Anda di halaman 1dari 27

Perancangan Agrowisata Di

Kecamatan Sekaran,
Lamongan
by Ahmad
Anas
Zulfaikrom

FILE KARYA_ILMIAH_TA.PDF (1.67M)


TIME SUBMITTED 28-JAN-2021 01:32PM (UTC+0700) WORD COUNT
SUBMISSION ID 1496087878 CHARACTER COUNT
Perancangan Agrowisata Di Kecamatan Sekaran, Lamongan

Ahmad Anas Zulfaikrom

Nbi : 1441401925

Program Studi Teknik Arsitektur

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

2021

ABSTRAK

Agrowisata yaitu suatu obyek wisata yang mempunyai nilai guna dan manfaat dalam bidang
pertanian dengan maksud untuk memberikan suatu ilmu pengetahuan, pengalaman wisata dan
keterkaitan usaha di bidang pertanian. Perancangan kawasan Agrowisata di Kecamatan Sekaran,
Lamongan adalah salah satu obyek rekreasi di Kabupaten Lamongan yang menawarkan wisata alam
dan hiburan masa kini (modern). Agrowisata adalah suatu bentuk perhatian dalam kegiatan
pariwisata yang menggunakan usaha agro sebagai obyek wisata. Hal ini bisa menjadikan ciri khas
agrowisata dengan fasilitas- fasilitas yang ditunjukkan bersifat rekreatif dan lebih dominan.

Desa Kendal, Kecamatan Sekaran mempunyai potensi yang luar biasa, salah satunya yaitu
potensi tapak serta potensi masyarakat disekitarnya. Diharapkan pada perancangan ini dapat
memberikan penyelesaiaan atas semua problem yang terjadi, dengan maksud sebagai nilai rekreatif,
edukatif, dan partisipatif dapat tercapai.

Agrowisata juga merupakan kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan


berbagai macam aspek utama seperti aspek pemberdayaan sosial, aspek konservasi alam, ekonomi
masyarakat lokal serta aspek pendidikan dan pembelajaran. Pada perancangan ini peran arsitektur
Ekologi sangat dibutuhkan sebagai pendekatan dalam melakukan perancangan Agrowisata di
Kecamatan Sekaran, Lamongan.

Pengaplikasian arsitektur ekologi dalam agrowisata diantaranya yaitu: perancangan fasilitas


yang bisa menimbulkan kesadaran pengunjung akan perlunya upaya konservasi, suatu rancangan
kawasan konservasi yang memberikan kenyamanan kepada pengunjung, dan perencanaan kegiatan
yang melibatkan pengunjung maupun masyarakat lokal dengan berbasis pada wawasan lingkungan.

Kata Kunci : Arsitektur Ekologi, Perancangan Dan Agrowisata.


BAB I Berdasarkan Laporan
Pertanggungjawaban, dan Laporan Analisa
PENDAHULUAN
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
1.1 Latar Belakang Kabupaten Lamongan memiliki potensi besar
1.1.1 Pemilihan Kasus pada sektor pariwisata, antara lain : Waduk
Gondang, Wisata Bahari Lamongan (WBL),
Kejenuhan akan aktivitas kehidupan
Gua Maharani Zoo, Pemandian Air Panas
manusia dalam sehari-hari menjadi penyebab
Brumbung, Makam Sunan Sendang Duwur,
utama yang berpengaruh dalam kegiatan
Museum dan Makam Sunan Drajat, Kolam
beristirahat secara nyaman dan tentram. Hal
Renang Kemantren, Makam Dewi Sekardadu
ini sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh
(Ibu Sunan Giri), dan Alun-alun Kota
yang bisa menimbulkan stress dan ketegangan
Lamongan. Kegiatan pariwisata ini
psikis. Untuk itu manusia membutuhkan
mendorong Pemerintah Daerah untuk lebih
wisata yang bisa mengurangi stress dan
berperan aktif memajukan sektor pariwisata
ketegangan psikis yang bisa menghilangkan
dan perlunya pasca pemberlakuan otonomi
kejenuhan dan memberikan efek penyegaran.
daerah dimana Pemerintah Daerah harus
Wisata spesifik adalah sebuah rekreasi yang
kreatif dan aktif memalksimakan seluruh
saat ini sedang diminati masyarakat.
potensi yang ada, Nurhadi (2012).
Agrowisata adalah sebuah wisata
Kecamatan Sekaran adalah salah satu
spesifik yang memiliki daya tarik minat
kecamatan yang berada di Lamongan yang
masyarakat baik nusantara maupun
mempunyai potensi dalam bidang pertanian
mancanegara. Dikutip dari The International
yaitu tanaman palawija yang menjadi salah
Ecotourism Society (2000) dalam Agrowisata
satu komoditi utama.
Sebagai Pariwisata Alternatif Indonesia,
sampai pada 2 dekade ke depan pertumbuhan
jumlah wisatawan diperkirakan 4,1% pada
tiap tahunnya, pertumbuhan ini dikarenakan
agrowisata dapat memberikan pengalaman
yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari,
serta bisa memberikan pengetahuan akan
pertanian dan pentingnya pelestarian SDA
Sumber: Sensus Pertanian 2013
(sumber daya alam).
1.1.2 Pemilihan Lokasi

Kabupaten Lamongan mempunyai luas


wilayah ± 1.812,80 Km² setara 181.280 Ha
Pertimbangkan lingkungan hidup dan
atau + 3.78 % dari luas Propinsi Jawa Timur
kelangsungan hidup masyarakat bergantung
dengan panjang garis pantai mencapai 47 Km.
pada pengelolaan sumberdaya alam, agar
Batas wilayah administratif Kabupaten
untuk menuju pada kehidupan yang lebih
Lamongan yaitu
baik. Pengelolaan sumberdaya alam
dilakukan secara maksimal dengan  Sebelah Timur : Berbatasan dengan
memperhatikan sifat ilmiah tentang Kabupaten Gresik
penyebaran, ciri-ciri dari masing-masing jenis  Sebelah Utara : Berbatasan dengan
sumberdaya alam tersebut. Laut Jawa
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan
Agrowisata yaitu kegiatan wisata alam
Kab. Bojonegoro dan Kab. Tuban.
yang mengacu pada prinsip pembelajaran
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan
kepada wisatawan tentang pentingnya suatu
Kab. Jombang dan Kab. Mojokerto
pelestarian dengan penekanan dampak negatif
Kondisi Geografis dan letak Kabupaten
terhadap alam. Berdasarkan pada prinsip
Lamongan secara geografis terletak pada 6º
agrowisata maka dibutuhkan suatu pemikiran
51’ 54” sampai dengan 7º 23’ 6” Lintang
tentang rancangan konsep desain arsitektur
Selatan dan diantara garis bujur timur 112° 4’
yang menekankan pada keberlajutan sumber
41” sampai 112° 33’ 12” bujur timur.
daya alam. Rancangan konsep desain tersebut
Wilayah Kabupaten Lamongan secara garis
bisa diaplikasikan melalui Pendekatan
besar daratannya dibedakan menjadi tiga
Arsitektur Ekologi. Dengan pendekatan ini
karakteristik yaitu :
diharapkan nantinya agrowista di Kecamatan
Sekaran, Lamongan memiliki desain ramah  Bagian Selatan dan Utara :
lingkungan terhadap alam. Pendekatan untuk Merupakan pegunungan kapur
pengaplikasian arsitektur ekologi sesuai berbatu batu dengan kesuburan
dengan Strategi Pengembangan sedang. Kawasan ini terdiri dari
Kepariwisataan Kabupaten Lamongan yaitu Kecamatan Mantup, Sambeng,
kawasan wisata alam yang berbasis pada Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo,
pelestarian alam lingkungan (Perda Brondong, Paciran, dan Solokoro.
Kabupaten Lamongan No. 1 Tahun 2012  Bagian Tengah Selatan : Merupakan
Tentang RTRW Kabupaten Lamongan Tahun dataran rendah yang relatif subur
2011-2031). yang membentang dari Kecamatan
Kedungpring, Babat, Sukodadi, Sekaran belum ada tempat agrowisata. Pada
Pucuk, Lamongan, Deket, Tikung, kondisi yang di ketahui di atas, Agrowisata
Sugio, Sarirejo dan Kembang bahu menjadi salah satu daya tarik pada sebagian
 Bagian Tengah Utara : Merupakan besar kecamatan di Lamongan, tepatnya di
daerah Bonorowo yang merupakan Kecamatan Sekaran. Maka dari itu agrowisata
daerah rawan banjir. Kawasan ini ini diharapkan bisa menjadi :
meliputi Kecamatan Sekaran,
 Agrowisata yang bisa
Maduran, Laren, Karanggeneng,
membantu para petani dan
Kalitengah, Turi, Karangbinangun
masyarakat umum dalam
dan Glagah.
belajar pengolahan sumber
Demi menghindari terjadinya suatu
daya khususnya tanaman
perselisihan dengan masyarakat dan
palawija untuk menambah
pemerintah tentang lokasi yang digunakan,
pendapatan ekonomi.
pemilihan lokasi di letakkan di Kecamatan
 Sarana penyatu antara peserta
Sekaran dengan berdasarkan rencana
dengan masyarakat awam
pemerintah Kabupaten lamongan yang tertulis
sehingga masyarakat
pada Perda No. 1 Tahun 2012 Tentang
mempunyai minat untuk
RTRW Kabupaten Lamongan Tahun 2011-
melakukan usaha di bidang
2031. Lokasi yang dipilih terletak di bagian
agrowisata.
selatan Kabupaten Lamongan yang
 Agrowisata yang dapat
berbatasan dengan Kecamatan Pucuk dan
mewadahi petani dan
Kecamatan Babat tepatnya di Kecamatan
masyarakat luar kota yang
Sekaran. Pada lokasi ini terasa sejuk karena
ingin berlatih dan belajar
terdapat pohon-pohon rindang yang
tentang perlunya suatu
mengelilingi lokasi dengan tajuk yang lebar
pelestarian lingkungan
dan ketinggian yang cukup tinggi. Selain itu
dengan penekanan dapak
tapak berada di sisi jalan yang tidak begitu
negatif terhadap alam.
padat sehingga akses keluar masuk tapak
dapat terhindar dari kemacetan. Pada lokasi 1.2. Identifikasi Masalah
ini terdapat berbagai bangunan publik yang
 Pemanfaatan potensi alam dan
menunjang serta terdapat bendungan gerak
sumber daya di kecamatan sekaran,
Babat sebagai saluran irigasi & sumber daya
kab. Lamongan
air masyarakat sekitar. Selain itu, di
Kabupaten Lamongan terutama Kecamatan
 Pentingnya edukasi dan Merumuskan serta mengkaji masalah
pengetahuan masyarakat tentang yang berhubungan dengan
pengembangan tanaman palawija di perancangan kawasan agrobisnis di
kecamatan sekaran, kab. Lamongan kecamatan Sekaran, Lamongan,
sehingga dapat mewujudkan suatu
landasan yang konsepsual dalam
1.3 Rumusan Masalah perancangan sebuah fasilitas
pembelajaran yang akomodatif dan
 Bagaimana penerapan dan
representatif.
merancang arsitektur ekologi pada
Agrowisata di Kecamatan Sekaran, - Sasaran :
kab. Lamongan?
Menghasilkan suatu rancangan
 Bagaimana merancangan dan
agrowisata yang sesuai dengan konsep
mendesain suatu agrowisata sesuai
desain yang mewadahi kegiatan wisata
konsep desain yang mampu
edukasi di Kecamatan Sekaran,
mewadahi kegiatan wisata edukasi
Lamongan serta mampu menjadikan
di Kecamatan Sekaran, kab.
objek wisata edukasi yang menarik,
Lamongan?
untuk mengetahui kelayakan
1.4 Ide
penerapan arsitektur ekologi pada
Ide dari perancangan
Perancangan Agrowisata di
agrowisata ini di ambil dari potensi
Kecamatan Sekaran, Lamongan.
Kabupaten Lamongan yang
mempunyai banyak sumber daya 1.6 Batasan
alam dengan komoditas utama Adapun perancangan ini dibatasi
tanaman palawija yang harus sesuai pada lingkup arsitektural seperti
dimanfaatkan dan dilestarikan. Serta analisa,konsep dan perancangan kawasan
pengelolaan sumberdaya alam harus agrowisata yang di peruntukkan untuk
mempertimbangkan lingkungan hidup petani dan masyarakat umum. Sedangkan
dan kelangsungan hidup masyarakat hal – hal seperti pembebasan lahan,
menuju kepada kehidupan yang lebih anggaran biaya pembangunan tidak
baik termasuk dalam pembahasan.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan landasan
1.5 Tujuan dan Sasaran program perencanaan dan perancangan

- Tujuan : Arsitektur ini adalah sebagai berikut :


BAB I. PENDAHULUAN Merupakan penjelasan terperinci
mengenai imagean alur pemikiran yang di
Merupakan penjelasan umum latar
mulai dari latar belakang pemilihan kasus
belakang pemilihan judul berdasarkan
permaslahansampai proses akhir yang
urgensi, aktualita lapangan, dan
berupa desain dari sebuah perancangan
potensinya, permasalahan umum dan
agrowisata.
khusus, penetapan sasaran dan tujuan
serta lingkup pembahasan, metode BAB IV. DATA DAN ANALISA
pembahasan laporan, landasan teori,
Merupakan penjelasan terperinci
penjabaran umum mengenai sistematika
mengenai pengertian dan batasan proyek
penulisan laporan, pola pemikiran.
dalam perancangan. Data – data kondisi
pada lokasi yang akan di gunakan dalam
perancangan serta data analisa karakter
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
pelaku yang akan menggunakannya, data
Merupakan penjelasan umum mengenai karakter objek sampai menemukan
pengertian tentang pengertian judul, konsep dasar yang akan di terapkan
pengertian studi pustaka tentang edukasi dalam proses perancangan. Penjelasan
dilanjutkan dengan pengertian dan analisa fungsi kegiatan, besaran ruang,
definisi tentang agrowisata. Sebagai studi hubungan ruang dan analisa eksternal
literatur, pada beberapa tempat diambil untuk pengolahan tapak yang akan di
yang sudah ada dan di anggap baik yang gunakan pada proses perancangan.
sesuai untuk bahan perbandingan dan
BAB V. KESIMPULAN DAN
referensi untuk menghasilkan suatu
REKOMENDASI
perancangan. Penjelasan tentang aspek
legalitas kebijakan pemerintah kota untuk Merupakan penjelasan terperinci dari
penentuan judul. Mengunakan studi tranformasi desain sampai penerapan
banding tempat yang sudah ada untuk analisa internal, analisa eksternal dan
bahan perbandingan dalam merancang konsep perancangan yang akan di jadikan
serta menjelaskan karakter obyek tentang produk dalam perancangan yang terimage
tipologi proyek yang akan di gunakan dalam blok plan dan site plan bangunan
dalam perancangan. serta menyertakan studi pustaka data –
data yang di gunakan dalam penulisan
BAB III. METODE PEMBAHASAN
proposal ini.
merupakan wisata ke daerah pertanian. Istilah
sederhananya, agrotourism atau wisata agro
BAB II
diartikan sebagai perpaduan antara pertanian
TINJAUAN PUSTAKA dan pariwisata yang dimana pengunjung bisa
mengunjungi peternakan, kebun atau kilang
2.1. Pengertian judul
anggur untuk membeli produk, mengambil
bagian aktivitas menikmati pertunjukan,
Sebuah perancangan agrowisata yang di
makan suatu makanan atau melewatkan
gunakan untuk tempat pembelajaran dan
malam bersama di suatu areal perkebunan
pertanian atau perkebunan yang di tujukan
maupun taman (http//:www.farmstop.com).
kepada masyarakat umum dari yang sudah
bekerja atau tidak mempunyai pekerjaan Sutjipta (2001) mendefinisikan, wisata agro
khususnya petani yang mempunyai minat merupakan suatu sistem kegiatan yang
untuk berbisnis wirausaha di bidang terkoordinasi dan terpadu untuk
agrowisata dengan komoditi unggulan pengembangan pariwisata sekaligus pertanian,
tanaman palawija. Agrowisata juga di yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan
lengkapi dengan bangunan penerimaan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
penginapan, restoran, tempat beribadah dan tani.
fasilitas penunjang lainya seperti rumah
Damardjati (1995:5) dalam bukunya “Istilah-
kompos dan toilet yang tergabung dalam satu
istilah Dunia Pariwisata” mengatakan bahwa
wadah.
wisata agro merupakan wisata pertanian
2.2. Studi Pustaka / Literatur dengan objek kunjungan daerah pertanian
2.2.1 Wisata Agro atau perkebunan bersifat khas, yang
dikembangkan sedemikian rupa sehingga
Wisata agro adalah bagian dari wisata alam
berbagai aspek yang berhubungan dengan
tentang pemanfaatkan usaha pertanian (agro)
jenis tumbuhan yang dibudidayakan itu telah
sebagai objek wisata. wisata agro pada akhir-
menimbulkan daya tarik dan motivasi bagi
akhir ini menjadi kegiatan kepariwisataan
wisatawan. Berbagai aspek itu diantanya yaitu
yang telah dimanfaatkan oleh kalangan usaha
jenis tanaman yang khas, pengelolaan
perjalanan untuk meningkatkan kunjungan
produknya dan cara budidaya, penggunaan
wisata pada beberapa daerah. Istilah Wisata
teknologi dan teknik, aspek kesejarahannya,
agro berasal dari terjemahan Bahasa Inggris
lingkungan alam dan juga sosial budaya
yaitu, agrotourism. Agro yang berarti
disekitarnya.
pertanian dan tourism berarti
pariwisata/kepariwisataan. Wisata agro
Masih dalam pembahasan yang sama, mengenai Koordinasi Pengembangan Wisata
menurut Arifin (1992) dalam Agro, yang menjelaskan bahwa wisata agro
http://http//:www.namagraph.com/index.php? merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata
option=com_content&view=article&id=44:ag dengan berdasar usaha agro sebagai obyek
rowisata-wisata-lanskap- wisata yang bertujuan untuk memperluas
pertanian&catid=18:arsitektur- pengetahuan, rekreasi, perjalanan dan
lanskap&Itemid=77 bahwa wisata agro hubungan usaha dalam bidang pertanian. Pada
merupakan suatu bentuk kegiatan wisata yang pengertian di atas, kesimpulannya bahwa
dilakukan pada kawasan pertanian yang wisata agro adalah merupakan kawasan
menyajikan view pemandangan kawasan alam pertanian (agro) yang diperuntukkan secara
pertanian (farmland view) dan aktivitas di khusus, dipelihara dan dibina untuk
dalamnya antara lain persiapan lahan, kepentingan rekreasi dan pariwisata
penanaman, pemanenan, pengolahan hasil masyarakat.
panen dan pemeliharaan, sampai siap
Faktor-faktor Wisata Agro
dipasarkan serta wisatawan dapat membeli
oleh-oleh produk pertanian tersebut. Wisata Dalam usaha pengembangan wisata
agro tersebut juga melibatkan wisatawan agro secara garis besar meliputi aspek
dalam kegiatan pertanian. Sama dengan pengembangan sumberdaya alam sumberdaya
pendapat Arifin, Nurisjah (2001) manusia, dukungan sarana, promosi, dan
dalam kelembagaan (http://database.deptan.go.id).
http://http//:www.namagraph.com/ind Aspek-aspek tersebut dapat dijabarkan
ex.php?option=com_ sebagai berikut:
content&view=article&id=44:agrowisata-
a. Sumberdaya Manusia (SDM)
wisata-lanskap-pertanian&catid=18:
arsitektur-lanskap&Itemid=77, berpendapat Sumberdaya manusia (SDM) dimulai dari
bahwa wisata agro (agrotourism) atau wisata pengelola hingga kepada masyarakat yang
pertanian adalah penggabungan antara berperan dalam keberhasilan pengembangan
aktivitas pertanian dan aktivitas wisata. wisata agro. Kemampuan pengelola wisata
Tirtawinata dan Fachruddin (1996), definisi agro dalam menyediakan, menetapkan target
wisata agro juga terdapat dalam Surat sasaran dan, mengemas, menyajikan paket-
Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan paket wisata serta promosi secara berkala
Menteri Pariwisata, Telekomunikasi dan Pos berdasarkan potensi yang dimiliki sangat
Nomor: 204/KPTS/30 HK/050/4/1989 & berpengaruh dalam menentukan keberhasilan
Nomor KM. 47/PW.DOW/MPPT/89 mendatangkan wisatawan. Skill pemandu
wisata yang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan menjual produk wisata bisa lingkungan sekitar dan juga masyarakat. Maka
menjadi penentu dalam hal ini. Pengetahuan dari itu usaha dalam melestarikan dan keasrian
ilmu pemandu wisata tidak hanya tentang sumberdaya alam dan lingkungan yang dijual
produk dari objek wisata tetapi juga sangat berpengaruh dalam keberlanjutan usaha
pengetahuan umum yang lebih luas berkaitan wisata agro. Kondisi lingkungan masyarakat
dengan produk wisata tersebut. sekitar sangat berpengaruh untuk menarik minat
wisatawan untuk berkunjung. Terdapat juga
b. Promosi
adanya hubungan timbal balik yang saling
Kunci dalam mendorong kegiatan wisata agro menguntungkan antara usaha wisata agro
diantaranya dalah kegiatan promosi. Pesan dan dengan pelestarian sumberdaya alam dan
informasi promosi dapat dilakukan dengan lingkungan. Terbinanya sumberdaya alam dan
berbagai cara, antara lain melalui leaflet, lingkungan yang lestari sangat dibutuhkan
pameran , booklet, cinderamata, mass media dalam usaha wisata agro berkelanjutan,
(iklan/media audiovisual), serta penyediaan sebaliknya sumberdaya alam dan lingkungan
informasi pada tempat umum (restoran, hotel, yang lestari dapat diciptakan dari usaha bisnis
stasiun dan lainnya). Dalam hal ini peran yang dihasilkannya.
kerjasama antara objek wisata agro dengan Biro
Perjalanan, Perhotelan, dan Jasa Angkutan d. Dukungan Sarana dan Prasarana

sangat penting. Metoda "tasting" adalah metoda Keberadaan wisatawan juga


promosi yang dinilai efektif dalam dipengaruhi oleh kemudahan yang tercipta,
mempromosikan objek wisata agro yaitu mulai dari servis yang baik, kemudahan
memberi kesempatan kepada wisatawan untuk tentang akomodasi dan transportasi sampai
datang dan menentukan pilihan konsumsi serta dengan kesadaran masyarakat sekitar. Aspek

menikmati produk tanpa pengawasan yang penting yang perlu diciptakan adalah upaya
berlebihan sehingga calon konsumen/wisatawan mengurangi hal yang bersifat formal, kaku
merasa betah. Promosi ini akan menghasilkan dan terciptanya suasana santai serta kesan
promosi tahap selanjutnya dan berantai dengan bersih dan aman.
sendirinya.
e. Kelembagaan

c. Sumberdaya Alam (SDA) dan Lingkungan Dukungan semua pihak sangat perlu
pengembangan wisata agro, baik dari
merupakan salah satu dari usaha pertanian,
pemerintah, swasta terutama pengusaha wisata
sumberdaya alam dan lingkungan sangat
agro, lembaga yang berhubungan seperti travel,
berpengaruh dalam usaha wisata agro.
perhotelan dll, perguruan tinggi serta
Sumberdaya alam dan lingkungan juga meliputi
masyarakat sekitar. Tidakan pemerintah yang
tentang penjualan sumber daya obyek serta
merupakan fasilitator dalam mendukung rupa supaya menyatu dengan alam. Maka
pengembangan wisata agro dalam bentuk dari itu dalam pengembangan wisata agro
kemudahan perijinan dll. Agar tidak terjadi diperlukan perencanaan tata letak, arsitektur
iklim usaha yang saling mematikan pemerintah bangunan, dan lanscape yang baik.
perlu adanya pengaturan dalam pembatasan
c) Memberikan nilai rekreasi
intervensi. Maka dari itu kerjasama yang baik
Sebagai tempat wisata, pengelola wisata
antara pengusaha objek wisata agro, dengan
agro perlu penyediaan fasilitas-fasilitas
objek wisata agro maupun dengan lembaga
penunjang atau event acara yang dapat
pendukung (perjalanan wisata, perhotelan dan
menciptakan kegembiraan.
lainnya) sangatlah penting. Terobosan kegiatan
bersama tentang pengembangan lebih usaha d) Meningkatkan kegiatan ilmiah &
agro juga sangat diperlukan. pengembangan ilmu pengetahuan
Membina hubungan dengan lembaga-
Terdapat beberapa manfaat wisata agro
lembaga penelitian dan pendidikan sangat
menurut Tirtawinata dan Fachruddin (1996),
dibutuhkan dalam meningkatkan dan mengelola
antara lain:
wisata agro. Bentuk kerja sama tentunya akan
a) Meningkatkan konservasi lingkungan sangat berguna bagi kedua belah pihak, antara
Kesatuan objek dengan lingkungan alamnya pengelola wisata dan para peneliti maupun
harus memperhatikan kelestarian lingkungan mahasiswa. Pihak pengelola wisata agro
dalam pengembangan dan pengelolaan menyediakan tempat dan sarana penelitian,
wisata agro. proses pengembangannya sedangkan untuk para peneliti bisa
jangan sampai merugikan lingkungan. Salah menyumbangkan hasil penelitiannya untuk
satu tujuan pengelolaan wisata agro adalah pengembangan obyek wisata agro selanjutnya.
penekanan tentang nilai-nilai konservasi e) Mendapatkan keuntungan ekonomi
pada keseimbangan ekosistem. Tujuan pengelolaan wisata agro sangat
berkaitan erat dengan keuntungan ekonomi.
b) Meningkatkan nilai estetika dan
keindahan alam Pada umumnya keuntungan ini tidak hanya
Pertimbangan secara matang sangat untuk pengelola wisata agro, tetapi juga untuk
penting dalam pengembangan setiap masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan
komponen obyek. Beberapa unsur negara.
pendukung seperti fasilitas bangunan, jangan
Faktor-faktor yang berkaitan dengan
sampai menurunkan nilai keindahannya.
keberhasilan wisata agro di identifikasikan
Meskipun penyajian secara artifisial, tapi
oleh Syamsu (2001) antara lain:
unsur-unsurnya harusnya dibuat sedemikian
a) Kelangkaan ada lagi lahan yang nganggur, tetapi
Wisatawan sangat mengharapkan pengembangan wisata agro harus
sajian hamparan perkebunan atau taman berdampak positif terhadap pengelolaan
yang terdapat unsur kelangkaan dalam lahan, dan tidak adanya
berwisata pada suatu kawasan wisata pengeksploitasian terhadap lahan.
agro.
f) Keadilan dan Pertimbangan Pemerataan
b) Kealamiahan Diharapkan perekonomian
Kelangsungan wisata agro yang masyarakat dapat meningkat secara
dikembangkan sangat ditentukan dari keseluruhan dengan adanya
kealamiahan atraksi wisata agro. Objek pengembangan wisata agro, baik dari
wisata yang tercemar atau penuh dengan penanam modal/investor, masyarakat
kepalsuan, akan menimbulkan petani/desa, regulator. Dengan selalu
kekecewaan pada wisatawan untuk melakukan kerjasama pada
berkunjung kembali. pengembangannya

c) Keunikan g) Penataan Kawasan


Keunikan merupakan sesuatu hal yang Wisata agro merupakan suatu
berbeda dengan objek wisata yang ada. kegiatan yang mengintegrasikan sistem
Keunikan bisa berupa pengembangan pariwisata dan pertanian yang
objek wisata tentang budaya, tradisi, dan menghasilkan objek wisata yang
teknologi lokal. menarik.

d) Tenaga Kerja 2.2.2 Arsitektur, Lingkungan dan Ekologi


Dalam pengembangan wisata agro Arsitektur merupakan ilmu dan
peran tenaga kerja setempat sangat seni dalam merancang suatu bangunan.
diharapkan, paling tidak untuk Secara luas arsitektur mencangkup
meminimalkan tergerusnya masyarakat merancangan dan membangun
lokal akibat dari pengembangan objek keseluruhan lingkungan binaan, mulai
wisata tersebut. dari skala besar yaitu perencanaan kota,
perencanaan perkotaan, arsitektur
e) Optimalisasi Penggunaan Lahan lansekap, hingga ke sakala kecil yaitu
Pemanfaatan secara optimal lahan desain bangunan, desain prabot dan
pertanian atau perkebunan sangat desain produk.
diharapkan,dalam objek wisata agro ini Arsitek merupakan seorang ahli
jika bisa berfungsi dengan baik. Tidak pada bidang ilmu arsitektur, ahli rancang
bangun. Lingkup pekerjaan seorang tetap menjaga lingkungan sekitar secara
arsitek sangat luas, mulai dari lingkup berkelanjutan (sustainable).
interior ruangan, lingkup bangunan,
Prinsip-Prinsip Ekologi
lingkup kompleks bangunan, sampai
Prinsip-prinsip ekologi adalah
dengan lingkup kota dan regional.
sebagai berikut.
Seorang arsitek harus mempunyai
a. Fluktuasi (flutuation)
kepekaan atau respon terhadap
Prinsip fluktuasi yaitu
lingkungan sekitarnya.
bangunan didesain dan dirasakan
Lingkungan merupakan sesuatu
sebagai tempat untuk membedakan
yang berada disekitar atau diluar
budaya dan hubungan proses
makhluk hidup. Definisi para ahli
alami. Baikya bangunan harus
lingkungan bahwa lingkungan
mencerminkan hubungan proses
(environment/habitat) merupakan suatu
alami yang terjadi pada lokasi.
sistem yang kompleks karena adanya
b. Stratifikasi (stratification)
faktor yang mempengaruhi hubungan
Prinsip stratifikasi yaitu
timbal balik satu sama lain antara
organisasi bangunan sebaiknya
manusia dengan tumbuhan. Ensiklopedi
muncul keluar dari interaksi
Kehutanan menyebutkan bahwa
perbedaan bagian dan tingkatan.
lingkungan merupakan jumlah total dari
Yaitu organisasi yang membiarkan
faktor non genetik yang mempengaruhi
kelengkapan atau kompleksitas
pertumbuhan dan reproduksi pohon.
untuk diatur secara terpadu.
Ekologi merupakan ilmu yang
c. Saling ketergantungan
mempelajari tentang interaksi antara
(interdependence)
organisme dengan lingkungan dan yang
yaitu hubungan antara
lainnya. Ekologi bisa diartikan sebagai
bangunan dengan bagiannya
ilmu yang mempelajari interaksi antara
merupakan hubungan timbal
makhluk hidup maupun dengan
balik. Peninjau (pemakai dan
lingkungannya.
perancang) seperti lokasi tidak
Penerapan yang baik sangat perlu
dapat dipisahkan dari bagian
dalam proses perancangan Arsitektur,
bangunan, saling ketergantungan
lingkungan dan ekologi. Penerapan
antara bangunan dan bagiannya
tersebut baiknya dilakukan secara
secara berkelanjutan.
berkelanjutan sehingga bisa menciptakan
bangunan yang berestetika namun masih
Manfaat Ekologi Maduran, Kedungpring) sebagai
suatu kawasan agropolitan dan
Ekologi adalah ilmu yang bersifat lengkap
pengembangan sarana dan prasarana
atau kompleks, holistic dan spasial yang
penunjang kegiatan tentang
melibatkan perencanaan, pengelolaan dan
agropolitan.
perancangan secara terpadu. Ekologi juga
bisa menghasilkan hubungan timbal balik  Berdasarkan Penetapan Kawasan
dengan lingkungan alam sehingga Strategis Kabupaten (KSK) di Perda
menimbulkan kesinambungan terhadap (RTRW 2011 – 2031). Kawasan
lingkungan. Manfaat ekologi terhadap agropolitan merupakan kawasan yang
arsitektur antaranya yaitu menjadikan terdiri dari satu atau lebih pusat
arsitektur ramah terhadap lingkungan dan kegiatan di wilayah perdesaan
menciptakan energi thermal yang ideal dari sebagai sistem produksi pengolahan
penghematan penggunaan energi, sumber daya alam dan pertanian
tertentu yang ditunjukan dengan
2.2 Aspek Legal
adanya keterkaitan hirarki dan
 Di sesusaikan dengan Peraturan fungsional keruangan satuan sistem
Daerah (Perda) Nomor 15/2011 sistem agrobisnis dan pemukiman.
tentang Rencana Tata Ruang dan
2.3 Studi Banding
Wilayah (RTRW 2011-2031).
2.4.1 Agrowisata Kusuma Batu

 Pemilihan lokasi sesuai dengan tata Bertempat di Kusuma Agrowisata


ruang (RTRW 2011–2031) yang telah Batu (jl. Abdul Gani Atas, Batu).
ditetapkan oleh pemerintah daerah Agrowisata Kusuma Batu mempunyau
Kabupaten Lamongan. luas lahan ± 17 hektar,dengan berbagai
Pengembangan pusat kegiatan wisata mulai dari kebun sayur, kebun
pemukiman di wilayah selatan buah dan kebun bunga. Lokasi ini
(kecamatan Babat, Sekaran, Pucuk,
mempunyai ketinggian ± 1000 dpl.
Maduran, Kedungpring) sebagai
Agrowisata Kusuma Batu ini juga
penunjang kegiatan agropolitan.
terdapat fasilitas utama maupun fasilitas

 Sesuai dengan kebijakan dan strategi penunjangnya.

penetapan ruang wilayah di Perda


(RTRW 2011 – 2031).
Mengembangkan wilayah selatan
(kecamatan Babat, Sekaran, Pucuk,
kandang sapi. BT Cocoa Agrowisata batu
buka mulai pukul 09.00 - 17.00 pada hari
senin sampai dengan hari minggu. Rata-rata
kunjungan wisatawan perhari mencapai ± 15-
50 orang. BT Cocoa Agrowisata batu
mempunyai konsep tentang edukasi
Image 2.1 Kusuma agrowisata
pengunjung tentang bagaimana proses tahapan
(Source : hasil penulis, 2020)
pengolahan cokelat mulai dari pembibitan
Fasilitas unggulan utama pada sampai dengan pengemasan.
Agrowisata Kusuma Batu ini adalah
kebun buah. Pada kebun buah
Agrowisata Kusuma batu ini terdapat
berbagai jenis buah yaitu buah naga,
buah apel, buah strowberry, buah jeruk.
Selain kebun buah juga terdapat kebun
sayuran unggulan dengan lebih
menekankan pada sayuran jenis
hidroponik. Beberapa jenis sayuran yang Image 2.2 Site Agrowisata Cokelat BT cocoa

dihadirkan di Agrowisata Kusuma Batu Source: penulis, 2020

antara lain yaitu sayuran tomat, sawi,


paprika, brokoli, dll. 2.5 Karakter Objek

2.4.1 BT Cocoa Agrowisata Cokelat Karakter Objek merupakan imagean


umum sebuah sifat / karakter dari objek
Lokasi agrowisata cokelat BT cocoa
perancangan, karakter objek dari sebuah
terletak di Desa Temukus, Buleleng. BT
perancangan agrowisata adalah perancangan
Cocoa adalah wisata perkebunan cokelat yang
yang memiliki unsur wisata sebagai
berdiri sejak tahun 2011, dan dikelola oleh
pembelajaran bagi masyarakat untuk
perusahaan swasta (PT.Bumitangerang
menambah wawasan tentang agrowisata atau
Mesindotama). Luas lahan sekitar ± 1,5 Ha
agrobisnis dengan informasi yang edukatif,
dan luas lahan ± 1 Ha dibuat untuk areal ,
komunikatif, efektif, dan inovatif.
museum, kafetaria, gudang, kantor
operasional, dan tempat pengeringan biji
kakao. Sedangkan 50a digunakan untuk ruang
pembibitan dari kakao, kebun kakao, dan
BAB III

ALUR PEMIKIRAN

3.1 Alur Pemikiran

Latar Belakang

Tujuan
Tujuan
Pemahaman
Pemahaman Pemahaman
Pemahaman
Umum Permasalahan Khusus

Studi
Studi Studi
Studi Karakter Karakter
Karakter Karakter
Literatur Banding Tempat Objek Pelaku

Konsep Dasar

Analisa Ekternal Analisa Internal


Internal

Konsep Perancangan
Transformasi
Transformasi
Desain
3.2 Penjelasan Alur Pemikiran agrowisata. Tercapainya konsep perancangan,
pembuatan tranformasi untuk mengetahui
Alur pada Perancangan agrowisata ini
model bangunan yang akan di gunakan,
berawal dari latar belakang untuk mencari
dengan menerapkan ide – ide bentuk yang
pemilihan kasus dan pemilihan lokasi.
akan di tranformasikan ke dalam bentuk
Perancangan agrowisata ini di tujukan kepada
sebuah bangunan. Setelah proses tranformasi
para petani ikan dan masyarakat umum.
membuat produk berupa desain untuk
Setelah itu permasalahan dari identifikasi
perancangan agrowisata.
masalah dan rumusan masalah untuk
menerapkan bentuk arsitektur yang akan di BAB IV
rancang. Setelah itu membuat pemahaman
ANALISA DAN PEMBAHASAN
umum dengan mencari studi banding dan
studi literature yang sesuai dengan 4.1 Pengertian dan Batasan Proyek

perancangan. Pemahaman khusus adalah


4.1.1 Pengertian Proyek
karakter lokasi, karakter objek dan karakter
pelaku. Karakter tersebut di dapat berdasar Agrowisata
lokasi dan tujuan pemakai Fasilitas Pelatihan
Wisata agro menurut Departemen
yang akan di rancang. Dari penggabungan
Pertanian (2004) lebih menekankan kepada
antara pemahaman umum dan pemahaman
penjualan jasa kepada konsumen dan
khusus di dapatkan konsep dasar untuk acuan
merupakan salah satu usaha bisnis dibidang
dalam perancangan.
pertanian. Bisa berupa kenyamanan,
Setelah mencapai konsep dasar ketentraman keindahan, dan pendidikan
menggembangkan pada analisa internal sehingga dibutuhkan manajemen yang baik
eksternal. Analisa internal adalah analisa yaitu antara objek yang dijual promosi dan
untuk mengetahui kebutuhan ruang yang akan pelayanannya serta ketersediaan sarana dan
di gunakan, hubungan antar ruang, dan prasarana wisata tersebut.
kegiatan pelaku yang menggunakan. Analisa
a. Kriteria Atau Karakter Agrowisata
eksternal adalah analisa untuk
Kriteria kawasan agrowisata menurut
menggembangkan lokasi tapak yang di pilih
Bappenas (2011) mempunyai kriteria
untuk mengetahui kondisi awal tapak dan di
sebagai berikut:
beri tanggapan. Setelah analisa di lakukan
mengembangkan pada konsep perancangan 1. Berbasis kawasan dibidang agro baik
yang berawal dari penggabungan analisa – pertanian, perikanan, hortikultura,
analisa untuk membuat konsep perancangan maupun peternakan.
2. Kegiatan wisata dan pertanian banyak massa, dan mempunyai keterkaitan
dengan keterkaitan dan fungsi antara bangunan di dalamnya.
ketergantungan yang cukup tinggi
b. Persyaratan Kawasan Agrowisata
yang didominasi oleh kegiatan
Beberapa persyaratan kawasan
masyarakat.
agrowisata menurut Bappenas (2011)
3. Adanya dukungan dan interaksi diantaranya:
yang intensif bagi kegiatan agro
1. Mempunyai SDM (sumberdaya
dengan kegiatan pariwisata. Maka
manusia) yang berpotensi dan
pengembangan secara berkelanjutan
berkemaun untuk merancang suatu
berbagai kegiatan dan produk wisata
kawasan agrowisata.
dapat dilakukan.
2. Untuk mendukung perancangan
Kegiatan agrowisata memiliki tujuan
sistem dan usaha agrowisata harus
menurut Departemen Pertanian Indonesia,
mempunyai prasarana dan
antara lain:
infrastruktur yang memadai.
a) Pengalaman rekreasi yang 3. Mempunyai sumberdaya lahan
edukatif. dengan agroklimat yang tepat untuk
b) Hubungan usaha pada bidang perancangan yang nanti akan
pertanian yang meliputi: tanaman dijadikan sebagai komoditi
pangan, perkebunan, perikanan unggulan.
holtikultura, dan peternakan. Mampu mendukung ekosistem secara
keseluruhan dan berbagai upaya konservasi
c) Memperluas wawasan
alam dalam proses perancangan agrowisata.
pengetahuan kegiatan pada sektor
pertanian. 4.1.2 Batasan Proyek
Berdasarkan uraian tersebut, tujuan
Adapun proyek ini juga mempunyai
perancangan ini yaitu sebagai kawasan
batasan – batasan sebagai berikut :
agrowisata yang memadukan antara
kehidupan masyarakat pedesaan, potensi  Fungsi : agrowisata.
pertanian dan keindahan alam, serta bisa  Lingkup Pelayanan : Skala Kota.
meningkatkan daya tarik masyarakat  Sasaran : Petani palawija,
terhadap wisata dengan pengelolaan dan
pengangguran, masyarakat umum.
penataan secara sistematis dan baik. Dengan
 Kapasitas : 75 orang
mempertimbangkan berbagai aspek di
 Klasifikasi bangunan : fasilitas
dalamnya dan bangunan yang mempunyai
dengan ragam sistem struktur.
 Jumlah lantai : 1 - 2 lantai. agrowisata yang fungsi utamanya sebagai
 Jumlah massa : 1 – 7 masa. rekreasi dan dikembangkan dengan tanpa
 Macam fungsi : fungsi utama dan mengikutsertakan wisatawan secara
fungsi penunjang. langsung di dalam proses dan aktivitas
 Macam pemakai : 2 - 3 macam bertani. Nilai edukasi yang didapat

pemakai. merupakan hasil dari pemahaman dan

 Sistem struktur : Strukturbeton pengamatan yang dilakukan oleh

bertulang, kontruksi baja. wisatawanitu sendiri.

 Sistem Sirkulasi & parkir : Parkiran Sebagai penunjang aktivitas wisata


khusus. pengembangan fasilitas tersebut berdasarkan
 Lokasi : Kecamatan Sekaran, fungsi ruang wisata dan aktivitas yang
lamongan. akan dikembangkan dalam tapak. Dengan
 Isu strategis : pemaksimalan potensi bentuk, pemeliharaan, perletakan dan
agro diaplikasikan dalam bentuk nilai estetik yang sesuai dengan konsep
ekowisata. agrowisata dan karakter fasilitas nanti
 Kendala lahan : Butuh pengolahan. akan dibuat. Tujuan dari adanya fasilitas
 Kendala sekitar lahan : Butuh tersebut adalah untuk memberikan
diperhatikan. kelengkapan, kemudahan, dan
kenyamanan untuk pengguna dalam
Fasilitas dan Aktifitas
melakukan aktivitas atau kegiatan
Berdasarkan partisipasi wisatawan agrowisata.
dalam kegiatan pertanian terdapat
beberapa aktivitas, yaitu aktivitas aktif 4.2 Tinjauan Umum Lokasi

dan pasif. Aktivitas aktif merupakan


Kecamatan Sekaran adalah salah
aktivitas yang mengikutsertakan
satu dari jumlah 27 Kecamatan yang ada
wisatawan secara langsung di dalam
di Kabupaten Lamongan dengan karakter
aktivitas pertanian. Wisatawan secara
orbitasi ± 34 km dari Kota Lamongan
aktif ikut andil dalam proses kegiatan
dengan ketinggian ±7 mm dpl dengan
bertani, di mulai persiapan lahan sampai
batas-batas wilayah :
pada pemanenan. Edukasi pertanian yang
didapat berasal dari proses pengalaman a. Barat : Kec. Tuban
langsung wisatawan melalui pemahaman b. Timur : Kec. Karanggeneng
dan Kec. Pucuk
penyampaian nilai edukasi wisata.
Aktivitas pasif adalah aktivitas c. Selatan : Kec.Babat dan
Kec. Pucuk
d. Utara : Kec. Maduran

Image 4.12 Site Perancangan

Sumber : RTRW 2011-2031

1. Eksisting
Luas lokasi atau site perancangan
±3 Ha dengan kondisi lokasi
perancangan sebagian besar
merupakan area persawahan,.
Berdasarkan analisis lokasi dan
berdasarkan potensi perancangan ini
dipilih. Batas-batas site antara lain:
Image 4.13 Kondisi Lokasi

 Barat : Bendung Gerak Source : www.googlemaps.com, 2020


Babat
 Utara : Sungai Bengawan
Solo
 Selatan : Jalan utama desa
Kendal
 Timur : Area persawahan
Data Eksisting kondisi site perancangan :
didefinisikan agroforestry merupakan
suatu budidaya tanaman
2. Klimatologi
kehutanan/pohon dengan tanaman
Pada lokasi perancangan
semusim (pertanian).
mempunyai iklim tropis dengan 2
musim yaitu musin kemarau dan b) Perkebunan
musim hujan, musim kemarau
Perkebunan merupakan lahan usaha
berkisar antara bulan Mei-
pertanian yang luas, biasanya berada
September dan musim hujan
pada daerah tropis maupun subtropis,
berkisar antara bulan Oktober-April.
untuk menghasilkan komoditi

3. Topografi perdagangan (pertanian) dalam skala

Tingkat kemiringan tanah ≤ 8% yang besar. Menurut UU Nomor 18

sehingga kondisi site sebagian Tahun 2004 definisi perkebunan

besar datar dan sedikit genangan merupakan segala kegiatan yang

air pada area persawahan, mengusahakan tanaman tertentu pada

sedangkan untuk struktur tanah media tumbuh (tanah) dalam suatu

Alluvial 100% Hidrologi. Dengan ekosistem yang tepat, mengolah serta

kedalaman air tanah ± 10m dpt memasarkan barang dan jasa hasil dari

(dari permukaan tanah). tanaman, dengan bantuan IPTEK


(ilmu pengetahuan dan teknologi),
Rencana Pola Ruang Kabupaten Lamongan permodalan serta manjemen demi
Desa Kendal kec. Sekaran mewujudkan kesejahteraan untuk
Lamongan merupakan kawasan masyarakat dan para pelaku usaha
perkebunan dan budidaya Agroforestri. perkebunan.
Hal ini dapat ditinjau berdasarkan
Potensi Pertanian
peruntukan rencana penggunaan lahan
Kab. Lamongan untuk 20 tahun kedepan. Sumber perekonomian yang ada
pada Kab. Lamongan secara umum
a) Agroforestri didominasi oleh beberapa sektor yaitu
Pengertian Agroforestri menurut ahli sektor pertanian, terutama pertanian
bahasa yaitu Berasal dari bahasa tanaman pangan dan sektor perkebunan.
Inggris “Agroforestry” merupakan Untuk sub sektor antara lain yaitu sub
gabungan kata antara “Agro” yang sektor perikanan dan sub sektor
artinya pertanian dan “Forestry” yang perternakan.
artinya kehutanan. Jadi dapat
. Kecamatan Sekaran merupakan salah satu Bentuk Bangunan
daerah penghasil taman palawija, hasil produksi
dari tanaman tersebut dikonsumsi untuk daerah
Kab Lamongan namun ada jua sebagian besar
dipasarkan keluar daerah. Agrowisata yang akan
dikembangkan di kawasan ini adalah tanaman
palawija. Hasil produksi pertanian unggulan di
Kec.Seakaran antara lain kacang panjang,
oyong, mangga, singkong, talas, belimbing,
jambu air, pepaya, nangka, tebu, jagung, padi,
Image 4.17 transformasi bentuk Source: Analisa Pribadi,
kedelai, cabe rawit, pisang, jambu biji, 2020
Konsep Tapak
mentimun, dll.
Pola penataan massa bangunan pada
4.3 Konsep Dasar
site disesuaikan dengan bentuk dari kontur
Konsep dasar yang akan dibuat pada lahan yang dikombinasikan dengan penataan
perancangan ini yaitu berdasarkan konsep arsitektur ekologi. Bangunan utama
pendekatan Arsitektur Ekologi dengan diletakkan pada bagian tengah site dengan
penggabungan antara fungsi perancangan bangunan penunjang diletakkan pada sekeliling
agrowisata dengan kondisi site dan bangunan utama. Untuk pola perletakkan massa
karakter lokasi perancangan. Fungsi sarana bangunan disesuaikan dengan zonasinya.
eduktif, partisipatif dan rekreatif menjadi
kesatuan dalam perancangan ini. Konsep
“Interaction with Nature” digunakan
untuk mewadahi serta mencakup segala hal
yang berkaitan dengan perancangan
agrowisata. Tujuan dari konsep ini adalah
penyatuan dari fungsi perancangan dan
kondisi site yang mengekspresikan seluruh
rasa kesatuan dari segi arsitektural maupun
Image 4.18 konsep pola penataan massa
non-arsitektural.
Source: Analisa Pribadi, 2019
4.4 Konsep Arsitektural
Penerapan konsep penghawaan pada
perancangan ini mengunakan
penghawaan alami dan buatan.
Penghawaan alami diperoleh dari
hembusan angin dengan penambahan
beberapa ventilasi, jendela, penghawaan
atas dan sistem bangunan yang dibuat
Image 4.19 aksesibilitas dan sirkulasi terbuka. Untuk pengawaan buatan salah
Source: Analisa Pribadi, 2020 satunya pada gedung serbaguna yaitu
Konsep Pencahayaan dan Penghawaan dengan menggunakan AC (air
conditioner).
1) Pencahayaan
Dengan menggunakan cahaya alami
yaitu cahaya matahari sebagai konsep
dari arsitektur ekologi. Terdapat juga
beberapa aspek antara lain:

a) Pengaturan pola tentang perletakan


vegetasi
b) Pengunaan material yang
mengurasi efek pantulan dari sinar
Image 4.20 Pencahayaan dan penghawaan Source: Analisa
matahari pada ruang terbuka secara Pribadi, 2020
langsung seperti paving berongga
dan rumput. Konsep Utilitas
c) Desain bangunan yang tidak
1. Sistem Penyediaan Air Bersih
langsung menghadap ke arah
Sistem penyediaan air bersih pada
datangnya sinar matahari secara
bangunan diperoleh dari sumur pompa
langsung (timur ke arah barat).
dan PDAM, sebagai fungsi utama di
d) Massa bangunan yang saling
dalam bangunan. Sedangkan kebutuhan
berhadapan berfungsi untuk
yang bersifat sekunder pada bangunan
membentuk ruang ditengahnya
dimanfaatkan untuk menyiram vegetasi
bertujuan mengurangi efek silau
disekitar bangunan, kolam air, dan
dari cahaya matahari.
sebagai pemadam kebakaran. Sistem
2) Penghawaan
tangki bawah yang dikumpulkan
menjadi satu pada tandon pertama
digunakan untuk mencukui kebutuhan Konsep Struktur
air di dalam bangunan, dan dialirkan
Penggunaan struktur pada bangunan
menuju tandon kedua selanjutnya
berdasarkan pendekatan rancangan. Dengan
menyebar keseluruh bangunan.
bangunan banyak massa yang mempunyai
tinggi maksimal 2 lantai pada setiap
bangunan. Penyesuaian kebutuhan masa
kini, dengan bentukan tradisional alami
ditunjang dengan pemakaian bahan-bahan
ramah lingkungan merupakan salah satu dari
konsep arsitektur ekologi. Penerapan konsep
struktur dalam bangunan antara lain:

1) Penggunaan konstruksi bangunan


yang cukup panjang mengunakan
material baja, sedangkan bangunan
yang memiliki bentang pendek
Image 4.21 Penyediaan Air Bersih
menggunakan material kayu.
Source: Analisa Pribadi, 2020
2) Pada bentuk lengkung bangunan
2. Sistem Air Limbah
menggunakan sistem grid dan
Sistem air limbah pada bangunan kombinasi linier, serta pengunaan
dibagi menjadi beberapa kriteria pondasi footplat pada bangunan.
yaitu sitem air limbah toilet cair dan
padat, serta air limbah kebuh agro.

Image 4.23 Struktur Source: Analisa Pribadi, 2020

Image 4.22 Sistem penyediaan Air Limbah

Source: Analisa Pribadi,


BAB V DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN Http//:www.culdesacachdmks.wordpress.com/
2013/11/28/aplikasi-pencahayaan alami-
5.1. Kesimpulan daylightpada-bangunan
Perancangan agrowisata di Kecamatan
Http//:www.bursa-
Sekaran, Lamongan menggunakan konsep
arsitektur.blogspot.com/panel-surya.html
utama interaction with nature berdasarkan
pendekatan arsitektur ekologi yang Http//:www.arsitekturia.com/pencahayaan-
disesuaikan dengan iklim sekitar melalui 3 alami-pada-rumah-tinggal.html
respek perancangan agrowisata. Pendekatan
Http//:www.rumahkayu1.com
ini berdasarkan atas pertimbangan dari
maraknya pembangunan dewasa ini yang Http//:www.farmstop.com
merusak suatu ekosistem lingkungan alam,
Http//:www.kayusirih.co
dengan tampilan fisik dan performa bangunan
yang lebih kaya, namun keseimbangan Http//:www.pinterest.com
terhadap alam bukan menjadi prioritas utama http//:www.greenartindonesia.com
sehingga akan mengurangi SDA (sumberdaya
Http//:www.joandidion.info/draft-paksa/
alam) di masa mendatang.
BAPPEDA. 2020. Materi Teknis Rencana Tata
Perancangan agrowisata di Kecamatan
Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan
Sekaran, Lamongan bertujuan untuk
tahun 2011-2031. Lamongan: BAPPEDA
menjadikan kawasan pariwisata yang
Kabupaten Lamongan.
berwawasan lingkungan dengan beberapa
aspek utama sebagai konservasi alam, sosial Departemen Pertanian. 2020. Strategi
budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek Pengembangan Wisata Agro di Indonesia.
pembelajaran dan edukasi (pendidikan) yang (terhubungberkala).
mencakup aspek-aspek , rekreatif, edukatif http://database.deptan.go.id/agrowisata/vi
dan partisipatif. Penerapan aspek ini terutama ewfitur.asp?id=1 (28 Sep 2017).
dalam penyediaan fasilitas atau kegiatan-
Nurhadi. 2020.: Pengembangan Agrowisata
kegiatan yang berbasis konservasi.
Studi Kasus: Ds.Sukondoro Kabupaten
Diharapkan pada perancangan ini bisa
Karanganyar. 25(5):204-208.
meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar
dan wisatawan/pengunjung akan pentingnya
upaya konservasi.
Perancangan Agrowisata Di Kecamatan Sekaran, Lamongan
ORIGINALITY REPORT

% 13 % 0 % 0 % 0
SIMILARITY INDEX INTERNET SOURCES PUBLICATIONS STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

anzdoc.com
1
Internet Source

EXCLUDE QUOTES OFF EXCLUDE MATCHES OFF

EXCLUDE OFF
BIBLIOGRAPHY

Anda mungkin juga menyukai