Anda di halaman 1dari 2

Minum susu bisa cegah stunting loh

Gaes apakah si kecil rajin minum susu? Selepas usia 1 tahun, kalau sudah tidak menyusu ASI
lagi, si kecil boleh kok minum susu pertumbuhan.  Kalau kita lihat dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, susu masuk dalam
kategori lauk pauk sumber protein bersama ikan, telur, daging, dan kacang. Bahkan, susu
termasuk sebagai salah satu protein hewani terbaik yang mudah diserap oleh tubuh.
 
Susu merupakan pangan kaya nutrisi sehingga dalam satu gelas pertumbuhan  (growing-up
milk) si kecil akan mendapatkan berbagai zat gizi yang akan bermanfaat bagi tumbuh
kembangnya. Ditambah lagi, adanya protein dalam growing-up milk juga membantu
memenuhi kebutuhan protein dalam tubuh si kecil.
 
Protein menjadi penekanan di sini karena banyak anak balita di Indonesia yang masih
kekurangan protein. Hasil Riskesdas 2013 menyebutkan kondisi konsumsi makanan ibu
hamil dan balita tahun 2016-2017 menunjukkan di Indonesia 1 dari 5 ibu hamil kurang gizi, 7
dari 10 ibu hamil kurang kalori dan protein, 7 dari 10 Balita kurang kalori, serta 5 dari 10
Balita kurang protein.
 
Seperti kita ketahui, kekurangan protein dalam jangka panjang bisa menjadi penyebab
kekurangan gizi dan meningkatkan risiko stunting. Stunting merupakan kondisi gagal
pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam
waktu yang lama sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki
keterlambatan dalam berpikir.
 
Hubungan Konsumsi Protein Hewani dan Stunting
Menurut Dr. dr. Damayanti R Sjarif SpA(K), konsultan nutrisi dan penyakit metabolik dari
FKUI dan RSCM, stunting dapat dicegah dengan memperhatikan kuantitas dan kualitas
protein yang dikonsumsi balita.“Menurut penelitian anak yang mendapat protein 15% dari
total asupan kalori, mempunyai tinggi badan yang lebih dibandingkan anak yang mendapat
protein 7,5% dari total kalori," jelas dr. Damayanti.
 
Untuk itu anak khususnya batita, dianjurkan mengonsumsi 1,1 gram protein per kilogram
berat badan setiap hari. Protein yang diperlukan adalah protein yang berkualitas tinggi. Nah,
protein berkualitas tinggi bisa didapat dari sumber hewani seperti daging sapi, ayam, ikan,
telur, dan susu.
 
Mengapa protein hewani?  Karena asupan protein hewani mengandung asam amino
esensial yang lengkap dan cukup serta mudah dicerna dan diserap di usus halus. Protein
nabati tidak memenuhi persyaratan karena mengandung asam amino yang tidak lengkap.
Protein nabati juga lebih sulit dicerna dan diabsorbsi. 
 
Tetap Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak
Hal terpenting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi batita adalah asupan nutrisi dari
makanan tidak bisa digantikan dengan segelas susu. Jadi, meskipun growing-up milk dikenal
dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan si kecil, bukan berarti tidak perlu memerhatikan
asupan makannya, ya, GenBest.
 
Genbest harus terus mengajak si kecil untuk memiliki kebiasaan makan yang sehat. Susu
perlu, tetapi harus dibarengi dengan makanan yang bergizi seimbang. 

Anda mungkin juga menyukai