PENDAHULUAN
Gizi seimbang pada balita sangat diperlukan karena pada masa itu anak memerlukan gizi
yang cukup untuk pertumbuhannya. Dengan penyusunan makalah ini mahasiswa mampu
membuat satuan acara penyuluhan, menyusun menu balita, dan juga membuat leaflet untuk
balita. Satuan acara penyuluhan dibuat oleh mahasiswa untuk memperlancar jalannya
penyuluhan agar baik dan benar sesuai dengan yang diharapkan, dan dengan adaya leaflet
diharapkan ibu lebih mengerti apa yang disampaikan. Contoh menu seimbang yang diberikan
mahasiswadiharapkan ibu mampu memberikan gizi seimbang pada anaknya.
Masa balita merupakan periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal, yaitu usia
dua sampai lima tahun. Pada masa ini seorang anak sedang lucu-lucunya dan terjadi perubahan
siklus dalam hidupnya seperti ia sudah dapat membaca keadaan, banyak bertanya sesuatu yang
tidak ia ketahui, belajar berhitung, bermain dan mulai mengenali teman-temannya alias
bersosialisasi, mengetahui benda, mengeja, berbicara lancar.
MAKALAH
GIZI SEIMBANG BALITA
DISUSUN OLEH :
PPKBD : MARIZA PITRI
BULAN MEI
TAHUN 2021
Pulau Tamang, 21 Mei 2021
DISETUJUI OLEH
PKB KECAMATAN BATAHAN
MUJIASTONO
NIP. 196809261989031002
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut system, fungsi
dan proses reproduksi yang dimiliki remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti
bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta social.
Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap berbagai masalah
kesehatan reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4
juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) yang
dapat disembuhkan. Secara global 40% dari semua kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda
yang berusia 15-24 tahun. Perkiraan terakhir adalah, setiap hari ada 7.000 remaja terinfeksi HIV
(PATH, 1998). Oleh karena itu penyebaran informasi kesehatan dikalangan remaja, perlu
diupayakan secara tepat guna agar dapat memberi informasi yang benar dan tidak terjerumus
terutama di institusi pendidikan sekolah.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang
benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai
proses reproduksi Masalah remaja (usia >10-19 tahun) merupakan masalah yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja terjadi karena mereka
tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang aspek yang berhubungan dengan masalah
peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah kesehatan remaja mencangkup aspek fisik biologis
dan mental social. Pada masa remaja adalah masa-masa yang rawan terhadap penyakit dan
masalah kesehatan reproduksi, kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yaitu pubertas yang
mempunyai arti awal masa remaja. Pada masa pubertas terjadi perubahan badaniah yang
menandai adanya kemampuan untuk melanjutkan keturunan (reproduksi). Ada uang
menyebut pubertas sebagai saat pematangan seksual. Perubahan ini disertai perubahanmental
dan akan mempengaruhi perilakumu.
C. Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja
1. Hamil yang Tidak Dikehendaki (Unwanted Pregnancy)
2. Aborsi
3. Penyakit Menular Seksual (PMS)
4. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus and Acquired Immunodeficiency
Syndrome)
D. Penanganan yang Dilakukan Untuk Mencegah Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja
Penanganan yang dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan reproduksi remaja
adalah melalui empat pendekatan yaitu institusi keluarga, kelompok sebaya (peer group),
institusi sekolah dan tempat kerja. Institusi keluarga disini diharapkan orang tua harus mampu
menyampaikan informasi tentang kesehatan reproduksi dan sekaligus memberikan bimbingan
sikap dan prilaku kepada remaja.
Peer group diharapkan mampu tumbuh menjadi peer educator yang diharapkan dapat
membahas dan menangani permasalahan kesehatan reproduksi remaja. Institusi sekolah dan
tempat kerja merupakan jalur yang sangat potensial untuk melatih peer group ini, karena
institusi sekolah dan tempat kerja ini sangat mempengaruhi kehidupan dan pergaulan remaja.
BAB III
PENUTUP
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini
sering disebut dengan masa pubertas. Seiring dengan pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami
perubahan jiwa. Remaja menjadi individu yang sensitif, mudah menangis, mudah cemas,
frustasi, tetapi juga mudah tertawa. Perubahan emosi menjadikan remaja sebagai individu yang
agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan. Remaja mulai mampu berpikir abstrak, senang
mengkritik, dan ingin mengetahui hal yang baru. Bila tidak didasari dengan pengetahuan yang
cukup, mencoba hal baru yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi bila memberikan
dampak yang akan menghancurkan masa depan remaja dan keluarga. Kesehatan reproduksi
remaja itu sangat berkaitan erat dengan remaja pada saat mereka mengalami masa pubertas. Jika
kita tidak bertanggung jawab dengan yang kita lakukan maka akan menyebabkan dampak bagi
diri kita di kehidupan mendatang.
DISUSUN OLEH :
SUB PPKBD : SITI NURAFRIZA
PEMBINA WILAYAH
DESA PULAU TAMANG
PLKB : WINA AMALINI
BULAN MEI
TAHUN 2021
Pualu Tamang, 21 Mei 2021
DIKETAHUI OLEH YANG MEMBUAT
PLKB DESA PULAU TAMANG SUB PPKBD DESA PULAU TAMANG
DISETUJUI OLEH
PKB KECAMATAN BATAHAN
MUJIASTONO
NIP. 196809261989031002