Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fairuz Disya

NRP : 6007202014
Review Paper 1
Title : Analysis of vibration monitoring data of an onshore wind turbine under
different operational conditions
(Engineering structure, q1)

1. Novelty
Pemantauan getaran pada turbin angin yang diteliti dioperasikan pada keadan operasi normal
1,5 MW. Dengan studi ini, turbin angin dioperasikan dengan beberapa kondisi operasi yang berbeda.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui respon getaran yang bisa digunakan sebagai dasar untuk
menentukan desain struktur, validasi modal, dan mendiagnosis kerusakan turbin angin. Kondisi-kondisi
operasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Metode yang digunakan untuk menganalisa getaran turbin angin adalah dengan menginstal
sensor kecepatan untuk mendapatkan kecepatan depan belakang (FA) dan sisi samping (SS), hasil dari
sensor ini digunakan untuk mengkonversi ke getaran. Selain itu, digunakan metode analisa modal
untuk mengetahui frekuensi natural dan damping ratio.
2. Main or major result/findings
Dari studi ini didapatkan hubungan antarparameter. Pada awalnya kecepatan putaran meningkat
seiring kenaikan kecepatan angin sampai di kecepatan 0-11 m/s kemudian kecepatan putaran konstan
pada 17,3 rpm. Hubungan antara kecepatan putaran dengan pitch angle adalah Ketika kecepatan
putaran 4 rpm maka turbin dalam keadaan shutdown. Ketika kecepata putaran lebih dari 16 rpm maka
pitch angle turbin adalah 0o. Hubungan pitch angle dengan kecepata angin hampir sama dengan
hubungan antara pitch angle dengan kecpatan putaran. Apabila kecepatan angin terlalu kecil maka
turbin dalam keadaan shutdown.
Respon dari studi ini adalah kecepatan getaran pada tower turbin angin bagian atas. Berikut
kecepatan getaran terhadap kondisi-kondisi yang ditetapkan. pada konidi standby kasus 2
menyebabkan kecepatan getaran tower paling kecil, sebaliknya kecapatan getaran tower paling besar
disebabkan oleh kondisi 6. Dalam kasus 6, kecepatan getaran dalam arah SS secara signifikan lebih
besar daripada kecepatan getaran dalam arah FA. Selain itu, baik untuk arah FA dan SS, diskrit
kecepatan getaran case 1 dan case 2 kecil. Perbedaan antara nilai rata-rata kecepatan getaran kasus 3,
kasus 4 dan kasus 5 kecil, tetapi diskrit kecepatan getaran kasus 3 adalah yang terbesar. Keleluasaan
kecepatan getaran pada case 6 lebih besar pada arah FA.

Pada studi ini juga didapatkan hubungan frekuensi natural orde pertama dengan kondisi-kondisi
yang ditetapkan. Frekuensi natural orde pertama dalam arah FA dan arah SS keduanya memiliki variasi
kecil dalam kondisi operasional yang berbeda. Untuk arah FA, nilai frekuensi natural orde pertama dari
case 1 (kondisi shutdown) dan case 2 (kondisi standby) sangat kecil dan memiliki range variasi yang
sempit. Kasus 3 (kondisi transisi startup dan shutdown), case 4 (kondisi kecepatan rotasi yang
terhubung dengan grid), case 5 (kondisi kecepatan rotasi sedang) dan case 6 (kondisi kecepatan rotasi
terukur) adalah semua kondisi operasional, dan Nilai frekuensi natural urutan pertama dari kasus-kasus
ini sedikit lebih besar. Hal ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa sudu-sudu berputar ketika turbin
angin beroperasi, dan kekakuan sudu-sudu meningkat karena gaya gravitasi dan sentrifugal, yang
menyebabkan efek pengerasan sentrifugal dan mempengaruhi karakteristik dinamik dari turbin angin
itu sendiri.
3. Conclusion
Kecepatan angin dan kecepatan putaran yang terlalu kecil menyebabkan turbin angin menjadi kondisi
shutdown. Kecapatan putaran akan konstan saat kecepatan angin mencapai lebih dari 11 m/s.
Kecepatan getaran tertinggi didapatkan dari kasus 6, dan terendah oleh kasus 2. Variasi frekuensi
natural orde pertama memiliki variasi kecil pada kedua arah kecepatan FA dan SS.
Review Paper 2
Title : Vibration damping of an offshore wind turbine by optimally
calibrated pendulum absorber with shunted electromagnetic
transducer
(Journal of Sound and Vibration, q1)

1. Novelty
Untuk meredam tower turbin angin, digunakan pendulum absorber berupa shunted electromagnetic
transducer dengan seri RLC (resistive-capacitive-inductive) menggantikan viscous dashpot dari
pendulum absorber. Performa pendulum absorber diuji pada aero-hydro-servo-elastic 14-dof atau
pada kondisi sebenarnya.
2. Main or Major Result/Finding
Kalibrasi pendulum absorber yaitu rasio massa absorber dengan massa utama, rasio kekakuan
pegas absorber dengan kekakuan pegas sistem, rasio damping menggunakan metode root locus.
Pendulum absorber memiliki 3-dof dengan asumsi bergerak secara planar. Semua dinyatakan
dengan rasio sehingga tanpa dimensi. Didapatkan dari kalibrasi, nilai ∆ v=0,0674 (perubahan
amplitudo getaran modal di seluruh titik pendulum). Pendulum absorber diuji pada 6 kondisi atau
pembebanan kombinasi dari angin dan ombak.

Berikut merupakan performa absorber pendulum pada sistem turbin angin 14-dof
Getaran dari tower arah SS sepenuhnya didominasi oleh mode dasar karena redaman
aerodinamis yang sangat rendah pada arah ini. Puncak spektral yang sesuai dengan mode SS dasar
berkurang secara signifikan saat peredam dipasang. Puncak spektral yang sesuai dengan kasus
dengan transduser EM sedikit lebih rendah daripada viscous dashpot. Penyerap tidak berpengaruh
pada puncak spektral lainnya termasuk frekuensi eigen SS tower ke-2 dan ke-3. Pada arah FA
Kedua peredam masih efektif mengurangi puncak spektral. Dengan memperbesar grafik, dapat
dilihat bahwa puncak yang sesuai dengan transduser EM sebenarnya sedikit lebih rendah daripada
untuk penyerap dashpot. Meskipun fokus utamanya ada pada getaran arah SS, dan peredam telah
dikalibrasi secara optimal ke mode SS dasar, akan tetapi juga diamati untuk getaran arah FA.
Berdasarkan tabel 4 kedua peredam secara signifikan mengurangi deviasi standar getaran SS
untuk semua LC, dengan rasio reduksi (ditunjukkan dalam tanda kurung) berkisar antara 38,8%
hingga 66,8%. Penyerap pendulum dengan transduser EM shunt selalu memiliki pengurangan
deviasi standar dibandingkan dengan viscous dashpot, yang menunjukkan efek redaman yang
unggul secara konsisten dari penyerap pendulum tambahan yang diusulkan. Pengurangan oleh
peredam getaran arah FA sangat kecil, berkisar antara 0,37% hingga 5,62%, karena redaman
aerodinamis tinggi yang sudah ada. Namun, EM pendulum absorber juga sedikit mengungguli
dashpot viscous dalam mengurangi getaran FA untuk semua LC.
3. Conclusion
Didapatkan dari kalibrasi, nilai ∆ v=0,0674 (perubahan amplitudo getaran modal di seluruh titik
pendulum). Kedua pendulum absorber mengurangi getaran secara signifikan akan tetapi EM
pendulum absorber lebih baik dalam menyerap getaran daripada viscous dashpot.

Anda mungkin juga menyukai