Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Masanja dkk pada tahun 2021,
menunjukkan bahwa makanan pendamping berbahan dasar ikan berperan secara
signifikan terhadap konsentrasi mikronutrien yang diteliti kecuali seng. MPASI berbahan dasar ikan memberikan jumlah vitamin A yang cukup sesuai kebutuhan anak. Namun, hanya beberapa makanan pendamping yang jika dimakan dua atau tiga kali sehari dapat memenuhi RDI zat besi. Seng ditemukan sangat rendah pada makanan pendamping berbasis ikan dan non-ikan. Untuk kasus seng, proporsi ikan yang dimasukkan dalam makanan harus ditingkatkan.9 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yilmaz dkk pada tahun 2018, diketahui bayi dapat diperkenalkan dengan ikan dimulai usia antara 6-7 bulan. Ikan yang akan diberikan kepada bayi harus dimasak sampai matang, diambil tulangnya dengan hati-hati, disajikan dengan dihaluskan, atau ditambahkan ke dalam sup sayuran. Kekurangan gizi menyebabkan keterlambatan baik secara pertumbuhan maupun perkembangan pada bayi. Daging ikan termasuk dalam kelompok makanan yang kaya dan tinggi dengan nilai gizi dan asam lemak omega 3. Mengonsumsi ikan saat masa kanak-kanak juga membantu mencegah berbagai penyakit.10