Anda di halaman 1dari 1

Menurut Schwartz et al, suara serak dapat didefinisikan secara luas sebagai perubahan kualitas vokal, nada, kenyaringan,

atau
usaha vokal yang merusak komunikasi verbal atau mengurangi kualitas hidup.(1)

sumb : Perenyei M, Curran JF, Moorhouse TE. Hoarseness. InnovAiT. 2018 Jun;11(6):330-6.

Istilah disfonia digunakan untuk menggambarkan segala gangguan suara, perubahan suara
dengan suara serak, pembatasan kinerja vokal, atau vokalisasi yang tegang

sumb : Reiter R, Hoffmann TK, Pickhard A, Brosch S. Hoarseness—causes and treatments. Deutsches
Ärzteblatt International. 2015 May;112(19):329.

Disfonia fungsional merupakan disfonia yang terjadi tanpa adanya kelanian organil, disfonia
tersebut terjadi karena adanya keabnormalitasan tonus otot pita suara yang menimbulkan
gangguan dan iregularitas osilasi. Penyebab tersering karena factor kebiasaan dalam bersuara
(vocal’s abuse), gangguan emosional dan psikogenik.
Disfonia organik yaitu disfonia yang dapat terjadi apabila adanya kelainan organik pita suara
seperti laringitis akut atau kronis, tumor jinak seperti polip pita suara, nodul, Reinke’s edema,
kista, papilloma, tumor ganas, trauma pada laring, presbifonia,
Disfonia dapat terjadi karena penyakit dalam seperti refluks laringogafeal, tuberkulosis, limfoma
atau disfonia yang terjadi karena penyakit neurologi seperti parese pita suara

sumb : Reiter R, Hoffmann TK, Pickhard A, Brosch S. Hoarseness—causes and treatments. Deutsches
Ärzteblatt International. 2015 May;112(19):329.

Menurut penelitian pada tahun 2020 yang dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar, didapatkan
sebanyak 149 pasien dengan disfonia yang didominasi oleh kelompok usia 45-65 tahun
sebanyak 45% dan berjenis kelamin laki-laki sebesar 62,4%. Etiologi pasien disfonia terbanyal
adalah LPR yaitu sebanyak 32,9%
Sumb : Hartayanti A, Putra ID. Karakteristik pasien disfonia pada poliklinik THT-KL RSUP Sanglah
Denpasar periode tahun 2015-2017. Medicina. 2020 Jul 6;51(1).

Anda mungkin juga menyukai