Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

SMF OBGYN
RSIA FATMA BOJONEGORO
PENGAKHIRAN KEHAMILAN

Batasan Pengakhiran kehamilan untuk mengeluarkan buah kehamilan,


baik janin dalam keadaan hidup atau mati
Indikasi - Abortus tertunda (missed abortion)
- Telur kosong (blighted ovum)
- Mola hidatidosa
- Abortus insipiens
- Abortus inkomplit
- Ketuban pecah dini
- Kehamilan lewat waktu
- Pertumbuhan janin terhambat
- Kematian janin dalam rahim
- Indikasi ibu : penyakit yang membahayakan ibu apabila
kehamilan diteruskan
Prosedur A. Pengakhiran kehamilan sampai umur kehamilan 12 minggu
Persiapan :
- Keadaan umum memungkinkan yaitu Hb > 10 %
tekanan darah baik
- Pada abortus febrisilis (infeksiosa) diberikan dahulu
antibiotika parenteral sebelum dilakukan kuretage tajam
atau tumpul.
- Pada abortus tertunda (missed abortion) dilakukan
persiapan laboratorium tambahan yaitu :
1. Pemeriksaan trombosit
2. Fibrinogen
3. Waktu pembekuan
4. Waktu perdarahan
5. Waktu prothrombin
Tindakan :
- Kuretage vakum
- Kuretage tajam
- Dilatasi dan kuretage tajam
Pada kasus mola hidatidosa dilakukan kuretage vakum
setelah keadaan umum memungkinkan

B. Pengakhiran kehamilan 12-20 minggu


1. Misoprostol 200mg intravaginal, yang dapat diulangi 1
kali 6 jam sesudah pemberian pertama
2. Kombinasi pemasangan batang laminaria dengan
misoprostol atau pemberian tetes oksitosin 10 IU dalam
500 cc dextrose 5 % mulai 20 tpm sampai maksimal 60
tpm
Catatan : dilakukan kuretage bila masih terdapat sisa
jaringan

C. Pengakhiran kehamilan > 20-28 minggu


1. Misoprostol 100 mcg intravagina yang dapat diulangi 1
kali 6 jam sesudah pemberian pertama

1
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
SMF OBGYN
RSIA FATMA BOJONEGORO
PENGAKHIRAN KEHAMILAN

2. Pemasangan batang laminaria selama 12 jam


3. Pemberian tetes oksitosin 5 IU dalam dextrose 5 % mulai
20 tpm hingga maksimal 60 tpm
4. Kombinasi 1 dan 3 untuk janin hidup ataupun janin mati
5. Kombinasi 2 dan 3 untuk janin mati

D. Usia kehamilan > 28 minggu


1. Misoprostol 50 mcg Intravaginal, yang dapat diulangi 1x
6 jam sesudah pemberian pertama
2. Pemberian tetes oksitosin 5 IU dalam dextrose 5 % mulai
20 tpm hingga maksimal 60 tpm untuk primi dan
multigravida, 40 tpm untuk grande multigravida sebanyak
2 labu
3. Kombinasi kedua cara diatas

Catatan : dilakukan section secarea bila upaya pervaginam


tidak berhasil atau bila didapatkan indikasi ibu maupun janin
untuk menyelesaikan persalinan

Mengetahui/menyetujui Ketua Komite Medis


Direktur RSIA Fatma

Dr. Winandra Putra,M.MKes Dr. Askan,Sp.OG

Anda mungkin juga menyukai