BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, peneliti merumuskan
masalah yaitu :
a. Apa jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal
kontekstual Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel?
b. Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal kontekstual Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel?
c. Apa alternatif solusi untuk mengurangi kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal kontekstual Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
a. Mendeskripsikan jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal kontekstual Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel.
b. Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan siswa
dala menyelsaikan soal kontekstual Sistem Persamaan Linier Tiga
variabel.
c. Mendeskripsikan alternatif solusi untuk mengurangi kesalahan siswa
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka
permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah pembelajaran
dengan model kooperatif tipe think pair share lebih baik dari pada
pendekatan ilmiah terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan
masalah pada materi sistem persamaan linier tiga variabel di kelas X SMA
Nurul Hikmah T.P. 2023/2024”.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat umum dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru
yang bermanfaat dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan
matematika. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan penelitian dalam bidang pendidikan yang
ada kaitannya evaluasi pemahaman siswa tentang cara
menyelesaikan soal matematika dengan benar.
b. Mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal geometri
pokok bahasan persamaan garis singgung lingkaran ditinjau dari
level berpikir.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
terhadap kesalahan dan faktor apa saja yang terjadi dalam
menyelesaikan soal Sistem persamaan Linier tiga Variabel sehingga
dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan tersebut.
b. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi
untuk mengetahui apa saja kesalahan-kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linier Tiga variabel ditinjau
dari permasalahan kontekstual yang mungkin akan terjadi kepada
siswa sehingga guru dapat memberikan bantuan yang tepat kepada
siswanya.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru
tentang kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Sistem
Persamaan Linier Tiga Variabel ditinjau dari masalah kontekstual.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan
setiap orang. Ada beberapa pengertian pembelajaran yang dikemukakan
beberapa ahli, yaitu: Menurut Sugandi, dkk (2004: 9) bahwa "Pembelajaran
terjemahan dari kata "instruction" yang berarti self instruction (dari internal)
dan eksternal instructions (dari eksternal), Pembelajaran yang bersifat
eksternal antara lain datang dari guru yang disebut teacher atau pengajaran".
Menurut Rudi, dkk (2008: 1) bahwa "Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar".
Menurut Komalasari (2013: 3) bahwa "Pembelajaran adalah suatu sistem atau
proses membelajarkan pembelajar yang direncanakan, dilaksanakan dan
dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efesien".
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pembelajaran adalah suatu hal yang tidak tahu ingin diketahui dari seseorang
yang dapat memperjelas atau yang memberitahukan agar mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
2. Pembelajaran Matematika
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan formal.
Pembelajaran berkaitan dengan kegiatan pengajaran yang dilakukan guru dan
kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Menurut Suherman (2003:
71) bahwa "Pembelajaran matematika sebagai proses pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika".
Sedangkan Hudojo (2005: 73) bahwa "Pembelajaran matrmatika itu berkenan
dengan gagasan berstruktur yang hubungan-hubunganya diatur secara logis.
Ini berarti matematika bersifat sangat abstrak yaitu berkenan dengan konsep-
konsep abstrak dan penalaran deduktif". Dan menurut Hendriana (2014: 71)
bahwa
Dari beberapa pengertian think pair share dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok-
kelompok kecil.
1. Berpikir (Thinking)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan
pelajaran, dan meminta peserta didik menggunakan waktu beberapa menit
untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan
bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berpikir.
2. Berpasangan (Pair)
Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan
apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat
menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan
gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi.
3. Berbagi (Sharing)
Guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan
kelas yang telah mereka bicarakan. Dan menyampaikan hasil diskusinya ke
seluruh kelas.
2. Memberi peserta didik waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan
saling membantu satu sama lain
3. Peserta didik dapat memiliki kemampuan mengungkapkan ide atau
gagasan dengan kata-kata secara verbal dan ide orang lain.
membandingkan dengan ide orang lain.
5. Pendekatan Ilmiah
a. Pengertian Pendekatan Ilmiah
Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru
dan siswa dalam mencapai tujuan intruksional untuk suatu satuan intruksional
tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih
kegiatan pembelajaran. Menurut Daryanto (2014: 51) bahwa 4 Pendekatan
ilmiah merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang ditemukan.
Menurut Majid (2014 193) bahwa "Pendekatan ilmiah merupakan
bertujuan untuk pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami
berbagai materi, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak
bergantung pada informasi searah dari guru". Menurut Musfiqon, dkk (2015:
51) bahwa "Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan
1
0
bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas
yang melandasi penerapan metode ilmiah".
7. Materi
Materi pelajaran sistem persamaan linier tiga variabel di kelas X SMX
sesuai dengan kurikulum tahun 2013. Materi nemebut diringkas sebagai
berikut:
Keterangan
1
2
a₁,a₂, dan a₃ : koefisien dari x
b₁, b₂, dan b₃ :kofisien dari y
c₁, c₂, dan c₃ :kofisien dari z
d₁, d₂, dan d₃ :konstanta
x,y, daz : variabel
1. Metode Subtitusi
Secara umum, untuk menyelesaikan SPLTV dalam variabel x, y, z
dengan metode substitusikan langkah-langkahya adalah sebagai berikut:
a. Pilihlah salah satu persamaan yang paling sederhana. Nyatakan salah satu
variabel sebagai fungsi dari variabel yang lai. Misalkan x sebagai fungsi
y dan z sebagai fungsi x dan z atau z sebagai fungsi x dan y
b. Substitusikanx atau y yang diperoleh pada langkah pertama ke dalam
persamaan yang lain sehingga diperoleh SPLTV
c. Selesaikan SPLTV yang diperoleh pada langkah kedua sehingga
diperoleh nilai untuk kedua variabel substitusikan kedua nilai itu fungsi
pada langkah pertama sehingga diperoleh nilai variabel ketigaya Nilai-
nilai variabel tersebut merupakan penyelesaian SPL TV yang dimaksud.
Contoh:
Jawaban:
2. Metode Eliminasi
Prinsip utama metode ini adalah menghilangkan variabel
satudemi satu untuk memperoleh nilai variabel yang lain. Agar lebih
jelas perhatikan langkah-langkah berikut:
a. Eliminasi salah satu variabel x, y, atau z sehingga diperoleh
SPLDV
b. Selesaikan SPLDV yang diperoleh pada langkah pertama
c. Eliminasikan salah satu variabel lain untuk mendapatkan nilai
variabel ketiga. Pada langkah ketiga dapat digunakan metode
substitusi untuk mendapatkan nilai variabel ketiga. Oleh karena itu,
substitusikan nilai-nilai variabel yang diperoleh pada langkah
kedua ke dalam salah satu persamaan semula untuk mendapatkan
nilai variabel yang lain.
3. Metode Gabungan atau Campuran
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan tiga variable dapat
ditempuhkan urutan urutan berikut:
a. Kita eliminasikan suatu variable dari dua persamaan
b. Selesaikan hasil yang diperoleh, yaitu system persamaan
dengan dua variabel dengan metode substitusi atau eliminasi
atau eliminasi-substitusi
c. Substitusikan variabel variabel yang diperoleh pada langkah (b)
ke persamaan awal untuk memperoleh nilai variabel lainnya.
d. Periksalah penyelesaian kamu
Contoh:
2. Selesaikan sistem persamaan berikut ini:
χ -y + z = -4
1
4
2 χ + y + 2z = -5
3 χ – v – z = -6
Penyelesaian:
χ -y+z= -4
2 χ +v+2z=-5+
χ +y+z=-5
χ -y-z=-6+
5 χ +_{2}=-11
-4x = 8
χ = -2
z = -3 + 2
z = -1
χ – = z -4
↔ -2 – y + (-1) = -4
↔ -3 – y = -4
↔ -y = -4 + 3
↔ -y = -1
↔y=1
x-y+z=-4...pers (1)
↔-2-1+(-1)=-4
↔-4= -4 (benar)
2x+y+2z-5....pers (2)
↔2(-2)+(-1)+2(-1)=-5
↔ -5 = -5
3x-y-z=-6....pers (3)
↔ 3(-2)-(-1)-(-1)=-6
↔-6=-6
B. Kerangka Konseptual
C. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi
2. Sampel
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quais ekserimen
D. Rancangan Penelitian
1
8
1. Jenis Instrumen
Jenis instrumen yang digunakan penelitian adalah tes. Tes sebagai
instrumen penelitian, khususnya dalam pengumpulan data penelitian
merupakan serangkaian pertanyaan yang digunakan.
2. Bentuk Tes
Bentuk test yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk uraian
untuk kemampuan pemecahan masalah.
3. Kisi-Kisi Soal
Penyusunan instrumen diawali dengan kisi-kisi soal sistem persamaan
linier tiga variabel yang menguraikan masing-masing aspek sesuai dengan
indikator.
4. Penyusunan Soal
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X : Skor tiap item
Y : Skor total
N : Banyaknya anggota sampel
1
9
Untuk menafsirkan harga validitas tiap item pertanyaan tes, maka r
tersebut dibandingkan dengan harga kritik product moment dan taraf signifikan
a = 0,05, jika rhitung > rtabel maka soal tersebut valid.
2. Reliabilitas Penelitian
Reliabilitas suatu alat ukur atau evaluasi dimaksudkan sebagai suatu alat
yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten). Untuk mengetahui
reliabilitas tes yang digunakan dalam penelitian, dihitung dengan
menggunakan rumus Alpha karena soal yang diuji berbentuk uraian dan
skornya bukan 0 dan (Arikunto, 2011: 102) yaitu:
Keterangan:
Keterangan:
Xі : Skor Soal butir ke-i
n : jumlah responden