Anda di halaman 1dari 29

BOW TIE ANALYSIS

(ANALISIS SEBAB –AKIBAT )

ANIK BUDIATI

Berbasis ISO 31010


BOW ANALISYS ADALAH MERUJUK PADA DIAGRAM
YANG BERBENTUK SEPERTI DASI KUPU-KUPU.

Dari visualisasi dari dasi kipu-kupu, sisi kiri mengambarkan manajemen


resiko yang bersifaf proaktif sedangkan sisi kana mengambarkan
manajemen resiko yang bersifat protektif, atau merupakan sebab – akibat
Dalam mengambarkan manajemen resiko biasanya digunakan metode
BTA atau Brainstorming Tree Analisys atau digunakan penggabungan 2
metode yaitu FTA (Fault Tree Analisys) atau pohon kesalahan dan ETA (
Even tree Analisys) atau puhon kejadian.
METODE BOW TIE Ini merupakan salah satu metode yang
Dipakai Untuk untuk mengurangi suatu resiko yang
potensial dan berpengaruh terhadap tujuan.
Resiko didefinisikan kombinasi dari kemungkinan
terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan
keparahan suatu cidera atau sakit, penyakit yang dapat
disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut.
PENILAIAN RESIKO
penilaian risiko merupakan proses mengevaluasi risiko yang
timbul dari suatu bahaya, dengan memperhitungkan kecukupan
pengendalian yang ada, dan menetapkan apakah risiko dapat
diterima atau tidak

Penilaian risiko digunakan sebagai langkah


saringan untuk menentukan tingkat risiko
ditinjau dari kemungkinan kejadian 7
(likelihood) dan keparahan yang dapat
ditimbulkan (severity).
PENILAIAN RISIKO
KEMUNGKINAN TERJADI TINGKAT KEPARAKAN
(LIKELIHOOD) (SEVERITY)
Tingkat Uraian Definisi uraian
Tingkat Uraian Definisi uraian

A Hampir Dpt terjadi setiap saat dlm 1 Tidak Kejadian tdk menimbulkan
pasti kond.normal signifikan cidera
terjadi
B Sering Terjadi bbrp kali dlm 2 Kecil Menimbulkan cidera
terjadi periode wakti tertentu ringan, kerugian kecil,
dampak kurang serius
3 Sedang Cidera berat, tidak
menimbulkan cacat tetap,
C Dapat Resiko dpt terjadi namun kerugian finansial kecil
terjadi tdk sering
4 Berat Menimbulkan Cedera Parah
D Kadang- Kadang-kadang terjadi dan cacat tetap kerugian
kadang finansial besar
E Jarang Dpt terjadi dlm keadaan 5 Bencana Mengakibatkan korban
sekali tertentu meninggal dan kerugian
parah bahkan dapat
FREQUENCY INDEX (FI) DAN SEVERITY INDEX (SI)
Keterangan :
Frequency Index (FI) a : konstanta penilaian
ni ; probabilitas responden
i : 0,1,2,3,4,5………..n
N : total jumlah responden

Severity Index (SI) Klasifikasi rangking :


0. Extremely Ineffective = 0% < SI ≤ 20%
1. Ineffective = 20% < SI ≤ 40%
2. Moderately Effective = 40% < SI ≤ 60%
3.Very Effective = 60% < SI ≤ 80%
4. Extremely Effective = 80% < SI ≤ 100%
Selanjutnya Hasil Penilaian Kemungkinan Dan
Konsekuensi Yang Diperoleh Dimasukkan Dalam Tabel
Matriks Risiko

Keterangan
E : resiko extrem, kegiatan tidak boleh
dilakukan/dilanjutkan sanpai resiko tereduksi
T : Risiko Tinggi - Kegiatan tidak boleh
dilaksanakan sampai risiko telah direduksi
S : Risiko Sedang - Perlu tindakan untuk
mengurangi risiko,tetapi biaya pencegahan
yang diperlukan harus diperhitungkan dengan
teliti dan dibatasi
R : Risiko Rendah – Risiko dapat diterima
pengendalian tambahan tambahan tidak
diperlukan
BTA terdiri dari bagian yang saling berhubungan untuk
menjelaskan hubungan sebuah resiko dari sebuah peristiwa ,
meliputi penyebab, kosekuensinya dan solusi penanganan
BERIKUT BAGIAN DARI BTA
❑ 1. Bahaya (Hazard)
Tahap penentuan suatu bahaya, atau proses, kegiatan yang menyebabkan
suatu resiko bahaya, kerugian atau kerusakan.
Contoh :
❖Pekerja pada proyek kontruksi tanpa mengikuti prosedur K3
❖Berkendaraan sambal bermain smartphone
❖Penyimpanan data yang sensitive tampa disertai pengamanan khusus
❑ 2. Peristiwa Puncak

Adalah penentuan suatu bahaya teridentifikasi, dan


menetukan peristiwa puncak yang akan terjadi.

Peristiwa puncak merupakan keadaan atau situasi


ketika control atau penanganan terhadap bahaya
tersebut hilang atau tidak ada atau diabaikan.
Contoh :
❑ 3. Penyebab (cause)

Penyebab adalah segala sesuatu yang menyebabkan


peristiwa puncak terjadi
Satu peristiwa puncak dapat memiliki lebih dari satu
penyebab.
Formula penyebab peristiwa puncak harus spesifik dan
kongkret. Hindari formula penyebab yang bersifat
umum
Contoh : kesalahan manusia, kondisi kendaraan, dll
Contoh Penyebab
❑ 4. Konsekuensi (Consequence)
Konsekuensi adalah dampak negative dari
peristiwa puncak.

Satu peristiwa puncak dapat memiliki lebih dari 1


konsekuensi.

Konsekuensi harus bersifat spesifik, hindari


konsekuensi yang bersifat umum. Contoh, cidera,
cacat, kerusakan lingkungan, dll.
KONSEKUENSI
KELUARAN
Hasil Dari BTA, menggambarkan hubungan antara
penyebab dengan resiko dan resiko dengan
konsekuensinya.
Keluaran dari BTA adalah kontrol pencegahan, Mitigasi
dan Pemulihan (Prevention, Mitigation dan recovery
control)
Kontrol pada Teknik ini muncul pada kedua sisi
peristiwa puncak.
Kontrol sisi kiri (Pencegahan) :
KELUARAN
Berfungsi menahan agar
penyebab tidak terjadi, Kontrol sisi kanan (mitigasi
dan jika sampai terjadi & pemulihan)
tidak mengakibatkan Berfungsi memastikan, jika
peristiwa puncak. peristiwa puncak terjadi maka,
scenario yang dibuat tidak
meningkat menjadi konsekuensi
aktualdan/atau meminimalisir
konsekuensi yang akan
diterima/terjadi.
KONTROL PENCEGAHAN, MITIGASI DAN
PEMULIHAN
FAKTOR ESKALASI DAN KONTRL ESKALASI

Faktor eskalasi adalah factor yang menyebabkan


kegagalan dari kontrol pencegahan, Mitigasi dan
Pemulihan (Prevention, Mitigation dan recovery control).

Untuk mencegah factor eskalasi maka perlu


ditambahkan kpntrol eskalasi.
KEKUATAN & KETERBATASAN
Kekuatan :
1. Dapat digunakan untuk semua jenis resiko
2. Dapat membedakan dengan jelas kontrol yang menurunkan
tingkat kemungkina terjadinya peristiwa puncak, kontrol akan
mengurangi konsekuensi yang diterima/ditanggung
3. Dapat membantu memastikan memastikan bahwa peristiwa
puncak telah dikelola dengan kontrol yang ada.
4. Dapat memaksakan pihak terkait untuk membuat Analisa
yang tersuktur dan komprehensif dalam melakukan penilaian
resiko.
Keterbatasan

1. Tidak dapat memodelkan beberapa penyebab yang terjadi


secara bersamaan yang menyebabhan suatu konsekuensi
yang terjadi.
2. Tidak dapat memilah kontrol yang lebih penting
3. Sangat bergantung kepada pengalaman dan partisipasi aktif
dari setiap personil
Survei No Kegiatan Hazard Risk Relevan Tidak
pendahuluan relevan
1 MENGENDARAI Kondisi - Pengemudi √
MOBIL jalan licin menabrak
pengemudi
lainnya
- Mobil jatuh √
menabrak
pembatas
jalan
2. Jarak - Mobil jatuh √
pandang menabrak
pendek pembatas
jalan
- Mobil
masuk ke
sungai

Dan seterusnya ……
Buat peng-kode-an

No Kegiatan Hazard No. Kode Risk


1 MENGENDARAI Jarak 1.b - Mobil jatuh
MOBIL pandang menabrak
pendek pembatas
jalan
1.c - Mobil
masuk ke
sungai

Dan seterusnya
………………….
Contoh Hasil survei utama (likelihood)

Penilaian Tingkat resiko


Hasil Persepsi terhadap keparahan
(severity Index)
Rekapitulasi hasil perhitungan LI dan SI
Buat Matrik Resiko Custom

Hasil Plot matrik variable 1a


Rekapitulasi tingkat resiko

Selanjutnya buat Analisa


mengunakan metode bow
tie untuk menganalisa
penyebab, dampak, serta
kendali resiko tersebut
BOW TIE ANALISIS
Tabel Teknik
penilaian resiko
MATUR SUWUN

Anda mungkin juga menyukai