BAHAN JALAN
DOSEN PEMBIMBING :
MUHAMMAD RIDWAN, S.S.T., M.T.
DISUSUN OLEH :
Muhammad Bintang Alam (1914221001)
M. Dimas Baihaqi (1914221005)
M. Bram Syaifullah (1914221007)
Casrudin (2014222001)
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporak praktikum Teknik
Sipil dengan nama praktikum Bahan Jalan.
Dalam penyusunan laporan praktikum yang berjudul Bahan Jalan tersebut
kami selaku kelompok 6 menyadari masih banyak kekurangan baik pada Teknik
saat pelaksanaan praktikum serta materi. Oleh karena itu kami selaku kelompok 6
berharap adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan praktikum Bahan Jalan yang telah kami buat.
Dalam penyusunan laporan praktikum bahan jalan tersebut kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberikan
dorongan, motivasi, dan semangat khususnya kepada :
1. Ibu Anis Suryaningrum, S.T., M.T. selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bhayangkara Surabaya.
2. Ibu Anik Budiati, S.T., M.T. selaku Kepala Laboratorium Teknik Sipil
Universitas Bhayangkara Surabaya.
3. Bapak Muhammad Ridwan, S.S.T., M.T.,selaku Dosen Pembimbing pada
Kelompok kami selaku kelompok 6 dalam praktikum bahan jalan.
4. Rekan – rekan kelompok 6 praktikum bahan jalan yang telah bekerja sama
untuk menyelesaikan pembuatan laporan praktikum bahan jalan.
Akhirnya saya berharap semoga Allah S.W.T memberikan balasan yang
setimpal kepada pihak – pihak yang telah membantu penyususan laporan
praktikum Bahan Jalan. Demikian semoga dengan pembuatan laporan praktikum
bahan jalan dapat bermanfaat akhir kata kami selaku kelompok 6 mengucapkan
terima kasih.
Tim Penyusun
2.2 Berat Jenis dan Penyerapan Agregat (Specific Agregat and Absorption of
aggregate)
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis ( bulk ),
berat jenis kering permukaan jenuh ( saturated surface dry = SSD ) , berat jenis
semu ( apparent ) dari agregat kasar dan agregat halus.
Keterangan :
A = Berat benda uji kering oven (gram)
B = Berat benda uji kondisi jenuh kering (gram)
C = Berat benda uji dalam air (gram)
B. Berat jenis kering permukaan jenuh ( SSD ) yaitu perbandingan antara
berat kering permukaaan jenuh agregat akibat perendaman (24 jam)
dengan berat air suling dengan volume yang sama pada temperatur
tertentu.
Keterangan :
B = Berat benda uji kondisi jenuh kering (gram)
C = Berat benda uji dalam air (gram)
C. Berat jenis semu ( apparent specific gravity ) ialah
perbandinganantara berat satuan volume suatu bagian agregat yang
Keterangan :
A = Berat benda uji kering oven (gram)
C = Berat benda uji dalam air (gram)
D. Penyerapan air adalah presentase berat air yang dapat diserap pori
terhadap berat agregat kering
Keterangan :
A = Berat benda uji kering oven (gram)
B = Berat benda uji kondisi jenuh kering (gram)
Keterangan :
A = Berat benda uji kering oven (gram)
B = Berat piknometer yang berisi air (gram)
C = Berat piknometer + benda uji + air (gram)
S = Berat benda uji jenuh kering permukaan (gram)
B. Berat jenis kering permukaan jenuh ( SSD ) yaitu perbandingan antara
berat kering permukaaan jenuh agregat akibat perendaman (24 jam)
dengan berat air suling dengan volume yang sama pada temperatur
tertentu .
Keterangan :
A = Berat benda uji kering oven (gram)
B = Berat piknometer yang berisi air (gram)
C = Berat piknometer + benda uji + air (gram)
S = Berat benda uji jenuh kering permukaan (gram)
D. Penyerapan air adalah presentase berat air yang dapat diserap pori
terhadap berat agregat kering.
Keterangan :
A = Berat benda uji kering oven (gram)
S = Berat benda uji jenuh kering permukaan (gram)
2.3 Keausan Agregat (Los Angeles Abrassion Test)
Mesin yang digunakan untuk pengujian keausan adalah mesin los
angeles. Mesin ini berbentuk slinder dengan diameter dalam 711 mm (28 inci)
dan Panjang dalam 508 mm (20 inci) yang terbuat dari baja. Dalam pengujian
ini menggunakan bola-bola baja yang berdiameter rata-rata 4,68 cm dan berat
Keterangan:
A : Berat awal agregat
B : Berat akhir agregat yang lolos saringan 3/8” dan tertahan di No. 4
C. Sampel
C. Sampel
1. Lapisi semua bagian dalam sisi-sisi cetakan daktilitas dan bagian atas
plat dasar dengan campuran gylcerin dan dextrin atau gylcerin dan talk
atau gilcerin dan kaolin atau amalgan, kemudian pasanglah cetakan
daktilitas di atas plat.
2. Memanaskan contoh aspal sehingga cair dan dapat dituang untuk
menghindarkan pemanasan setempat, lakukan dengan hati-hati,
pemanasan dilakukan sampai suhu antara 80o -100oC di atas titik
lembek, kemudian contoh saringan disaring dengan saringan no 50 dan
setelah diaduk dituang dalam cetakan.
Croase Agregate
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
1 3/4 1/2 3/8 No.4 No.8 No.16 No.30 No.50 No.100 No.200 PAN
Medium Agregate
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
1 3/4 1/2 3/8 No.4 No.8 No.16 No.30 No.50 No.100 No.200 PAN
B. Analisa Praktikum
Pada Analisa saringan Croase Agregate yang tertahan pada
sampel 1
Saringan no 1 sejumlah 0.0%.
3
Saringan no 4sejumlah 0.0%.
1
Saringan no 2 sejumlah 35.3%.
1
Saringan no 2 sejumlah 36.3%
3
Saringan no 8 sejumlah 37.0%
1
Saringan no 2 sejumlah 0%
3
Saringan no 8 sejumlah 50.2%
1
Saringan no 2 sejumlah 0.7%
3
Saringan no 8 sejumlah 51.6%
120.0%
Fine Agregat
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
1 3/4 1/2 3/8 No.4 No.8 No.16 No.30 No.50 No.100 No.200 PAN
B. Analisa Praktikum
Pada Analisa saringan Fine Agregate yang tertahan pada sampel
1
Saringan no 1 sejumlah 0%
3
Saringan no 4sejumlah 0%
1
Saringan no 2 sejumlah 0%
1
Saringan no 2 sejumlah 0%
3
Saringan no 8 sejumlah 0%
Saringan no 4 sejumlah 0%
Saringan no 8 sejumlah 19.6%
Saringan no 16 sejumlah 25.7%
Saringan no 30 sejumlah 39.7%
Saringan no 50 sejumlah 12.2%
Saringan no 100 sejumlah 2.1%
Saringan no 200 sejumlah 0.6%
Saringan PAN sejumlah 0.1%
Filler
Ukuran Berat Tertahan Tertahan Lolos Rata - Rata
Berat Tertahan (gr)
Saringan komulatfif (gr) Komulatif (%) Komulatif(%) Lolos
No.Ayakan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 1 Sampel 2 FF
1 0 0 500 500 0% 0% 100% 100% 100%
3/4 0 0 500 500 0% 0% 100% 100% 100%
1/2 0 0 500 500 0% 0% 100% 100% 100%
3/8 0 0 500 500 0% 0% 100% 100% 100%
No.4 0 0 500 500 0% 0% 100% 100% 100%
No.8 0 0 500 500 0% 0% 100% 100% 100%
No.16 0 0 500 500 0% 0% 100% 100% 100%
No.30 0 0 500 500 0% 0% 100% 100% 100%
No.50 0 0 500 500 0% 0% 100% 100% 100%
No.100 22 39 478 461 4% 8% 96% 92% 94%
No.200 121 177 357 284 24% 35% 71% 57% 64%
PAN 357 284 0 0 71% 57% 0% 0% 0%
500 500
Modulus Kehalusan
Filler
120.0%
100.0%
80.0%
60.0%
40.0%
20.0%
0.0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
B. Analisa Praktikum
Pada Analisa saringan Filler yang tertahan pada sampel 1
Saringan no 1 sejumlah 0%
3
Saringan no 4sejumlah 0%
3
Saringan no sejumlah 0%
8
Saringan no 4 sejumlah 0%
Saringan no 8 sejumlah 0%
Saringan no 16 sejumlah 0%
Saringan no 30 sejumlah 0%
Saringan no 50 sejumlah 0%
Saringan no 100 sejumlah 4.4%
Saringan no 200 sejumlah 24.2%
Saringan PAN sejumlah 71.4%
Pada Analisa saringan Filler yang tertahan pada sampel 2
Saringan no 1 sejumlah 0%
3
Saringan no 4sejumlah0%
1
Saringan no 2 sejumlah 0%
3
Saringan no 8 sejumlah 0%
Saringan no 4 sejumlah 0%
Saringan no 8 sejumlah 0%
Saringan no 16 sejumlah 0%
Saringan no 30 sejumlah 0%
Saringan no 50 sejumlah 0%
Saringan no 100 sejumlah 7.8%
Saringan no 200 sejumlah 35.4%
Saringan PAN sejumlah 56.8%
A. Analisa Praktikum
𝐴
Berat Jenis Curah Kering =
𝐵−𝐶
Keterangan :
A = Berat benda uji kering oven (gram)
B = Berat benda uji kondisi jenuh kering (gram)
C = Berat benda uji dalam air (gram)
𝐵
Berat Jenis Curah Jenuh Kering Permukaan =
𝐵−𝐶
Keterangan :
B = Berat benda uji kondisi jenuh kering (gram)
C = Berat benda uji dalam air (gram)
𝐴
Berat Jenis Semu =
𝐴−𝐶
Keterangan :
A = Berat benda uji kering oven (gram)
C = Berat benda uji dalam air (gram)
𝐵−𝐴
Penyerapan = 𝑋 100%
𝐴
Keterangan :
B = Berat benda uji kondisi jenuh kering (gram)
A = Berat benda uji kering oven (gram)
B. Analisa Praktikum
Berat Jenis Kering = A/(B+S-C)
Keterangan :
A = Berat benda uji kering oven (gram)
B = Berat piknometer yang berisi air (gram)
C = Berat piknometer + benda uji + air (gram)
S = Berat benda uji jenuh kering permukaan (gram)
Berat Jenis SSD = S/(B+S-C)
Keterangan :
B = Berat piknometer yang berisi air (gram)
C = Berat piknometer + benda uji + air (gram)
S = Berat benda uji jenuh kering permukaan (gram)
Berat Jenis Semua = A/(B+A-C)
Keterangan :
A = Berat benda uji kering oven (gram)
B = Berat piknometer yang berisi air (gram)
C = Berat piknometer + benda uji + air (gram)
Penyerapan Air = (S-A)/A x 100%
952
= 𝑥 100%
5000
Penetrasi
Titik Sample 1 Sample 2
1 62 mm 63 mm
2 65 mm 52 mm
3 70 mm 52 mm
4 51 mm 64 mm
5 74 mm 71 mm
B. Analisa Praktikum
Rata-rata penetrasi pada sample 1 :
62 + 65 + 70 + 51 + 74
= 64,4
5
Rata-rata penetrasi pada sample 2 :
63 + 52 + 52 + 64 + 71
= 60,4
5
Sehingga dioeroleh rata-rata dari kedua sample :
64,4 + 60,4
= 62,4
2
Maka sesuai tergolong aspal pen 60/70 karena jarum penetrasi benda
pada range (60-79).
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
B. Analisa Praktikum
Tabel 4. 14 Hasil Perhitungan Rata-rata Titik Nyala dan Titik Bakar
3 Fine Agregat (FA) 56 100% 100% 100% 100% 100% 82% 58% 18% 6% 3% 0% 0%
4 Filler (FF) 6 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 94% 64% 0%
5 Kombinasi Agregat 100 100,00 100,00 96,33 78,36 62,82 52,33 38,90 16,25 9,45 7,36 4,21 0,00
6 Spesifikasi 100 100 100-90 90-77 69-53 53-33 40-21 30-14 22-9 15-6 9-4 0
(ASTM - D6307/10)
7 Ideal spesifikasi
PEMBACAAN ARLOJI
TEBAL BENDA ANGKA
STABILITAS
UJI (mm) KOREKSI
(div)
73,30 0,804 193
64,50 0,975 165
70,50 0,847 78
69,50 0,866 182
72,80 0,813 205
70,30 0,851 162
69,00 0,876 182
67,00 0,923 150
67,80 0,903 128
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j)
1 B.U 1 1.263 1274 731 543 2,33 2,52 12,48 79,78
2 Varian 1 B.U 2 5,5 1.175 1181 705,5 475,5 2,47 2,52 13,26 84,76
5 Varian 2 B.U 2 6 1.224 1245 730,5 514,5 2,38 2,50 13,93 81,17
8 Varian 3 B.U 2 6,5 1.183 1193 711,6 481,4 2,46 2,48 15,58 83,40
2 Varian 1 B.U 2 1,98 15,24 87,010 1,980 160,875 1946,427 1897,766 1,08 1757,191 64,50
3 B.U 3 5,74 18,49 68,959 5,740 66,056 799,215 676,835 2,3 294,276 70,50
4 B.U 1 5,31 19,17 72,319 5,308 157,612 1906,948 1651,417 1,74 949,090 69,50
5 Varian 2 B.U 2 4,90 18,83 73,959 4,903 166,563 2015,240 1637,382 2,08 787,203 72,80
6 B.U 3 8,03 21,50 62,637 8,033 137,801 1667,257 1418,211 3,18 445,978 70,30
7 B.U 1 -3,71 12,62 129,378 -3,707 159,432 1928,968 1689,776 1,12 1508,728 69,00
8 Varian 3 B.U 2 1,02 16,60 93,878 1,016 138,375 1674,199 1544,449 2,58 598,624 67,00
9 B.U 3 -0,19 15,59 101,197 -0,187 115,520 1397,676 1261,403 2,27 555,684 67,80
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Analisa Saringan
1. Benda uji berbutir kasar memiliki distribusi ukuran yang baik karena
sebesar 38 % agregat tertahan di saringan ukuran 9,5 mm (Ukuran
3
saringan no. )
8
DAFTAR PUSTAKA