Anda di halaman 1dari 6

TOPIK 4.

ELABORASI PEMAHAMAN

1.
2.
3.
4.

PROYEK KEPEMIMPINAN 1
Penilaian Manfaat Projek
Untuk menilai keberhasilan projek kami
menggunakan indikator prinsip keberhasilan yang
digunakan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.

Empat Penilaian Projek :

1. Holistik
Projek ini meski tertuju pada satu aspek Profil
Pancasila yaitu pada aspek kreatif tetapi dalam
projek ini tidak menyingkirkan kelima aspek
lainnyamsebab keenam aspek tidak boleh
dipisahkan antara satu sama lainnya.
Jika diartikan Holistik bermakna memandang
sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial
atau terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,
kerangka berpikir holistic mendorong kita untuk
menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami
sebuah isu secara mendalam.
Oleh karenanya, tema proyek yang dijalankan
bukan merupakan sebuah wadah tematik yang
menghimpun berbagai mata pelajaran, namun lebih
kepada wadah untuk meleburkan beragam
perspektiv dan konten pengetahuan secara
terpadu. Di samping itu, cara pandang holistik juga
mendorong kita untuk dapat melihat koneksi yang
bermakna antar komponen dalam pelaksanaan
proyek, seperti peserta didik, pendidik, satuan
pendidikan, masyarakat, dan realitas kehidupan
sehari-hari.
TOPIK 4. ELABORASI PEMAHAMAN

PROYEK KEPEMIMPINAN 1
2. Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya
mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman
nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong
pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan
lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai
bahan utama pembelajaran.
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya
mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman
nyate yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong
pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan
lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai
bahan utama pembelajaran. Oleh karenanya, satuan
pendidikan sebagai penyelenggara kegiatan proyek harus
membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk
dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan
pendidikan. Tema proyek yang disajikan sebisa mungkin
dapat menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah
masing-masing. Dengan mendasarkan proyek pada
pengalaman nyata
yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan peserta didik
dapat mengalami pembelajaran bermakna untuk secara
aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.

3. Berfokus pada Peserta Didik


Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan
skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk
menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses
belajarnya secara mandiri. Pendidik diharapkan dapat
mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar
mengajar yang menjelaskan banyak materi dan memberikan
banyak instruksi. Sebaliknya, pendidik sebaiknya menjadi
fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak
kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi
berbagai hal atas dorongan dari diri sendiri. Harapannya,
setiap kegiatan pembelajaran dapat mengasah kemampuan
peserta didik dalam memunculkan inisiatif serta
meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan
memecankan masalah yang dihadapinya.
TOPIK 4. ELABORASI PEMAHAMAN

PROYEK KEPEMIMPINAN 1
4. Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk
membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan
pengembangan diri. Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang
terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata
pelajaran.
Oleh karenanya, proyek ini memiliki area eksplorasi yang
luas dari segi jangkauan materi pelajaran, alokasi waktu,
dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran. Namun
demikian, diharapkan pada perencanaan dan
pelaksanaannya, pendidik tetap dapat merancang
kegiatan proyek secara sistematis dan terstruktur agar
dapat memudahkan pelaksanaannya. Prinsip eksploratif
juga diharapkan dapat mendorong peran Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk menggenapkan
dan menguatkan kemampuan yang sudah peserta didik
dapatkan dalam pelajaran intrakurikuler.
TOPIK 4. ELABORASI PEMAHAMAN

PROYEK KEPEMIMPINAN 1

Rubrik Penilaian

N
O PRINSIP KESESUAIAN KETERANGAN

1 HOLISTIK STS TS RG S SS

2 KONTEKSTUAL STS TS RG S SS

BERFOKUS PADA PESERTA


3 STS TS RG S SS

DIDK

4 EKSPLORATIF STS TS RG S SS

TOTAL

KETERANGAN :
SS : SANGAT SESUAI
S : SESUAI
RG : RAGU-RAGUS
TS : TIDAK SESUAL
STS : SANGAT TIDAK SESUAI
TOPIK 4. ELABORASI PEMAHAMAN

PROYEK KEPEMIMPINAN 1
TEKNIK DAN PROSEDUR EVALUASI HASIL
Agar tujuan evaluasi / penilaian dapat terwujud sesuai
dengan prinsip-prinsip yang mendasari serta syarat-syarat
yang diperlukan, pelaksanaannya perlu menyesusikan
langkah/prosedurnya dengan menggunakan teknik yang
cocok menurut jenis yang diperlukannya. Secara garis besar
bab ini akan memenuhi harapan itu dengan membahas jenis-
jenis evaluatingerta prosedur penggunaannya di mana
terdapat teknik tes dan nontes, kemudian ditutup dengan
langkah-langkah yang perlu diambil dalam pelaksanaannya.

A. Jenis-jenis Penilaian dan Penggunaanya


Menurut fungsinya, penilaian dibedakan menjadi
empat jenis yaitu formatif, sumatif, penempatan dan
diagnostic. Menurut caranya dibedakan penilaian kuantitatif
dan kualitatif, sedangkan menurut tekniknya, dibedakan
antara tes dan non tes. Secara singkat masing-masing jenis
itu dibahas berikut ini.
1. Fungsi penilaian
a. Penilaian formatif
Penilaian ini lebin diarahkan kepada pernyataan:
sampai dimanakah guru telah berhasil menyampaikan bahan
pelajaran kepada siswanya. Hal ini akan digunakan oleh guru
dalam memperbaiki proses belajar-mengajar. Dengan
perkataan lain, penilaian formatif ditujukan untuk
memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran yang telah
dilakukan olen guru. Penileian formatif umumnya dilakukan
pada akhir satuan pelajaran (SAP) dan terutama dirahkan
kepada bidang/lapangan tingkah laku kognitif.
b. Penilaian sumatif
Apabila penilalan formatif diarahkan kepada
proses belajar mengajar. penilaian sumatif diarahkan kepada
hasil belajar itu sendiri (outcome/output), hasil penilaian
sumatif ini berguna untuk:
1. Memberikan nilai (grading) kepada siswa, misalnya nilai
rapor dalam setiap triwulan/semester.
2. Memberikan penentuan tentaang seorang siswa,
misalnya lulus/tidak lulus, baik/tidak baik,
3. Menempatkan siswa dalam kelompok yang ditentukan,
misalnya menempatkan siswa dalm kelompok kerja,
dalam pendidikan selanjutnya, dan sebagainya.
TOPIK 4. ELABORASI PEMAHAMAN

PROYEK KEPEMIMPINAN 1

JENIS TES
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta
didik terkait projek maka akan dilakukan tes tertulis. Dalam
tes tertulis pertanyaan dan jawabannya disampaikan secara
tertulis. Tes tertulis dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tes
essay (karangan) dan tes obyektif. Peserta didik akan
diberikan sejumlah pertanyaan tentang pendidikan
kepramukaan yang telah dilakukan. Contoh : "Apakah adik
merasa senang selama kegiatan pramuka ini ? Jelaskan apa
alasannya (lya/tidak)". Tes tertulis akan dilakukan dengan
panduan guru atau mahasiswa agar peserta didik lebin
paham atas pertanyaan yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai