tetap dari UMKM padurenan adalah pada pemilik toko di pasar kliwon. UMKM
padurenan yang bergerak dalam bidang konveksi itu menyuplai pakaian jadi
dengan beragam bentuk seperti seragam, gamis, batik, kemeja, baju koko,
pakaian anak dan lain sebagainya. Pendapatan merekapun sudah cukup untuk
membiayai beberapa karyawannya dan sudah dapat memastikan keberlangsungan
usahanya.
Berbagai hal yang dipaparkan oleh para pelaku UMKM lainnya adalah
tentang kesulitannya mereka dalam membagi waktu untuk mengurusipemasaran
secara online. Mereka belum memiliki sumber daya manusia yang cukup mumpuni
untuk mengatur jalannya usaha melalui toko online (Sugara & Dewantara, 2017).
Hal itulah yang menyebabkan pengembangan kampung digital di desa Padurenan
cukup stagnan. Pelaku UMKM sudah terbiasa menjual barangnya ke pasar
tradisional. Apabila hal itu dilakukan memanglah tidak terlalu bermasalah untuk
perkembangan usahanya dalam jangka waktu pendek. Namun, masalah terjadi
ketika era saat ini adalah era internet, diman terjadi pergeseran konsumen yang
semula membeli secara tradisional di pasar beralih ke toko online yang praktis dan
efisien. Para pembeli tidak perlu datang langsung ke pasar tradisional, mereka
hanya cukup menekan handphone yang terkoneksi dengan internet dan memesan
barang yang diinginkan. Berdasarkan hal itu maka, diperlukan strategi
pengembangan yang tepat pada desa padurenan untuk menghadapi era revolusi
industri 4.0 yang saat ini sedang berlangsung. Para pelaku UMKM desa
padurenan harus sadar sehingga mereka mampu menangkap peluang yang
disediakan oleh toko online.

208 BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020


Strategi Pengembangan Desa Digital untuk
Meningkatkan Produktivitas UMKM

Berdasarkan teori tahapan transformasi UMKM menuju ke toko online ada


lima langkah tahapan (Malik, 2018) yang telah dimunculkan untuk dijadikan
percontohan strategi yang akan dikembangkan pada UMKM desa Padurenan.
Strategi pengembangan produktifitas UMKM melalui kampung digital dapat di
rumuskan seperti berikut ini(Subba Rao, Metts, & Mora Monge, 2003):

Gambar 1.1 Strategi pengembangan kampung digital desa padurenan

Marketing Transaction
Preparatory Presence Autonomy
Digital Integration

1. Preparatory
Preparatory merupakan lanngkah dari pengembangan strategi yang
dilakukan pertama kali dalam proses mengembangkan kampung digital.
Langkah ini dilakukan dengan cara mempersiapkan para pelaku UMKM
untuk melaksanakan pemasaran secara mandiri. Dilakukan oleh pelaku
UMKM ataupun dibantu oleh kerabatnya yang melek terhadap teknologi.
Karena banyak diantara pelaku UMKM yang masih rendah dalam penguasaan
teknologi, banyak diantaranya yang pesimis terlebih dahulu ketika pelaaku
UMKM ini tidak menguasai teknologi. Padahal ketika dibiasakan, yang
menjadi ketakutan mereka akan mudah untuk ditemukan solusinya.
Teknologi informasi berkembang sangat cepat, perubahan bisnis
mengalami pergeseran yang tanpa kita sadari kita sudaah hidup berdampingan
dan pangsa pasarnya hampir menyebabkan kekhawatiran dan bahkan ada
beberapa perusahaan besar yang harus menutup usahanya. Kehadiran
teknologi informasi ini membuat kacau passar yang sudah ada, bahkan bisa
dikatakan merusak tatanan bisnis yang sudah berjalan. Pada tahapan
persiapan ini, langkah yang dilakukan dimulai dari merubah pola pikir atau
midset pelaku UMKM. Usaha yang bisa bertahan adalah usaha yang biisa
menyesuaikan dengan perubahan, pemenangnya adalah mereka yang ikut
melakukan perubahan itu sendiri. Yang tidak bisa bertahan dengan terpaksa
harus mengalami kebangkrutan atau kehilangan pangsa pasar. Menanamkan
pola pikir untuk selalu belajar menanamkan pola pikir untuk terus mau belajar
perlu ditanamkan sejak awal dalam melakukan pengembangan kampung
digital.
Perubahan tidak berhenti pada perubahan mindset saja tetapi
dilanjutkan dengan tindak lanjut dengan menyesuaikan pola bisnis yang
dilakukan dan pola kerja yang akan dikerjakan. Pelaku UMKM bisa
menjalankan bisnisnya selama 24 jam sehari untuk memasarkan produknya,
karena sebagus apapun dan sebaik apapun kulaitas produk

BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020 209


Agus Supriyanto dan Kharis Fadlullah Hana

yang dihhasilkan tidak akan ada gunanya kalau tidak diketahui keberadaanya
oleh market. Produk yang dipasarkan secara tradisional memiliki keterbatasan
yaitu ruang lingkupnya yang sempit, jangkauan wilayah distribusinya hanya
pada radius tertentu dan ketika ingin memasarkan prosuk ke wilayah lain
dengan cara tradisional memerlukan biaya yang tinggi. Ketika itu dilakukan
secara terus menerus akan berdampak pada membengkaknya biaya yang
harus dikeluarkan. Sendangkan dengan pemasaran digital proses itu bisa
diminimalisir bahkan biaya promosi bisa dikatakan nol atau tidak perlu
menganggarkan biaya karena hanya foto produk lalu memposting atau
menawarkannya pada sosial media.
Dukungan moril dan material sangat dibutuhkan supaya pelaku usaha
ini bisa masuk ke persaingan yang sudah ada, baik dari akademisi, instansi
pemerintah ataupun kantor dagang dan industri untuk melakukan
pendampingan terhadap pelaku UMKM. Menginngat sangat besar dampak
yang akan didapat oleh UMKM ketika bisa masuk pada persaingan bisnis dan
peningkatan jumlah transaksi jual beli yang dilakukan secara online.
Hambatan-hambatan yang dialami oleh pelaku UMKM ketika bisa
dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya, maka harapannya para pelaku
UMKM memiliki rasa percaya diri dan mampu memiliki semangat dalam
menjalankan usaha.
Tahapan pada kegiatan ini bisa dalam bentuk diskusi dan
pendampingan tentang bisnis digital yang dilakukan hanya dengan
smartphone dan biaya kuota yang saat ini suudah relatif terjagkau.
Komunikasi dan diskusi dengan UMKM harus dilakukan secara intens
mengingat perkembangan bisnis digital sangat cepat perubahannya. Begitu
media yang digunakan selalu berganti dari periode satu ke periode berikutnya
berdasarkan trend yang terjadi di masyarakat. Berbeda dengan pola bisnis
sebelumnya yang mana pelaku usaha mudah bertahan dengan dan tanpa
merubah poola bisnisnya dalam jagka waktu yang panjang sampai 20 tahun
sampai dengan 40 tahun. Bisnis digital berbeda, karena bisa saja tahun ini
menjadi trend, tahun yang akan datang sudah ditinggalkan. Hal ini sesuai
dengan yang dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh (Nusarika &
Purnami, 2015), toko online bagi UMKM dapat meningkatkan produktifitas
dan pemasaran.

2. Presence
Presence merupakan langkah untuk mengenalkan pelaku UMKM
pada pemasaran digital. Kehadiran pelaku usaha untuk meluangkan waktunya
dalam mensuukseskan kegiatan ditandai degan peran aktifnya pelaku UMKM
dalam menghadiri program pendampingan dan diskusitentang sejauhmana
penguasaan pelaku usaha terkait penggunaan teknologi pemasaran digital.
Mulai dari sosial media sampai penguasaan e-commerce yang wilayah
jangkauan produknya bisa lebih jauh dan lebih dipercaya oleh market yang
ada di Indonesia karena dengan sistemnya

210 BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020


Strategi Pengembangan Desa Digital untuk
Meningkatkan Produktivitas UMKM

yang bisa meminimalisir bentuk kecurangan dan penipuan pada proses


transaksi jual beli yang dilakukan secara online. Hal tersebut sejalan dengan
penelitian (Nusarika & Purnami, 2015), bahwa toko online merupakan
perubahan yang disajikan pada generasi 4.0 dengan keunggulan inovasi
berbelanja.
Tahapan ini juga merupakan pendekatan kepada pelaku UMKM
dengan diskusi secara rutin dan menyampaikan pemahaman bahwa
menggunakan teknologi informasi itu mudah, bisa dilakukan kapan saja dan
dimana saja. Keseriusan dalam menghadiri pertemuan dan keaktifan dalam
proses diskusi mencari penyelesaian terkait dengan permasalahan yang
dihadapi menjadi penting karena ini adalah langkah dari pendampingan untuk
mewujudkan kampung digital.
.
3. Marketing digital
Peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia adalah angin segar
bagi pelaku usaha untuk mengenalkan produknya kepada publik. Ini bisa
diartikan semakin banyaknya pengguna internet yang ada, maka akan
semakin luas juga pagsa pasar yang akan dimasuki untuk pendistribusian
produk. Pola belanja masyarakat yang sudah beralih ke transaksi elektronik
adalah kesempatan yang baik untuk dimanfaatkan sebagai model bisnis yang
baru. Sehingga pada akhirnya tujuan dari pelaku usaha yang menginginkan
mendapatkan profit yang tinggi bisa terwujud karena produk langsung bisa
didistribusikan sendiri tanpa melalui rantai distribusi dan tanpa harus
mengeluarkan biaya sewa properti yang semakin mahal karena terjadi
kenaikan tiap tahun. Dengan marketing digital proses pemasaran produk dan
pendistribusian produk bisa dilakukan dari rumah dengan cara
mengimplementasikan marketing digital.
Tahapan marketing digital ini adalah dengan cara mengajarkan cara
membuat e-mail yang nantinya akan digunakan untuk memasarkan produk.
Mengajarkan bagaimana menggunakan email mulai dari menulis, membalas
sampai memasarkan produk melalui email marketing. Interaksi yang bisa
dilakukan dengan cara tatap muka dan berkirim e-mail menjadi solusi untuk
melakukan efisiensi proses marketing itu sendiri.
Pemberian alamat dan jenis bisnis di google map dianggap penting,
sehingga ketika orang sedang search map, maka akan di suggest apa yang
dibutuhkan dan ini juga sebagai media untuk mengenalkan produknya kepada
orang yang sedang mengakses google map dan memberitahukan kepada
pengguna google map tentang keberadaan bisnis dengan alamat yang bisa
dilihat sampai pada foto lokasi yang jelas beserta petunjuk jalan menuju
lokasi usaha dari pelaku UMKM.
Sosial media diajarkan untuk memasarkan produk, pembuatan akun
sosial media dilakukan mulai dari pembuatan facebook karena penggunanya
termasuk paling tinggi di Indonesia dan wilayah

BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020 211


Agus Supriyanto dan Kharis Fadlullah Hana

jangkauannya juga lebih luas karena hampir seluruh warga duia


menggunakannya. Di facebook pemasaran dilakukan bisa secara free ataupun
berbayar dengan memanfaatkan facebook ads. Tentu saja ada keuntungan dan
kekurangan ketika memilih opsi dalam memasarkan produk melalui
facebook. Ketika menggunakan yang facebook ads, diajarkan bagaimana
membuat iklan yang tepat sesuai demografi dan psikografi dari market yang
akan disasar supaya iklan yang dibayarkan itu bisa menjangkau market dan
orang yang tepat. Begitu juga penggunaan instagram dan aplikasi sosial
media yang lainnya yang bisa digunakan untk membantu memasarkan produk
kepada calon customer.
Melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM dalam membuat
e-commerce pada toko online yang ada di Indonesia tidak kalah penting
untuk diajarkan. Pelaku usaha diajarkan untuk membuat minimal satu user
akun pada toko online seperti buka lapak, tokopedia, shopee, olx dan yang
lainnya. Faktor penghambat dalam program kegiatan ini adalah kesibukan
para pelaku UMKM, banyaknya aktifitas yang dilakukan secara rutin dan
menguras tenaga, waktu pelatihan menjadi hal yang mahal. Pengusaan
penggunaan digital marketing bagi generasi jaman old terbantu dengan
adanya pengganti seperti anak atau cucunya (generasi millenial dan generasi
Z) yang sudah terbiasa mengunakan teknologi digital. Penelitian ini
mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Rifai & Luzi Dwi
Oktaviana, 2018), bahwa UMKM tanpa didukung oleh toko online maka
penjualannya akan berkurang.

4. Transaction Intergration
Tahapan ini yang adalah tahapan dimana proses transaksi itu akan
dilakukan, jadi penting untuk melakukan pendampingan dalam memberikan
pemahaman kepada pelaku usaha untuk bisa menggunakan dan bertransaksi
dengan menggunakkan transaksi elektronik. Menggunakan mobile banking,
menggunakaan e-money dan transaksi digital yang masih jarang sekali
menggunakannya atau bahkan banyak diantara yang belum pernah
melakukannya sebelumnya. Proses transaksi ini pada dasarnya adalah proses
yang sederhana, namun karena ketakutan dari pelaku usaha ini menjadi
langkah yang biisa dibilang sulit. Perlu memberikan pemahaman dan
meyakinkan bahwa penggunaan transaksi elektronik ini menjadi hal yang
aman asalakan menggunaakaan dengan cara yaang benar dan pemahaman
penggunaan aplikasii yang benar.
Keterbatasan SDM dalam menggunakan transaksi elektronik perlu
menjadi perhatian karena percuma saja produknya banyak yang oorder tetapi
waktu transaksi tidak bisa merespon dengan baik. Customer sudah membayar
produk, tetapi banyak diantara pelaku UMKM belum merespon dengan cepat
sehingga customer kecewa dan memberikan rating rendah pada toko online
yang dimiliki oleh UMKM.

212 BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020


Strategi Pengembangan Desa Digital untuk
Meningkatkan Produktivitas UMKM

Ketika reputasi di toko online rendah akan berdampak pada tidak adanya trust
oelh calon customer yang mengunjungi toko online. Sehingga pada tahapan
ini perlu mendapatkan perhatian serius untuk dilakukan pendampingan secara
intens sehingga apa hanya diharapkan bisa dilaksanakan sesuai yang telah
direncanakan.

5. Autonomy
Tahapan selanjutnya adalah autonomy, ini adalah tahapan dimana
UMKM melakukan transformasi bisnis menjadi e-UMKM. Harapan dari
tahapan ini adalah para pelaku UMKM mampu untuk bersaing dan mampu
bersaing dalam memasuki persaingan e-commerce. Banyaknya pelaku usaha
sejenis tidak boleh menjadikan pelaku usaha untuk berkecil hati, tingginya
angka persaingan yang bahkan diantara pelaku usaha menurunkan harga dan
kompetisi pada harga rendah tidak menyurutkan niat pelaku UMKM untuk
tetap melakukan transformasi bisnisnya menuju bisnis digital. Peran
pemerintah sebagai regulator dan menjadi fasilitator harus terus dilaksanakan
untuk membina dan membimbing pelaku usaha agar bisa terus mandiri dalam
mengelola usahanya. Tingkat kemandirian pelaku UMKM harus terus
terpelihara sehingga pada akhirnya bisa menghasilkan dan menginspirasi para
pelaku UMKM untuk terus mampu menyesuaikan dengan kondisi bisnis yang
ada.
Peran serta pemerintah dengan KADIN untuk membuat sebuah
komunitas dan menggolongkan usaha sejenis, memperluas jaringan sesama
pelaku usaha yang ada di daerah menjadi langkah yang perlu diambil,
dorongan motivasi harus tetap dilaksanakan secara intens supaya ada
kepercayaan diri para pelaku usaha dalam menghadapi persaingan bisnis yang
semakin ketat. Dibentuknya komunitas dan dan networking diantara pelaku
usaha harapannya akan membawa dampak yang baik bagi pelaku usaha.
Sesama pelaku usaha sejenis bisa saling bekerjasama, atau saling support
dalam menjalankan bisnis.
Mindset persaingan diantara pelaku usaha sejenis harus terus
terwujud, yang pada akhirnya harapan untuk membuat sebuah kerjasama
yang saling menguntungkan akan cepat terealisasi. Dengan terbentuknya
komunitas diantara pelaku UMKM menjadi bahan pertimbangan bagi
pemerintah untuk mengeluarkan sebuah kebijakan terkait kesulitan dan
pemecahan masalah yang dialami oleh pelaku usaha dengan program
pembinaan yang dilakukan secara terus menerus. Dalam proses pembinaan
perlu dibuat struktur organisasi dan koordinator perwilayah pada tiap
kecamatan ataupun daerah. Yang pada akhirnya akan menjadi jembatan yang
menghubungkan antara pengelola UMKM dengan pejabat pemerintah yang
bertugas untuk membina UMKM.
Ide bisnis dan permasalahannya akan mudah ditemukan pemecahan
masalahnya ketika ada komunitas, peran dari pemerintah adalah sebagai
regulator yang baik dalam mewujudkan apa yang

BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020 213


Agus Supriyanto dan Kharis Fadlullah Hana

diharapkan oleh pelaku usaha. Tahapan ini ada beberapa hal yang dapat
diidentifikasi, diantaranya kemampuan dari UMKM dalam menjalankan
bisnis digital. Ini merupakan modal untuk mampu berkreasi dan berinovasi
menyesuaikan dengan kondisi dan persaingan bisnis yang terjadi.
Hambatan yang berpotensi terjadi adalah jumlah UMKM yang banyak
anggotanya, sehingga hal tersebut membuat komunitas UMKM kesulitan
untuk menentukan prioritas dari program yang akan dilaksanakan, tarik ulur
kepentingan selalu terjadi. Kesadaran diri dari sesama pelaku usaha untuk
saling merelakan apabila belum adanya dukungan terhadap kelompok
UMKM belum terealisasi menjadi hal yang penting. Adanya komunikasi yang
baik antara anggota komunitas UMKM untuk mewujudkan desa digital
memungkinkan diantara sesama anggota UMKM untuk saling berinteraksi dan
belajar menggali permasalahan dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh
pelaku UMKM (Subba Rao et al., 2003).

SIMPULAN
Pengembangan produktifitas UMKM di desa Padurenan melalui sarana
kampung digital memang untuk saat ini belum terlalu berkembang walaupun
sudah ada website toko online yang telah terbentuk. Hal ini dipengaruhi oleh
minat masyarakat yang kurang karena kebiasaan yang sudah sering dilakukan
yaitu dengan menjualnya ke pelanggan tetap. Namun, seiring dengan
perkembangan jaman, UMKM harus berinovasi untuk menjual produknya ke toko
online. Maka diperlukan strategi yang tepat agar UMKM di desa padurenan itu
dapat mengembangkan produknya untuk di jual pada toko online. Strategi itu
adalah prepatory, presence, portals, transaction intregation dan autonomy.
Langkah itu harus dilakukan oleh penggerak UMKM desa padurenan yang dalam
hal ini adalah dengan membentuk KSU Padurenan Jaya. Langkah itu juga tidak
cukup dengan dukungan KSU Padurenan Jaya, namun kebijakan dari desa dan
dukungan dari generasi milenial. Dukungan dari akademisi sangat diperlukan
untuk memberikan referensi strategi yang nati akan telah dirumuskan dalam
menghadapi perkembangan bisnis yang selalu berubah setiap saat. Harapannya
setelah strategi tersebut dapat diimplementassikan. Maka produktifitas UMKM di
desa Padurenan akan meningkat.

214 BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020


Strategi Pengembangan Desa Digital untuk
Meningkatkan Produktivitas UMKM

REFERENSI
Alwafi, F., & Magnadi, R. H. (2016). Pengaruh Persepsi Keamanan, Kemudahan
Bertransaksi, Kepercayaan Terhadap Toko dan Pengalaman Berbelanja
Terhadap Minat Beli Secara Online Pada Situs Jual Beli Tokopedia.com.
Diponegoro Journal Of Management, 5, 1–15.
Budhi, G. S. (2016). Analisis Sistem E-Commerce Pada Perusahaan Jual-Beli
Online Lazada Indonesia. Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational
Education (ELINVO), 1.
Hendrawan, A., Sucahyowati, H., Cahyandi, K., & Rayendra, A. (2009). Pengaruh
Marketing Digital Terhadap Kinerja Penjualan Produk UMKM Asti Gauri di
Kecamatan Bantasari Cilacap. Jurnal Administrasi Dan Kesekretarisan, 4(1),
50–61.
Khairani, Z., Soviyant, E., & Aznuriandi. (2018). Efektivitas Promosi Melalui
Instagram Pada UMKM Sektor Makanan dan Minuman di Kota Pekanbaru.
Jurnal Benefita, 3(2), 239–247.
Malik. (2018). Transformasi Bisnis UMKM Menjadi E-UMKM.
Nusarika, L. A. K., & Purnami, N. M. (2015). Pengaruh Persepsi Harga,
Kepercayaan, dan Orientasi Belanja Terhadap Niat Beli Secara Online (Studi
pada Produk Fashion Online di Kota Denpasar). E-Jurnal Manajemen Unud,
4(8), 2380–2406.
Penelitian, H. (2018). Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Melalui Marketing Online di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
Banyuwangi. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan
Pembelajaran, 4(1).
Pernama, G. P. L., & Parasari, A. A. A. I. (2019). Pengaruh Hedonic Motivation,
Social Influence, dan Perceived Enjoyment Terhadap Penggunaan
Marketplace Pada UMKM di Bali: Studi Kasus Pada HIPMI Provinsi Bali.
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis, 4(1), 90–102.
Prastiwi, I. E. (2018). Pengaruh Persepsi Anggota pada Sharia Compliance ,
Komitmen Agama dan Atribut Produk Islam Terhadap Customer ’ s Trust
yang Berdampak pada Keputusan Menggunakan Jasa Lembaga Keuangan
Syariah ( Studi Pada Bmt Amanah Ummah Sukoharjo ). JIEI (Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam), 4(01), 28–40.
Rifai, Z., & Luzi Dwi Oktaviana. (2018). Pelatihan Aplikasi Teknis Online
Marketplace Pada Sentra UMKM Banyumas “ Pratistha Harsa ” Untuk
Pemasaran Produk Secara Online. Jurnal Abdimas BSI, 1(3), 593–599.
Subba Rao, S., Metts, G., & Mora Monge, C. A. (2003). Electronic commerce
development in small and medium sized enterprises: A stage model and its
implications. Business Process Management Journal, 9(1), 11–32.
https://doi.org/10.1108/14637150310461378
Sugara, A., & Dewantara, R. Y. (2017). Analisis Kepercayaan dan Kepuasan
Terhadap Penggunaan Sistem Transaksi Jual Beli Online (Studi Pada
Konsumen “ Z ”). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 52(1), 8–15.
Suharto, M., Ardhianto, D. T., Ismail, A. I., & Prameswari, N. S. (2017).

BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020 215


Agus Supriyanto dan Kharis Fadlullah Hana

Pelatihan Pengelolaan Website Toko Online Bagi UMKM di Kawasan Pasar


Tradisional Klewer Surakarta Sebagai Strategi Menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA). Demandia, 2(2), 229–245.
Susanti, M. (2017). Pemanfaatan E- Commerce Untuk Mendukung UMKM
Dalam Pemasaran. Prosiding Seminar Nasional Sisfotek, 3584, 201–208.
Tan, P. J. S., Sharma, R. S., & Theng, Y. L. (2009). Effective e-commerce
strategies for small online retailers. International Journal of Electronic
Business, 7(5), 445. https://doi.org/10.1504/ijeb.2009.028151

216 BISNIS, Vol. 8, No. 2 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai