Anda di halaman 1dari 17

RESUME MATERI

MATA KULIAH: SEJARAH INDONESIA MASA KOLONIAL


DOSEN PENGAMPU: Dr. ROSMAIDA SINAGA, M.Hum

DISUSUN OLEH :

NAMA : AYU ASHARI SIBARANI


NIM : 3212421007
KELAS : D Reg`21

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KELOMPOK 1

KOLONIALISME PORTUGIS DAN PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA


TERHADAP PORTUGIS
1. Latar Belakang Penjajahan Bangsa Eropa

Abad XV merupakan periode baru bagi kehidupan bangsa-bangsa di Eropa, karena


abad ini berkaitan dengan perkambangan ilmu pengetahuan, teknologi dan semangat
menemukan dunia baru. Semangat tersebut dibuktikan mereka dengan melakukan
penjelajahan samudra untuk menemukan daerah-daerah baru di dunia Timur. Kedatangan
bangsa-bangsa Eropa di Kepulauan Indonesia berkaitan erat dengan terjadinya beberapa
peristiwa-peristiwa penting, antara ialah:

a. Munculnya Merkantilisme

Merkantilisme merupakan sebuah paham dari suatu kebijakan politik dan ekonomi
suatu bangsa yang memiliki tujuan agar dapat mengumpulkan hasil kekayaan berupa emas
sebanyak-banyaknya sebagai standar kesejahteraan dan kekuasaan bangsa itu sendiri.Untuk
mencapai tujuan itu, maka muncul semangat dari beberapa bangsa-bangsa Eropa untuk
mencari daerah jajahan.Beberapa bangsa penganut merkantilisme di Eropa misalnya
Perancis, Inggris, Jerman, dan Belanda.

b. Revolusi Industri

Revolusi industri merupakan pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam


memproduksi segala barang yang dikejakan oleh tenaga manusia atau hewan menjadi tenaga
mesin.Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi
dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat. Revolusi industri
pada mulanyamuncul di Inggris yang mana kemudian berkembang ke berbagai negara di
Eropa.

c. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kekaisaran Turki Utsmani tahun 1453

Sultan Muhammad II atau penguasa Turki Islam dari dinasti Utsmani berhasil
merebut Konstantinopel (Istanbul) pada tahun 1453.Pada saat itu Konstantinopel adalah pusat
pemerintahan Romawi Timur, yang beragama Nasrani dan pusat perdagangan yang
menghubungkan wilayah Eropa dan Asia.

d. Dorongan Semangat 3G

Semangat mencari daerah baru juga didorong oleh semangat 3G, yaitu gold
(ekonomi), gospel (agama), dan glory (petualangan serta kemuliaan).Dari segi gold, ambisi
mereka terkait dengan upaya mencari untung yang sebesar-besarnya melalui kegiatan
perdagangan, terutama rempah-rempah.Dari segi gospel, ambisi mereka ke kawasan Timur
(Nusantara) berkaitan dengan adanya semangat bangsa-bangsa Barat untuk melanjutkan
Perang Salib dan sekaligus menyebarkan agama Kristen.
2. Penjajahan Bangsa Portugis

a. Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Bangsa Portugis telah berhasil mencapai India (Kalikut) pada tahun 1498 di bawah
pimpinan Vasco da Gama, dimana ia berhasil menemukan jalan baru menuju pusat rempah-
rempah. Dalam perjalanan selanjutnya akhirnya Portugis mencapai Malaka pada tahun 1511
di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque yang kemudian berhasil menguasai Malaka, dan
selanjutnya mereka memasuki wilayah Nusantara.

b. Perkembangan Penjajahan Portugis di Indonesia

Pada April tahun 1511, dengan kekuatan kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal
Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa menuju Malaka. Peperangan pecah segera
setelah kedatangan mereka dan berlangsung terus secara sporadis sepanjang bulan Juli hingga
awal Agustus.Pihak Malaka terhambat oleh pertikaian yang terjadi antara Sultan Mahmud
dan putranya, Sultan Ahmad yang baru saja diserahi kekuasaan atas negara namun
dibunuhatas perintah ayahnya.Malaka akhirnya berhasil ditaklukan oleh Portugis.Kemudian
Albuquerque menetap di Malaka sampai bulan November 1511, dan selama itu dia
mempersiapkan pertahanan Malaka untuk menahan setiap serangan balasan orang-orang
Melayu.

Putra (2020) menjelaskan bahwa selama berada di Maluku, orang-orang Portugis


ternyata meninggalkan beberapa pengaruh kebudayaan mereka seperti balada-balada
keroncong romantis yang dinyanyikan dengan iringan gitar berasal dari kebudayaan
Portugis.Beberapa kosa kata Bahasa Indonesia juga ada yang berasal dari bahasa Portugis
yaitu seperti pesta, sabun, bendera, meja, Minggu, dan lainnya.Bahkan di Ambon sendiri
masih banyak ditemukan nama-nama keluarga yang berasal dari Portugis seperti da Costa,
Dias, de Fretas, Gonsalves, Mendoza, Rodriguez, dan da Silva, serta lainnya. Pengaruh besar
lain dari orang-orang Portugis di Indonesia yaitu penanaman agama Katolik di beberapa
daerah timur di Indonesia.

3. Karakteristik Penjajahan Portugis

a. Karakteristik Penjajahan Portugis

Karateristik Penjajahan Portugis :

 Faktor penyebab Portugis mengadakan ekspansi ke arah Timur disebabkan oleh


perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma.
 Setelah Portugis berhasil menguasai Asia Tenggara khususnya Selat Malaka (1511),
dari sinilah Portugis mengirimkan angkatan perangnya ke Maluku dipimpin oleh
Antonio d’Abreu.
 Misalnya ketika orang Portugis datang di Maluku, Hitu dan Seram sedang berselisih
dan Portugis memihak Hitu.
 Akibat nafsu serakah Portugis dengan memaksa sistem monopoli menyebabkan
timbulnya perlawanandimana-mana di seluruh nusantara, khususnya di pusat-pusat
kekuasaan Islam.

4. Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Penjajahan Portugis

Kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol ke Indonesia tentu saja mengundang reaksi
penolakan dari bangsa Indonesia berupa perlawanan-perlawanan yang dilakukan masyarakat.

a. Perlawanan Rakyat Terhadap Portugis

 Perlawanan Rakyat Tanah Rencong (Aceh)

Latar belakang perlawanan rakyat aceh terhadap Portugis:

a. Adanya monopoli perdagangan oleh Portugis


b. Pelarangan terhadap orang-orang Aceh untuk berdagang dan berlayar ke Laut Merah
c. Penangkapan kapal-kapal aceh oleh Portugis

Dengan alasan tersebut akhirnya Aceh memiliki rencana untuk mengusir Portugis dari
Malaka. Untuk menghadapi Portugis, Aceh meminta bantuan kerajaan Islam lainnya untuk
bekerjasama. Pada saat itu Aceh dipimpin oleh Sultan Alaudin Riayat Syah, yang merupakan
sultan muda yang gagah berani.

Upaya Aceh mempertahankan diri dari ancaman Portugis:


a. Aceh berhasil menjalin hubungan baik dengan Turki, Persia, dan Gujarat (India).
b. Aceh memperoleh bantuan berupa kapal, prajurit, dan makanan dari pedagang muslim
di Jawa
c. Kapal dagang Aceh dilengkapi dengan persenjataan yang cukup kuat dan prajurit yang
tangguh.
d. Menjalin kerjasama dengan kerajaan Demak dan Makassar.
 Perlawanan Kesultanan Demak

Terjadinya perlawanan terhadap Portugis oleh kerajaan Demak diawali oleh


penguasaan bangsa Portugis atas Malaka. Sebenarnya, kedatangan mereka atas perintah raja
Portugis dibawah pimpinan Diego Lopez de Squera pada tahun 1509 M untuk melakukan
perjanjian dengan penguasa-penguasa di Malaka. Perjanjian ini dimaksudkan untuk
memperoleh perizinan untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah
pihak.Kedatangan orang-orang Portugis ke Malaka sebenarnya di terima dengan baik oleh
penguasa Malaka pada saat itu, yakni sultan Mahmud Syah.

Faktor kegagalan serangan Demak terhadap Portugis di Malaka:


1. Serangan tersebut tidak dilakukan dengan persiapan yang matang
2. Jarak yang jauh
3. Kalah persenjataan
b. Perlawanan Rakyat Ternate

Perlawanan yang dilakukan rakyat ternate ini disebabkan oleh beberapa hal berikut:
a. Portugis melakukan monopoli perdagangan
b. Portugis ikut campur tangan dalam pemerintahan
c. Portugis membenci pemeluk agama Islam karena tidak sepaham dengan mereka
d. Portugis sewenang-wenang terhadap rakyat
e. Keserakahan dan kesombongan bangsa Portugis

5. Dampak Penjajahan Portugis


 Dampak Penjajahan bangsa Portugis di Indonesia

a. Dalam bidang sosial budaya

a. Berkembangnya agama Kristen/katolikdi Maluku yang disebarkan oleh Fransiscus


Xaverius
b. Berkembangnya music keroncong berasal dari portugis
c. Peninggalan bangunan yang berupa banteng-banteng portugis
d. Nama orang Indonesia menggunakan nama portugis
e. Benda-benda peninggalan portugis berupa meriam yang ditempatkan di Museum.

b. Dalam bidang politik

Dampak penjajahan portugis dalam bidang politik ternyata memiliki pengaruh besar
sampai sekarang yaitu:

a. Adanya hukum perdata dan pidana yang dipakai saat pengadilan merupakan bentuk
dari politik portugis kala itu yang berhubungan dengan nilai dan norma sosial.
b. Ketika portugis menduduki Indonesia,suasana politik tidaklah kondusif.rakyat tidak
bisa menyampaikan apresiasi mereka.
c. Sang penguasa cenderung dimanfaatkan portugis untuk memeras dan menekan rakyat.

c. Dalam bidang Ekonomi

Penjajahan portugis bagi bangsa Indonesia juga memiliki dampak dalam bidang
ekonomi yaitu:
a. Penjajahan membuat sistem perekonomian memakai model monopoli. Semuanya
dikuasai oleh penjajah tanpa terkecuali
b. Memberlakukan sistem tanam paksa,rakyat semakin miskin dan kelaparan
c. Tidak ada lagi hubungan sosial yang dinamis antar individu sebagai pribadi mereka.

d. Bidang Pendidikan

Dalam beberapa sisi, ternyata dampak penjajahan portugis juga dapat di temukan
dalam bidang pendidikan, antara lain :
a. Saat pertama kali portugis masuk ke Indonesia mereka membentuk sekolah agama
katolik yang letaknya di Maluku. Seiring berjalannya waktu penjajah juga mendirikan
sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan Dibagi dua yaitu jurusan kedokteran dan calon
pegawai negeri.
b. Banyak kosakata yang memang mirip seperti milik penjajah. Tentu saja ini sebuah hal
positif yang mereka tinggalkan. Khususnya terkait dunia pendidikan.

e. Bidang Teknologi

Setelah portugis masuk, perkembangan teknologi di indonesia melesat maju, berikut


di antaranya :

a. Ketika Indonesia didatangi pihak penjajah, segalanya masih bersifat manual dan
tradisional. Lebih banyak menggunakan layar dan sistem kemudi kapal pakai manual.
Saat penjajah ini masuk sistem penggeraknya menggunakan mesin yang kompleks.
b. Indonesia mulai mengenal mesin cetak dan telegraf. Mengobarkan semangat juang
melalui media cetak koran lewat berita-berita. Dari situlah rakyat tersulut untuk
merebut kemerdekaan dari cengkeraman penjajah.

f. Dalam Pertahanan

Portugis memberikan pengaruh pertahanan yang banyak bagi indonesia seperti berikut
ini :
a. Mudahnya Indonesia pada abad ke 15 silam dimasuki penjajah karena minimnya
sistem pertahanan negara. Itu terbukti dengan mudahnya mereka dihasut oleh
penjajah. Namun setelah beberapa tahun lamanya dijajah, sistem pertahanan
Indonesia maju.
b. Selain itu tentara Indonesia semakin kuat dengan tambahan personil yang memiliki
kemampuan perang. Saat awal bangkit jumlah angkatan perang menembus angka
30000.
KELOMPOK 2

KOLONIALISME SPANYOL DI INDONESIA DAN PERLAWANAN RAKYAT


INDONESIA TERHADAP SPANYOL

1. Latar Belakang Kedatangan Spanyol ke Indonesia

a. Awal kedatangan Spanyol ke Indonesia.

Bangsa Spanyol merupakan salah satu bangsa yang melakukan penjelajahan


samudera. Bersama sama dengan Portugis, Spanyol menjadi salah satu pelopor penjelajahan
samudera. Berbagai penjelajah samudera dari Spanyol melakukan petualangan di lautan luas.
Untuk menghindari konflik yang mungkin timbul, kemudian diadakan Perjanjian Tordesilla
antara Spanyol dan Portugis yang mengatur mengenai penjelajahan samudera. Kedatangan
bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti oleh bangsa Spanyol. Ekspedisi
bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di
Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh raja Cebu, sebab pada waktu itu
Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan. Dalam pertentangan ini Magelhaen membantu
Cebu, namun harus dibayar mahal sebab dalam peperangan ini Magelhaen terbunuh.
Akhirnya Sebelum terjadi peperangan besar antara Portugis dan Spanyol maka
dilakukanlah perjanjian yang mana memperjelas perjanjian sebelumnya yaitu perjanjian
Saragosa pada 22 April 1529 isi dari perjanjian ini yaitu :
1) Spanyol harus meninggalkan Maluku yang lebih dahulu ditemukan oleh Portugis dan
sesuai dengan jalur pelayarannya.
2) Spanyol kembali ke Filiphina dan mendirikan Pusat kekuasaannya di sana bukan di
Maluku
3) Portugis tetap tinggal di Maluku dan bebas melakukan perdagangan
b. Spanyol Meninggalkan Maluku dan pergi menuju Filipina

Akhirnya demi kepentingan bersama dan memilimalisir peperangan antar bangsa


Eropa yang ada di Maluku antara Portugis dan Spanyol Akhirnya mengalah dan
menyetujuinya. Spanyol bergerak kearah selatan menuju Filiphina dan mendirikan pos
kekuasaan disana. Spanyol hanya menunggu waktu yang tepat agar Portugis dapat dikalahkan
dan meninggalkan Maluku tanpa harus berperang.
Peninggalan Spanyol di Indonesia :

Spanyol juga meninggalkan beberapa peninggalan yang masih ada hingga saat ini,
berikut ini adalah benda peninggalan Bangsa Spanyol di Indonesia:

1) Benteng Tahula di Tidore, Maluku Utara

2) Monumen di Tidore, Maluku Utara


2. Perkembangan Penjajahan Spanyol di Indonesia

Portugis dan Spanyol merupakan tumpuan kekuatan gereja Katholik Roma semenjak
perluasan wilayah yang dilakukan kesultanan Ottoman di Mediteraniapada abad ke-XV.
Selain itu Portugis dan Spanyol juga tempat pengungsian pengusaha dan tenaga-tenaga
terampil asal Konstantinopel ketika dikuasai kesultanan Ottoman dari Turki pada 1453.
Pemukiman tersebut menyertakan alih pengetahuan ekonomi dan maritim di Eropa Selatan.
Sejak itupun Portugis dan Spanyol menjadi adikuasa di Eropa. Alih pengetahuan diperoleh
dari pendatang asal Konstantinopel yang memungkinkan bagi kedua negeri Hispanik itu
melakukan perluasan wilayah-wilayah baru diluar daratan Eropa dan Mediterania. Sasaran
utama adalah Asia-Timur dan Asia-Tenggara.

Sekalipun Filipina tidak menghasilkan rempah-rempah, tetapi kedatangan Spanyol


digugusan kepulauan tersebut menimbulkan protes keras dari Portugis. Alasannya karena
gugusan kepulauan itu berada di bagian Barat, di lingkungan wilayahnya. Walau
mengkonsentrasikan perhatiannya di Amerika-Tengah, Spanyol tetap menghendaki konsesi
niaga rempah-rempah Maluku-Utara yang juga ingin didominasi Portugis. Tetapi Spanyol
terdesak oleh Portugis hingga harus mundur ke Filipina. Akibatnya Spanyol kehilangan
pengaruh di Sulawesi Utara yang sebelumnya menjadi kantong ekonomi dan menjalin
hubungan dengan masyarakat Minahasa. Peperangan di Filipina Selatan turut memengaruhi
perekonomian Spanyol.

3. Kolonisasi Spanyol di Nusantara

Awak kapal Trinidad yang ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan kemudian
dengan bantuan pelaut Minahasa dan Babontewu dari kerajaan Manado mereka dapat
meloloskan diri. Ke 12 pelaut ini kemudian berdiam dipedalaman Minahasa, ke Amurang
terus ke Pontak, kemudian setelah beberapa tahun mereka dapat melakukan kontak kembali
dengan armada Spanyol yang telah kembali ke Pilipina. 1522 Spanyol memulai kolonisasi di
Sulawesi Utara 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado. Minahasa memegang peranan
sebagai lumbung beras bagi Spanyol ketika melakukan usaha penguasaan total terhadap
Filipina.

a. Asal Nama Kema

Misionaris Belanda, Domine Jacobus Montanus dalam surat laporan perjalanannya


pada 17 November 1675, menyebutkan bahwa nama Kema, yang mengacu pada istilah
Spanyol, adalah nama pegunungan yang membentang dari Utara ke Selatan. Ia menulis
bahwa kata ‘Kima’ berasal dari bahasa Minahasa yang artinya Keong. Sedangkan pengertian
‘Kema’ yang berasal dari kata Spanyol, ‘Quema’ yaitu, nyala, atau juga menyalakan.
Pengertian itu dikaitkan dengan perbuatan pelaut Spanyol sering membuat onar membakar
daerah itu.
b. Pengenalan kuliner asal Spanyol di Minahasa

Peperangan di Filipina Selatan turut memengaruhi perekonomian Spanyol. Penyebab


utama kekalahan Spanyol juga akibat aksi pemberontakan pendayung yang melayani
kapalkapal Spanyol. Sistem perkapalan Spanyol bertumpu pada pendayung yang umumnya
terdiri dari budak-budak Spanyol. Biasanya kapal Spanyol dilayani sekitar 500 – 600
pendayung yang umumnya diambil dari penduduk wilayah yang dikuasai Spanyol. Umumnya
pemberontakan para pendayung terjadi bila ransum makanan menipis dan terlalu dibatasi
dalam pelayaran panjang, untuk mengatasinya Spanyol menyebarkan penanaman palawija
termasuk aneka ragam cabai (rica), jahe (goraka), kunyit dll. Kesemuanya di tanam pada
setiap wilayah yang dikuasai untuk persediaan logistik makanan awak kapal dan ratusan
pendayung.

c. Pergerakan Mengusir Penjajahan lawan Spanyol

Minahasa juga pernah berperang dengan Spanyol yang dimulai tahun 1617 dan
berakhir tahun 1645. Perang ini dipicu oleh ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang
Minahasa, terutama dalam hal perdagangan beras, sebagai komoditi utama waktu itu. Perang
terbuka terjadi nanti pada tahun 1644-1646. Akhir dari perang itu adalah kekalahan total
Spanyol, sehingga berhasil diusir oleh para waranei (ksatria-ksatria Minahasa).

d. Perjuangan Minahasa Melawan Spanyol

Ratu Oki berkisar pada tahun 1644 sampai 1683. Waktu itu, terjadi perang yang hebat
antara anak suku Tombatu (juga biasa disebut Toundanow atau Tonsawang) dengan para
orang-orang Spanyol. Perang itu dipicu oleh ketidaksenangan anak suku Tombatu terhadap
orang-orang Spanyol yang ingin menguasai perdagangan terutama terhadap komoditi beras,
yang kala itu merupakan hasil bumi andalan warga Kali. Di samping itu kemarahan juga
diakibatkan oleh kejahatan orang-orang Spanyol terhadap warga setempat, terutama kepada
para perempuannya. Perang itu telah mengakibatkan tewasnya 40 tentara Spanyol di Kali dan
Batu (lokasi Batu Lesung sekarang – red). Naasnya, di pihak anak suku Tombatu, telah
mengakibatkan tewasnya Panglima Monde bersama 9 orang tentaranya.

e. Perang Minahasa lawan Spanyol

Para pelaut awak kapal Spanyol berdiam di Minahasa dan bahkan membaur dengan
masyarakat. Mereka menikah dengan wanita-wanita Minahasa, sehingga keturunan mereka
menjadi bersaudara dengan warga pribumi. Tahun 1643 pecah perang Minaesa Serikat
melawan kerajaan Spanyol. dalam suatu peperangan di Tompaso, pasukan spanyol dibantu
pasukan Raja Loloda Mokoagouw II dipukul kalah, mundur oleh gabungan pasukan serikat
Minaesa, dikejar hingga dipantai tapi Tahun 1694 dalam suatu peperangan di Tompaso,
pasukan Raja Loloda Mokoagouw II dipukul kalah, mundur oleh gabungan pasukan serikat
Minahasa, dikejar hingga ke pantai tapi dicegah dan ditengahi oleh Residen V.O.C. Herman
Jansz Steynkuler.
4. Dampak Kolonialisasi Spanyol bagi ekonomi Indonesia

Diplomasi para pemimpin pemerintahan Walak mendekati Belanda berhasil mengusir


Spanyol dari Minahasa. Namun konsekwensi yang harus dialami adalah rintisan jalur niaga
laut di Pasifik hasil rintisan Spanyol sejak abad ke-17 terhenti dan memengaruhi
perekonomian Sulawesi Utara. Sebab jalur niaga ini sangat bermanfaat bagi penyebaran
komoditi eskpor ke Pasifik. Sejak itupun pelabuhan Manado menjadi sepi dan tidak
berkembang yang turut memengaruhi pengembangan kawasan Indonesia bagian Timur
hingga Pasifik Barat Daya. Dilain pihak, pelabuhan Manado hanya menjadi persinggahan
jalur niaga dari Selatan (berpusat di Surabaya, Tanjung Priok yang dibangun oleh Belanda
sejak abad keXVIII) ke Asia-Timur melalui lintasan Selat Makassar.

5. Garis Waktu Kolonialisasi

Adapun garis waktu Kolonialisasi Spanyol


1) 1521 Spanyol mendarat di Sulawesi Utara
2) 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado.
3) 1617 Gerakan perlawanan rakyat Minahasa di Sulawesi Utara untuk mengusir
kolonial Spanyol.
4) 1646 Spanyol di usir dari Minahasa dan Sulawesi Utara. Tahun selanjutnya Spanyol
masih mencoba memengaruhi kerajaan sekitar untuk merebut kembali Minahasa tapi
gagal, terakhir dengan mendukung Bolaang Mongondow yang berakhir tahun 1692.

6. Dampak Positif dan Dampak Negatif Kedatangan Spanyol


Adapun dampak Posif dan dampak negatif kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia
diantaranya:

a. Dampak Positif

1) Banyaknya dibangun pelabuhan-pelabuhan sehingga Indonesia menjadi pusat


perdagangan di Asia tenggara terutama di daerah Malaka.
2) Setelah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia banyak berdiri pusat-pasat Industri
yang dapat mengurangi angka penganguran di Indonesia.
3) Dibangunnya sarana jalan darat (jalan raya) sehingga antara kota yang satu dengan
yang lainnya terasa dekat.
b. Dampak Negatif
1) Masyarakat Indonesia merasa tertindas dengan kedatangan bangsa Eropa yang selalu
bersikap semena-mena terhadap bangsa Indonesia.
2) Terjadinya pemberontakan dimana-mana yang mengakibatkan banyak nya warga
Negara Indonesia yang meninggal.
3) Bangsa Eropa mengadu domba seluruh masyarakat Indonesia.
KELOMPOK 3
STRATEGI VOC MENGUASAI REMPAH-REMPAH DI
INDONESIA,MENGUASAI PERDAGANGAN DAN POLITIK DI INDONESIA

1. Sejarah Singkat Pembentukan VOC


Awalnya, tujuan utama bangsa Eropa terutama Belanda melakukan perjalanan menuju
Asia termasuk Nusantara adalah untuk melakukan jual-beli saja. Misi dagang tersebut
kemudian berkembang dengan keinginan bangsa Belanda untuk membentuk pemukiman
(kolonisasi) di Nusantara supaya perdagangan menjadi lebih mudah. Pada awal abad 16,
perdagangan rempah-rempah Nusantara didominasi oleh Portugis dan Spanyol. Namun,
perdagangan tersebut tidak efisien karena tidak mampu menyuplai permintaan yang terus
meningkat, terutama pada rempah-rempah jenis lada, hingga menyebabkan harga menjadi
meroket. Selain itu, pihak Portugis dan Spanyol saat itu (1580) sedang dalam keadaan perang
dengan Belanda, sehingga menyebabkan kekhawatiran bagi pihak Belanda.

2. Tujuan Pembentukan VOC


Tujuan utama dari pembentukan VOC telah tercantum dalam perundingan 15 Januari
1602, yakni “menimbulkan bencana bagi musuh dan guna keamanan tanah air”. Kata
“musuh” dalam perundingan tersebut mengacu pada bangsa Portugis dan Spanyol karena dua
negara tersebut saling bergabung menjadi satu kekuasaan dan hendak merebut dominasi
perdagangan di Asia (sebelumnya dikuasai oleh Belanda). Sehingga, melalui adanya VOC,
bangsa Belanda masih dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat Nusantara.

3. Strategi VOC dalam Menguasai Kekuasaan di Indonesia


Strategi VOC untuk menguasai wilayah Indonesia adalah menggunakan devide et
impera atau politik adu domba. Kongsi dagang Belanda yang diberi nama Vereenigde Oost
Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan “Perserikatan Maskapai Perdagangan
Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur”. VOC sendiri secara resmi didirikan di
Amsterdam.

4. Latar Belakang VOC dapat memonopoli perdagangan dan Politik di Indonesia


VOC akan berupaya memperuncing persoalan atau melakukan politik pecah belah
(divide et impera) dengan memihak salah satu kubu yang bersedia bekerja sama dengan
VOC, baik berupa mengakui kebijakan monopoli VOC, mengizinkan VOC menguasai
sebagian wilayah kerajaan, maupun dalam kasus yang ekstrem menyerahkan kedaularan
kepada VOC sebagaimana pernah terjadi di Surakarta pada tahun 1749. Dari penjealasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa latar belakang VOC akhirnya dapat memonopoli
perdagangan dan menguasai kerajaankerajaan di Indonesia karena masuk dan menguasai
istana dengan menggunakan politik devide et ampere.
KELOMPOK 4
KOLONIALISME PERANCIS DI INDONESIA DAN PERLAWANAN
RAKYAT

1. Latar Belakang Masuknya Perancis ke Indonesia


Sejak 1795, Negeri Belanda berada di bawah kekuasaan Perancis. Napoleon
Bonaparte mengangkat adiknya Louis, sebagai penguasa Negeri Belanda. Faktor-Faktor
Pendorong Bangsa Eropa dalam Penjelajahan Samudera Adanya keinginan mencari kekayaan
(gold), kekayaan yang dicari adalah rempah-rempah, Adanya keinginan menyebarkan agama
(gospel), Adanya keinginan mencari kejayaan (glory), Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Yang dilakukan bangsa Eropa dalam mengatasi Kesulitan tersebut adalah mereka
berusaha mencari jalan langsung menuju ke daerah penghasil rempah-rempah. Caranya,
dengan melakukan penjelajahan samudera.

2. Awal Kedatangan Perancis


Perancis mulai masuk ke Indonesia ketika Belanda masih menjajah Indonesiadan
VOC yang saat itu didirikan dan kemudian di bubarkan secara resmi pada tanggal 1 januari.
Belanda yang pada saat itu wilayah jajahan Perancis, sehingga segala bentuk kekuasaan
pemerintahan dan kebijakan-kebijakan diatur dan ditinjau langsung oleh Prancis. Belanda
dikuasai oleh Prancis karena ketika itu di Negara Belanda terjadi kekacauan yang disebabkan
oleh Napoleon Bonaparte yang telah berhasil menyingkirkan Raja Willem van Oranje.
Kerajaan Belanda sejak saat itu dipimpin oleh Raja Louis Napoleon.

3. Perlawanan Yang Dilakukan Oleh Rakyat


Dalam rangka menjalankan tugas sebagai Gubernur Jenderal, Daendels melakukan
beberapa langkah strategis dalam bidang pertahanan hingga social ekonomi. Berikut ini
adalah salah satu kebijakan Daendels dalam berbagai bidang. salah satu kebijakan daendels
adalah membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Provinsi Banten) sampai
Panarukan (ujung timur Pulau Jawa, Provinsi Jawa Timur) sepanjang kurang lebih 1.100 km.
Adapula kebijakan Daendels yang lainnya adalah meningkatkan penanaman tanaman yang
hasilnya laku di pasaran dunia.

Dalam menjalakan kebijakannya, Daendels mengerahkan rakyat untuk kerja rodi.


Dengan kerja rodi itu maka rakyat yang sudah jatuh miskin menjadi semakin menderita,
sampai banyak rakyat Hindia yang jatuh sakit bahkan tidak sedikit yang meninggal.
Akibatnya, timbul perlawanan-perlawanan di berbagai daerah baik yang dilakukan oleh
rakyat ataupun para raja-raja yang terkena dampak dari kebijakan Daendels salah satunya
adalah perlawanan yang dilakukan Raden Rangga di Jawa Tengah. Dengan demikian,kondisi
pada masa pemerintahan Daendels memicu terjadinya perlawanan-perlawanan di berbagai
daerah yang menentang kebijakan-kebijakan Daendels.
4. Akhir Kolonialisme Perancis Di Indonesia

Willem V dari Belanda berhasil lolos dari serangan Perancis dan melarikan diri ke
Inggris pada 1795.Ia tinggal di Kew dan memerintah dari sana. Lewat surat-surat Kew
terungkap, para pejabat jajahan Belanda diperintah untuk menyerahkan wilayah mereka ke
orang-orang Inggris sipaya tidak jatuh ke tangan Perancis.Maka sejak 1795, Inggris pun
berusaha merebut Nusantara dari Perancis.Dengan jatuhnya pangkalan utama Perancis di
Mauritius pada akhir 1810, posisi Inggris semakin kuat untuk merebut Indonesia.

5. Dampak Kolonialisme Terhadap Indonesia

Pada saat penjajahan bangsa-bangsa Eropa, banyak kerajaan di Indonesia yang


kehilangan wilayahnya yang dikarenakan oleh semakin kuatnya pengaruh bangsa Eropa di
Indonesia. Berikut adalah pengaruh kolonialisme terhadap pemerintahan kerajaan :
1. Pemerintah kolonial ikut campur tangan dalam pemerintahan Kerajaan.
2. Kedudukan raja terikat oleh struktur pemerintahan kolonial.
Dari adanya dampak tersebut, khususnya setelah perjuangan 1908 muncul kaum
terpelajar di Indonesia yang bersatu melawan bangsa Eropa, khususnya Belanda sehingga
Bangsa Indonesia dapat meraih kemerdekaannya dan membuat sistem pemerintahan
presidensial, karena dikhawatirkan jika pemerintahan tetap menjadikan raja sebagai
pemimpin akan terjadi pemusatan kekuasaan dan jika raja kembali dipengaruhi oleh politik
bangsa Eropa, maka Indonesia akan kembali jatuh.
KELOMPOK 5
KOLONIALISME INGGRIS DI INDONESIA DAN PERLAWANAN RAKYAT
INDONESIA TERHADAP INGGRIS

1. Latar belakang Belanda Menyerahkan Kekuasaanya Kepada Inggris

Sejak abad ke-17 para pedagang Inggris telah berdagang sampai ke daerah India, dan
mendirikan kongsi dagang yang bemama East india company (EIC) dengan daerah
operasinya adalah India. Pusat kekuasaan EIC adalah di Calcuta. India dan dari kota inilah
Inggris mulai meluaskan wilayahnya ke Asia tenggara. Pada abad ke-18 para pedagang
Inggris sudah banyak yang berdagang di Indonesia, sehingga sekaligus menjadi pesaing VOC
(Belanda). Bahkan sejak Belanda mejadi sekutu Perancis. Inggris selalu mengancam
kedudukan Belanda di Indonesia. Dan pada tahun 1811 Thomas Stamford Raffles telah
berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia. Namun, pada tahun 1816
John Fendall menyerahkan wilayah Indonesia kepada Belanda setelah ditandatanganinya
Convention of London tahun 1814. Setelah Deandels ditarik ke negeri Belanda, Jansens
diangkat menjadi Gubernur Jenderal atas wilayah Indonesia. Jansens baru mengetahui bahwa
tentara yang dibentuk Deandels sangatlah lemah. Sedangkan untuk mempercayakan
pertahanan atas Pulau Jawa kepada raja-raja di Jawa sangatlah tidak mungkin, karena raja-
raja tersebut sangat anti kepada Deandels dan memusuhi Belanda.

2. Kolonialisme Inggris di Indonesia


Sebuah pendudukan atau penjajahan yang dilakukan oleh sebuah kekuatan besar suatu
negara terhadap negara atau daerah lain tentu memiliki sebab atau latar belakangnya.
beberapa hal yang menyebabkan Inggris menduduki Indonesia (Nusantara), meliputi :
contingental stengsel dan penyerbuan Ingris di Pulau Jawa.

3. Kebijakan Pemerintahan Thomas Stamford Raffles di Indonesia


Peristiwa Belanda menyerah kepada Inggris melalui Kapitulasi Tuntang (1811),
menjadi awal pendudukan kolonial Inggris di Indonesia. Thomas Stamford Raffles diangkat
menjadi Letnan Gubernur EIC di Indonesia. Ia memegang pemerintahan selama lima tahun
(1811-1816) dengan membawa perubahan berasas liberal. Pendudukan Inggris atas wilayah
Indonesia tidak berbeda dengan penjajahan bangsa Eropa lainnya. Raffles banyak
mengadakan perubahan-perubahan, baik di bidang ekonomi maupun pemerintahan. Raffles
bermaksud menerapkan politik kolonial seperti yang dijalankan oleh Inggris di India.
Kebijakan Daendels yang dikenal dengan nama Contingenten diganti dengan sistem sewa
tanah (Landrent).
4. Berakhirnya Kekuasaan Thomas S. Raffles
Berakhirnya pemerintah Raffles di Indonesia ditandai dengan adanya Convention of
London pada tahun 1814. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh wakil-wakil Belanda dan
Inggris yang isinya sebagai berikut:
1. Indonesia dikembalikan kepada Belanda.

2. Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana, tetap ditangan Inggris.
3.Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan
kepada Belanda sebagai gantinya.

Raffles yang sudah terlanjur tertarik kepada Indonesia sangat menyesalkan lahirnya
Convention of London. Akan tetapi, Raffles cukup senang karena bukan ia yang harus
menyerahkan kekuasaan kepada Belanda, melainkan penggantinya yaitu John Fendall, yang
berkuasa hanya lima hari. Raffles kemudian diangkat menjadi gubernur di Bengkulu yang
meliputi wilayah Bangka dan Belitung. Karena pemerintahan Raffles berada di antara dua
masa penjajahan Belanda, pemerintahan Inggris itu disebut sebagai masa interregnum (masa
sisipan).

5. Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Inggris.

Pemberontakan ini disebabkan oleh kekhawatiran pasukan sepoy yang kemungkinan


ditinggalkan Inggris sehingga tidak dapat pulang ke negaranya yaitu India setelah kembalinya
kekuasaan Belanda di Eropa dari Perancis. Pasukan Sepoy adalah pasukan sukarela dari India
yang di bawa Inggris ke Indonesia untuk membersihkan tanah Jawa dari orang-orang
Belanda.Agar mereka selamat dari orang orang Indonesia dan pasukan Belanda maka
mereka menjalin dukungan terhadap para pangeran dan dukungan kraton guna melawan
Inggris. usaha kaum sepoy yang dipimpin Dhaugkul Syihk berhasil mendekati para pangeran
khususnya Pakubuwono VI yang ingin meningkatkan hegemoni atas Jawa dengan harapan
anaknya dapat 14 menjadi Sultan di Yogyakarta dan P. Mangkubumi menjadi penguasa
Surakarta. Tetapi usaha ini tidak mendapat dukungan dari Sultan/ kraton. Akibatnya kaum
sepoy akan ditembak mati oleh Inggris bila melakukan persekongkolan sedangkan P.
Mangkubumi dibiarkan tertangkap Inggris walau Pakubuwono berjanji akan melindunginya.

Anda mungkin juga menyukai