Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...

P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

FORM REVIEW ARTIKEL


Judul Artikel: PERILAKU KOMUNIKASI PELAKU UMKM KULINER
DALAM PENGGUNAAN INTERNET

1 Artikel ini memberikan kontribusi pada Ya sudah


body of knowledge yang berhubungan
dengan Jurnal Ilmu Komunikasi
2 Topik artikel ini relevan, aktual, menarik Ya sudah
bagi pembaca, dan sesuai dengan ruang
lingkup (scope) Jurnal Ilmu Komunikasi.
3 Rational atau logika berpikir disusun dengan Konsep teori perlu disusun
baik, berdasarkan pada teori atau isu yang Kembali
menarik.
4 Artikel merupakan tulisan asli dan Ya sudah
mengandung kebaruan pada bidang
keilmuan Komunikasi.
5 Judul artikel sesuai dengan isi, informatif, Ya sudah
efektif, dan menarik perhatian pembaca
6 Abstrak bersifat informatif, terdiri dari: latar Abstrak perlu ditambahkan
belakang permasalahan singkat, metode, kontribusi penelitian
hasil, dan kontribusi penelitian.
7 Kata kunci mencerminkan istilah penting Ya sudah, namun perlu diurutkan
dalam artikel. sesuai abjad
8 Pendahuluan menyajikan informasi latar Pendahuluan perlu diperbaiki,
belakang yang relevan, meringkas hal-hal tambahkan penelitian
yang mendasar, membahas penelitian sebelumnya guna menemukan
sebelumnya secara kritis, dan gap dan novelty
menyampaikan dengan jelas kesenjangan
(gap) yang akan diisi dengan penelitian.
9 Artikel telah mereview artikel dari jurnal Belum mencukupi
yang relevan dan mencukupi.
10 Metode penelitian dipaparkan dengan jelas, Ya namun perlu ditambah dan
rinci, dan diterapkan dengan benar. lebih dioperasionalisasikan
11 Diskusi atau pembahasan didasarkan pada Diskusi perlu diperbaiki dengan
analisis data; hasil tidak dibesar-besarkan menambahkan perbandingan
(overgeneralized), implikasi penelitian juga penelitian sejenis dan dikaitkan
ditulis dengan jelas dengan konsep toeri yang
digunakan
12 Isi artikel bersifat inovatif, padat, terstruktur, Cukup baik, namun perlu dibuat
logis, dan ‘bunyi’. lebih terstruktur
13 Artikel menggunakan instrument pendukung Ya sudah
yang digunakan untuk menganalisis temuan
penelitian.
14 Kesimpulan menjawab tujuan penelitian dan Kesimpulan perlu ditambahkan
menjelaskan temuan penelitian. konsep teori yang digunakan
15 Artikel memiliki kontribusi penelitian dapat Kontribusi belum terlihat
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

berupa
konsep/teori/metode/implementasi/kebijakan
16 Referensi ditampilkan tanpa ada yang hilang Belum, perlu ditambahkan dan
dan gaya penulisan referensi diikuti dengan menggunakan Mendeley
baik (lebih 80% referensi berasal dari jurnal
ilmiah). Penulisan referensi menggunakan
Mendeley.
17 Artikel ditulis dengan bahasa yang baik dan Masih ditemukan kosa kata yang
mudah dipahami, menggunakan gaya belum sesuai
penulisan akademik; menggunakan kosa
kata teknis dengan benar, tidak ada
kesalahan tata bahasa.
18 Komentar untuk Penulis Tambahkan jumlah kata,
minimal 6000 tidak termasuk
informasi pribadi, abstrak, dan
daftar pustaka
19 Rekomendasi Dipertimbangkan Kembali
a. Diterima (Accept Submission) Setelah Revisi Minor (Revisions
b. Dipertimbangkan Kembali Setelah Required).
Revisi Minor (Revisions Required).
c. Dipertimbangkan Kembali Setelah
Dilakukan Revisi Mayor (Resubmit for
Review)
d. Ditolak (Decline Submission)

PERILAKU KOMUNIKASI PELAKU UMKM KULINER DALAM


PENGGUNAAN INTERNET

ABSTRACT
Entrepreneur of the small and medium business( SMEs) currently were faced with information
technology especially the Internet. This becomes a challenge and opportunity for Entrepreneur
of the SMEs to maintain and increase the business so that can reach the high competitiveness.
This study was conducted on west Jakarta and Tangerang city using a survey method with
cluster random sampling techniques. Two hundred samples were analyzed to fulfill the
requirements of Structural Equation Modeling (SEM) statistical tests. This aims to (1) analyze
communication behavior of the SMEs Entrepreneur in internet utilization (2) analyze factors
that influence communication behavior of the SMEs Entrepreneur such internet facilities,
internet information source and non internet information source. The results of the study show
that: (1) the behaviour of the SMEs Entrepreneur is high, and (2) factors that influence the
behaviour of the SMEs Entrepreneur are internet facilities, internet information source and
non internet information source.
Keywords :Internet, SMEs Entrepreneur, Communication Behavior, Internet Benefit

ABSTRAK
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) saat ini dihadapkan pada kemajuan
teknologi informasi khususnya internet. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi
pelaku UMKM untuk mempertahankan dan memajukan usaha sehingga dapat memiliki daya
saing unggul. Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan di dua lokasi yaitu
Jakarta Barat dan Kota Tangerang dengan teknik cluster random sampling. Jumlah sampel pada
penelitian ini 200 orang sesuai dengan ketentuan uji Structural Equation Modeling (SEM).
Tujuan penelitian ini adalah untuk (a) menganalisis perilaku komunikasi pelaku UMKM dalam
menggunakan internet, (b) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasi
pelaku UMKM antara lain fasilitas internet, tingkat kemanfaatan sumber informasi internet dan
non internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perilaku komunikasi pelaku UMKM
dalam menggunakan internet tinggi, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasi
adalah fasilitas internet yang memadai, dan akses informasi yang dilakukan pelaku usaha dari
sumber informasi internet dan sumber informasi internet non internet cukup optimal.
Kata Kunci : internet, usaha mikro, kecil dan menengah, pemanfaatan internet, perilaku
komunikasi

PENDAHULUAN Pengembangan UMKM Bank


Indonesia, 2016). Pada tahun 2018
Kegiatan usaha para pelaku usaha
meningkat menjadi menjadi 60%
mikro, kecil dan menengah (UMKM) di
dengan total nilai sebesar 8,400 triliun
Indonesia masih didominasi oleh cara
rupiah. (Nurfadilah, 2018). Sedangkan
konvensional disaat perkembangan
jumlah tenaga kerja UMKM dan unit
teknologi informasi berkembang pesat.
besar di Indonesia mencapai 97 persen
Data dari Kementerian Komunikasi dan
dari total tenaga kerja atau sebanyak
Informatika menunjukkan bahwa pelaku
116.978.631 dengan jumlah unit usaha
UMKM yang berjualan online sebanyak
sebanyak 64 juta unit usaha (Jayani,
9,6 juta atau sebesar 17,1 persen.
2020). Di Indonesia, sektor UMKM
(Annur CM, 2019). Keberadaan usaha
bahkan menjadi tumpuan kehidupan
mikro, kecil dan menengah (UMKM)
yang semakin besar sejak terjadinya
telah terbukti memberikan kontribusi
krisis ekonomi yang dimulai pada tahun
nyata dalam pembangunan ekonomi
1997. Dengan kondisi tersebut, jumlah
nasional melalui penyerapan tenaga
UMKM di Indonesia mengalami
kerja dan Pertumbuhan Domestik Bruto
peningkatan, pada tahun 2010 jumlah
(PDB). Namun, kemampuan usaha
UMKM adalah 53 juta unit meningkat
UMKM perlu ditingkatkan karena
menjadi 55 juta unit pada tahun 2011,
Teknologi Informasi dan Komunikasi
dan pada tahun 2013 meningkat
(TIK) telah menjadi tantangan bagi
menjadi 57 juta. (Departemen Koperasi,
keberlanjutan usaha. Peran UMKM
2013). Pada tahun 2017 jumlah UMKM
dalam penyerapan tenaga kerja selalu
meningkat pesat menjadi 59,2 juta unit.
mengalami peningkatan sehingga
(Yuliani, 2017). Peningkatan jumlah
UMKM merupakan ujung tombak
UMKM tersebut tentu perlu diimbangi
perekonomian Indonesia. Pada tahun
dengan kualitas usaha yang dijalankan
2016 UMKM mampu menyumbangkan
agar memiliki daya saing dan mampu
5,440 triliun rupiah atau 57,6% terhadap
berkompetisi di pasar global yang cepat
PDB nasional (Departemen
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

berubah. Saat ini UMKM dihadapkan media baru melalui internet


pada tantangan ekonomi global dan arus sebagaimana Kaplan and Haenlein
informasi berbasis teknologi informasi (2010), Barnes (2010) dalam Cesaroni
yang semakin pesat sehingga UMKM dan Consoli (2015) menyatakan bahwa
harus memiliki kemampuan penggunaan media sosial tidak
berkompetisi dengan pengusaha- memerlukan investasi yang besar.
pengusaha lain. Kasali (2017) Walaupun biaya investasinya kecil
menjelaskan bahwa persaingan usaha namun menghasilkan efisiensi yang
bukan hanya datang dari luar negeri besar dibandingkan menggunakan
bahkan saat ini banyak lawan-lawan media tradisional. Kemudahan tersebut
yang tidak terlihat (silent readers) yang menyebabkan jumlah pengguna
sebagai kompetitor melayani konsumen media sosial terus meningkat. Pada
melalui smartphone secara online. tahun 2019 data menunjukkan bahwa
Ketatnya persaingan usaha disebabkan pengguna media sosial aktif sebanyak
oleh penggunaan TIK di Indonesia 150 juta orang sebesar 56% dari total
khususnya internet secara cepat dan populasi (Websindo, 2019).
pesat. Hasil analisis yang dilakukan
Salah satu indikator peningkatan Cesaroni dan Consoli (2015)
pemanfaatan internet adalah banyaknya menyebutkan bahwa 79 persen para
jumlah pengguna di Indonesia sangat pelaku usaha kecil menggunakan
besar mencapai 196,71 juta orang. facebook selebihnya menggunakan
(APJII, 2020). Banyaknya pengguna aplikasi media sosial lain seperti twitter,
internet disertai dengan hadirnya blog, youtube, skype dan aplikasi
perangkat teknologi komunikasi seperti sejenis. Seiring dengan perkembangan
handphone atau smartphone secara TIK tersebut maka penggunaan dan
massif. Data pengguna handphone di pemanfaatan TIK khususnya internet
Indonesia mencapai 355,5 juta dari total menjadi sebuah tantangan dan peluang
populasi penduduk 268,2 juta jiwa. Hal bagi pelaku usaha UMKM untuk
ini berarti setiap orang memiliki lebih mempertahankan kegiatan usaha. Dalam
dari satu gawai. (Websindo, 2019). Hal menghadapi Masyarakat Ekonomi
ini sejalan dengan penelitian Balitbang ASEAN (MEA) yang telah dipersiapkan
SDM Kominfo bahwa kepemilikan TIK oleh negara-negara anggota ASEAN,
seperti smartphone dan sejenisnya telah UMKM dihadapkan kepada persaingan
merata bahkan terus meningkat setiap produk-produk luar negeri yang lebih
tahun. (Dhahir, 2019). Ketersediaan besar dan kompetitif sehingga dengan
berbagai fasilitas di internet khususnya tersedianya TIK, UMKM dituntut untuk
media sosial seperti twitter, facebook, dapat memperluas akses informasi pasar
instagram, youtube, email dan website dan pemasaran yang mampu
merupakan faktor pendukung menghasilkan produk sesuai dengan
bertambahnya jumlah pengguna internet permintaan pasar secara global sehingga
yang dapat memberikan kemudahan akan menambah daya saing lebih
dalam berkomunikasi. Karakteristik unggul. Akses informasi dan pemasaran
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

melalui media komunikasi internet penelitian ini bersumber dari data dinas
merupakan salah satu pendukung koperasi dan UMKM setempat dan
kegiatan yang sangat penting bagi lebih spesifik dari aplikasi e-commerce
perusahaan termasuk pelaku UMKM Go Food dan Grab Food. Teknik
sebagaimana hasil penelitian Llull et al. pengambilan data dilakukan melalui
(2007) bahwa internet merupakan alat kuisioner, observasi dan wawancara
strategis bisnis yang menempatkan kepada responden. Analisis kuantitiaf
revolusi informasi dalam jangkauan menggunakan statistik yang meliputi:
UKM sehingga memberikan banyak statistik deskkriptif dan menggunakan
peluang untuk berkompetisi dalam Structural Equation Model (SEM).
perubahan pasar yang sangat cepat. Hasil uji validitas dan realibilitas
Penelitian ini bertujuan untuk instrumen masing-masing sebagai
menganalisis faktor –faktor yang berikut 0,365 - 0,944 dan 0,726 – 0,946.
mempengaruhi perilaku pelaku UMKM
dalam menggunakan internet untuk
kegiatan usahanya. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perilaku komunikasi pelaku usaha
METODOLOGI PENELITIAN dalam menggunakan internet termasuk
dalam kategori tinggi (nilai rataan 64,5).
Penelitian ini dirancang Tingginya perilaku komunikasi ini
menggunakan metode penelitian survei. disebabkan oleh intensifnya
Penelitian ini dilakukan di Jakarta Barat penggunaan internet oleh para pelaku
Provinsi DKI dan kota Tangerang usaha dalam mengakses informasi baik
Provinsi Banten. Pemilihan lokasi untuk keperluan usaha, akses berita
berdasarkan pertimbangan bahwa maupun komunikasi. Penggunaan
pertama, wilayah tersebut memiliki internet secara intensif ini disebabkan
perkembangan jumlah UMKM yang dukungan fasilitas internet yang dimiliki
cukup pesat, kedua memiliki jenis usaha seperti kepemilikan teknologi perangkat
UMKM kuliner terbanyak setelah handphone atau smartphone maupun
bidang fashion. Pengambilan sampel komputer atau laptop. Sebagian besar
pada penelitian ini dilakukan secara pelaku usaha memiliki paling sedikit
cluster sampling dengan jumlah satu handphone dan selebihnya
sebanyak 200 sample sehingga memiliki lebih dari satu perangkat
memenuhi kriteria SEM dalam estimasi teknologi. Faktor lain yang mendukung
dan interpretasi hasil penelitian yaitu perilaku komunikasi dalam penggunaan
antara 100-200 sampel. (Hair et al, internet adalah mayoritas usia pelaku
1998). Unit analisis dalam penelitian ini usaha masuk dalam kategori muda yaitu
adalah pelaku usaha yang (a) 28 tahun dengan tingkat pendidikan
menggeluti usaha kuliner skala mikro, sebagian besar adalah pendidikan
kecil dan menengah, (b) menggunakan tingkat menengah (SM
TIK dan memanfaatkan internet sebagai
media usaha. Jumlah populasi pada
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

A) (54%). Terdapat sejumlah memuat gabungan atau kombinasi


indikator dalam menentukan perilaku antara teks, gambar dan video, (e)
komunikasi pengguna internet yaitu memuat informasi (100%), artinya
kepemilihan media, kesesuaian konten media yang dipilih berisi informasi
promosi, membuat blog dan yang diperlukan oleh pelaku usaha dan
penggunaan transaksi. Gambaran (f) menyenangkan (98,5%), artinya
sebaran peubah perilaku komunikasi media yang dipilih memberikan hiburan
dapat dilihat pada Tabel 1. Perilaku dan kemudahan berkomunikasi. Hasil
komunikasi pelaku usaha berdasarkan penelitian pada aspek kesesuaian konten
penilitan pada aspek kepemilihan media promosi berada pada kategori sedang
berada pada kategori sangat tinggi (rataan skor 54,2). Hal ini menunjukkan
(rataan skor 99,7). Hal ini menunjukkan bahwa para pelaku usaha menganggap
bahwa para pelaku usaha dalam cukup sesuai konten yang disajikan
memilih media untuk mencari dan media untuk promosi. Dari beberapa
mengakses serta mendistribusikan jenis media yang digunakan para pelaku
informasi sangat mudah dilakukan. usaha untuk keperluan promosi hanya
Ragam dan banyaknya jenis media dua jenis media yang paling banyak
seperti website, media sosial dan digunakan yaitu instagram dan
marketplace yang tersedia memberikan facebook. Hal ini sejalan dengan hasil
keleluasaan dan kebebasan bagi pelaku penelitian Cesaroni dan Consoli (2015)
usaha dalam memilih jenis media sesuai menyebutkan bahwa sebagian besar 79
dengan kebutuhannya. Sebagian besar persen para pelaku usaha kecil
para pelaku usaha memiliki media menggunakan facebook selebihnya
paling sedikit dua sampai tiga jenis adalah aplikasi media sosial lain.
media dan telah menggunakan media Penelitian lain menyebutkan bahwa
tersebut rata-rata dalam waktu empat penggunaan aplikasi media sosial yang
tahun. Hasil wawancara diperoleh paling banyak digunakan dan
informasi bahwa beberapa kriteria yang dimanfaatkan pelaku usaha adalah
dipilih oleh pelaku usaha dalam instagram, whatsapp dan facebook. Hal
memilih media adalah (a) kemudahan ini terlihat dari data yang disajikan oleh
(100%), artinya media yang dipilih Mudassir (2019) bahwa selain
mudah digunakan saat mulai diinstal facebook, instagram merupakan media
dan dioperasikan, (b) menarik (98,5%), sosial yang paling banyak digunakan di
media yang dipilih memiliki daya tarik Indonesia dengan jumlah pengguna
dari sisi tampilan dan fitur atau fasilitas mencapai 56 juta penduduk atau 20,97
yang tersedia, (c) sesuai kebutuhan persen dari total jumlah penduduk di
(99%), artinya ketersediaan informasi tanah air bahkan negara Indonesia
dalam media yang dipilih sesuai dengan merupakan negara peringkat keempat
kebutuhan dan selera pelaku usaha, (d) pengguna instagram terbesar setelah
multimedia (99,5%), media yang dipilih Amerika, Brazil dan India.
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

Tabel 1. Sebaran responden berdasarkan peubah perilaku komunikasi di Jakarta Barat dan
Tangerang
Lokasi
Gabungan
Perilaku Jakarta Tangerang
Kategori
Komunikasi Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
(n) (%) (n) (%) (n) (%)
Kepemilihan media Sangat rendah 0 0 0 0 0 0
Rataan Skor 99,7
Rendah 0 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 0 0 0 0
Tinggi 0 0 0 0 0 0
Sangat tinggi 81 100 119 100 200 100
Jumlah 81 100 119 100 200 100
Kesesuaian konten Sangat rendah 3 3,7 1 0,8 4 2,0
Rataan skor 54,2
Rendah 9 11,1 12 10,1 21 10,5
Sedang 54 66,7 65 54,6 119 59,5
Tinggi 10 12,3 37 31,1 47 23,5
Sangat tinggi 5 6,2 4 3,4 9 4,5
Jumlah 1 100,0 1 100.0 200 100,0
Membuat blog Sangat rendah 2 2,5 5 4,2 7 3,5
Rataan Skor 57,6
Rendah 14 17,3 24 20,2 38 19,0
Sedang 29 35,8 45 37,8 74 37,0
Tinggi 18 22,2 29 24.4 47 23,5
Sangat tinggi 18 22,2 16 13,4 34 17,0
Jumlah 81 100,0 119 100,0 200 100,0
Penggunaan Transaksi Sangat rendah 13 16,0 25 21,0 38 19,0
Rataan Skor 46,5
Rendah 21 25,9 31 26,1 52 26,0
Sedang 22 27,2 42 35,3 64 32,0
Tinggi 17 21,0 15 12,6 32 16,0
Sangat tinggi 8 9,9 6 5,0 14 7,0
Jumlah 1 100,0 1 100,0 200 100,0
Total Rataan 64,5
Keterangan : rentang skor : sangat rendah 0-20, rendah 21-40, sedang 41-60, tinggi 61-80, sangat tinggi
81-100. Sumber: Olahan penelitian, (2019)
Indikator kemampuan membuat Tidak hanya secara teknis, dari aspek
blog berada pada kategori sedang pengetahuan yang berkaitan dengan
(rataan skor 57,6). Secara khusus website para pelaku usaha sebagian
kemampuan pelaku usaha membuat besar tidak memahami istilah-istilah
website secara teknis masih rendah, hal website seperti hosting (sewa server),
ini diperkuat dengan hasil wawancara domain (alamat web/blog) atau url
bahwa hampir seluruh pelaku usaha (uniform resources locator) dan
tidak memiliki website pribadi baik sejenisnya. Namun demikian
yang tidak berbayar maupun berbayar. kemampuan pelaku usaha secara umum
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

dalam mengoperasikan handphone atau informasi dalam proses membuat,


smartphone untuk mengakses dan berkomunikasi dan memberikan nilai
mendistribusikan informasi di media kepada pelanggan.
sosial atau marketplace termasuk baik Indikator penggunaan transaksi
seperti kemampuan mengunggah berada pada kategori sedang (rataan
(upload), mengunduh (download), skor 46,5). Seiring dengan
mencari (searching), menjelajah perkembangan teknologi informasi,
(browsing) dan mengedit foto, gambar transaksi usaha khususnya metode
bahkan video. Hasil wawancara dengan pembayaran telah mengalami
pelaku usaha menjelaskan bahwa untuk pergeseran yang sangat maju dari cara
melakukan promosi sebuah produk, manual atau tunai sampai penggunaan
tidak perlu memiliki kemampuan teknis transaksi non tunai. Pelaku usaha dalam
dengan membuat website secara khusus, penelitian ini lebih banyak
karena saat ini banyak aplikasi media menggunakan dua metode pembayaran
sosial dan marketplace yang dapat dalam transaksi usaha yaitu manual atau
digunakan dengan mudah, disamping bayar tunai/cash dan online melaui
itu untuk membuat website pribadi penggunaan fasilitas pembayaran
diperlukan waktu untuk belajar dan juga seperti ATM, sms banking, dan e-
diperlukan biaya. Untuk money seperti aplikasi gopay atau
mempromosikan sebuah produk grabpay. Namun sebagian besar pelaku
menurut pengakuan pelaku usaha cukup usaha dalam memanfaatkan transaksi
sederhana yaitu dengan cara mengambil non tunai lebih banyak menggunakan
gambar produk kemudian memberikan ATM dan e-money. Hal ini dikarenakan
keterangan dan penjelasan produk lalu hampir seluruh pelaku usaha memiliki
menguploadnya di media sosial atau alat pembayaran ATM dan setiap
media lainnya seperti Gofood. Hal itu pelaku usaha memiliki telepon genggam
sejalan dengan penelitian bahwa untuk memanfaatkan e-money sebagai
penggunaan TIK dapat meningkatkan alat transaksi seperti Gopay atau
transformasi bisnis melalui kecepatan, Grabpay pada aplikasi Gojek dan Grab.
ketepatan dan efisiensi pertukaran Hasil uji SEM menunjukkan
informasi dalam jumlah yang besar bahwa faktor-faktor yang
(Rahmana, 2009). Kotler dan keller mempengaruhi perilaku komunikasi
(2013) menyebutkan bahwa pemasaran dalam penggunaan internet dapat dilihat
melalui pemanfaatan TIK khususnya dalam persamaan struktural secara
internet sebagai online marketing, yaitu matematik sebagai berikut:
kegiatan pemasaran yang menggunakan Y1 = - 0.0073*X1 + 0.19*X2 +
jaringan online komunikasi melalui 0.57*X3 + 0.24*X4, R² = 0.71
komputer dan media interaktif digital berdasarkan persamaan itu dapat
untuk meraih sasaran perusahaan. dikatakan bahwa pengaruh peubah-
Berkaitan dengan komunikasi, Strauss peubah tersebut di atas terhadap
(2012) menyatakan bahwa e-marketing perilaku komunikasi pelaku usaha
merupakan penggunaan teknologi adalah sebesar 71. Hal ini dapat
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

dimaknai bahwa karakteristik pengguna, kualitas baik akan meningkatkan


fasilitas internet, tingkat kemanfaatan perilaku komunikasi pengguna dalam
sumber informasi internet dan tingkat memanfaatkan internet. Tingkat
kemanfaatan sumber informasi non kemanfaatan sumber informasi internet
internet secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam
mempengaruhi perilaku komunikasi menentukan perilaku komunikasi
usaha sebesar 71 persen. Keterkaitan pelaku usaha ditandai dengan pengaruh
antar peubah laten dikategorikan nyata dan positif oleh peubah tingkat
berpengaruh nyata jika memiliki kemanfaatan sumber informasi internet
memiliki nilai t hitung di atas 1,96 terhadap perilaku komunikasi pelaku
(Wijanto, 2008). Secara keseluruhan usaha. Sejelan dengan penelitian
hasil SEM pada Tabel 2 menunjukkan Baldwin et al., (2013) bahwa tingkat
pengaruh peubah-peubah independen manfaat merupakan faktor penting
terhadap peubah terikat disertai dengan dalam penggunaan e-commerce untuk
nilai koefisien jalur dan bobot koefisien kegiatan usaha yaitu untuk meningkatan
dari seluruh indikator-indikator peubah. penjualan, meningkatkan komunikasi
Fasilitas internet memberikan pengaruh dengan pelanggan, pemasok dan pekerja
nyata dan positif terhadap perilaku serta memudahkan pelacakan pesanan.
komunikasi pelaku usaha yang Selain faktor sumber informasi internet,
direfleksikan oleh indikator-indikator perilaku komunikasi pelaku usaha juga
tingkat kepemilikan teknologi, tingkat dipengaruhi oleh tingkat kemanfaatan
ketersediaan infrastruktur dan tingkat sumber informasi non internet yang
ketersediaan fasilitas internet. Hal ini direfleksikan oleh indikator-indikator
menunjukkan bahwa ketersediaan tokoh masyarakat, kerjasama kelompok
fasilitas internet yang memadai dengan dan sesama UMKM.
Tabel 2. Nilai koefisien faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasi
Peubah bebas Peubah Koefisien t hit > 1,96 Ket
Terikat Jalur
Karakteristik pengguna Perilaku
-0.01 0.110 Tidak Signifikan
Komunikasi
Fasilitas internet 0,19 2.670 Signifikan
Tingkat kemanfaatan
sumber informasi 0,57 5.210 Signifikan
internet
Tingkat kemanfaatan
sumber informasi non 0,24 3.870 Signifikan
internet
Sumber: Olahan penelitian, (2019).
Dari ketiga peubah tersebut yang informasi (website, media sosial dan
memiliki koefisien jalur tertinggi adalah marketplace) merupakan faktor paling
tingkat kemanfaatan sumber informasi penting untuk dimanfaatkan dalam
internet. Hal ini berarti bahwa sumber meningkatkan perilaku komunikasi
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

pelaku usaha. Hasil pengujian terhadap Pengaruh Faktor Fasilitas Internet


hipotesis seeperti yang tersaji pada terhadap Perilaku Komunikasi
Tabel 2 menunjukkan bahwa hipotesis Pelaku Usaha
diterima yang berarti perilaku Perilaku komunikasi pengguna
komunikasi pelaku usaha dipengaruhi internet termasuk kategori tinggi.
secara positif dan nyata oleh fasilitas Tingginya perilaku komunikasi
internet, tingkat kemanfaatan sumber pengguna dipengaruhi secara positif
informasi internet dan tingkat oleh faktor fasilitas internet. Artinya
kemanfaatan sumber informasi non semakin baik fasilitas internet yang
internet. dimiliki pelaku usaha maka akan
semakin tinggi perilaku komunikasinya.
Tabel 3. Sebaran responden berdasarkan indikator fasilitas internet
Lokasi
Gabungan
Jakarta Tangerang
Fasilitas Internet Kategori
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
(n) (%) (n) (%) (n) (%)
Kepemilikan Teknologi Sangat rendah 38 46,9 57 47,9 95 47,5
Rendah 15 18,5 20 16,8 35 17,5
Sedang 14 17,3 26 21,8 40 20,0
Tinggi 14 17,3 16 13,4 30 15,0
Sangat tinggi 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Jumlah 81 100,0 119 100,0 200 100,0
Ketersediaan Infrastuktur Sangat rendah 19 23,5 33 27,7 52 26,0
Rendah 27 33,3 33 27,7 60 30,0
Sedang 22 27,2 31 26,1 53 26,5
Tinggi 13 16,0 22 18,5 35 17,5
Sangat tinggi 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Jumlah 81 100,0 119 100,0 200 100,0
Ketersediaan Aplikasi Sangat rendah 24 29,6 49 41,2 73 36,5
Rendah 17 21,0 11 9,2 28 14,0
Sedang 18 22,2 35 29,4 53 26,5
Tinggi 22 27,2 24 20,2 46 23,0
Sangat tinggi 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Jumlah 100,0 119 100,0 200 100,0
Keterangan : rentang nilai kategori : sangat rendah: 1, rendah: 2, sedang: 3, tinggi: 4, sangat
tinggi: 5. Sumber: Olahan penelitian, (2019).
Indikator fasilitas internet ini 100 unit laptop. Dengan data tersebut
sebagaimana pada Tabel 3 terdiri dari berarti seluruh pelaku usaha dalam
tiga, yaitu (a) kepemilikan teknologi, penelitian ini memiliki perangkat
hasil observasi menunjukkan bahwa teknologi komunikasi minimal paling
teknologi yang dimiliki pelaku usaha sedikit satu unit dengan frekuensi
terdiri dari 53 unit telepon, 320 unit jumlah yang memiliki satu unit cukup
handphone, 88 unit komputer PC dan banyak yaitu 47,5 persen, bahkan
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

beberapa pelaku usaha memiliki dinas umkm dan koperasi. Informasi


teknologi lebih dari satu jenis, seperti dari website khususnya milik umkm
HP dan laptop atau komputer PC, (b) atau dinas umkm hanya berisi berita-
ketersediaan infrastruktur meliputi berita seputar kegiatan internal dinas
jaringan 3G, 4G, jaringan kabel dan sehingga pelaku usaha tidak
wifi. Ketersediaan infrastruktur yang menemukan informasi yang sesuai
dimiliki para pelaku usaha di kedua dengan kebutuhannya. Menurut Kiran
lokasi tersebut memiliki lebih dari satu et al, (2012) sangat penting untuk setiap
infrastruktur jaringan untuk mengakses organisasi atau perusahaan untuk
internet. Frekuensi jumlah pelaku usaha memiliki website sendiri namun harus
yang memiliki dua jenis infrastruktur dapat diupdate secara teratur. Organisasi
cukup banyak yaitu 30 persen, (c) atau perusahaan tidak cukup hanya
ketersediaan aplikasi meliputi dengan memiliki website saja namun
kepemilikan email, aplikasi media sosia website tersebut harus memiliki
dan marketplace. Setiap pelaku usaha tampilan menarik, ramah, sarat
paling sedikit memiliki satu jenis email, informasi terbaru dan harus bersifat
karena email adalah persyaratan untuk interaktif. (b) media sosial, tingkat
memiliki akun di media sosial atau kemanfaatan sumber informasi media
marketplace. Pelaku usaha yang sosial termasuk kategori sedang (rataan
memiliki satu aplikasi cukup besar yaitu skor 57,90). Artinya ketersediaan
36,5 persen. informasi dalam media sosial cukup
Tingkat kemanfaatan sumber memberikan manfaat untuk pelaku
informasi internet berada pada kategori usaha. Hasil penelitian menunjukkan
sedang (rataan skor 44,94). Sumber media sosial yang sering digunakan dan
informasi internet seperti penggunaan dimanfaatkan pelaku usaha adalah
media sosial cukup memberikan instagram, facebook dan whatsApp.
manfaat untuk pelaku usaha dalam Terlepas dari keperluan usaha, media
mencari dan mendistribusikan sosial seperti instagram dan facebook
informasi. Tingkat kemanfaatan sumber menurut pelaku usaha memberikan
informasi internet merupakan sumber informasi yang lebih spesifik selain
informasi internet yang digunakan sajiannya menarik karena bersifat
untuk mengakses dan mencari informasi multimedia, (c) marketplace, berada
terdiri dari, yaitu (a) website, rataan pada ketagori sedang (rataan skor
skor tingkat kemanfaatan sumber 43,43). Artinya pelaku usaha cukup
informasi website baik berbayar atau banyak memanfaatkan marketplace
yang tidak berbayar termasuk kategori sebagai sumber informasi usaha seperti
rendah (rataan skor 35,92). Hasil pencarian informasi produk dan harga
wawancara menunjukkan bahwa produk. Tokopedia adalah salah satu
rendahnya penggunaan website marketplace yang paling banyak dipilih
disebabkan oleh kurangnya ketersedian dan dimanfaatkan oleh pelaku usaha.
informasi usaha yang diperlukan oleh Hal ini sejalan dengan survei yang
pelaku usaha terutama website milik dilakukan oleh Prihadi (2017) bahwa di
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

Indonesia tokopedia memiliki jumlah paling banyak dimanfaatkan oleh pelaku


pengunjung kedua terbesar dengan usaha. Hal ini terlihat dari nilai rataan
jumlah sebanyak 39 juta orang. skor yang tinggi (rataan skor 65,65).
Tingkat kemanfaatan sumber Tingginya aspek pemanfaatan tokoh
informasi non internet berada pada masyarakat sebagai sumber informasi
kategori sedang (rataan skor 42,61). tidak terlepas dari pelatihan dari dinas
Pencarian informasi yang dilakukan ukm dan koperasi yang telah diikuti
para pelaku usaha lebih dominan oleh para pelaku usaha. Walaupun
bersumber dari tokoh masyarakat durasi pelatihan diadakan hanya satu
daripada kelompok kerjasama dan sampai dua hari namun informasi yang
sesama umkm. Hal ini disebabkan diberikan oleh narasumber menurut
minimnya interaksi secara tatap muka pelaku usaha dianggap berkualitas
diantara pelaku usaha. Para pelaku khususnya pelatihan penggunaan e-
usaha mengakui bahwa hanya satu atau commerce untuk kegiatan usaha. Selain
dua kali mereka dapat bertemu dengan melalui kegiatan pelatihan dari
sesama pelaku usaha pada saat diundang pemerintah daerah, beberapa para
pelatihan oleh dinas UKM dan koperasi. pelaku usaha juga telah mengikuti
Dalam penelitian ini sumber informasi kegiatan kursus yang berkaitan dengan
non internet memiliki tiga indikator, pemanfaatan komputer dan internet
yaitu sumber informasi dari (a) tokoh sehingga informasi yang diperoleh
masyarakat, tokoh masyarakat sangat membantu pada aspek
merupakan sumber informasi yang pengetahuan dan teknis dalam
menanfaatkan internet,
Tabel 4. Sebaran responden berdasarkan tingkat kemanfaatan sumber informasi
Rataan
Peubah Jakarta Tangerang Gabungan Kategori
Barat
Tingkat kemanfaatan sumber informasi 41,98 47,90 44,94 Sedang
internet
Sumber informasi website 33,23 38,61 35,92 Rendah
Sumber informasi media social 56,30 59,50 57,90 Sedang
Sumber informasi marketplace 40,33 46,53 43,43 Sedang
Tingkat kemanfaatan sumber informasi non 39,20 46,01 42,61 Sedang
internet
Sumber informasi tokoh masyarakat 68,62 62,68 65,65 Tinggi
Sumber informasi kerjasama kelompok 30,86 43,58 37,22 Rendah
Sumber informasi sesama umkm 32,80 40,98 36,89 Rendah
Keterangan: rentang skor: sangat rendah 0-20, rendah 21-40, sedang 41-60, tinggi 61-80, sangat tinggi
81-100 Sumber: Olahan penelitian, (2019)
(b) kerjasama kelompok, dalam informasi, hal ini terlihat dari rataan
hal ini responden kurang memanfaatkan skor yang masih rendah (rataan skor
kerjasama kelompok sebagai sumber 37,22). Rendahnya kerjasama kelompok
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

disebabkan minimnya interaksi antara internet yang berasal dari website,


pelaku usaha secara tatap muka media sosial dan marketplace yang
sehingga para pelaku usaha mengaku dimanfaatkan oleh pelaku usaha.
kesulitan untuk mencari atau bertukar Sumber informasi lain yang berasal dari
informasi, (c) sesama UMKM, tingkat tokoh masyarakat, kerjasama kelompok
kemanfaatan sumber informasi dari dan sesama UMKM juga turut
sesama UMKM masuk kategori rendah mempengaruhi perilaku komunikasi.
(rataan sor 36,89). Rendahnya
kemanfaatan sumber informasi dari UCAPAN TERIMA KASIH
sesama UMKM disebabkan oleh
jarangnya memanfaatkan kegiatan yang Penulis menyampaikan terima
dilakukan sesama UMKM seperti kasih kepada pemerintah kota
diskusi formal maupun informal secara Tangerang dan Jakarta Barat, aparatur
tatap muka. Disamping itu pula masalah pemda khususnya dinas koperasi dan
keterlibatan dalam organisasi menjadi UKM serta seluruh pelaku usaha
faktor yang menyebabkan sulitnya sebagai responden yang telah
informasi diperoleh dari sesama berpartisipasi dalam penelitian ini.
UMKM dalam hal ini kuliner. Terima kasih ini pula ditujukan kepada
Minimnya keterlibatan pelaku usaha semua pihak yang telah membantu baik
dalam perkumpulan atau organisasi secara langsung tidak langsung
karena memang tidak ada organisasi sehingga penelitian ini dapat
UMKM secara formal baik di lokasi diselesaikan.
Jakarta Barat maupun kota Tangerang.

KESIMPULAN
Perilaku komunikasi pelaku
UMKM dalam menggunakan internet
tergolong tinggi, terlihat dari aspek
kepemilihan media, kesesuaian konten,
pembuatan blog dan penggunaan
transaksi. Hal ini berimplikasi pada
kemampuan pelaku usaha dalam
menggunakan teknologi informasi
khususnya internet. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku komunikasi
pelaku usaha dalam menggunakan
internet adalah aspek fasilitas internet
yang memadai yaitu kepemilikan
teknologi, ketersediaan infrastruktur dan
ketersediaan aplikasi. Faktor lainnya
adalah penggunaan sumber informasi
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

DAFTAR PUSTAKA Multivariate Data Analysis, 1St


edition. New Jersey (US): Prentice-
Hall.
Annur CM. (2019). Baru 17% UMKM Jayani DH. 2019. Berapa Sumbangan
Berjualan Online. Desember 15, UMKM Terhadap Perekonomian
2019, dari : Indonesia. Juli, 21, 2020. dari:
https://katadata.co.id/desysetyowati/d https://databoks.katadata.co.id/datapu
igital/5e9a518284ccd/baru-17- blish/2020/05/20/berapa-sumbangan-
umkm-go-online-kominfo-gencar- umkm-terhadap-perekonomian-
gaet-e-commerce. indonesia.
APJII. (2020). Laporan Survei Internet Kasali R. (2017). Disruption. Jakarta:
APJII 2019 – 2020. Asosiasi Gramedia Pustaka Utama.
Penyelenggara Jasa Internet Departemen Koperasi. (2013).
Indonesia, 2020, 1–146. Januari, 20, Perkembangan Data Usaha Mikro,
2021 dari: https://apjii.or.id/survei. Kecil, Menengah (UMKM) dan
Baldwin, A., Lymer, A., & Johnson, R. Usaha Besar (UB) Tahun 2011 –
(2013). Business impacts of the 2012. Agustus, 28, 2018 dari:
Internet for small and medium-sized http://www.depkop.go.id/phocadown
enterprises. In E-Commerce and V- load/data_umkm/sandingan_data_um
Business: Business Models for km_2011-2012-new.pdf
Global Success, Hunt B, and S. Kiran, P. V., Majumdar Dr. Mousumi, &
Barnes (Eds). Butterworth- Kishore, P. K. (2012). Innovative
Heinemann (pp. 103-120). New Marketing Strategies for Micro,
York. Small & Medium Enterprises.
Cesaroni, F. M., & Consoli, D. (2015). Are Interdisciplinary Journal of
Small Businesses Really Able to Contemporary Research in Business,
Take Advantage of Social Media?: Volume 4(2), 1059–1066. Retrieved
Discovery Service para Universidad from www.ijcrb.webs.com.
Del Pacifico. Electronic Journal of Kotler P, Keller KL. (2013). Marketing
Knowledge Management, 13(4), 257– Management 13. New Jersey:
268. Retrieved from www.ejkm.com. Pearson Prentice Hall, Inc.
Dhahir, D. F. (2019). Rancangan Strategi Llull, U. R., & Batista-foguet, J. M..
Kominfo Dalam Upaya Mengurangi (2007). “Does Internet technology
Kesenjangan Digital. Jurnal PIKOM improve performance in small and
(Penelitian Komunikasi Dan medium enterprises?”. José Ernesto
Pembangunan), 20(2), 71.
Amorós. 5(10), 71–91.
https://doi.org/10.31346/jpikom.v20i2
.2235 Mudassir R. (2019). Daftar Pengguna
Departemen Pengembangan UMKM Instagram Terbanyak di Dunia dan
(DPUM). 2016. Pemetaan dan Strategi Indonesia. September, 30, 2019 dari:
Peningkatan Daya Saing UMKM https://teknologi.bisnis.com.
dalam Menghadapi Masyarakat Nurfadilah. 2018. UKM Mampu Dongkrak
Ekonomi ASEAN (2015) dan Pasca
Pertumbuhan Ekonomi. September,
MEA 2025. Jurnal RISALAH,
17, 2018 dari :
https://doi.org/10.1002/cbm.
Hair Jr, Yoseph F, Ralph E, Anderson, https://ekonomi.kompas.com.
Ronald P, William B. (1998). Prihadi SD. (2017). Peta Persaingan situs
e-commerce di Indonesia.
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. ..., No. ..., Month 20XX, pp. ...-...
P-ISSN: 1693-3028, E-ISSN: 2407-8220

Desember, 20, 2019 dari:


https://www.cnnindonesia.com.
Rahmana A. (2009). Peranan Teknologi
Informasi Dalam Peningkatan Daya
Saing
Usaha Kecil Menengah. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI), ISSN: 1907-
5022, Yogyakarta.
Strauss J, Frost R. 2012. E-Marketing.
London: Pearson.
Websindo. (2019). Indonesia Digital 2019 :
Tinjauan Umum. Juni, 15, 2020 dari:
https://Websindo.Com.
Wijanto SH. (2008). Structural Equation
Modeling. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yuliani. (2017). 379 juta umkm sudah go-
online. Agustus, 26, 2019 dari:
https://www.kominfo.go.id/.

Anda mungkin juga menyukai