Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT-


OREOVOCZ TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA DIKELAS VIII
SMP NEGERI 7 KOTA JAMBI

OLEH :
WINARTY S.
A1C212011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBII
JULI 2017

Winarty S. : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 1


Winarty S. : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 2
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT-
OREOVOCZ TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA DIKELAS VIII
SMP NEGERI 7 KOTA JAMBI

Oleh:
Winarty S¹), Kamid²), Muslim³)
¹)Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
²) ³)Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
Email : ¹)winartysianturi@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menyelesaikan
masalah yang dipengaruhi oleh strategi pemecahan masalah Wankat-Oreovocz di kelas
VIII SMP Negeri 7 Kota Jambi.
Jenis penelitian ini adalah mix method(metode campuran). Sampel Penelitian ini
adalah siswa Kelas VIII C dan VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII A
sebagai kelas kontrol dimana untuk penilaian pemecahan masalah matematika tulisan
masing-masing kelas sampel diberi post test. Teknik pengambilan sampel yaitu simple
random sampling. Analisis data untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
menggunakan uji t.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan siswa
memecahkan masalah pada kelas eksperimen 1 sebesar 81.29, eksperimen 2 sebesar
80.06 dan kelas kontrol sebesar 74.84. Kemudian dilakukan analisis menggunakan uji
anava satu arah sehingga diperoleh F hitung = 4.60054 dan Ftabel = 3,092, dimana Fhitung
berada diluar daerah penerimaan H0 maka H0 ditolak dan H1 diterima pada taraf
kepercayaan 95%. Karena kriteria pengujiannya adalah tolak H0 jika harga Fhitung ≥
1
𝐹 (1 − 2 (0.05)) (2,95). Maka data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan
kemampuan menyelesaikan masalah matematika siswa di kelas VIII SMP. Pengujian
hipotesis H0 ditolak maka dilakukan pengujian lanjut menggunakan uji t. Uji lanjut
bertujuan untuk mengetahui pasangan kelas mana yang berbeda. Hasil pengujian
tersebut diperoleh pada kelas eksperimen I dan kelas kontrol perhitungan didapatkan
thitung > ttabel yaitu 3.096633 > 1.670567. Pada kelas eksperimen II dan kelas kontrol
diperoleh thitung > ttabel yaitu 2.188 > 1.6697. Pada kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II diperoleh thitung < ttabel yaitu 0.527392<1.6705. Dengan kriteria pengujian
yaitu terima H0 jika thitung < t1-𝛼 . Sehingga rata-rata kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran strategi pemecahan masalah
Wankat-Oreovocz lebih tinggi daripada pembelajaran seperti biasanya. Hal ini didukung
oleh hasil wawancara siswa dimana subjek AB1(ekperimen 1) dan AB2 (eksperimen 2)
telah menerapkan strategi pemecahan masalah Wankat-Oreovocz dengan baik. ya.
Dengan demikian, data tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan
menyelesaikan masalah matematika siswa kelas VIII SMP yang dipengaruhi oleh
penerapan strategi pemecahan masalah Wankat-Oreovocz.

Kata Kunci : Strategi Pemecahan Masalah Wankat-Oreovocz, Kemampuan Pemecahan


Masalah Matematika

Winarty S. : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 3


PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT-
OREOVOCZ TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA DIKELAS VIII
SMP NEGERI 7 KOTA JAMBI

Oleh:
Winarty S¹), Kamid²), Muslim³)
¹)Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
²) ³)Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
Email : ¹)winartysianturi@gmail.com

PENDAHULUAN adalah standar mahir (625), standar tinggi


(550), standar menengah (475), dan standar
Salah satu tujuan mata pelajaran rendah (400)… Nilai tertinggi dicapai oleh
matematika yang dimuat dalam Standar Korea selatan dengan perolehan nilai 613,
Isi Mata Pelajaran Matematika SMP di atas rata-rata Internasional yang berada
pada nilai 500. Lima negara asia yang
pada Permendiknas (2006:346) Nomor menduduki lima teratas adalah Korea,
22 Tahun 2006 yaitu point ketiga Singapura, China Taipe, Hongkong dan
menyatakan memecahkan masalah yang Jepang. Dari lima negara tersebut tiga
meliputi kemampuan memahami negara memperoleh nilai di atas 600. Pada
masalah, merancang model matematika, penyelenggaraan TIMSS 2011 nilai tengah
menyelesaikan model dan menafsirkan yang ditetapkan adalah 500, dan hanya ada
solusi yang diperoleh. Yang berarti, agar empat belas negara yang mencapai
siswa memiliki kemampuan perolehan nilai di atas nilai titik tengah
memecahkan masalah, terutama TIMSS 2011. Negara-negara yang
memecahkan masalah yang terkait dimaksud Korea, Singapura, China Taipe,
dalam kehidupan sehari-hari. Hongkong dan Jepang, Rusia, Israel,
Finland, USA, Inggris, Hungaria, Australia,
Slovenia dan Lituania. Bila dibandingkan
Menurut Wardhani (2010:7)
dengan peserta lain Indonesia berada pada
orang yang terampil memecahkan posisi 41 dari 45 negara peserta dengan
masalah akan mampu berpacu dengan perolehan nilai 386, di atas Arab, Maroko,
kebutuhan hidupnya, menjadi pekerja Oman dan Ghana… Kemungkinan
yang lebih produktif, dan memahami penyebab hal itu adalah banyaknya konten
isu-isu kompleks yang berkaitan dengan matematika yang termuat di dalamnya,
masyarakat global. Untuk itu antara lain: kemampuan menghitung luas
kemampuan pemecahan masalah ini lingkaran, melakukan operasi hitung
penting untuk dimiliki oleh siswa serta perkalian dan pembagian bilangan bulat,
perlu dibiasakan sejak dini kepada siswa dan membandingkan dua bilangan pecahan.
agar siswa lebih terampil dan kreatif Kemungkinan penyebab lain adalah peserta
didik kurang terbiasa melakukan proses
dalam menghadapi suatu masalah.
pemecahan masalah dengan benar, yaitu
dengan tahapan memahami masalah,
Menurut Setiadi, Mahdiansyah,
merencanakan pemecahan masalah,
Rosnawati, Fahmi dan Afiani (2011: melaksanakan pemecahan masalah dan
44,46,66), TIMSS menampilkan empat mengecek hasil pemecahan masalah.
tingkat pada skala sebagai standar
internasional. Empat tingkatan untuk Disamping itu, melalui observasi
merepresentasikan rentang kemampuan awal sebelum melakukan penelitian,
peserta didik secara internasional tersebut

Winarty S. : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 4


peneliti melaksanakan Praktek aturan yang terbukti dapat dioperasikan
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP sesuai dengan situasi yang sedang
Negeri 7 Kota Jambi. Hasil dari dihadapi maka ia tidak saja dapat
pengamatan langsung dan tanya jawab memecahkan suatu masalah, melainkan
peneliti dengan siswa dan guru mata juga telah berhasil menemukan sesuatu
pelajaran matematika di sekolah yang baru. Sesuatu yang dimaksud
tersebut, ternyata masalah yang dialami adalah perangkat prosedur atau strategi
siswa di sekolah tersebut adalah yang memungkinkan seseorang dapat
kemampuan siswa dalam menyelesaikan meningkatkan kemandirian dalam
masalah matematika masih kurang. berpikir. Strategi inilah yang kemudian
Penjelasan singkat dari peninjauan dikenal dengan strategi pemecahan
lapangan digambarkan peneliti melalui masalah.
pendeskripsian siswa menyelesaikan
sebuah contoh soal dari submateri Salah satu bentuk
matematika yaitu persamaan linear dua pengembangan proses pembelajaran
variabel. Pada buku paket siswa, matematika melalui strategi pemecahan
masalah yang diberikan berupa soal masalah adalah strategi pemecahan
uraian yang pembahasannya terkait masalah yang dikembangkan oleh
kehidupan sehari-hari. Dalam Wankat dan Oreovocz. Kelebihan dari
penyelesaian soal tersebut, ada siswa teori ini ada tiga penambahan tahapan
yang keliru dalam menafsirkan hal yang pada pembelajaran yaitu tahap saya
diketahui dan tidak diketahui dari soal bisa/mampu, tahap eksplorasi dan tahap
dikarenakan terkecohnya siswa dengan mengeneralisasi. Pada tahap saya
angka-angka yang diinformasikan soal mampu/bisa, seorang guru dituntut
tersebut. Dan juga, siswa kesulitan untuk memberikan motivasi terhadap
dalam merencanakan penyelesaian manfaat dari setiap penyelesaian yang
dimana belum optimalnya pemahaman diselesaikan dan membangkitkan
siswa tentang penyelesaian persamaan semangat belajar siswa. Sehingga
linear dua variabel serta tidak tuntas dengan adanya semangat belajar ini
menyelesaikan masalah. Selain itu, siswa mampu menghadapi ketakutan
guru sebagian besar menggunakan pada dirinya dalam belajar matematika.
urutan sajian seperti siswa diajarkan Pada tahap eksplorasi, siswa mampu
teori, diberi contoh, dan diberi latihan. berfikir secara mendalam sehingga
Akibatnya selama pembelajaran dapat menganalisis dimensi
berlansung guru lebih mendominasi permasalahan yang dihadapi. Tahap
pembelajaran, sementara siswa menjadi generalisasi memberikan sebuah
pendengar dan pencatat yang baik. kesimpulan dan merefleksi hasil
pembelajaran dengan harapan siswa
Menurut Gagne (1985) dalam dapat mengingat materi yang diajarkan
(Wena.2014) Pemecahan masalah dan menanyakan bagian yang belum
dipandang sebagai suatu proses untuk dipahami.
menemukan kombinasi dari sejumlah
aturan yang dapat diterapkan dalam Berdasarkan hal-hal yang telah
upaya mengatasi kombinasi dari dikemukakan di atas, penulis merasa
sejumlah aturan yang dapat diterapkan tertarik untuk melakukan penelitian
dalam upaya mengatasi situasi yang dengan judul “Pengaruh Penerapan
baru. Apabila seseorang telah Strategi Pemecahan Masalah Wankat-
mendapatkan suatu kombinasi perangkat Oreovocz Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika

Winarty S. : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 5


Siswa Di Kelas VIII SMP Negeri 7 Analisis data tes digunakan
Kota Jambi”. untuk mengetahui validitas, daya
pembeda, tingkat kesukaran, dan
realiabilitas soal tes. Analisis hasil
METODE PENELITIAN wawancara digunakan untuk mengubah
hasil wawancara kedalam bentuk tulisan
Penelitian ini adalah penelitian yang kemudian dihubungkan dengan
kombinasi. Menurut Karunia (2015:2) hasil tes. Data yang diperoleh dibuat
penelitian kombinasi adalah penelitian dalam bentuk transkrip kemudian
yang mengkombinasikan penelitian diterjemahkan secara deskriptif.
kuantitatif dan kualitatif. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Untuk uji hipotesis dalam penelitian ini
sequential explanatory design. Menurut adalah dengan menggunakan uji anava satu
Creswell dalam Karunia (2015:154), arah (Montgomery, 1997: 64 ). Dalam hal
desain sequential explanatory dicirikan ini hipotesis yang diuji adalah:
dengan pengumpulan data dan analisis Hₒ ∶ 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3 … = 𝜇5
data kuantitatif pada tahap pertama, dan 𝐻1 : paling sedikit satu tanda sama
diikuti dengan pengumpulan dan dengan tidak berlaku
analisis data kualitatif pada tahap kedua. Dengan 𝜇𝑖 = efek dari perlakuan ke-i
Keterangan:
Populasi pada penelitian ini H₁ :Terdapat perbedaan kemampuan
adalah siswa kelas VIII SMP N 7 Kota pemecahan masalah matematika
Jambi T.A 2016/2017, penentuan yang dipengaruh oleh penerapan
sampel dilakukan dengan teknik simple strategi pemecahan masalah
random sampling yaitu pengambilan Wankat-Oreovocz.
sampel apabila populasi berdistribusi
normal, homogen, dan mempunyai HASIL PENELITIAN DAN
kesamaan rata-rata. Adapun cara PEMBAHASAN
pengambilannya menggunakan teknik
kombinasi. Sehingga kelas eksperimen Penelitian ini dilakukan dengan
dan kelas kontrol ditentukan dengan mengambil 3 kelas sampel dari 5 kelas
melakukan pengambilan secara acak, populasi di SMP Negeri 7 Kota Jambi.
yang terpilih pertama kelas eksperimen Deskripsinya adalah kelas VIII C dan
I, terpilih kedua kelas eksperimen II, VIII A sebagai kelas eksperimen dan
dan yang terpilih ketiga sebagai kelas kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Pada
kontrol. kelas eksperimen I dan II digunakan
pembelajaran dengan strategi
Instrumen yang digunakan dalam pemecahan masalah Wankat-Oreovocz,
penelitian ini adalah tes tertulis dan dan kelas Kontrol di terapkan
wawancara. Tes ini berupa tes uraian pembelajaran yang biasa dilaksanakan
yang berjumlah 4 soal untuk mengukur pada pokok bahasan yang sama yaitu
kemampuan pemecahan masalah system persamaan linar dua variabel.
matematika siswa. Supaya tes yang Setelah pertemuan belajar selesai, kelas
digunakan berkualitas, soal tes diuji sampel diberi posttest dengan soal dan
cobakan terlebih dahulu kemudian jumlah soal yang sama sehingga
dilakukan analisis item soal. Sedangkan dapatlah nilai rata-rata kelas eksperimen
pada wawancara, subjek yang menjadi I adalah 81.29, kelas eksperien II adalah
narasumber adalah salahsatu dari 80.06, dan kelas kontrol adalah 74.84.
masing-masing kelas eksperimen. Kemudian dilakukan analisis

Winarty S. : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 6


menggunakan uji anava satu arah. Hasil jawaban disebabkan AB2 tergesa-gesa
yang diperoleh Fhitung = 4.60054 dan menyelesaikan soal.
Ftabel = 3.092, dimana Fhitung berada
diluar daerah penerimaan 𝐻0 maka Namun secara keseluruhan,
𝐻0 ditolak dan H1 diterima pada taraf pembelajaran dengan menggunakan
kepercayaan 95%. Karena kriteria strategi pemecahan masalah wankat-
pengujiannya adalah terima H0 jika oreovocz memberikan perubahan sikap
Fhitung < Ftabel. Maka data tersebut dalam menyelesaikan masalah
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan matematika. Dalam mengerjakan tes,
kemampuan pemecahan masalah siswa tampak mandiri dan berusaha
matematika siswa kelas VIII SMP yang mengerjakan sendiri. Berdasarkan hasil
dipengaruhi oleh penerapan strategi post-test, rata-rata nilai siswa dikelas
pemecahan masalah Wankat-Oreovocz. eksperiman I dan ekperimen II adalah
81.29 dan 80.06 sedangkan rata-rata
Berdasarkan hasil posttest yang nilai siswa dikelas kontrol yaitu 74.84.
telah diberikan terlihat bahwa nilai selain itu, siswa yang mendapatkan nilai
kemampuan pemecahan masalah ≥75 sebanyak 24 siswa dari 30 siswa di
matematika yang dicapai pada kelas kelas eksperimen I dan 23 siswa dari 34
eksperimen lebih baik dari kelas kontrol siswa di kelas eksperimen II dan 22
meskipun masih berada pada kategori siswa dari 34 siswa. Sehingga, rata-rata
yang sama-sama baik. Selain itu, nilai kemampuan pemecahan masalah
berdasarkan hasil wawancara dan matematika siswa setelah diajarkan
lembar jawaban pada salah satu subjek menggunakan strategi pemecahan
kelas eksperimen 1 dan kelas masalah wankat-oreovocz dikelas
eksperimen, dapat disimpulkan bahwa eksperimen lebih tinggi dibandingkan
subjek AB1 dan AB2 telah menerapkan dengan rata-rata nilai kemampuan
strategi pemecahan masalah Wankat- pemecahan masalah matematika siswa
Oreovocz dengan baik. Walaupun, AB1 yang diajarkan dengan pembelajaran
melakukan kekeliruan pada tahap define biasanya
dan AB2 tidak secara keseluruhan
menampakkan penerapan strategi Hal ini sesuai dengan pendapat
tersebut dalam lembar jawabannya. AB1 Sukestiyarno (2014: 201) yakni apabila
melakukan kekeliruan saat menuliskan kelompok rataan eksperimen lebih
hal yang ditanya pada soal. Tetapi saat tinggi daripada rataan kelompok
diwawancara, AB1 dapat menjawab kontrol, maka dengan diberi perlakuan
dengan benar yang ditanyakan pada pada kelompok eksperimen memberi
soal. Selain itu, siswa memberikan pengaruh yang cukup berarti. Karena
jawaban yang benar pada soal. Hal ini berdasarkan uji anava satu arah
dikarenakan siswa keliru dalam diketahui bahwa kelas eksperimen dan
menuliskannya. Sedangkan AB2 tidak kelas kontrol memiliki rata-rata skor tes
menampakkan tahap mengecek kembali yang berbeda, maka dapat disimpulkan
dimana AB2 tidak menuliskan cara bahwa strategi pemecahan masalah
membuktikan kebenaran dari wankat-oreovocz berpengaruh terhadap
jawabannya (mengoreksi kembali). kemampuan pemecahan masalah
Hasil wawancara dengan AB2 matematika siswa. Sesuai dengan hal
menyatakan bahwa AB2 yang dikemukakan oleh Nego Linuhug
mengerjakannya di kertas buram dan (2014) bahwa pembelajaran wankat-
tidak menuliskan hasilnya di lembar oreovocz memberikan kesempatan yang
luas kepada siswa untuk menyelesaikan

Winarty S. : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 7


masalah yang diberikan dengan siswa, dapat disimpulkan bahwa subjek
langkah-langkah dan strategi mereka AB1 dan AB2 telah menerapkan strategi
sendiri. Pembelajaran ini melatih siswa pemecahan masalah Wankat-Oreovocz
secara intensif dalam menyelesaikan dengan baik. Walaupun, AB1
suatu permasalahan. melakukan kekeliruan pada tahap define
dan AB2 tidak secara keseluruhan
KESIMPULAN DAN SARAN menampakkan penerapan strategi
tersebut dalam lembar jawabannya.
Berdasarkan pembahasan hasil Dengan demikian, “Pembelajaran
peneltian yang dilaksanakan mengenai Strategi Pemecahan Masalah Wankat-
pengaruh strategi pemecahan masalah Oreovocz Berpengaruh Terhadap
Wankat-Oreovocz terhadap kemampuan Kemampuan Pemecahan Masalah
pemecahan masalah matematika siswa Matematika Siswa Pada Materi
dikelas VIII SMP Negeri 7 Kota Jambi Persamaan Linear Dua Variabel Di SMP
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai Negeri 7Kota Jambi”.
berikut:
Terdapat beberapa saran peneliti
Kemampuan pemecahan masalah terkait analisis data dan pembahasan,
matematika siswa yang diajar dengan penulis mengemukakan saran
pembelajaran strategi pemecahan diantaranya adalah sebagai berikut:
masalah Wankat-Oreovocz lebih tinggi 1. Guru yang akan menggunakan
dari pada kemampuan pemecahan pembelajaran strategi pemecahan
masalah matematika siswa yang diajar masalah Wankat-Oreovocz di kelas
dengan pembelajaran seperti biasanya. diharapkan dapat mempersiapkan
Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata dan melaksanakan pembelajaran
kemampuan pemecahan masalah dengan efektif dikarenakan strategi
matematika yang diajar dengan ini menuntut siswa menemukan
pembelajaran strategi pemecahan metode pemecahan masalahnya
masalah Wankat-Oreovocz di dua kelas sendiri berdasarkan pengetahuam
ekperimen yaitu kelas ekperimen I yang dimilikinya.
sebesar 81,29 dan kelas eksperimen II 2. Peneliti hanya mengadakan
sebesar 80,06 dan nilai rata-rata penelitian dengan pembelajaran
kemampuan pemecahan masalah strategi pemecahan masalah
matematika siswa yang diajar dengan Wankat-Oreovocz pada materi
pembelajaran seperti biasanya sebesar strategi pemecahan masalah
74,84. Hal ini menunjukkan bahwa rata- Wankat-Oreovocz saja, dan untuk
rata hasil tes kemampuan pemecahan penelitian selanjutnya diharapkan
masalah matematika siswa yang dilakukan pada materi lain.
diajarkan dengan strategi pemecahan
masalah Wankat-Oreovocz berbeda DAFTAR PUSTAKA
dengan rata-rata hasil tes kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Mata
yang diajarkan dengan pembelajaran Pelajaran Matematika SMP /
seperti biasanya. Pernyataan tersebut MTs. Jakarta : Departemen
didukung oleh hasil wawancara siswa. Pendidikan Nasional. [15
Peneliti mewawancara salah satu subjek September 2016].
pada kelas eksperimen 1 dan Lestari, Karunia Ekadkk. 2015.
eksperimen 2. Berdasarkan lembar Penelitian Pendidikan
jawaban siswa dan hasil mewawancarai

Winarty S. : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 8


Matematika. Bandung : PT
Refika Aditama.
Montgomery, Douglas.c, 1997. Design
and Analysis of Experiments.
United states of America: Lehigh
Press.
Lihuhung, Nego. 2014. Pengaruh
Strategi Pemecahan Masalah
Wankat-Oreovocz Dan
Pembelajaran Teknik Probing
Terhadap Kemampuan Literasi
Matematis Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Matematika FKIP
Univ. Muhammadiyah Metro
(ISSN Vol. 3 No.2 (2014)).
Setiadi,Hari. 2011. Kemampuan
Matematika Siswa SMP
Indonesia Menurut Benchmark
Internasional TIMSS 2011. Pusat
Penilaian Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukestiyarno. 2014. Statistika Dasar.
Yogyakarta : C.V ANDI
OFFSET
Wardhani, Sri. 2008. “Analisa SI dan
SKL Mata Pelajaran
Matematika SMP/MTs untuk
Optimalisasi Pencapaian
Tujuan”. Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.
Wena, made. 2014. Strategi
Pembelajaran Inovatif
Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.

Winarty S. : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 9

Anda mungkin juga menyukai