Puisi Untuk Ayah Tercinta
Puisi Untuk Ayah Tercinta
dulu...
kita bercerita
besama dendangan rumput yang tengah bersuka ria
juga siulan burung pipit
diantara sudut sinar mentarikita berlomba mengucap harapan
bersuka cita
bergaduh-gaduh sendiri
untuk mencoba membahagiakan diri
kita berlari diantara detik-detik waktu
sambil memikul derita
dan kecambuk rasa sakit
juga mengangkang kita dalam lelah dan ragu
kini
kau pergi dan tak mungkin kembali
hanya tinggalkan kisah dan tetesan air mata
yang menghujam diri
tangan ini ,berusaha melawanmu
kaki ini, berusaha lari darimu
mulut ini, bermunafik tentangmu
pikiran ini, kurang ajar kepadamu
ya tuhan..
seberapa besar dosa ini kepadanya
dosa yang menumpuk tertimbun oleh dunia fana ini
kenapa kau ambil dia dengan cepat, tuhan